Redraw Your Future by Jumadi Subur | JS Consulting 0815 1321 2579
Tiger Mums Generasi
1. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at...
Kompasiana Kompas.com Cetak ePaper Kompas TV Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Health Properti Urbanesia Images More
Home Humaniora Edukasi Artikel
Fajar Setyadi
A kid who lives in a boring world and still looking for the meaning
of selengkapnya
TERVERIFIKASI
Jadikan Teman | Kirim Pesan
Edukasi
HEADLINE ARTICLES
Tiger Mums : Mencetak Robot atau
Generasi Masa Depan?
OPINI | 22 November 2013 | 02:48 Dibaca: 66 Komentar: 0 0
1 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
2. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at...
Mendengkur, Sleep Apnea, dan
Gejala Depresi …
Andreas Prasadja | | 10 December 2014 | 11:55
Sttt, di Kabupaten Ini KB Tidak
Berlaku! …
Dodi Mawardi | | 10 December 2014 | 09:36
Blog Competition Coca-Cola
Sampai Akhir …
Kompasiana | | 24 November 2014 | 20:22
Pro Kontra Low Season vs High
Season …
Wirandra Reyhan Jan... | | 10 December 2014 | 11:56
[Update Peserta] Kompasiana
Visit: Hotel …
Kompasiana | | 09 December 2014 | 20:40
TRENDING ARTICLES
Anis Baswedan, Orang Muda
yang Tak Tahu Diri …
Pebriano Bagindo | 9 jam lalu
Di Masa Penuh Kebencian Ini,
Stop Bermain …
Gatot Swandito | 9 jam lalu
Skenario Pemakzulan Jokowi
oleh Koalisi …
Ninoy N Karundeng | 9 jam lalu
Ustaz yang Satu Ini Sudah Gagal
Paham, Atawa …
Adjat R. Sudradjat | 9 jam lalu
Sukses SBY Turun Gunung,
KMP vs KIH Skor …
Mas Wahyu | 10 jam lalu
HIGHLIGHT
Nangkring Parenting bersama
Mentari Anakku: …
Kompasiana | 7 jam lalu
Hindarilah Belanja Online
Barang-Barang Ini! …
Siti Nur Meiyani | 7 jam lalu
Perjuangan Forum Peduli KIA
Tulung Agung …
Siwi Sang | 7 jam lalu
Kita Menertawakan Diri Sendiri
…
Asa Jatmiko | 7 jam lalu
Penyebab PDAM Sakit …
Cucum Suminar | 8 jam lalu
Subscribe and Follow Kompasiana:
2 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
3. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at...
Dunia semakin berkembang. Dunia hari ini pastinya berbeda dengan besok, lusa,
minggu depan, tahun depan, bahkan berpuluh-puluh tahun lagi. IPTEK yang
semakin berkembang juga mempengaruhi kehidupan manusia. Internet mengubah
cara hidup manusia. Sekarang, setiap orang dapat berkomunikasi dengan siapa
saja tak peduli tempatnya. Internet seakan-akan menghancurkan semua batas
yang membatasi komunikasi antar manusia. Tentunya, dengan kondisi seperti ini
kompetisi antara setiap orang semakin ketat dan sulit.
Dulu, setiap orang berkompetisi dengan orang di kotanya. Lalu, kompetisi ini
berkembang dengan adanya peserta baru berupa pendatang dari kota-kota lain.
Akhirnya, dengan adanya ekspatriat yang masuk peserta persaingan semakin luas.
Hal ini menjadikan semacam momok bagi setiap orang tua dalam mempersiapkan
anaknya. Momok karena si orang tua tidak memiliki bayangan apapun mengenai
persaingan yang ada saat anaknya sudah berumur 22 tahun. Si orang tua tidak
akan tahu karena dia mengalami persaingan yang dianggapnya tidak sesusah yang
dihadapi anaknya. Akhirnya, muncullah orang-orang yang disebut tiger mums.
Tiger mums ini adalah orang tua (khususnya ibu) keturunan Tionghoa yang
merantau ke negeri lain dalam kasus ini adalah Inggris. Mereka amat berambisi
agar anaknya bisa sukses secara akademis. Sehingga, mereka menggunakan segala
cara agar anaknya unggul di sekolah.
Memberi les berbagai macam pelajaran, membuat jadwal harian yang amat ketat
agar tidak ada waktu yang tersia-siakan, bahkan melakukan kegiatan sampingan
yang dianggap meningkatkan fungsi otak seperti les piano atau biola. Sekilas apa
yang dilakukan oleh tiger mums ini benar dan bermanfaat bagi anaknya. Jelas
saja, di Inggris murid-murid terpandai di setiap sekolah didominasi oleh anak-anak
tiger mums. Namun, ada satu hal yang dilupakan oleh mereka yaitu anak mereka
sendiri.
Sebagaimanapun, seorang anak adalah seorang manusia juga. Mempunyai akal,
budi dan tentunya keinginan. Cara mengasuh tiger mums tidak pernah
mengedepankan keinginan seseorang. Mereka menganggap kalau hidup itu asin,
pahit, pedas dan manis. Artinya, kehidupan itu tidak mengenakan pada awalnya
namun pada akhirnya akan berbuah manis. Sehingga, mereka menganggap masa
muda bukanlah masa untuk bersenang-senang melainkan untuk bekerja keras.
Masa tua adalah masa untuk menikmati hasil dari kerja keras mereka. Secara
logika, apa yang dijadikan dasar mereka dalam mendidik adalah benar. Namun,
bagi saya kurang tepat.
Hasil dari pendidikan seperti itu memberikan sebuah efek samping yang di masa
depan malah akan menghancurkan segalanya. Anehnya, yang menghancurkan itu
bukanlah masalah teknis seperti kemampuan kognitif, atau analisis melainkan hal
non teknis seperti kemampuan mengambil keputusan. Kebanyakan anak hasil
pendidikan tiger mums adalah seperti robot. Anak yang cerdas dan cemerlang di
sekolah. Namun, mereka susah untuk mengambil keputusan. Jika mereka harus
mengambil keputusan, biasanya mereka akan “mengonsultasikan” kepada ibunya.
Perilaku seperti ini muncul karena sejak kecil ibunya memutuskan segalanya
untuknya. Dari sekolah, les, jadwal, makanan semuanya sudah ditentukan oleh
ibunya. Sehingga, si anak ini sulit untuk menentukan apa yang dia mau.
Sama seperti komik ini. Komik ini menceritakan robot yang jelas mengungguli
teman-teman sejawatnya sehingga dia mendapat kehormatan untuk berpidato
pada acara kelulusan. Disana diceritakan bahwa si robot ini tidak pernah
melepaskan dirinya dari tugas-tugasnya dimana teman-temannya melakukan apa
yang mereka suka. Saat teman-temannya menyanyi, menggambar, ia melakukan
semua tugas-tugasnya. Saat teman-temannya berkreasi dia hanya belajar dan
belajar. Meskipun ia mendapatkan hasil sempurna jauh diatas teman-temannya, ia
tidak tahu harus kemana. Ia hanya melakukan sesuatu karena disuruh saja atau
ikut-ikut saja. Ia tidak memiliki kesadaran diri dalam melakukan sesuatu. Tidak
bertanya kepada dirinya sendiri mengapa ia melakukan hal-hal yang dilakukannya
sekarang. Ia tidak punya visi atau cita-cita. Otaknya hanya berisi angka-angka dan
pengetahuan yang ia tidak tahu harus diapakan. Akhirnya, ia menjadi seorang
robot pekerja yang biasa saja. Mengikuti sistem yang ada yaitu menjadi seorang
3 dari 5 12/10/2014 6:05 PM
4. Tiger Mums : Mencetak Robot atau Generasi Masa Depan? http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/22/tiger-mums-mencetak-robot-at...
pekerja (dalam komik “budak”).
Ada yang membedakan manusia dengan robot atau komputer. Ada sebuah
perbedaan yang jelas yaitu sisi imajinatif manusia. Sebuah robot hanya bisa
menghitung, menganalisa dan menampilkan data tapi tidak mampu menciptakan
sesuatu, berpikir atau berimajinasi karena robot hanya berisi komponen-komponen
elektrikal yang tidak mampu bekerja seperti otak kita. Maka, mendidik anak
bukanlah proses agar anak tersebut menjadi pintar atau unggul seperti
anak-anak tiger mums melainkan mengasah kemampuan imajinasi mereka dan
mengembangkan kesadaran diri dalam dirinya agar mereka tumbuh menjadi pribadi
yang kreatif, mampu mengambil keputusan dan berani untuk memimpin dan
membawa perubahan.
Sehingga, kita harus mengubah cara pandang kita dalam melihat kepandaian.
Jangan kepandaian itu hanya dilekatkan dari nilai semata atau kecerdasan
kognitif. Kita harus melihat bahwa ada kemampuan-kemampuan lain yang sama
pentingnya dengan kecerdasan. Kecerdasan kognitif hanyalah salah satu penunjang
dari sekian banyaknya penunjang untuk membentuk pribadi yang unggul. Tentu kita
tidak ingin membentuk generasi muda yang cerdas namun tak memiliki kepribadian
seperti robot itu. Generasi yang terlihat hebat dan kuat tapi tidak memiliki arah.
Maka, jika kita ingin mencetak generasi masa depan yang mampu berada diatas
persaingan kita harus mengasah kemampuan imajinasi, kreativitas dan kesadaran
dalam diri anak-anak sama kerasnya dengan kecerdasan kognitif mereka.
Sehingga, generasi masa depan bukanlah sekumpulan robot yang hanya melakukan
hal yang sama berulang-ulang. Melainkan sekelompok manusia yang kompeten dan
mampu bekerja sama dengan satu dan yang lain juga mampu menjadi pemimpin
yang membawa perubahan bagi sekelilingnya.
Tags:
RReeccoommmmeenndd 1
Laporkan Tanggapi
Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana
menjadi tanggung jawab Penulis.
Rekomendasi
Prof Yusril Merengek
Minta Jadi Jubir Jokowi
Sisi Lain Jokowi
Terungkap di Blusukan
FFI 2014
Siapa yang menilai tulisan ini?
Artikel ini belum ada yang menilai.
Recommended by
KOMENTAR BERDASARKAN :
Tulis Tanggapan Anda
Jokowi juga
Perintahkan Hajar
Kapal Perang Asing
Gila, Profesor Tiduri
20-an Mahasiswi
0
4 dari 5 12/10/2014 6:05 PM