SlideShare a Scribd company logo
ANGGOTA KELOMPOK
Bima Gahara/06
Sandhy S/29
Jordy D/18
Rony K/27
Kompetensi Dasar :
Standar
Kompetensi :
4. Menganalisis
hubungan
Internasional
dan Organisasi
Internasional

4.1. Mendeskripsikan pengertian,
penting-nya, dan sarana-sarana
hubungan internasional bagi suatu
negara.
4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian
internasional .
4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan
Diplomatik.
4.4. Mengkaji peranan organisasi
interna-sional (ASEAN, AA, PBB)
dalam me-ningkatkan hubungan
internasional.
4.5. Menghargai kerja sama dan
perjanjian internasional yang
Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi :

Menganalisis hubungan Internasional dan
Organisasi Internasional
Kompetensi Dasar :
4.1. Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan
internasional bagi suatu negara.
4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian
internasional.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan pengertian hubungan internasional.
 Mendeskripsikan arti penting dan sarana-sarana

hubungan internasional bagi suatu negara.
 Menguraikan pengertian perjanjian internasional.
 Mengklasifikasikan penggolongan, istilah-istilah,
tahap-tahap dan hal-hal penting dalam pembuatan
perjanjian internasional.
 Menjelaskan berlaku dan berakhirnya perjanjian
internasional serta jenis-jenis perjanjian
internasional.
Renstra RI
Pengertian Hub.
Internasional

HUBUNGAN DAN
PERJANJIAN
INTERNASIONAL

Para Ahli

Hubungan
Internasional
Pengertian Hub.
Internasional

Arti Penting
Sarana-sarana
Umum dan
Para Ahli

Perjanjian Internasional (Penggolongan, Istilahistilah, Tahap-tahap, Hal-hal penting, Berlaku
dan berakhirnya, serta Jenis-jenisnya).
1. Hubungan Internasional
a. Pengertia
n

Renstra, hubungan internasional adalah hubungan antar
bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mencapai kepentingan nasional negara
tersebut.

Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan
internasional, antara lain :
• Politik internasional (International Politics).
• Studi tentang peristiwa internasional (The Studi of
Forcight Affair).
• Hukum Internasional (International Law).
• Organisasi Administrasi Internasional (International
Organitation of Administration).
Beberapa pengertian menurut para ahli :
1. Charles A. MC. Clelland, hubungan internasional
adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang
mengelilingi interaksi.
2. Warsito Sunaryo, hubungan internasional, merupakan
studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan
sosial tertentu (negara, bangsa maupun organisasi
negara sepanjang hubungan bersifat internasional),
termasuk studi tentang keadaan relevan yang
mengelilingi interaksi.
3. Tygve Nathiessen, hubungan internasional mrp bagian
dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen
hubungan internasional meliputi politik internasional,
organisasi dan administrsi internasional dan hukum
internasional.
b. Arti Penting Hubungan
Internasional
Hubungan antar
negara, mrp salah
satu hubungan
kerjasama yang
mutlak diperlukan,
karena tidak ada
satu negarapun di
dunia yang tidak
bergantung kepada
negara lain.

 Faktor internal,
kekhawatiran terancam
kelangsungan hidupnya.
 Faktor eksternal ,
a. Suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri.
b. Untuk membangun
komunikasi lintas
bangsa dan negara.
c. Mewujudkan tatanan
dunia baru yang damai
dan sejahtera.
Lanjutan ………….

Perlu
melakukan
hubungan dan
kerjasama
internasional
Setiap negara
memiliki
kelebihan,
kekurangan &
kepentingan
berbeda

Didasari atas sikap saling
menghormati & menguntungkan,
dengan tujuan :
1. Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.
2. Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam
membina dan menegakkan
perdamaian dunia.
3. Menciptakan keadilan dan
kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyatnya.
Lanjutan ………….

Sarana penting dalam membangun hubungan
internasional

Asas-Asas :

Faktor-faktor penentu :

 Asas Teritorial

• Kekuatan Nasional

 Asas Kebangsaan

• Jumlah Penduduk,

 Asas Kepentingan
Umum

• Sumber Daya, dan
• Letak Geografis.
Lanjutan ………….

Semakin majunya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang cepat, hampir
semua negara berkembang maupun negara maju
telah mengadakan hubungan kerja sama dengan
negara lain
NEGARA
MAJU

A

B

C
NEGARA
TERBELAKANG

NEGARA
BERKEMBANG
Lanjutan ………….

Bagi bangsa Indonesia hubungan kerjasama antar
negara merupakan jalinan antar negara yang mengacu
pada beberapa landasan hukum :
 Pembukaan UUD 1945 alenia IV
 Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
 Perjanjian internasional (traktat = treaty)
 Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang diakui
PBB pada tanggal 10 Desember 1982 dan disahkan
oleh pemerintah Indonesia dengan UndangUndang No. 17 Tahun 1985 tentang Hukum Laut.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

1

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Pentingnya dan Sarana-sarana Hubungan Internasional Bagi Suatu
Negara, dilanjutkan penugasan dengan menjawab pertanyaan
sebagai berikut :
1. Menurut Hugo de Groot, bahwa dalam hubungan internasional
asas persamaan derajat merupakan dasar yang menjadi
kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua
negara. Berikan penjelasan singkatnya ! .....................................
a. Asas persamaan
derajat: .......................................................................................
..............
b. Kemauan
bebas: ........................................................................................
.............
Lanjutan ………….
2. Dalam pelaksanaan hubungan internasional, terdapat faktor-faktor
penentu berupa ; kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya,
dan letak geografis. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini
kaitannya dengan hubungan internasional !
Jumlah Penduduk

Letak Geografis

....................................... .......................................
3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam mewujudkan hubungan
internasional diperlukan adanya asas “pacta sunt servanda” ! ................
………………………………………………………………………………………….
4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara negara maju
dengan negara berkembang dalam hubungan internasional perihal
faktor-faktor penentu “kekuatan nasional” dan “sumber daya” di bawah
ini !
Persamaan

Perbedaan

....................................... .......................................
2. Tahap-tahap Perjanjian Internasional
a. Pengertia
n
Hubungan internasional mrp hubungan antar negara,
pada dasarnya adalah ”hubungan hukum”. Dalam
hubungan internasional telah melahirkan hak dan
kewajiban antar subyek hukum (negara) yang saling
berhubungan.
Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah
Internasional, ”Perjanjian internasional merupakan
sumber utama dari sumber-sumber hukum
internasional lainnya”.
Lanjutan ………….

Beberapa pengertian yan dikemukakan oleh para ahli :
 Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M ., perjanjian
internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa
yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.
 Oppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu
persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban
di antara pihak-pihak yang mengadakannya.
 G. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu
persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang
menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum
internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral
maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain
lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.
Lanjutan ………….

 Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional
adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau
lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat
hukum tertentu.
Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat
perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benarbenar bertanggungjawab terhadap apa yang telah
dilakukannya.
 Pendapat Accademy of Sciences of USSR, suatu perjanjian Internasional adalah suatu persetujuan yang
dinyatakan secara formal antara dua atau lebih
negara-negara mengenai pemantapan, perubahan
atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban
mereka secara timbal balik.
b. Penggolongan Perjanjian
Internasional
Menurut
Isinya

Menurut
Prosesnya

Menurut
Subjeknya

KLASIFIKASI
PERJANJIAN
INTERNASIONA
L

Menurut
Fungsinya
c. Istilah-istilah Lain Perjanjian
Internasional
No

Nama

Uraian

Keterangan

1.

Traktat
(Treaty)

Yaitu, perjanjian paling formal Perjanjian ini khusus
yang merupakan persetujuan mencakup bidang polidari dua negara atau lebih.
tik & bidang ekonomi.

2.

Konvensi
(Convention)

Yaitu persetujuan formal yang
bersifat multilateral, dan tidak
berurusan dengan kebijaksanaan
tingkat tinggi (high policy).

3.

Protokol
(Protocol)

Yaitu persetujuan yang tidak Mengatur masalah tamresmi dan pada umumnya tidak bahan penafsiran
dibuat oleh kepala negara.
klausal-klausal ttn.

4.

Persetujuan Yaitu prjanjian yang
(Agreeteknis atau admistratif
ment)

Persetujuan ini harus
dilegalisasi oleh wakilwakil berkuasa penuh
(plaenipotentiones).

berifat Agrement tidak diratifikasi karena sifatnya
tidak seresmi traktat
atau konvensi.
Lanjutan ………….
5.

Perikatan
(Arrangement)

Yaitu istilah yg digunakan untuk
transaksi-transaksi yang bersifat
sementara.

Perikatan tidak seresmi
traktat dan konvensi.

6.

Proses
Verbal

Yaitu catatan-catatan atau kesimpulan konferensi diplomatik,
atau suatu permufakatan.

Proses verbal tidak
diratifikasi.

7.

Piagam
(Statute)

Yaitu himpunan peraturan yang
ditetapkan oleh persetujuan
internasional baik mengenai
pekerjaan maupun kesatuankesatuan tertentu seperti
pengawasan internasional yang
mencakup tentang minyak atau
mengenai lapangan kerja
lembaga-lembaga internaional.

Piagam itu dapat digunakan sebagai alat
tambahan untuk
pelaksanaan suatu
konvensi (seperti
piagam kebebasan
transit).
Lanjutan ………….
8.

Deklarasi
(Declaration)

Yaitu perjanjian internasional
yg berbentuk traktat, dan
dokumen tidak resmi. Deklarasi
sebagai traktat bila menerangkan suatu judul dr batang tubuh
ketentuan traktat, dan sebagai
dokumen tidak resmi apabila
merupakan lampiran pd
traktat /konvensi.

9.

Modus
Vivendi

Yaitu dokumen untuk mencatat
persetujuan internasional yang
bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan perjumpaan
yang lebih permanen, terinci,
dan sistematis serta tidak memerlukan ratifikasi.

Deklarasi sebagai persetujuan tidak resmi
bila mengatur hal-hal
yang kurang penting.
Lanjutan ………….
10.

Pertukaran
Nota

Yaitu metode yang tidak resmi,
tetapi akhir-akhir ini banyak
digunakan. Biasanya, pertukaran nota dilakukan oleh wakilwakil militer dan negara serta
dapat bersifat multilateral.

11.

Ketentuan
Penutup
(Final Act)

Yaitu ringkasan hasil konvensi
yang menyebutkan negara
peserta, nama utusan yang turut
diundang, serta masalah yang
disetujui konferensi dan tidak
memerlukan ratifikasi.

12.

Ketentuan
Umum
(General
Act),

Yaitu traktat yang dapat
bersifat resmi dan tidak resmi.

Akibat pertukaran nota
ini timbul kewajiban
yang menyangkut
mereka.

LBB menggunakan ketentuan umum arbitrasi
untuk menyelesaikan
scr damai pertikaian
internasional th. 1928.
Lanjutan ………….
13. Charter

Yaitu istilah yang dipakai dalam Misalnya, Atlantic
perjanjian internasional untuk
Charter.
pendirian badan yang
melakukan fungsi administratif.

14. Pakta
(Pact)

Yaitu istilah yang menunjukkan
suatu persetujuan yang lebih
khusus (Pakta Warsawa).

15. Covenant

Yaitu anggaran dasar LBB (Liga
Bangsa-Bangsa).

Pakta membutuhkan
ratifikasi.
d. Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian
Internasional
Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 :
 Perundingan
 Penandatanganan
 Ratifikasi
1. Ratifikasi oleh badan eksekutif (biasa dilakukan
oleh raja-raja absolut dan pemerintahan otoriter).
2. Ratifikasi oleh badan legislatif (jarang digunakan).
3. Ratifikasi campuran DPR dan Pemerintah ( paling
banyak digunakan karena peranan legislatif dan
ekse-kutif sama-sama menentukan dalam proses
ratifikasi.
Lanjutan ………….

Konvensi Wina (tahun 1969) pasal 24
menyebutkan
bahwa mulai berlakunya sebuah Perjanjian
Internasional adalah sebagai berikut:
• Pada saat sesuai dengan yang ditentukan dalam
naskah perjanjian tersebut.
• Pada saat peserta perjanjian mengikat diri pada
perjanjian itu bila dalam naskah tidak disebut
saat berlakunya.

Persetujuan untuk mengikatkan diri, sangat tergantung pada
persetujuan mereka. Misalnya, dengan penandatangan,
ratifikasi, pernyataan turut serta (accession), ataupun
pernyataan menerima (acceptance) dan dapat juga dengan cara
pertukaran naskah yang sudah ditandatangani.
e. Hal-hal Penting dalam Proses
Pembuatan Perjanjian Internasional
Unsur-unsur penting dalam persyaratan adalah :
• Harus dinyatakan secara formal/ resmi, dan
• Bermaksud untuk membatasi, meniadakan, atau
mengubah akibat hukum dari ketentuan-ketentuan
yang terdapat dalam perjanjian itu.
Jika suatu negara mengajukan persyaratan, tidak berarti
mengundurkan diri dari perjanjian (multilateral). Negara
tersebut masih tetap sebagai peserta dalam perjanjian, tetapi
dengan syarat hanya terikat pada bagian-bagian tertentu yang
dianggap membawa keuntungan bagi kepentinganya.
Lanjutan ………….

Teori yang cukup berkembang dalam persyaratan
perjanjian internasional :
 Teori Kebulatan Suara ( Unanimity Principle).
Persyaratan itu hanya sah atau berlaku bagi
yang mengajukan persyaratan jika persyaratan
ini diterima oleh seluruh peserta dari perjanjian.
 Teori Pan Amerika. Setiap perjanjian itu
mengikat negara yang mengajukan persyaratan
dengan negara yang menerima persyaratan.
Teori ini biasanya dianut oleh organisasiorganisasi negara Amerika.
f. Berlaku dan Berakhirnya Perjanjian
Internasional
Berlakunya Perjanjian Internasional :
•
•
•
•

•

Perjanjian internasional berlaku pada saat peristiwa
berikut ini.
Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau menurut
yang disetujui oleh negara perunding.
Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, perjanjian
mulai berlaku segera setelah persetujuan diikat dan
dinyatakan oleh semua negara perunding.
Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian
timbul setelah perjanjian itu berlaku, maka perjanjian
mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tsb, kecuali
bila perjanjian menentukan lain.
Ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengatur
pengesahan teksnya, pernyataan persetujuan suatu
negara untuk diikat oleh suatu perjanjian, cara dan
tanggal berlakunya, persyaratan, fungsi-fungsi
penyimpanan, dan masalah-masalah lain yang timbul
Lanjutan ………….

Berakhirnya Perjanjian Intenasional

Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan bahwa
suatu perjanjian berakhir karena :
1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu.
2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis.
3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya
objek perjanjian itu.
4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri
perjanjian itu.
5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian
meniadakan perjanjian yang terdahulu.
6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan
ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi.
7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan
pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.
Lanjutan ………….

Pelaksanaan Perjanjian Internasional :
 Ketaatan Terhadap Perjanjian
a. Perjanjian harus dipatuhi (pacta sunt servada).
b. Kesadaran hukum nasional.
 Penerapan Perjanjian
a. Daya berlaku surut (retroactivity).
b. Wilayah penerapan (teritorial scope).
c. Perjanjian penyusul (successive treaty).
Lanjutan ………….

Penafsiran Ketentuan Perjanjian, dalam prakteknya
dilakukan dengan menggunakan tiga metode :
1. Metode dari aliran yang berpegang pada kehendak
penyusun perjanjian dengan memanfaatkan
pekerjaan persiapan.
2. Metode dari aliran yang berpegang pada naskah
perjanjian, dengan penafsiran menurut ahli yang
umum dari kosa-katanya.
3. Metode dari aliran yang berpegang pada objek dan
tujuan perjanjian.
Lanjutan ………….

Kedudukan Negara Bukan Peserta
Negara bukan peserta pada hakikatnya tidak
memiliki hak dan kewajiban untuk
mematuhinya.
Akan tetapi, bila perjanjian itu bersifat multilateral (PBB) atau objeknya besar (Terusan
Suez,
Panama, Selat Malaka dan lain-lain), mereka
dapat juga terikat, apabila:
• Negara tersebut menyatakan diri terikat
terhadap perjanjian itu, dan
• Negara tersebut dikehendaki oleh para
peserta.
Lanjutan ………….
Pembatalan Perjanjian Internasional, Berdasarkan Konvensi
Wina tahun 1969, karena berbagai alasan, suatu perjanjian
internasional dapat batal, antara lain :
• Negara peserta atau wakil kuasa penih melanggar
ketentuan-ketentuan hukum nasionalnya.
• Adanya unsur kesalahn (error) pada saat perjanjian dibuat.
• Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu
terhadap negara peserta lain waktu pembentukan
perjanjian.
• Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption),
baik melalui kelicikan atau penyuapan.
• Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta.
Paksaan tersebut baik dengan ancaman maupun
penggunaan kekuatan.
• Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum
internasional umum.
g. Jenis-jenis Perjanjian
Internasional

Perjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty contract) dan
tertutup, ada beberapa contoh :

1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC
(Republika Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang
penyelesaian “dwikewarganegaraan”.
2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang
“Garis Batas Laut Andaman” di sebalah utara Selat
Malaka pada tahun 1971.
3. Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan
Malaysia pada tahun 1974.
4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia
mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua
negara pada tanggal 16 Desember 1995.
Lanjutan ………….

Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai law
making treaties karena biasanya mengatur hal-hal
yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat
“terbuka.”
Ada beberapa contoh :
• Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang
“Perlindungan Korban Perang”.
• Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan
Diplomatik”.
• Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982
tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona
Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

2

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,
majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian
lakukan hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali pemahaman tentang pengertian
perjanjian internasional !
2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dlm hubungan antar
negara perjanjian internasional dianggap sangat penting !
3. Berikan penjelasan mengapa suatu perjanjian internasional
ada yg harus diratifikasi dan ada yg tidak perlu diratifikasi !
4. Jelaskan mengapa sebelum suatu perjanjian internasional
dibuat, perlu dilakukan perundingan (negosiasi) !
5. Berikan penjelasan bagaimana kedudukan negara peserta
dan bukan peserta pada saat suatu perjanjian internasional
akan ditandatangani oleh negara-negara yang
berkepentingan.
Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :

Menganalisis hubungan Internasional
dan Organisasi Internasional
Kompetensi Dasar :
4.3. Menganalisis fungsi
Perwakilan
Diplomatik..
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Mendeskripsikan perwakilan negara RI di

luar negeri.
 Menganalisis perwakilan negara di negara
lain dalam arti politis (diplomatik) dan non
politis (konsuler).
Landasan
Hukum
Perwakilan Negara RI
di luar negeri

PERWAKILAN
DIPLOMATIK

Perwakilan
dalam arti politis
(diplomatik)

Perwakilan dalam
arti non politis
(konsuler)

Fungsi &
Fungsi
•
•
•
•
•

Pengangkatan
Kronologis
Tugas & Fungsi
Perangkat
Kekebalan &
Keistimewaan

• Tugas & Fungsi
• Mulai dan
berakhirnya
1. Perwakilan Negara RI di Luar Negeri
a. Landasan Hukum

Pasal 13 UUD 1945 menyebutkan bahwa:
1. Presiden mengangkat duta dan konsul.
2. Dalam hal mengangkat duta; Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR.
3. Presiden menerima penempatan duta negara
lain dengan memperhatikan pertimbangan
DPR.
Presiden sebagai Kepala Negara, mengangkat dan menerima
duta dari negara lain. Prosedur maupun teknis
pelaksanaannya, diatur oleh Menteri Luar Negeri.
b. Perwakilan Diplomatik Republik
Indonesia
No

Diplomatik

1.

Tugas
Pokok
Perwakilan
Diplomatik

2.

Fungsi
Perwakilan
Diplomatik
Berdasarkan
Kongres
Wina 1961

Uraian

 Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain
atau hubungan kepala negara dengan pemerintah
asing.
 Mengadakan perundingan ttg masalah yang dihadapi
kedua
negara
dan
berusaha
untuk
menyelesaikannya.
 Mengurus
kepentingan
negara
serta
warga
negaranya di negara lain.
 Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai
 tempat pencatatan sipil, pemberian negara penerima.
Mewakili negara pengirim di dalam paspor, dsb.
 Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga
negaranya di negara penerima di dalam batas-batas
yang diijinkan oleh hukum internasional.
 Mengadakan persetujuan dgn pem. negara penerima.
 Memberikan
keterangan
tentang
kondisi
dan
perkembangan negara penerima, sesuai UU dan
melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
Lanjutan ………….
3.

Peranan
Perwakilan
Diplomatik

Dlm membina hubungan internasional, diperlukan taktik
dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional
suatu negara, sehingga kepentingannya dapat diperkenalkan kepada negara lain dengan jalan diplomatik.
Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan
politik luar negeri sebagai berikut:
 Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya
dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.
 Menyesuaikan
kepentingan
bangsa
lain
dgn
kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan daya
yang ada.
 Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau
berbeda dengan kepentingan negara lain.
 Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada
dengan
sebaik-baiknya.
Pada
umumnya
dalam
menjalankan tugas diplomasi antar bangsa, setiap
negara
menggunakan
sarana
diplomasi
ajakan,
konferensi, dan menunjukkan kekuatan militer dan
ekonomi.
Lanjutan ………….
4.

Tujuan
Diadakan
Perwakilan
Diplomatik

 Memelihara kepentingan negaranya di
negara
penerima, sehingga jika terjadi sesuatu urusan,
perwakilan tersebut dapat mengambil langkahlangkah untuk menyelesaikannya.
 Melindungi warga negara sendiri yang bertempat
tinggal di negara penerima.
 Menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan
kepada pemerintah negara penerima.

Istilah diplomatik (diplomacy), dalam hubungan internasional
”berarti sarana yang sah (legal), terbuka dan terang-terangan
yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan politik
luar negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara
itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan perwakilannya
(Keduataan atau Konsuler).
2. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti
Politis (Diplomatik)
a. Pembukaan/Pengangkatan
Persyaratan yg harus dipenuhi dalam pembukaan/pertukaran
perwakilan diplomatik ( politis ) maupun konsuler ( nonpolitis ) :
 Harus ada kesepakatan kedua belah pihak ( mutual
conceat ) yang akan mengadakan pembukaan atau
pertukaran diplomatik maupun konsuler. Berdasarkan
Pasal 2 Konvensi Wina 1961, harus dituangkan dalam
bentuk : Persetujuan bersama ( joint agreement ) dan
Komunikasi bersama ( joint declaration ).
 Prinsip-prinsip yang beraku, yaitu setiap negara dapat
melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan
diplomatik berdasarkan atas prinsip-prinsip timbal balik
( reciprositas ).
b. Kronologi Pengangkatan Diplomatik
I

II

Kedua belah pihak saling tukar informasi tentang akan dibukanya
perwakilan
oleh
Deparlu masing-masing
Negara.

Mendapat persetujuan
( demende,
agregation )
dari
negara
yang
menerima.

Surat kepecayaan diserahkan kepada kepala
negara penerima ( lettre
de rapple ) dlm suatu
upacara
dimana
seorang
diplomatik
berpidato.
IV

Diplomat yg akan ditempatkan, menerima
surat
kepercayaan
( lettre de creance )
yang ditanda tangani
kepala
negara
pengirim.
III
c. Klasifikasi Perwakilan Diplomatik
CORPS DIPLOMATIQUE
(PERWAKILAN
DIPLOMATIK)

KONGGRES WINA
(1815)

a. Ammbassador Papa
Legates Nuncios
(Duta Besar,
Perwakilan Kunci).
b. Envoys Extra
Ordinary and
Minister Pleni
Petentiary (Duta
Besar Luar biasa
dan Berkuasa
Penuh)

KONGGRES AIX
LA CHAPELLA
(1818)

a. Ammbassador and
Legates Or
Nuncious.
b. Envoys and Minister
Pleni Petentiary.
c. Minister Resident.
d. Charge de Affaires.
Catatan : disebut juga
konggres Achen.

KONGGRES WINA
(1961)

a. Ammbassador (Nuncios)
diakre-detasi pada Kepala
Negara dan kepala misi
yang lain yang sederajat.
b. Envoys, Minsiter dan
Inter-nuncios
diakreditasikan pada
Kepala Negara.
c. Charge D’ Affaires,
diakredi-tasikan kepada
Menteri Luar Negeri.
d. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik

Tugas umum
seorang
perwakilan
diplomatik

a. Representasi
b. Negosiasi ,
c. Observasi ,
d. Proteksi ,
e. Relationship .

Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat
berfungsi sebagai lambang prestise nasional
negaranya di luar negeri dan mewakili Kepala
Negaranya di negara penerima
Lanjutan ………….

Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut Konggres
Wina 1961, mencakup hal-hal berikut :
1. Mewakili negara pengirim di dlm negara
penerima.
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan
warga negaranya di negara penerima di dalam
batas-batas yang diijinkan oleh hukum
internasional.
3. Mengadakan persetujuan dgn pemerintah negara
penerima.
4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan
perkembangan negara penerima, sesuai dengan
undang-undang dan melaporkan kepada
pemerintah negara pengirim.
e. Perangkat Perwakilan Diplomatik
Perwakilan diplomatik menurut ketetapan Konggres Wina Tahun
1815 dan Konggres Aux La Chapella 1818 (Konggres Achen),
dilakukan oleh :
No

Nama

Uraian

Keterangan

1.

Duta Besar
Berkuasa
Penuh
(Ambassador)

Adalah
tingkat
tertinggi
dalam perwakilan diplomatik
yang mempunyai kekuasaan
penuh dan luar biasa.

Ambassador ditempatkan pada
negara yang banyak menjalin
hubungan timbal balik.

2.

Duta
(Gerzant)

Adalah wakil diplomatik yang
pangkatnya lebih rendah dari
duta besar.

Dalam menyelesaikan persoalan kedua negara, hrs berkonsultasi dgn pemerintahnya.

3.

Menteri
Residen

Seorang Menteri Residen
dianggap
bukan
sebagai
wakil pribadi kepala negara.
Dia hanya mengurus urusan
negara.

Mereka ini pada dasarnya
tidak
berhak
mengadakan
pertemuan dengan kepala
negara di mana mereka
bertugas.
Lanjutan ………….
4.

Kuasa Usaha
(Charge de
Affair)

Kuasa
Usaha
yang
tidak
diperbantukan kepada kepala
negara dapat dibedakan atas :
Kuasa Usaha tetap menjabat
kepala dari suatu perwakilan,
Kuasa Usaha sementara yang
melaksanakan pekerjaan dari
kepala
perwakilan,
ketika
pejabat ini belum atau tidak
ada di tempat.

Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan asing,
disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu negara ditentukan
berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan negara
penerima perwakilan itu.
2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang mengadakan
hubungan itu.
3. Besar kecilnya kepentingan bangsa / negara yang
mengadakan hubungan itu.
Lanjutan ………….
5.

Atase-Atase

Adalah pejabat pembantu dari
Duta Besar berkuasa penuh.
Terdiri atas 2 (dua) bagian :
 Atase Pertahanan
Atase ini dijabat oleh seorang
perwira TNI yang diperbantukan Departemen Luar Negeri
dan ditempatkan di Kedutaan
Besar
Republik
Indonesia
(KBRI), serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat.

Tugasnya yaitu memberikan
nasihat di bidang militer dan
pertahanan keamanan
kepada duta besar berkuasa
penuh.

 Atase Teknis
Atase ini, dijabat oleh seorang
pegawai negeri sipil tertentu
yang tidak berasal dari lingkungan Departemen Luar Negeri
dan ditempatkan di salah satu
KBRI untuk membantu Duta
Besar.

Dia berkuasa penuh dalam
melaksanakan
tugas-tugas
teknis sesuai dengan tugas
pokok dari departemennya
sendiri. Misalnya, Atase Perdagangan, Atase Perindustrian, Atase Pendidikan dan
Kebudayaan.
f. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik
Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik, disebut
(exteritoriallity” atau ”extra teritoriallity”). Para diplomatik
hampir dalam segala hal harus diperlakukan sebagaimana mereka
berada di luar wilayah negara penerima.
Para diplomat beserta stafnya, tidak tunduk pada kekuasaan
peradilan pidana dan sipil dari negara penerima.

Menurut
Konvensi
Wina
1961

Perwakilan diplomatik diberikan Kekebalan dan keistimewaan, dgn maksud :
 Menjamin pelaksanaan tugas negara
perwakilan diplomatik sebagai wakil
negara.
 Menjamin pelaksana fungsi perwakilan diplomatik secara efisien.
Lanjutan ………….

Kekebalan Perwakilan Diplomatik atau Involability
(tidak dapat diganggu gugat), yaitu kekebalan
terhadap alat-alat kekuasaan negara penerima dan
kekebalan dari segala gangguan yang merugikan
para pejabat diplomatik.
Kekebalan diplomatik ( Immunity ), mencakup :
 Pribadi Pejabat Diplomatik .
 Kantor Perwakilan (Rumah Kediaman ), disebut
jg daerah ekstrateritorial . Para diplomat tdk
memiliki hak asylum, yaitu hak untuk memberi
kesempatan kpd suatu negara dalam memberikan
perlindungan kepada warga negara asing yang
melarikan diri.
 Korespondensi Diplomatik .
Lanjutan ………….

Keistimewaan Perwakilan Diplomatik
Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik,
atas dasar ”timbal – balik” sebagaimana diatur di dalam
Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :
 Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara
lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga,
kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan,
televisi dan sebagainya.
 Pembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea
masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-barang
keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan
sendiri, keperluan rumah tangga dan sebagainya.
3. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti
Non Politis (Konsuler)
Diwakili oleh Korps Konsuler dalam kepangkatan :
 Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang
ditempatkan di ibu kota negara.
 Konsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu mengepalai suatu
kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada
konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada
konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi
pimpinan kantor konsuler.
 Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang
bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan.
a. Fungsi Perwakilan Konsuler
1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan
negara penerima di bidang perekonomian,
perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan.
2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga
negara yang berada dalam wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan
pelaporan.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan
terhadap warga negara di wilayah kerjanya.
5. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan,
konsuler, protokol, komunikasi dan persandian.
6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga
perwakilan Konsuler.
b. Tugas-tugas Yang Berhubungan dengan Kekonsulan
1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru
dengan menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, promosi
perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian
perdagangan dan lain-lain.
2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukarmenukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Bidang-bidang
lain seperti :
 Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada
warga pengirim dan visa atau dokumen kepada orang yang
ingin mengunjungi negara pengirim;
 Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta
menyelenggarakan fungsi administratif lainnya;
 Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan
prosedur pengadilan atau badan lain di negara penerima.
c. Persamaan dan Perbedaan Diplomatik dan Konsuler
Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa
kedua-duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentu.
PERBEDAAN
No

Korps Diplomatik

Korps Konsuler

1.

Memelihara kepentingan
negara-nya dengan melakukan
hubungan dengan pejabatpejabat Tingkat Pusat.

Memelihara kepentingan
nega-ranya dengan
melaksanakan hubungan dgn
pejabat-pejabat tingkat
daerah (setempat)

2.

Berhak mengadakan hubungan
yang bersifat politik.

Berhak mengadakan
hubungan yang bersifat non
politik.

3.

Satu negara hanya mempunyai
satu perwakilan diplomatik
saja dalam satu negara
penerima.

Satu negara dapat mempunyai
lebih dari satu perwakilan
konsuler.

4.

Mempunyai hak

Tidak mempunyai hak
d. Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan
Diplomatik-Konsuler
HAL

DIPLOMATIK

KONSULER

Mulai
berlakunya
Fungsi

Yaitu saat menyerahkan surat
kepercayaan (Lettred
Creance/ menurut pasal 13
Konvensi Wina 1961)

(Pasal dan Konvensi Wina 1963)
memberitahukan dengan layak
kepada negara penerima.

Berakhirnya 1) Sudah habis masa
Fungsi
jabatan.
2) Ia ditarik (recalled) oleh
Pemerintah negaranya.
3) Karena tidak disenangi
(dipersona non Grata).
4) Kalau negara penerima
perang dengan negara
pengirim (pasal 43
Konvensi Wina 1961).

(Pasal 23, 24, dan 25 Konvensi
Wina 1963)
1) Fungsi
seorang
pejabat
konsuler telah berakhir.
2) Penarikan
dari
negara
pengirim
3) Pemberitahuan bahwa ia
bukan lagi sebagai anggota
staf Konsuler.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Fungsi Perwakilan
Diplomatik (Perwakilan Negara RI, Perwakilan Negara di Negara Lain
dalam arti politis dan non politis) , lakukan Strategi Pembelajaran

dgn Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.
2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap
wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5. Buatlah kesimpulan bersama.
6. Penutup.
Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi :

Menganalisis hubungan Internasional dan
Organisasi Internasional
Kompetensi Dasar :
4.4. Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional.
4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat bagi
Indonesia.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan pengertian organisasi

internasional.
 Mengkaji Organisasi Internasional : ASEAN,
KTT AA, dan PBB.
 Mendeskripsikan tentang politik luar negeri
republik Indonesia.
 Menganalisis kerja sama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat bagi
Indonesia.
Pengertian Org.
Internasional

ORGANISASI
INTERNASIONAL

Macammacam Org.
Internasional

Kerja sama dan
Perjanjian
Internasional

• ASEAN
• KTT AA
• PBB
Pol Luar
Negeri RI

Kerja sama &
Perjanjian
Internasional
1. Peranan Organisasi Internasional (ASEAN,
AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan
Internasional
a. Pengertian
Organisiasi internasional atau disebut
”Multilateralisme” adalah suatu istilah
hubungan internasional yang menunjukkan kerjasama
antar beberapa negara.
Dalam filosofi politis, lawan dari
multilateralisme adalah
unilateralisme.
b. Organisasi Internasional ASEAN
ASEAN adalah singkatan dari "Association of
Southeast Asian Nations" atau Persatuan
Negara-Negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan
pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok.

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa,
yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan
Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok.
Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi
Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia),
Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan
Thanat Khoman (Thailand).
Lanjutan ………….

Asas keanggotaan ASEAN adalah terbuka. ASEAN
memberi kesempatan kerja sama kepada negara-negara
lain.
Pembentukan ASEAN, didasarkan pada prinsip-prinsip :
1. Saling mengormati terhadap kemerdekaan, kedaulatan,
kesamaan, integritas wilayah nasional dan identitas
nasional setiap negara,
2. Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional
yang bebas dari campur tangan luar, subversif dan
intervensi dari luar,
3. Tidak saling turut campur urusan dlm negeri masingmasing,
4. Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan
persengketaan secara damai,
5. Tidak mempergunakan ancaman (menolak penggunaan
kekuatan) militer, dan
6. Menjalankan kerjasama secara efektif antara anggota.
Lanjutan ………….

Organisasi ASEAN didirikan dengan tujuan :
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia
Tengggara,
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan
jalan menghormati keadilan dan tertib hukum,
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dlm bidang ekonomi,
sosial, budaya, teknik, iilmu pengetahuan & adminsitrasi,
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana
latihan dan penelitian,
5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatkan taraf hidup, dan
6. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat
dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.
Lanjutan ………….

Struktur ASEAN

Sebelum KTT Bali 1976

Setelah KTT Bali 1976

1. ASEAN Mininsterial Meeting
(Sidang
Tahunan
Para Menteri).
2. Standing Committe
(Badan yang bersidang di
antara dua sidang Menlu
negara ASEAN untuk
menangani persoalanpersoalan yang
memerlukan keputusan
para menteri).
3. Komite-komite tetap dan
komite-komite khusus.
4. Sekretariat nasional
ASEAN pada setiap ibu
kota negara-negara
ASEAN.

1. Summit Meeting
(Pertemua kepala
pemerintahan) yang
merupakan otoritas /
kekuasaan tertinggi
di dalam ASEAN.
2. ASEAN Ministering
Meeting (Sidang
tahunan para menteri
luar negeri).
3. Sidang para menteri
lainnya (nonekonomi).
4. Standing Commite .
5. Komite-komite.
Lanjutan ………….
Sekretariat ASEAN berada di Jakarta yg dipimpin oleh Sekretariat
Jenderal atas dasar pengangkatan oleh para Menteri Luar Negeri
secara bergilir, dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.
No

Nama

Negara

Dari

Sampai

1.

H.R Dharsono

 Indonesia

7 Juni 1976

18 Februari 1978

2.

Umarjadi Notowijono

 Indonesia

19 Februari
1978

30 Juni 1978

3.

Datuk Ali Bin Abdullah

 Malaysia

10 Juli 1978

30 Juni 1980

4.

Narciso G. Reyes

 Filipina

1 Juli 1980

1 Juli 1982

5.

Chan Kai Yau

 Singapura

18 Juli 1982

15 Juli 1984

6.

Phan Wannamethee

 Thailand

16 Juli 1984

15 Juli 1986

7.

Roderick Yong

 Brunei Darussalam

16 Juli 1986

16 Juli 1989

8.

Rusli Noor

 Indonesia

17 Juli 1989

1 Januari 1993

9.

Dato Ajit Singh

 Malaysia

1 Januari 1993

31 Desember 1997

10.

Rodolfo C. Severino Jr.  Filipina

1 Januari 1998

31 Desember 2002

11.

H.E. Ong Keng Yong

1 Januari 2003

sekarang

 Singapura
Lanjutan ………….
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak
antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN.
Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
No

KTT Resmi

KTT Tidak Resmi

1.

KTT
ke-1
di
Indonesia ,
Februari 1976.

Bali - KTT Tidak Resmi ke-1 di
23-24 Jakarta -Indonesia,
tanggal
30 November 1996.

2.

KTT
ke-2
di KTT Tidak Resmi ke-2 di
Kuala Lumpur - Malaysia ,
Kuala
Lumpur-Malaysia,
4-5 Agustus 1977.
tanggal
14-16
Desember
1997.

3.

KTT ke-3 di Manila - KTT Tidak Resmi ke-3 di
Filipina , 14-15 Des 1987. Filipina, tgl 27-28 Nov 1999.

4.

KTT ke-4 di Singapura , KTT Tidak Resmi ke-4 di
27-29 Januari 1992.
Singapura, 22-25 Nov 2000.

5.

KTT ke-5
Thailand ,

di Bangkok 14-15
Des
Lanjutan ………….
6.

KTT ke-6 di Hanoi - Vietnam , 15-16 Desember 1998.

7.

KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan - Brunei Darussalam ,
5-6 November 2001.

8.

KTT ke-8 di Phnom Penh - Kamboja , 4-5 November
2002.

9.

KTT ke-9 di Bali-Indonesia, 7-8 Oktober 2003.

10.

KTT ke-10 di Vientiane - Laos , 29-30 November 2004.

11.

KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, 12-14 Desember
2005.

12.

KTT ke-12 di Cebu - Filipina , Desember 2006.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

4

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,
majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian
lakukan hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali bagaimana negara-negara asia tenggara
mendeklarasikan berdirinya organisasi ASEAN !
2. Berikan penjelasan dasar-dasar yang melatarbelakangi
berdirinya organisasi ASEAN pada tahun 1967 !
3. Berikan penjelasan kembali mengapa tujuan ASEAN lebih
dititik beratkan pada pertumbuhan bidang ekonomi,
kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan !
4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan
berbedaan antara organisasi ASEAN dengan AFTA !
5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah negara
Indonesia memperoleh keuntungan dengan mendirikan
organisasi ASEAN !
c. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia - Afrika
KTT Asia-Afrika disebut juga Konferensi Bandung, mrp
konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika
, kebanyakan dari negara yang baru saja memperoleh
kemerdekaan.
Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri
Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan yang dikoordinasi
oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani.
Berlangsung dari tgl. 18 s.d. 24 April 1955, di Gedung
Merdeka Bandung (Indoensia) dengan tujuan mempromosikan
kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan
”kolonialisme” atau ”neokolonialisme” Amerika Serikat,
Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
Lanjutan ………….
Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan KTT
AA yang dilaksanakan pada bulan April 1955 di Bandung. Dengan
substansi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi
kedamaian dan kerjasama dunia"
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta
asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (
Perserikatan Bangsa-Bangsa).
2. Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam
persoalan-persoalan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri
sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
Lanjutan ……………….
6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan
kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah
satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur
tangan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau ke
merdekaan politik suatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara
damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau
penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai,
menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10.Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
Lanjutan ………….

Gerakan Non-Blok (GNB) (Non-Aligned
Movement/NAM) adalah suatu organisasi
Internasional yang dibentuk pada tahun 1961
oleh Josep Broz Tito (presiden Yugoslavia),
Sekarno (presiden Indonesia), Gamal Abdul
Nasser (presiden Mesir), Pandit Jawaharlal
Nehru (perdana menteri India), Kwane
(Presiden Ghana).
GNB membawa negara-negara lain yang tidak ingin
beraliansi dengan negara-negara adidaya peserta
Perang Dingin bersama. Anggota-anggota penting
termasuk India, Mesir, dan untuk suatu masa,
Republik Rakyat Tiongkok. Brasil tidak pernah menjadi
anggota resmi gerakan tersebut.
Lanjutan ……………….

Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-Blok,
telah dihasilkan asas-asas :
1.Gerakan Non Blok, bukan merupakan blok
tersendiri dan tidak termasuk salah satu blok
yang ada.
2.Gerakan Non Blok, merupakan wadah perjuangan
negara-negara yang sedang berkembang.
3.Gerakan Non blok, memegang teguh prinsip
perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasialisme dan zonisme.
Lanjutan ……………….
Pertemuan-pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan
Negara-Negara Non Blok
No

Tempat dan Tahun

Keterangan

1.

Beograd
(September 1961)

Dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan
Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus.
Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan
kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme.

2.

Kairo (Mesir)
1964

Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana
anggota-anggota barunya datang dari negara-negara
merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu
digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan
Perang India-Pakistan.

3.

Lusaka (Tanzania)
1969

Dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang
paling penting dengan gerakan tersebut membentuk
sebuah organisasi permanen untuk menciptakan
hubungan
ekonomi
dan
politik.
Kenneth Kauda
memainkan peranan yang penting dalam even-even
tersebut.
Lanjutan ……………….
4.

Aljazair 1973

5.

Kolombo (Sri Lanka)
1976

6.

Havana (Kuba) 1979

7.

New Delhi (India) 1983

8.

Harare (Zimbabwe)
1986

9.

Beograd (Yugoslavia)
1989

10.

Jakarta (Indonesia)
1992

11.

Kolombia 1995

12.

Cairo (Mesir) 1998

13.

Malaysia
(Februari 2003)

Namun, GNB kini tampak semakin tidak
mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang
Dingin.
Lanjutan ……………….

Tujuan Gerakan Non Blok adalah :
1. Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan
memegang teguh perjuangan melawan
imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme,
rasialisme apartheid, dan zionisme.
2. Wadah perjuangan negara-negara yang sedang
berkembang.
3. Mengurangi ketegangan blok Barat yang
dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok Timur
yang dipimpin oleh Uni Soviet (Rusia).
4. Tidak membenarkan usaha penyelesaian
sengketa dengan kekerasan senjata.
d. Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB
(United Nations/UN) mrp organisasi
internasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia.
PBB dibentuk untuk memfasilitasi dalam
hukum internasional ,
pengamanan internasional , lembaga ekonomi ,
dan perlindungan sosial .
Bahasa Resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab,
Spanyol. Sekretaris Jenderal : Ban Ki-Moon (sejak 2006).
Didirikan, 24 Oktober 1945. Jumlah Anggota : 192
Negara, Bermarkas di New York City (AS)
Lanjutan ……………….

Tujuan PBB adalah berikut ini.
• Memelihara perdamaian dan keamanan
internasional.
• Mengembangkan hubungan-hubungan
persaudaraan antara bangsa-bangsa.
• Menciptakan kerjasama dalam memecahkan
masalah usaha internasional dalam bidang
ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi.
• Menjadikan PBB sebagi pusat usaha dalam
mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas.
Lanjutan ……………….

Asas-asas PBB adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua
anggotanya.
2. Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas
kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana
tercantum dalam Piagam PBB.
3. Semua anggota harus menyelesaikan
persengketaan-persengketaan internasional
dengan jalan damai tanpa membahayakan
perdamaian, kemanan dan keadilan.
4. Dalam hubungan-hubungan internasional semua
anggota harus menjauhi penggunaan ancaman
atau kekerasan terhadap orang lain.
Lanjutan ……………….
Konferensi San Fransisco menghasilakan suatu piagam
yang menyebutkan organ utama PBB sebagai berikut :

DEWAN
EKONOMI DAN
SOSIAL

DEWAN
KEAMANAN

SEKRETARIS

DEWAN
PERWALIAN

MAJELIS
UMUM

MAHKAMAH
INTERNASIONA
L
Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB,
terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota
dan bertemu setiap tahun dibawah seorang
Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari
wakil-wakil.

Tugas dan kekuasaan Majelis Umum :
1. Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional,
2. Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan,
pendidikan, kesehatan dan perikemanusiaan,
3. Berhubungan dgn perwakilan internasional termasuk daerah yang
belum mempunyai pemerintahan sendiri yg bukan daerah strategis,
4. Berhubungan dengan keuangan,
5. Penetapan keanggotaan,
6. Mengadakan perubahan piagam,
7. Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan
Sosial, Dewan Perwalian, Hakim Mahkamah Internasional, dsb.
Dewan Keamanan PBB bertugas untuk
menjaga perdamaian dan keamanan
antar negara. Dewan ini mempunyai
kekuatan untuk mengambil keputusan
yang harus dilaksanakan para anggota
di bawah Piagam PBB.
Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang
mempunyai hak veto, yakni: Amerika Serikat, Inggris,
Rusia, Prancis, dan Cina, ditambah dengan 10
anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun
oleh Majelis Umum. Hak veto sampai dengan
sekarang, hanya dimiliki negara-negara anggota tetap
Dewan Keamanan PBB.
Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih oleh
Sidang Umum untuk masa 3 (tiga) tahun
dan bersidang sedikitnya tiga kali dalam
setahun.

Tugas ECOSOC :
1. Bertanggung jawab dlm menyelenggarakan kegiatan
ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.
2. Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.
3. Memupuk hak asasi manusia.
4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang
khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya
pada sudang umum kepada mereka & anggota PBB.
Dewan Perwalian (Trusteeship Council), mrp lembaga
PBB yang dibentuk dalam rangka untuk mendorong,
membantu mengusahakan kemajuan penduduk
Daerah perwalian untuk mencapai kemerdekannya.

Fungsi Dewan Perwalian adalah:
• Mengusahakan kemajuan penduduk
daerah perwalian dalam negara
untuk mencapai kemerdekaan
sendiri,
• Memberikan dorongan untuk
menghormati hak-hak manusia,
• Melaporkan hasil pengawasan
kepada Sidang Umum PBB.
Mahkamah Internasional (MI) ialah badan
perlengkapan PBB yang anggotanya terdiri
atas ahli hukum dari berbagai negara
anggota dengan masa jabatan selama 9
tahun.
Tugas pokok Mahkamah Internasional :
1. Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negaranegara anggota PBB yang diserahkan kepada MI.
2. Memberi pendapat kepada Majelis Umum tentang penyelesaian sengketa antara negara-negara anggota PBB.
3. Menganjurkan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak
terhadap salah satu pihak yang menghiraukan keputusan
Mahkamah Internasional.
4. Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis
Umum dan Dewan Keamanan.
Sekretariat PBB adalah salah satu badan
utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang
Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang
staff pembantu pemerintah sedunia.
Yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal :
• Trygve Lie, Norwegia (1945 – 1953)
• Dag Hammarskjold, Swedia (1953 - 1961)
• U Thant, Burma (1961 - 1971)
• Kurt Waldhaim, Austria (1972 - 1981)
• Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982 - 1991)
• Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992 - 1996)
• Kofi Annan, Ghana (1997 – 2006)
• Ban Ki-Moon, Korea Selatan (2006 - ...... )
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

5

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Konferensi Tingkat Tinggi
Asia Afrika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) , dilanjutkan
Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai
berikut :

1. Berikan ulasan kembali tentang “Makna KTT Asia Afrika” bagi
negara Indonesia khususnya, sesuai pendapat anda secara umum !
Pendapat anda tentang KTT Asia Afrika ? ........................................
2. Salah satu isi Dasasila Bandung sebagai hasil dari KTT Asia Afrika
tahun 1955 adalah Menghormati kedaulatan dan integritas
teritorial semua bangsa . Berikan penjelasn singkatnya !
a. Menghormati
kedaulatan : ......................................................
b. Integritas teritorial semua bangsa : .......................................
3. Salah satu asas PBB adalah semua anggota harus menyelesaikan
persengketaan-persengketaan internasional dengan jalan damai
tanpa membahayakan perdamaian, kemanan dan keadilan. Beri
penjelasan singkat pada kolom di bawah ini !
Persengkataan Internasional
...................................................

Membahayakan Perdamaian
.................................................

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa hak veto hanya dimiliki
oleh negara-negara seperti Amerika, Perancis, Inggris, RRC dan
Rusia ! ……………………………………………………………………
5. Tuliskan sesuai hasil pengamatan anda tentang peran Dewan
Keamanan PBB dalam menangani permasalahan-permasalahan
konflik di bawah ini !
Palestina - Israel
...................................................

Irak
.................................................
2. Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang
bermanfaat bagi Indonesia
a. Politik Luar Negeri Republik
Indonesia

INDONESIA

BEBAS
POLITIK
LUAR
NEGERI
AKTIF

Artinya kita bebas menentukan sikap
dan pandangan kita terhadap masalahmasalah internasio-nal dan terlepas dari
ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia
secara ideologis bertentangan (Timur
dengan komunisnya dan Barat dengan
liberalnya).
Artinya kita dalam politik luar negeri
senantiasa aktif memperjuangkan
terbinanya perdamaian dunia. Aktif
memperjuangkan kebebasan dan
kemerdekaan, aktif memperjuangkan
ketertiban dunia, dan aktif ikut serta
menciptakan keadilan sosial dunia.
Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas
dan aktif, didasarkan pada landasan hukum :
1. Landasan idiil adalah Pancasila
2. Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13.
3. Landasan operasional adalah sebagai berikut.
 Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) terutama dibidang hubungan luar
negeri.
 Keputusan Presiden (Keppres) yang menyangkut
politik luar negeri Indonesia.
 Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri
luar negeri.
Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik
luar negeri Indonesia :
1. Negara kita menjalani politik damai.
2. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar
saling menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan
dan coroak pemerintahan negeri masing-masing.
3. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan
organisasi internsional untuk menjamin perdamaian yg kekal.
4. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran
pembayaran internasional.
5. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial
internasional dengan berpedoman pada Piagam PBB.
6. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong
perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah,
sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian
internasional itu tidak akan tercapai.
b. Kerja Sama dan Perjanjian Internasional
Yang Bermanfaat bagi Indonesia
No
1.

Jenis/Bentuk
Bilateral

Keterangan/Uraian


Persetujuan RI dan RRC
mengenai Dwi
Kewarganegaraan, telah
disahkan dengan
keluarnya Undang-Undang
No. 2 Tahun 1958.



Perjanjian RI – Malaysia
tentang Penetapan Garis
Landas Kontinen kedua
nega-ra (di selat Malaka
dan Laut Cina Selatan)
ditandatangani pada
tanggal 27 Oktober 1969
dan mulai berlaku tanggal
7 November 1969.

Manfaat Yang Diperoleh
 Ada kejelasan dalam pengaturan kewarganegaraan
keturunan Cina yang sudah
berumur 18 tahun, apakah
mau menjadi WNI atau
kembali menjadi warga
negara Cina dgn sukarela.
 Ada kejelasan (terhindar dari
konflik) dalam pemanfaatan
laut baik sebagai sarana
transportasi air maupun
untuk kepentingan
penangkapan ikan,
eksplorasi kekayaan laut,
mineral dan tambang.
2.

Regional

 Pembentukan ASEAN yang  Mempercepat proses pertumdiprakarsai oleh pemimpin
buhan ekonomi, kemajuan
Indonesia, Malaysia, Filipina,
sosial dan pengembangan
Singapura
dan
Thailand
budaya. Demikian juga, jika
melalui Deklarasi Bangkok
terjadi konflik hal ini dapat
pada tanggal 8 Agustus 1967.
dengan mudah dilesaikan
melalui jalan damai.
 Persetujuan
 Dapat meningkatkan investasi
dibentuknya
kawasan perdagangan bebas
langsung ke negara-negara
ASEAN yaitu AFTA (ASEAN
ASEAN,
dan
khususnya
Free Trade Area), yang
nega-ra Indonesia.
ditandatangani pada tahun  Meningkatkan daya saing dan
1995 oleh negara-negara
penghapusan bea ekspor –
Indonesia, Malaysia, Filipina,
impor bagi negara-negara
Singapura dan Thailand.
yang berada di kawasan
ASEAN (termasuk negara
Indonesia).
3.

Multilateral

 Masuknya negara RI menjadi  Mempercepat
proses
anggota PBB (pertama kali
penyele-saian
konflik
pada tanggal 28 Sep 1950),
Indonesia
–
Belanda
kemudian keluar pada tanggal
(penjajah), sehingga
mau
7 Januari 1965 dan masuk
mengakui
kedaulatan
kembali pada tanggal 28
Indonesia pada tanggal 27
September 1966.
Desember 1949.
 Pembentukan
 Sebagai wadah dalam upaya
Gerakan
Negara-negara Non Blok memenumbuhkan sikap soliderilalui KTT yang pertama pada
tas negara-negara di kawasan
tahun 1961 di Beograd
Asia – Afrika dalam memper(Yugoslavia) dan dipelopori
juangkan kemerdekaannya
oleh negara Indonesia, Yugossekaligus melawan kolonialavia, Mesir, India dan Ghana.
lisme, rasialisme dan
zionisme.
Pengesahan Konvensi Inter-  Masyarakat Indonesia akan
nasional tentang Penghapusan
lebih memahami bahwa sebasegala bentuk diskriminasi rasial
gai bagian masyarakat
1965, dengan dikeluar-kannya
internasional harus menghorUndang-Undang No. 29 Tahun
mati, menghargai, dan
1999.
menjunjung tinggi prinsip dan
tujuan Piagam PBB serta
HAM.
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Apakah yang dimaksud dengan hubungan internasional dan
bagaimanakah arti penting hubungan internasional bagi suatu
bangsa ?
2. Mengapa suatu negara perlu mengadakan hubungan
internasional dan tujuan apakah yang ingin dicapai dalam
hubungan tersebut ?
3. Jelaskan tahapan dalam pembuatan perjanjian internasional
menurut Konvensi Wina 1969 !
4. Uraikanlah jenis perjanjian internasional dan berikan contoh
jenis perjanjian tersebut !
5. Dalam hubungan internasional, bagaimanakah kronologis
penempatan korps diplomatik menurut Kongres Auxla Chapella !
Lanjutan ……………….
6. Sebutkanlah prinsip-prinsip pokok yang menjadi dasar bangsa
Indonesia mengadakan hubungan dengan bangsa lain !
7. Uraikanlah, arti penting ASEAN bagi kepentingan nasional
Indonesia dalam bidang ekonomi dan sosial budaya !
8. Jelaskanlah dan beri alasan, apakah KTT Gerakan NegaraNegara Non Blok hingga dewasa ini masih dianggap relevan !
9. Jelaskan dan beri alasan, mengapa peran PBB tidak mampu
efektif jika sudah berhubungan dengan negara-negara
pemegang hak veto !
10.Berikan penjelasan, bagaimana sesungguhnya peran dan
fungsi PBB dalam tata pergaulan internasional !
STUDI KASUS
Dewan Keamanan PBB Tidak Berkomentar
MOGADISHU, KAMIS - Para anggota Dewan Keamanan Perserikatan BangsaBangsa tidak berkomentar tentang serangan militer Amerika Serikat ke
Somalia. Ke-15 negara anggota DK PBB tidak mempertanyakan atau
berkeberatan terhadap penjelasan utusan AS untuk PBB, Jackie Sanders,
tentang serangan tersebut.
"Tidak ada diskusi tentang isu itu secara khusus dan saya tidak memiliki
komentar apa pun," kata utusan Rusia, Vitaly Churkin, setelah pertemuan
tertutup tentang Somalia, Kamis (11/1). "Anggota DK menyatakan
keprihatinan tentang ketidakstabilan situasi keamanan dan kemanusiaan di
Somalia," ujarnya. "Tidak seorang pun. Tidak ada rekomendasi, kecuali
Amerika Serikat sendiri," ujar wakil utusan China untuk PBB, Liu Zhenmin.
Sebelumnya, Sanders memberikan penjelasan kepada 15 anggota DK PBB
bahwa sasaran serangan AS ke Somalia adalah pemimpin tingkat tinggi Al
Qaeda. Setelah memberikan penjelasan singkat tentang perkembangan situasi
di Somalia, Sanders mengatakan, tidak ada perdebatan tentang tindakan AS.
Anggota DK PBB hanya menyatakan dukungan untuk segera menempatkan
pasukan penjaga perdamaian Afrika di Somalia. Mereka juga mendukung
rencana PBB untuk mengirim tim kemanusiaan ke Somalia.
Sumber : Kompas.co.id (Jumat, 12 Januari 2007)
Tagihan Tugas :
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis
sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud
“Dewan Keamanan PBB Tidak Berkomentar” dalam serangan Amerika
Serikat ke Somalia !
3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa anggota tidak tetap yang
sebanyak 15 negara, tidak mempermasalahkan tindakan Amerika
sehubungan dengan “pelanggaran hukum internasional” !
4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi tindakan
unilateral “sepihak” negara Amerika agar tidak mudah menyerang
negara lain dengan alasan “mengejar teroris” yang belum tentu
kebenarannya !
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kesadaran negara-negara anggota PBB (terutama pemegang
hak veto) agar menghormati kedaulatan dan hukum internasional, jika
anda :
a. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB !
b. Sebagai presiden atau rakyat Somalia !
c. Sebagai Sekretaris Jenderal PBB !
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji
ulang tentang hubungan antara negara-negara ASEAN
(berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan
dengan kerja sama bidang ekonomi, sosial dan
kebudayaan !
1. Pahami kembali tentang latar belakang berdiri dan
tujuan kerja sama negara-negara ASEAN, dan buatlah
tulisan wujud implementasinya hingga dewasa ini !
2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media
cetak atau elektronik dan internet) sekitar arti penting
ASEAN bagi Indonesia,
3. Kemudian lakukan presentasi di dalam kelas !
Tugas pkn hub. internasional

More Related Content

What's hot

Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Dedi Saputra
 
Bab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smkBab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smk
wahyuti wahyuti
 
Bab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasionalBab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasional
maryuni ,.
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
Neli Narulita
 
Bab 3 Hubungan Internasional
Bab 3  Hubungan InternasionalBab 3  Hubungan Internasional
Bab 3 Hubungan Internasional
Arini Nurmala Sari
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Eltani Kurniawan
 
Arti penting indonesia dalam percaturan internasional
Arti penting indonesia dalam percaturan internasionalArti penting indonesia dalam percaturan internasional
Arti penting indonesia dalam percaturan internasional
wahyumegananda
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
noussevarenna
 
Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )
Alfat ghani Abdullah
 
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
noussevarenna
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalFenny Rosfita
 
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasional
Wijayanti Oktavia
 
Sarana-Sarana hubungan internasional
Sarana-Sarana hubungan internasionalSarana-Sarana hubungan internasional
Sarana-Sarana hubungan internasional
Aprillia P
 
Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5
eli priyatna laidan
 
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasionalPKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
HelvyEffendi
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalYingyangwizard
 
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi InternasionalSoal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Abyan Juang
 

What's hot (20)

Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
 
Bab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smkBab 5 ppkn kelas xii smk
Bab 5 ppkn kelas xii smk
 
Bab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasionalBab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasional
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
 
Bab 3 Hubungan Internasional
Bab 3  Hubungan InternasionalBab 3  Hubungan Internasional
Bab 3 Hubungan Internasional
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
 
Arti penting indonesia dalam percaturan internasional
Arti penting indonesia dalam percaturan internasionalArti penting indonesia dalam percaturan internasional
Arti penting indonesia dalam percaturan internasional
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
 
Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )
 
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasional
 
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Yoel Immanuella ~ Pengertian, Pentingnya & Sarana-Sarana Hubungan Internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasional
 
Sarana-Sarana hubungan internasional
Sarana-Sarana hubungan internasionalSarana-Sarana hubungan internasional
Sarana-Sarana hubungan internasional
 
Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5
 
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasionalPKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi InternasionalSoal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional
 

Viewers also liked

Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
Rochimudin
 
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasionaldewi
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasionalridhoops
 
Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5
eli priyatna laidan
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
Rezki Atirah
 
Asean 02
Asean 02Asean 02
Asean 02
Rochimudin
 
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMAFungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
CHRISTINA TITYANDA PUTRI
 
Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2
Rizqi Umi Rahmawati
 
Asean 01
Asean 01Asean 01
Asean 01
Rochimudin
 
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional pptPolitik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Della Ikaningtyas
 
Indikator soal pkn x
Indikator soal pkn xIndikator soal pkn x
Indikator soal pkn x
maryuni ,.
 
Latihan soal pkn
Latihan soal pknLatihan soal pkn
Latihan soal pkn
Anggi Sawitri
 
Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasional
pratista20
 
Materi UTS PKN
Materi UTS PKNMateri UTS PKN
Materi UTS PKN
afilahs
 
Perjuangan bangsa indonesia
Perjuangan bangsa indonesiaPerjuangan bangsa indonesia
Perjuangan bangsa indonesiaAriezer Canasta
 
SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13
SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13
SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13
Sri Suwanti
 
Budaya demokrasi (1)
Budaya demokrasi (1)Budaya demokrasi (1)
Budaya demokrasi (1)Rochimudin
 

Viewers also liked (18)

Perwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatikPerwakilan diplomatik
Perwakilan diplomatik
 
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
 
Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
Asean 02
Asean 02Asean 02
Asean 02
 
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMAFungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
Fungsi perwakilan diplomatik tugas SMA
 
Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2
 
Asean 01
Asean 01Asean 01
Asean 01
 
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional pptPolitik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
 
Indikator soal pkn x
Indikator soal pkn xIndikator soal pkn x
Indikator soal pkn x
 
Latihan soal pkn
Latihan soal pknLatihan soal pkn
Latihan soal pkn
 
Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasional
 
Materi UTS PKN
Materi UTS PKNMateri UTS PKN
Materi UTS PKN
 
Perjuangan bangsa indonesia
Perjuangan bangsa indonesiaPerjuangan bangsa indonesia
Perjuangan bangsa indonesia
 
HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
 
SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13
SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13
SRI SUWANTI- MIP- Latihan 13
 
Budaya demokrasi (1)
Budaya demokrasi (1)Budaya demokrasi (1)
Budaya demokrasi (1)
 

Similar to Tugas pkn hub. internasional

bab-iv-hubungan-internasional kelas xi.ppt
bab-iv-hubungan-internasional kelas xi.pptbab-iv-hubungan-internasional kelas xi.ppt
bab-iv-hubungan-internasional kelas xi.ppt
mariosimbolon1
 
Hubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.pptHubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.ppt
EhsanPutra
 
Hubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.pptHubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.ppt
EhsanPutra
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Hendrastuti Retno
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
hendrasretno
 
Bab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasionalBab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasional
marinuspurba
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
Asmadi Asmadi
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
Kata
KataKata
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
alifia eri damayanti
 
Makalah Perjanjian Internasional
Makalah Perjanjian InternasionalMakalah Perjanjian Internasional
Makalah Perjanjian Internasional
gagallogin
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lHendrastuti Retno
 
PKN
PKNPKN
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Yingyangwizard
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Viennda1
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
hubungan internasional
hubungan internasionalhubungan internasional
hubungan internasional
Muhammad Fitra Saputra
 
PPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasionalPPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasional
Doris Agusnita
 
Hub internasional
Hub internasionalHub internasional
Hub internasional
AleNova Valld'Nove
 

Similar to Tugas pkn hub. internasional (20)

bab-iv-hubungan-internasional kelas xi.ppt
bab-iv-hubungan-internasional kelas xi.pptbab-iv-hubungan-internasional kelas xi.ppt
bab-iv-hubungan-internasional kelas xi.ppt
 
Hubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.pptHubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.ppt
 
Hubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.pptHubungan Internasional.ppt
Hubungan Internasional.ppt
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)
 
Bab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasionalBab iv-hubungan-internasional
Bab iv-hubungan-internasional
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Kata
KataKata
Kata
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Makalah Perjanjian Internasional
Makalah Perjanjian InternasionalMakalah Perjanjian Internasional
Makalah Perjanjian Internasional
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
hubungan internasional
hubungan internasionalhubungan internasional
hubungan internasional
 
PPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasionalPPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasional
 
Hub internasional
Hub internasionalHub internasional
Hub internasional
 

Recently uploaded

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 

Tugas pkn hub. internasional

  • 1. ANGGOTA KELOMPOK Bima Gahara/06 Sandhy S/29 Jordy D/18 Rony K/27
  • 2.
  • 3. Kompetensi Dasar : Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan Internasional dan Organisasi Internasional 4.1. Mendeskripsikan pengertian, penting-nya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara. 4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional . 4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik. 4.4. Mengkaji peranan organisasi interna-sional (ASEAN, AA, PBB) dalam me-ningkatkan hubungan internasional. 4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang
  • 4. Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan Internasional dan Organisasi Internasional Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara. 4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional.
  • 5. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan :  Menguraikan pengertian hubungan internasional.  Mendeskripsikan arti penting dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara.  Menguraikan pengertian perjanjian internasional.  Mengklasifikasikan penggolongan, istilah-istilah, tahap-tahap dan hal-hal penting dalam pembuatan perjanjian internasional.  Menjelaskan berlaku dan berakhirnya perjanjian internasional serta jenis-jenis perjanjian internasional.
  • 6. Renstra RI Pengertian Hub. Internasional HUBUNGAN DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL Para Ahli Hubungan Internasional Pengertian Hub. Internasional Arti Penting Sarana-sarana Umum dan Para Ahli Perjanjian Internasional (Penggolongan, Istilahistilah, Tahap-tahap, Hal-hal penting, Berlaku dan berakhirnya, serta Jenis-jenisnya).
  • 7. 1. Hubungan Internasional a. Pengertia n Renstra, hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan internasional, antara lain : • Politik internasional (International Politics). • Studi tentang peristiwa internasional (The Studi of Forcight Affair). • Hukum Internasional (International Law). • Organisasi Administrasi Internasional (International Organitation of Administration).
  • 8. Beberapa pengertian menurut para ahli : 1. Charles A. MC. Clelland, hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 2. Warsito Sunaryo, hubungan internasional, merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu (negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang hubungan bersifat internasional), termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 3. Tygve Nathiessen, hubungan internasional mrp bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan administrsi internasional dan hukum internasional.
  • 9. b. Arti Penting Hubungan Internasional Hubungan antar negara, mrp salah satu hubungan kerjasama yang mutlak diperlukan, karena tidak ada satu negarapun di dunia yang tidak bergantung kepada negara lain.  Faktor internal, kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya.  Faktor eksternal , a. Suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. b. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara. c. Mewujudkan tatanan dunia baru yang damai dan sejahtera.
  • 10. Lanjutan …………. Perlu melakukan hubungan dan kerjasama internasional Setiap negara memiliki kelebihan, kekurangan & kepentingan berbeda Didasari atas sikap saling menghormati & menguntungkan, dengan tujuan : 1. Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara. 2. Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan perdamaian dunia. 3. Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
  • 11. Lanjutan …………. Sarana penting dalam membangun hubungan internasional Asas-Asas : Faktor-faktor penentu :  Asas Teritorial • Kekuatan Nasional  Asas Kebangsaan • Jumlah Penduduk,  Asas Kepentingan Umum • Sumber Daya, dan • Letak Geografis.
  • 12. Lanjutan …………. Semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat, hampir semua negara berkembang maupun negara maju telah mengadakan hubungan kerja sama dengan negara lain NEGARA MAJU A B C NEGARA TERBELAKANG NEGARA BERKEMBANG
  • 13. Lanjutan …………. Bagi bangsa Indonesia hubungan kerjasama antar negara merupakan jalinan antar negara yang mengacu pada beberapa landasan hukum :  Pembukaan UUD 1945 alenia IV  Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  Perjanjian internasional (traktat = treaty)  Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang diakui PBB pada tanggal 10 Desember 1982 dan disahkan oleh pemerintah Indonesia dengan UndangUndang No. 17 Tahun 1985 tentang Hukum Laut.
  • 14. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Pentingnya dan Sarana-sarana Hubungan Internasional Bagi Suatu Negara, dilanjutkan penugasan dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : 1. Menurut Hugo de Groot, bahwa dalam hubungan internasional asas persamaan derajat merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara. Berikan penjelasan singkatnya ! ..................................... a. Asas persamaan derajat: ....................................................................................... .............. b. Kemauan bebas: ........................................................................................ .............
  • 15. Lanjutan …………. 2. Dalam pelaksanaan hubungan internasional, terdapat faktor-faktor penentu berupa ; kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya, dan letak geografis. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini kaitannya dengan hubungan internasional ! Jumlah Penduduk Letak Geografis ....................................... ....................................... 3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam mewujudkan hubungan internasional diperlukan adanya asas “pacta sunt servanda” ! ................ …………………………………………………………………………………………. 4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara negara maju dengan negara berkembang dalam hubungan internasional perihal faktor-faktor penentu “kekuatan nasional” dan “sumber daya” di bawah ini ! Persamaan Perbedaan ....................................... .......................................
  • 16. 2. Tahap-tahap Perjanjian Internasional a. Pengertia n Hubungan internasional mrp hubungan antar negara, pada dasarnya adalah ”hubungan hukum”. Dalam hubungan internasional telah melahirkan hak dan kewajiban antar subyek hukum (negara) yang saling berhubungan. Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, ”Perjanjian internasional merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum internasional lainnya”.
  • 17. Lanjutan …………. Beberapa pengertian yan dikemukakan oleh para ahli :  Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M ., perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.  Oppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya.  G. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.
  • 18. Lanjutan ………….  Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benarbenar bertanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukannya.  Pendapat Accademy of Sciences of USSR, suatu perjanjian Internasional adalah suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara-negara mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban mereka secara timbal balik.
  • 20. c. Istilah-istilah Lain Perjanjian Internasional No Nama Uraian Keterangan 1. Traktat (Treaty) Yaitu, perjanjian paling formal Perjanjian ini khusus yang merupakan persetujuan mencakup bidang polidari dua negara atau lebih. tik & bidang ekonomi. 2. Konvensi (Convention) Yaitu persetujuan formal yang bersifat multilateral, dan tidak berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy). 3. Protokol (Protocol) Yaitu persetujuan yang tidak Mengatur masalah tamresmi dan pada umumnya tidak bahan penafsiran dibuat oleh kepala negara. klausal-klausal ttn. 4. Persetujuan Yaitu prjanjian yang (Agreeteknis atau admistratif ment) Persetujuan ini harus dilegalisasi oleh wakilwakil berkuasa penuh (plaenipotentiones). berifat Agrement tidak diratifikasi karena sifatnya tidak seresmi traktat atau konvensi.
  • 21. Lanjutan …………. 5. Perikatan (Arrangement) Yaitu istilah yg digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat sementara. Perikatan tidak seresmi traktat dan konvensi. 6. Proses Verbal Yaitu catatan-catatan atau kesimpulan konferensi diplomatik, atau suatu permufakatan. Proses verbal tidak diratifikasi. 7. Piagam (Statute) Yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan internasional baik mengenai pekerjaan maupun kesatuankesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang mencakup tentang minyak atau mengenai lapangan kerja lembaga-lembaga internaional. Piagam itu dapat digunakan sebagai alat tambahan untuk pelaksanaan suatu konvensi (seperti piagam kebebasan transit).
  • 22. Lanjutan …………. 8. Deklarasi (Declaration) Yaitu perjanjian internasional yg berbentuk traktat, dan dokumen tidak resmi. Deklarasi sebagai traktat bila menerangkan suatu judul dr batang tubuh ketentuan traktat, dan sebagai dokumen tidak resmi apabila merupakan lampiran pd traktat /konvensi. 9. Modus Vivendi Yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan perjumpaan yang lebih permanen, terinci, dan sistematis serta tidak memerlukan ratifikasi. Deklarasi sebagai persetujuan tidak resmi bila mengatur hal-hal yang kurang penting.
  • 23. Lanjutan …………. 10. Pertukaran Nota Yaitu metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. Biasanya, pertukaran nota dilakukan oleh wakilwakil militer dan negara serta dapat bersifat multilateral. 11. Ketentuan Penutup (Final Act) Yaitu ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara peserta, nama utusan yang turut diundang, serta masalah yang disetujui konferensi dan tidak memerlukan ratifikasi. 12. Ketentuan Umum (General Act), Yaitu traktat yang dapat bersifat resmi dan tidak resmi. Akibat pertukaran nota ini timbul kewajiban yang menyangkut mereka. LBB menggunakan ketentuan umum arbitrasi untuk menyelesaikan scr damai pertikaian internasional th. 1928.
  • 24. Lanjutan …………. 13. Charter Yaitu istilah yang dipakai dalam Misalnya, Atlantic perjanjian internasional untuk Charter. pendirian badan yang melakukan fungsi administratif. 14. Pakta (Pact) Yaitu istilah yang menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus (Pakta Warsawa). 15. Covenant Yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa). Pakta membutuhkan ratifikasi.
  • 25. d. Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian Internasional Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 :  Perundingan  Penandatanganan  Ratifikasi 1. Ratifikasi oleh badan eksekutif (biasa dilakukan oleh raja-raja absolut dan pemerintahan otoriter). 2. Ratifikasi oleh badan legislatif (jarang digunakan). 3. Ratifikasi campuran DPR dan Pemerintah ( paling banyak digunakan karena peranan legislatif dan ekse-kutif sama-sama menentukan dalam proses ratifikasi.
  • 26. Lanjutan …………. Konvensi Wina (tahun 1969) pasal 24 menyebutkan bahwa mulai berlakunya sebuah Perjanjian Internasional adalah sebagai berikut: • Pada saat sesuai dengan yang ditentukan dalam naskah perjanjian tersebut. • Pada saat peserta perjanjian mengikat diri pada perjanjian itu bila dalam naskah tidak disebut saat berlakunya. Persetujuan untuk mengikatkan diri, sangat tergantung pada persetujuan mereka. Misalnya, dengan penandatangan, ratifikasi, pernyataan turut serta (accession), ataupun pernyataan menerima (acceptance) dan dapat juga dengan cara pertukaran naskah yang sudah ditandatangani.
  • 27. e. Hal-hal Penting dalam Proses Pembuatan Perjanjian Internasional Unsur-unsur penting dalam persyaratan adalah : • Harus dinyatakan secara formal/ resmi, dan • Bermaksud untuk membatasi, meniadakan, atau mengubah akibat hukum dari ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian itu. Jika suatu negara mengajukan persyaratan, tidak berarti mengundurkan diri dari perjanjian (multilateral). Negara tersebut masih tetap sebagai peserta dalam perjanjian, tetapi dengan syarat hanya terikat pada bagian-bagian tertentu yang dianggap membawa keuntungan bagi kepentinganya.
  • 28. Lanjutan …………. Teori yang cukup berkembang dalam persyaratan perjanjian internasional :  Teori Kebulatan Suara ( Unanimity Principle). Persyaratan itu hanya sah atau berlaku bagi yang mengajukan persyaratan jika persyaratan ini diterima oleh seluruh peserta dari perjanjian.  Teori Pan Amerika. Setiap perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima persyaratan. Teori ini biasanya dianut oleh organisasiorganisasi negara Amerika.
  • 29. f. Berlaku dan Berakhirnya Perjanjian Internasional Berlakunya Perjanjian Internasional : • • • • • Perjanjian internasional berlaku pada saat peristiwa berikut ini. Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau menurut yang disetujui oleh negara perunding. Jika tidak ada ketentuan atau persetujuan, perjanjian mulai berlaku segera setelah persetujuan diikat dan dinyatakan oleh semua negara perunding. Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah perjanjian itu berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tsb, kecuali bila perjanjian menentukan lain. Ketentuan-ketentuan perjanjian yang mengatur pengesahan teksnya, pernyataan persetujuan suatu negara untuk diikat oleh suatu perjanjian, cara dan tanggal berlakunya, persyaratan, fungsi-fungsi penyimpanan, dan masalah-masalah lain yang timbul
  • 30. Lanjutan …………. Berakhirnya Perjanjian Intenasional Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan bahwa suatu perjanjian berakhir karena : 1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu. 2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis. 3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian itu. 4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri perjanjian itu. 5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakan perjanjian yang terdahulu. 6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi. 7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.
  • 31. Lanjutan …………. Pelaksanaan Perjanjian Internasional :  Ketaatan Terhadap Perjanjian a. Perjanjian harus dipatuhi (pacta sunt servada). b. Kesadaran hukum nasional.  Penerapan Perjanjian a. Daya berlaku surut (retroactivity). b. Wilayah penerapan (teritorial scope). c. Perjanjian penyusul (successive treaty).
  • 32. Lanjutan …………. Penafsiran Ketentuan Perjanjian, dalam prakteknya dilakukan dengan menggunakan tiga metode : 1. Metode dari aliran yang berpegang pada kehendak penyusun perjanjian dengan memanfaatkan pekerjaan persiapan. 2. Metode dari aliran yang berpegang pada naskah perjanjian, dengan penafsiran menurut ahli yang umum dari kosa-katanya. 3. Metode dari aliran yang berpegang pada objek dan tujuan perjanjian.
  • 33. Lanjutan …………. Kedudukan Negara Bukan Peserta Negara bukan peserta pada hakikatnya tidak memiliki hak dan kewajiban untuk mematuhinya. Akan tetapi, bila perjanjian itu bersifat multilateral (PBB) atau objeknya besar (Terusan Suez, Panama, Selat Malaka dan lain-lain), mereka dapat juga terikat, apabila: • Negara tersebut menyatakan diri terikat terhadap perjanjian itu, dan • Negara tersebut dikehendaki oleh para peserta.
  • 34. Lanjutan …………. Pembatalan Perjanjian Internasional, Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, karena berbagai alasan, suatu perjanjian internasional dapat batal, antara lain : • Negara peserta atau wakil kuasa penih melanggar ketentuan-ketentuan hukum nasionalnya. • Adanya unsur kesalahn (error) pada saat perjanjian dibuat. • Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta lain waktu pembentukan perjanjian. • Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau penyuapan. • Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik dengan ancaman maupun penggunaan kekuatan. • Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum internasional umum.
  • 35. g. Jenis-jenis Perjanjian Internasional Perjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty contract) dan tertutup, ada beberapa contoh : 1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC (Republika Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang penyelesaian “dwikewarganegaraan”. 2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang “Garis Batas Laut Andaman” di sebalah utara Selat Malaka pada tahun 1971. 3. Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan Malaysia pada tahun 1974. 4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua negara pada tanggal 16 Desember 1995.
  • 36. Lanjutan …………. Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai law making treaties karena biasanya mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat “terbuka.” Ada beberapa contoh : • Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang “Perlindungan Korban Perang”. • Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Diplomatik”. • Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.
  • 37. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2 Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut : 1. Rumuskan kembali pemahaman tentang pengertian perjanjian internasional ! 2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dlm hubungan antar negara perjanjian internasional dianggap sangat penting ! 3. Berikan penjelasan mengapa suatu perjanjian internasional ada yg harus diratifikasi dan ada yg tidak perlu diratifikasi ! 4. Jelaskan mengapa sebelum suatu perjanjian internasional dibuat, perlu dilakukan perundingan (negosiasi) ! 5. Berikan penjelasan bagaimana kedudukan negara peserta dan bukan peserta pada saat suatu perjanjian internasional akan ditandatangani oleh negara-negara yang berkepentingan.
  • 38. Waktu : 2 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan Internasional dan Organisasi Internasional Kompetensi Dasar : 4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik..
  • 39. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan :  Mendeskripsikan perwakilan negara RI di luar negeri.  Menganalisis perwakilan negara di negara lain dalam arti politis (diplomatik) dan non politis (konsuler).
  • 40. Landasan Hukum Perwakilan Negara RI di luar negeri PERWAKILAN DIPLOMATIK Perwakilan dalam arti politis (diplomatik) Perwakilan dalam arti non politis (konsuler) Fungsi & Fungsi • • • • • Pengangkatan Kronologis Tugas & Fungsi Perangkat Kekebalan & Keistimewaan • Tugas & Fungsi • Mulai dan berakhirnya
  • 41. 1. Perwakilan Negara RI di Luar Negeri a. Landasan Hukum Pasal 13 UUD 1945 menyebutkan bahwa: 1. Presiden mengangkat duta dan konsul. 2. Dalam hal mengangkat duta; Presiden memperhatikan pertimbangan DPR. 3. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Presiden sebagai Kepala Negara, mengangkat dan menerima duta dari negara lain. Prosedur maupun teknis pelaksanaannya, diatur oleh Menteri Luar Negeri.
  • 42. b. Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia No Diplomatik 1. Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik 2. Fungsi Perwakilan Diplomatik Berdasarkan Kongres Wina 1961 Uraian  Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan pemerintah asing.  Mengadakan perundingan ttg masalah yang dihadapi kedua negara dan berusaha untuk menyelesaikannya.  Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain.  Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai  tempat pencatatan sipil, pemberian negara penerima. Mewakili negara pengirim di dalam paspor, dsb.  Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diijinkan oleh hukum internasional.  Mengadakan persetujuan dgn pem. negara penerima.  Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai UU dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
  • 43. Lanjutan …………. 3. Peranan Perwakilan Diplomatik Dlm membina hubungan internasional, diperlukan taktik dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional suatu negara, sehingga kepentingannya dapat diperkenalkan kepada negara lain dengan jalan diplomatik. Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri sebagai berikut:  Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.  Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dgn kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada.  Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain.  Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Pada umumnya dalam menjalankan tugas diplomasi antar bangsa, setiap negara menggunakan sarana diplomasi ajakan, konferensi, dan menunjukkan kekuatan militer dan ekonomi.
  • 44. Lanjutan …………. 4. Tujuan Diadakan Perwakilan Diplomatik  Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima, sehingga jika terjadi sesuatu urusan, perwakilan tersebut dapat mengambil langkahlangkah untuk menyelesaikannya.  Melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima.  Menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara penerima. Istilah diplomatik (diplomacy), dalam hubungan internasional ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka dan terang-terangan yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan perwakilannya (Keduataan atau Konsuler).
  • 45. 2. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti Politis (Diplomatik) a. Pembukaan/Pengangkatan Persyaratan yg harus dipenuhi dalam pembukaan/pertukaran perwakilan diplomatik ( politis ) maupun konsuler ( nonpolitis ) :  Harus ada kesepakatan kedua belah pihak ( mutual conceat ) yang akan mengadakan pembukaan atau pertukaran diplomatik maupun konsuler. Berdasarkan Pasal 2 Konvensi Wina 1961, harus dituangkan dalam bentuk : Persetujuan bersama ( joint agreement ) dan Komunikasi bersama ( joint declaration ).  Prinsip-prinsip yang beraku, yaitu setiap negara dapat melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan diplomatik berdasarkan atas prinsip-prinsip timbal balik ( reciprositas ).
  • 46. b. Kronologi Pengangkatan Diplomatik I II Kedua belah pihak saling tukar informasi tentang akan dibukanya perwakilan oleh Deparlu masing-masing Negara. Mendapat persetujuan ( demende, agregation ) dari negara yang menerima. Surat kepecayaan diserahkan kepada kepala negara penerima ( lettre de rapple ) dlm suatu upacara dimana seorang diplomatik berpidato. IV Diplomat yg akan ditempatkan, menerima surat kepercayaan ( lettre de creance ) yang ditanda tangani kepala negara pengirim. III
  • 47. c. Klasifikasi Perwakilan Diplomatik CORPS DIPLOMATIQUE (PERWAKILAN DIPLOMATIK) KONGGRES WINA (1815) a. Ammbassador Papa Legates Nuncios (Duta Besar, Perwakilan Kunci). b. Envoys Extra Ordinary and Minister Pleni Petentiary (Duta Besar Luar biasa dan Berkuasa Penuh) KONGGRES AIX LA CHAPELLA (1818) a. Ammbassador and Legates Or Nuncious. b. Envoys and Minister Pleni Petentiary. c. Minister Resident. d. Charge de Affaires. Catatan : disebut juga konggres Achen. KONGGRES WINA (1961) a. Ammbassador (Nuncios) diakre-detasi pada Kepala Negara dan kepala misi yang lain yang sederajat. b. Envoys, Minsiter dan Inter-nuncios diakreditasikan pada Kepala Negara. c. Charge D’ Affaires, diakredi-tasikan kepada Menteri Luar Negeri.
  • 48. d. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Tugas umum seorang perwakilan diplomatik a. Representasi b. Negosiasi , c. Observasi , d. Proteksi , e. Relationship . Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat berfungsi sebagai lambang prestise nasional negaranya di luar negeri dan mewakili Kepala Negaranya di negara penerima
  • 49. Lanjutan …………. Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut Konggres Wina 1961, mencakup hal-hal berikut : 1. Mewakili negara pengirim di dlm negara penerima. 2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diijinkan oleh hukum internasional. 3. Mengadakan persetujuan dgn pemerintah negara penerima. 4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
  • 50. e. Perangkat Perwakilan Diplomatik Perwakilan diplomatik menurut ketetapan Konggres Wina Tahun 1815 dan Konggres Aux La Chapella 1818 (Konggres Achen), dilakukan oleh : No Nama Uraian Keterangan 1. Duta Besar Berkuasa Penuh (Ambassador) Adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. Ambassador ditempatkan pada negara yang banyak menjalin hubungan timbal balik. 2. Duta (Gerzant) Adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar. Dalam menyelesaikan persoalan kedua negara, hrs berkonsultasi dgn pemerintahnya. 3. Menteri Residen Seorang Menteri Residen dianggap bukan sebagai wakil pribadi kepala negara. Dia hanya mengurus urusan negara. Mereka ini pada dasarnya tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala negara di mana mereka bertugas.
  • 51. Lanjutan …………. 4. Kuasa Usaha (Charge de Affair) Kuasa Usaha yang tidak diperbantukan kepada kepala negara dapat dibedakan atas : Kuasa Usaha tetap menjabat kepala dari suatu perwakilan, Kuasa Usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala perwakilan, ketika pejabat ini belum atau tidak ada di tempat. Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan asing, disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu negara ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut : 1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan negara penerima perwakilan itu. 2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang mengadakan hubungan itu. 3. Besar kecilnya kepentingan bangsa / negara yang mengadakan hubungan itu.
  • 52. Lanjutan …………. 5. Atase-Atase Adalah pejabat pembantu dari Duta Besar berkuasa penuh. Terdiri atas 2 (dua) bagian :  Atase Pertahanan Atase ini dijabat oleh seorang perwira TNI yang diperbantukan Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat. Tugasnya yaitu memberikan nasihat di bidang militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.  Atase Teknis Atase ini, dijabat oleh seorang pegawai negeri sipil tertentu yang tidak berasal dari lingkungan Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di salah satu KBRI untuk membantu Duta Besar. Dia berkuasa penuh dalam melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas pokok dari departemennya sendiri. Misalnya, Atase Perdagangan, Atase Perindustrian, Atase Pendidikan dan Kebudayaan.
  • 53. f. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik, disebut (exteritoriallity” atau ”extra teritoriallity”). Para diplomatik hampir dalam segala hal harus diperlakukan sebagaimana mereka berada di luar wilayah negara penerima. Para diplomat beserta stafnya, tidak tunduk pada kekuasaan peradilan pidana dan sipil dari negara penerima. Menurut Konvensi Wina 1961 Perwakilan diplomatik diberikan Kekebalan dan keistimewaan, dgn maksud :  Menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik sebagai wakil negara.  Menjamin pelaksana fungsi perwakilan diplomatik secara efisien.
  • 54. Lanjutan …………. Kekebalan Perwakilan Diplomatik atau Involability (tidak dapat diganggu gugat), yaitu kekebalan terhadap alat-alat kekuasaan negara penerima dan kekebalan dari segala gangguan yang merugikan para pejabat diplomatik. Kekebalan diplomatik ( Immunity ), mencakup :  Pribadi Pejabat Diplomatik .  Kantor Perwakilan (Rumah Kediaman ), disebut jg daerah ekstrateritorial . Para diplomat tdk memiliki hak asylum, yaitu hak untuk memberi kesempatan kpd suatu negara dalam memberikan perlindungan kepada warga negara asing yang melarikan diri.  Korespondensi Diplomatik .
  • 55. Lanjutan …………. Keistimewaan Perwakilan Diplomatik Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik, atas dasar ”timbal – balik” sebagaimana diatur di dalam Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :  Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga, kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan, televisi dan sebagainya.  Pembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan sendiri, keperluan rumah tangga dan sebagainya.
  • 56. 3. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti Non Politis (Konsuler) Diwakili oleh Korps Konsuler dalam kepangkatan :  Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota negara.  Konsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.  Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan.
  • 57. a. Fungsi Perwakilan Konsuler 1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. 2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada dalam wilayah kerjanya. 3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan. 4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di wilayah kerjanya. 5. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler, protokol, komunikasi dan persandian. 6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga perwakilan Konsuler.
  • 58. b. Tugas-tugas Yang Berhubungan dengan Kekonsulan 1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian perdagangan dan lain-lain. 2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukarmenukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Bidang-bidang lain seperti :  Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga pengirim dan visa atau dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim;  Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi administratif lainnya;  Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur pengadilan atau badan lain di negara penerima.
  • 59. c. Persamaan dan Perbedaan Diplomatik dan Konsuler Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa kedua-duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentu. PERBEDAAN No Korps Diplomatik Korps Konsuler 1. Memelihara kepentingan negara-nya dengan melakukan hubungan dengan pejabatpejabat Tingkat Pusat. Memelihara kepentingan nega-ranya dengan melaksanakan hubungan dgn pejabat-pejabat tingkat daerah (setempat) 2. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat politik. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat non politik. 3. Satu negara hanya mempunyai satu perwakilan diplomatik saja dalam satu negara penerima. Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu perwakilan konsuler. 4. Mempunyai hak Tidak mempunyai hak
  • 60. d. Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik-Konsuler HAL DIPLOMATIK KONSULER Mulai berlakunya Fungsi Yaitu saat menyerahkan surat kepercayaan (Lettred Creance/ menurut pasal 13 Konvensi Wina 1961) (Pasal dan Konvensi Wina 1963) memberitahukan dengan layak kepada negara penerima. Berakhirnya 1) Sudah habis masa Fungsi jabatan. 2) Ia ditarik (recalled) oleh Pemerintah negaranya. 3) Karena tidak disenangi (dipersona non Grata). 4) Kalau negara penerima perang dengan negara pengirim (pasal 43 Konvensi Wina 1961). (Pasal 23, 24, dan 25 Konvensi Wina 1963) 1) Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir. 2) Penarikan dari negara pengirim 3) Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf Konsuler.
  • 61. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Fungsi Perwakilan Diplomatik (Perwakilan Negara RI, Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti politis dan non politis) , lakukan Strategi Pembelajaran dgn Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Langkah-langkah : 1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang. 2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan. 3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas. 4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Buatlah kesimpulan bersama. 6. Penutup.
  • 62. Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan Internasional dan Organisasi Internasional Kompetensi Dasar : 4.4. Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional. 4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.
  • 63. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan :  Menguraikan pengertian organisasi internasional.  Mengkaji Organisasi Internasional : ASEAN, KTT AA, dan PBB.  Mendeskripsikan tentang politik luar negeri republik Indonesia.  Menganalisis kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.
  • 64. Pengertian Org. Internasional ORGANISASI INTERNASIONAL Macammacam Org. Internasional Kerja sama dan Perjanjian Internasional • ASEAN • KTT AA • PBB Pol Luar Negeri RI Kerja sama & Perjanjian Internasional
  • 65. 1. Peranan Organisasi Internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan Internasional a. Pengertian Organisiasi internasional atau disebut ”Multilateralisme” adalah suatu istilah hubungan internasional yang menunjukkan kerjasama antar beberapa negara. Dalam filosofi politis, lawan dari multilateralisme adalah unilateralisme.
  • 66. b. Organisasi Internasional ASEAN ASEAN adalah singkatan dari "Association of Southeast Asian Nations" atau Persatuan Negara-Negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
  • 67. Lanjutan …………. Asas keanggotaan ASEAN adalah terbuka. ASEAN memberi kesempatan kerja sama kepada negara-negara lain. Pembentukan ASEAN, didasarkan pada prinsip-prinsip : 1. Saling mengormati terhadap kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional dan identitas nasional setiap negara, 2. Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari campur tangan luar, subversif dan intervensi dari luar, 3. Tidak saling turut campur urusan dlm negeri masingmasing, 4. Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan persengketaan secara damai, 5. Tidak mempergunakan ancaman (menolak penggunaan kekuatan) militer, dan 6. Menjalankan kerjasama secara efektif antara anggota.
  • 68. Lanjutan …………. Organisasi ASEAN didirikan dengan tujuan : 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tengggara, 2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum, 3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dlm bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, iilmu pengetahuan & adminsitrasi, 4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian, 5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatkan taraf hidup, dan 6. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.
  • 69. Lanjutan …………. Struktur ASEAN Sebelum KTT Bali 1976 Setelah KTT Bali 1976 1. ASEAN Mininsterial Meeting (Sidang Tahunan Para Menteri). 2. Standing Committe (Badan yang bersidang di antara dua sidang Menlu negara ASEAN untuk menangani persoalanpersoalan yang memerlukan keputusan para menteri). 3. Komite-komite tetap dan komite-komite khusus. 4. Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara-negara ASEAN. 1. Summit Meeting (Pertemua kepala pemerintahan) yang merupakan otoritas / kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN. 2. ASEAN Ministering Meeting (Sidang tahunan para menteri luar negeri). 3. Sidang para menteri lainnya (nonekonomi). 4. Standing Commite . 5. Komite-komite.
  • 70. Lanjutan …………. Sekretariat ASEAN berada di Jakarta yg dipimpin oleh Sekretariat Jenderal atas dasar pengangkatan oleh para Menteri Luar Negeri secara bergilir, dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun. No Nama Negara Dari Sampai 1. H.R Dharsono  Indonesia 7 Juni 1976 18 Februari 1978 2. Umarjadi Notowijono  Indonesia 19 Februari 1978 30 Juni 1978 3. Datuk Ali Bin Abdullah  Malaysia 10 Juli 1978 30 Juni 1980 4. Narciso G. Reyes  Filipina 1 Juli 1980 1 Juli 1982 5. Chan Kai Yau  Singapura 18 Juli 1982 15 Juli 1984 6. Phan Wannamethee  Thailand 16 Juli 1984 15 Juli 1986 7. Roderick Yong  Brunei Darussalam 16 Juli 1986 16 Juli 1989 8. Rusli Noor  Indonesia 17 Juli 1989 1 Januari 1993 9. Dato Ajit Singh  Malaysia 1 Januari 1993 31 Desember 1997 10. Rodolfo C. Severino Jr.  Filipina 1 Januari 1998 31 Desember 2002 11. H.E. Ong Keng Yong 1 Januari 2003 sekarang  Singapura
  • 71. Lanjutan …………. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN. Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN No KTT Resmi KTT Tidak Resmi 1. KTT ke-1 di Indonesia , Februari 1976. Bali - KTT Tidak Resmi ke-1 di 23-24 Jakarta -Indonesia, tanggal 30 November 1996. 2. KTT ke-2 di KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala Lumpur - Malaysia , Kuala Lumpur-Malaysia, 4-5 Agustus 1977. tanggal 14-16 Desember 1997. 3. KTT ke-3 di Manila - KTT Tidak Resmi ke-3 di Filipina , 14-15 Des 1987. Filipina, tgl 27-28 Nov 1999. 4. KTT ke-4 di Singapura , KTT Tidak Resmi ke-4 di 27-29 Januari 1992. Singapura, 22-25 Nov 2000. 5. KTT ke-5 Thailand , di Bangkok 14-15 Des
  • 72. Lanjutan …………. 6. KTT ke-6 di Hanoi - Vietnam , 15-16 Desember 1998. 7. KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan - Brunei Darussalam , 5-6 November 2001. 8. KTT ke-8 di Phnom Penh - Kamboja , 4-5 November 2002. 9. KTT ke-9 di Bali-Indonesia, 7-8 Oktober 2003. 10. KTT ke-10 di Vientiane - Laos , 29-30 November 2004. 11. KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, 12-14 Desember 2005. 12. KTT ke-12 di Cebu - Filipina , Desember 2006.
  • 73. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 4 Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut : 1. Rumuskan kembali bagaimana negara-negara asia tenggara mendeklarasikan berdirinya organisasi ASEAN ! 2. Berikan penjelasan dasar-dasar yang melatarbelakangi berdirinya organisasi ASEAN pada tahun 1967 ! 3. Berikan penjelasan kembali mengapa tujuan ASEAN lebih dititik beratkan pada pertumbuhan bidang ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan ! 4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan berbedaan antara organisasi ASEAN dengan AFTA ! 5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah negara Indonesia memperoleh keuntungan dengan mendirikan organisasi ASEAN !
  • 74. c. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia - Afrika KTT Asia-Afrika disebut juga Konferensi Bandung, mrp konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika , kebanyakan dari negara yang baru saja memperoleh kemerdekaan. Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan yang dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani. Berlangsung dari tgl. 18 s.d. 24 April 1955, di Gedung Merdeka Bandung (Indoensia) dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan ”kolonialisme” atau ”neokolonialisme” Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
  • 75. Lanjutan …………. Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan KTT AA yang dilaksanakan pada bulan April 1955 di Bandung. Dengan substansi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia" 1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB ( Perserikatan Bangsa-Bangsa). 2. Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua bangsa 3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil. 4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalan-persoalan dalam negeri negara lain. 5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
  • 76. Lanjutan ………………. 6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain. 7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau ke merdekaan politik suatu negara. 8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB. 9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama. 10.Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
  • 77. Lanjutan …………. Gerakan Non-Blok (GNB) (Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi Internasional yang dibentuk pada tahun 1961 oleh Josep Broz Tito (presiden Yugoslavia), Sekarno (presiden Indonesia), Gamal Abdul Nasser (presiden Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (perdana menteri India), Kwane (Presiden Ghana). GNB membawa negara-negara lain yang tidak ingin beraliansi dengan negara-negara adidaya peserta Perang Dingin bersama. Anggota-anggota penting termasuk India, Mesir, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Brasil tidak pernah menjadi anggota resmi gerakan tersebut.
  • 78. Lanjutan ………………. Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-Blok, telah dihasilkan asas-asas : 1.Gerakan Non Blok, bukan merupakan blok tersendiri dan tidak termasuk salah satu blok yang ada. 2.Gerakan Non Blok, merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang. 3.Gerakan Non blok, memegang teguh prinsip perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme dan zonisme.
  • 79. Lanjutan ………………. Pertemuan-pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Negara-Negara Non Blok No Tempat dan Tahun Keterangan 1. Beograd (September 1961) Dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme. 2. Kairo (Mesir) 1964 Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan. 3. Lusaka (Tanzania) 1969 Dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.
  • 80. Lanjutan ………………. 4. Aljazair 1973 5. Kolombo (Sri Lanka) 1976 6. Havana (Kuba) 1979 7. New Delhi (India) 1983 8. Harare (Zimbabwe) 1986 9. Beograd (Yugoslavia) 1989 10. Jakarta (Indonesia) 1992 11. Kolombia 1995 12. Cairo (Mesir) 1998 13. Malaysia (Februari 2003) Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.
  • 81. Lanjutan ………………. Tujuan Gerakan Non Blok adalah : 1. Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme apartheid, dan zionisme. 2. Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang. 3. Mengurangi ketegangan blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet (Rusia). 4. Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata.
  • 82. d. Perserikatan Bangsa-Bangsa Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (United Nations/UN) mrp organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. PBB dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional , pengamanan internasional , lembaga ekonomi , dan perlindungan sosial . Bahasa Resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab, Spanyol. Sekretaris Jenderal : Ban Ki-Moon (sejak 2006). Didirikan, 24 Oktober 1945. Jumlah Anggota : 192 Negara, Bermarkas di New York City (AS)
  • 83. Lanjutan ………………. Tujuan PBB adalah berikut ini. • Memelihara perdamaian dan keamanan internasional. • Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa. • Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi. • Menjadikan PBB sebagi pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas.
  • 84. Lanjutan ………………. Asas-asas PBB adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya. 2. Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB. 3. Semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, kemanan dan keadilan. 4. Dalam hubungan-hubungan internasional semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain.
  • 85. Lanjutan ………………. Konferensi San Fransisco menghasilakan suatu piagam yang menyebutkan organ utama PBB sebagai berikut : DEWAN EKONOMI DAN SOSIAL DEWAN KEAMANAN SEKRETARIS DEWAN PERWALIAN MAJELIS UMUM MAHKAMAH INTERNASIONA L
  • 86. Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB, terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap tahun dibawah seorang Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil. Tugas dan kekuasaan Majelis Umum : 1. Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional, 2. Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan perikemanusiaan, 3. Berhubungan dgn perwakilan internasional termasuk daerah yang belum mempunyai pemerintahan sendiri yg bukan daerah strategis, 4. Berhubungan dengan keuangan, 5. Penetapan keanggotaan, 6. Mengadakan perubahan piagam, 7. Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan Sosial, Dewan Perwalian, Hakim Mahkamah Internasional, dsb.
  • 87. Dewan Keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara. Dewan ini mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para anggota di bawah Piagam PBB. Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang mempunyai hak veto, yakni: Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, dan Cina, ditambah dengan 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun oleh Majelis Umum. Hak veto sampai dengan sekarang, hanya dimiliki negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
  • 88. Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih oleh Sidang Umum untuk masa 3 (tiga) tahun dan bersidang sedikitnya tiga kali dalam setahun. Tugas ECOSOC : 1. Bertanggung jawab dlm menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB. 2. Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya. 3. Memupuk hak asasi manusia. 4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya pada sudang umum kepada mereka & anggota PBB.
  • 89. Dewan Perwalian (Trusteeship Council), mrp lembaga PBB yang dibentuk dalam rangka untuk mendorong, membantu mengusahakan kemajuan penduduk Daerah perwalian untuk mencapai kemerdekannya. Fungsi Dewan Perwalian adalah: • Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam negara untuk mencapai kemerdekaan sendiri, • Memberikan dorongan untuk menghormati hak-hak manusia, • Melaporkan hasil pengawasan kepada Sidang Umum PBB.
  • 90. Mahkamah Internasional (MI) ialah badan perlengkapan PBB yang anggotanya terdiri atas ahli hukum dari berbagai negara anggota dengan masa jabatan selama 9 tahun. Tugas pokok Mahkamah Internasional : 1. Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negaranegara anggota PBB yang diserahkan kepada MI. 2. Memberi pendapat kepada Majelis Umum tentang penyelesaian sengketa antara negara-negara anggota PBB. 3. Menganjurkan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional. 4. Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan.
  • 91. Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang staff pembantu pemerintah sedunia. Yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal : • Trygve Lie, Norwegia (1945 – 1953) • Dag Hammarskjold, Swedia (1953 - 1961) • U Thant, Burma (1961 - 1971) • Kurt Waldhaim, Austria (1972 - 1981) • Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982 - 1991) • Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992 - 1996) • Kofi Annan, Ghana (1997 – 2006) • Ban Ki-Moon, Korea Selatan (2006 - ...... )
  • 92. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 5 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) , dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut : 1. Berikan ulasan kembali tentang “Makna KTT Asia Afrika” bagi negara Indonesia khususnya, sesuai pendapat anda secara umum ! Pendapat anda tentang KTT Asia Afrika ? ........................................ 2. Salah satu isi Dasasila Bandung sebagai hasil dari KTT Asia Afrika tahun 1955 adalah Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa . Berikan penjelasn singkatnya ! a. Menghormati kedaulatan : ...................................................... b. Integritas teritorial semua bangsa : .......................................
  • 93. 3. Salah satu asas PBB adalah semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, kemanan dan keadilan. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini ! Persengkataan Internasional ................................................... Membahayakan Perdamaian ................................................. 4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa hak veto hanya dimiliki oleh negara-negara seperti Amerika, Perancis, Inggris, RRC dan Rusia ! …………………………………………………………………… 5. Tuliskan sesuai hasil pengamatan anda tentang peran Dewan Keamanan PBB dalam menangani permasalahan-permasalahan konflik di bawah ini ! Palestina - Israel ................................................... Irak .................................................
  • 94. 2. Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang bermanfaat bagi Indonesia a. Politik Luar Negeri Republik Indonesia INDONESIA BEBAS POLITIK LUAR NEGERI AKTIF Artinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap masalahmasalah internasio-nal dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia secara ideologis bertentangan (Timur dengan komunisnya dan Barat dengan liberalnya). Artinya kita dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif memperjuangkan ketertiban dunia, dan aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia.
  • 95. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, didasarkan pada landasan hukum : 1. Landasan idiil adalah Pancasila 2. Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13. 3. Landasan operasional adalah sebagai berikut.  Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) terutama dibidang hubungan luar negeri.  Keputusan Presiden (Keppres) yang menyangkut politik luar negeri Indonesia.  Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri luar negeri.
  • 96. Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia : 1. Negara kita menjalani politik damai. 2. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan coroak pemerintahan negeri masing-masing. 3. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internsional untuk menjamin perdamaian yg kekal. 4. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional. 5. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada Piagam PBB. 6. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah, sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional itu tidak akan tercapai.
  • 97. b. Kerja Sama dan Perjanjian Internasional Yang Bermanfaat bagi Indonesia No 1. Jenis/Bentuk Bilateral Keterangan/Uraian  Persetujuan RI dan RRC mengenai Dwi Kewarganegaraan, telah disahkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958.  Perjanjian RI – Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen kedua nega-ra (di selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969. Manfaat Yang Diperoleh  Ada kejelasan dalam pengaturan kewarganegaraan keturunan Cina yang sudah berumur 18 tahun, apakah mau menjadi WNI atau kembali menjadi warga negara Cina dgn sukarela.  Ada kejelasan (terhindar dari konflik) dalam pemanfaatan laut baik sebagai sarana transportasi air maupun untuk kepentingan penangkapan ikan, eksplorasi kekayaan laut, mineral dan tambang.
  • 98. 2. Regional  Pembentukan ASEAN yang  Mempercepat proses pertumdiprakarsai oleh pemimpin buhan ekonomi, kemajuan Indonesia, Malaysia, Filipina, sosial dan pengembangan Singapura dan Thailand budaya. Demikian juga, jika melalui Deklarasi Bangkok terjadi konflik hal ini dapat pada tanggal 8 Agustus 1967. dengan mudah dilesaikan melalui jalan damai.  Persetujuan  Dapat meningkatkan investasi dibentuknya kawasan perdagangan bebas langsung ke negara-negara ASEAN yaitu AFTA (ASEAN ASEAN, dan khususnya Free Trade Area), yang nega-ra Indonesia. ditandatangani pada tahun  Meningkatkan daya saing dan 1995 oleh negara-negara penghapusan bea ekspor – Indonesia, Malaysia, Filipina, impor bagi negara-negara Singapura dan Thailand. yang berada di kawasan ASEAN (termasuk negara Indonesia).
  • 99. 3. Multilateral  Masuknya negara RI menjadi  Mempercepat proses anggota PBB (pertama kali penyele-saian konflik pada tanggal 28 Sep 1950), Indonesia – Belanda kemudian keluar pada tanggal (penjajah), sehingga mau 7 Januari 1965 dan masuk mengakui kedaulatan kembali pada tanggal 28 Indonesia pada tanggal 27 September 1966. Desember 1949.  Pembentukan  Sebagai wadah dalam upaya Gerakan Negara-negara Non Blok memenumbuhkan sikap soliderilalui KTT yang pertama pada tas negara-negara di kawasan tahun 1961 di Beograd Asia – Afrika dalam memper(Yugoslavia) dan dipelopori juangkan kemerdekaannya oleh negara Indonesia, Yugossekaligus melawan kolonialavia, Mesir, India dan Ghana. lisme, rasialisme dan zionisme. Pengesahan Konvensi Inter-  Masyarakat Indonesia akan nasional tentang Penghapusan lebih memahami bahwa sebasegala bentuk diskriminasi rasial gai bagian masyarakat 1965, dengan dikeluar-kannya internasional harus menghorUndang-Undang No. 29 Tahun mati, menghargai, dan 1999. menjunjung tinggi prinsip dan tujuan Piagam PBB serta HAM.
  • 100. SOAL ESSAY/URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Apakah yang dimaksud dengan hubungan internasional dan bagaimanakah arti penting hubungan internasional bagi suatu bangsa ? 2. Mengapa suatu negara perlu mengadakan hubungan internasional dan tujuan apakah yang ingin dicapai dalam hubungan tersebut ? 3. Jelaskan tahapan dalam pembuatan perjanjian internasional menurut Konvensi Wina 1969 ! 4. Uraikanlah jenis perjanjian internasional dan berikan contoh jenis perjanjian tersebut ! 5. Dalam hubungan internasional, bagaimanakah kronologis penempatan korps diplomatik menurut Kongres Auxla Chapella !
  • 101. Lanjutan ………………. 6. Sebutkanlah prinsip-prinsip pokok yang menjadi dasar bangsa Indonesia mengadakan hubungan dengan bangsa lain ! 7. Uraikanlah, arti penting ASEAN bagi kepentingan nasional Indonesia dalam bidang ekonomi dan sosial budaya ! 8. Jelaskanlah dan beri alasan, apakah KTT Gerakan NegaraNegara Non Blok hingga dewasa ini masih dianggap relevan ! 9. Jelaskan dan beri alasan, mengapa peran PBB tidak mampu efektif jika sudah berhubungan dengan negara-negara pemegang hak veto ! 10.Berikan penjelasan, bagaimana sesungguhnya peran dan fungsi PBB dalam tata pergaulan internasional !
  • 102. STUDI KASUS Dewan Keamanan PBB Tidak Berkomentar MOGADISHU, KAMIS - Para anggota Dewan Keamanan Perserikatan BangsaBangsa tidak berkomentar tentang serangan militer Amerika Serikat ke Somalia. Ke-15 negara anggota DK PBB tidak mempertanyakan atau berkeberatan terhadap penjelasan utusan AS untuk PBB, Jackie Sanders, tentang serangan tersebut. "Tidak ada diskusi tentang isu itu secara khusus dan saya tidak memiliki komentar apa pun," kata utusan Rusia, Vitaly Churkin, setelah pertemuan tertutup tentang Somalia, Kamis (11/1). "Anggota DK menyatakan keprihatinan tentang ketidakstabilan situasi keamanan dan kemanusiaan di Somalia," ujarnya. "Tidak seorang pun. Tidak ada rekomendasi, kecuali Amerika Serikat sendiri," ujar wakil utusan China untuk PBB, Liu Zhenmin. Sebelumnya, Sanders memberikan penjelasan kepada 15 anggota DK PBB bahwa sasaran serangan AS ke Somalia adalah pemimpin tingkat tinggi Al Qaeda. Setelah memberikan penjelasan singkat tentang perkembangan situasi di Somalia, Sanders mengatakan, tidak ada perdebatan tentang tindakan AS. Anggota DK PBB hanya menyatakan dukungan untuk segera menempatkan pasukan penjaga perdamaian Afrika di Somalia. Mereka juga mendukung rencana PBB untuk mengirim tim kemanusiaan ke Somalia. Sumber : Kompas.co.id (Jumat, 12 Januari 2007)
  • 103. Tagihan Tugas : 1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda ! 2. Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud “Dewan Keamanan PBB Tidak Berkomentar” dalam serangan Amerika Serikat ke Somalia ! 3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa anggota tidak tetap yang sebanyak 15 negara, tidak mempermasalahkan tindakan Amerika sehubungan dengan “pelanggaran hukum internasional” ! 4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi tindakan unilateral “sepihak” negara Amerika agar tidak mudah menyerang negara lain dengan alasan “mengejar teroris” yang belum tentu kebenarannya ! 5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kesadaran negara-negara anggota PBB (terutama pemegang hak veto) agar menghormati kedaulatan dan hukum internasional, jika anda : a. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB ! b. Sebagai presiden atau rakyat Somalia ! c. Sebagai Sekretaris Jenderal PBB !
  • 104. INQUIRI (TUGAS KELOMPOK) Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang hubungan antara negara-negara ASEAN (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan kerja sama bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan ! 1. Pahami kembali tentang latar belakang berdiri dan tujuan kerja sama negara-negara ASEAN, dan buatlah tulisan wujud implementasinya hingga dewasa ini ! 2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik dan internet) sekitar arti penting ASEAN bagi Indonesia, 3. Kemudian lakukan presentasi di dalam kelas !