Dokumen tersebut membahas berbagai upaya yang dilakukan untuk melestarikan lingkungan alam, meliputi pelestarian sumber daya air, udara bersih, kesuburan tanah, dan hutan. Upaya-upaya tersebut antara lain menanam pohon, menjaga kelestarian hutan, mendaur ulang limbah, dan menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan.
Pak Sujiman menjadi salah satu ikon yang cukup populer di Jawa Timur dengan produk pupuk cair organiknya. Pria asal Lirboyo, Kediri ini membuat sendiri pupuk dan komposter dari sampah-sampah organik. Beliau juga sering memberikan pelatihan mengenai pembuatan pupuk cair organik yang disebut dengan Jussos.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
Bahan presentasi disajikan oleh Iswanto dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Pak Sujiman menjadi salah satu ikon yang cukup populer di Jawa Timur dengan produk pupuk cair organiknya. Pria asal Lirboyo, Kediri ini membuat sendiri pupuk dan komposter dari sampah-sampah organik. Beliau juga sering memberikan pelatihan mengenai pembuatan pupuk cair organik yang disebut dengan Jussos.
Pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri & produktif berbasis masyaraka...Oswar Mungkasa
Bahan presentasi disajikan oleh Iswanto dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Yos F. da-Lopes
Informasi tentang perilaku serangga pada tananam inang alternatif penting dalam strategi manajemen resistensi serangga. Untuk itu, penelitian di rumah kaca dan laboratorium dilakukan untuk mengetahui preferensi oviposisi O. furnacalis pada rumput raja, alang-alang, dan jagung serta pertumbuhan dan perkembangannya pada rumput raja sebagai inang alternatif yang disukai untuk oviposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya jagung paling disukai oleh O. furnacalis untuk oviposisi dibandingkan pada tanaman inang alternatifnya dengan urutan: jagung > rumput raja > alang-alang. Ketika tidak ada tanaman jagung (21 HST), rumput raja (21 HST) maupun alang-alang (21 HST) memberikan respon positif terhadap oviposisi: rumput raja (proporsi = 0,731; OPI = 46,17) > alang-alang (proprosi = 0,60; OPI = 19,94). Ketika ada tanaman jagung (21 HST), rumput raja (21 HST) dan alang-alang (21 HST) memberikan respon negatif terhadap oviposisi dibandingkan dengan jagung namun respon ini relatif terhadap umur tanaman. Pada umur 35 HST, rumput raja memberikan respon positif bagi O. furnacalis untuk oviposisi (proporsi = 0,692; OPI = 37,57) dibandingkan pada jagung (proporsi = 0,301; OPI = -38,780) dan alang-alang (proporsi = 0.174; OPI = -65,183). Hasil ini mengindikasikan bahwa pada kondisi tertentu tanaman inang alternatif tersebut dapat dimanfaatkan oleh O. furnacalis untuk bertahan hidup. Rumput raja mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan larva O. furnacalis hingga dewasa. Meskipun ada penghambatan berat larva (± 19%) dan penurunan berat pupa (± 29%) dibandingkan dengan pada jagung, keberhasilan hidup larva pada rumput raja relatif sama dengan pada jagung dan pakan buatan yaitu di atas 80%. Stadium larva (7-14 hari) dan stadium pupa (5-7 hari) O. furnacalis yang makan pada batang rumput raja relatif sama dengan yang makan pada batang jagung dan pakan buatan. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat sinkronisasi antara kemunculan dewasa pada rumput raja dan kemunculan dewasa pada jagung sehingga kemungkinan perkawinan antara dewasa dari tanaman jagung dan rumput raja dapat terjadi. Seks ratio dewasa yang terbentuk memberikan perbandingan yang relatif normal antara jantan dan betina (1:1 pada jagung dan pakan buatan; mendekati 1:2 pada rumput raja). Hasil penelitian ini dapat menjadi data awal untuk penelitian selanjutnya tentang potensi rumput raja sebagai refugia bagi O. furnacalis dalam strategi manajemen resistensi.
Bertambahanya jumlah penduduk tanpa kesadaran pengelolaan limbah yang baik, membuat volume limbah semakin menumpuk sehingga berdampak buruk bagi lingkungan hidup manusia. Salah satu solusi mengatasi persoalan tersebut ialah dengan pengelolaan limbah, salah satu diantaranya adalah mengubah beberapa jenis limbah menjadi pupuk organik, Pengunaan pupuk organic merupakan salah satu cara untuk mengembalikan kesuburan tanah dan hasil tanaman akan lebih sehat dikonsumsi karena berasal dari bahan-bahan alami. Pupuk organik dapat berupa padat dan cairan yang digunakan dengan takaran yang berbeda-beda tergantung jenis komoditasnya.
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Yos F. da-Lopes
Mutu produk olahan kakao selain ditentukan oleh proses produksi dari bahan jadi tersebut, juga ditentukan oleh proses panen dan penanganan pasca panen. Pentingnya peran panen dan penanganan pasca panen dalam menjaga kesehatan tanaman serta menjamin muta produk biji kakao,
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Yos F. da-Lopes
Salah teknik budidaya untuk menghasilkan tanaman cengkehyang berproduksi tinggi baik kuantitas maupun kualitasadalah melalui seleksi benih dan seleksi bibit yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan benih cengkeh merupakan benih rekalsitran, yaitu benih yang cepat rusak apabila diturunkan kadar airnya, dan tidak tahan disimpan pada suhu dan kelembaban rendah, karena itu, benih perlu perlakuan khusus untuk keberhasilan dalam penyediaan bibit yang bermutu untuk ditanam atau dibudidayakan. Seleksi benih yang baik belum menjamin bahwa semua bibit dihasilkan dari benih itu akan baik pula. Dengan demikian, seleksi bibit juga harus dilakukan sebelum ditanam.Untuk dapat melakukan seleksi benih dan seleksi bibit dengan baik dan benar perlu pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang memadai.
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Yos F. da-Lopes
Tanaman Kakao (Theobroma cacao L) Merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Indonesia khususnya yang sampai saat ini komoditas kakao tersebut masih memiliki prospek yang cukup baik di pasar Internasional.
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...Yos F. da-Lopes
Penggerek Jagung Asia, Ostrinia furnacalis Guenée (Asian Corn Borer, ACB), dikenal sebagai hama penting tanaman jagung baik pada fase vegetatif maupun fase generatif. Pada fase generatif, keputusan pengelolaan jagung didasarkan kepadatan massa telur serangga hama ini. Dengan demikian, studi penyebaran massa telur ACB dilakukan pada tanaman jagung di Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (KP4) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 10 Desember sampai 18 Desember 2011. Penyampelan dilakukan terhadap jumlah massa telur pada setiap tanaman sampel. Pola sebaran dianalisis menggunakan rasio varians terhadap mean, indeks Morisita, dan parameter binomial negatif (k). Sebaran mengelompok terutama ditemukan pada kebun, termasuk sebaran vertikal dan sebaran horizontal. Selama periode penyampelan, derajat pengelompokkan cenderung menurun (nilai-k meningkat, Indeks Morisita menurun) dan ada kemungkinan bergerak menuju acak sesuai kondisi lingkungan. Tidak ada perbedaan kepadatan populasi pada bagian pinggir dan bagian tengah kebun tetapi derajat pengelompokkan yang lebih tinggi ditemukan pada bagian pinggir kebun (k = 7,54; IM = 1,14) daripada bagian tengah kebun (k = 4.77; IM = 1,21). Informasi tentang penyebaran massa telur ACB ini dapat digunakan untuk menjelaskan biologi dan ekologi serangga tersebut dan pengembangan strategi manajemen hama yang efektif.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Pencemaran atau polusi adalah Segala perubahan yang tidak dikehendakipada sifat - sifat udara, air, tanah,atau makanan yang dapatmempengaruhi keselamatan makhlukhidup. Zat pencemar disebut Polutan.
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranYos F. da-Lopes
Beberapa parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya pencemaran lingkungan, serta mengetahui tingkat pencemaran itu. Contoh parameter-parameter yang digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan adalah Parameter Kimia, Parameter Biokimia, Parameter Fisik, Parameter Biologi.
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
Bioindikator berasal dari dua kata yaitu bio dan indicator:
Bio artinya mahluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan mikroba. Indicator artinya variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Jadi bioindikator adalah komponen biotik (mahluk hidup) yang dijadikan sebagai indikator. Bioindikator juga merupakan indikator biotis yang dapat menunjukkan waktu dan lokasi, kondisi alam (bencana alam), serta perubahan kualitas lingkungan yang telah terjadi karena aktifitas manusia.
2. Kerusakan lingkungan hidup bila terus
berlangsung, pada suatu ketika akan
menimbulkan malapetaka besar bagi kehidupan
manusia.
• Berbagai organisasi lingkungan hidup baik yang berskala
internasional, nasional, dan daerah, tidak henti-hentinya
menyuarakan penyelamatan lingkungan hidup untuk
keselamatan manusia di masa kini maupun di masa akan
datang.
• Di samping organisasi lingkungan hidup, pemerintah di
masing-masing negara pun telah banyak melakukan
berbagai usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan
hidup, termasuk diantaranya Indonesia.
• Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian
lingkungan hidup antara lain yaiti sebagai berikut.
3. Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi
dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara
lain:
• Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan
seimbang sehingga hutan tetap lestari.
• Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar
dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat
dalam kegiatan tersebut.
• Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana.
• Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon
yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
• Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan
yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan
Kegiatan
Reboisasi
4. Beberapa upaya yang dilakukan
adalah:
•Mengubah sistem pertanian berladang
(berpindah-pindah) menjadi pertanian
menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan,
dan sebagainya.
•Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak
rata (curam) supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat
diperkecil.
•Mengurangi penggunaan pestisida yang
banyak digunakan pemberantasan hama
tanaman dengan cara meperbanyak predator
hama tanaman karena pestisia dapat
mencemarkan air dan tanah.
•Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan
hama sehingga dengan demikian penggunaan
pestisida dapat dihindarkan.
Sawah sengekedan
5. Beberapa upaya yang dilakukan adalah:
• Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus
dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari
bahan-bahan pencemar
• Oleh karena itu setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.
• Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih
ramah lingkungan, seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi,
sinar matahari, dan sebagainya.
• Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
• Melakukan daur ulang terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai.
• Dengan demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan
baku yang biasa diambil dari alam dapat dikurangi.
Pengolahan limbah
tekstil
6. Beberapa upaya yang dilakukan
adalah:
• Melarang penggunaan limbah rumah tangga,
sampah-sampah, dan benda-benda lainnya
ke sungai dan laut karena bukanlah tempat
pembuangan sampah.
• Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk
penggalian pasir di laut sehingga tidak
merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
• Pengambilan karang di laut yang menjadi
tempat berkembang biak ikan-ikan harus di
larang.
• Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan
disungai/laut seperti larangan penggunaan
bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut
yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-
kecilnya, dan sebagainya.
7. Flora dan fauna terterntu telah
banyak yang menuju kepunahan
karena jumlahnya terus merosot
akibat habitatnya yang semakin
sempit, dan perbu ruan oleh
manusia.
Untuk menjaga kepunahan flora
dan fauna langka, beberapa
langkah yang perlu dilakukan
antara lain:
Menghukum yang seberat-
beratnya sesuai dengan
UU bagi mereka yang
mengambil flora dan
memburu flora yang
dilindungi.
Menetapkan kawasan
perlindungan bagi flora
dan fauna langka seperti
Taman Nasional, Cagar
Alam, Suaka Margasatwa,
dan lain-lain.
8. Melaksanakan dengan konsekuen
UU No. 23 tahun 1997
• Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan memberikan sanksi
hukuman yang berat bagi perusak
lingkungan hidup sesuai dengan
tuntutan Undang-undang.
9. Secara umum, lingkungan tempat tinggal
manusia terbagi menjadi 2 yakni lingkungan
alam dan lingkungan buatan.
• Lingkungan alam merupakan lingkungan yang diciptakan
Tuhan untuk manusia dan makhluk hidup lainnya.
• Lingkungan alam ini bisa berubah- ubah kondisinya dari
waktu ke waktu.
• Perubahan kondisi lingkungan alam tersebut bisa
disebabkan oleh beberapa faktor seperti bencana alam
yang dapat menimbulkan kerusakan.
Selain faktor bencana alam, kerusakan
lingkungan alam juga bisa diakibatkan oleh
buruknya perilaku manusia.
10. Agar tidak terjadi kerusakan lingkungan alam,
manusia sebagai makhluk paling cerdas di bumi
harus berperan aktif dalam melestarikan
lingkungan alam, yaitu:
Melestarikan Sumber Daya Air
Melestarikan Udara Bersih
Melestarikan Kesuburan Tanah
Melestarikan Hutan
11. •Menghilangkan kebiasaan membuang sampah di sungai.
Membuang sampah di sungai dapat mencemari air sungai yang
bermuara di laut, dan pada akhirnya mencemari air laut dan
ekosistem pantai.
•Menggalakan penanaman pohon, terutama jenis- jenis pohon
yang akarnya banyak menyerap air.
•Menjaga kelestarian hutan, terutama hutan hujan tropis yang
banyak menyimpan sumber- sumber air.
•Tidak boros air. Kita harus bijak dalam menggunakan air
meskipun tersedia banyak air bersih di lingkungan tempat
tinggal kita.
•Tidak membuang limbah berbahaya ke dalam aliran air sungai.
Setiap industri harus melakukan pengelolaan limbah yang baik
agar limbah yang dibuang tidak menimbulkan bahaya dan
kerusakan bagi lingkungan alam.
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok
setiap makhluk hidup, oleh karena itu,
keberadaan air yang melimpah ruah di
lingkungan alam itu haruslah dilestarikan dan
dilindungi dari pencemaran air, yaitu:
12. Beberapa cara untuk melestarikan udara agar tetap bersih
dan terhindar dari pencemaran yaitu :
• Menyaring asap hasil pembakaran proses industri. Jika asap yang
dibuang melalui cerobong- cerobong milik industri tidak di filter, maka
dapat menimbulkan terjadinya hujan asam. Hal ini dikarenakan asap
industri mengandung gas- gas berbahaya.
• Menghindari penggunaan bahan bakar batu bara dan mencari alternatif
bahan bakar yang ramah lingkungan.
• Meminimalisir faktor- faktor penyebab kebakaran hutan. Asap yang
dihasilkan oleh kebakaran hutan cukup berbahaya bagi kesehatan
manusia..
13. Beberapa cara untuk melestarikan udara agar tetap
bersih dan terhindar dari pencemaran yaitu :
• Tidak menggunakan peralatan rumah tangga yang mengandung
CFC. CFC tersebut dapat menjadi penyebab pemanasan global.
• Meminimalisir penggunaan kendaraan motor pribadi dan
membiasakan menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki.
• Menanam pohon di sekitar tempat tinggal dan di tepi- tepi jalan
raya, terutama pohon yang banyak menyerap gas karbondioksida.
14. Unsur hara yang berada dalam tanah yang
subur lama kelamaan akan habis sehingga
tanah menjadi tandus.
Tanah yang tandus akan sulit digunakan
untuk bercocok tanam lagi. Untuk
menghindari hal itu, kita harus melestarikan
kesuburan tanah.
• Memupuk tanah
• Mendaur ulang sampah plastik
• Mengelola lahan tandus.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
melestarikan kesuburan tanah yakni
15. Tujuan dari memupuk tanah ini
tentu saja untuk menyuburkan
tanah agar selalu dapat
digunakan untuk bercocok
tanam.
• Dengan memberikan pupuk pada
tanah maka unsur hara di dalam
tanah tidak akan cepat habis.
• Akan lebih baik jika menggunakan
pupuk organik dari pada pupuk
anorganik.
• Hal ini dikarenakan penggunaan
pupuk anorganik secara berlebihan
dapat menyebabkan pencemaran.
16. Kegiatan ini perlu dilakukan
karena sampah plastik menjadi
salah satu penyebab utama
pencemaran tanah.
• Seperti yang kita ketahui bahwa
sampah plastik ini sangat sulit
untuk diuraikan karena tidak bisa
membusuk secara alami.
• Berbeda dengan sampah organik
seperti daun daunan kering yang
bisa terurai secara alami sehingga
dapat dijadikan kompos yang juga
bermanfaat untuk kesuburan tanah.
17. • Meski sulit digunakan untuk bercocok tanam
karena tidak adanya unsur hara di dalam
tanah, tetapi masih ada jenis- jenis pohon
yang bisa ditanam di lahan tandus.
• Hal ini lebih baik dari pada membiarkan
lahan tandus ditumbuhi ilalang.
• Pohon- pohon yang tumbuh dilahan tandus
nantinya dapat membantu kesuburan lahan
tersebut.
• Ketika daun- daun dari pohon mengering dan
berjatuhan di tanah, maka lama kelamaan
daun akan membusuk dan menjadi pupuk
alami bagi tanah.
Lahan yang tandus tidak bisa
dibiarkan begitu saja.
18. Hutan adalah lingkungan alam yang
mengandung banyak sumber daya,
oleh karena itu, kelestarian hutan
harus tetap dijaga agar tidak
terjadi kerusakan hutan:
• Melakukan penanaman kembali hutan yang
gundul
• Menjadikan hutan sebagai cagar alam.
• Menjaga keberadaan satwa yang berada di
dalamnya, karena pohon- pohon dan satwa
saling bergantung satu dengan yang lain.
• Melaksanakan sistem tebang pilih, dimana
hanya pohon- pohon yang cukup umur saja
yang boleh ditebang.
• Melakukan sosialisasi pada masyarakat di
sekitar hutan agar ikut serta menjaga
kelestarian hutan dan mengurangi
ketergantungan mereka terhadap hutan