Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
Dibuat menggunakan software Arcgis 10.1 dengan layer penyusun peta yang sudah ada sebelumnya.
Untuk medapatkan tutorial lainnya silahkan kunjungi http://egibrew123.blogspot.com
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
Dibuat menggunakan software Arcgis 10.1 dengan layer penyusun peta yang sudah ada sebelumnya.
Untuk medapatkan tutorial lainnya silahkan kunjungi http://egibrew123.blogspot.com
Software yang dipakai disini ialah arcGIS. Bisa dibilang laptopnya planner itu ga afdol kalo ga ada arcgis dkk-nya. planner juga ga afdol kalo ga bisa ini. Digitasi peta disini maksudnya itu kayak njiplak peta tp di kompi, secara digital. gitu. masteran minta asdos, disebar sama kormat. buat peta yang jadi bahan yang mau di-jiplak, cari aja di google: "peta administrasi kota mana", terus dibuka. kalo ukurannya gede berarti bener. cari juga yang koordinatnya pake angka bukan yg lintang-bujur. pas ngerjain ini, semakin lengkap dan detail yang didigit, semakin keren juga nilai dan proses perkembangan kepribadian #tsaelah. kalo aku sih tugasnya kurang bagus haha. yang sering failed pas ngerjain ini tuh gara-gara edit-start editing yg kelupaan; atau masalah field, yang harusnya field jalan malah buat area(poligon). atau type yg dipilih pas mau bikin field juga ga pas; yang harusnya jalan pake type polyline, malah pake type polygon. semacam itu deh. gitu. NAIL IT, PLANNNER !
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
Pada laporan ini diambil contoh wilayah studi, yakni Kabupaten Bandung. Data yang digunakan adalah data ketinggian DEM yang didapat secara sekunder dan kemudian diolah sebagai data dasar pada analisis permukaan (Surface Analyst). Dengan bantuan software ArcGIS versi 9.3, maka dilakukan analisis permukaan yang meliputi pembuatan kontur, slope, aspect, dan hillshade. Adapun tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui bentuk permukaan bumi di Kabupaten Bandung sehingga diperoleh suatu informasi pola permukaan bumi dan dapat digunakan untuk kebutuhan perencanaan yang mempertimbangkan kondisi fisik lingkungan.
Pada System Information Geography, terdapat beberapa penerapan menggunakan software. Salah satunya menggunakan ArcGIS, software ini mempermudah proses pembuatan peta tematik maupun peta lainnya seperti peta geologi.
Software yang dipakai disini ialah arcGIS. Bisa dibilang laptopnya planner itu ga afdol kalo ga ada arcgis dkk-nya. planner juga ga afdol kalo ga bisa ini. Digitasi peta disini maksudnya itu kayak njiplak peta tp di kompi, secara digital. gitu. masteran minta asdos, disebar sama kormat. buat peta yang jadi bahan yang mau di-jiplak, cari aja di google: "peta administrasi kota mana", terus dibuka. kalo ukurannya gede berarti bener. cari juga yang koordinatnya pake angka bukan yg lintang-bujur. pas ngerjain ini, semakin lengkap dan detail yang didigit, semakin keren juga nilai dan proses perkembangan kepribadian #tsaelah. kalo aku sih tugasnya kurang bagus haha. yang sering failed pas ngerjain ini tuh gara-gara edit-start editing yg kelupaan; atau masalah field, yang harusnya field jalan malah buat area(poligon). atau type yg dipilih pas mau bikin field juga ga pas; yang harusnya jalan pake type polyline, malah pake type polygon. semacam itu deh. gitu. NAIL IT, PLANNNER !
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
Pada laporan ini diambil contoh wilayah studi, yakni Kabupaten Bandung. Data yang digunakan adalah data ketinggian DEM yang didapat secara sekunder dan kemudian diolah sebagai data dasar pada analisis permukaan (Surface Analyst). Dengan bantuan software ArcGIS versi 9.3, maka dilakukan analisis permukaan yang meliputi pembuatan kontur, slope, aspect, dan hillshade. Adapun tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui bentuk permukaan bumi di Kabupaten Bandung sehingga diperoleh suatu informasi pola permukaan bumi dan dapat digunakan untuk kebutuhan perencanaan yang mempertimbangkan kondisi fisik lingkungan.
Pada System Information Geography, terdapat beberapa penerapan menggunakan software. Salah satunya menggunakan ArcGIS, software ini mempermudah proses pembuatan peta tematik maupun peta lainnya seperti peta geologi.
Abstract— Rekonstruksi model tiga dimensi (3D) dapat digunakan untuk tujuan navigasi, dan aplikasi virtual reality. Namun, saat ini model 3D juga digunakan sebagai upaya untuk mitigasi bencana seperti perencanaan evakuasi kebakaran dan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk 3D model bangunan menggunakan gambar panorama 720 derajat. Penilaian akurasi menggunakan akurasi aerial triangulasi, akurasi digitasi sudut dan juga mengambil data terrestrial laser scanning (TLS) untuk membandingkan dan mengukur ground control points (GCPs) menggunakan total station untuk analisa akurasi. Kamera Spherical Garmin VIRB 360 digunakan untuk mengambil video pada 30 fps dengan ukuran gambar 3840 x 2178. Video yang sudah didapatkan akan di ekstrak ke dalam bentuk gambar statis yang berurutan dengan interval 1.23 detik. Gambar panorama yang sudah terbentuk diolah menggunakan Agisoft Photoscan Pro untuk pemodelan 3D. Penilaian akurasi posisi menggunakan GCPs didalam Photoscan Pro. Hasil dense point cloud akan di bandingkan dengan data TLS didalam software CloudCompare. Hasil penelitian yang pertama adalah akurasi posisi 3D (RMSE) setelah SfM adalah 18.9 cm, selain itu perbedaan jarak 3D antara dense point cloud yang dihasilkan dengan data TLS adalah 3.47 cm. Model rekonstruksi bangunan didapatkan menggunakan point cloud dengan memproses didalam Autodesk Revit sehingga dapat digunakan sebagai upaya untuk perencanaan mitigasi bencana.
Kata Kunci—3D Model Rekonstruksi, Gambar Panorama, Fotogrammetri Jarak Dekat.
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
Topologi Peta Batu
1. TOPOLOGI PETA
RBI BATU
Lembar 1608-111
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD IRSYADI FIRDAUS
3512100015
Asisten Dosen
1. Udiyana Wahyu Deviantari, ST., MT.
2. Akbar Kurniawan, ST., MT.
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
2. PEMBUATAN TOPOLOGI PETA RUPA BUMI BATU
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komputerisasi pada dewasa ini merupakan salah satu parameter dari
tingkat pertumbuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin modern, sebagai contoh dunia
rekayasa pemetaan dan rancang bangun kini tidak dapat dilepaskan dari proses komputerisasi di
bidang pengolaan data maupun penggambarannya. Perkembangan teknologi tersebut semakin
terlihat dengan semakin maraknya penggunaan peta berbasis digital. Aspek lain yang perlu dilihat
adalah keperluan dalam pembuatan sistem informasi geografis, yang tidak lain berbasiskan “peta
digital”, juga menjadi trend teknologi informasi dan kini semakin disadari perlunya dalam menunjang
analisis data terpadu, antara lain dalam hal analisis bencana alam, analisis potensi sumber daya alam,
analisis bidang perencanaan dan pengembangan wilayah, dll.
Software AutoCad Map dan ArcGIS adalah salah satu perangkat lunak yang handal dan populer
di bidang teknik pemetaan, sehingga sering kali dijadikan format standard gambar atau peta digital.
Kemampuannya dalam mengelola objek serta melakukan linking dengan database dari luar
menambah daya tarik dari software itu sendiri.
Pada praktikum sebelumnya telah diterangkan mengenai proses-proses digitasi pada peta RBI
(peta analog) yang kemudian hasil keluarannya adalah peta digital. Sedangkan pada praktikum ini akan
diterangkan mengenai proses topologi pada peta digital dan perintah eksport untuk merubah file
format .dwg menjadi .shp. Format .shp digunakan untuk membuka peta digital tersebut pada program
ArcGIS untuk kemudian dilakukanlah pengolahan lebih lanjut.
JENIS-JENIS KESALAHAN PADA AUTOCAD
Sebelum melakukan topologi ada baiknya mengetahui jenis-jenis kesalahan dalam proses
digitasi. Kegunaannya menghindari kesalahan-kesalahan tersebut adalah agar proses selanjutnya jauh
lebih mudah, sebelum hasil digitasi digunakan dalam suatu SIG, harus dipastikan kesalahan sintaks
sudah diperbaiki. Kesalahan yang biasanya terjadi dalam proses digitasi adalah terjadinya Overshoot
(kelebihan garis) dan Undershoot (kekurangan garis).
3. TOPOLOGI
Proses topologi dilaksanakan setelah hasil digitasi bebas dari kesalahan sintaks. Topologi sendiri
didefinisikan sebagai hubungan spasial antara masing-masing fitur pada peta. Adanya topologi
membuat penyimpanan data lebih efesien, sehingga pemrosesan data lebih cepat. Konsep dasar
topologi adalah :
1. Konektivitas (topology arc-node) Arc dihubungkan satu dan lainnya dengan node.
2. Luasan (topology polygon-arc) Arc yang terhubung awal dan akhirnya menghasilkan suatu
poligon.
METODE
Metode merupakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil
tertentu. Adapun dalam pengerjaan praktikum kartografi digital ini langkah-langkah yang harus
ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Buka software AutoCAD Land Desktop 2009 dengan cara klik icon pada desktop sehingga
akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Gambar 1. Jenis kesalahan dalam proses digitasi di AutoCAD
4. 2. Klik file yang akan di topologi. Disini memakai file Batu sehingga kita pilih file dengan nama
Batu. Klik OK
3. Sehingga akan tampak peta RBI Batu yang sudah didigitasi.
4. Pada praktikum kali ini akan dilakukan proses topologi, namun dikhususkan pada elemen
luasan atau area. Oleh karena itu dipilihlah layer “Bangunan” yang mewakili elemen
tersebut.
5. 5. Sebelumnya matikan semua layer yang ada kecuali layer “Bangunan”. Klik menu Map > pilih
Topology > Pilih Create
6. Kotak dialog Create Polygon Topology akan ditampilkan. Pada Topology name, ketik nama
topology yang kita kehendaki misalnya Bangunan dan pilih Polygon pada Topology type. Klik
Next.
7. Selanjutnya, pada kotak dialog Create Polygon Topology – Select Links pilih Select all > pada
layers pilih Bangunan > klik Next.
6. 8. Kemudian, pada kotak dialog Create Polygon Topology – Select Nodes pilih Select all > pada
layers pilih Bangunan > klik Next.
9. Kemudian, pada kotak dialog Create Polygon Topology – Create New Nodes pilih Create New
Notes > pada layer pilih Bangunan > klik Next.
10. Kemudian, pada kotak dialog Create Polygon Topology – Select Centroids pilih Select all >
pada layers pilih Bangunan > klik Next.
11. Kemudian, pada kotak dialog Create Polygon Topology – Create New Centroids pilih Create
missing centroids > pada layers pilih Bangunan > klik Next.
7. 12. Kemudian, pada kotak dialog Create Polygon Topology – Set Error Markers Pada Marker
parameter, centang Highlight errors, Mark error with blocks dan mengisi Marker size,
semakin besar nilai yang dimasukkan maka semakin kelihatan tanda kesalahannya dan
sebaliknya > centang Duplicate centroids, Incomplete areas dan Highlight sliver polygons >
klik Finish.
13. Maka hasil yang sudah ditopologi akan tampak conment dibawah ini
14. Mengulangi langkah 1 – 13 untuk layer “Vegetasi”, “Sawah Irigasi”, “Tegalan-Ladang”.
Sehingga didapatkan topologi layer tersebut.
MENGUBAH KE BENTUK SHAPEFILE (.shp)
Setelah berhasil melakukan proses topologi maka peta digital tersebut sudah siap untuk
diubah kedalam format .shp, untuk merubahnya berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1. Pilih menu MapsToolsExport. Maka akan muncul kotak dialog export location, berikan
nama serta format file sesuai yang ditentukan yaitu .shp. Klik OK
8. 2. Setelah pemberian nama file, selanjutnya adalah proses pengaturan terhadap keluaran yang
diharapkan. Pada kotak dialog Export > pilih Selection pilih Lakukan perintah seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini.
3. Pada kotak dialog Export > pilih Data > klik Select Attributes…. > Lakukan perintah seperti
yang terlihat pada gambar dibawah ini. Klik OK
4. Hasil dari export tersebut terdiri dari tujuh file seperti gambar dibawah ini.
9. 5. Setelah selesai maka file bangunan.shp tersebut dapat dilihat pada folder destinasi yang
telah ditentukan sebelumnya. Dan apabila file tersebut di cek hasilnya pada ArcGIS 10.2.2
maka berikut ini adalah tampilannya.
6. Mengulangi langkah 1 – 5 pada layer “Vegetasi”, “Sawah Irigasi”, “Tegalan-Ladang”.
Sehingga didapatkan file .shp pada masing-masing layer tersebut.
7. Sehingga tampilan secara keseluruhan adalah seperti gambar dibawah ini
MENGOREKSI KESALAHAN TOPOLOGI PADA AUTOCAD
Setelah mengetahui jenis-jenis kesalahan dalam proses digitasi tersebut maka langkah
selanjutnya adalah proses koreksi/perbaikan.
10. Proses koreksi ini menggunakan perintah Clean Up, perintah Clean Up digunakan untuk
membersihkan coverage hasil digitasi dari kesalahan. Berikut ini merupakan contoh dari perintah
Clean Up
Pada saat melakukan topologi biasanya terjadi kesalahan seperti di gambar dibwah ini.
Solusinya mengecek garis, titik atau polygon. Apakah bertampalan atau polygon tersebut tidak
tertutup, kemungkinan tersebut mungkin terjadi. Setelah diperbaiki maka melakukan topologi lagi
dari awal. Jika sukses pada ditandai dengan comment sukses di kotak dialog comment sedangkan
masih salah maka muncul kotak dialog error.
Gambar 2. Hasil perlakuan dari sebelum dan sesudah diberikan fungsi CleanUp