4. GENESA
TITANIUM
04
Titanium adalah logam transisi ringan
dengan warna putih-perak dan memiliki
karakteristik kuat, berkilau, serta tahan
korosi.
Titanium murni tidak larut dalam air
tetapi larut dalam asam pekat.Logam ini
membentuk lapisan oksida pelindung
pasif (menyebabkannya tahan korosi)
saat terkena udara pada suhu tinggi.
Sifat Fisik Sifat Kimia
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22.
Sejumlah kecil titanium terbentuk hampir di setiap
batuan. Titanium adalah konstituen penting pada
beberapa mineral yang cukup langka yang ada di
permukaan bumi. Sekitar 90% titanium yang ada di
kerak bumi terdapat di dalam mineral ilmenit.
Pengertian
5. Sebagian besar titanium yang ada di dunia dihasilkan dari
pertambangan pasir mineral berat. Pasir mineral yang banyak
mengandung mineral titanium ini terbentuk dari hasil
pelapukan massa batuan beku seperti batu gabro, norite,
serta anorthosite.
Batuan-batuan tersebut mengandung mineral titanium
bearing seperti ilmenit, anatase, brookite, leucoxene, perovskit,
rutil, juga sphene. Ketika batuan-batuan yang mengandung
titanium bearing tersebut mengalami pelapukan dan erosi,
hanya titanium yang mampu bertahan. Kemampuan titanium
untuk bertahan dari proses tersebut dikarenakan sifatnya
yang cenderung lebih resisten dibandingkan mineral lainnya di
dalam batuan tersebut.
Setelah terdisintegrasi dari batuan induknya, mineral
pembawa titanium akan diangkut ke hilir oleh aktivitas air
dalam bentuk butiran pasir dan lumpur. Selanjutnya, pasir dan
lumpur akan terdeposit sebagai endapan placer di sepanjang
garis pantai. Deposit placer titanium inilah yang biasanya
dikeruk atau ditambang.
Genesa
6. MEKANISME
06
Penambangan Pengolahan Metalurgi
Bijih titanium pertama-tama harus
ditambang. Bijih utama yang
digunakan dalam produksi titanium
adalah ilmenit (FeTiO3) dan rutile
(TiO2), meskipun ada beberapa bijih
lain yang mengandung titanium dalam
jumlah yang berarti. Proses
pertambangan mencakup pengeboran,
penggalian, dan pengangkutan bijih ke
pabrik pengolahan.
Bijih titanium harus diolah untuk
menghilangkan mineral-mineral
tidak diinginkan dan
memurnikannya. Proses ini
melibatkan penghancuran,
penggilingan, pemisahan
magnetik, dan kadang-kadang
pemisahan elektrostatis.
Tahap ini melibatkan reduksi bijih
titanium menjadi bentuk sederhana dari
titanium. Salah satu metode yang umum
digunakan adalah proses Kroll, di mana
bijih titanium direduksi dengan
magnesium dalam suhu tinggi. Proses ini
menghasilkan titanium sebagai serbuk.
Serbuk titanium yang dihasilkan dari
tahap reduksi kemudian
dikonsolidasikan menjadi bentuk yang
lebih padat, seperti billet atau paduan
titanium.
7. PEMANFAATAN
Produk akhir yang mengandung
titanium dapat dibeli dan digunakan
oleh konsumen. Ini bisa termasuk
perhiasan titanium, peralatan dapur,
alat-alat penerbangan, peralatan
medis, dan banyak produk lainnya
yang memanfaatkan sifat ringan,
tahan karat, dan kekuatan tinggi dari
titanium.
Hilir
Titanium juga digunakan
dalam industri kimia,
termasuk sebagai katalis
dalam reaksi kimia.
Hilir
Dalam industri, logam
titanium sering dilebur
menjadi bentuk seperti billet,
slab, atau batangan yang
dapat digunakan untuk
proses berikutnya.
Hulu
Bijih titanium dapat
ditemukan dalam bentuk
mineral seperti ilmenit
(FeTiO3), rutile (TiO2), dan
leucoxene.
Hulu 07
8. KETERDAPATAN
11
Indonesia juga memiliki beberapa endapan mineral yang
mengandung titanium, terutama di wilayah-wilayah
seperti Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Papua. Mineral
seperti ilmenit, rutil, dan monasit mengandung konsentrasi
titanium yang signifikan.
Indonesia Cina
Australia Ukraina
kanada Rusia
01 04
02 05
03 06
Indonesia
Dunia
Titanium dapat ditemukan di berbagai lokasi di seluruh
dunia, termasuk Australia, Kanada, Cina, Norwegia,
Ukraina, Rusia, dan Afrika Selatan. Australia terkenal
karena memiliki cadangan besar ilmenit dan rutil.