Dokumen tersebut membahas beberapa prinsip kognitif yang penting dalam merancang multimedia pembelajaran, seperti persepsi dan atensi peserta didik, penyandi informasi, memori, komprehensi, pembelajaran aktif, dan motivasi.
Dokumen ini membahas berbagai alat interaktif untuk memberikan efek pada gambar vektor seperti transformasi objek, perubahan warna, kontur, distorsi bentuk, ektrusi menjadi 3D, dan bayangan untuk membuat desain terlihat lebih alami dan menarik. Dokumen ini juga menugaskan membuat logo menggunakan berbagai alat tersebut.
Dokumen ini membahas tentang prinsip penggabungan gambar vektor dalam CorelDraw. Terdapat dua cara untuk menggabung objek yaitu dengan perintah Weld dan Combine. Weld akan menggabungkan objek menjadi satu warna sedangkan Combine akan menggabungkan objek dengan perpotongan berlubang di antara objek.
1. Sistem manajemen mutu kerja proyek membantu mengontrol kualitas proyek dengan membuat pedoman, rencana, dan prosedur pengendalian dokumen, serta audit mutu internal.
2. Tim proyek memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang ditetapkan, seperti tim fungsional yang mengelola organisasi sehari-hari dan tim tugas khusus yang dibentuk untuk proyek tertentu.
3. Manajemen pelaksanaan kerja proy
Dokumen ini membahas berbagai alat interaktif untuk memberikan efek pada gambar vektor seperti transformasi objek, perubahan warna, kontur, distorsi bentuk, ektrusi menjadi 3D, dan bayangan untuk membuat desain terlihat lebih alami dan menarik. Dokumen ini juga menugaskan membuat logo menggunakan berbagai alat tersebut.
Dokumen ini membahas tentang prinsip penggabungan gambar vektor dalam CorelDraw. Terdapat dua cara untuk menggabung objek yaitu dengan perintah Weld dan Combine. Weld akan menggabungkan objek menjadi satu warna sedangkan Combine akan menggabungkan objek dengan perpotongan berlubang di antara objek.
1. Sistem manajemen mutu kerja proyek membantu mengontrol kualitas proyek dengan membuat pedoman, rencana, dan prosedur pengendalian dokumen, serta audit mutu internal.
2. Tim proyek memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang ditetapkan, seperti tim fungsional yang mengelola organisasi sehari-hari dan tim tugas khusus yang dibentuk untuk proyek tertentu.
3. Manajemen pelaksanaan kerja proy
Dokumen tersebut membahas tentang gagasan orisinal dan terintegrasi, otonomi tim kerja, serta investigasi kelompok secara kolaboratif. Gagasan orisinal adalah ide yang berasal dari pemikiran sendiri, sedangkan integrasi adalah proses penyatuan unsur-unsur yang berbeda menjadi kesatuan utuh. Tim kerja memerlukan otonomi untuk bertukar informasi dan memecahkan masalah secara mandiri. Investigasi kelompok kolaboratif
Dokumen tersebut membahas tentang multimedia interaktif, yang merupakan media yang menggabungkan teks, grafik, video, animasi dan suara untuk menyampaikan pesan dan informasi melalui perangkat elektronik. Dokumen tersebut juga membahas manfaat multimedia interaktif untuk pembelajaran, seperti proses pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif serta kualitas belajar yang ditingkatkan.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan papan tulis sebagai media pembelajaran di kelas. Papan tulis merupakan alat yang sering digunakan namun perlu digunakan dengan baik, efektif, dan efisien. Dokumen ini menjelaskan sejarah penggunaan papan tulis, proses optimalisasi penggunaannya, serta keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas pentingnya penggunaan teknologi instruksional dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan produktivitas nasional. Beberapa faktor kunci yang disebutkan antara lain dukungan pemerintah dalam pendanaan, kerja sama antara kepala sekolah dan otoritas pendidikan, serta keterlibatan guru dalam penggunaan teknologi pembelajaran.
Faktor-faktor pemilihan media pembelajarantitiwerdhy
Faktor yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran meliputi kompetensi belajar, karakteristik siswa, kemampuan guru, prasarana dan peralatan, serta biaya. Matriks pemilihan media menunjukkan kesesuaian berbagai jenis media dengan tujuan belajar. Langkah pengembangan media meliputi analisis kebutuhan siswa, perumusan kompetensi dan materi, penulisan naskah, produksi, dan evaluasi.
The document outlines 5 models of learning design: class-oriented, system-oriented, product-oriented, procedural, and circular. It also describes the ASSURE and KEMP models for developing learning media. The ASSURE model involves needs assessment, objectives, materials selection, learning activities, implementation, and evaluation. The KEMP model has 6 phases: define objectives, design and develop materials, validate materials, implement materials, evaluate results, and revise materials.
Kurikulum pelatihan teknis membahas proses pengembangan kurikulum dan modul pelatihan, meliputi identifikasi kebutuhan pelatihan, penulisan tujuan instruksional umum dan khusus, analisis instruksional, pengembangan materi pelatihan, dan evaluasi pelatihan. Proses ini dimulai dari analisis kebutuhan pelatihan sampai penyusunan modul pelatihan secara sistematis.
Sumber belajar harus dikelola dengan baik agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan optimal. Sumber belajar dapat berupa bahan ajar, alat bantu belajar, instruktur, partisipan, dan perpustakaan. Teknisi sumber belajar bertugas mempersiapkan dan memelihara sarana pembelajaran sesuai standar kompetensi.
Program pelatihan ini menggunakan model Critical Events Model (CEM) dan mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan penutupan program untuk memastikan tujuan pelatihan tercapai dan partisipan memperoleh manfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kebutuhan organisasi untuk merancang program pelatihan. Beberapa sumber kebutuhan organisasi dijelaskan seperti produksi, peralatan, output, tekanan luar, dan sumber daya manusia. Diagnosa organisasi dan analisis kinerja dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pelatihan. Alternatif selain pelatihan juga dieksplor sebelum membuat keputusan untuk melakukan pelatihan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang gagasan orisinal dan terintegrasi, otonomi tim kerja, serta investigasi kelompok secara kolaboratif. Gagasan orisinal adalah ide yang berasal dari pemikiran sendiri, sedangkan integrasi adalah proses penyatuan unsur-unsur yang berbeda menjadi kesatuan utuh. Tim kerja memerlukan otonomi untuk bertukar informasi dan memecahkan masalah secara mandiri. Investigasi kelompok kolaboratif
Dokumen tersebut membahas tentang multimedia interaktif, yang merupakan media yang menggabungkan teks, grafik, video, animasi dan suara untuk menyampaikan pesan dan informasi melalui perangkat elektronik. Dokumen tersebut juga membahas manfaat multimedia interaktif untuk pembelajaran, seperti proses pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif serta kualitas belajar yang ditingkatkan.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan papan tulis sebagai media pembelajaran di kelas. Papan tulis merupakan alat yang sering digunakan namun perlu digunakan dengan baik, efektif, dan efisien. Dokumen ini menjelaskan sejarah penggunaan papan tulis, proses optimalisasi penggunaannya, serta keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas pentingnya penggunaan teknologi instruksional dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan produktivitas nasional. Beberapa faktor kunci yang disebutkan antara lain dukungan pemerintah dalam pendanaan, kerja sama antara kepala sekolah dan otoritas pendidikan, serta keterlibatan guru dalam penggunaan teknologi pembelajaran.
Faktor-faktor pemilihan media pembelajarantitiwerdhy
Faktor yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran meliputi kompetensi belajar, karakteristik siswa, kemampuan guru, prasarana dan peralatan, serta biaya. Matriks pemilihan media menunjukkan kesesuaian berbagai jenis media dengan tujuan belajar. Langkah pengembangan media meliputi analisis kebutuhan siswa, perumusan kompetensi dan materi, penulisan naskah, produksi, dan evaluasi.
The document outlines 5 models of learning design: class-oriented, system-oriented, product-oriented, procedural, and circular. It also describes the ASSURE and KEMP models for developing learning media. The ASSURE model involves needs assessment, objectives, materials selection, learning activities, implementation, and evaluation. The KEMP model has 6 phases: define objectives, design and develop materials, validate materials, implement materials, evaluate results, and revise materials.
Kurikulum pelatihan teknis membahas proses pengembangan kurikulum dan modul pelatihan, meliputi identifikasi kebutuhan pelatihan, penulisan tujuan instruksional umum dan khusus, analisis instruksional, pengembangan materi pelatihan, dan evaluasi pelatihan. Proses ini dimulai dari analisis kebutuhan pelatihan sampai penyusunan modul pelatihan secara sistematis.
Sumber belajar harus dikelola dengan baik agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan optimal. Sumber belajar dapat berupa bahan ajar, alat bantu belajar, instruktur, partisipan, dan perpustakaan. Teknisi sumber belajar bertugas mempersiapkan dan memelihara sarana pembelajaran sesuai standar kompetensi.
Program pelatihan ini menggunakan model Critical Events Model (CEM) dan mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan penutupan program untuk memastikan tujuan pelatihan tercapai dan partisipan memperoleh manfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kebutuhan organisasi untuk merancang program pelatihan. Beberapa sumber kebutuhan organisasi dijelaskan seperti produksi, peralatan, output, tekanan luar, dan sumber daya manusia. Diagnosa organisasi dan analisis kinerja dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pelatihan. Alternatif selain pelatihan juga dieksplor sebelum membuat keputusan untuk melakukan pelatihan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. PERSEPSI DAN ATENSI
• INFORMASI HARUS MUDAH DITERIMA
• POSISI INFORMASI DAPAT
MEMPENGARUHI PERSEPSI PESERTA
DIDIK
• PERBEDAAN DAN PERUBAHAN
INFORMASI DAPAT MENARIK DAN
MEMPERTAHANKAN PERTAHIAN
PESERTA DIDIK
17. MOTIVASI
3. KEPERCAYAAN DIRITEORI KELLER :
1) MENJELASKAN TUJUAN SECARA JELAS KEPADA PESERTA
DIDIK
2) MEMBERIKAN ALASAN BAHWA PESERTA DIDIK
DAPATMENYELESAIKAN PEMBELAJARAN DENGAN BAIK
3) MEMBERIKAN PESERTA DIDIK KONTROL SECARA
PERSONAL
19. LOKUS KONTROL
SEJAUH MANA ORANG PERCAYA BAHWA MEREKA
MEMILIKI KEKUATAN ATAS KEJADIAN DALAM
KEHIDUPAN MEREKA
DALAM PEMBELAJARAN
PESERTA DIDIK DAPAT MEMEGANG KENDALI ATAS
URUTAN, METODE DAN KONTEN PEMBELAJARAN
20. MODEL MENTAL
MODEL MENTAL MERUJUK PADA PENGGAMBARAN PROSES
PEMIKIRAN SESEORANG TENTANG BAGAIMANA SESUATU
ITU BEKERJA DALAM DUNIA NYATA
21. META KOGNISI
KESADARAN SESEORANG TENTANG KEMAMPUAN KOGNITIF DIRINYA
METAKOGNISI
TINGGI
KOGNISI
TINGGI
METAKOGNISI
RENDAH
KOGNISI
RENDAH
METAKOGNISI
TINGGI
KOGNISI
RENDAH
METAKOGNISI
RENDAH
KOGNISI
TINGGI