Buku ini berisi rekaman peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004 beserta komentar masyarakat. Data dikumpulkan dari wawancara dengan korban dan saksi. Buku ini ditulis dengan gaya bahasa para narasumber untuk merekam kisah nyata secara autentik sebagai dokumentasi sejarah bencana alam tersebut.

1. 1.A 35. Rihanul Asra
Lembar Jawaban
1. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuanI yang diikrarkan dalam sumpah pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 dan juga dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab
XV, Pasal 36 sebagai bahasa Negara. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dapat
juga disebut bahasa nasional atau bahasa kebangsaan. Di dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional,
lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai kelompok etnik yang berbeda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya, dan alat perhubungan antar budaya serta antar
daerah.
Seterusnya dalam kedudukan sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan, bahasa resmi di
dalam perhubungan pada tingkat nasional, bahasa resmi untuk pengembangan
kebudayaan nasional, sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi moderen, bahasa media massa, pendukung sastra Indonesia, dan pemerkaya
bahasa dan sastra daerah.
2. Sikap positif terhadap belajar bahasa Indonesia adalah dengan cara belajar terus tentang
bahasa Indonesia dan menganggap bahwa bahasa Indonesia itu penting dan harus tetap
mempertahankannya dari pengaruh bahasa lain yang tidak diberlakukan benar. Juga
memiliki rasa tanggung jawab atas perkembangan bahasa Indonesia,baik buruk bahasa
Indonesia itu serta mampu atau tidaknya mengikuti derap kemajuan ilmu pengetahuan
sepenuhnya terletak dipundak seluruh warga negara Indonesia, bukan hanya ditangan
para guru-guru ataupun ahli bahasa Indonesia. Tetapi perhatian dari seluruh elemen
masyarakat untuk memajukan bahasa Indonesia, agar kelak bahasa Indonesia digunakan
dengan baik dan benar. Dengan perkataan lain, dapat ditegaskan bahwa jangan
menganggap berbahasa Indonesia itu mudah sehingga kita tidak perlu belajar dan
menggunakan bahasa tersebut secara sungguh–sungguh dan cermat. Jika kita
menganggap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu mudah, kita tidak akan
pernah sukses belajar bahasa Indonesia atau tidak akan pernah terampil berbahasa
Indonesia lisan maupun tulisan.

2. 3. Ejaan adalah penggambaran bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi
huruf yang telah disusun menjadi kata, frasa, atau kalimat. Ejaan juga mengatur
bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana
menggambarkan hubungan antara lambang-lambang itu baik pemisahan atau
penggabungan dalam suatu bahasa.
Ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan tata bahasa, landasan pembakuan kosakata
dan peristilahan, alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa
Indonesia, dan untuk membantu pembaca memahami dan mencermati informasi yang
disampaikan secara tertulis.
4. Hal-hal yang diatur dalam ejaan mengenai aspek pemakaian huruf, penulisan kata, dan
pemakaian tanda baca. Pemakaian huruf yang dimaksud adalah huruf abjad, huruf vokal,
huruf konsonan dan pemenggalan kata, serta pemakaian huruf kapital dan huruf miring.
Kemudian pada aspek penulisan kata yang dimaksud adalah kata dasar, kata turunan, kata
ulang, kata majemuk, kata ganti, kata depan, kata sandang, partikel, singkatan dan
akronim, angka dan lambang bilangan serta penulisan unsur serapan. Kemudian tanda
baca yang dimaksud ialah tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda
hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda
petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring dan tanda penyingkat.
5. Lima contoh kalimat majemuk setara
1. Wanita itu ke sebuah toko baju, kemudian Ia menelusuri lorong dekat toko itu.
2. Ibu menjenguk tetangga yang sakit, sedangkan ayah mengajar disuatu tempat.
3. Tanah longsor menghancurkan ratusan rumah warga di Sumatera Utara dan
menjatuhkan banyak korban jiwa.
4. Adik bermain bola di lapangan, sedangkan kakak memasak di dapur.
5. Nenek menanak nasi dan kakek membaca koran.

3. Lima contoh kalimat majemuk bertingkat
1. Kami akan bekerja dengan sungguh–sungguh, jika kami mendapatkan kesempatan
bekerja di perkantoran.
2. Hujan turun selama tiga hari tiada henti–hentinya sehingga banjir melanda sawah
dan ladang petani desa itu.
3. Dia datang menghampiri, ketika saya makan.
4. Ali tidak sekolah karena ibunya sedang sakit.
5. Saya akan datang ke pestanya jika Ia mengundang.
6. Buku ini memuat rekaman peristiwa nyata yang sangat dramatis yang dialami orang-orang
dengan gelombang tsunami. Rekaman peristiwa ini merupakan salah satu catatan
sejarah tentang akibat peristiwa Tsunami yang terjadi pada tanggal, 26 Desember 2004 di
Provinsi Aceh. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan sejumlah komentar masyarakat
dari berbagai elemen seputar peristiwa gempa dan tsunami. Catatan sejarah yang terbuat
dalam buku ini menjadi dokumentasi untuk memperkaya khazanah kearsipan seputar
peristiwa yang maha dahsyat itu.
Semua informasi yang diperoleh di lapangan, diredaksikan oleh para Peliput. Penyusunan
buku ini dengan gaya bahasa yang mengikuti tuturan para Pengalam yang berbeda-beda.
Apabila dalam meredaksikan kembali cerita-cerita memerlukan tambahan informasi para
Pengalamnya, penyusun akan mendatangi ulang para Pengalam dimaksud, jika mereka
tidak dapat dijumpai lagi, terpaksa konsep naskah ceritanya dibatalkan. Tidak hanya itu,
penyusun juga bertindak sebagai editor, desainer, dan peng-layout, yang semuanya
dikoordinasikan dan diarahkan oleh pencetus ide yang juga sebagai pengarah dalam proses
penulisan catatan sejarah ini. Sekecil apapun kendala yang dihadapi, baik yang
berhubungan dengan pengumpulan informasi di lapangan maupun kendala lain dalam
proses penyusunannya, dibahas bersama dengan cermat dan dicari solusinya.
Alhamdulillah, berkat kesabaran, keseriusan, dan kebersamaan yang tinggi sesama
anggota tim, catatan sejarah ini berhasil terwujud menjadi buku top history yang diberi
nama “Tsunami dan Kisah Mereka”.