PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
TUGAS GEOGRAFI.pptx
1. NAMA KELOMPOK :
ANINDYA DWI UTAMI
AZZAHRA DWI LATIFAH
LUPITA ANGGRIANI
GALUH TANTALIANE R.
SOVIATUL AFIFAH
CHELFHA MAYCHELLIA A.
NI PUTU ANGGITA A. P.
DINAMIKA ATMOSFER
DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
2. Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim
1. Temperatur Udara
Temperatur udara ialah derajat
panas dan dingin udara. Faktor-
faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya temperatur udara
suatu daerah adalah:
a) Sudut datang sinar
b) Cerah tidaknya cuaca
c) Lama penyinaran
matahari
d) Letak lintang
e) Ketinggian tempat
2. Tekanan Udara
Makin tinggi letak suatu tempat
dari muka laut, makin rendah
tekanan udaranya. Hal ini
disebabkan oleh makin
berkurangnya udara yang
menekan.
Tekanan udara dihitung dengan
menggunakan milibar. Garis pada
peta yang menghubungkan
daerah yang bertekanan udara
sama disebut isobar.
3. 3. Angin
Angin ialah udara yang bergerak
dari daerah bertekanan tinggi
(maksimum) ke daerah
bertekanan rendah (minimum).
Ada tiga hal penting yang
menyangkut sifat angin, yaitu
kekuatan angin, arah angin, dan
kecepatan angin.
Kecepatan angin ditentukan oleh
beberapa hal, sebagai berikut:
a) Kekuatan angin.
b) Relief permukaan bumi
c) Ada tidaknya tumbuh-
tumbuhan
d) Tinggi dari permukaan tanah
4. Awan
Awan adalah kumpulan uap air dan
kristal es pada udara di atmosfer. Awan
terjadi karena adanya pengembunan atau
pemadatan uap air yang terdapat di
udara setelah melampaui keadaan jenuh.
Kondisi awan dapat
berupa cair, gas, atau padat. Awan
dibedakan menjadi 4 antara lain:
1. Awan tinggi, terdapat pada
ketinggian Antara 3-18 km .
2. Awan Menengah, terdapat pada
ketinggian Antara 2-8 km.
3. Awan Rendah, terdapat pada
ketinggian kurang dari 2 km.
4. Awan yang terjadi karena udara
naik, terdapat pada ketinggian
500-1500meter.
4. 5. Kelembaban Udara.
Kelembaban udara adalah
kandungan uap air dalam
udara yang berasal dari
evaporasi atau penguapan.
Kelembaban udara dibedakan
menjadi kelembaban mutlak
dan kelembaban nisbi.
6. Curah Hujan
Untuk mengukur intensitas
curah hujan digunakan alat
fluviograf. tiga macam hujan,
sebagai berikut.
1) Hujan Orografis. Hujan yang
terjadi akibat gerakan massa udara
yang mengandung uap air yang
terhalang oleh gunung.
2) Hujan Zenithal (konveksi). Jenis
hujan yang terjadi akibat massa
udara yang banyak mengandung
uap air naik secara vertikal.
3) Hujan Frontal. Jenis hujan yang
terjadi akibat pertemuan massa
udara panas dengan massa udara
dingin.
5. Klasifikasi Iklim Matahari Klasifikasi Iklim W. Koppen
Iklim matahari adalah iklim yang
pembagiannya berdasarkan
banyaknya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi.
Adapun pembagian daerah iklim
matahari adalah sebagai berikut:
1. Iklim Tropis (0-23,50 LU
dan 0-23,50LS).
2. Iklim Subtropis (23,5– 40o
LU dan 23,5O– 40 OLS)
3. Iklim Sedang (400 – 66, 50
LU dan 400 – 66, 50LS)
4. Iklim Dingin (66, 50 -
900LU dan 66, 50 - 900LS)
Seorang ahli klimatologi
dari Universitas Graz
Austria, Wladimir Koppen
(1918) mencoba membuat
sistem penggolongan
iklim dunia berdasarkan
unsur-unsur cuaca,
meliputi intensitas, curah
hujan, suhu, dan
kelembapan.
Klasifikasi Iklim
6. Klasifikasi Iklim Fisis
klasifikasi iklim yang
pembagiannya berdasarkan
kondisi sebenarnya suatu daerah
sebagai hasil pengaruh keadaan
alam dan lingkungan sekitarnya.
Faktor yang berpengaruh antara
lain daratan yang luas, lautan,
angin, arus laut, vegetasi, dan
topografi.
Iklim ini dapat dibedakan menjadi:
1. Iklim Laut
2. Iklim Darat
3. Iklim Gunung
4. Iklim Musim
Klasifikasi iklim menurut
Schmidt-Fergusson
adalah klasifikasi iklim yang
banyak digunakan dalam
bidang perkebunan dan
pertanian.
7. Klasifikasi Iklim Junghuhn
seorang ahli Botani dari
Belanda bernama
Junghuhn membuat
penggolongan iklim
khususnya di negara
Indonesia terutama di
Pulau Jawa berdasarkan
pada garis ketinggian.
Indikasi tipe iklim adalah
jenis tumbuhan yang
cocok hidup pada suatu
kawasan pada ketinggian
dan suhu tertentu.
Dasar klasifikasi iklim
Junghuhn ialah,
ketinggian tempat, suhu
udara, dan vegetasi yang
tumbuh di tempat itu.
8. Pengaruh Cuaca dan Iklim bagi Kehidupan
1. Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang
Pertanian
2. Pemanfaatan Cuaca dan iklim dalam bidang
perikanan
3. Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang
Komunikasi.
4. Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang
Transportasi.
5. Pemanfaatan Cuaca di Bidang Industri