Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan karier dan pengembangan karier. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi perencanaan karier sebagai proses menetapkan tujuan dan metode untuk mencapainya, lima faktor kebutuhan pekerja dalam perencanaan karier, serta tiga fase pendesainan program pengembangan karier yaitu perencanaan, pengarahan, dan pengembangan.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya mendengarkan sebagai salah satu kunci untuk menjadi pembicara yang baik, serta menyarankan untuk belajar bagaimana mendengarkan.
Rangkuman dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan sumber daya manusia untuk melihat kebutuhan tenaga kerja di masa depan melalui prakiraan sistematis.
2. Hal tersebut digunakan oleh bagian sumber daya manusia untuk merencanakan rekrutmen, seleksi, pengembangan karyawan, dan aktivitas lainnya.
3. Faktor-faktor eksternal dan internal organisasi yang mempengaruhi perenc
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen sumber daya manusia, mulai dari pengertian SDM sebagai aset organisasi, tujuan dan fungsi manajemen SDM, perencanaan SDM, rekrutmen, penempatan, hingga pengembangan SDM. Proses manajemen SDM meliputi perencanaan kebutuhan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, dan pengembangan karyawan.
Manajemen karir merupakan pelengkap dari perencanaan suksesi manajemen yang bertujuan untuk memastikan organisasi memiliki aliran bakat yang dibutuhkan. Bagian pentingnya adalah perencanaan karir individu sesuai penilaian kebutuhan organisasi, profil kesuksesan, dan kinerja karyawan. Manajemen karir juga melibatkan konseling karir untuk membantu pengembangan karir demi kepentingan individu dan organisasi.
Dokumen tersebut membahas proses penyusunan personalia organisasi, mulai dari perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi karyawan, latihan dan pengembangan, hingga pemberian kompensasi. Proses ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan organisasi akan karyawan yang tepat secara berkelanjutan.
Paradigma baru dalam Manajemen Sumber daya Manusia menganggap bahwa sumber daya manusia merupakan aset organisasi (atau biasa dikenal dengan istilah human capital). Karena itu aset tersebut harus dikelola secara proaktif dan strategik (Ulrich, 1998).
Manajemen talenta merupakan implementasi dari strategi atau mekanisme yang terintegrasi untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerja dengan mengembangkan proses-proses dalam rekrutmen dan seleksi, pengembangan, pengikatan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan serta attitude yang dibutuhkan organisasi di masa ini dan akan datang.
Peran strategis dalam mengelola SDM atau (strategic human resource management) dimaknai sebagai keterkaitan antara pelaksanaan manajemen SDM dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja. Dalam implementasinya, peran strategis dalam mengelola SDM ini diartikan bahwa pengelola SDM harus dapat mengelaborasi semua kapasitas yang dimiliki pegawai atau SDM-nya, untuk dijadikan sebagai competitive advantage bagi organisasi. Manajemen SDM yang strategis seolah sudah menjadi suatu tuntutan untuk dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan karier pegawai, termasuk pengertian, aspek, ruang lingkup, manfaat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karier."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sumber daya manusia berbasis kompetensi, yang merupakan proses menentukan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan rencana organisasi dan tujuannya. Perencanaan ini harus selaras dengan strategi organisasi dan mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan berdasarkan tingkatan jawatan seperti eksekutif, manajer, dan karyawan. Pendidikan pelatihan berbasis kompetensi digunakan unt
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan karir, yang mencakup pengertian karir dan pengembangan karir, bentuk-bentuk jalur karir, program pengembangan karir seperti pendidikan lanjutan, magang, rotasi pekerjaan, promosi jabatan, dan hubungan antara manajemen karir dengan sumber daya manusia.
this ppt talking about the definition of carier.
Tujuan utama dalam pengembangan karir adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien dan memberikan hasil yang memuaskan dalam mencapai tujuan yang diharapkan organisasi. Beberapa tujuan pengembangan karir lainnya menurut Mangkunegara (2017, hlm. 77) di antaranya adalah sebagai berikut.
Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan. Pengembangan karir ini sendiri dapat membantu karyawan dan organisasi yang ada di perusahaan dalam mencapai tujuan.
Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai. Perusahaan membantu karyawan dalam merencanakan karir salah satunya dengan menciptakan suasana dan hubungan kesejahteraan antar karyawan agar menimbulkan karyawan dengan loyalitas yang tinggi untuk perusahaan.
Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka. Dalam pengembangan karir seorang karyawan dapat membantu menyadarkan akan kemampuan untuk menduduki suatu jabatan tertentu dalam perusahaan sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki setiap individu.
Memperkuat hubungan antar pegawai dan perusahaan. Pengembangan karir juga dapat menciptakan relasi dan memperkuat hubungan antar pegawai dan perusahaan.
Membuktikan tanggung jawab sosial. Pengembangan karir dapat juga menciptakan suasana kerja yang positif dalam berkompetisi dan pegawai menjadi lebih sejahtera.
Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan. Pengembangan karir juga dapat menjadikan perusahaan melaksanakan program-program yang ada di dalamnya dengan tujuan untuk mencapai suatu target perusahaan.
Mengurangi turnover dan biaya kepegawaian. Program pengembangan karir juga dapat menjadikan turnover rendah dan biaya kepegawaian menjadi lebih efektif.
Menggiatkan suatu pemikiran jarak waktu yang panjang. Pengembangan karir sendiri ini memerlukan waktu yang cukup panjang karena penempatan suatu jabatan profesi dan manajerial didalam perusahaan memerlukan persyaratan dan kualifikasi sesuai dengan kemampuan dan persyaratan.
Sementara itu, menurut Sutrisno (2019, hlm. 166) pengembangan karir bertujuan untuk:
Memberikan kepastian arah karir karyawan dalam kiprahnya di lingkup organisasi;
Meningkatkan daya tarik organisasi atau institusi bagi para pegawai yang berkualitas;
Memudahkan manajemen dalam menyelenggarakan program-program pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam rangka mengambil keputusan di bidang karir serta perencanaan sumber daya manusia organisasi atau perusahaan yang selaras dengan rencana pengembangan organisasi;
Memudahkan administrasi kepegawaian, khususnya dalam melakukan administrasi pergerakan karyawan dalam hal karir promosi, rotasi ataupun demosi jabatan.
"Bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk percaya akan dirimu sendiri.” ― Jamie Winship
Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan karier dan pengembangan karier. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi perencanaan karier sebagai proses menetapkan tujuan dan metode untuk mencapainya, lima faktor kebutuhan pekerja dalam perencanaan karier, serta tiga fase pendesainan program pengembangan karier yaitu perencanaan, pengarahan, dan pengembangan.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya mendengarkan sebagai salah satu kunci untuk menjadi pembicara yang baik, serta menyarankan untuk belajar bagaimana mendengarkan.
Rangkuman dalam 3 kalimat:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan sumber daya manusia untuk melihat kebutuhan tenaga kerja di masa depan melalui prakiraan sistematis.
2. Hal tersebut digunakan oleh bagian sumber daya manusia untuk merencanakan rekrutmen, seleksi, pengembangan karyawan, dan aktivitas lainnya.
3. Faktor-faktor eksternal dan internal organisasi yang mempengaruhi perenc
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen sumber daya manusia, mulai dari pengertian SDM sebagai aset organisasi, tujuan dan fungsi manajemen SDM, perencanaan SDM, rekrutmen, penempatan, hingga pengembangan SDM. Proses manajemen SDM meliputi perencanaan kebutuhan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, dan pengembangan karyawan.
Manajemen karir merupakan pelengkap dari perencanaan suksesi manajemen yang bertujuan untuk memastikan organisasi memiliki aliran bakat yang dibutuhkan. Bagian pentingnya adalah perencanaan karir individu sesuai penilaian kebutuhan organisasi, profil kesuksesan, dan kinerja karyawan. Manajemen karir juga melibatkan konseling karir untuk membantu pengembangan karir demi kepentingan individu dan organisasi.
Dokumen tersebut membahas proses penyusunan personalia organisasi, mulai dari perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi karyawan, latihan dan pengembangan, hingga pemberian kompensasi. Proses ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan organisasi akan karyawan yang tepat secara berkelanjutan.
Paradigma baru dalam Manajemen Sumber daya Manusia menganggap bahwa sumber daya manusia merupakan aset organisasi (atau biasa dikenal dengan istilah human capital). Karena itu aset tersebut harus dikelola secara proaktif dan strategik (Ulrich, 1998).
Manajemen talenta merupakan implementasi dari strategi atau mekanisme yang terintegrasi untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerja dengan mengembangkan proses-proses dalam rekrutmen dan seleksi, pengembangan, pengikatan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan serta attitude yang dibutuhkan organisasi di masa ini dan akan datang.
Peran strategis dalam mengelola SDM atau (strategic human resource management) dimaknai sebagai keterkaitan antara pelaksanaan manajemen SDM dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja. Dalam implementasinya, peran strategis dalam mengelola SDM ini diartikan bahwa pengelola SDM harus dapat mengelaborasi semua kapasitas yang dimiliki pegawai atau SDM-nya, untuk dijadikan sebagai competitive advantage bagi organisasi. Manajemen SDM yang strategis seolah sudah menjadi suatu tuntutan untuk dilakukan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan karier pegawai, termasuk pengertian, aspek, ruang lingkup, manfaat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karier."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan sumber daya manusia berbasis kompetensi, yang merupakan proses menentukan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan rencana organisasi dan tujuannya. Perencanaan ini harus selaras dengan strategi organisasi dan mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan berdasarkan tingkatan jawatan seperti eksekutif, manajer, dan karyawan. Pendidikan pelatihan berbasis kompetensi digunakan unt
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan karir, yang mencakup pengertian karir dan pengembangan karir, bentuk-bentuk jalur karir, program pengembangan karir seperti pendidikan lanjutan, magang, rotasi pekerjaan, promosi jabatan, dan hubungan antara manajemen karir dengan sumber daya manusia.
this ppt talking about the definition of carier.
Tujuan utama dalam pengembangan karir adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien dan memberikan hasil yang memuaskan dalam mencapai tujuan yang diharapkan organisasi. Beberapa tujuan pengembangan karir lainnya menurut Mangkunegara (2017, hlm. 77) di antaranya adalah sebagai berikut.
Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan. Pengembangan karir ini sendiri dapat membantu karyawan dan organisasi yang ada di perusahaan dalam mencapai tujuan.
Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai. Perusahaan membantu karyawan dalam merencanakan karir salah satunya dengan menciptakan suasana dan hubungan kesejahteraan antar karyawan agar menimbulkan karyawan dengan loyalitas yang tinggi untuk perusahaan.
Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka. Dalam pengembangan karir seorang karyawan dapat membantu menyadarkan akan kemampuan untuk menduduki suatu jabatan tertentu dalam perusahaan sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki setiap individu.
Memperkuat hubungan antar pegawai dan perusahaan. Pengembangan karir juga dapat menciptakan relasi dan memperkuat hubungan antar pegawai dan perusahaan.
Membuktikan tanggung jawab sosial. Pengembangan karir dapat juga menciptakan suasana kerja yang positif dalam berkompetisi dan pegawai menjadi lebih sejahtera.
Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan. Pengembangan karir juga dapat menjadikan perusahaan melaksanakan program-program yang ada di dalamnya dengan tujuan untuk mencapai suatu target perusahaan.
Mengurangi turnover dan biaya kepegawaian. Program pengembangan karir juga dapat menjadikan turnover rendah dan biaya kepegawaian menjadi lebih efektif.
Menggiatkan suatu pemikiran jarak waktu yang panjang. Pengembangan karir sendiri ini memerlukan waktu yang cukup panjang karena penempatan suatu jabatan profesi dan manajerial didalam perusahaan memerlukan persyaratan dan kualifikasi sesuai dengan kemampuan dan persyaratan.
Sementara itu, menurut Sutrisno (2019, hlm. 166) pengembangan karir bertujuan untuk:
Memberikan kepastian arah karir karyawan dalam kiprahnya di lingkup organisasi;
Meningkatkan daya tarik organisasi atau institusi bagi para pegawai yang berkualitas;
Memudahkan manajemen dalam menyelenggarakan program-program pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam rangka mengambil keputusan di bidang karir serta perencanaan sumber daya manusia organisasi atau perusahaan yang selaras dengan rencana pengembangan organisasi;
Memudahkan administrasi kepegawaian, khususnya dalam melakukan administrasi pergerakan karyawan dalam hal karir promosi, rotasi ataupun demosi jabatan.
"Bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk percaya akan dirimu sendiri.” ― Jamie Winship
1. Career Planning - Perencanaan
Karir
MK. Topik Spesial MSDM
By. Dwi Prasetyawati Thana
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY
RESPECTED
u g m . a c . i d
2. • Karir adalah semua jabatan atau pekerjaan yang
pernah dijalankan oleh seseorang dalam masa
kerjanya.
• Jalur karir adalah urutan jabatan atau pekerjaan
yang membentuk karir seseorang.
• Tujuan karir adalah posisi-posisi yang ingin
dicapai seseorang di masa depan sebagai tolok
ukur keberhasilan karirnya.
3. Perencanaan karier (career planning) adalah
suatu perencanaan tentang kemungkinan
seorang karyawan suatu organisasi atau
perusahaan sebagai individu meniti proses
kenaikan pangkat atau jabatan sesuai
persyaratan dan kemampuannya.
4. INDIVIDUAL PERSPEKTIF
COMPANY POIN OF VIEW
is the process through which one
fixes career goals and lays down
paths to these goals
helping the employees plan the
careers in terms of their
capacities within the context of
organization's needs
8. • Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turn over),
dimana perhatian terhadap karier individual dalam
perencanaan karier yang telah ditetapkan akan dapat
meningkatkan loyalitas pada perusahaan mereka bekerja.
• Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karier
yang baik akan dapat mendorong semangat kerja
karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan
demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
• Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber
daya manusia di masa yang akan datang.
9. • Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan.
Perencanaan karier membantu di dalam penyediaan intenal
bakat-bakat karyawan yang dapat dipromosikan guna
memenuhi pekejaan yang disebabkan oleh pensiun atau
pengunduran diri.
• Mengurangi pergantian. Meningkatkan perhatian dan
kesepakatan karyawan akan loyalitasnya terhadap
perusahaan serta mengurangi tingkat pengunduran diri
karyawan.
• Menyaring potensi karyawan. Mendorong karyawan untuk
lebih selektif dalam menggunakan kemampuannnya, sebab
mereka mempunyai tujuan karier yang lebih khusus.