Dokumen tersebut membahas konsep kepemimpinan dalam pelatihan. Pemimpin didefinisikan sebagai individu yang mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang diterapkan oleh pemimpin. Pelatihan kepemimpinan bertujuan mengembangkan sifat dan keahlian seseorang sebagai pemimpin. Ada berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan tergantung
Buku ini membahas tentang peran vital misi dalam kepemimpinan. Buku ini menghadirkan pemikiran para ahli kepemimpinan seperti Warren Bennis, Daniel Goleman, dan Dee Hock tentang bagaimana kepemimpinan yang berbasis misi mampu memobilisasi lingkungan dan mengkomunikasikan misi secara terus menerus. Para kontributor juga menjelaskan bagaimana kepemimpinan yang efektif dibangun berdasarkan misi fundamental perusahaan dan bag
Teori kepemimpinan situasional menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif bergantung pada tingkat kesiapan pengikut dan situasi tugas. Teori ini memperkenalkan lima tipe kepemimpinan yaitu otokratis, militeristis, paternalistis, karismatik, dan demokratis. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan antara lain kecerdasan, kematangan, motivasi, dan hubungan antarpribadi. Teori
Simulasi membangun menara dengan arah dari pimpinan kelompok masing-masing. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan proses pembangunan menara. Dokumen ini membahas definisi kepemimpinan, pengertian kepemimpinan menurut para ahli, gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, bebas, empat gaya kepemimpinan dari empat macam kepribadian, dan gaya kepemimpinan situasional.
Dokumen tersebut membahas konsep kepemimpinan dalam pelatihan. Pemimpin didefinisikan sebagai individu yang mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang diterapkan oleh pemimpin. Pelatihan kepemimpinan bertujuan mengembangkan sifat dan keahlian seseorang sebagai pemimpin. Ada berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan tergantung
Buku ini membahas tentang peran vital misi dalam kepemimpinan. Buku ini menghadirkan pemikiran para ahli kepemimpinan seperti Warren Bennis, Daniel Goleman, dan Dee Hock tentang bagaimana kepemimpinan yang berbasis misi mampu memobilisasi lingkungan dan mengkomunikasikan misi secara terus menerus. Para kontributor juga menjelaskan bagaimana kepemimpinan yang efektif dibangun berdasarkan misi fundamental perusahaan dan bag
Teori kepemimpinan situasional menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif bergantung pada tingkat kesiapan pengikut dan situasi tugas. Teori ini memperkenalkan lima tipe kepemimpinan yaitu otokratis, militeristis, paternalistis, karismatik, dan demokratis. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan antara lain kecerdasan, kematangan, motivasi, dan hubungan antarpribadi. Teori
Simulasi membangun menara dengan arah dari pimpinan kelompok masing-masing. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan proses pembangunan menara. Dokumen ini membahas definisi kepemimpinan, pengertian kepemimpinan menurut para ahli, gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, bebas, empat gaya kepemimpinan dari empat macam kepribadian, dan gaya kepemimpinan situasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pemimpin dan kepemimpinan, termasuk definisi kepemimpinan, sifat-sifat pemimpin, teori kepemimpinan, dan pandangan Islam tentang pemimpin. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mencapai tujuan bersama, dan terdapat berbagai pendekatan dalam memahami kepemimp
Tiga ciri utama yang perlu dimiliki untuk menjadi pemimpin yang berkesan adalah semangat kepimpinan, kemahiran berkomunikasi, dan kemampuan membina wawasan bersama. Bakat alami hanya menjadi asas, tetapi latihan formal dan pengalaman yang diperoleh sepanjang hidup akan menentukan sejauh mana seseorang dapat memainkan peranan pemimpin dengan baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Buku ini membahas pentingnya misi dalam kepemimpinan. Topik utama yang dibahas antara lain peran vital misi bagi organisasi, karakteristik pemimpin berkualitas, kecerdasan emosional pemimpin, dan pentingnya mempertahankan misi organisasi.
Teori kepimpinan autentik berkembang untuk menekankan kesedaran diri, nilai intrinsik, dan hubungan yang jujur. Pemimpin autentik mampu memberi inspirasi dengan menjadikan tugasan lebih bermakna serta membawa orang bersama untuk mencapai matlamat bersama. Ciri penting termasuk fokus pada matlamat organisasi, nilai yang dipegang, dan hubungan yang dijalin.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan, hubungan antara pemimpin, kepemimpinan dan kekuasaan, serta tipe-tipe kepemimpinan.
2. Terdapat beberapa definisi kepemimpinan dari para ahli yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.
3. Pemimpin, kepemimpinan, dan kekuasaan saling berkait
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan, meliputi definisi kepemimpinan, karakteristik yang harus dimiliki seorang pemimpin seperti kecerdasan, kepribadian, dan kemampuan supervisi, tugas pemimpin, serta model dan pilar-pilar kepemimpinan.
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerMusdalifah yusuf
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan pemimpin. Ia menjelaskan pengertian kepemimpinan dan pemimpin, tugas dan peran pemimpin, prinsip-prinsip kepemimpinan, kriteria pemimpin, dan karakteristik pemimpin sejati. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang konsep kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang meliputi definisi kepemimpinan, pengertian pemimpin, tugas dan peran pemimpin, serta prinsip-prinsip dasar kepemimpinan seperti belajar seumur hidup, berorientasi pada pelayanan, membawa energi positif, dan latihan mengembangkan diri."
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan. Pertama, mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan. Kemudian membedah hubungan antara pemimpin, kepemimpinan dan kekuasaan. Terakhir menjelaskan beberapa teori kepemimpinan dan tipe-tipe kepemimpinan seperti otoriter dan laissez-faire.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi beberapa organel utama dalam sel, seperti membran sel, nukleus, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokondria, dan lisosom. Organel-organel tersebut berperan penting dalam proses metabolisme, sintesis protein, dan aktivitas sel lainnya.
Evaluasi merupakan komponen penting dalam pendidikan Islam yang bertujuan untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan mengevaluasi pendidik, serta memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Makalah ini membahas tentang analisa proses interaksi antara perawat dan pasien, termasuk pengertian, tujuan, pendokumentasian, fase-fase komunikasi, dan variabel analisa proses interaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemimpin dan kepemimpinan, termasuk definisi kepemimpinan, sifat-sifat pemimpin, teori kepemimpinan, dan pandangan Islam tentang pemimpin. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mencapai tujuan bersama, dan terdapat berbagai pendekatan dalam memahami kepemimp
Tiga ciri utama yang perlu dimiliki untuk menjadi pemimpin yang berkesan adalah semangat kepimpinan, kemahiran berkomunikasi, dan kemampuan membina wawasan bersama. Bakat alami hanya menjadi asas, tetapi latihan formal dan pengalaman yang diperoleh sepanjang hidup akan menentukan sejauh mana seseorang dapat memainkan peranan pemimpin dengan baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Buku ini membahas pentingnya misi dalam kepemimpinan. Topik utama yang dibahas antara lain peran vital misi bagi organisasi, karakteristik pemimpin berkualitas, kecerdasan emosional pemimpin, dan pentingnya mempertahankan misi organisasi.
Teori kepimpinan autentik berkembang untuk menekankan kesedaran diri, nilai intrinsik, dan hubungan yang jujur. Pemimpin autentik mampu memberi inspirasi dengan menjadikan tugasan lebih bermakna serta membawa orang bersama untuk mencapai matlamat bersama. Ciri penting termasuk fokus pada matlamat organisasi, nilai yang dipegang, dan hubungan yang dijalin.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan, hubungan antara pemimpin, kepemimpinan dan kekuasaan, serta tipe-tipe kepemimpinan.
2. Terdapat beberapa definisi kepemimpinan dari para ahli yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.
3. Pemimpin, kepemimpinan, dan kekuasaan saling berkait
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan, meliputi definisi kepemimpinan, karakteristik yang harus dimiliki seorang pemimpin seperti kecerdasan, kepribadian, dan kemampuan supervisi, tugas pemimpin, serta model dan pilar-pilar kepemimpinan.
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerMusdalifah yusuf
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan pemimpin. Ia menjelaskan pengertian kepemimpinan dan pemimpin, tugas dan peran pemimpin, prinsip-prinsip kepemimpinan, kriteria pemimpin, dan karakteristik pemimpin sejati. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang konsep kepemimpinan.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang meliputi definisi kepemimpinan, pengertian pemimpin, tugas dan peran pemimpin, serta prinsip-prinsip dasar kepemimpinan seperti belajar seumur hidup, berorientasi pada pelayanan, membawa energi positif, dan latihan mengembangkan diri."
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan. Pertama, mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan. Kemudian membedah hubungan antara pemimpin, kepemimpinan dan kekuasaan. Terakhir menjelaskan beberapa teori kepemimpinan dan tipe-tipe kepemimpinan seperti otoriter dan laissez-faire.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi beberapa organel utama dalam sel, seperti membran sel, nukleus, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokondria, dan lisosom. Organel-organel tersebut berperan penting dalam proses metabolisme, sintesis protein, dan aktivitas sel lainnya.
Evaluasi merupakan komponen penting dalam pendidikan Islam yang bertujuan untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan mengevaluasi pendidik, serta memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Makalah ini membahas tentang analisa proses interaksi antara perawat dan pasien, termasuk pengertian, tujuan, pendokumentasian, fase-fase komunikasi, dan variabel analisa proses interaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ASI bagi bayi berdasarkan pandangan Islam. ASI dijelaskan sebagai makanan terbaik yang mengandung zat gizi lengkap untuk pertumbuhan bayi dan bermanfaat untuk kecerdasan. Islam mensyariatkan pemberian ASI selama dua tahun dan menjelaskan larangan-larangan tertentu terkait ibu penyusui.
The Cold War began in 1947 after World War II as tensions grew between the United States and its Western allies and the Soviet Union and its Eastern Bloc allies. Over several decades, the two superpowers competed for power and influence around the world through proxy wars, arms races, and propaganda. While direct military conflict was avoided, the Cold War had wide-ranging impacts, including the division of Germany and Korea, dictatorships in Latin America, and the space race. It ended in 1991 with the collapse of the Soviet Union.
Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada mata seperti retinopati diabetik (RD). RD merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada usia produktif. Kontrol gula darah dan tekanan darah serta fungsi ginjal yang baik dapat mencegah progresi RD. Pengobatan laser dan operasi dapat mengobati RD secara efektif.
Teks tersebut membahas tentang terapi listrik dan aplikasinya dalam bidang kedokteran. Secara singkat, teks menjelaskan bahwa terapi listrik telah banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan yang aman, dan menjelaskan beberapa aplikasi terapi listrik dalam medis seperti EKG, EEG, dan TENS.
Makalah ini membahas tentang narkoba dan bahayanya. Pertama, diberikan pengertian narkoba dan jenis-jenisnya seperti candu, morfin, heroin, codein, demerol, dan methadone. Kemudian dijelaskan faktor yang mendorong penggunaan narkoba dan bahaya narkoba yang dapat berupa efek medis maupun kerusakan organ. Makalah ini bertujuan meningkatkan pemahaman remaja tentang bahaya penggunaan nark
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan sistem demokrasi terpimpin di Indonesia pada masa Orde Lama, termasuk penyimpangan-penyimpangannya dari UUD 1945.
2. Ia juga membahas tentang peran PKI dalam mempengaruhi ajaran Nasakom dan politik luar negeri Indonesia yang condong ke blok Timur pada masa itu.
3. Sistem demokrasi terpimpin
This document provides information about HIV/AIDS, including:
1. HIV stands for Human Immunodeficiency Virus and causes AIDS. AIDS is Acquired Immuno Deficiency Syndrome which is the effect of HIV proliferation in the body.
2. HIV is transmitted through sexual contact, blood transfusions, from mother to baby. Prevention methods include abstinence, monogamy, condom use, safe needle practices, and preventing mother-to-child transmission.
3. HIV attacks CD4 cells, weakening the immune system over time and allowing opportunistic infections. Symptoms may include fatigue, weight loss, fever, diarrhea, and skin problems. There is currently no vaccine to cure or prevent
This document summarizes the importance of education for the future of a nation. It discusses that education shapes people's thinking, morality and behavior according to social norms. A quality education system is important for a nation's development as it cultivates skilled human resources. The future of a nation is determined by the education mechanism and system in place. Reforming weaknesses in Indonesia's education is needed so future generations can face global challenges. Conclusions drawn are that education is vital and inseparable from life, and a nation's progress depends on the quality of its education system in developing human resources.
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Ada beberapa tipe kepemimpinan seperti kepemimpinan pribadi, non-pribadi, otoriter, demokratis dan karismatis. Teori-teori kepemimpinan meliputi teori bakat, perilaku, Tannenbaum-Schmidt, dan psikoanalisis yang melihat karakteristik pemimpin. Pemimpin harus memahami aspek internal, eksternal
Dokumen tersebut merangkum konsep kepemimpinan dan manajemen. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, sedangkan manajemen berfokus pada pengelolaan kompleksitas. Ada berbagai teori kepemimpinan seperti transformasional, situasional, dan gaya kepemimpinan seperti otokratis, demokratis, dan laissez-faire. Kepemimpinan nasional membut
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan dan teori-teori terkait. Secara ringkas, makalah menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Ada beberapa tipe kepemimpinan seperti otokratik, demokratis, dan kharismatik. Teori-teori kepemimpinan meliputi teori sosial, genetik, dan ekologis.
LINK DOWNLOAD
http://www.tipspublicspeaking.net/2014/09/download-makalah-kepemimpinan-pdf-gratis.html
Download malakah kepemimpinan gratis ini sekarang. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Pada dasarnya Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Download Makalah Kepemimpinan Pdf Gratis
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan, tugas pemimpin, peran pemimpin, teori lahirnya pemimpin, dan macam-macam gaya kepemimpinan. Secara ringkas, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama melalui komunikasi dan koordinasi aktivitas.
Karakteristik pemimpin yang berkontribusi terhadap kepuasan kerja karyawan meliputi kemampuan pemimpin dalam mendorong hati, memberikan inspirasi, dan memungkinkan orang lain untuk bertindak secara independen. Kepuasan kerja penting karena berhubungan dengan produktivitas dan kinerja karyawan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan kearifan lokal. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa kepemimpinan melibatkan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama, dan ada beberapa teori kepemimpinan seperti teori sifat, perilaku, dan situasi. Dokumen juga membahas berbagai gaya kepemimpinan.
Teks tersebut membahas tentang teori dan arti penting kepemimpinan, tipologi kepemimpinan, serta faktor-faktor dan implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi. Teori kepemimpinan situasional menekankan bahwa gaya kepemimpinan bergantung pada tingkat kesiapan pengikut, dan tidak ada gaya kepemimpinan terbaik mutlak.
Teori kepemimpinan situasional menyatakan bahwa gaya kepemimpinan bergantung pada tingkat kesiapan pengikut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan antara lain kecerdasan, kematangan, motivasi, dan hubungan antar manusia. Implikasi teori ini terhadap sistem komunikasi organisasi adalah pentingnya komunikasi dalam menjalankan berbagai gaya kepemimpinan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kriteria dan cara menjadi pemimpin yang baik. Beberapa kriteria pemimpin yang baik adalah memiliki integritas, memelihara anggota, dan memberdayakan potensi mereka. Cara menjadi pemimpin yang baik adalah dengan mengambil keputusan bijak dan mampu berelasi dengan baik. Hambatan dalam memimpin adalah gagal memotivasi dan menghindari tanggung jawab.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan
dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan
karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam,
tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan
menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan
pernah menjadi pemimpin sejati.
Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang
dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan
mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang
pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.
Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh
para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and
praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi
hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan
yang didasarkan pada kerendahan hati
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan
karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan
atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang.
Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri
(inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan
tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi
pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan
lahir dari proses internal
.
2. B. TUJUAN
Membahas tentang
• Membahas tentang Seorang pemimpin yang sesuai dengan karaktenya
• Pengaruh pemimpin kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong
perubahan dalam organisasinya
C. MASALAH
Makalah ini membahas tentang
• Bagaimanakah proses kepemimpinan itu
• Apa sajakah yang harus diperhatikan dalam Ruang lingkup kepemimpinan
• Bagai mana menjadi pemimpin
D. BATASAN MASALAH
Makalah ini hanya membahas tentang kepemimpinan
3. BAB II
LANDASAN TEORI
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18.
Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler
and Nassarik, 1961, 24).
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau
orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs
& Jacques, 1990, 281).
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan
dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam
kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya
dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti
kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan
atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar
organisasi.
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab
untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan
mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat
4. mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur
waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat
menjadi seorang mediator (penengah)
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang
diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber
alokasi, dan negosiator.
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan
sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi.
Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan
konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah
kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama
sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan,
bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.
Hati Yang Melayani (Karakter Kepemimpinan) Kepemimpinan yang melayani dimulai dari
dalam diri kita. Kepemimpinan menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan
karakter. Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam dan kemudian bergerak ke luar untuk
melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang
pemimpin untuk menjadi pemimpin sejati dan diterima oleh rakyat yang dipimpinnya.
Kembali betapa banyak kita saksikan para pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun
pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan
dijanjikan ketika kampanye dalam Pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah
5. duduk nyaman di kursinya.
Paling tidak menurut Ken Blanchard dan kawan-kawan, ada sejumlah ciri-ciri dan nilai yang
muncul dari seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani, yaitu:
Tujuan paling utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang
dipimpinnya.
Orientasinya adalah bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongannya tetapi justru
kepentingan publik yang dipimpinnya. Entah hal ini sebuah impian yang muluk atau memang
kita tidak memiliki pemimpin seperti ini, yang jelas pemimpin yang mengutamakan
kepentingan publik amat jarang kita temui di republik ini. Seorang pemimpin sejati justru
memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya
sehingga tumbuh banyak pemimpin dalam kelompoknya.
Hal ini sejalan dengan buku yang ditulis oleh John Maxwell berjudul Developing the Leaders
Around You. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung dari kemampuannya untuk
membangun orang-orang di sekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat
tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Jika sebuah
organisasi atau masyarakat mempunyai banyak anggota dengan kualitas pemimpin,
organisasi atau bangsa tersebut akan berkembang dan menjadi kuat.
Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada mereka yang dipimpinnya.
Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian dan
harapan dari mereka yang dipimpinnya.
Ciri keempat seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas
(accountable). Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapat
diandalkan. Artinya seluruh perkataan, pikiran dan tindakannya dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik atau kepada setiap anggota organisasinya.
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap
kebutuhan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.
Banyak pemimpin yang memiliki kemampuan metoda kepemimpinan ini. Karena hal ini
tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah formal. Oleh karena itu seringkali kami dalam
berbagai kesempatan mendorong institusi formal agar memperhatikan ketrampilan seperti ini
yang kami sebut dengan softskill atau personal skill. Dalam salah satu artikel di
economist.com ada sebuah ulasan berjudul Can Leadership Be Taught. Jelas dalam artikel
tersebut dibahas bahwa kepemimpinan (dalam hal ini metoda kepemimpinan) dapat diajarkan
sehingga melengkapi mereka yang memiliki karakter kepemimpinan. Ada tiga hal penting
dalam metoda kepemimpinan, yaitu: Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang
6. jelas.Visi ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang
mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun
sinergi berbagai keahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Bahkan
dikatakan bahwa nothing motivates change more powerfully than a clear vision.
Pemimpin sejati fokus pada hal-hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan
duniawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih
banyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tetapi untuk melayani
sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan
penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek, baik
pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dan sebagainya.
Setiap hari senantiasi menselaraskan (recalibrating) dirinya terhadap komitmen untuk
melayani Tuhan dan sesama. Melalui solitude (keheningan), prayer (doa) dan scripture
(membaca Firman Tuhan).
Demikian kepemimpinan yang melayani menurut Ken Blanchard yang menurut kami sangat
relevan dengan situasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Bahkan
menurut Danah Zohar, penulis buku Spiritual Intelligence: SQ the Ultimate Intelligence,
salah satu tolok ukur kecerdasan spiritual adalah kepemimpinan yang melayani (servant
leadership).
Bahkan dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Gay Hendrick dan Kate Luderman,
menunjukkan bahwa pemimpin-pemimpin yang berhasil membawa perusahaannya ke puncak
kesuksesan biasanya adalah pemimpin yang memiliki SQ yang tinggi. Mereka biasanya
adalah orang-orang yang memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati,
mampu memahami orang lain dengan baik, terinspirasi oleh visi, mengenal dirinya sendiri
dengan baik, memiliki spiritualitas yang tinggi, dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi
diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.
Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi.
Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas
kemana organisasinya akan menuju. Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk
membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju suatu tujuan (goal) yang
jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong
sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar, serta berkembang dalam
mempertahankan survivalnya sehingga bisa bertahan sampai beberapa generasi.
Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan kepentingan
7. pribadinya melebihi kepentingan publik atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego
berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi
begitu berat. Seorang pemimpin sejati selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri
dan tidak mudah emosi.
Kepala Yang Melayani (Metoda Kepemimpinan) Seorang pemimpin sejati tidak cukup hanya
memiliki hati atau karakter semata, tetapi juga harus memiliki serangkaian metoda
kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin memiliki
kualitas dari aspek yang pertama, yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi
ketika menjadi pemimpin formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki
metoda kepemimpinan yang baik.
Contoh adalah para pemimpin karismatik ataupun pemimpin yang menjadi simbol perjuangan
rakyat, seperti Corazon Aquino, Nelson Mandela, Abdurrahman Wahid, bahkan mungkin
Mahatma Gandhi, dan masih banyak lagi menjadi pemimpin yang tidak efektif ketika
menjabat secara formal menjadi presiden. Hal ini karena mereka tidak memiliki metoda
kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.
Ada dua aspek mengenai visi, yaitu visionary role dan implementation role. Artinya seorang
pemimpin tidak hanya dapat membangun atau menciptakan visi bagi organisasinya tetapi
memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan visi tersebut ke dalam suatu rangkaian
tindakan atau kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang sangat responsive. Artinya dia selalu
tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan dan impian dari mereka yang
dipimpinnya. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap
permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi organisasinya.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang
yang dipimpinnya (performance coach). Artinya dia memiliki kemampuan untuk
menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan
(termasuk rencana kegiatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan sumber daya, dan
sebagainya), melakukan kegiatan sehari-hari (monitoring dan pengendalian), dan
mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.
Tangan Yang Melayani (Perilaku Kepemimpinan) Pemimpin sejati bukan sekedar
memperlihatkan karakter dan integritas, serta memiliki kemampuan dalam metoda
kepemimpinan, tetapi dia harus menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin.
Dalam buku Ken Blanchard tersebut disebutkan ada empat perilaku seorang pemimpin, yaitu:
8. Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpinnya, tetapi sungguh-
sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan. Artinya dia hidup dalam
perilaku yang sejalan dengan Firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan
Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan dan diperbuatnya.
9. BAB III
ANALISA KEPEMIMPINAN
A. Pandangan Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok
yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-
mimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya,
agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
Motivasi orang untuk berperilaku ada dua macam, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi
intrinsik. Dalam hal motivasi ekstrinsik perlu ada faktor di luar diri orang tersebut yang
mendorongnya untuk berperi-laku tertentu. Dalam hal semacam itu kepemimpinan adalah
faktor luar. Sedang motivasi intrinsik daya dorong untuk berperilaku tertentu itu berasal dari
dalam diri orang itu sendiri. Jadi semacam ada kesadaran kemauan sendiri untuk berbuat
sesuatu, misalnya memperbaiki mutu kerjanya.
Dalam proses tersebut pimpinan membimbing, memberi pengarahan, mempengaruhi
perasaan dan perilaku orang lain, memfasilitasi serta menggerakkan orang lain untuk bekerja
menuju sasaran yang diingini bersama. Semua yang dilakukan pimpinan harus bisa
dipersepsikan oleh orang lain dalam organisasinya sebagai bantuan kepada orang-orang itu
untuk dapat meningkatkan mutu kinerjanya. Dalam hal ini usaha mempengaruhi perasaan
mempunyai peran yang sangat penting. Perasaan dan emosi orang perlu disentuh dengan
tujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai baru, misalnya bekerja itu harus bermutu, atau
memberi pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggan itu adalah suatu keharusan yang
mulia, dan lain sebagainya. Dengan nilai-nilai baru yang dimiliki itu orang akan tumbuh
kesadarannya untuk berbuat yang lebih bermutu. Dalam ilmu pendidikan ini masuk dalam
kawasan affective.
Beberapa Pandangan seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya
Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga
diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar.
Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab
prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam
10. memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai energi dan semangat.
Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung
kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik.
Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi
tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang
positif, seperti ;
Percaya pada orang lain Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf
bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang
baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
Keseimbangan dalam kehidupan Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan
tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan
olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia
dan akherat.
Melihat kehidupan sebagai tantangan Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif.
Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala
konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa
aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan,
kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
Sinergi Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.
Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok
dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International
Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari
pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap
orang atasan, staf, teman sekerja.
Latihan mengembangkan diri sendiri Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri
sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada
proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang
berhubungan dengan:
1. Pemahaman materi;
2. Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;
3. Mengajar materi kepada orang lain;
11. 4. Mengaplikasikan prinsip-prinsip;
5. Memonitoring hasil;
6. Merefleksikan kepada hasil;
7. Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
8. Pemahaman baru; dan
9. Kembali menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam
bentuk kebiasaan buruk, misalnya:
1. Kemauan dan keinginan sepihak;
2. Kebanggaan dan penolakan; dan
3. Ambisi pribadi.
Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus.
Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan
intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena
itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan
menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari
belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami
orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah
bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses
melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi
keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada
kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan
dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang
berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi
juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
B Hal- Hal Yang Perlu Untuk Kepemimpinan
Manajemen dilaksanakan dalam suatu organisasi atau institusi tertentu yang pada tahap awal
implementasinya organisasi itu digerakkan oleh kepemimpinan yang sangat peduli pada mutu
12. dan bertekad kuat untuk membuat organisasinya itu selalu dan terus menerus meningkatkan
mutu kiner-janya, apakah itu dalam bentuk produk atau jasa. Kepemimpinan untuk MMT itu
memerlukan modal dasar dalam bentuk penguasaan tujuh mendasar yang menyangkut
kehidupan organisasinya.
1. Organisasi :
Mengapa organisasi yang dipimpinnya ini ada dan untuk apa ? Jawaban ter-hadap pertanyaan
yang sangat mendasar ini perlu dikuasai secara baik oleh semua orang yang memegang
tampuk kepemimpinan dari suatu organisasi. Tanpa menguasai jawabannya secara baik
diragukan apakah mereka akan mampu mengarahkan orang-orang lain dalam organisasi itu
ke tujuan yang seharusnya.
2. V i s i :
Akan menjadi organisasi yang bagaimanakah organisasi itu di masa depan ? Orang-orang
yang memegang kepemimpinan perlu memiliki pandangan jauh ke depan tentang organi-
sasinya; mereka ingin mengembangkan organisasinya itu menjadi organisasi yang
bagaimana, yang mampu berfungsi apa dan bagaimana, yang mampu memproduksi benda
dan jasa apa dan yang bagaimana, serta untuk dapat disajikan kepada siapa ? Visi ini
seharusnya berjangka panjang, misalnya 10 tahun atau 25 tahun ke dapan, agar dapat
memfasilitasi usaha-usaha perbaikan mutu kinerja yang berkelanjutan.
3. M i s i :
Mengapa kita ada dalam organisasi ini ? Apa tugas yang harus kita lakukan ? Jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan visi tersebut di atas. Bagaimana visi itu
akan dapat diwujudkan ? Tugas-tugas pokok apakah yang harus dilakukan oleh organisasi
agar visi atau kondisi masa depan organisasi tadi dapat diwujudkan. Rumusan tentang misi
organisasi ini juga seharusnya dapat dikuasai dengan baik dan jelas oleh orang-orang yang
memegang kepemimpinan agar mereka dapat memberi arahan yang benar dan jelas kepada
orang-orang lain.
4. Nilai-nilai
Prinsip-prinsip apa yang diyakini sebagai kebenaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam
menjalankan tugas organisasi, dan ingin agar orang lain dalam organisasi juga mengadopsi
prinsip-prinsip tersebut. Misalnya mutu, fokus pada pelanggan, disiplin, kepelayanan adalah
nilai-nilai yang seharusnya dianut oleh orang-orang yang memegang kepemimpinan MMT.
5. Kebijakan
Ialah rumusan-rumusan yang akan disampaikan kepada orang-orang dalam organisasi sebagai
13. arahan agar mereka mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menyediakan pelayanan dan
barang kepada para pelanggan. Orang-orang yang memegang kepemim-pinan harus mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan semacam itu agar orang-orang dapat menyajikan mutu
seperti yang diinginkan oleh organisasi.
6. Tujuan-tujuan Organisasi
Ialah hal-hal yang perlu dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek
agar memungkinkan orang-orang dalam organisasi memenuhi misinya dan mewujudkan visi
mereka. Tujuan-tujuan organisasi itu perlu dirumuskan secara kongkrit dan jelas.
7. Metodologi :
Adalah rumusan tentang cara-cara yang dipilih secara garis besar dalam bertindak menuju
pewujudan visi dan pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Metodologi ini terbatas pada garis-
garis besar yang perlu dilakukan dan bukan detil-detil teknik kerja.
Ketujuh hal yang sangat mendasar itu perlu dikuasai dan dalam implementasi MMT hal itu
akan dituangkan dalam merumuskan rencana strategis untuk mutu. Tanpa kemampuan
merumuskan ketujuh hal itu secara spesifik dan mengkomunikasikannya kepada orang-orang
dalam organisasi, sulit bagi orang-orang itu untuk mewujudkan mutu seperti yang diinginkan.
C. Manajemen Dalam Kepemimpinan
Setiap upaya meningkatkan mutu kinerja, apakah itu dalam mengha-silkan barang atau
menghasilkan jasa, pada dasarnya selalu diperlukan adanya perubahan cara kerja. Jadi kalu
diinginkan adanya mutu yang lebih baik jangan takut menghadapi perubahan, se-bab tanpa
perubahan tidak akan terjadi peningkatan mutu kinerja. Perubahan bisa diciptakan oleh
pemimpin, tetapi tidak perlu harus selalu berasal dari pimpinan, sebab kemampuan pemim-
pinpun terbatas.
Oleh karena itu pemimpin justru perlu merangsang timbulnya kreativitas di ka-langan orang-
orang yang dipimpinnya guna menciptakan hal-hal baru yang sekiranya akan menghasilkan
kinerja yang lebih bermutu. Seorang pemimpin tidak selayaknya memaksakan ide-ide lama
yang sudah terbukti tidak dapat menghasilkan mutu kinerja seperti yang diharap-kan. Setiap
ide baru yang dimaksudkan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermutu dari manapun
asalnya patut disambut baik. Orang-orang dalam organisasi harus dibuat tidak takut untuk
berkreasi, dan orang yang terbukti menghasilkan ide yang bagus harus diberi pengakuan dan
14. penghargaan.
Seorang pimpinan Manajemen selalu mendambakan pembaharuan, sebab dia tahu bahwa
hanya dengan pembaharuan akan dapat dihasilkan mutu yang lebih baik. Oleh karena itu dia
harus selalu mendorong semua orang dalam organisasinya untuk berani melakukan inovasi-
inovasi, baik itu menyangkut cara kerja maupun barang dan jasa yang dihasilkan. Tentu
semua itu dilakukan melalui proses uji coba dan evaluasi secara ketat sebelum diadopsi
secara luas dalam organisasi. Sebaliknya seo-rang pimpinan tidak sepatutnya
mempertahankan kebiasaan-kebiasaan kerja lama yang sudah terbukti tidak menghasilkan
mutu seperti yang diharapkan olah organisasi maupun oleh para pe-langgannya.
Manajemen selalu mengupayakan adanya kerjasama dalam tim, kelompok, atau dalam unit-
unit organisasi. Program-program mulai dari tahap peren-canaan sampai ke pelaksanaan dan
evaluasinya dilaksanakan melalui kerjasama, dan bukan pro-gram sendiri-sendiri yang
bersifat individual. Adanya sistem kerja yang didasari oleh kerjasama dalam tim, kelompok
atau unit itu harus selalu menjadi pemikiran para pimpinan Manajemen. Dasarnya adalah
pengikut-sertaan semua orang dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan ba-kat, minat dan
kemampuan masing-masing orang. Orang adalah aset terpenting dalam organisasi dan karena
itu setiap orang yang ada harus dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan penca-paian
tujuan organisasi.
Pemimpin Manajemen selalu bertindak proaktif yang bersifat preventif dan an-tisipatif.
Pemimpin Manajemen tidak hanya bertindak reaktif yang mulai mengambil tindakan bila su-
dah terjadi masalah. Pimpinan yang proaktif selalu bertindak untuk mencegah munculnya
masa-lah dan kesulitan di masa yang akan datang. Setiap rencana tindakan sudah difikirkan
akibat dan konsekuensi yang bakal muncul, dan kemudian difikirkan bagaimana cara untuk
mengeliminasi hal-hal yang bersifat negatif atau sekurang berusaha meminimalkannya.
Dengan demikian ke-hidupan organisasi selalu dalam pengendalian pimpinan dalam arti
semua sudah dapat diper-hitungkan sebelumnya, dan bukannya memungkinkan munculnya
masalah-masalah secara me-ngejutkan dan menimbulkan kepanikan dalam organisasi.
Tindakan yang reaktif biasanya sudah terlambat atau setidaknya sudah sempat menimbulkan
kerugian atau akibat negatif lainnya.
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa orang adalah sumberdaya yang paling utama dan paling
berharga dalam setiap organisasi. Oleh karena itu SDM harus selalu mendapat perhatian yang
besar dari pimpinan Manajemen dalam arti selalu diupa-yakan untuk lebih diberdayakan agar
kemampuan-kemampuannya selalu meningkat dari waktu ke waktu. Dengan kemampuan
yang meningkat itulah SDM itu dapat diharapkan untuk mening-katkan mutu kinerjanya.
15. Program-program pelatihan, pendidikan dan lain-lain kegiatan yang bersifat memberdayakan
SDM harus dilembagakan dalam arti selalu direncanakan dan dilaksa-nakan bagi setiap orang
secara bergiliran sesuai keperluan dan situasi
Bila berbicara tentang mutu tentu akan terlintas adanya mutu yang tinggi dan mutu yang
rendah. Bila dikatakan bahwa kinerja suatu organisasi itu tinggi tentu karena dibandingkan
dengan mutu organisasi lain yang kenyataannya lebih rendah. Artinya mutu tentang segala
sesuatu itu sifatnya relatif, bukan absolut. Setidaknya begitulah pengertian mutu menurut
Manajemen. Pimpinan dalam Manajemen dianjurkan melakukan pem-bandingan dengan
organisasi lain, membandingkan mutu organisasinya dengan mutu organisasi lain yang
sejenis. Kegiatan ini disebut benchmarking. Pimpinan Manajemen selalu berusaha menya-
mai mutu kinerja organisasi lain dan kalau bisa bahkan berusaha melampaui mutu organisasi
lain. Bila pimpinan berbicara tentang mutu organisasi lain dan kemudian ingin menyamai
atau melebihi mutu organisasi lain itu, berarti pmpinan itu berbicara tentang persaingan.
Setiap organisasi berusaha mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dan yang berciri lebih
baik. Usaha ini hanya akan berhasil kalau organisasi itu mampu berkinerja yang mutunya
lebih tinggi dari organisasi lain. Ini persaingan. Manajemen dikembangkan untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu pimpinan Manajemen selalu harus menyadari
adanya persaingan dan berbicara tentang itu dengan orang-orang dalam organisasinya.
Karakter suatu organisasi tercermin dari pola sikap dan perilaku orang-orangnya. Sikap dan
perilaku organsasi yang cenderung menim-bulkan rasa senang dan puas pada fihak
pelanggan-pelanggannya perlu dibina oleh pimpinan. Demikian pula budaya organisasi yang
menjunjung tinggi nilai-nilai tertentu yang relevan dengan mutu yang diinginkan oleh
organisasi itu juga perlu dibina. Misalnya dalam lembaga pendidikan perlu dikembangkan
budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai belajar, kejujuran, kepelayanan, dan sebagainya.
Nilai-nilai yang merupakan bagian dari budaya organisasi itu harus menjadi pedoman dalam
bersikap dan berperilaku dalam organisasi. Namun demikian ka-rakter dan budaya organisasi
itu hanya akan tumbuh dan berkembang bila iklim organisasi itu menunjang. Olah karena itu
pimpinan juga harus selalu membina iklim organisasinya agar kon-dusif bagi tumbuh dan
berkembangnya karakter dan budaya organisasi tadi. Misalnya dengan menciptakan dan
melaksanakan sistem penghargaan yang mendorong orang untuk bekerja dan berprestasi lebih
baik. Atau pimpinan yang selalu berusaha berperilaku sedemikian rupa hingga dapat menjadi
model yang selalu dicontoh oleh orang-orang lain.
Pemimpin Manajemen tidak berusaha memusatkan kepemimpinan pada dirinya, tetapi akan
menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-orang lain, dan hanya me-nyisakan pada dirinya
16. yang memang harus dipegang oleh seorang pimpinan. Kepemimpinan yang dimaksudkan
adalah pengambilan keputusan dan pengaruh pada orang lain. Pengambilan tentang
kebijaksanaan organisasi tetap ditangan pimpinan-atas, dan lainnya yang bersifat operasional
atau bersifat teknis disebarkan kepada orang-orang lain sesuai dengan kedudukan dan
tugasnya. Dalam banyak hal bahkan pengambilan keputusan itu diserahkan kepada tim atau
kelompok kerja tertentu. Dengan demikian ketergantungan organisasi pada pimpinan akan
sangat kecil, tetapi sebagian besar dari orang-orang dalam organisasi itu memiliki
kemandirian yang tinggi. Kondisi semacam ini tentu saja akan tercapai melalui penerapan
Manajemen yang baik dan benar, dan setelah melalui proses pembinaan yang panjang. Makin
banyak dari kesepuluh ciri itu yang diterapkan oleh pimpinan Manajemen semakin baiklah
mutu kepemimpinannya, dalam arti makin baiklah suasana kerja yang kondusif untuk
terciptanya mutu, dan makin kuatlah dorongan yang diberikan kepada orang-orang dalam
orga- nisasinya untuk meningkatkan mutu kinerjanya. Kesepuluh hal tersebut perlu dihayati
dan di-praktekkan oleh semua pimpinan , dari yang tertinggi sampai yang terrendah, sehingga
akhirnya akan menjelma menjadi pola tindak yang normatif dari semua unsur pimpinan.
Kepemimpinan lebih diarahkan kepada kelompok-kelompok kerja yang memiliki tugas atau
fungsi masing-masing, tidak memfokus kepada individu. Hal ini akan berakibat tumbuh
berkembangnya kerjasama dalam kelompok-kelompok. Motivasi individu akan menjadi tugas
semua orang dalam kelompok, jadi kelompok kerja menjadi sumber motivasi bagi setiap ang-
gota dalam kelompok. Karena pimpinan selalu menilai kinerja kelompok, bukan individu,
maka ma-sing-masing kelompok akan berusaha memacu kerjasama yang sebaik-baiknya,
kalau perlu dengan menarik-narik teman sekelompoknya yang kurang benar kerjanya.
Kepemimpinan Manajemen tidak selalu membuat keputusan sendiri dalam segala hal, tetapi
hanya melakukannya dalam hal-hal yang akan lebih baik kalau dia yang memutuskannya.
Sisanya diserahkan wewenangnya kepada ke-lompok-kelompok yang ada di bawah
pengawasannya. Hal ini dilakukan terutama untuk hal-hal yang menyangkut cara
melaksanakan pekerjaan secara teknis. Orang-orang yang ada dalam kelompok-kelompok
kerja yang sudah mendapatkan pelatihan dan sehari-hari melakukan pekerjaan itulah yang
lebih tahu bagaimana melakukan pekerjaan dan karenanya menjadi lebih kompeten untuk
membuat keputusan dari pada sang pimpinan.
17. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Untuk menerapkan Manajemen dalam suatu organisasi diperlukan adanya kepemimpinan
yang ciri-cirinya berbeda dengan kepemimpinan yang tidak untuk meraih mutu. Manajemen
diterapkan dalam organisasi yang melihat tugas organisasinya tidak sekedar melaksanakan
tugas rutin, yang sama saja dari hari ke hari berikutnya. Semua sudah ditentukan standarnya,
dan kalau kinerja sudah sesuai standar maka bereslah segalanya. Manajemen juga mengenal
standar kinerja, tetapi bedanya standar ini bersifat dinamis, artinya standar itu selalu bisa
ditingkatkan. Sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Untuk itu Manajemen memerlukan kepemimpinan yang mempu-nyai ciri-ciri yang agak
khusus seperti yang akan dibahas berikut ini.
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya
jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa
menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat
rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk
mencapai tujuan bersama-sama.
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok
yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-
mimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya,
agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
B. SARAN
Pemimpin Manajemen tidak berusaha memusatkan kepemimpinan pada dirinya, tetapi akan
menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-orang lain, dan hanya me-nyisakan pada dirinya
yang memang harus dipegang oleh seorang pimpinan. Kepemimpinan yang dimaksudkan
adalah pengambilan keputusan dan pengaruh pada orang lain. Pengambilan tentang
kebijaksanaan organisasi tetap ditangan pimpinan-atas, dan lainnya yang bersifat operasional
atau bersifat teknis disebarkan kepada orang-orang lain sesuai dengan kedudukan dan
18. tugasnya
Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi,
melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur hidup,
berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Maka untuk menjadi seorang
pemimpin haruslah mempunyai pengetahuan dan jiwa pemimpin
19. DAFTAR PUSTAKA
W. Brown steven, 1998, manajemen kepemipinan, Jakarta: Profesional Books
James K. Van Fleet, 1973, 22 Manajemen Kepemimpinan, Jakarta:Mitra Usaha
Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen PT. Cendekia Informatika, Jakarta