SlideShare a Scribd company logo
BAB 5
PERANAN INDONESIA DALAM HUBUNGAN
INTERNASIONAL
A. Pola Hubungan Internasional yang Dibangun Indonesia
1. Makna Hubungan Internasional
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang
dialami oleh suatu negara. Ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam suatu
bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya, maka melalui
hubungan internasional negara tersebut mampu mengatasi persoalan tersebut dengan
meminta bantuan dari negara lain. Oleh karena itu, hubungan internasional mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara yang beradab.
Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang
bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-
batas ketatanegaraan. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap
sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar
negeri dan politik internasional.
a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan
negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu
negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan
tindakan beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antar negara maupun
antar negara dengan organisasi internasional.
Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan internasional, antara lain:
1. Politik internasional (international politics)
2. Studi tentang peristiwa internasional (the study of foreign affair)
3. Hukum internasional (international law)
4. Organisasi Adminitrasi Internasional (internationalorganization of administration)
2. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia
Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara
lain. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan kemerdekaannya, negara
tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Suatu negara dapat menjalin hubungan
dengan negara lain manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui, baik secara de
facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan
internasional antara lain karena faktor-faktor berikut.
a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik
melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-
masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk meningkatkan
persahabatan dan kerja sama bilateral, regional dan multilateral melalui berbagai
macam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu, bagi
Bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan untuk:
1. Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan
negara kebangsaan yang demokratis;
2. Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun
spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua
negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar
kerja sama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan
kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna;
4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar
kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri;
6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai,
Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk
memperbesar kemakmuran rakyat;
7. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang
tersimpul dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, Bangsa Indonesia harus
senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan
negara lain. Selain itu, juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan
terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap
peluang bagi kepentingan nasional.
3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional
Hubungan yang dijalin oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak
dapat dilepaskan dari tata pergaulan antar negara. Kebijakan politik masing-masing
negara dalam pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri.
Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk kerja sama dan perjanjian internasional yang
dilakukan oleh Bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari politik luar negeri
Indonesia. Selain itu, politik luar negeri juga memberikan corak atau warna tersendiri
bagi kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh suatu negara.
Untuk mengetahui corak politik luar negeri Indonesia, coba kalian perhatikan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
keempat, tentang tujuan negara,“...ikut serta dalam perdamaian dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Pernyataan
tersebut mengindikasikan bahwa politik luar negeri kita memiliki corak tertentu.
Sifat politik luar negeri inilah yang mewarnai pola kerja sama Bangsa
Indonesia dengan negara lain. Dengan kata lain, dalam menjalin hubungan
internasional dengan negara lain Indonesia selalu menitikberatkan pada peran atau
konstribusi yang dapat diberikan oleh Bangsa Indonesia bagi kemajuan peradaban dan
perdamaian dunia.
Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa di bawah ini yang dengan jelas
menggambarkan bentuk kerja sama yang dikembangkan Bangsa Indonesia.
1. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang ke-60 pada
tanggal 28 September 1950. Meskipun pernah keluar dari keanggotaan PBB pada
tanggal 7 Januari 1965 sebagai bentuk protes atas diterimanya Malaysia menjadi
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, akan tetapi pada tanggal 28
September 1966 Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB dan tetap sebagai
anggota yang ke-60
2. Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955
yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang
kemudian melahirkan Dasasila Bandung.
3. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada
tahun 1961, bahkan pada tahun 1992 dalam Konferensi Negara-negara Non-Blok
yang berlangsung di Jakarta, Indonesia ditunjuk menjadi Ketua GNB.
4. Terlibat langsung dalammisi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan
mengirimkan Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik seperti
Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia dan sebagainya. Bahkan, pada tahun 2007,
5. Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA (South East
Asian) Games, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya.
6. Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional seperti, Organisasi
Konferensi Islam(OKI), organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC), dan
kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC).
7. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai
dengan pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang bersangkutan.
Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta.
a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar
kemakmuran rakyat,
c. Meningkatkan perdamaian internasional.
d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagaipelaksanaan cita-cita yang
tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.
B. Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia
1. Makna Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang penting dalam
pelaksanaan hubungan internasional. Di dalam perjanjian internasional, diatur hal-hal
yang menyangkut hak dan kewajiban antar negara yang mengadakan perjanjian dalam
rangka hubungan internasional. Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat
penting, karena alasan berikut:
1. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian
internasional dilakukan secara tertulis.
2. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara
para subjek hukum internasional.
Berdasarkan dua alasan tersebut, suatu perjanjian internasional yang dibuat secara
sepihak karena ada unsur paksaan dianggap tidak sah dan batal demi hukum. Oleh
karena itu, dalam membuat suatu perjanjian internasional harus diperhatikan asas-asas
berikut:
a. Pacta Sunt Servada, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap perjanjian yang telah
dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya.
b. Egality Rights, yaitu asas yang menyatakan bahwa pihak yang saling mengadakan
hubungan atau perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang sama.
c. Reciprositas, yaitu asas yang menyatakan bahwa tindakan suatu negara terhadap
negara lain dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif maupun
positif.
d. Bonafides, yaitu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan harus
didasari oleh itikad baik dari kedua belah pihak agar dalamperjanjian tersebut tidak
ada pihak yang merasa dirugikan.
e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara
f. Rebus sig Stantibus, yaitu asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang
mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu.
Istilah perjanjian internasional
a. Traktat (treaty)
b. Persetujuan (agreement)
c. Konvensi (convention)
d. Protokol (protocol)
e. Piagam (statuta)
f. Charter
g. Deklarasi (declaration)
h. Modus vivendi
i. Covenant
j. Ketentuan penutup (final act)
k. Ketentuan umum (general act)
l. Pertukaran nota
m. Pakta (pact
2. Klasifikasi Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia
a. Menurut subjeknya
1. Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan
subjek hukum internasional.
2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya.
3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara.
b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian
1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara yang mengatur
kepentingan dua negara tersebut.
2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara yang
mengatur kepentingan semua pihak.
c. Menurut isinya
1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian.
2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan.
3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan, ekstradisi dan sebagainya.
4. Segi batas wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam daratan dan
sebagainya.
5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabahpenyakit, dan
sebagainya.
d. Menurut proses pembentukannya
1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan,
penandatanganan dan ratifikasi.
2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan
dan penandatanganan (biasanya digunakan kata persetujuan).
e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian
1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu suatu perjanjianyang
maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu.
2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang
pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terusmenerus selama
jangka waktu perjanjian berlaku.
f. Menurut fungsinya
1. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties), yaitu suatu perjanjian
yang meletakkan ketentuan-ketentuan hukum bagi masyarakat internasional
secara keseluruhan atau bersifat multilateral. Perjanjian ini bersifat terbuka bagi
pihak ketiga.
2. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract), yaitu perjanjian yang hanya
menimbulkan akibat-akibat hukum (hak dan kewajiban) bagi pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian atau bersifat bilateral.
Tahapan perjanjian internasional:
1. Perundingan (negotiation)
2. Penandatanganan (signature)
3. Pengesahan (ratification)
4. Pengumuman (declaration
C. Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
1. Pengertian Perwakilan Diplomatik
Perwakilan dalam arti politik sering disebut perwakilan diplomatik, sedangkan
perwakilan non-politik sering disebut dengan istilah konsuler. Seseorang yang diberi
tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut sebagai diplomat.
Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, suatu negara biasanya saling
menempatkan perwakilan diplomatik dengan negara mitranya.
2. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia
Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang mencakup hal-hal
berikut:
1. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima.
Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.
2. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara
tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya.
3. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara
penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.
4. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingan-kepentingan warga
negaranya yang berada di luar negeri.
5. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim
dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan Konvensi Wina 1961, disebutkan bahwa fungsi perwakilan diplomatik adalah
sebagai berikut:
1. Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima.
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di
dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional.
3. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai
dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
5. Memeliharan hubungan persahabatan antara kedua negara.
3. Perangkat Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia.
a. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.
Perangkat ini merupakan kepala perwakilan diplomatik tingkat tinggi yang
bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Luar Negeri.
Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan Republik Indonesia;
2. melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang ditetapkan
pemerintah Republik Indonesia;
3. memberikan laporan, pertimbangan, saran dan pendapat baik diminta maupun
tidak mengenai segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok kepada
menteri luar negeri;
4. melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan tugas masing-
masing.
Dalammelaksanakan tugasnya tersebut, duta besar luar biasa dan berkuasa penuh
mempunyai wewenang untuk:
1. menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik;
2. mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam menyelenggarakan dan
menyempurnakan kegiatan perwakilan;
3. melakukan tindakan-tindakan otorisasi, yaitu berwenang mengatur penggunaan
anggaran.
b. Kuasa Usaha
Kuasa Usaha adalah pejabat dinas luar negeri dan pegawai negeri lainnya
yang ditunjuk oleh menteri luar negeri untuk bertindak sebagai kepala perwakilan
diplomatik.
c. Atase-Atase Republik Indonesia
1. Atase Pertahanan
Atase pertahanan adalah perwira TNI/POLRI dari kementerian pertahanan dan
keamanan yang diperbantukan kepada kementerian luar negeri. Atase
pertahanan mempunyai fungsi untuk:
a. mengamati, menelaah dan melaporkan perkembangan berbagai masalah
yang berhubungan dengan keamanan dan pertahanan;
b. mengumpulkan dan mengolah data serta bahan-bahan keterangan lainnya
mengenai berbagai masalah;
c. melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh kepala perwakilan RI
tempat ia bertugas;
d. mengkoordinasikan kegiatan lembaga-lembaga ekstra-struktural yang
mempunyai kaitan dengan bidang keamanan dan pertahanan, kecuali
ditetapkan lain oleh kepala perwakilan RI yang terkait;
e. memberikan laporan perkembangan, sasaran dan pendapat baik diminta
maupun tidak, mengenai segala hal yang berhubungan dengan masalah
keamanan dan pertahanan, kepada perwakilan RI setempat.
2. Atase Teknis
Atase teknis adalah pegawai negeri RI dari kementerian luar negeri atau pegawai
negeri dari kementerian lain atau dari lembaga pemerintahan nonkementerian.
Mereka diperbantukan kepada kementerian luar negeri untuk melaksanakan
tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas pokok kementerian yang mengirimkan
atau sesuai dengan tugas pokok lembaga pemerintah.
Uji Kompetensi
A. Lengkapilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Hubungan internasional adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai
satu bidang spesialisasiyang meliputi aspek-aspek internasional dan beberapa cabang
ilmu pengetahuan lainnya ...
2. Pakta yaitu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus, misalnya ...
3. Suatu dokumen yang mencatat hasil-hasil persetujuan internasional yang bersifat
sementara dituangkan dalam ketentuan-ketentuan yang bersifat yuridis dan
sistematis ...
4. Perjanjian yang dilakukan oleh dua negara disebut ...
5. Studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi merupakan
pengertian hubungan internasional menurut ...
6. Perwakilan luar negeri di bidang politik adalah ...
7. Perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan menciptakan akibat-akibat
hukum tertentu merupakan pengertian perjanjian menurut ...
8. Hasil KAA tahun 1955 adalah ...
9. Mahkamah Internasional berkedudukan di ...
10. Memberikan paspor perjalanan adalah wewenang ...
B. Berilah tanda silang (x) huruf a, b,c,d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Alasan pentingnya membuat perjanjian internasional adalah hubungan antarbangsa
dan negara, antara lain untuk ...
a. memelihara kesungguhan masing-masing negara
b. menghormati kedaulatan negara yang merdeka
c. meningkatkan kegiatan hubungan diplomatik
d. memudahkan kerja sama luar negeri di segala bidang
e. lebih menjamin adanya kepastian hukum
2. Ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan sosial adalah tujuan nasional Indonesia yang tercantum dalam ...
a. Pancasila
b. Pembukaan UUD 1945
c. Batang Tubuh UUD 1945
d. Penjelasan UUD 1945
e. GBHN
3. Tujuan diselenggarakannya hubungan Internasional adalah ...
a. kerja sama diselenggarakannya masalah internasional
b. menggalang persahabatan antarbangsa
c. kerja sama politik, ekonomi, dan hankam
d. saling menghormati kemerdekaan, dan kedaulatan bangsa
e. menciptakan keamanan, kesejahteraan, dan perdamaian dunia
4. Bangsa Indonesia anti penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Kalimat tersebut tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke ...
a. satu
b. dua
c. tiga
d. empat
e. tiga dan empat
5. Peluang yang timbul di era global bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun
adalah ...
a. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sama dengan dunia
b. semakin terbuka pasar internasional bagi produk dalam negeri
c. iklan televisi yang semakin bebas dan terbuka
d. masuknya produk negara lain dengan mudah
e. kemajuan yang sesuai dengan kepribadian bangsa
6. Langkah-langkah dalam membuat perjanjian adalah ...
a. negotiation, mediasion, signature
b. negotiation, signature, ratification
c. signature, negotiation, ratification
d. signature, ratification, negotiation
e. ratification, negotiation, signature
7. Salah satu contoh peranan PBB dalam bidang hukum dan kemanusiaan yang dapat
dinikmati oleh masyarakat internasional ialah ...
a. berakhirnya perang Amerika Serikat dengan Irak
b. berakhirnya Perang Dingin antara AS dan US
c. menghentikan percobaan nuklir
d. penandatanganan piagam HAM sedunia
e. penyelesaian sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan
8. Berikut adalah istilah perjanjian yang biasanya dipergunakan untuk persetujuan-
persetujuan dengan wawasan sempit/kecil dan anggotanya terbatas serta sifatnya
teknis yaitu ...
a. charter
b. statute
c. declaration
d. agreement
e. convenant
9. Menurut Oppenheim - Lauterpach, bahwa yang dapat menjadi subjek perjanjian
internasional adalah ...
a. orang perorang
b. lembaga internasional
c. negara dan organisasi internasional
d. negara saja
e. kelompok
10. Penggolongan perjanjian internasional dapat dilihat dari beberapa aspek, salah
satunya yaitu ...
a. perjanjian dilihat isinya
b. perjanjian dilihat dari lingkungan berlakunya
c. perjanjian dilihat dari tempat terjadinya
d. perjanjian dilihat dari menyangkut apa
e. perjanjian dilihat dari sifatnya/fungsinya

More Related Content

What's hot

Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanIg Fandy Jayanto
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
afifahdhaniyah
 
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNMahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Fenti Anita Sari
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
Aristia Endah Renaningtyas
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uud
Fitria Nuri
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Ratri nia
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
Mardiah Ahmad
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Kiki Evi Wahyuliana
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
Mardiah Ahmad
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanRizki Noprian
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6
eli priyatna laidan
 
PPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasionalPPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasional
Doris Agusnita
 
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Tri Widodo W. UTOMO
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasiRpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
eli priyatna laidan
 
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap NegaraPPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
Shieni Rahmadani Amalia
 
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaAndy Susanto
 

What's hot (20)

Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
 
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKNMahkamah Internasional (ICJ) PPKN
Mahkamah Internasional (ICJ) PPKN
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uud
 
Sengketa internasional power point
Sengketa internasional power pointSengketa internasional power point
Sengketa internasional power point
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
 
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukumPp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan InternasionalPKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
PKN - Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan Kewarganegaraan
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6
 
PPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasionalPPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasional
 
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasiRpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
 
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap NegaraPPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
PPKN : Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman Terhadap Negara
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 

Viewers also liked

Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasional
pratista20
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Eltani Kurniawan
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalHyeonie Park
 
Materi pkn kls xii bab 7
Materi pkn kls xii bab 7Materi pkn kls xii bab 7
Materi pkn kls xii bab 7
eli priyatna laidan
 
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
eli priyatna laidan
 
Ham dalam konstitusi
Ham dalam konstitusiHam dalam konstitusi
Ham dalam konstitusixiaoyuantha
 
Organisasi kerjasama islam
Organisasi kerjasama islamOrganisasi kerjasama islam
Organisasi kerjasama islamMuhammad Amal
 
Konflik indonesia, sekutu, dan NICA
Konflik indonesia, sekutu, dan NICAKonflik indonesia, sekutu, dan NICA
Konflik indonesia, sekutu, dan NICAElLfa ReTta
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalYingyangwizard
 
Organisasi konferensi islam (oki)
Organisasi konferensi islam (oki)Organisasi konferensi islam (oki)
Organisasi konferensi islam (oki)
Suratno Ratno Miharjo
 
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaPerjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Aang Gustaffi
 
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasionalPKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
HelvyEffendi
 
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1Galang Eko Prasetyo
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
VERGITA HANDOKO
 
Organisasi konferensi islam
Organisasi konferensi islamOrganisasi konferensi islam
Organisasi konferensi islamIrfan Bayu Ramadhan
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKAgus Hariyanto
 
Rpp ppkn xii bab 5
Rpp ppkn xii bab 5Rpp ppkn xii bab 5
Rpp ppkn xii bab 5
eli priyatna laidan
 
Materi ppkn sma xii bab 6
Materi ppkn sma xii bab 6Materi ppkn sma xii bab 6
Materi ppkn sma xii bab 6
eli priyatna laidan
 
Tugas PPKN
Tugas PPKNTugas PPKN
Tugas PPKN
gagallogin
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
Dwi Lestariningsih
 

Viewers also liked (20)

Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasional
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasional
 
Materi pkn kls xii bab 7
Materi pkn kls xii bab 7Materi pkn kls xii bab 7
Materi pkn kls xii bab 7
 
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnasRpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
Rpp bab 5 ppkn sma kelas xii kurnas
 
Ham dalam konstitusi
Ham dalam konstitusiHam dalam konstitusi
Ham dalam konstitusi
 
Organisasi kerjasama islam
Organisasi kerjasama islamOrganisasi kerjasama islam
Organisasi kerjasama islam
 
Konflik indonesia, sekutu, dan NICA
Konflik indonesia, sekutu, dan NICAKonflik indonesia, sekutu, dan NICA
Konflik indonesia, sekutu, dan NICA
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Organisasi konferensi islam (oki)
Organisasi konferensi islam (oki)Organisasi konferensi islam (oki)
Organisasi konferensi islam (oki)
 
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaPerjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
 
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasionalPKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
PKN - Peran Indonesia dalam hubungan internasional
 
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
Kisi-kisi UAS PKN Kelas X Semester 1
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
 
Organisasi konferensi islam
Organisasi konferensi islamOrganisasi konferensi islam
Organisasi konferensi islam
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
 
Rpp ppkn xii bab 5
Rpp ppkn xii bab 5Rpp ppkn xii bab 5
Rpp ppkn xii bab 5
 
Materi ppkn sma xii bab 6
Materi ppkn sma xii bab 6Materi ppkn sma xii bab 6
Materi ppkn sma xii bab 6
 
Tugas PPKN
Tugas PPKNTugas PPKN
Tugas PPKN
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 

Similar to Bab 5 ppkn kelas xii smk

PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan InternasionalPPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
Shieni Rahmadani Amalia
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
noussevarenna
 
Bab 3 Hubungan Internasional
Bab 3  Hubungan InternasionalBab 3  Hubungan Internasional
Bab 3 Hubungan InternasionalArini Nurmala Sari
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalAbdillah Arief
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Yingyangwizard
 
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaDinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
apotek agam farma
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Iska Nangin
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Septian Muna Barakati
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Viennda1
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Peranan indonesia
Peranan indonesiaPeranan indonesia
Peranan indonesia
Imam Luthfi
 
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
noussevarenna
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Warnet Raha
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Warnet Raha
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalSeptian Muna Barakati
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
Asmadi Asmadi
 
Dinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptx
Dinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptxDinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptx
Dinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptx
sariasih59
 
ca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptx
ca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptxca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptx
ca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptx
MuhammadHanif874022
 

Similar to Bab 5 ppkn kelas xii smk (20)

PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan InternasionalPPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
PPKN : Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
 
Bab 3 Hubungan Internasional
Bab 3  Hubungan InternasionalBab 3  Hubungan Internasional
Bab 3 Hubungan Internasional
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaDinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Peranan indonesia
Peranan indonesiaPeranan indonesia
Peranan indonesia
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
Pola hubungan internasional yang dibangun indonesia
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
 
Dinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptx
Dinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptxDinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptx
Dinamika perdamaian Indonesia pertemuan 1 sem 2.pptx
 
ca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptx
ca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptxca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptx
ca528661-030a-41a4-90f2-6e7620cb2a90.pptx
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Bab 5 ppkn kelas xii smk

  • 1. BAB 5 PERANAN INDONESIA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL A. Pola Hubungan Internasional yang Dibangun Indonesia 1. Makna Hubungan Internasional Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang dialami oleh suatu negara. Ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya, maka melalui hubungan internasional negara tersebut mampu mengatasi persoalan tersebut dengan meminta bantuan dari negara lain. Oleh karena itu, hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara yang beradab. Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas- batas ketatanegaraan. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri dan politik internasional. a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan. b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya. c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antar negara maupun antar negara dengan organisasi internasional. Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan internasional, antara lain: 1. Politik internasional (international politics) 2. Studi tentang peristiwa internasional (the study of foreign affair) 3. Hukum internasional (international law) 4. Organisasi Adminitrasi Internasional (internationalorganization of administration) 2. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan kemerdekaannya, negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui, baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut. a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
  • 2. b. Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah- masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk meningkatkan persahabatan dan kerja sama bilateral, regional dan multilateral melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu, bagi Bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan untuk: 1. Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis; 2. Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar kerja sama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna; 4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. 5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri; 6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat; 7. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, Bangsa Indonesia harus senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain. Selain itu, juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang bagi kepentingan nasional. 3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional Hubungan yang dijalin oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak dapat dilepaskan dari tata pergaulan antar negara. Kebijakan politik masing-masing negara dalam pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri. Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari politik luar negeri Indonesia. Selain itu, politik luar negeri juga memberikan corak atau warna tersendiri bagi kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh suatu negara. Untuk mengetahui corak politik luar negeri Indonesia, coba kalian perhatikan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, tentang tujuan negara,“...ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa politik luar negeri kita memiliki corak tertentu.
  • 3. Sifat politik luar negeri inilah yang mewarnai pola kerja sama Bangsa Indonesia dengan negara lain. Dengan kata lain, dalam menjalin hubungan internasional dengan negara lain Indonesia selalu menitikberatkan pada peran atau konstribusi yang dapat diberikan oleh Bangsa Indonesia bagi kemajuan peradaban dan perdamaian dunia. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa di bawah ini yang dengan jelas menggambarkan bentuk kerja sama yang dikembangkan Bangsa Indonesia. 1. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang ke-60 pada tanggal 28 September 1950. Meskipun pernah keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965 sebagai bentuk protes atas diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, akan tetapi pada tanggal 28 September 1966 Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB dan tetap sebagai anggota yang ke-60 2. Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung. 3. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun 1961, bahkan pada tahun 1992 dalam Konferensi Negara-negara Non-Blok yang berlangsung di Jakarta, Indonesia ditunjuk menjadi Ketua GNB. 4. Terlibat langsung dalammisi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia dan sebagainya. Bahkan, pada tahun 2007, 5. Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA (South East Asian) Games, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya. 6. Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional seperti, Organisasi Konferensi Islam(OKI), organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC), dan kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC). 7. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang ditandai dengan pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang bersangkutan. Tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta. a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, c. Meningkatkan perdamaian internasional. d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagaipelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita. B. Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia 1. Makna Perjanjian Internasional Perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan hubungan internasional. Di dalam perjanjian internasional, diatur hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban antar negara yang mengadakan perjanjian dalam
  • 4. rangka hubungan internasional. Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena alasan berikut: 1. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional dilakukan secara tertulis. 2. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para subjek hukum internasional. Berdasarkan dua alasan tersebut, suatu perjanjian internasional yang dibuat secara sepihak karena ada unsur paksaan dianggap tidak sah dan batal demi hukum. Oleh karena itu, dalam membuat suatu perjanjian internasional harus diperhatikan asas-asas berikut: a. Pacta Sunt Servada, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya. b. Egality Rights, yaitu asas yang menyatakan bahwa pihak yang saling mengadakan hubungan atau perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang sama. c. Reciprositas, yaitu asas yang menyatakan bahwa tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif maupun positif. d. Bonafides, yaitu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik dari kedua belah pihak agar dalamperjanjian tersebut tidak ada pihak yang merasa dirugikan. e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara f. Rebus sig Stantibus, yaitu asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu. Istilah perjanjian internasional a. Traktat (treaty) b. Persetujuan (agreement) c. Konvensi (convention) d. Protokol (protocol) e. Piagam (statuta) f. Charter g. Deklarasi (declaration) h. Modus vivendi i. Covenant j. Ketentuan penutup (final act) k. Ketentuan umum (general act) l. Pertukaran nota m. Pakta (pact 2. Klasifikasi Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia a. Menurut subjeknya 1. Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek hukum internasional.
  • 5. 2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya. 3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara. b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian 1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara yang mengatur kepentingan dua negara tersebut. 2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara yang mengatur kepentingan semua pihak. c. Menurut isinya 1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. 2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. 3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan, ekstradisi dan sebagainya. 4. Segi batas wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam daratan dan sebagainya. 5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabahpenyakit, dan sebagainya. d. Menurut proses pembentukannya 1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan dan ratifikasi. 2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan (biasanya digunakan kata persetujuan). e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian 1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu suatu perjanjianyang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu. 2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terusmenerus selama jangka waktu perjanjian berlaku. f. Menurut fungsinya 1. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties), yaitu suatu perjanjian yang meletakkan ketentuan-ketentuan hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan atau bersifat multilateral. Perjanjian ini bersifat terbuka bagi pihak ketiga. 2. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract), yaitu perjanjian yang hanya menimbulkan akibat-akibat hukum (hak dan kewajiban) bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian atau bersifat bilateral. Tahapan perjanjian internasional: 1. Perundingan (negotiation) 2. Penandatanganan (signature) 3. Pengesahan (ratification) 4. Pengumuman (declaration
  • 6. C. Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia 1. Pengertian Perwakilan Diplomatik Perwakilan dalam arti politik sering disebut perwakilan diplomatik, sedangkan perwakilan non-politik sering disebut dengan istilah konsuler. Seseorang yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut sebagai diplomat. Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, suatu negara biasanya saling menempatkan perwakilan diplomatik dengan negara mitranya. 2. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang mencakup hal-hal berikut: 1. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya. 2. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya. 3. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya. 4. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingan-kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri. 5. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan Konvensi Wina 1961, disebutkan bahwa fungsi perwakilan diplomatik adalah sebagai berikut: 1. Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima. 2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional. 3. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima. 4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim. 5. Memeliharan hubungan persahabatan antara kedua negara. 3. Perangkat Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia. a. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh. Perangkat ini merupakan kepala perwakilan diplomatik tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Luar Negeri. Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh mempunyai kewajiban sebagai berikut:
  • 7. 1. mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan Republik Indonesia; 2. melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah Republik Indonesia; 3. memberikan laporan, pertimbangan, saran dan pendapat baik diminta maupun tidak mengenai segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok kepada menteri luar negeri; 4. melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan tugas masing- masing. Dalammelaksanakan tugasnya tersebut, duta besar luar biasa dan berkuasa penuh mempunyai wewenang untuk: 1. menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik; 2. mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam menyelenggarakan dan menyempurnakan kegiatan perwakilan; 3. melakukan tindakan-tindakan otorisasi, yaitu berwenang mengatur penggunaan anggaran. b. Kuasa Usaha Kuasa Usaha adalah pejabat dinas luar negeri dan pegawai negeri lainnya yang ditunjuk oleh menteri luar negeri untuk bertindak sebagai kepala perwakilan diplomatik. c. Atase-Atase Republik Indonesia 1. Atase Pertahanan Atase pertahanan adalah perwira TNI/POLRI dari kementerian pertahanan dan keamanan yang diperbantukan kepada kementerian luar negeri. Atase pertahanan mempunyai fungsi untuk: a. mengamati, menelaah dan melaporkan perkembangan berbagai masalah yang berhubungan dengan keamanan dan pertahanan; b. mengumpulkan dan mengolah data serta bahan-bahan keterangan lainnya mengenai berbagai masalah; c. melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh kepala perwakilan RI tempat ia bertugas; d. mengkoordinasikan kegiatan lembaga-lembaga ekstra-struktural yang mempunyai kaitan dengan bidang keamanan dan pertahanan, kecuali ditetapkan lain oleh kepala perwakilan RI yang terkait; e. memberikan laporan perkembangan, sasaran dan pendapat baik diminta maupun tidak, mengenai segala hal yang berhubungan dengan masalah keamanan dan pertahanan, kepada perwakilan RI setempat. 2. Atase Teknis Atase teknis adalah pegawai negeri RI dari kementerian luar negeri atau pegawai negeri dari kementerian lain atau dari lembaga pemerintahan nonkementerian. Mereka diperbantukan kepada kementerian luar negeri untuk melaksanakan
  • 8. tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas pokok kementerian yang mengirimkan atau sesuai dengan tugas pokok lembaga pemerintah. Uji Kompetensi A. Lengkapilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Hubungan internasional adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai satu bidang spesialisasiyang meliputi aspek-aspek internasional dan beberapa cabang ilmu pengetahuan lainnya ... 2. Pakta yaitu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus, misalnya ... 3. Suatu dokumen yang mencatat hasil-hasil persetujuan internasional yang bersifat sementara dituangkan dalam ketentuan-ketentuan yang bersifat yuridis dan sistematis ... 4. Perjanjian yang dilakukan oleh dua negara disebut ... 5. Studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi merupakan pengertian hubungan internasional menurut ... 6. Perwakilan luar negeri di bidang politik adalah ... 7. Perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan menciptakan akibat-akibat hukum tertentu merupakan pengertian perjanjian menurut ... 8. Hasil KAA tahun 1955 adalah ... 9. Mahkamah Internasional berkedudukan di ... 10. Memberikan paspor perjalanan adalah wewenang ... B. Berilah tanda silang (x) huruf a, b,c,d, atau e pada jawaban yang paling benar! 1. Alasan pentingnya membuat perjanjian internasional adalah hubungan antarbangsa dan negara, antara lain untuk ... a. memelihara kesungguhan masing-masing negara b. menghormati kedaulatan negara yang merdeka c. meningkatkan kegiatan hubungan diplomatik d. memudahkan kerja sama luar negeri di segala bidang e. lebih menjamin adanya kepastian hukum 2. Ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial adalah tujuan nasional Indonesia yang tercantum dalam ... a. Pancasila b. Pembukaan UUD 1945 c. Batang Tubuh UUD 1945 d. Penjelasan UUD 1945 e. GBHN 3. Tujuan diselenggarakannya hubungan Internasional adalah ... a. kerja sama diselenggarakannya masalah internasional
  • 9. b. menggalang persahabatan antarbangsa c. kerja sama politik, ekonomi, dan hankam d. saling menghormati kemerdekaan, dan kedaulatan bangsa e. menciptakan keamanan, kesejahteraan, dan perdamaian dunia 4. Bangsa Indonesia anti penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Kalimat tersebut tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke ... a. satu b. dua c. tiga d. empat e. tiga dan empat 5. Peluang yang timbul di era global bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun adalah ... a. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sama dengan dunia b. semakin terbuka pasar internasional bagi produk dalam negeri c. iklan televisi yang semakin bebas dan terbuka d. masuknya produk negara lain dengan mudah e. kemajuan yang sesuai dengan kepribadian bangsa 6. Langkah-langkah dalam membuat perjanjian adalah ... a. negotiation, mediasion, signature b. negotiation, signature, ratification c. signature, negotiation, ratification d. signature, ratification, negotiation e. ratification, negotiation, signature 7. Salah satu contoh peranan PBB dalam bidang hukum dan kemanusiaan yang dapat dinikmati oleh masyarakat internasional ialah ... a. berakhirnya perang Amerika Serikat dengan Irak b. berakhirnya Perang Dingin antara AS dan US c. menghentikan percobaan nuklir d. penandatanganan piagam HAM sedunia e. penyelesaian sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan 8. Berikut adalah istilah perjanjian yang biasanya dipergunakan untuk persetujuan- persetujuan dengan wawasan sempit/kecil dan anggotanya terbatas serta sifatnya teknis yaitu ... a. charter b. statute c. declaration d. agreement e. convenant 9. Menurut Oppenheim - Lauterpach, bahwa yang dapat menjadi subjek perjanjian internasional adalah ... a. orang perorang
  • 10. b. lembaga internasional c. negara dan organisasi internasional d. negara saja e. kelompok 10. Penggolongan perjanjian internasional dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya yaitu ... a. perjanjian dilihat isinya b. perjanjian dilihat dari lingkungan berlakunya c. perjanjian dilihat dari tempat terjadinya d. perjanjian dilihat dari menyangkut apa e. perjanjian dilihat dari sifatnya/fungsinya