SlideShare a Scribd company logo
TRIGGER POINT INJECTION (TPI)
Pendahuluan
 Myofascial trigger point adalah "simpul" fokal yang
terletak di ‘taut band’ otot rangka
 Pertama kali dijelaskan oleh dr. Janet Tavell pada
1942
 Trigger point menyebabkan kekakuan dan
penurunan rentang gerak
Definisi
 Trigger points : suatu titik hipersensitif /
hiperiritabel di struktur otot (taut band) atau fasia
yang menegang dan menimbulkan nyeri lokal jika
ditekan.
 ‘Taut band’ : bundel bagian muscle belly yang
mengalami pengerasan, kaku dan ketika diraba
terasa berbeda dengan bagian otot yang lain
 Terdapat dua jenis trigger point, yaitu aktif dan
pasif
Epidemiologi
Myofascial Trigger Points (MTrPS) dialami
oleh 85% populasi umum.
laki-laki ~ Perempuan
MTrPS penyebab nyeri yang paling
umum di klinik :
54,6% nyeri kepala dan leher kronis,
85% pada nyeri punggung
Etiologi
 trauma pada otot (makro atau mikro trauma)
 makro : cedera langsung → inflamasi → pembentukan
kolagen baru tak beraturan → trigger point
 mikro : repetitive injuray → pembentukan kolagen
baru tak beraturan → trigger point
 postural
 ergonomi
 usia
Diagnosa Klinis
kriteria diagnose Simons dan Gerwin
(2017) :
serat bundle tak beraturan (Taut Band)
hipersensitif lokal dan titik nyeri pada
taut band (spot tenderness)
referred pain saat penekanan spot
tenderness
adanya local twitch response
metode flat palpation
Penatalaksanaan
 Farmakologi
 Analgesia
 Muscle Relaxant
 Anti konvulsan
 Anti Depressant
 Non Farmakologi
 Dry Needling
 Trigger Point Injection
 Manual
Mekanisme Kerja
 TPI :
mengganggu trigger point dengan
menyebabkan relaksasi dan
pemanjangan serat otot
mengganggu jalur patologis yang
menyebabkan pembentukan
MTrP.
vasodilatasi lokal dan gangguan
pada jaringan abnormal
Indikasi
 gejala trigger point aktif dengan local
twitch respone + reffered pain akibat
tekanan
Kontraindikasi
 Pasien menderita gangguan perdarahan atau
sedang mengonsumsi antikoagulan.
 Pasien telah meminum aspirin dalam 3 hari.
 Pasien mengalami infeksi lokal atau sistemik.
 Pasien alergi terhadap salah satu obat yang
diberikan.
 Pasien baru saja mengalami cedera otot
Posisi
 Supine Prone Sitting
Prosedur
KIE
Sharp pain
Muscle twitching
Unpleasant sensation as the
needle contacts the taut
muscular band
 perhatian pada gangguan pembekuan darah
dan konsumsi antikoagulan
 posisikan senyaman mungkin
 prosedur asepsis
 Needle selection
otot superfisial : jarum 22, 1,5 inci.
otot subkutan yang tebal (gluteus
maximus atau otot paraspinal) : jarum
21, 2,0 inci.
otot dalam (gluteus minimus dan
quadratus lumborum) : jarum 21-gauge,
2,5 inci.
Technique
 Identification of Trigger points
 First the most symptomatic
 Jepit area di antara ibu jari dan jari telunjuk
 beri tahu pasien bahwa akan memulai penyuntikan
 sakit yang tajam, otot berkedut, atau sensasi tidak
menyenangkan saat jarum dimasukkan ke trigger
point.
 Masukkan jarum 1-2 cm dari trigger point pada sudut
30° terhadap kulit
 Suntikkan 0,2 mL obat ke trigger point.
 Tarik jarum ke tingkat jaringan subkutan dan
arahkan ke superior, inferior, lateral, dan
medial dengan injeksi ke segala arah sampai
respons kedutan lokal tidak lagi ditimbulkan
dan otot yang tegang mulai rileks.
Medications, volume, number and doses
1% Lignocaine vs dry needling
0.2 to 0.3 ml per trigger point
Ferrante FM, Bearn L, Rothrock R & King L. Evidence against trigger point injection technique for the treatment of
cervicothoracic myofascial pain with botulinum toxin type A. Anesthesiology 2005; 103: 377e383.
Graboski CL, Gray DS & Burnham RS. Botulinum toxin A versus bupivacaine trigger point injections for the
treatment of myofascial pain syndrome: a randomised double blind crossover study. Pain 2005; 118: 170e175.
 tekan tempat suntikan selama 2 menit untuk
meningkatkan hemostasis dan tutup dengan
perban.
 Minta pasien untuk menggerakkan setiap
otot yang disuntikkan dengan rentang gerak
penuh sebanyak tiga kali. Otot harus
mencapai posisi yang sepenuhnya memendek
dan memanjang.
 Injeksi dapat diulangi jika tidak ada perbaikan
pada injeksi pertama kali,
 tidak disarankan untuk mengulang suntikan
jika pada 2-3 kali gagal
Complications
Vasovagal syncope-Resuscitation
equipment's
Pneumothorax- Fluoroscopy
guided
Hematoma-apply 2 min pressure
Nerve injury
Thanks

More Related Content

Similar to TRIGGER POINT INJECTION (TPI) MHD.pptx

Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptxMultimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
denjow87
 
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxMenajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
razgrizamora
 
70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan
Iir Irma Suryani
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptx
ssuserf5305e
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
LEILISETIAWANROSYID
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriAan Trainstation
 
Tatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptxTatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptx
KlinikPratamaSyahira
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manual
Yanto Physio
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
MeidaElliaPuspita
 
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptxPRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptx
diana661178
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Uzlifati Jannatin Alfafa
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Uzlifati Jannatin Alfafa
 
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doaKelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Mahasiswa
 
Morton disease
Morton diseaseMorton disease
Morton disease
Yuni Ismulyati
 
Morton disease
Morton diseaseMorton disease
Morton disease
Yuni Ismulyati
 
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdfBahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
LouisMailuhu
 
Asas kecederaan sukan
Asas kecederaan sukanAsas kecederaan sukan
Asas kecederaan sukan
zairul adnan
 

Similar to TRIGGER POINT INJECTION (TPI) MHD.pptx (20)

Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptxMultimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
Multimodal Analgesia-nkkjjjbbbbb we1bbb.pptx
 
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxMenajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
 
70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan
 
The pain system
The pain systemThe pain system
The pain system
 
Ppt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptxPpt_strain_n_sprain.pptx
Ppt_strain_n_sprain.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
 
Tatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptxTatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptx
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manual
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
 
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptxPRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME  .pptx
PRESENTASI CARPAL TUNNEL SYNDROME .pptx
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
 
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doaKelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
Kelompok 11 dr. atthariq muskulo jadi+doa
 
Morton disease
Morton diseaseMorton disease
Morton disease
 
Morton disease
Morton diseaseMorton disease
Morton disease
 
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdfBahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
 
Power point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratanPower point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratan
 
Asas kecederaan sukan
Asas kecederaan sukanAsas kecederaan sukan
Asas kecederaan sukan
 

More from IdaBagusMahendra2

Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx
Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptxSistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx
Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx
IdaBagusMahendra2
 
ventilator_Omar_2016.ppt
ventilator_Omar_2016.pptventilator_Omar_2016.ppt
ventilator_Omar_2016.ppt
IdaBagusMahendra2
 
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptxPerwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
IdaBagusMahendra2
 
TRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptxTRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptx
IdaBagusMahendra2
 
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptxAirway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
IdaBagusMahendra2
 
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptxPutu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
IdaBagusMahendra2
 
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptxManajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
IdaBagusMahendra2
 
Bridging Anticoagulation MHD.pptx
Bridging Anticoagulation MHD.pptxBridging Anticoagulation MHD.pptx
Bridging Anticoagulation MHD.pptx
IdaBagusMahendra2
 

More from IdaBagusMahendra2 (8)

Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx
Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptxSistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx
Sistem Perdagangan Jasa Pariwisata & Permasalahan Hukumnya.pptx
 
ventilator_Omar_2016.ppt
ventilator_Omar_2016.pptventilator_Omar_2016.ppt
ventilator_Omar_2016.ppt
 
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptxPerwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
Perwalian Mahasiswa FK UHT 2021.pptx
 
TRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptxTRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptx
 
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptxAirway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
Airway management TBI and Cervical spine injury DVN.pptx
 
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptxPutu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
Putu Pramana KPPIA 2021 The Role of Parecoxib as Opioid sparing agnet.pptx
 
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptxManajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
 
Bridging Anticoagulation MHD.pptx
Bridging Anticoagulation MHD.pptxBridging Anticoagulation MHD.pptx
Bridging Anticoagulation MHD.pptx
 

Recently uploaded

Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 

Recently uploaded (20)

Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 

TRIGGER POINT INJECTION (TPI) MHD.pptx

  • 2. Pendahuluan  Myofascial trigger point adalah "simpul" fokal yang terletak di ‘taut band’ otot rangka  Pertama kali dijelaskan oleh dr. Janet Tavell pada 1942  Trigger point menyebabkan kekakuan dan penurunan rentang gerak
  • 3. Definisi  Trigger points : suatu titik hipersensitif / hiperiritabel di struktur otot (taut band) atau fasia yang menegang dan menimbulkan nyeri lokal jika ditekan.  ‘Taut band’ : bundel bagian muscle belly yang mengalami pengerasan, kaku dan ketika diraba terasa berbeda dengan bagian otot yang lain  Terdapat dua jenis trigger point, yaitu aktif dan pasif
  • 4.
  • 5. Epidemiologi Myofascial Trigger Points (MTrPS) dialami oleh 85% populasi umum. laki-laki ~ Perempuan MTrPS penyebab nyeri yang paling umum di klinik : 54,6% nyeri kepala dan leher kronis, 85% pada nyeri punggung
  • 6. Etiologi  trauma pada otot (makro atau mikro trauma)  makro : cedera langsung → inflamasi → pembentukan kolagen baru tak beraturan → trigger point  mikro : repetitive injuray → pembentukan kolagen baru tak beraturan → trigger point  postural  ergonomi  usia
  • 7. Diagnosa Klinis kriteria diagnose Simons dan Gerwin (2017) : serat bundle tak beraturan (Taut Band) hipersensitif lokal dan titik nyeri pada taut band (spot tenderness) referred pain saat penekanan spot tenderness adanya local twitch response metode flat palpation
  • 8. Penatalaksanaan  Farmakologi  Analgesia  Muscle Relaxant  Anti konvulsan  Anti Depressant  Non Farmakologi  Dry Needling  Trigger Point Injection  Manual
  • 9. Mekanisme Kerja  TPI : mengganggu trigger point dengan menyebabkan relaksasi dan pemanjangan serat otot mengganggu jalur patologis yang menyebabkan pembentukan MTrP. vasodilatasi lokal dan gangguan pada jaringan abnormal
  • 10. Indikasi  gejala trigger point aktif dengan local twitch respone + reffered pain akibat tekanan
  • 11. Kontraindikasi  Pasien menderita gangguan perdarahan atau sedang mengonsumsi antikoagulan.  Pasien telah meminum aspirin dalam 3 hari.  Pasien mengalami infeksi lokal atau sistemik.  Pasien alergi terhadap salah satu obat yang diberikan.  Pasien baru saja mengalami cedera otot
  • 13. Prosedur KIE Sharp pain Muscle twitching Unpleasant sensation as the needle contacts the taut muscular band
  • 14.  perhatian pada gangguan pembekuan darah dan konsumsi antikoagulan  posisikan senyaman mungkin  prosedur asepsis
  • 15.  Needle selection otot superfisial : jarum 22, 1,5 inci. otot subkutan yang tebal (gluteus maximus atau otot paraspinal) : jarum 21, 2,0 inci. otot dalam (gluteus minimus dan quadratus lumborum) : jarum 21-gauge, 2,5 inci.
  • 16. Technique  Identification of Trigger points  First the most symptomatic
  • 17.  Jepit area di antara ibu jari dan jari telunjuk  beri tahu pasien bahwa akan memulai penyuntikan  sakit yang tajam, otot berkedut, atau sensasi tidak menyenangkan saat jarum dimasukkan ke trigger point.  Masukkan jarum 1-2 cm dari trigger point pada sudut 30° terhadap kulit
  • 18.  Suntikkan 0,2 mL obat ke trigger point.  Tarik jarum ke tingkat jaringan subkutan dan arahkan ke superior, inferior, lateral, dan medial dengan injeksi ke segala arah sampai respons kedutan lokal tidak lagi ditimbulkan dan otot yang tegang mulai rileks.
  • 19.
  • 20. Medications, volume, number and doses 1% Lignocaine vs dry needling 0.2 to 0.3 ml per trigger point Ferrante FM, Bearn L, Rothrock R & King L. Evidence against trigger point injection technique for the treatment of cervicothoracic myofascial pain with botulinum toxin type A. Anesthesiology 2005; 103: 377e383. Graboski CL, Gray DS & Burnham RS. Botulinum toxin A versus bupivacaine trigger point injections for the treatment of myofascial pain syndrome: a randomised double blind crossover study. Pain 2005; 118: 170e175.
  • 21.  tekan tempat suntikan selama 2 menit untuk meningkatkan hemostasis dan tutup dengan perban.  Minta pasien untuk menggerakkan setiap otot yang disuntikkan dengan rentang gerak penuh sebanyak tiga kali. Otot harus mencapai posisi yang sepenuhnya memendek dan memanjang.
  • 22.  Injeksi dapat diulangi jika tidak ada perbaikan pada injeksi pertama kali,  tidak disarankan untuk mengulang suntikan jika pada 2-3 kali gagal

Editor's Notes

  1. Not yet clearly understood. Initially some thought that it is actually fibrositis, so injecting steroids causes relaxation. Some thought that it is ectopic firing of the nerve endings so local anesthetics causes stabilization…..but today the most acceptable theory is mechanical disruption of the muscle fibre causes deactivation of trigger points
  2. Primarily indicated for active trigger points. Satellite trigger points are also active tps so inj in these is alos an indication. As regrds to latent tps we don’t have conclusive evidence to support to address latent tps.
  3. Depends on the location of tps and comfort of the patient.