SlideShare a Scribd company logo
Industri Otomotif + Pemerintah = Kemacetan Parah
                          Lalulintas


    Keluhan masyarakat terhadap ketidaknyamanan berlalulintas
semakin jelas, banyak keluhan yang bersifat emosional, yang
menyatakan ketidakberdayaan untuk menghadapi kemacetan
lalulintas, terutama pada kota besar seperti Bandung dan Jakarta.
Pertumbuhan Kendaraan bermotor di Indonesia benar-benar
meningkat, dan akan semakin meningkat pada tahun-tahun
kedepan.

    Mungkin sudah saatnya bangsa Indonesia mempunyai
kesadaran akan pentingnya sarana Transportasi Massal, apabila
masyarakat masih ingin melakukan kegiatan bertransportasi.
Karena bukan hal yang tidak mungkin ancaman “Stuck
berlalulintas” akan terjadi di kota-kota besar.

   Apa yang bisa dibanggakan???? Coba anda renungkan
pernyataan berikut ini: “Baru-baru ini Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil di
Indonesia pada tahun 2011 akan mencapai 800.000 unit. Artinya,
jumlah mobil yang akan terjual pada 2011 akan meningkat sekitar
100.000 unit jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak
764.719 unit.”

   Apakah ini sebuah prestasi???

     Menurut Co-Chairman Gaikindo Jongkie D Sugiarto, “dari 1000
orang Indonesia, baru 30 orang yang memiliki mobil, itu sebabnya
dia menyebut Indonesia merupakan pasar otomotif kendaraan
roda empat yang potensial, terlebih faktor suku bunga kredit dan
tingkat inflasi yang sangat berpengaruh terhadap penjualan mobil
di Indonesia saat ini terbilang stabil”
Apa dia merupakan orang yang bodoh??? Menurut saya, dia orang
yang pintar, tapi sayang dia bukan orang yang sensitive terhadap
lingkungan sekitarnya, bahwa efek dari pernyataan tersebut diatas
harus dibayar mahal dengan kondisi keadaan lingkungan sekitar
yang semakin semrawut.
Tepatnya dia hanya orang yang dibayar untuk melakukan
penjualan.

   Bandung sebagai kota besar di Indonesia menurut sumber,
Bandung memiliki sekitar 400.000 unit mobil serta 800.000 unit
sepeda motor, dan setiap tahun pertumbuhan tersebut mencapai
15 %.

    Menurut perkiraan Kendaraan bermotor di Kota Bandung
mencapai 1.500.000 unit dan itu hanya kendaraan milik warga
Bandung saja, belum ditambah apabila tiba saatnya weekend tiba,
ditambah dengan jumlah kendaraan bermotor dari luar kota.
Mau jadi seperti apa nantinya kondisi ruas jalanan kota
Bandung??? Sehingga akan menjadi sebuah pemborosan apabila
membeli kendaraan bermotor, karena sudah tentu konsumsi bahan
bakar hanya akan habis terbuang ketika kemacetan terjadi,
ditambah dengan polusi yang akan menambah Kota Bandung ini
semakin panas. Anda tentu sudah bisa merasakannya sekarang,
bukan???

    Menurut Pakar Transportasi ITB Ofyar Z. Tamin “Kalau dibiarkan
terus, tahun 2014 nanti kondisi lalulintas di Kota Bandung ini bakal
jenuh dan mengalami ‘Stuck’ sooalnya enggak ada ruang lagi buat
bergerak”

   Sebuah teguran menurut saya, bagi para pelaku industri
Kendaraan Bermotor dan Pemerintah untuk segera berpikir ulang
dan merenungkan, harga yang harus dibayar mahal akibat
kegiatan usaha mereka terhadap lingkungan sekitar.

    Ditambah lagi bahwa kemacetan lalulintas yang menimpa Kota
Bandung menyebabkan kerugian yang sangat besar, dari segi
materi kerugian akibat kemacetan lalulintas Bandung mencapai
Rp. 1,9 Milliar per hari, dihitung dari jumlah konsumsi bahan bakar
kendaraan yang terbuang percuma ketika mengantri di jalan raya.
Kalau ini dibiarkan maka 60 % gaji warga kota Bandung hanya
akan habis untuk biaya transportasi.

    Di satu sisi juga Pemerintah masih menganggap peningkatan
penjualan kendaraan bermotor masih dianggap sebagai sebuah
prestasi, yang menurut saya itu adalah omong kosong dan
merugikan, karena di sisi lain ada harga mahal yang harus dibayar
oleh warga Indonesia, yaitu kemacetan lalulintas. Hal inilah yang
kurang disadari oleh warga Indonesia, karena mereka masih
mengganggap memiliki kendaraan pribadi merupakan sebuah
‘Prestige”, harga diri dan gengsi.

   Berkacalah pada Negara maju di Eropa yang masyarakatnya
sebagian besar sudah menyadari pentingnya lingkungan sekitar.
Mereka benar-benar mencari solusi mengenai masalah tersebut
seperti Sarana Transportasi Massal, Pembatasan Jumlah Kendaraan,
Pajak kendaraan yang Tinggi dan Sistem Pajak Progresif untuk
pajak kendaraan dan Pelaku Industri Kendaraan Bermotor, dan
Pembatasan Lahan Parkir dan Tarif yang mahal.

    Kebijakan-kebijakan inilah yang masih lemah dari pihak
Pemerintah, mereka seakan masih belum mau serius dalam
melakukan pengembangan Sarana Transportasi Massal yang
Aman, Nyaman, dan Terjangkau bagi warga Indonesia, sehingga
keinginan untuk memiliki dan menggunakan Kendaraan Pribadi
masih tinggi.

   Dan kebijakan-kebijakan lainnya yang hanya menguntungkan
para Produsen dan Pelaku Industri Kendaraan Bermotor dan orang-
orang kaya. Kalau kendaraan pribadi tidak bisa dibatasi, maka
pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang berpihak pada
rakyat kecil dan itu adalah menata sistem Transportasi Massal.

   Jadi tidak salah bukan kalau saat ini variabelnya adalah
Industri Otomotif + Pemerintah = Kemacetan Lalulintas.

    Masing-masing variabel mempunyai peranan penting, salah
satu variabel tersebut harus mempunyai solusi yang mempunyai
tanda Negatif (-), sehingga nantinya hasilnya tidak akan
bertambah.

    Example: Apakah {-Industri Otomotif + Pemerintah = Kemacetan
Lalulintas}
    Yang artinya apakah pelaku Industri Otomotifnya dikurangi ??
kita tidak tahu.

    Intinya tanda Negatif (-) tersebut harus diberikan pada salah
satu variabel tersebut diatas agar kemacetan lalulintas juga
berkurang.

    Sudah saatnya warga Indonesia menyadari pentingnya hal
tersebut, meskipun mungkin sangat sulit, tapi apabila kita tidak
melakukan perubahan sedikitpun, nanti kita akan merasa bersalah
terhadap kehidupan masyarakat di masa depan.

   Lakukanlah perubahan, walaupun itu hal yang sangat kecil,
karena sesungguhnya, berawal dari hal kecil efek domino yang
besar nanti akan terjadi.

More Related Content

Viewers also liked

Java Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily Jiang
Java Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily JiangJava Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily Jiang
Java Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily JiangJAX London
 
Architecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie Allsop
Architecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie AllsopArchitecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie Allsop
Architecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie Allsop
JAX London
 
Java Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben Evans
Java Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben EvansJava Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben Evans
Java Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben EvansJAX London
 
Java EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan Gallimore
Java EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan GallimoreJava EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan Gallimore
Java EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan Gallimore
JAX London
 
Building a Mega Community with PressWork
Building a Mega Community with PressWorkBuilding a Mega Community with PressWork
Building a Mega Community with PressWorkBrendan Sera-Shriar
 
Architecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard Wolff
Architecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard WolffArchitecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard Wolff
Architecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard Wolff
JAX London
 
Terry Heaven OWBC 2
Terry Heaven OWBC 2Terry Heaven OWBC 2
Terry Heaven OWBC 2Mzyra
 
Veranderen in klassieke organisaties
Veranderen in klassieke organisatiesVeranderen in klassieke organisaties
Veranderen in klassieke organisaties
Bas Schrover
 
Digitale udfordringer for Danmark
Digitale udfordringer for DanmarkDigitale udfordringer for Danmark
Digitale udfordringer for Danmark
Christian Schwarz Lausten
 
Con amore e con rigore: gli strumenti della formazione
Con amore e con rigore: gli strumenti della formazioneCon amore e con rigore: gli strumenti della formazione
Con amore e con rigore: gli strumenti della formazione
ISTUD Business School
 

Viewers also liked (11)

Java Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily Jiang
Java Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily JiangJava Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily Jiang
Java Tech & Tools | OSGi Best Practices | Emily Jiang
 
Architecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie Allsop
Architecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie AllsopArchitecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie Allsop
Architecture | Thinking Distributed to Improve Agility | Jamie Allsop
 
Java Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben Evans
Java Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben EvansJava Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben Evans
Java Core | Modern Java Concurrency | Martijn Verburg & Ben Evans
 
Java EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan Gallimore
Java EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan GallimoreJava EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan Gallimore
Java EE | Apache TomEE - Java EE Web Profile on Tomcat | Jonathan Gallimore
 
Building a Mega Community with PressWork
Building a Mega Community with PressWorkBuilding a Mega Community with PressWork
Building a Mega Community with PressWork
 
Architecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard Wolff
Architecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard WolffArchitecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard Wolff
Architecture | The Future of Messaging: RabbitMQ and AMQP | Eberhard Wolff
 
Terry Heaven OWBC 2
Terry Heaven OWBC 2Terry Heaven OWBC 2
Terry Heaven OWBC 2
 
EL INFIERNO
EL INFIERNOEL INFIERNO
EL INFIERNO
 
Veranderen in klassieke organisaties
Veranderen in klassieke organisatiesVeranderen in klassieke organisaties
Veranderen in klassieke organisaties
 
Digitale udfordringer for Danmark
Digitale udfordringer for DanmarkDigitale udfordringer for Danmark
Digitale udfordringer for Danmark
 
Con amore e con rigore: gli strumenti della formazione
Con amore e con rigore: gli strumenti della formazioneCon amore e con rigore: gli strumenti della formazione
Con amore e con rigore: gli strumenti della formazione
 

Similar to Traffic Hectic, Who's Fault ?????

Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaKebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Tri Damri
 
TF KIB 0526 .pdf
TF KIB 0526 .pdfTF KIB 0526 .pdf
TF KIB 0526 .pdf
kib-consulting
 
Murah versus kualitas
Murah versus kualitasMurah versus kualitas
Murah versus kualitas
henry jaya teddy
 
Imo trans
Imo transImo trans
Imo trans
kerang_hotmail
 
B.indo Teks Diskusi Kemacetan
B.indo Teks Diskusi KemacetanB.indo Teks Diskusi Kemacetan
B.indo Teks Diskusi Kemacetan
RaqhelIbnu
 
Anoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan Awam
Anoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan AwamAnoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan Awam
Anoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan Awam
Shahab Abbasi
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Reinhard Simarmata
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO
sakuramochi
 
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah TerbitPeraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Abu Tholib
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable cityTelekomunikasi Indonesia
 
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECPeran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Rasyeda Aufa
 
akurat3009.pptx
akurat3009.pptxakurat3009.pptx
akurat3009.pptx
TeguhSetiawan64
 
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)
 
Rancangan perniagaan 3
Rancangan perniagaan 3Rancangan perniagaan 3
Rancangan perniagaan 3
Open University Malaysia
 
Nic2016 ben cheto
Nic2016 ben chetoNic2016 ben cheto
Nic2016 ben cheto
Gen Emas
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
Dwimeytha18
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Yesica Adicondro
 
Skripsi ucup otw 05 01-2021
Skripsi ucup otw 05 01-2021Skripsi ucup otw 05 01-2021
Skripsi ucup otw 05 01-2021
M Saidi Basri
 
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan ManualMetode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
juniaendah
 

Similar to Traffic Hectic, Who's Fault ????? (20)

Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di IndonesiaKebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
Kebijakan Perencanaan Pengembangan SAUM di Indonesia
 
TF KIB 0526 .pdf
TF KIB 0526 .pdfTF KIB 0526 .pdf
TF KIB 0526 .pdf
 
Murah versus kualitas
Murah versus kualitasMurah versus kualitas
Murah versus kualitas
 
Imo trans
Imo transImo trans
Imo trans
 
B.indo Teks Diskusi Kemacetan
B.indo Teks Diskusi KemacetanB.indo Teks Diskusi Kemacetan
B.indo Teks Diskusi Kemacetan
 
Anoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan Awam
Anoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan AwamAnoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan Awam
Anoboymedia.com Kebaikan Menggunakan Pengangkutan Awam
 
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricingEfektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
Efektifitas penggunaan sistem elektronik road pricing
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO
 
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah TerbitPeraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
Peraturan Pemerintah Mobil Murah Sudah Terbit
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
 
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AECPeran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
Peran Mahasiswa dalam Menghadapi AEC
 
akurat3009.pptx
akurat3009.pptxakurat3009.pptx
akurat3009.pptx
 
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Rancangan perniagaan 3
Rancangan perniagaan 3Rancangan perniagaan 3
Rancangan perniagaan 3
 
Nic2016 ben cheto
Nic2016 ben chetoNic2016 ben cheto
Nic2016 ben cheto
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Skripsi ucup otw 05 01-2021
Skripsi ucup otw 05 01-2021Skripsi ucup otw 05 01-2021
Skripsi ucup otw 05 01-2021
 
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan ManualMetode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
 

Recently uploaded

POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

Traffic Hectic, Who's Fault ?????

  • 1. Industri Otomotif + Pemerintah = Kemacetan Parah Lalulintas Keluhan masyarakat terhadap ketidaknyamanan berlalulintas semakin jelas, banyak keluhan yang bersifat emosional, yang menyatakan ketidakberdayaan untuk menghadapi kemacetan lalulintas, terutama pada kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Pertumbuhan Kendaraan bermotor di Indonesia benar-benar meningkat, dan akan semakin meningkat pada tahun-tahun kedepan. Mungkin sudah saatnya bangsa Indonesia mempunyai kesadaran akan pentingnya sarana Transportasi Massal, apabila masyarakat masih ingin melakukan kegiatan bertransportasi. Karena bukan hal yang tidak mungkin ancaman “Stuck berlalulintas” akan terjadi di kota-kota besar. Apa yang bisa dibanggakan???? Coba anda renungkan pernyataan berikut ini: “Baru-baru ini Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2011 akan mencapai 800.000 unit. Artinya, jumlah mobil yang akan terjual pada 2011 akan meningkat sekitar 100.000 unit jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 764.719 unit.” Apakah ini sebuah prestasi??? Menurut Co-Chairman Gaikindo Jongkie D Sugiarto, “dari 1000 orang Indonesia, baru 30 orang yang memiliki mobil, itu sebabnya dia menyebut Indonesia merupakan pasar otomotif kendaraan roda empat yang potensial, terlebih faktor suku bunga kredit dan tingkat inflasi yang sangat berpengaruh terhadap penjualan mobil di Indonesia saat ini terbilang stabil” Apa dia merupakan orang yang bodoh??? Menurut saya, dia orang yang pintar, tapi sayang dia bukan orang yang sensitive terhadap lingkungan sekitarnya, bahwa efek dari pernyataan tersebut diatas harus dibayar mahal dengan kondisi keadaan lingkungan sekitar yang semakin semrawut. Tepatnya dia hanya orang yang dibayar untuk melakukan penjualan. Bandung sebagai kota besar di Indonesia menurut sumber, Bandung memiliki sekitar 400.000 unit mobil serta 800.000 unit
  • 2. sepeda motor, dan setiap tahun pertumbuhan tersebut mencapai 15 %. Menurut perkiraan Kendaraan bermotor di Kota Bandung mencapai 1.500.000 unit dan itu hanya kendaraan milik warga Bandung saja, belum ditambah apabila tiba saatnya weekend tiba, ditambah dengan jumlah kendaraan bermotor dari luar kota. Mau jadi seperti apa nantinya kondisi ruas jalanan kota Bandung??? Sehingga akan menjadi sebuah pemborosan apabila membeli kendaraan bermotor, karena sudah tentu konsumsi bahan bakar hanya akan habis terbuang ketika kemacetan terjadi, ditambah dengan polusi yang akan menambah Kota Bandung ini semakin panas. Anda tentu sudah bisa merasakannya sekarang, bukan??? Menurut Pakar Transportasi ITB Ofyar Z. Tamin “Kalau dibiarkan terus, tahun 2014 nanti kondisi lalulintas di Kota Bandung ini bakal jenuh dan mengalami ‘Stuck’ sooalnya enggak ada ruang lagi buat bergerak” Sebuah teguran menurut saya, bagi para pelaku industri Kendaraan Bermotor dan Pemerintah untuk segera berpikir ulang dan merenungkan, harga yang harus dibayar mahal akibat kegiatan usaha mereka terhadap lingkungan sekitar. Ditambah lagi bahwa kemacetan lalulintas yang menimpa Kota Bandung menyebabkan kerugian yang sangat besar, dari segi materi kerugian akibat kemacetan lalulintas Bandung mencapai Rp. 1,9 Milliar per hari, dihitung dari jumlah konsumsi bahan bakar kendaraan yang terbuang percuma ketika mengantri di jalan raya. Kalau ini dibiarkan maka 60 % gaji warga kota Bandung hanya akan habis untuk biaya transportasi. Di satu sisi juga Pemerintah masih menganggap peningkatan penjualan kendaraan bermotor masih dianggap sebagai sebuah prestasi, yang menurut saya itu adalah omong kosong dan merugikan, karena di sisi lain ada harga mahal yang harus dibayar oleh warga Indonesia, yaitu kemacetan lalulintas. Hal inilah yang kurang disadari oleh warga Indonesia, karena mereka masih mengganggap memiliki kendaraan pribadi merupakan sebuah ‘Prestige”, harga diri dan gengsi. Berkacalah pada Negara maju di Eropa yang masyarakatnya sebagian besar sudah menyadari pentingnya lingkungan sekitar. Mereka benar-benar mencari solusi mengenai masalah tersebut
  • 3. seperti Sarana Transportasi Massal, Pembatasan Jumlah Kendaraan, Pajak kendaraan yang Tinggi dan Sistem Pajak Progresif untuk pajak kendaraan dan Pelaku Industri Kendaraan Bermotor, dan Pembatasan Lahan Parkir dan Tarif yang mahal. Kebijakan-kebijakan inilah yang masih lemah dari pihak Pemerintah, mereka seakan masih belum mau serius dalam melakukan pengembangan Sarana Transportasi Massal yang Aman, Nyaman, dan Terjangkau bagi warga Indonesia, sehingga keinginan untuk memiliki dan menggunakan Kendaraan Pribadi masih tinggi. Dan kebijakan-kebijakan lainnya yang hanya menguntungkan para Produsen dan Pelaku Industri Kendaraan Bermotor dan orang- orang kaya. Kalau kendaraan pribadi tidak bisa dibatasi, maka pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil dan itu adalah menata sistem Transportasi Massal. Jadi tidak salah bukan kalau saat ini variabelnya adalah Industri Otomotif + Pemerintah = Kemacetan Lalulintas. Masing-masing variabel mempunyai peranan penting, salah satu variabel tersebut harus mempunyai solusi yang mempunyai tanda Negatif (-), sehingga nantinya hasilnya tidak akan bertambah. Example: Apakah {-Industri Otomotif + Pemerintah = Kemacetan Lalulintas} Yang artinya apakah pelaku Industri Otomotifnya dikurangi ?? kita tidak tahu. Intinya tanda Negatif (-) tersebut harus diberikan pada salah satu variabel tersebut diatas agar kemacetan lalulintas juga berkurang. Sudah saatnya warga Indonesia menyadari pentingnya hal tersebut, meskipun mungkin sangat sulit, tapi apabila kita tidak melakukan perubahan sedikitpun, nanti kita akan merasa bersalah terhadap kehidupan masyarakat di masa depan. Lakukanlah perubahan, walaupun itu hal yang sangat kecil, karena sesungguhnya, berawal dari hal kecil efek domino yang besar nanti akan terjadi.