Teks tersebut memberikan nasihat kepada remaja muslim untuk selalu berpikir dan memanfaatkan waktu dengan baik ketika mereka kembali ke sekolah. Remaja disarankan untuk meningkatkan pengetahuan agama mereka dan berkontribusi untuk masa depan Islam.
1. Teman Terbaik Remaja Muslim
Back To School, Back To Mikir
Yupz, mikir alias berpikir
adalah aktivitas ‘wajib’ manusia,
wa bil khusus di sekolah, aktivitas
mikir itu jadi lebih banyak
porsinya. Mikirin pelajaran
sekolah, mikir gimana pelajaran
itu bisa jadi bekal hidup kita,
mikir gimana supaya pelajaran-
pelajaran, utamanya pelajaran
yang sifatnya afektif untuk bisa
kita praktikin di kehidupan sehari-
hari.
Aktivitas berpikir hanya
dimiliki oleh mahluk Allah
bernama manusia, tidak dengan
hewan maupun tumbuhan.
Dengan aktivitas berpikir
itulah, manusia jadi lebih mulia
daripada hewan, meski sama-
sama dalam kepala sebagian
hewan ada yang namanya otak.
Sawangsulna alias kebalikannya,
ketika manusia nggak
menggunakan dengan baik
potensi berpikir, maka manusia
sederajat atau bahkan lebih
rendah dari hewan. Allah SWT
sampaikan dalam firman-Nya:
“Dan sesungguhnya Kami
jadikan untuk isi neraka Jahanam
Back To School
S
etelah libur kenaikan kelas
ditambah libur lebaran,
rasanya lama bangets
ya nggak ngebau bangku
sekolah, hehehe… Sudah ada
yang kangen pengin ketemu
teman-temannya? Atau masih
ada yang ngerasa kurang
liburan panjangnya? Wah, kalo
masih ada yang merasa kurang
liburannya, kayaknya keenakan
banget ya liburan panjangnya?!
Yuk, balik maning ke
sekolah, kembali lagi beraktivitas
layaknya pelajar. Berjibaku
dengan buku-buku pelajaran,
sibuk mengerjakan PR yang
dikerjakan di rumah, karena
namanya PR –pekerjaan rumah-,
bukan pekerjaan sekolah, jadi
jangan dikerjakannya pas di
sekolah ya.
Then, selamat buat kamu
yang tahun ajaran ini, jadi siswa
baru, baik di SMP maupun SMA.
Buletin kesayanganmu ini, mau
menemani hari-hari back to
school. Yuk cekidot!
Edisi 019 Juli 2018
Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT 01
2. 02 Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT
Teman
Surga
kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai.”(QS. Al-A’raaf: 179)
Di banyak ayat dalam
Al-Qur’an nggak sedikit sinonim
yang mengajak manusia untuk
berpikir atawa menggunakan
akalnya. Seperti kata:
”
َ
ونُر
َّ
ك
َ
فَت
َ
ت
َ
ل
َ
ف
َ
أ /
َ
ون
ُ
لِقع
ْ
ت
َ
ل
َ
ف
َ
“أ
Itu artinya, berpikir nggak
bisa dilepaskaitkan dengan
aktivitas manusia. Nah, ketika
kita di sekolah atau sedang
sekolah, aktivitas berpikir ini
menjadikan kita harusnya
terlatih. Bukan berarti yang
nggak sekolah, atau pas liburan,
kita nggak berpikir, bukan
begitu maksudnya. Tapi, sebagai
manusia, wa bil khusus pelajar,
aktivitas berpikir nggak boleh
kita tinggalin.
Malas berpikir adalah ciri
generasi instan, generasi yang
maunya serba cepet, atawa
cepet saji, kayak mie instan.
Jangan mau jadi generasi seperti
itu. Sebab itu bukan hanya
merugikan diri sendiri, tapi juga
merupakan tanda buruknya
generasi suatu bangsa.
Tapi walaupun memang
kudu terus berpikir, bukan
berarti menjadikan akal segala-
galanya, kemudian menuhankan
sains, dan malah kufur terhadap
ayat-ayat Allah. Seorang muslim,
ketika diperintah oleh Allah untuk
berpikir, justru digunakannya
untuk berpikir tentang
keberadaan Allah. Seorang
muslim dengan akidahnya yang
lurus, dengan aktivitas berpikir
justru akan makin yakin bahwa
Allah adalah Sang Khalik, satu-
satunya yang layak disembah.
Manusia adalah mahluk,
segala yang sifatnya mahluk
memilliki kelemahanan, pun
dengan yang namanya akal (baca:
otak) manusia. Maka, nggak
layak sama sekali, kita dikasih
akal untuk berpikir sama Allah,
lalu malah kufur terhadap Allah.
Naudzubillah min dzalik!
Manage Your Time, Manage
Your Future
Aktiitas penting kedua
yang kudu jadi perhatian, saat
kita sudah balik lagi ke sekolah
adalah aktivitas memanfaatkan
waktu. Ya, jadi sekali lagi tulisan
ini semacam reminder aja, kalo
selama ini sudah memanfaatkan
waktunya dengan baik, maka
semakin terpicu untuk lebih baik.
Bukan berarti, di luar sekolah,
di waktu liburan kita nggak
memenej waktu kita. Tetap aja, di
manapun kita berada kita tetap
kudu memenej hari-hari kita
dengan baik.
Ya, kebiasaan buruk alias
bad habits kebanyakan kita
adalah menelantarkan waktu,
bahkan saking ekstrimnya
bisa disebut ‘wasting time’,
jadi waktu itu terbuang ibarat
ngebuang sampah. Duuuuh,
jangan sampe terulang seperti
itu ya guys. Sebagai anak muda,
yang masih berstatus pelajar,
waktu ini kudu kita manfaatkan
dengan baik. Kayak gimana sih
memanfaatkan waktu dengan
baik itu?
Pertama, kita kudu tahu,
ngeh bin paham mana aktivitas
yang wajib, sunnah, mubah,
haram dan makruh. Artinya,
untuk aktivitas yang hukumnya
haram dan makruh sudah
jelas, waktu kita nggak sama
sekali kita pergunakan di sana.
Untuk aktivitas yang hukumnya
mubah, maka kita juga kudu
buru-buru untuk ninggalin,
apalagi kalo aktivitas mubah
itu bisa melenakan atau malah
mengabaikan yang wajib dan
sunnah.
Misalnya, kamu rajin main
aplikasi bodoh alias tik-tok yang
jelas nggak ada manfaatnya,
goyangin dua jari nggak jelas
3. 03
Teman
Surga
Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT
tujuannya, trus di-uplod
di instagram. Itu jelas-jelas
aktivitas wasting time, atau junk
time yang nggak ada ngaruhnya
buat masa depanmu. Padahal,
masih banyak aktivitas wajib
(fardhu) dan sunnah yang
belum kita kerjakan. Kalo pun,
sudah ngelakuin yang wajib
dan sunnah, maka main tik-tok
nggak perlu ada dalam daftar
waktu kita.
Bener memang nggak
sepenuhnya salah tik-tok,
dia hanya produk teknologi.
Sebelumnya sudah ada produk
yang nggak kalah merampok
waktu kita, sebut saja ‘mobil
legend’. Dan bisa jadi kedepan
bakal ada banyak aplikasi
macam itu yang bisa mencuri
waktu kita. Maka, kuncinya ada
di kita yang memanfaatkan
teknologi tersebut. Gadget kita
itu terserah kita, mau kita install
aplikasi apa terserah pilihan kita.
Nah, jangan sampe kita install
aplikasi-aplikasi yang nggak
ngaruh buat masa depan kita.
Kedua, soal memenej
waktu, cobalah mulai sekarang
untuk berpikir tentang masa
depan. Kalo man-teman sudah
mulai semenjak sekarang
berpikir tentang masa depan,
itu artinya persiapannya akan
lebih matang, dibandingkan
oleh orang-orang tua kita
dahulu.
Mikirin masa
depan itu nggak
melulu soal nanti mau nikah
sama siapa, mau punya isteri
kayak gimana. Bukan, kayak
gitu. Tapi mikirin masa depan
itu, seenggaknya ada dalam
benak kita berpikir tentang “Gue
mau jadi apa, di masa depan”.
Setidaknya, kalo kita sudah
berpikir kayak gitu, maka kita pasti
hati-hati tuh, mengisi waktu atau
hari-hari kita. Kita juga hati-hati
bangets mau berteman dengan
siapa. Trus, juga kita bakal berpikir,
kira-kira bekal apa saja yang kudu
kita persiapan untuk menuju masa
depan tersebut.
Ya, semacam kita berpikir
tentang cita-cita, tapi ini lebih
dalam dari itu. Sebab kalo cita-
cita, mungkin mentoknya kita
kerja jadi apa, gajinya berapa, dan
sebagainya. Tapi, kalo mikir masa
depan ini maksudnya, bahwa
jangan sampe masa depan kita
kelak gak ada manfaatnya buat
Islam dan umat. Yes, kita harus
mulai berpikir ‘kontribusi apa
yang bisa gue berikan untuk
Islam’.
Coba sedikit renungkan,
ketika kita yang di sini bisa
senang-senang jejingkrakan,
makan dengan lauk yang sedap,
bisa main bola dengan gembira,
tidur pun dengan pulas bahkan
kadang terlelap
nggak
sempat bangun
untuk qiyamul lail.
Tapi, coba bayangkan
dengan saudara kita di Palestina,
yang seumuran dengan kita,
apakah mereka bisa menikmati
‘fasilitas’ hidup layaknya
kita? Enggak, teman-teman.
Mereka, kadang tidur harus
terganggu dengan desingan
peluru, hampir tiap hari mereka
harus melakukan perlawanan,
meskipun hanya dengan batu
melawan tentara-tentara Israel.
Bayangin, kira-kira masa
depan mereka seperti apa,
mereka aja kagak kebayang.
Mungkin yang ada dalam benak
mereka, hari ini mereka bisa
makan, esok hari tetap harus
melakukan perlawanan, kalo
“beruntung” esok masih hidup,
kalo nggak, berarti mereka telah
syahid di jalan Allah. Allahu
Akbar! Itulah remaja-remaja
Palestina, lah remaja-remaji kita
di sini?!
Well, jangan perburuk
keadaan kaum muslimin,
dengan kita tidak ikut
memikirkan kontribusi apa yang
kita bisa berikan buat masa
depan Islam.
Upgrade Your Tsaqofah
Kemudian bagian
berikutnya, yang juga harus
jadi bahan pemikiran kita
ketika sudah balik ke sekolah
adalah menambah pundi-pundi
tsaqofah Islam kita. Sebab,
dengan sudah masuknya lagi
kita ke sekolah itu artinya,
digit usia kita nambah dong,
nah mau nggak mau, tsaqofah
Islam kita juga kudu nambah.
Tsaqofah Islam kita itulah
bekal kedewasaan kita. Jangan
biarkan kedewasaan kita berlalu
begitu saja, nggak kita barengin
dengan tsaqofah Islam.
4. Buletin Teman Surga terbit setiap 1 minggu sekali. Diterbitkan oleh Teman Surga Community. Alamat:
Jl. Manunggal 47-E, Kota Bogor. Dicetak untuk kalangan terbatas. Kontak email: temansurgacom@
gmail.com | Website: temansurga.com | Instagram @temansurga | Fanspage FB: facebook.
com/komunitastemansurga | Twitter: temansurgacom | Channel Telegram: t.me/temansurga
Setidaknya ada 2 alasan
penting, kenapa bertambahnya
usia kita, kudu kita barengin
dengan nambahnya tsaqofah
kita. Pertama, semakin dewasa
kita itu artinya kita baligh,
pada saat sudah baligh maka
tentu saja, aktivitas yang kita
lakukan sudah harus kita
pertanggungjawabkan sendiri.
Artinya, kita sudah mukallaf
(orang yang terbebani hukum).
Kalo kita banyak ngelakuin
hal salah (baca: dosa), di
saat kita sudah baligh maka
kelak di hadapan Allah akan
kita pertanggungjawabkan.
Oleh karenanya, dengan
memperbanyak tsaqofah
(pengetahuan dan pemahaman
Islam), kita akan banyak tahu
konsekuensi-konsekuensi
hukum mana yang kita harus
jauhi, mana perbuatan yang
justru harus banyak dan segera
kita kerjakan.
Nah, berbeda keadaanya
kalo kita nggak memperbanyak
tsaqofah, kita bisa jadi malah
banyak ngelakuin hal salah,
atau malah sering mengabaikan
perkara yang harusnya wajib
kita kerjakan sebagai muslim.
Berdakwah misalnya, adalah
aktivitas wajib yang selama ini
nggak banyak kita kerjakan,
gara-gara kita nggak tahu,
kalo dakwah itu wajib, seperti
wajibnya sholat, zakat, puasa
ataupun haji.
Kedua, dengan kita
memiliki banyak tsaqofah
maka kita dengan sengaja
telah membangun benteng
diri kita dari hal-hal yang tidak
bermanfaat, dari hal-hal yang
merusak diri kita maupun
merusak Islam. Ya, dengan
memiliki tsaqofah yang cukup,
kita tidak akan mudah terbawa
arus, pergaulan yang nggak
Islami misalnya. Sebaliknya, kita
malah berani melawan arus,
memberi contoh pergaulan yang
syar’i kepada teman-teman kita.
Pun, ketika saat sekarang
banyak pihak menuduh Islam
sebagai sumber radikalisme,
maka kalo kita memiliki tsaqofah
yang mumpuni, akan bisa sikapi
dengan benar, serangan tersebut,
seraya menyampaikan opini yang
lurus tentang Islam. Bayangin,
kalo kita nggak banyak memiliki
tsaqofah Islam, maka tentu saja
kita mudah terombang-ambing
arus opini, akan mudah mencaci
saudara sendiri, hanya gegara
gagal paham soal Islam.
Nah, makanya perlu
bin penting, untuk segera
mengupgrade tsaqofah Islam
kita. Di sekolah, tentu saja nggak
cukup untuk bisa mendapatkan
luasnya tsaqofah Islam tersebut.
Maka, mau nggak mau, kita kudu
semangat menjadi pemburu
kajian-kajian tsaqofah Islam
itu di luar sekolah. Tidak usah
takut atau ragu, selama yang
disampaikan itu bersumber dari
wahyu Allah, datangi dan ikuti
majelis-majelis taklim tersebut.
Opini yang mengarahkan
anak-anak muda untuk menjauhi
rohis, menjauhi majelis-majelis
taklim itu hanya opini yang
menjadikan generasi muda
jauh dari Islam, dan selanjutnya
mereka akan mengisi dengan
pemahaman-pemahaman, yang
malah justru berbahaya dan bisa
jadi bertentangan dengan Islam.
So, yuk ngaji, jangan tunggu
nanti, dan nggak pake kata
‘tapi’! []
Teman
Surga
Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT04
Ayo gabung bersama ribuan pembaca Teman Surga, untuk ikut menyebarkan opini Islam tentang
remaja Islam dengan menjadi pelanggan Teman Surga. Hubungi bagian pemasaran ya...