SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... 
Kompasiana Kompas.com Cetak ePaper Kompas TV Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Health Properti Urbanesia Images More 
Home Humaniora Edukasi Artikel 
Fajar Setyadi 
A kid who lives in a boring world and still looking for the meaning 
of selengkapnya 
TERVERIFIKASI 
Jadikan Teman | Kirim Pesan 
Edukasi 
HEADLINE ARTICLES 
Tiger Mums : Mencetak Robot atau 
Generasi Masa Depan? 
OPINI | 22 November 2013 | 02:48 Dibaca: 66 Komentar: 0 0 
1 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... 
Mendengkur, Sleep Apnea, dan 
Gejala Depresi … 
Andreas Prasadja | | 10 December 2014 | 11:55 
Sttt, di Kabupaten Ini KB Tidak 
Berlaku! … 
Dodi Mawardi | | 10 December 2014 | 09:36 
Blog Competition Coca-Cola 
Sampai Akhir … 
Kompasiana | | 24 November 2014 | 20:22 
Pro Kontra Low Season vs High 
Season … 
Wirandra Reyhan Jan... | | 10 December 2014 | 11:56 
[Update Peserta] Kompasiana 
Visit: Hotel … 
Kompasiana | | 09 December 2014 | 20:40 
TRENDING ARTICLES 
Anis Baswedan, Orang Muda 
yang Tak Tahu Diri … 
Pebriano Bagindo | 9 jam lalu 
Di Masa Penuh Kebencian Ini, 
Stop Bermain … 
Gatot Swandito | 9 jam lalu 
Skenario Pemakzulan Jokowi 
oleh Koalisi … 
Ninoy N Karundeng | 9 jam lalu 
Ustaz yang Satu Ini Sudah Gagal 
Paham, Atawa … 
Adjat R. Sudradjat | 9 jam lalu 
Sukses SBY Turun Gunung, 
KMP vs KIH Skor … 
Mas Wahyu | 10 jam lalu 
HIGHLIGHT 
Nangkring Parenting bersama 
Mentari Anakku: … 
Kompasiana | 7 jam lalu 
Hindarilah Belanja Online 
Barang-Barang Ini! … 
Siti Nur Meiyani | 7 jam lalu 
Perjuangan Forum Peduli KIA 
Tulung Agung … 
Siwi Sang | 7 jam lalu 
Kita Menertawakan Diri Sendiri 
… 
Asa Jatmiko | 7 jam lalu 
Penyebab PDAM Sakit … 
Cucum Suminar | 8 jam lalu 
Subscribe and Follow Kompasiana: 
2 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... 
Dunia semakin berkembang. Dunia hari ini pastinya berbeda dengan besok, lusa, 
minggu depan, tahun depan, bahkan berpuluh-puluh tahun lagi. IPTEK yang 
semakin berkembang juga mempengaruhi kehidupan manusia. Internet mengubah 
cara hidup manusia. Sekarang, setiap orang dapat berkomunikasi dengan siapa 
saja tak peduli tempatnya. Internet seakan-akan menghancurkan semua batas 
yang membatasi komunikasi antar manusia. Tentunya, dengan kondisi seperti ini 
kompetisi antara setiap orang semakin ketat dan sulit. 
Dulu, setiap orang berkompetisi dengan orang di kotanya. Lalu, kompetisi ini 
berkembang dengan adanya peserta baru berupa pendatang dari kota-kota lain. 
Akhirnya, dengan adanya ekspatriat yang masuk peserta persaingan semakin luas. 
Hal ini menjadikan semacam momok bagi setiap orang tua dalam mempersiapkan 
anaknya. Momok karena si orang tua tidak memiliki bayangan apapun mengenai 
persaingan yang ada saat anaknya sudah berumur 22 tahun. Si orang tua tidak 
akan tahu karena dia mengalami persaingan yang dianggapnya tidak sesusah yang 
dihadapi anaknya. Akhirnya, muncullah orang-orang yang disebut tiger mums. 
Tiger mums ini adalah orang tua (khususnya ibu) keturunan Tionghoa yang 
merantau ke negeri lain dalam kasus ini adalah Inggris. Mereka amat berambisi 
agar anaknya bisa sukses secara akademis. Sehingga, mereka menggunakan segala 
cara agar anaknya unggul di sekolah. 
Memberi les berbagai macam pelajaran, membuat jadwal harian yang amat ketat 
agar tidak ada waktu yang tersia-siakan, bahkan melakukan kegiatan sampingan 
yang dianggap meningkatkan fungsi otak seperti les piano atau biola. Sekilas apa 
yang dilakukan oleh tiger mums ini benar dan bermanfaat bagi anaknya. Jelas 
saja, di Inggris murid-murid terpandai di setiap sekolah didominasi oleh anak-anak 
tiger mums. Namun, ada satu hal yang dilupakan oleh mereka yaitu anak mereka 
sendiri. 
Sebagaimanapun, seorang anak adalah seorang manusia juga. Mempunyai akal, 
budi dan tentunya keinginan. Cara mengasuh tiger mums tidak pernah 
mengedepankan keinginan seseorang. Mereka menganggap kalau hidup itu asin, 
pahit, pedas dan manis. Artinya, kehidupan itu tidak mengenakan pada awalnya 
namun pada akhirnya akan berbuah manis. Sehingga, mereka menganggap masa 
muda bukanlah masa untuk bersenang-senang melainkan untuk bekerja keras. 
Masa tua adalah masa untuk menikmati hasil dari kerja keras mereka. Secara 
logika, apa yang dijadikan dasar mereka dalam mendidik adalah benar. Namun, 
bagi saya kurang tepat. 
Hasil dari pendidikan seperti itu memberikan sebuah efek samping yang di masa 
depan malah akan menghancurkan segalanya. Anehnya, yang menghancurkan itu 
bukanlah masalah teknis seperti kemampuan kognitif, atau analisis melainkan hal 
non teknis seperti kemampuan mengambil keputusan. Kebanyakan anak hasil 
pendidikan tiger mums adalah seperti robot. Anak yang cerdas dan cemerlang di 
sekolah. Namun, mereka susah untuk mengambil keputusan. Jika mereka harus 
mengambil keputusan, biasanya mereka akan “mengonsultasikan” kepada ibunya. 
Perilaku seperti ini muncul karena sejak kecil ibunya memutuskan segalanya 
untuknya. Dari sekolah, les, jadwal, makanan semuanya sudah ditentukan oleh 
ibunya. Sehingga, si anak ini sulit untuk menentukan apa yang dia mau. 
Sama seperti komik ini. Komik ini menceritakan robot yang jelas mengungguli 
teman-teman sejawatnya sehingga dia mendapat kehormatan untuk berpidato 
pada acara kelulusan. Disana diceritakan bahwa si robot ini tidak pernah 
melepaskan dirinya dari tugas-tugasnya dimana teman-temannya melakukan apa 
yang mereka suka. Saat teman-temannya menyanyi, menggambar, ia melakukan 
semua tugas-tugasnya. Saat teman-temannya berkreasi dia hanya belajar dan 
belajar. Meskipun ia mendapatkan hasil sempurna jauh diatas teman-temannya, ia 
tidak tahu harus kemana. Ia hanya melakukan sesuatu karena disuruh saja atau 
ikut-ikut saja. Ia tidak memiliki kesadaran diri dalam melakukan sesuatu. Tidak 
bertanya kepada dirinya sendiri mengapa ia melakukan hal-hal yang dilakukannya 
sekarang. Ia tidak punya visi atau cita-cita. Otaknya hanya berisi angka-angka dan 
pengetahuan yang ia tidak tahu harus diapakan. Akhirnya, ia menjadi seorang 
robot pekerja yang biasa saja. Mengikuti sistem yang ada yaitu menjadi seorang 
3 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... 
pekerja (dalam komik “budak”). 
Ada yang membedakan manusia dengan robot atau komputer. Ada sebuah 
perbedaan yang jelas yaitu sisi imajinatif manusia. Sebuah robot hanya bisa 
menghitung, menganalisa dan menampilkan data tapi tidak mampu menciptakan 
sesuatu, berpikir atau berimajinasi karena robot hanya berisi komponen-komponen 
elektrikal yang tidak mampu bekerja seperti otak kita. Maka, mendidik anak 
bukanlah proses agar anak tersebut menjadi pintar atau unggul seperti 
anak-anak tiger mums melainkan mengasah kemampuan imajinasi mereka dan 
mengembangkan kesadaran diri dalam dirinya agar mereka tumbuh menjadi pribadi 
yang kreatif, mampu mengambil keputusan dan berani untuk memimpin dan 
membawa perubahan. 
Sehingga, kita harus mengubah cara pandang kita dalam melihat kepandaian. 
Jangan kepandaian itu hanya dilekatkan dari nilai semata atau kecerdasan 
kognitif. Kita harus melihat bahwa ada kemampuan-kemampuan lain yang sama 
pentingnya dengan kecerdasan. Kecerdasan kognitif hanyalah salah satu penunjang 
dari sekian banyaknya penunjang untuk membentuk pribadi yang unggul. Tentu kita 
tidak ingin membentuk generasi muda yang cerdas namun tak memiliki kepribadian 
seperti robot itu. Generasi yang terlihat hebat dan kuat tapi tidak memiliki arah. 
Maka, jika kita ingin mencetak generasi masa depan yang mampu berada diatas 
persaingan kita harus mengasah kemampuan imajinasi, kreativitas dan kesadaran 
dalam diri anak-anak sama kerasnya dengan kecerdasan kognitif mereka. 
Sehingga, generasi masa depan bukanlah sekumpulan robot yang hanya melakukan 
hal yang sama berulang-ulang. Melainkan sekelompok manusia yang kompeten dan 
mampu bekerja sama dengan satu dan yang lain juga mampu menjadi pemimpin 
yang membawa perubahan bagi sekelilingnya. 
Tags: 
RReeccoommmmeenndd 1 
Laporkan Tanggapi 
Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana 
menjadi tanggung jawab Penulis. 
Rekomendasi 
Prof Yusril Merengek 
Minta Jadi Jubir Jokowi 
Sisi Lain Jokowi 
Terungkap di Blusukan 
FFI 2014 
Siapa yang menilai tulisan ini? 
Artikel ini belum ada yang menilai. 
Recommended by 
KOMENTAR BERDASARKAN : 
Tulis Tanggapan Anda 
Jokowi juga 
Perintahkan Hajar 
Kapal Perang Asing 
Gila, Profesor Tiduri 
20-an Mahasiswi 
0 
4 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... 
About Kompasiana | Terms & Conditions | Tutorial | FAQ | Contact Us | Kompasiana Toolbar 
© 2008-2014 
5 dari 5 12/10/2014 6:05 PM

More Related Content

Viewers also liked

Manufacturing processes
Manufacturing processesManufacturing processes
Manufacturing processesKazi Mostafa
 
Comercio Electronico para Negocios
Comercio Electronico para NegociosComercio Electronico para Negocios
Comercio Electronico para NegociosTWSOCIAL
 
Dnssec root-lacnog
Dnssec root-lacnogDnssec root-lacnog
Dnssec root-lacnogMehmet Akcin
 
The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...
The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...
The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...Best Best and Krieger LLP
 
SMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of Euclid
SMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of EuclidSMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of Euclid
SMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of EuclidWhoop!
 

Viewers also liked (8)

Manufacturing processes
Manufacturing processesManufacturing processes
Manufacturing processes
 
Comederos de pájaros
Comederos de pájarosComederos de pájaros
Comederos de pájaros
 
Comercio Electronico para Negocios
Comercio Electronico para NegociosComercio Electronico para Negocios
Comercio Electronico para Negocios
 
Multiple exposures
Multiple exposuresMultiple exposures
Multiple exposures
 
Dnssec root-lacnog
Dnssec root-lacnogDnssec root-lacnog
Dnssec root-lacnog
 
The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...
The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...
The Sharing Economy: Uber and Airbnb – Can They Exist in a Regulated World? W...
 
CURRICULUM VITAE EN
CURRICULUM VITAE ENCURRICULUM VITAE EN
CURRICULUM VITAE EN
 
SMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of Euclid
SMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of EuclidSMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of Euclid
SMX East 2016 - Optimize Google Shopping 
with the help of Euclid
 

Similar to Tiger Mums Generasi

Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk
Ambil yang baik dan tinggalkan yang burukAmbil yang baik dan tinggalkan yang buruk
Ambil yang baik dan tinggalkan yang burukKetut Darmanto Saputro
 
Ceramah umum-dan-digital-labs-8 g
Ceramah umum-dan-digital-labs-8 gCeramah umum-dan-digital-labs-8 g
Ceramah umum-dan-digital-labs-8 gWijayaKusumah4
 
Internet for learning -- ComLabs ITB
Internet for learning -- ComLabs ITBInternet for learning -- ComLabs ITB
Internet for learning -- ComLabs ITBPojok Pendidikan
 
Artikel Pemilu Capres 2014
Artikel Pemilu Capres 2014Artikel Pemilu Capres 2014
Artikel Pemilu Capres 2014Satria Perdana
 
Optimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis Online
Optimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis OnlineOptimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis Online
Optimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis OnlineAnjrah Susanto
 
Sukses berkat dunia maya oleh
Sukses berkat dunia maya olehSukses berkat dunia maya oleh
Sukses berkat dunia maya olehSuaidin -Dompu
 
Esai - Goresan Panas di Atas Kertas
Esai - Goresan Panas di Atas KertasEsai - Goresan Panas di Atas Kertas
Esai - Goresan Panas di Atas KertasEsa Karima
 
Be your-super-self
Be your-super-selfBe your-super-self
Be your-super-selfzhakim farsi
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianLSP3I
 
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikanAnak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikanKang Masduki
 
Handbook Internet BAIK
Handbook Internet BAIKHandbook Internet BAIK
Handbook Internet BAIKICT Watch
 
Tanamkan Akhlak Sebelum Literasi Digital
Tanamkan Akhlak Sebelum Literasi DigitalTanamkan Akhlak Sebelum Literasi Digital
Tanamkan Akhlak Sebelum Literasi DigitalMurad Maulana
 
Karya Tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya Tulis Peranan Gadget dalam KehidupanKarya Tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya Tulis Peranan Gadget dalam KehidupanLya Kyohye
 
Karya tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya tulis Peranan Gadget dalam KehidupanKarya tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya tulis Peranan Gadget dalam KehidupanLya Kyohye
 
Buletin Teman Surga 019. Back To School
Buletin Teman Surga 019. Back To SchoolBuletin Teman Surga 019. Back To School
Buletin Teman Surga 019. Back To SchoolTeman Surga
 
Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579
Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579
Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579Jumadi Subur
 

Similar to Tiger Mums Generasi (20)

Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk
Ambil yang baik dan tinggalkan yang burukAmbil yang baik dan tinggalkan yang buruk
Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk
 
Ceramah umum-dan-digital-labs-8 g
Ceramah umum-dan-digital-labs-8 gCeramah umum-dan-digital-labs-8 g
Ceramah umum-dan-digital-labs-8 g
 
Buku generasi masa depan mendidik anak jadi hebat
Buku generasi masa depan mendidik anak jadi hebatBuku generasi masa depan mendidik anak jadi hebat
Buku generasi masa depan mendidik anak jadi hebat
 
Internet for learning -- ComLabs ITB
Internet for learning -- ComLabs ITBInternet for learning -- ComLabs ITB
Internet for learning -- ComLabs ITB
 
Artikel Pemilu Capres 2014
Artikel Pemilu Capres 2014Artikel Pemilu Capres 2014
Artikel Pemilu Capres 2014
 
Optimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis Online
Optimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis OnlineOptimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis Online
Optimasi Social Media Facebook Instagram untuk Berbisnis Online
 
Sukses berkat dunia maya oleh
Sukses berkat dunia maya olehSukses berkat dunia maya oleh
Sukses berkat dunia maya oleh
 
Esai - Goresan Panas di Atas Kertas
Esai - Goresan Panas di Atas KertasEsai - Goresan Panas di Atas Kertas
Esai - Goresan Panas di Atas Kertas
 
Ruang bicara saya
Ruang bicara sayaRuang bicara saya
Ruang bicara saya
 
Be your-super-self
Be your-super-selfBe your-super-self
Be your-super-self
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
 
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikanAnak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
Anak anak generasi z dan implikasinya terhadap pendidikan
 
Handbook Internet BAIK
Handbook Internet BAIKHandbook Internet BAIK
Handbook Internet BAIK
 
2
22
2
 
2
22
2
 
Tanamkan Akhlak Sebelum Literasi Digital
Tanamkan Akhlak Sebelum Literasi DigitalTanamkan Akhlak Sebelum Literasi Digital
Tanamkan Akhlak Sebelum Literasi Digital
 
Karya Tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya Tulis Peranan Gadget dalam KehidupanKarya Tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya Tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
 
Karya tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya tulis Peranan Gadget dalam KehidupanKarya tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
Karya tulis Peranan Gadget dalam Kehidupan
 
Buletin Teman Surga 019. Back To School
Buletin Teman Surga 019. Back To SchoolBuletin Teman Surga 019. Back To School
Buletin Teman Surga 019. Back To School
 
Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579
Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579
Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579
 

Tiger Mums Generasi

  • 1. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... Kompasiana Kompas.com Cetak ePaper Kompas TV Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Health Properti Urbanesia Images More Home Humaniora Edukasi Artikel Fajar Setyadi A kid who lives in a boring world and still looking for the meaning of selengkapnya TERVERIFIKASI Jadikan Teman | Kirim Pesan Edukasi HEADLINE ARTICLES Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? OPINI | 22 November 2013 | 02:48 Dibaca: 66 Komentar: 0 0 1 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
  • 2. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... Mendengkur, Sleep Apnea, dan Gejala Depresi … Andreas Prasadja | | 10 December 2014 | 11:55 Sttt, di Kabupaten Ini KB Tidak Berlaku! … Dodi Mawardi | | 10 December 2014 | 09:36 Blog Competition Coca-Cola Sampai Akhir … Kompasiana | | 24 November 2014 | 20:22 Pro Kontra Low Season vs High Season … Wirandra Reyhan Jan... | | 10 December 2014 | 11:56 [Update Peserta] Kompasiana Visit: Hotel … Kompasiana | | 09 December 2014 | 20:40 TRENDING ARTICLES Anis Baswedan, Orang Muda yang Tak Tahu Diri … Pebriano Bagindo | 9 jam lalu Di Masa Penuh Kebencian Ini, Stop Bermain … Gatot Swandito | 9 jam lalu Skenario Pemakzulan Jokowi oleh Koalisi … Ninoy N Karundeng | 9 jam lalu Ustaz yang Satu Ini Sudah Gagal Paham, Atawa … Adjat R. Sudradjat | 9 jam lalu Sukses SBY Turun Gunung, KMP vs KIH Skor … Mas Wahyu | 10 jam lalu HIGHLIGHT Nangkring Parenting bersama Mentari Anakku: … Kompasiana | 7 jam lalu Hindarilah Belanja Online Barang-Barang Ini! … Siti Nur Meiyani | 7 jam lalu Perjuangan Forum Peduli KIA Tulung Agung … Siwi Sang | 7 jam lalu Kita Menertawakan Diri Sendiri … Asa Jatmiko | 7 jam lalu Penyebab PDAM Sakit … Cucum Suminar | 8 jam lalu Subscribe and Follow Kompasiana: 2 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
  • 3. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... Dunia semakin berkembang. Dunia hari ini pastinya berbeda dengan besok, lusa, minggu depan, tahun depan, bahkan berpuluh-puluh tahun lagi. IPTEK yang semakin berkembang juga mempengaruhi kehidupan manusia. Internet mengubah cara hidup manusia. Sekarang, setiap orang dapat berkomunikasi dengan siapa saja tak peduli tempatnya. Internet seakan-akan menghancurkan semua batas yang membatasi komunikasi antar manusia. Tentunya, dengan kondisi seperti ini kompetisi antara setiap orang semakin ketat dan sulit. Dulu, setiap orang berkompetisi dengan orang di kotanya. Lalu, kompetisi ini berkembang dengan adanya peserta baru berupa pendatang dari kota-kota lain. Akhirnya, dengan adanya ekspatriat yang masuk peserta persaingan semakin luas. Hal ini menjadikan semacam momok bagi setiap orang tua dalam mempersiapkan anaknya. Momok karena si orang tua tidak memiliki bayangan apapun mengenai persaingan yang ada saat anaknya sudah berumur 22 tahun. Si orang tua tidak akan tahu karena dia mengalami persaingan yang dianggapnya tidak sesusah yang dihadapi anaknya. Akhirnya, muncullah orang-orang yang disebut tiger mums. Tiger mums ini adalah orang tua (khususnya ibu) keturunan Tionghoa yang merantau ke negeri lain dalam kasus ini adalah Inggris. Mereka amat berambisi agar anaknya bisa sukses secara akademis. Sehingga, mereka menggunakan segala cara agar anaknya unggul di sekolah. Memberi les berbagai macam pelajaran, membuat jadwal harian yang amat ketat agar tidak ada waktu yang tersia-siakan, bahkan melakukan kegiatan sampingan yang dianggap meningkatkan fungsi otak seperti les piano atau biola. Sekilas apa yang dilakukan oleh tiger mums ini benar dan bermanfaat bagi anaknya. Jelas saja, di Inggris murid-murid terpandai di setiap sekolah didominasi oleh anak-anak tiger mums. Namun, ada satu hal yang dilupakan oleh mereka yaitu anak mereka sendiri. Sebagaimanapun, seorang anak adalah seorang manusia juga. Mempunyai akal, budi dan tentunya keinginan. Cara mengasuh tiger mums tidak pernah mengedepankan keinginan seseorang. Mereka menganggap kalau hidup itu asin, pahit, pedas dan manis. Artinya, kehidupan itu tidak mengenakan pada awalnya namun pada akhirnya akan berbuah manis. Sehingga, mereka menganggap masa muda bukanlah masa untuk bersenang-senang melainkan untuk bekerja keras. Masa tua adalah masa untuk menikmati hasil dari kerja keras mereka. Secara logika, apa yang dijadikan dasar mereka dalam mendidik adalah benar. Namun, bagi saya kurang tepat. Hasil dari pendidikan seperti itu memberikan sebuah efek samping yang di masa depan malah akan menghancurkan segalanya. Anehnya, yang menghancurkan itu bukanlah masalah teknis seperti kemampuan kognitif, atau analisis melainkan hal non teknis seperti kemampuan mengambil keputusan. Kebanyakan anak hasil pendidikan tiger mums adalah seperti robot. Anak yang cerdas dan cemerlang di sekolah. Namun, mereka susah untuk mengambil keputusan. Jika mereka harus mengambil keputusan, biasanya mereka akan “mengonsultasikan” kepada ibunya. Perilaku seperti ini muncul karena sejak kecil ibunya memutuskan segalanya untuknya. Dari sekolah, les, jadwal, makanan semuanya sudah ditentukan oleh ibunya. Sehingga, si anak ini sulit untuk menentukan apa yang dia mau. Sama seperti komik ini. Komik ini menceritakan robot yang jelas mengungguli teman-teman sejawatnya sehingga dia mendapat kehormatan untuk berpidato pada acara kelulusan. Disana diceritakan bahwa si robot ini tidak pernah melepaskan dirinya dari tugas-tugasnya dimana teman-temannya melakukan apa yang mereka suka. Saat teman-temannya menyanyi, menggambar, ia melakukan semua tugas-tugasnya. Saat teman-temannya berkreasi dia hanya belajar dan belajar. Meskipun ia mendapatkan hasil sempurna jauh diatas teman-temannya, ia tidak tahu harus kemana. Ia hanya melakukan sesuatu karena disuruh saja atau ikut-ikut saja. Ia tidak memiliki kesadaran diri dalam melakukan sesuatu. Tidak bertanya kepada dirinya sendiri mengapa ia melakukan hal-hal yang dilakukannya sekarang. Ia tidak punya visi atau cita-cita. Otaknya hanya berisi angka-angka dan pengetahuan yang ia tidak tahu harus diapakan. Akhirnya, ia menjadi seorang robot pekerja yang biasa saja. Mengikuti sistem yang ada yaitu menjadi seorang 3 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
  • 4. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... pekerja (dalam komik “budak”). Ada yang membedakan manusia dengan robot atau komputer. Ada sebuah perbedaan yang jelas yaitu sisi imajinatif manusia. Sebuah robot hanya bisa menghitung, menganalisa dan menampilkan data tapi tidak mampu menciptakan sesuatu, berpikir atau berimajinasi karena robot hanya berisi komponen-komponen elektrikal yang tidak mampu bekerja seperti otak kita. Maka, mendidik anak bukanlah proses agar anak tersebut menjadi pintar atau unggul seperti anak-anak tiger mums melainkan mengasah kemampuan imajinasi mereka dan mengembangkan kesadaran diri dalam dirinya agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, mampu mengambil keputusan dan berani untuk memimpin dan membawa perubahan. Sehingga, kita harus mengubah cara pandang kita dalam melihat kepandaian. Jangan kepandaian itu hanya dilekatkan dari nilai semata atau kecerdasan kognitif. Kita harus melihat bahwa ada kemampuan-kemampuan lain yang sama pentingnya dengan kecerdasan. Kecerdasan kognitif hanyalah salah satu penunjang dari sekian banyaknya penunjang untuk membentuk pribadi yang unggul. Tentu kita tidak ingin membentuk generasi muda yang cerdas namun tak memiliki kepribadian seperti robot itu. Generasi yang terlihat hebat dan kuat tapi tidak memiliki arah. Maka, jika kita ingin mencetak generasi masa depan yang mampu berada diatas persaingan kita harus mengasah kemampuan imajinasi, kreativitas dan kesadaran dalam diri anak-anak sama kerasnya dengan kecerdasan kognitif mereka. Sehingga, generasi masa depan bukanlah sekumpulan robot yang hanya melakukan hal yang sama berulang-ulang. Melainkan sekelompok manusia yang kompeten dan mampu bekerja sama dengan satu dan yang lain juga mampu menjadi pemimpin yang membawa perubahan bagi sekelilingnya. Tags: RReeccoommmmeenndd 1 Laporkan Tanggapi Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis. Rekomendasi Prof Yusril Merengek Minta Jadi Jubir Jokowi Sisi Lain Jokowi Terungkap di Blusukan FFI 2014 Siapa yang menilai tulisan ini? Artikel ini belum ada yang menilai. Recommended by KOMENTAR BERDASARKAN : Tulis Tanggapan Anda Jokowi juga Perintahkan Hajar Kapal Perang Asing Gila, Profesor Tiduri 20-an Mahasiswi 0 4 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
  • 5. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at... About Kompasiana | Terms & Conditions | Tutorial | FAQ | Contact Us | Kompasiana Toolbar © 2008-2014 5 dari 5 12/10/2014 6:05 PM