SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
XENOBIOTIK
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa dapat
menjelaskan:
1. Klasifikasi Racun
2. Racun Biotis atau Biotoksin
3. Racun Abiotis
Klasifikasi Racun
1. Klasifikasi Berdasarkan Sumber
2. Klasifikasi Berdasarkan Wujud
3. Klasifikasi Berdasarkan Sifat Fisik dan Kimia
4. Klasifikasi Berdasarkan Terbentuknya
Pencemar/Xenobiotik
5. Klasifikasi Berdasarkan Efek Kesehatan
6. Klasifikasi Berdasarkan Kerusakan/Organ Target
7. Klasifikasi Berdasarkan Hidup/Matinya Racun
Klasifikasi Berdasarkan Sumber
• Alamiah (flora, fauna, kontaminasi
mikroorganisme) & Buatan (bahan sintesis
beracun)
• Titik, Area & Bergerak
• Domestik, Komersial & Industri
Klasifikasi Berdasarkan Wujud
• Padat: padatan halus, sangat aerodinamis 
mudah masuk ke dalam paru-paru
• Cair
• Gas: berdifusi  menyebar lebih cepat drpd
cairan dan zat padat
Klasifikasi Berdasarkan
Sifat Fisik dan Kimia (Bahan B3)
• Korosif
• Radioaktif
• Evaporatif
• Eksplosif
• Reaktif
Klasifikasi Berdasarkan
Terbentuknya Pencemar/Xenobiotik
• Pencemar Primer: terbentuk dan keluar dari
sumbernya
• Pencemar Sekunder: transformasi pertama di
lingkungan
• Pencemar Tersier: transformasi kedua di
lingkungan
• dst
Klasifikasi Berdasarkan
Efek Kesehatan
• Fibrosis: terbentuknya jaringan ikat berlebihan
• Granuloma: terdapat jaringan radang yang
kronik
• Demam: temperatur badan melebihi normal
• Asfiksia: keadaan kekuranagan oksigen
• Alergi: sensitivitas berlebihan
Klasifikasi Berdasarkan
Efek Kesehatan (2)
• Kanker: tumor ganas
• Mutan: generasi yang secara genetik berbeda
dari induknya
• Teratogen: cacat bawaan
• Keracunan sistemik: menyerang seluruh
anggota tubuh
Klasifikasi Berdasarkan
Kerusakan/Organ Target
• Hepatotoksik: beracun bagi hepar/hati
• Nefrotoksik: beracun bagi nefro/ginjal
• Neurotoksik: beracun bagi neuron/saraf
• Hematotoksik: beracun bagi
hematologi/darah/sistem pembentukan sel
darah
• Pneumotoksik: beracun bagi pneumon/paru-
paru
Klasifikasi Berdasarkan
Kerusakan/Organ Target (2)
• Dermatotoksik: beracun bagi dermal/kulit
• Reproduktif-toksik: beracun bagi sistem
reproduksi
• Oftalmotoksik: beracun bagi mata
• dst
Klasifikasi Berdasarkan
Hidup/Matinya Racun
• Biotis: Zat hidup, dapat berkembang biak bila
lingkungan mengizinkan
• Abiotis: Zat tidak hidup, dapat berubah
menjadi berbagai senyawa
Racun Biotis atau Biotoksin
• Biotoksin : racun yang didapat pada biota
• Racun asli: biota itu sendiri beracun
(Biotoksin)
• Racun tidak asli: akibat kontaminasi dengan
B3 yang ada di media di mana biota hidup
Racun Biotis atau Biotoksin
Racun asli:
1. organisme beracun bagi manusia dan
organisme lain yang memakannya
2. racun sengaja dimasukkan ke dalam tubuh
organisme lain sebagai mekanisme defens
biota
• Racun terbesar: bakteri dan fungi
• Racun biotis: mikroba, tanaman, hewan
RACUN MIKROBA
• Berupa racun yang dibuat oleh mikroba itu
sendiri atau sisa metabolisme/metabolit
• Mikroba pembentuk racun (toksin) a.l:
~ Vibrio cholera
~ Clostridium botulinum
~ Pseudomonas cocovenans
~ Staphylococcus aureus
~ Mycotoxin
~ Algatoxin
RACUN MIKROBA (2)
• Racun metabolit organisme a.l:
~ NH3
~ Nitrat, Nitrit
~ CO, CO2
~ Derivatif sulfur
~ dll
Endo-toksin & Exo-toksin
Karakteristik Endotoksin Exotoksin
Pelepasan toksin Lisis sel (kerusakan sel) Sel yang baik
Komposisi Protein = antigen
Polisakarida = anti imun
Lipida = toksin
Protein
Neutralisasi Homolog; begatif Positif
Termostabilitas Lebih stabil Kurang stabil
Pewarnaan Gram Negatif Positif
Toksisitas Kurang toksik Lebih toksik
MIKROBA PEMBENTUK RACUN
1. Vibrio cholera
2. Clostridium botulinum
3. Clostridium tetani
4. Pseudomonas cocovenans
5. Staphylococcus aureus
6. Corynebacterium diphtheriae
RACUN JAMUR/FUNGI
Atau MIKOTOKSIN
1. Claviceps purpurea
2. Aspergilus flavus
3. Fusarium roseum
4. Fusarium tricinctum
5. Penicillium sp
6. Aspergilus sp
RACUN ALGAE
1. Pyrrophyceae: protozoa, hewan laut,
mastigifora
2. Cyanophyceae: blue green algae, atau
cyanobacterium: organisme air tawar
3. Chrysophyceae: algae hidup di air payau
TANDA-TANDA
TANAMAN BERACUN
 Rasa pahit, bergetah seperti susu
 Racun bisa trdapat pada buah, daun, biji dan akar
 Jamur liar
 Tanaman dengan kuncup berlaminasi
 Racun stabil terhadap panan, larut dalam air  air
bekas masuk sebaiknya tidak diminum
 Tanaman liar/tidak dikenal, sebaiknya tidak dimakan
 Tanaman yang tidak lazim dimakan, sebaiknya tidak
dimakan
TANAMAN BERACUN
 HCN: cassava, acacia, sorgum muda
 Asam oksalat: Chenopodiaceae, rumex,
oxilidaceae
 Fosfor organik: Oxylobrium paviflorum,
gastrolobium bilobium
 Curare: tanaman sebagai obat anastesi
 Vicia faba:
RACUN ABIOTIS
• Racun Antropogenik (lampiran Permen
perindustrian no 148/M/SK/1983 tentang
bahan B3)
• T/d: Racun Logam dan Non Logam
Racun Logam
• Logam: elemen yang di dalam larutan air dapat
melepaskan satu atau lebih elektron dan menjadi
kation
• Dikelompokkan:
1. Logam berat (berat jenis > 5) dan Logam ringan
(berat jenis  5)
2. Logam essensial dan tidak essensial
3. Trace mineral (sedikit) dan bukan trace mineral
(konsentrasi logam di kerak bumi ≥ 1000 ppm)
Racun Non Logam/Organik
• Polisklik hidrokarbon (PAH)
• Olefin terklorinasi
• Dioksin terklorinasi
• DDT dan DDE
• Alisiklik terklorinasi
• Bifenil terklorinasi (PCB)
• dll
Efek Racun Abiotis
Efek Logam Non Logam
Fibrosis Ba, Co, Fe, Mn, Zn SiO2, Asbestos
Granuloma Be M.TBC, M. Leprae, Fungi,
Parasit
Demam Co, Mn, Pb, Zn Mikroba patogen
Afiksia - CO, CO2, H2S, SO2, NH3, CH4,
dll
Kanker Cr, (Be, Cd, Cu, Fe, Pb, Ni, Se,
Ti, Tel, Va)
Asbestos, Benzidin, Radiasi
Pengion
Mutasi Metil-Hg, Be, As, Cr Bensene, Radiasi Pengion
Sistemik Pb, Hg, Cd, Se, Ti, Tel, Va Bo, F, P
Ekonomik As, Hg, Zn, Na Pestisida orgnaik
Alergik Cr, Mg, Ni Macam-macam zat organik
/anorganik
Vibrio cholerae
• Mamin (bakteri)  usus
halus (Vibrio
mengkolonisasi usus halus
 toksin)  aktivasi
adenylcylase (enzim
selular)  ion Na tidak
terserap oleh usus  ion Cl
keluar dari lumen usus
(balans osmotik terganggu)
 cairan memasuki usus
secara masif  Diare
Clostridium botulinum
• Penyebab keracunan makanan  Botulism
• Menimbulkan gejala setelah terjadi masa tunas 24 jam – 7
hari.
• Bila tidak segera ditolong dapat meninggal 3 – 7 hari (krn sulit
menelan dan sulit bernapas)
• Toksin bakteri: botulin, LD 50 = 0,5g
• Spora bakteri resisten terhadap panas
• Botulin dapat dihancurkan pada suhu 80-100 OC, selama 10’.
• Toksin bakteri labil terhadap panas (protein)  keluar (sel
pecah).
• Dalam makanan  protoksin
Clostridium botulinum
• Toksin  peredaran darah & sistem limfatik  jaringan
saraf di seluruh tubuh
• Toksin terikat pada membran saraf ekstraseluler yang
kolinergik dan memasuki saraf secara endositosis
• Toksin akan mengurangi atau mencegah eksositosis
asetilkolin (sintesis, metabolisme dan penyimpanan
tidak terganggu).
• Tidak tersedianya asetilkolin pada sinap
neuromuskuler, gangglionik, dan postgangglionik saraf
simpatik dan simpatik  kondisi impuls tidak terjadi 
kelumpuhan
TUGAS MANDIRI
• Buatlah penjelasan pada masing-masing
xenobiotik

More Related Content

Similar to KLASIFIKASI RACUN

Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfWayuOctavia
 
Monera bakteri
Monera bakteriMonera bakteri
Monera bakteriUNSRI
 
Fisiologi bakteri
Fisiologi  bakteriFisiologi  bakteri
Fisiologi bakteriStHadijah
 
Lima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidupLima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidupnenkrozz
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"Nur Djufry
 
biologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuanbiologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuankrisnasuryanti
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
 
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdfLULUDURROTULMAGLA
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxssuser018360
 
Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungansunarto bin sudi
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiDokter Tekno
 
1 konsep dasar mikrobiologi
1 konsep dasar mikrobiologi1 konsep dasar mikrobiologi
1 konsep dasar mikrobiologiiinmashar
 

Similar to KLASIFIKASI RACUN (20)

Makalah mikroganisme amanah raha
Makalah mikroganisme amanah rahaMakalah mikroganisme amanah raha
Makalah mikroganisme amanah raha
 
Biologi - monera
Biologi - moneraBiologi - monera
Biologi - monera
 
Bakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptxBakteriologi I PHB (3).pptx
Bakteriologi I PHB (3).pptx
 
PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
PPT MONERA
 
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
 
Monera bakteri
Monera bakteriMonera bakteri
Monera bakteri
 
Fisiologi bakteri
Fisiologi  bakteriFisiologi  bakteri
Fisiologi bakteri
 
Lima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidupLima kerajaan makhluk hidup
Lima kerajaan makhluk hidup
 
Archaebacteria
ArchaebacteriaArchaebacteria
Archaebacteria
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
biologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuanbiologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuan
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
Metabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobialMetabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobial
 
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
 
dasar-dasar-bakteriologi ppt.ppt
dasar-dasar-bakteriologi ppt.pptdasar-dasar-bakteriologi ppt.ppt
dasar-dasar-bakteriologi ppt.ppt
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
 
Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungan
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
 
1 konsep dasar mikrobiologi
1 konsep dasar mikrobiologi1 konsep dasar mikrobiologi
1 konsep dasar mikrobiologi
 

KLASIFIKASI RACUN

  • 2. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa dapat menjelaskan: 1. Klasifikasi Racun 2. Racun Biotis atau Biotoksin 3. Racun Abiotis
  • 3. Klasifikasi Racun 1. Klasifikasi Berdasarkan Sumber 2. Klasifikasi Berdasarkan Wujud 3. Klasifikasi Berdasarkan Sifat Fisik dan Kimia 4. Klasifikasi Berdasarkan Terbentuknya Pencemar/Xenobiotik 5. Klasifikasi Berdasarkan Efek Kesehatan 6. Klasifikasi Berdasarkan Kerusakan/Organ Target 7. Klasifikasi Berdasarkan Hidup/Matinya Racun
  • 4. Klasifikasi Berdasarkan Sumber • Alamiah (flora, fauna, kontaminasi mikroorganisme) & Buatan (bahan sintesis beracun) • Titik, Area & Bergerak • Domestik, Komersial & Industri
  • 5. Klasifikasi Berdasarkan Wujud • Padat: padatan halus, sangat aerodinamis  mudah masuk ke dalam paru-paru • Cair • Gas: berdifusi  menyebar lebih cepat drpd cairan dan zat padat
  • 6. Klasifikasi Berdasarkan Sifat Fisik dan Kimia (Bahan B3) • Korosif • Radioaktif • Evaporatif • Eksplosif • Reaktif
  • 7. Klasifikasi Berdasarkan Terbentuknya Pencemar/Xenobiotik • Pencemar Primer: terbentuk dan keluar dari sumbernya • Pencemar Sekunder: transformasi pertama di lingkungan • Pencemar Tersier: transformasi kedua di lingkungan • dst
  • 8. Klasifikasi Berdasarkan Efek Kesehatan • Fibrosis: terbentuknya jaringan ikat berlebihan • Granuloma: terdapat jaringan radang yang kronik • Demam: temperatur badan melebihi normal • Asfiksia: keadaan kekuranagan oksigen • Alergi: sensitivitas berlebihan
  • 9. Klasifikasi Berdasarkan Efek Kesehatan (2) • Kanker: tumor ganas • Mutan: generasi yang secara genetik berbeda dari induknya • Teratogen: cacat bawaan • Keracunan sistemik: menyerang seluruh anggota tubuh
  • 10. Klasifikasi Berdasarkan Kerusakan/Organ Target • Hepatotoksik: beracun bagi hepar/hati • Nefrotoksik: beracun bagi nefro/ginjal • Neurotoksik: beracun bagi neuron/saraf • Hematotoksik: beracun bagi hematologi/darah/sistem pembentukan sel darah • Pneumotoksik: beracun bagi pneumon/paru- paru
  • 11. Klasifikasi Berdasarkan Kerusakan/Organ Target (2) • Dermatotoksik: beracun bagi dermal/kulit • Reproduktif-toksik: beracun bagi sistem reproduksi • Oftalmotoksik: beracun bagi mata • dst
  • 12. Klasifikasi Berdasarkan Hidup/Matinya Racun • Biotis: Zat hidup, dapat berkembang biak bila lingkungan mengizinkan • Abiotis: Zat tidak hidup, dapat berubah menjadi berbagai senyawa
  • 13. Racun Biotis atau Biotoksin • Biotoksin : racun yang didapat pada biota • Racun asli: biota itu sendiri beracun (Biotoksin) • Racun tidak asli: akibat kontaminasi dengan B3 yang ada di media di mana biota hidup
  • 14. Racun Biotis atau Biotoksin Racun asli: 1. organisme beracun bagi manusia dan organisme lain yang memakannya 2. racun sengaja dimasukkan ke dalam tubuh organisme lain sebagai mekanisme defens biota • Racun terbesar: bakteri dan fungi • Racun biotis: mikroba, tanaman, hewan
  • 15. RACUN MIKROBA • Berupa racun yang dibuat oleh mikroba itu sendiri atau sisa metabolisme/metabolit • Mikroba pembentuk racun (toksin) a.l: ~ Vibrio cholera ~ Clostridium botulinum ~ Pseudomonas cocovenans ~ Staphylococcus aureus ~ Mycotoxin ~ Algatoxin
  • 16. RACUN MIKROBA (2) • Racun metabolit organisme a.l: ~ NH3 ~ Nitrat, Nitrit ~ CO, CO2 ~ Derivatif sulfur ~ dll
  • 17. Endo-toksin & Exo-toksin Karakteristik Endotoksin Exotoksin Pelepasan toksin Lisis sel (kerusakan sel) Sel yang baik Komposisi Protein = antigen Polisakarida = anti imun Lipida = toksin Protein Neutralisasi Homolog; begatif Positif Termostabilitas Lebih stabil Kurang stabil Pewarnaan Gram Negatif Positif Toksisitas Kurang toksik Lebih toksik
  • 18. MIKROBA PEMBENTUK RACUN 1. Vibrio cholera 2. Clostridium botulinum 3. Clostridium tetani 4. Pseudomonas cocovenans 5. Staphylococcus aureus 6. Corynebacterium diphtheriae
  • 19. RACUN JAMUR/FUNGI Atau MIKOTOKSIN 1. Claviceps purpurea 2. Aspergilus flavus 3. Fusarium roseum 4. Fusarium tricinctum 5. Penicillium sp 6. Aspergilus sp
  • 20. RACUN ALGAE 1. Pyrrophyceae: protozoa, hewan laut, mastigifora 2. Cyanophyceae: blue green algae, atau cyanobacterium: organisme air tawar 3. Chrysophyceae: algae hidup di air payau
  • 21. TANDA-TANDA TANAMAN BERACUN  Rasa pahit, bergetah seperti susu  Racun bisa trdapat pada buah, daun, biji dan akar  Jamur liar  Tanaman dengan kuncup berlaminasi  Racun stabil terhadap panan, larut dalam air  air bekas masuk sebaiknya tidak diminum  Tanaman liar/tidak dikenal, sebaiknya tidak dimakan  Tanaman yang tidak lazim dimakan, sebaiknya tidak dimakan
  • 22. TANAMAN BERACUN  HCN: cassava, acacia, sorgum muda  Asam oksalat: Chenopodiaceae, rumex, oxilidaceae  Fosfor organik: Oxylobrium paviflorum, gastrolobium bilobium  Curare: tanaman sebagai obat anastesi  Vicia faba:
  • 23. RACUN ABIOTIS • Racun Antropogenik (lampiran Permen perindustrian no 148/M/SK/1983 tentang bahan B3) • T/d: Racun Logam dan Non Logam
  • 24. Racun Logam • Logam: elemen yang di dalam larutan air dapat melepaskan satu atau lebih elektron dan menjadi kation • Dikelompokkan: 1. Logam berat (berat jenis > 5) dan Logam ringan (berat jenis  5) 2. Logam essensial dan tidak essensial 3. Trace mineral (sedikit) dan bukan trace mineral (konsentrasi logam di kerak bumi ≥ 1000 ppm)
  • 25. Racun Non Logam/Organik • Polisklik hidrokarbon (PAH) • Olefin terklorinasi • Dioksin terklorinasi • DDT dan DDE • Alisiklik terklorinasi • Bifenil terklorinasi (PCB) • dll
  • 26. Efek Racun Abiotis Efek Logam Non Logam Fibrosis Ba, Co, Fe, Mn, Zn SiO2, Asbestos Granuloma Be M.TBC, M. Leprae, Fungi, Parasit Demam Co, Mn, Pb, Zn Mikroba patogen Afiksia - CO, CO2, H2S, SO2, NH3, CH4, dll Kanker Cr, (Be, Cd, Cu, Fe, Pb, Ni, Se, Ti, Tel, Va) Asbestos, Benzidin, Radiasi Pengion Mutasi Metil-Hg, Be, As, Cr Bensene, Radiasi Pengion Sistemik Pb, Hg, Cd, Se, Ti, Tel, Va Bo, F, P Ekonomik As, Hg, Zn, Na Pestisida orgnaik Alergik Cr, Mg, Ni Macam-macam zat organik /anorganik
  • 27. Vibrio cholerae • Mamin (bakteri)  usus halus (Vibrio mengkolonisasi usus halus  toksin)  aktivasi adenylcylase (enzim selular)  ion Na tidak terserap oleh usus  ion Cl keluar dari lumen usus (balans osmotik terganggu)  cairan memasuki usus secara masif  Diare
  • 28. Clostridium botulinum • Penyebab keracunan makanan  Botulism • Menimbulkan gejala setelah terjadi masa tunas 24 jam – 7 hari. • Bila tidak segera ditolong dapat meninggal 3 – 7 hari (krn sulit menelan dan sulit bernapas) • Toksin bakteri: botulin, LD 50 = 0,5g • Spora bakteri resisten terhadap panas • Botulin dapat dihancurkan pada suhu 80-100 OC, selama 10’. • Toksin bakteri labil terhadap panas (protein)  keluar (sel pecah). • Dalam makanan  protoksin
  • 29. Clostridium botulinum • Toksin  peredaran darah & sistem limfatik  jaringan saraf di seluruh tubuh • Toksin terikat pada membran saraf ekstraseluler yang kolinergik dan memasuki saraf secara endositosis • Toksin akan mengurangi atau mencegah eksositosis asetilkolin (sintesis, metabolisme dan penyimpanan tidak terganggu). • Tidak tersedianya asetilkolin pada sinap neuromuskuler, gangglionik, dan postgangglionik saraf simpatik dan simpatik  kondisi impuls tidak terjadi  kelumpuhan
  • 30.
  • 31. TUGAS MANDIRI • Buatlah penjelasan pada masing-masing xenobiotik