SlideShare a Scribd company logo
Tugas HRM – KELOMPOK 6
                                                                       NILAI 87
   1.   SABDA E. PRIYANTO    1163620047                               Approved by
   2.   SWASTONO PUTRO      1163620042                             Prof. Syamsir Abduh
   3.   NURKHOLIS               1163620044
   4.   MAHYUDDIN               1163620065                             19-06-2012
   5.   ANGGRAENI              1163620049




Chapter    1
Human Resource Management and the
Tourism and Hospitality Industry: An introduction

                     TUGAS REVIU DAN REFLEKSI BAB I
                    HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
                               OLEH ANGGRAENI


Reviu dan Refleksi
1. Jika Anda saat ini bekerja di industri pariwisata dan perhotelan, sementara Anda
   menyelesaikan studi, buatlah daftar aspek-aspek yang Anda anggap baik dan buruk
   dari pekerjaan Anda dan berikan alasannya.
   JAWABAN:
   Aspek-aspek yang saya anggap baik dari pekerjaan di industri pariwisata dan
   perhotelan:

   a) Aspek Ekonomi

        1. Menambah devisa

        2. Membuka kesempatan berusaha

        3. Menambah lapangan kerja

        4. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah

        5. Mendorong pembangunan daerah

        Alasan:
        Ketika wisatawan mancanegara datang, mereka membawa masuk uang
        mereka dan akan menggunakan uang itu untuk belanja kebutuhan hidup di
        negara yang didatangi yang meliputi akomodasi, konsumsi, hiburan,
perjalanan, pakaian, dll. Kondisi ini memberi kesempatan kepada masyarakat
   untuk membuka usaha yang berkaitan dengan semua kebutuhan mereka.
   Selanjutnya, dengan dibukanya berbagai usaha, akan dibutuhkan tenaga
   kerja yang relevan; semakin banyak wisatawan datang, semakin banyak jenis
   usaha yang bisa dibuka. Ini berarti semakin banyak pula lapangan kerja yang
   tersedia. Selanjutnya, semua transaksi yang dilakukan ada pajaknya. Ini
   berarti pendapatan pemerintah semakin bertambah. Demikian pula dengan
   pendapatan masyarakat, semakin banyak wisatawan belanja, semakin
   banyak pendapatan masyarakat. Selanjutnya, untuk meningkatkan
   kemudahan wisatawan menikmati semua tujuan wisata, pemerintah akan
   melakukan pembangunan, mulai dari infrastruktur seperti jalan, jaringan
   listrik, air, telepon, transportasi, sampai ke fasilitas umum seperti pasar-
   pasar, museum, galeri, dll.



b) Aspek Sosial-Budaya

   1. Meningkatkan kecerdasan masyarakat

   2. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

   3. Mengurangi konflik sosial

   4. Pelestarian budaya dan adat

   Alasan:
   Kedatangan wisatawan dari mancanegara akan mendorong masyarakat untuk
   menyesuaikan diri melalui belajar bahasa, budaya, pola pikir, dll. dengan
   wisatawan yang mereka temui. Aktivitas masyarakat dengan wisatawan akan
   meningkatkan kesejahteraan mereka, dan ini pada gilirannya akan
   berpengaruh positif pada kesehatan jasmani dan rohaninya. Selanjutnya,
   ketika masyarakat sibuk dengan kegiatan yang positif dan produktif, mereka
   akan sibuk memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas dan produktivitas
   layanan mereka kepada wisatawan. Kondisi ini akan mendorong masyarakat
   untuk saling-mengisi kekurangan, saling-bantu, sehingga potensi terjadinya
   konflik sosial akan berkurang. Selanjutnya, minat wisatawan datang ke suatu
   negara itu bermacam-macam. Ketika mereka ingin menikmati budaya dan
   adat suatu daerah, maka pemerintah daerah dan masyarakat akan berpikir
   bahwa budaya dan adat mereka itu punya nilai yang layak untuk dilihat oleh
   orang lain. Ini adalah sesuatu yang penting sehingga perlu dijaga dan
   dilestarikan.

c) Aspek Berbangsa dan Bernegara
1. Mempererat persatuan dan kesatuan

   2. Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap tanah air

   3. Memelihara hubungan baik secara internasional

   Alasan:
   Kehadiran bangsa lain ke negara kita, misalnya, akan membangkitkan
   kebanggaan pada diri kita. Ternyata negara kita, daerah kita, budaya kita,
   flora dan fauna kita, dll. dibutuhkan oleh bangsa lain sehingga kita harus
   menjaga miliki kita bersama ini dengan baik. Kondisi ini akan menimbulkan
   dan meningkatkan rasa cinta kita terhadap tanah air kita. Semakin banyak
   wisatawan datang ke negara kita, semakin kita merasa perlu untuk menjaga
   negara kita supaya aman sehingga wisatawan betah berada di negara kita.
   Selanjutnya, supaya wisatawan semakin banyak datang ke negara kita, kita
   akan bangun hubungan yang lebih erat dengan negara asal wisatawan
   tersebut.



d) Aspek Lingkungan

   1. Melestarikan lingkungan

   2. Menumbuhkan suasana hidup tenang dan bersih

   3. Meningkatkan kesegaran fisik dan mental

   4. Jauh dari polusi, santai dapat mengembalikan kesehatan fisik dan mental
      dengan demikian pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara
      dalam upaya untuk melestarikan lingkungan

   5. Memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan yang ada

   Alasan:
   Pada umumnya wisatawan datang ke suatu negara karena sesuatu yang di
   negaranya sendiri tidak bisa ditemukan. Salah satu di antaranya wisata alam,
   termasuk flora dan faunanya. Terumbu karang, stalagtit dan stalagmit, hutan
   dengan flora dan faunanya yang spesifik pada suatu daerah sering dirusak
   oleh kebodohan masyarakatnya. Terumbu karang dan stalagtit/stalagmit
   dibongkar dan dijual kepada orang-orang kaya untuk menghiasi bangunan,
   binatang langka ditangkap dan dijual untuk dipelihara di kandang-kandang
   atau diawetkan dan dijadikan hiasan di rumah orang kaya atau bahkan untuk
   dikonsumsi berdasarkan mitos-mitos tertentu. Kehadiran wisatawan akan
   mendorong masyarakat untuk memelihara lingkungan dengan segala isinya
karena masyarakat merasakan nilai tambah dari terpeliharanya lingkungan
      yang ada. Akibat lain dari terpeliharanya lingkungan adalah berkurangnya
      polusi sehingga lingkungan menjadi semakin sehat untuk tinggal. Dampaknya,
      masyarakat terdorong untuk membangun kebiasaan bersih dan sehat.

   Aspek-aspek yang saya anggap buruk dari pekerjaan di industri pariwisata dan
   perhotelan:

   1) Jam kerjanya tidak ajeg, yakni kadang bekerja siang hari dan istirahat malam
      hari, sehingga tidak bisa selalu berkumpul dengan keluarga.

   2) Pandangan masyarakat masih terbelah terhadap wanita yang bekerja di bidang
      ini, terutama untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan hiburan di malam hari,
      sehingga ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan kesempatan itu untuk
      hal-hal di luar tugas pekerjaan.

   3) Keingingan para pekerja di bidang ini untuk meniru apa yang dilakukan para
      wisatawan tanpa filter yang baik sehingga berpotensi merusak. Misalnya, ketika
      wisatawan mengkonsumsi narkoba, melakukan free sex, atau kegiatan lain
      yang tidak cocok bagi masyarakat suatu negara atau daerah.




Reviu dan Refleksi
2. Jelas dari pembahasan tentang berbagai definisi HRM bahwa HRM memiliki banyak
   arti bagi banyak orang, tergantung apakah Anda seorang manajer, pegawai atau
   seorang akademisi dan tidak ada definisi yang bisa mencakup semua kompleksitas
   dari Human Resources Management.
   Definisi HRM mana yang Anda anggap paling persuasif dan jelaskan alasan Anda?
   JAWABAN:
   Definisi ke tiga: Human Resources Management (HRM) yaitu sebuah peta untuk
   memandu mahasiswa dan praktisi untuk memahami konsep dan ide-ide yang
   terkait dengan pengelolaan orang.
   Alasan:
   Istilah peta memberikan gambaran bahwa HRM harus bisa dipahami dengan baik
   supaya orang tidak tersesat karena jelas arah yang dituju. Peta juga menunjukkan
   berbagai ‘jalur’ yang tidak dipilih untuk dilewati tapi sampai juga ke tujuan. Dengan
   peta ini seorang manajer merasa yakin bahwa ‘jalur’ pilihannya akan sampai ke
   tujuan dengan sangat efektif dan efisien, lebih efektif dan efisien dibanding semua
   ‘jalur’ lain yang tidak dipilih. Ketika manajer bisa meyakinkan semua personil
   bahwa ‘jalur’ itu yang paling efektif dan efisien, maka komitmen dari seluruh
personil akan bisa dibangun dengan mudah, sehingga pada akhirnya tujuan
   organisasi akan dicapai dengan maksimal.
   Dengan demikian, HRM merupakan pendekatan khusus terhadap pengelolaan
   pekerjaan yang berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui strategi
   penyebaran tenaga kerja yang berkomitmen dan mampu, menggunakan teknik
   kultural, struktural dan personil secara terintegrasi. Oleh sebab itu, tantangan HRM
   adalah bagaimana cara merekrut, menyebarkan, mengembangkan, memberi
   penghargaan dan memotivasi staf, menjadikan mereka sebagai sumber keunggulan
   kompetitif. Namun, seperti dikandung pada makna peta, ada lebih dari satu rute
   untuk mencari keunggulan kompetitif.




Reviu dan Refleksi
3. Dengan merefleksikan jawaban Anda terhadap reviu dan refleksi pertama, sejauh
   mana aspek baik dan buruk dari daftar Anda menyerupai aspek keras atau lunak
   dari HRM?
   JAWABAN:
   Aspek baik dan buruk pada reviu dan refleksi saya pada nomor (1) lebih cenderung
   cocok untuk pendekatan keras, di mana kalkulasi secara kuantitatif dan kualitatif
   dilakukan untuk melakukan HRM. Tapi yang diterapkan adalah sebaliknya, yakni versi
   lunak, karena di sekolah HRM dilihat lebih sebagai pendekatan yang humanistik.
   Sehingga, pendekatan manajemen orang di sekolah cenderung lebih suka-sama-suka
   dan berdasarkan komitmen manajerial tingkat tinggi kepada karyawan, yang
   diarahkan pada komitmen bersama yang tinggi, kepercayaan tinggi, produktivitas
   tinggi dan sebagainya. Karyawan dianggap bersikap proaktif, mampu dikembangkan
   dan layak mendapat kepercayaan dan kolaborasi.


Reviu dan Refleksi
4. Pikirkan sebuah organisasi yang Anda kenal, misalnya di mana Anda saat ini bekerja
   atau di mana Anda sebelum ini menghabiskan waktu. Sampai sejauh mana praktik-
   praktik pengembangan SDM dilakukan: apakah itu merupakan praktik yang paling
   cocok vs praktik terbaik? Mengapa Anda menganggapnya demikian?
   JAWABAN:
   Saya bekerja di sekolah sebagai guru. Sekolah tempat saya bekerja adalah sekolah
   negeri, sehingga sekolah tidak bisa melakukan semua tahapan dan langkah HRM
   seperti yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya. Sekolah hanya berperan
sebagai UPT (unit pelaksana teknis). Berkaitan dengan siklus HRM, bisa saya jelaskan
sebagai berikut:

a) Tahap Menarik Tenaga Kerja yang Efektif

   Perencanaan SDM tidak dilakukan sendiri oleh sekolah, melainkan oleh lembaga
   yang berwenang dari pemerintah daerah, yakni Badan Kepegawaian Daerah.
   Demikian juga rekrutmen dan seleksinya tidak dilakukan sendiri oleh sekolah,
   sekolah tinggal menerima sesuai kebutuhan, atau bahkan kadang-kadang di luar
   kebutuhan.

   Sebenarnya di sini masih ada peluang bagi pemimpin sekolah untuk berperan
   sesuai dengan kewenangannya. Sekolah bisa melakukan analisis kebutuhan SDM
   dengan melakukan analisis SWOT. Hasil analisis kebutuhan dilaporkan ke
   pemerintah daerah melalui BKD. Selanjutnya, BKD akan merencanakan kebutuhan
   SDM agregat daerahnya dan melakukan rekrutmen dan seleksi. Dan akhirnya, hasil
   seleksi ditempatkan di sekolah sesuai dengan usulan masing-masing. Dengan
   demikian sekolah sebagai sebuah organisasi akan bisa mendapatkan tenaga kerja
   yang efektif.

b) Tahap Mempertahankan Tenaga Kerja yang Efektif

   Pemberian reward dan social welfare sering dimaknai secara sempit dan
   kebendaan, baik oleh manajer maupun pekerja. Demikian juga di sekolah.
   Akibatnya, kepala sekolah sering kesulitan untuk mewujudkan konsep ini. Padahal,
   kalau dimaknai secara lebih luas, misalnya secara psikologis, terapannya akan
   lebih variatif. Dengan pemaknaan yang lebih luas dan tidak kebendaan, reward
   dan social welfare lebih mudah diwujudkan, karena intinya adalah kenyamanan
   bekerja di sekolah.

   Reward dan social welfare bisa juga dikaitkan dengan konsep hubungan
   perburuhan di sekolah. Meskipun di sekolah tidak dikenal konsep dan bentuk yang
   jelas seperti di perusahaan pada umumnya, hubungan antar-guru dan karyawan
   bisa dibangun menjadi kekuatan yang sejajar dengan kepala sekolah sebagai
   manajer. Apalagi, dalam konsep departemen pendidikan dan kebudayaan, kepala
   sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Jadi,
   kepala sekolah tetap guru yang jabatannya sewaktu-waktu bisa habis dan
   digantikan oleh guru yang lain. Artinya tugas tambahannya harus dilepas lagi.

   Prosedur penanganan disiplin dan keluhan juga tidak sesederhana di perusahaan,
   di mana karyawan yang tidak disiplin bisa di-PHK sewaktu-waktu. Di sekolah ada
   tahapan, ketika seorang guru tidak disiplin, maka kepala sekolah sebagai manajer
   harus melakukan teguran beberapa kali sebelum mengusulkan kepada BKD untuk
   memindahkan guru itu sebagai pembinaan. Demikian juga penanganan terhadap
keluhan guru atau pegawai yang lain. Pada saatnya, BKD-lah yang akan mengambil
   tindakan.

c) Tahap Mengembangkan Tenaga Kerja yang Efektif

   Pelatihan dan pengembangan SDM di sekolah negeri tidak bisa dilakukan
   semuanya secara langsung oleh kepala sekolah. Ada porsi yang bisa dilakukan oleh
   kepala sekolah yakni yang berkaitan dengan kompetensi pedagogis guru atau yang
   berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi guru. Ini bisa dilakukan melalui supervisi
   akademik. Tetapi, pengembangan yang lebih mendasar harus dilakukan secara
   tidak langsung, kepala sekolah mengusulkan guru-guru dan karyawan yang masih
   kurang kompeten untuk diikutkan pada diklat di lembaga-lembaga seperti LPMP,
   PPPPTK, atau lembaga diklat milik pemerintah yang lain.

   Penilaian terhadap kinerja guru bisa dilakukan oleh kepala sekolah sendiri atau
   oleh tim yang ditugasi pemerintah untuk itu. Sekarang hal ini sudah mulai
   diterapkan di sekolah. Ketika guru sudah dinilai kinerjanya, akan diketahui pada
   aspek apa yang bersangkutan masih memerlukan pengembangan. Berdasarkan
   hasil penilaian kinerja, kemudian, guru mengikuti pengembangan dalam bentuk
   diklat dan sejenisnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, saya menyimpulkan bahwa yang diterapkan di
sekolah adalah bentuk praktik yang paling cocok karena disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang ada di pemerintahan daerah.

More Related Content

Similar to Tugas hrm kelompok 6 -

sukan rekreasi
sukan rekreasisukan rekreasi
sukan rekreasi
Halil Chik
 
TEKNIK PELAYANAN WISATAWAN
TEKNIK PELAYANAN WISATAWANTEKNIK PELAYANAN WISATAWAN
TEKNIK PELAYANAN WISATAWANNoersal Samad
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
Nur Arifaizal Basri
 
Health and wellness tourism
Health and wellness tourismHealth and wellness tourism
Health and wellness tourism
Fitri Ciptosari
 
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptxMANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
AndraNarsal
 
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Zams Zams
 
Konsep & Teori Kesukarelawanan
Konsep & Teori KesukarelawananKonsep & Teori Kesukarelawanan
Konsep & Teori Kesukarelawanan
uqfahmad
 
Budaya Perilaku Konsumen.ppt
Budaya  Perilaku Konsumen.pptBudaya  Perilaku Konsumen.ppt
Budaya Perilaku Konsumen.ppt
MetaBerutu
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALcithaquuen
 
Proposal Diklat Pramusaji
Proposal Diklat PramusajiProposal Diklat Pramusaji
Proposal Diklat Pramusaji
titisbear
 
T03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptx
T03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptxT03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptx
T03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptx
Nur Farizan Ayoob
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
AliaNazihah1
 
Daftar ISI.docx
Daftar ISI.docxDaftar ISI.docx
Daftar ISI.docx
MagaryDhioLendy
 
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
Ade Iskandar
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataRahman Klu
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkungan
Andi Wahyudin
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganAndi Wahyudin
 

Similar to Tugas hrm kelompok 6 - (20)

sukan rekreasi
sukan rekreasisukan rekreasi
sukan rekreasi
 
TEKNIK PELAYANAN WISATAWAN
TEKNIK PELAYANAN WISATAWANTEKNIK PELAYANAN WISATAWAN
TEKNIK PELAYANAN WISATAWAN
 
Pengurusan rekreasi
Pengurusan rekreasiPengurusan rekreasi
Pengurusan rekreasi
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
Health and wellness tourism
Health and wellness tourismHealth and wellness tourism
Health and wellness tourism
 
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptxMANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
MANAJEMEN LINTAS BUDAYA (1).pptx
 
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi
 
Konsep & Teori Kesukarelawanan
Konsep & Teori KesukarelawananKonsep & Teori Kesukarelawanan
Konsep & Teori Kesukarelawanan
 
Budaya Perilaku Konsumen.ppt
Budaya  Perilaku Konsumen.pptBudaya  Perilaku Konsumen.ppt
Budaya Perilaku Konsumen.ppt
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONALPENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 
21516157 paper-manajemen-pengawasan
21516157 paper-manajemen-pengawasan21516157 paper-manajemen-pengawasan
21516157 paper-manajemen-pengawasan
 
21516157 paper-manajemen-pengawasan
21516157 paper-manajemen-pengawasan21516157 paper-manajemen-pengawasan
21516157 paper-manajemen-pengawasan
 
Proposal Diklat Pramusaji
Proposal Diklat PramusajiProposal Diklat Pramusaji
Proposal Diklat Pramusaji
 
T03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptx
T03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptxT03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptx
T03 CA04 – ETIKA DI TEMPAT KERJA.pptx
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
Daftar ISI.docx
Daftar ISI.docxDaftar ISI.docx
Daftar ISI.docx
 
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
MSDM Sektor Publik by Ade Gumilar Iskandar Part 1
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisata
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkungan
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkungan
 

Tugas hrm kelompok 6 -

  • 1. Tugas HRM – KELOMPOK 6 NILAI 87 1. SABDA E. PRIYANTO 1163620047 Approved by 2. SWASTONO PUTRO 1163620042 Prof. Syamsir Abduh 3. NURKHOLIS 1163620044 4. MAHYUDDIN 1163620065 19-06-2012 5. ANGGRAENI 1163620049 Chapter 1 Human Resource Management and the Tourism and Hospitality Industry: An introduction TUGAS REVIU DAN REFLEKSI BAB I HUMAN RESOURCES MANAGEMENT OLEH ANGGRAENI Reviu dan Refleksi 1. Jika Anda saat ini bekerja di industri pariwisata dan perhotelan, sementara Anda menyelesaikan studi, buatlah daftar aspek-aspek yang Anda anggap baik dan buruk dari pekerjaan Anda dan berikan alasannya. JAWABAN: Aspek-aspek yang saya anggap baik dari pekerjaan di industri pariwisata dan perhotelan: a) Aspek Ekonomi 1. Menambah devisa 2. Membuka kesempatan berusaha 3. Menambah lapangan kerja 4. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah 5. Mendorong pembangunan daerah Alasan: Ketika wisatawan mancanegara datang, mereka membawa masuk uang mereka dan akan menggunakan uang itu untuk belanja kebutuhan hidup di negara yang didatangi yang meliputi akomodasi, konsumsi, hiburan,
  • 2. perjalanan, pakaian, dll. Kondisi ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk membuka usaha yang berkaitan dengan semua kebutuhan mereka. Selanjutnya, dengan dibukanya berbagai usaha, akan dibutuhkan tenaga kerja yang relevan; semakin banyak wisatawan datang, semakin banyak jenis usaha yang bisa dibuka. Ini berarti semakin banyak pula lapangan kerja yang tersedia. Selanjutnya, semua transaksi yang dilakukan ada pajaknya. Ini berarti pendapatan pemerintah semakin bertambah. Demikian pula dengan pendapatan masyarakat, semakin banyak wisatawan belanja, semakin banyak pendapatan masyarakat. Selanjutnya, untuk meningkatkan kemudahan wisatawan menikmati semua tujuan wisata, pemerintah akan melakukan pembangunan, mulai dari infrastruktur seperti jalan, jaringan listrik, air, telepon, transportasi, sampai ke fasilitas umum seperti pasar- pasar, museum, galeri, dll. b) Aspek Sosial-Budaya 1. Meningkatkan kecerdasan masyarakat 2. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani 3. Mengurangi konflik sosial 4. Pelestarian budaya dan adat Alasan: Kedatangan wisatawan dari mancanegara akan mendorong masyarakat untuk menyesuaikan diri melalui belajar bahasa, budaya, pola pikir, dll. dengan wisatawan yang mereka temui. Aktivitas masyarakat dengan wisatawan akan meningkatkan kesejahteraan mereka, dan ini pada gilirannya akan berpengaruh positif pada kesehatan jasmani dan rohaninya. Selanjutnya, ketika masyarakat sibuk dengan kegiatan yang positif dan produktif, mereka akan sibuk memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas dan produktivitas layanan mereka kepada wisatawan. Kondisi ini akan mendorong masyarakat untuk saling-mengisi kekurangan, saling-bantu, sehingga potensi terjadinya konflik sosial akan berkurang. Selanjutnya, minat wisatawan datang ke suatu negara itu bermacam-macam. Ketika mereka ingin menikmati budaya dan adat suatu daerah, maka pemerintah daerah dan masyarakat akan berpikir bahwa budaya dan adat mereka itu punya nilai yang layak untuk dilihat oleh orang lain. Ini adalah sesuatu yang penting sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. c) Aspek Berbangsa dan Bernegara
  • 3. 1. Mempererat persatuan dan kesatuan 2. Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap tanah air 3. Memelihara hubungan baik secara internasional Alasan: Kehadiran bangsa lain ke negara kita, misalnya, akan membangkitkan kebanggaan pada diri kita. Ternyata negara kita, daerah kita, budaya kita, flora dan fauna kita, dll. dibutuhkan oleh bangsa lain sehingga kita harus menjaga miliki kita bersama ini dengan baik. Kondisi ini akan menimbulkan dan meningkatkan rasa cinta kita terhadap tanah air kita. Semakin banyak wisatawan datang ke negara kita, semakin kita merasa perlu untuk menjaga negara kita supaya aman sehingga wisatawan betah berada di negara kita. Selanjutnya, supaya wisatawan semakin banyak datang ke negara kita, kita akan bangun hubungan yang lebih erat dengan negara asal wisatawan tersebut. d) Aspek Lingkungan 1. Melestarikan lingkungan 2. Menumbuhkan suasana hidup tenang dan bersih 3. Meningkatkan kesegaran fisik dan mental 4. Jauh dari polusi, santai dapat mengembalikan kesehatan fisik dan mental dengan demikian pengembangan pariwisata merupakan salah satu cara dalam upaya untuk melestarikan lingkungan 5. Memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan yang ada Alasan: Pada umumnya wisatawan datang ke suatu negara karena sesuatu yang di negaranya sendiri tidak bisa ditemukan. Salah satu di antaranya wisata alam, termasuk flora dan faunanya. Terumbu karang, stalagtit dan stalagmit, hutan dengan flora dan faunanya yang spesifik pada suatu daerah sering dirusak oleh kebodohan masyarakatnya. Terumbu karang dan stalagtit/stalagmit dibongkar dan dijual kepada orang-orang kaya untuk menghiasi bangunan, binatang langka ditangkap dan dijual untuk dipelihara di kandang-kandang atau diawetkan dan dijadikan hiasan di rumah orang kaya atau bahkan untuk dikonsumsi berdasarkan mitos-mitos tertentu. Kehadiran wisatawan akan mendorong masyarakat untuk memelihara lingkungan dengan segala isinya
  • 4. karena masyarakat merasakan nilai tambah dari terpeliharanya lingkungan yang ada. Akibat lain dari terpeliharanya lingkungan adalah berkurangnya polusi sehingga lingkungan menjadi semakin sehat untuk tinggal. Dampaknya, masyarakat terdorong untuk membangun kebiasaan bersih dan sehat. Aspek-aspek yang saya anggap buruk dari pekerjaan di industri pariwisata dan perhotelan: 1) Jam kerjanya tidak ajeg, yakni kadang bekerja siang hari dan istirahat malam hari, sehingga tidak bisa selalu berkumpul dengan keluarga. 2) Pandangan masyarakat masih terbelah terhadap wanita yang bekerja di bidang ini, terutama untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan hiburan di malam hari, sehingga ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan kesempatan itu untuk hal-hal di luar tugas pekerjaan. 3) Keingingan para pekerja di bidang ini untuk meniru apa yang dilakukan para wisatawan tanpa filter yang baik sehingga berpotensi merusak. Misalnya, ketika wisatawan mengkonsumsi narkoba, melakukan free sex, atau kegiatan lain yang tidak cocok bagi masyarakat suatu negara atau daerah. Reviu dan Refleksi 2. Jelas dari pembahasan tentang berbagai definisi HRM bahwa HRM memiliki banyak arti bagi banyak orang, tergantung apakah Anda seorang manajer, pegawai atau seorang akademisi dan tidak ada definisi yang bisa mencakup semua kompleksitas dari Human Resources Management. Definisi HRM mana yang Anda anggap paling persuasif dan jelaskan alasan Anda? JAWABAN: Definisi ke tiga: Human Resources Management (HRM) yaitu sebuah peta untuk memandu mahasiswa dan praktisi untuk memahami konsep dan ide-ide yang terkait dengan pengelolaan orang. Alasan: Istilah peta memberikan gambaran bahwa HRM harus bisa dipahami dengan baik supaya orang tidak tersesat karena jelas arah yang dituju. Peta juga menunjukkan berbagai ‘jalur’ yang tidak dipilih untuk dilewati tapi sampai juga ke tujuan. Dengan peta ini seorang manajer merasa yakin bahwa ‘jalur’ pilihannya akan sampai ke tujuan dengan sangat efektif dan efisien, lebih efektif dan efisien dibanding semua ‘jalur’ lain yang tidak dipilih. Ketika manajer bisa meyakinkan semua personil bahwa ‘jalur’ itu yang paling efektif dan efisien, maka komitmen dari seluruh
  • 5. personil akan bisa dibangun dengan mudah, sehingga pada akhirnya tujuan organisasi akan dicapai dengan maksimal. Dengan demikian, HRM merupakan pendekatan khusus terhadap pengelolaan pekerjaan yang berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui strategi penyebaran tenaga kerja yang berkomitmen dan mampu, menggunakan teknik kultural, struktural dan personil secara terintegrasi. Oleh sebab itu, tantangan HRM adalah bagaimana cara merekrut, menyebarkan, mengembangkan, memberi penghargaan dan memotivasi staf, menjadikan mereka sebagai sumber keunggulan kompetitif. Namun, seperti dikandung pada makna peta, ada lebih dari satu rute untuk mencari keunggulan kompetitif. Reviu dan Refleksi 3. Dengan merefleksikan jawaban Anda terhadap reviu dan refleksi pertama, sejauh mana aspek baik dan buruk dari daftar Anda menyerupai aspek keras atau lunak dari HRM? JAWABAN: Aspek baik dan buruk pada reviu dan refleksi saya pada nomor (1) lebih cenderung cocok untuk pendekatan keras, di mana kalkulasi secara kuantitatif dan kualitatif dilakukan untuk melakukan HRM. Tapi yang diterapkan adalah sebaliknya, yakni versi lunak, karena di sekolah HRM dilihat lebih sebagai pendekatan yang humanistik. Sehingga, pendekatan manajemen orang di sekolah cenderung lebih suka-sama-suka dan berdasarkan komitmen manajerial tingkat tinggi kepada karyawan, yang diarahkan pada komitmen bersama yang tinggi, kepercayaan tinggi, produktivitas tinggi dan sebagainya. Karyawan dianggap bersikap proaktif, mampu dikembangkan dan layak mendapat kepercayaan dan kolaborasi. Reviu dan Refleksi 4. Pikirkan sebuah organisasi yang Anda kenal, misalnya di mana Anda saat ini bekerja atau di mana Anda sebelum ini menghabiskan waktu. Sampai sejauh mana praktik- praktik pengembangan SDM dilakukan: apakah itu merupakan praktik yang paling cocok vs praktik terbaik? Mengapa Anda menganggapnya demikian? JAWABAN: Saya bekerja di sekolah sebagai guru. Sekolah tempat saya bekerja adalah sekolah negeri, sehingga sekolah tidak bisa melakukan semua tahapan dan langkah HRM seperti yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya. Sekolah hanya berperan
  • 6. sebagai UPT (unit pelaksana teknis). Berkaitan dengan siklus HRM, bisa saya jelaskan sebagai berikut: a) Tahap Menarik Tenaga Kerja yang Efektif Perencanaan SDM tidak dilakukan sendiri oleh sekolah, melainkan oleh lembaga yang berwenang dari pemerintah daerah, yakni Badan Kepegawaian Daerah. Demikian juga rekrutmen dan seleksinya tidak dilakukan sendiri oleh sekolah, sekolah tinggal menerima sesuai kebutuhan, atau bahkan kadang-kadang di luar kebutuhan. Sebenarnya di sini masih ada peluang bagi pemimpin sekolah untuk berperan sesuai dengan kewenangannya. Sekolah bisa melakukan analisis kebutuhan SDM dengan melakukan analisis SWOT. Hasil analisis kebutuhan dilaporkan ke pemerintah daerah melalui BKD. Selanjutnya, BKD akan merencanakan kebutuhan SDM agregat daerahnya dan melakukan rekrutmen dan seleksi. Dan akhirnya, hasil seleksi ditempatkan di sekolah sesuai dengan usulan masing-masing. Dengan demikian sekolah sebagai sebuah organisasi akan bisa mendapatkan tenaga kerja yang efektif. b) Tahap Mempertahankan Tenaga Kerja yang Efektif Pemberian reward dan social welfare sering dimaknai secara sempit dan kebendaan, baik oleh manajer maupun pekerja. Demikian juga di sekolah. Akibatnya, kepala sekolah sering kesulitan untuk mewujudkan konsep ini. Padahal, kalau dimaknai secara lebih luas, misalnya secara psikologis, terapannya akan lebih variatif. Dengan pemaknaan yang lebih luas dan tidak kebendaan, reward dan social welfare lebih mudah diwujudkan, karena intinya adalah kenyamanan bekerja di sekolah. Reward dan social welfare bisa juga dikaitkan dengan konsep hubungan perburuhan di sekolah. Meskipun di sekolah tidak dikenal konsep dan bentuk yang jelas seperti di perusahaan pada umumnya, hubungan antar-guru dan karyawan bisa dibangun menjadi kekuatan yang sejajar dengan kepala sekolah sebagai manajer. Apalagi, dalam konsep departemen pendidikan dan kebudayaan, kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Jadi, kepala sekolah tetap guru yang jabatannya sewaktu-waktu bisa habis dan digantikan oleh guru yang lain. Artinya tugas tambahannya harus dilepas lagi. Prosedur penanganan disiplin dan keluhan juga tidak sesederhana di perusahaan, di mana karyawan yang tidak disiplin bisa di-PHK sewaktu-waktu. Di sekolah ada tahapan, ketika seorang guru tidak disiplin, maka kepala sekolah sebagai manajer harus melakukan teguran beberapa kali sebelum mengusulkan kepada BKD untuk memindahkan guru itu sebagai pembinaan. Demikian juga penanganan terhadap
  • 7. keluhan guru atau pegawai yang lain. Pada saatnya, BKD-lah yang akan mengambil tindakan. c) Tahap Mengembangkan Tenaga Kerja yang Efektif Pelatihan dan pengembangan SDM di sekolah negeri tidak bisa dilakukan semuanya secara langsung oleh kepala sekolah. Ada porsi yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah yakni yang berkaitan dengan kompetensi pedagogis guru atau yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi guru. Ini bisa dilakukan melalui supervisi akademik. Tetapi, pengembangan yang lebih mendasar harus dilakukan secara tidak langsung, kepala sekolah mengusulkan guru-guru dan karyawan yang masih kurang kompeten untuk diikutkan pada diklat di lembaga-lembaga seperti LPMP, PPPPTK, atau lembaga diklat milik pemerintah yang lain. Penilaian terhadap kinerja guru bisa dilakukan oleh kepala sekolah sendiri atau oleh tim yang ditugasi pemerintah untuk itu. Sekarang hal ini sudah mulai diterapkan di sekolah. Ketika guru sudah dinilai kinerjanya, akan diketahui pada aspek apa yang bersangkutan masih memerlukan pengembangan. Berdasarkan hasil penilaian kinerja, kemudian, guru mengikuti pengembangan dalam bentuk diklat dan sejenisnya. Berdasarkan penjelasan di atas, saya menyimpulkan bahwa yang diterapkan di sekolah adalah bentuk praktik yang paling cocok karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di pemerintahan daerah.