Dokumen tersebut membahas peran teknologi informasi dalam modernisasi pendidikan di Indonesia. TI dijelaskan memiliki potensi besar untuk mengubah model pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa, fleksibel, dan tidak terbatas ruang dan waktu melalui e-learning. Dokumen tersebut juga membahas bagaimana TI dapat memperluas akses sumber belajar dan mendukung proses pembelajaran yang berkelanjutan sepanjang hayat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dalam pengajaran dan pembelajaran di tingkat prasekolah
2) ICT dianggap dapat mempermudah proses pengajaran dan pembelajaran serta menarik minat murid
3) Kajian ini bertujuan untuk menilai kemampuan guru dalam menggunakan ICT dan dampak penggunaan ICT terhadap proses pembelaj
Teknologi pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kelebihannya mencakup membantu guru mengajar dengan lebih efektif dan menarik minat pelajar, sementara kekurangannya termasuk ketergantungan pada teknologi, kurangnya latihan guru, dan potensi pengaruh negatif pada pelajar.
Teks tersebut membahas hubungan antara hasil belajar siswa mata diklat elektronika fundamental dengan pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran. Teksnya menjelaskan tentang konsep belajar dan pembelajaran, serta pelaksanaan e-learning sebagai salah satu metode pembelajaran berbasis teknologi."
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP. Dokumen ini membahas bagaimana TIK dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penggunaan perangkat lunak dan multimedia interaktif seperti CD-ROM, internet, dan sistem manajemen pembelajaran."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas peranan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran, dimana teknologi telah merevolusi cara guru mengajar dan murid belajar serta dapat memotivasi minat belajar murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) dalam pengajaran dan pembelajaran di tingkat prasekolah
2) ICT dianggap dapat mempermudah proses pengajaran dan pembelajaran serta menarik minat murid
3) Kajian ini bertujuan untuk menilai kemampuan guru dalam menggunakan ICT dan dampak penggunaan ICT terhadap proses pembelaj
Teknologi pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kelebihannya mencakup membantu guru mengajar dengan lebih efektif dan menarik minat pelajar, sementara kekurangannya termasuk ketergantungan pada teknologi, kurangnya latihan guru, dan potensi pengaruh negatif pada pelajar.
Teks tersebut membahas hubungan antara hasil belajar siswa mata diklat elektronika fundamental dengan pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran. Teksnya menjelaskan tentang konsep belajar dan pembelajaran, serta pelaksanaan e-learning sebagai salah satu metode pembelajaran berbasis teknologi."
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP. Dokumen ini membahas bagaimana TIK dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penggunaan perangkat lunak dan multimedia interaktif seperti CD-ROM, internet, dan sistem manajemen pembelajaran."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas peranan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran, dimana teknologi telah merevolusi cara guru mengajar dan murid belajar serta dapat memotivasi minat belajar murid.
Tugas sim, siti aisyah 43218110095, dampak pemanfaatan sistem e learning pada...asyaaisyah
Gelombang inovasi teknologi terjadi melalui beberapa tahap yakni diantaranya adalah tahap pertama difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya, tahap kedua difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan computer melalui pembangunan jaringan computer, tahap ketiga difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi, tahap keempat difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan, tahap kelima difokuskan untuk meraih pelanggan, dan tahap keenam mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel. Gelombang inovasi teknologi yang berkembang pesat mendapat sambutan baik di dunia pendidikan. Banyak organisasi pendidikan yang menerapkan teknologi informasi, dan salah satu bentuk nyatanya adalah diberlakukannya sistem informasi akademik dan e-learning. E-learningmerupakan proses pembelajaran yang memadukan antara metode tatap muka dengan metode online. Dengan diberlakukannya metode e-learning ini banyak damapk positif yang diterima dan terdapat dampak negatif pula. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan dan strategi-strategi untuk menerapkan metode pembelajaran e-learning agar proses pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan mencapai tujuan pedidikan.
Teks tersebut membahasikan perkembangan e-pembelajaran di Malaysia, konsep e-pembelajaran, dan ciri-ciri pembelajaran orang dewasa. Teknologi informasi dan aspirasi pemerintah telah mendorong pertumbuhan e-pembelajaran, walaupun perkembangannya masih lebih maju di negara lain. E-pembelajaran memungkinkan pembelajaran fleksibel di mana saja dan kapan saja. Orang dewasa memiliki konsep di
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIKUwes Chaeruman
Bercermin dari hasil survey sederhana terhadap kasus di atas, mencerminkan bahwa persespsi sebagian besar peserta terhadap pembelajaran modern masih keliru. Padahal inti dari pembelajaran modern adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Apapun teknologinya, pembelajaranya adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Karena pembelajaran adalah perubahan yang relative menetap sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi siswa dengan dunia.
Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memainkan peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. ICT dapat memperluas akses ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, dan memfasilitasi komunikasi antara siswa dan guru. ICT didefinisikan sebagai teknologi yang mencakup teknologi informasi dan komunikasi, yang berperan sebagai sumber belajar, alat bantu mengajar, dan fasilitator
Modul ini membahas pengembangan jejaring berbasis TIK dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Pokok bahasannya adalah urgensi penggunaan TIK untuk memudahkan layanan, konsep konseling online, dan aplikasi media sosial dalam bimbingan serta konseling."
Artikel ini membahasikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pengajaran dan pembelajaran matematika di kalangan guru. Ia meninjau tahap pelaksanaan integrasi TIK, kursus peningkatan profesionalisme yang berkaitan TIK, dan halangan integrasi TIK dalam matematika. Artikel ini mendapati bahawa keengganan guru untuk mengintegrasikan TIK disebabkan faktor dalaman dan luaran seperti kemudahan yang tid
Faktor-faktor Yang Menghalang Penggunaan ICT Dalam Lalangan Guru-guru Pendidi...Budak Baik
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghalang guru-guru Pendidikan Islam dalam mengaplikasikan penggunaan ICT ketika proses pengajaran dan pembelajaran.
2) Dapatan kajian menunjukkan beberapa faktor seperti kurangnya penglibatan dalam kursus teknologi, kemudahan ICT yang kurang di sekolah, dan kurangnya s
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054shamsuhaila85
Beberapa artikel mengkaji penggunaan teknologi pendidikan dan komunikasi dalam pendidikan guru di Malaysia, terutamanya untuk menilai kesan terhadap pencapaian pelajar dan sikap pelajar. Teknologi seperti multimedia, animasi, dan aplikasi web telah digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran berbagai mata pelajaran. Kebanyakan kajian mendapati penggunaan teknologi tersebut memberi impak positif terhadap hasil
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICTMeutia Anis
Makalah ini membahas pentingnya guru SD menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). ICT dapat memudahkan proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, masih banyak guru dan sekolah yang belum mampu menggunakan ICT karena kurangnya penguasaan, infrastruktur, dan dukungan. Upaya peningkatan kapasitas guru dan sekolah perlu dilakukan demi kemajuan pendidikan di Indonesia
elearning dalam konteks sekolah pada dasarnya adalah integrasi TIK dalam pembelajaran, dengan tujuan untuk mengembangkan literasi teknologi siswa sambil belajar tentang substansi materi tertentu.
Teknologi pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kelebihannya mencakup membantu guru mengajar dengan lebih efektif dan menarik minat pelajar, sementara kekurangannya termasuk ketergantungan pada teknologi, kurangnya latihan guru, dan potensi pengaruh negatif pada pelajar.
1) Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran penting dalam pembelajaran agama Islam dengan berfungsinya sebagai alat bantu, ilmu pengetahuan, dan bahan ajar.
2) Adopsi inovasi teknologi dipengaruhi oleh keyakinan diri, dorongan status sosial, nilai yang dianut, dan besarnya pengorbanan yang dikeluarkan.
3) Bentuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran agama Islam meliputi penggunaan
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan pendekatan konstruktivisme. Kualitas pembelajaran IPA masih rendah dan perlu diperbaiki, antara lain dengan memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis dan mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pembelajaran IPA ideal sesuai teori konstruktivisme perlu melibatkan siswa secara aktif dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar
This document provides materials for a 4th year secondary education unit on trekking and orienteering. It includes information on hiking, camping equipment, map reading skills and orienteering activities. Students will learn about classifying hiking trails, wilderness camping, using compasses and maps to navigate between points. The unit aims to develop students' physical skills, environmental awareness, teamwork and language ability through outdoor activities in natural settings.
1. The document outlines the conditions for a US national to obtain a residence permit in the Netherlands as a self-employed person based on the US-NL Treaty of Friendship and Trade.
2. It requires a substantial investment in a Dutch business ranging from €4,500 for a sole proprietorship to €18,000 for a limited liability company.
3. After 5 years of residence and meeting conditions, a US national can apply for permanent residence or citizenship in the Netherlands.
Tugas sim, siti aisyah 43218110095, dampak pemanfaatan sistem e learning pada...asyaaisyah
Gelombang inovasi teknologi terjadi melalui beberapa tahap yakni diantaranya adalah tahap pertama difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya, tahap kedua difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan computer melalui pembangunan jaringan computer, tahap ketiga difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi, tahap keempat difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan, tahap kelima difokuskan untuk meraih pelanggan, dan tahap keenam mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel. Gelombang inovasi teknologi yang berkembang pesat mendapat sambutan baik di dunia pendidikan. Banyak organisasi pendidikan yang menerapkan teknologi informasi, dan salah satu bentuk nyatanya adalah diberlakukannya sistem informasi akademik dan e-learning. E-learningmerupakan proses pembelajaran yang memadukan antara metode tatap muka dengan metode online. Dengan diberlakukannya metode e-learning ini banyak damapk positif yang diterima dan terdapat dampak negatif pula. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan dan strategi-strategi untuk menerapkan metode pembelajaran e-learning agar proses pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan mencapai tujuan pedidikan.
Teks tersebut membahasikan perkembangan e-pembelajaran di Malaysia, konsep e-pembelajaran, dan ciri-ciri pembelajaran orang dewasa. Teknologi informasi dan aspirasi pemerintah telah mendorong pertumbuhan e-pembelajaran, walaupun perkembangannya masih lebih maju di negara lain. E-pembelajaran memungkinkan pembelajaran fleksibel di mana saja dan kapan saja. Orang dewasa memiliki konsep di
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIKUwes Chaeruman
Bercermin dari hasil survey sederhana terhadap kasus di atas, mencerminkan bahwa persespsi sebagian besar peserta terhadap pembelajaran modern masih keliru. Padahal inti dari pembelajaran modern adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Apapun teknologinya, pembelajaranya adalah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Karena pembelajaran adalah perubahan yang relative menetap sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi siswa dengan dunia.
Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memainkan peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. ICT dapat memperluas akses ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, dan memfasilitasi komunikasi antara siswa dan guru. ICT didefinisikan sebagai teknologi yang mencakup teknologi informasi dan komunikasi, yang berperan sebagai sumber belajar, alat bantu mengajar, dan fasilitator
Modul ini membahas pengembangan jejaring berbasis TIK dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Pokok bahasannya adalah urgensi penggunaan TIK untuk memudahkan layanan, konsep konseling online, dan aplikasi media sosial dalam bimbingan serta konseling."
Artikel ini membahasikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pengajaran dan pembelajaran matematika di kalangan guru. Ia meninjau tahap pelaksanaan integrasi TIK, kursus peningkatan profesionalisme yang berkaitan TIK, dan halangan integrasi TIK dalam matematika. Artikel ini mendapati bahawa keengganan guru untuk mengintegrasikan TIK disebabkan faktor dalaman dan luaran seperti kemudahan yang tid
Faktor-faktor Yang Menghalang Penggunaan ICT Dalam Lalangan Guru-guru Pendidi...Budak Baik
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghalang guru-guru Pendidikan Islam dalam mengaplikasikan penggunaan ICT ketika proses pengajaran dan pembelajaran.
2) Dapatan kajian menunjukkan beberapa faktor seperti kurangnya penglibatan dalam kursus teknologi, kemudahan ICT yang kurang di sekolah, dan kurangnya s
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054shamsuhaila85
Beberapa artikel mengkaji penggunaan teknologi pendidikan dan komunikasi dalam pendidikan guru di Malaysia, terutamanya untuk menilai kesan terhadap pencapaian pelajar dan sikap pelajar. Teknologi seperti multimedia, animasi, dan aplikasi web telah digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran berbagai mata pelajaran. Kebanyakan kajian mendapati penggunaan teknologi tersebut memberi impak positif terhadap hasil
Perlukah Guru SD Memiliki Kemampuan ICTMeutia Anis
Makalah ini membahas pentingnya guru SD menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). ICT dapat memudahkan proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, masih banyak guru dan sekolah yang belum mampu menggunakan ICT karena kurangnya penguasaan, infrastruktur, dan dukungan. Upaya peningkatan kapasitas guru dan sekolah perlu dilakukan demi kemajuan pendidikan di Indonesia
elearning dalam konteks sekolah pada dasarnya adalah integrasi TIK dalam pembelajaran, dengan tujuan untuk mengembangkan literasi teknologi siswa sambil belajar tentang substansi materi tertentu.
Teknologi pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kelebihannya mencakup membantu guru mengajar dengan lebih efektif dan menarik minat pelajar, sementara kekurangannya termasuk ketergantungan pada teknologi, kurangnya latihan guru, dan potensi pengaruh negatif pada pelajar.
1) Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran penting dalam pembelajaran agama Islam dengan berfungsinya sebagai alat bantu, ilmu pengetahuan, dan bahan ajar.
2) Adopsi inovasi teknologi dipengaruhi oleh keyakinan diri, dorongan status sosial, nilai yang dianut, dan besarnya pengorbanan yang dikeluarkan.
3) Bentuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran agama Islam meliputi penggunaan
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan pendekatan konstruktivisme. Kualitas pembelajaran IPA masih rendah dan perlu diperbaiki, antara lain dengan memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis dan mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pembelajaran IPA ideal sesuai teori konstruktivisme perlu melibatkan siswa secara aktif dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar
This document provides materials for a 4th year secondary education unit on trekking and orienteering. It includes information on hiking, camping equipment, map reading skills and orienteering activities. Students will learn about classifying hiking trails, wilderness camping, using compasses and maps to navigate between points. The unit aims to develop students' physical skills, environmental awareness, teamwork and language ability through outdoor activities in natural settings.
1. The document outlines the conditions for a US national to obtain a residence permit in the Netherlands as a self-employed person based on the US-NL Treaty of Friendship and Trade.
2. It requires a substantial investment in a Dutch business ranging from €4,500 for a sole proprietorship to €18,000 for a limited liability company.
3. After 5 years of residence and meeting conditions, a US national can apply for permanent residence or citizenship in the Netherlands.
This document provides information about fitness and training. It discusses keeping stress levels steady and calculating target heart rates for low and high intensity exercise. It notes that one should feel more tired after high intensity training and that regular exercise helps the body adapt so the heart rate is lowest during the third week of training. The document also contains a table comparing correct and incorrect form for running.
The document provides information about traditional games and sports. It discusses how traditional games are an important part of cultural heritage and have educational benefits. Traditional games help develop physical and coordination skills while also fostering collaboration, participation, and attitudes of solidarity and cooperation. The document also outlines objectives, topics, tasks, and evaluations for a 4th year secondary education unit on traditional games and sports.
This document contains solutions and explanations for various questions and concepts relating to alternative sports like floorball. It defines key elements of offensive and defensive strategies in floorball, including:
- Passing the ball quickly and keeping possession to score goals on offense.
- Closing down space and marking opponents closely on defense to prevent shots on goal.
- Using a flexible 2-1-2 zone defense with players responsible for zones and handing off marks.
- Forcing opponents away from the goal area and clearing uncontrolled balls in front of the net.
This document provides information about hiking/trekking and orienteering. It contains an image of a compass with its main parts labeled, including the transparent plastic base, magnetic pointer, northern pointer, direction arrow and auxiliary lines. It instructs readers to use a map and compass to locate their position and find their way when hiking or orienteering.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media Pembelajaran di madrasah sangat penting untuk mengikuti perkembangan zaman dan kurikulum baru. Madrasah perlu merencanakan pengembangan TIK secara mandiri dan berkelanjutan agar tidak tertinggal dari sekolah lain, antara lain dengan membentuk komite TIK, menentukan infrastruktur dan SDM, serta memanfaatkan TIK dalam pembelajaran melalui presentasi, demonstrasi, dan
I am Gen Y, will most likely have some people disagreeing with it. That is cool, ti discuss this with me tweet me at @caledragonpunch for informal, or @webstuffbiz for formal. Video to go along with slide shortly.
The document provides information about different swimming styles including freestyle, breaststroke, backstroke, and butterfly. It describes the key differences in head and body position, arm movement, leg kicks, and ankle movement between each style. Activities include matching styles with descriptions, identifying true or false statements about swimming rules and techniques, and answering questions about a swimmer's training sessions.
The document provides information about fitness training for a 1st year secondary school physical education class. It includes sections on developing a training program, measuring heart rate, improving running technique, and the importance of cooling down after exercise. Guidelines and worksheets are provided for students to record their heart rates at rest and during exercise, observe and analyze running form, and develop stretching routines for cooling down. The overall goal is for students to understand how regular fitness training can improve cardiovascular health and physical fitness.
EVault provides endpoint data protection solutions to back up and recover data from laptops. It offers a turnkey, cloud-based backup and recovery solution that protects data on laptops from loss or unavailability. EVault has a global presence with offices worldwide and over 43,000 customers. It supports over 15,000 data recoveries per month and has a 98% customer satisfaction rate.
1. The document outlines the conditions for a US national to obtain a residence permit in the Netherlands as a self-employed person based on the US-NL Treaty of Friendship and Trade.
2. It requires a substantial investment in a Dutch business ranging from €4,500 for a sole proprietorship to €18,000 for a limited liability company.
3. After 5 years of residence and meeting investment conditions, a permanent residence permit or citizenship can be obtained.
Teknik membatik merupakan salah satu unsur seni rupa. Terdapat beberapa teknik membatik seperti batik tulis dan batik cap. Beberapa daerah di Indonesia memiliki kain batik terkenal seperti Solo, Pekalongan, Yogyakarta, dan Samarinda. Pada bagian ini akan dipelajari teknik membuat batik sederhana dengan teknik celup ikat atau jumputan.
This presentation discusses OpenStack storage options for media and entertainment companies. It describes Swift as a highly scalable object storage solution that uses commodity servers and provides multiple copies of data for durability. Cinder is described as a block storage interface that can integrate traditional block storage with OpenStack compute. The presentation outlines how Swift and Cinder can provide different tiers of storage and be used for both private and public cloud storage scenarios.
Are you overwhelmed by storage capacity requirements? Are you wondering how web giants are able to store large amounts of data at a fraction of your storage costs?
OpenStack is the fastest growing open-source project to date, and its community builds cloud software. Join us to learn about the two OpenStack storage projects and how your company can take advantage of them.
OpenStack storage allows the use of commodity hardware at massive scales that you can consume as a public, private, or hybrid cloud.
View the on-demand webinar. Special guest speaker Randy Bias, founder and CEO of Cloudscaling and member of the Board of Directors for OpenStack Foundation, and EVault big data expert Joey Yep will inform you about this fast-growing, open-source project: OpenStack.
• OpenStack Swift and Cinder storage projects
• High-level functionality and architecture
• Public, private, and hybrid use-cases
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP PENDIDIKANMr Arieve
Saat ini di Indonesia TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sangat berkembang pesat. Dengan pesatnya perkembangan TIK tentu saja ada dampak negatif dan positif. TIK saat ini juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan di Indonesia. salah satu butir
Teks tersebut membahas 3 hal utama:
1. Kecenderungan global dalam dunia pendidikan yang dipengaruhi teknologi informasi dan komunikasi
2. Peran teknologi informasi dalam pendidikan, khususnya pendidikan jarak jauh
3. Tantangan dunia pendidikan Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Tugas Prof. Yusuf KECENDERUNGAN GLOBAL DAN REGIONAL DALAM PEMANFAATAN TEKNOLO...herdisaksul
Teks tersebut membahas 3 hal utama:
1. Kecenderungan global dalam dunia pendidikan yang dipengaruhi teknologi informasi dan komunikasi
2. Peran teknologi informasi dalam pendidikan di Indonesia
3. Tantangan dunia pendidikan Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta dampaknya terhadap aktivitas pendidikan. 2) Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran penting dalam dunia pendidikan seperti sebagai sumber belajar, alat bantu pembelajaran, dan fasilitas pendidikan. 3) Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan mutu p
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran. Multimedia didefinisikan sebagai kombinasi dari dua media atau lebih seperti teks, gambar, audio, video, dan animasi. Penggunaan multimedia diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dan prestasi belajar karena dapat menyampaikan informasi secara visual dan interaktif. Beberapa manfaat penggunaan multimedia adalah proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan fleks
Strategi Guru PAI Dalam Pengembangan ICT Untuk Pembelajaran Bermutunajihmustofa
Dokumen tersebut membahas tentang strategi guru PAI dalam mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran bermutu. Ia menjelaskan bahwa pembelajaran PAI bertujuan membentuk manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta berakhlak mulia. Teknologi dapat berperan sebagai alat bantu mengajar dan bahan pembelajaran, serta dapat memodernisasi pembelajaran PAI sesuai perke
Similar to Teknologi informasi internet_untuk_modernisasi_pendidikan_bangsa_indonesia (20)
Strategi Guru PAI Dalam Pengembangan ICT Untuk Pembelajaran Bermutu
Teknologi informasi internet_untuk_modernisasi_pendidikan_bangsa_indonesia
1. PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MODERNISASI
PENDIDIKAN BANGSA1
oleh
Fathul Wahid2
1. PENDAHULUAN
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi,
teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali
bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan
bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan
lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi
informasi (TI).
TI telah menghadirkan media baru dalam penyebaran informasi, yaitu media digital.
Informasi yang tidak lagi disusun atas atom-atom –tetapi dalam bit-bit (Negroponte,
1998)– telah mempercepat dan mempermudah proses penyebarannya. Media ini pun
telah mengubah pola pikir manusia yang merupakan respon terhadap kemasan
informasi. Contoh perubahan pola pikir tersebut adalah lahirnya e-mail yang mengubah
cara berkirim surat, e-business atau e-commerce yang telah mengubah cara berbisnis
dengan segala turunannya, termasuk e-cash atau e-money. E-government telah
membuka babak baru pengelolaan pemerintahan dan mekanisme hubungan antara
pemerintah, dunia bisnis, dan masyarakat. E-learning menawarkan cakrawala baru
dalam proses belajar-mengajar. Perubahan tersebut terus berlangsung dan dalam
beberapa bidang sudah mulai mapan, terutama di negara-negara maju.
Data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi –dalam Pannen (2005)– menunjukkan
bahwa kesadaran dalam pemanfaatan TI dalam proses pembelajaran masih sangat
rendah. Analisis terhadap proposal teaching grant, baru 29,69% yang memanfatkan
media berbasis teknologi komputer. Ketersedian media berbasis teknologi informasi
juga masih terbatas. Hanya 15,54% perguruan tinggi negeri (PTN) dan 16,09%
perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki ketersediaan media berbasis teknologi
informasi. Sekitar 16,65% mahasiswa dan 14,59% dosen yang mempunyai akses
terhadap teknologi informasi. Hasil survei yang melihat pemanfaatan TI pada tahun
2004 menunjukkan bahwa baru 17,01% PTN, 15,44% PTS, 9,65% dosen, dan 16,17%
mahasiswa yang memanfaatkan TI dengan baik. Secara keseluruhan statistik ini
menunjukkan bahwa adopsi TI dalam dunia pendidikan di Indonesia masih rendah.
Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
(a) bagaimana seharusnya kita memandang TI, termasuk potensi apa yang ditawarkan
oleh TI; dan (b) bagaimana peran TI dalam modernisasi/reformasi pendidikan.
1
Disampaikan dalam Simposium Nasional Peduli Pendidikan yang diadakan oleh pendidikan@yahoogroups. com, di
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, pada 9 Juli 2005.
2
Staf pengajar dan peneliti di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia,
e-mail: fathulwahid@fti.uii.ac.id, web: http://fathulwahid.staff.uii.ac.id/
Dokumen http://fit.uii.ac.id/ 1
2. 2. PARADIGMA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah bahwa penggunaan TI tidak sama dengan
otomatisasi. TI tidak hanya memecahkan masalah dengan menggantikan pekerjaan yang
selama ini dilakukan dengan manual menjadi berbantuan teknologi. Jika paradigma
berpikir itu yang digunakan, maka pemanfaatan TI, menurut Hammer dan Champy
(1993), tidak akan membawa perubahan radikal. Cara berpikir deduktif (deductive
thinking) seperti ini tidak banyak memunculkan perubahan yang radikal terkait dengan
pemanfaatan TI dibandingkan jika berpikir secara induktif (inductive thinking).
Orang yang berpikir secara deduktif, pertama kali mencari masalah yang akan
dipecahkan dan kemudian mengevaluasi sejumlah alternatif solusi yang akan
digunakan. Jika TI ingin dioptimalkan pemanfaatannya dalam organisasi maka
manajer/pemimpin harus berpikir induktif. Potensi TI harus dikenali dengan baik
terlebih dahulu, kemudian mencari masalah yang mungkin dipecahkan. Masalah ini
mungkin bahkan tidak dikenali sebelumnya atau tidak dianggap sebagai masalah.
Pertanyaan yang harus dimunculkan bukannya, “Bagaimana kita dapat menggunakan
kemampuan TI untuk meningkatkan apa yang telah kita kerjakan?”, tetapi “Bagaimana
kita dapat menggunakan TI untuk mengerjakan apa yang belum kita kerjakan?.”
Pertanyaan yang pertama lebih terkait dengan otomatisasi, yang juga dapat
meningkatkan efisiensi, namun tidak sebaik yang dihasilkan oleh rekayasa-ulang
(reengineering) berbantuan TI. Rekayasa ulang ini banyak dilakukan oleh dunia
industri.
Dengan sudut pandang yang lain, Davenport dan Short (1990) mendefinisikan 10 peran
yang dapat dimainkan oleh TI, yaitu transactional, geographical, automatical,
analytical, informational, sequential, knowledge management, tracking, dan
disintermediation. Semua peran TI ini dapat dikontekstualisasikan dengan kebutuhan
Perguruan Tinggi. Dalam bahasa yang lain, Al-Mashari dan Zairi (2000) menyatakan
bahwa manfaat TI adalah pada kemampuannya yang (1) enabling parallelism; (2)
facilitating integration; (3) enhancing decision making; dan (4) minimizing points of
contact.
Pemahaman terhadap peran yang dapat dimainkan oleh TI atau potensi yang ditawarkan
oleh TI merupakan modal awal dalam berpikir induktif. Dengan demikian, akhirnya, TI
dapat diekspoitasi untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
3. PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MODERNISASI
PENDIDIKAN
Perubahan tidak selalu menjadikan sesuatu lebih baik,
tetapi untuk menjadi lebih baik, sesuatu harus berubah (?)
Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang terkait dengan
modernisasi pendidikan: (1) bagaimana kita belajar (how people learn); (2) apa yang
kita pelajari (what people learn); dan (3) kapan dan di mana kita belajar (where and
when people learn). Dengan mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi
Dokumen http://fit.uii.ac.id/ 2
3. TI yang bisa dimanfaatkan seperti telah diuraikan sebelumnya, maka peran TI dalam
moderninasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan. Hubungan antara TI dan reformasi
pendidikan secara grafis diilustrasikan pada Gambar 1.
Pikirkan ulang!
Bagaimana kita belajar? Apa yang kita pelajari?
Dimana dan kapan kita belajar?
Teknologi Informasi
Gambar 1. Intervensi TI dalam reformasi pendidikan
Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar, terkait dengan metode atau model
pembelajaran. Cara berinteraksi antara guru dengan siswa3 sangat menentukan model
pembelajaran. Terkait dengan ini, menurut Pannen (2005), saat ini terjadi perubahan
paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru dan peran guru
dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung
kepada guru lagi (instructor dependent) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa
(student-centered learning atau instructor independent). Guru juga tidak lagi dijadikan
satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator atau konsultan
(Resnick, 2002).
Intervensi yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya
e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara
umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui
semua media elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video tape,
TV interaktif, dan CD ROM (Govindasamy, 2002). Menurut Kirkpatrick (2001), e-
learning telah mendorong demokratisasi pengajaran dan proses pembelajaran dengan
memberikan kendali yang lebih besar dalam pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat
sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaktub dalam
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.
Secara umum, intervensi e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi dua: komplementer dan substitusi. Yang pertama mengandaikan bahwa cara
pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah dengan
model interaksi berbantuan TI, sedang yang kedua sebagian besar proses pembelajaran
dilakukan berbantuan TI. Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah
memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses pembelajaran
konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 107/U/2001 dengan
3
Baca: dosen dan mahasiswa untuk konteks perguruan tinggi.
Dokumen http://fit.uii.ac.id/ 3
4. jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh di mana e-
learning dapat masuk memainkan peran.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang kita pelajari. Pertanyaan-pertanyaan seperti
apakah kurikulum telah sesuai dengan kebutuhan siswa dan apakah kurikulum telah
dirancang untuk menyiapkan siswa untuk hidup dan bekerja pada masa yang akan
datang perlu sekali lagi dilontarkan. Perkembangan TI yang sangat pesat harus
dipertimbangkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Menurut Resnick (2002),
selain TI akan sangat mewarnai masa depan, TI juga mengubah tidak hanya terhadap
apa yang seharusnya dipelajari oleh siswa, tetapi juga apa yang dapat dipelajari. Sangat
mungkin banyak hal yang seharusnya atau dapat dipelajari siswa tetapi tidak bisa
dimasukkan ke dalam kurikulum karena “ruang” yang terbatas atau kompleksitas yang
tinggi dalam mengajarkannya. Terkait dengan ini, paradigma pembelajaran yang
sebelumnya mengandaikan bahwa sumberdaya pembelajaran hanya terbatas pada materi
di kelas dan buku harus diubah. Hadirnya TI, terutama Internet, telah menyediakan
sumberdaya pembelajaran yang tidak terbatas. Sebagai contoh, survei yang dilakukan
oleh penulis pada siswa SMU di Yogyakarta, Bantul, dan Gunungkidul menemukan
bahwa lebih dari 10% siswa menggunakan komputer untuk desain grafis yang tidak
diajarkan di sekolah. Pertanyaan sederhana yang muncul adalah bagaimana mereka
belajar? Jawabannya sangat lugas: akses terhadap komputer dan Internet telah
memungkinkan hal itu terjadi. Contoh lain, yang tertarik dengan teknologi informasi
tetapi tidak mempunyai kesempatan untuk duduk di bangku sekolah/kuliah bisa
mengunjungi www.ilmukomputer.com yang menyediakan sumberdaya pembelajaran
gratis.
Diskusi seperti ini dapat diperpanjang untuk tidak membatasi pembelajaran hanya pada
institusi formal. Sudah saatnya learning society dikampanyekan sebagai salah satu
manifestasi kesadaran semangat pembelajaran sepanjang hayat (long-life learning).
Bukankah kita tidak jarang merasa tidak tahu apa yang harus dipelajari karena tidak
tersedia sarana/informasi tentang itu? Karenanya, gerakan untuk membuka akses
informasi dan pengetahuan seluas-seluasnya kepada masyarakat menjadi sebuah
keharusan. Teknologi informasi, terutama Internet, dalam hal ini memberikan peluang
untuk itu.
Kapan dan dimana belajar dilakukan adalah pertanyaan ketiga yang perlu dipikirkan
kembali jawabannya. Apakah harus dalam ruangan kelas dalam waktu tertentu atau
tidak terbatas ruang dan waktu? Model pembelajaran tatap-muka yang banyak
membatasi waktu dan tempat belajar. Sebagai komplemen (atau substitusi), teknologi e-
learning hadir untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih tempat,
waktu, dan ritme belejar (Kirkpatrick, 2004). Interaksi yang difasilitasi oleh TI ini dapat
terjadi secara sinkron (pada waktu yang sama) maupun asinkron (dalam waktu yang
berbeda).
E-learning dapat difasilitasi secara online maupun offline tetapi berbantuan TI. Produksi
CD-ROM dengan konten materi pembelajaran termasuk di dalamnya. Kini, kita bisa
dapatkan banyak CD-ROM untuk pembelajaran di pasaran; mulai untuk balita. Bahkan
beberapa CD-ROM telah memfasilitasi siswa belajar sesuai dengan kurikulum yang
sedang berjalan dengan kemasan yang menarik. Dalam hal ini, TI dapat menghadirkan
Dokumen http://fit.uii.ac.id/ 4
5. digital excitement dalam proses pembelajaran. Salah satu perusahaan yang
memproduksi CD-ROM semacam ini adalah Akal (www.akalinteraktif.com).
Untuk menfasilitasi e-learning dengan bantuan koneksi Internet, dalam beberapa tahun
terakhir, telah dikembangkan banyak aplikasi yang dirancang untuk mendukung proses
pembelajaran. Aplikasi ini sering disebut dengan Learning Management System (LMS).
LMS ini mengintegrasikan banyak fungsi yang mendukung proses pembelajaran seperti
menfasilitasi berbagai macam bentuk materi instruksional (teks, audio, video), e-mail,
chat, diskusi online, forum, kuis, dan penugasan. Beberapa contoh LMS adalah WebCT
(www.webct.com), Blackboard (www.blackboard.com), Macromedia Breeze
(www.macromedia.com/software/breeze/), dan Fronter (www.fronter.no). LMS sudah
banyak diadopsi oleh banyak lembaga pendidikan di dunia. Sebagi contoh, WebCT
telah digunakan lebih dari 2200 PT di seluruh dunia (Pituch dan Lee, 2004). Blackboard
juga sudah banyak digunakan oleh pendidikan setingkat SMU (www.blackboard.com).
Banyak kritik dialamatkan kepada penggunaan LMS yang dianggap tidak
membertimbangkan aspek pedagogis. Karenanya, menurut Institute for Higher
Education Policy, Amerika (dalam Govindasamy, 2002) terdapat tujuh parameter yang
perlu diperhatikan dalam menerapkan e-learning yang mempertimbangkan prinsip-
prinsip pedagogis, yaitu: (1) institutional support; (2) course development; (3) teaching
and learning; (4) course structure; (5) student support; (6) faculty support; dan (7)
evaluation and assessment. Karenanya, dalam bahasa yang lain, Soekartawi (2003)
mengidentifikasi bahwa keberhasilan implementasi e-learning sangat tergantung kepada
penilaian apakah: (a) e-learning itu sudah menjadikan suatu kebutuhan; (b) tersedianya
infrastruktur pendukung seperti telepon dan listrik (c). tersedianya fasilitas jaringan
internet dan koneksi Internet; (d) software pembelajaran (learning management system);
(e) kemampuan dan ketrampilan orang yang mengoperasikannya; dan (f) kebijakan
yang mendukung pelaksanaan program e-learning.
Dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar
studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi
dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu (1)
memperbaiki competitive positioning; (2) meningkatkan brand image; (3) meningkatkan
kualitas pembelajaran dan pengajaran; (4) meningkatkan kepuasan siswa; (5)
meningkatkan pendapatan; (6) memperluas basis siswa; (7) meningkatkan kualitas
pelayanan; (8) mengurangi biaya operasi; dan (9) mengembangkan produk dan layanan
baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak perguruan tinggi di Indonesia
yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan
yang semakin ketat.
4. MASALAH AKIBAT PENGGUNAAN TI
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan
dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa
masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan
telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral.
Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi
Dokumen http://fit.uii.ac.id/ 5
6. dalam jiwa siswa adalah firewall4 terkuat dalam menghadang serangan informasi yang
tidak berguna.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan
menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah
dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya
yang terbatas (lihat juga Lie, 2004). Survei yang dilakukan oleh penulis pada Mei 2005
di tiga kota/kabupaten di Propinsi DI Yogyakarta terhadap 298 siswa dari 6 buah SMU
yang berbeda menunjukkan bahwa akses terhadap komputer dan Internet di daerah kota
(i.e. Kota Yogyakarta) jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah pinggiran (i.e.
Kabupaten Bantul dan Gunungkidul). Jika hanya sekolah swasta yang dianalisis,
kesenjangan ini menjadi sangat tinggi. Akses siswa SMU swasta di Kota Yogyakarta
terhadap komputer dan Internet secara signifikan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa SMU swasta di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Minimal, hal ini
memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam masyarakat, baik
dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi.
Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (e.g. pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), dunia pendidikan, dan industri) dapat mulai memikirkan program
untuk meningkatkan dan memeratakan aksesterhadap teknologi informasi di dunia
pendidikan. Program yang difasilitasi oleh Sekolah2000 (www.sekolah2000.or.id)
dengan membagikan komputer layak pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah contoh
menarik. Tentu saja program seperti ini harus diikuti dengan penyiapan infrastruktur
lain seperti listrik dan telepon. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy)
TI juga pintu masuk lain yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesadaran
(awareness). Tanpa awareness, pemanfaatan TI tidak optimal, dan yang lebih
mengkhawatirkan lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable)5. Dalah kaitan ini,
program untuk peningkatan awareness yang berkelanjutan seperti pendidikan
berkelanjutan lewat berbagai media (e.g. pelatihan konvensional dan media massa) dan
lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah2000 setiap tahun)
merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan.
5. EPILOG
TI bukanlah obat mujarab (panacea) untuk semua masalah. Karenanya, pemanfaatan TI
tidak bisa bebas konteks. Analisis kebutuhan dan pemahaman terhadap potensi yang
ditawarkan oleh TI menjadi sangat penting. Lebih dari itu, pemanfaatan TI juga harus
diikuti dengan penyiapan aspek lain, seperti sumbedaya finansial dan manusia.
4
Firewall, dalam bidang jaringan komputer, berarti sistem yang dirancang untuk mencegah akses yang tidak
dikehendaki dari atau ke jaringan komputer privat yang biasanya terhubungan dengan Internet.
5
Banyak cerita menarik sekaligus memperihatikan yang penulis dapatkan: 1. Ketika seorang ekonom Bank Dunia,
Shoba Shetty, meninjau sebuah SMU di Salatiga yang mendapatkan bantuan komputer, dia mendapatkan komputer
dalam keadaan tidak terpakai dan disimpan supaya tidak digunakan oleh siswa. Penyebabnya, ternyata, adalah karena
Kepada Sekolah melarang penggunaan komputer bantuan tersebut karena khawatir akan rusak. 2. Seorang kawan
menceritakan anaknya yang mendapatkan tugas membuat kliping dari sekolah. Ketika anaknya memberikan print-out
surat kabar online kepada gurunya, gurunya menganggap bahwa itu bukanlah kliping surat kabar. Dan, ketiga ada
sebuah tugas mengarang, karangan yang ditulis dengan bantuan komputer dianggap gurunya tidak kreatif. Penulis
yakin masih banyak cerita “pembodohan” seperti ini. Satu kesimpulan yang dapat diambil adalah: pengetahuan
masyakarat terkait dengan pemanfaatan TI masih sangat rendah.
Dokumen http://fit.uii.ac.id/ 6
7. Tanpanya, keberlanjutan dalam pemanfaatan TI dalam mendukung proses pembelajaran
dalam rangka memajukan pendidikan nasional menjadi tidak optimal.
Terakhir, dengan atau tanpa TI, sudah seharusnya dunia pendidikan Indonesia selalu
berbenah untuk selalu menjadi lebih baik demi anak-anak bangsa. Hal ini dapat
dilakukan, di antaranya, dengan membuka akses seluasnya-luasnya untuk mengikuti
pendidikan dan meningkatkan iklim demokratis dalam proses pembelajaran dengan
memberikan kendali yang lebih besar kepada siswa.
PUSTAKA
Alavi, M., dan Gallupe, R. B. (2003). Using Information Technology in Learning: Case
Studies in Business and Management Education Programs. Academy of
Management Learning and Education, 2(2), 139–153.
Davenport, T. H., dan Short, J. E. (1990). The New Industrial Engineering: Information
Technology and Business Process Redesign. Sloan Management Review
(Summer), 11-27.
Govindasamy, T. (2002). Successful Implementation of e-Learning: Pedagogical
Considerations. Internet and Higher Education, 4, 287–299.
Hammer, M., dan Champy, J. (1993). Reengineering the Corporation: A Manifesto for
Business Revolution. New York: HarperBusiness.
Kirkpatrick, D. (2001) Who Owns the Curriculum? Dalam Brook, B., dan .Gilding, A.
The Ethics and Equity of e-Learning in Higher Education. Melbourne: Equity
and Social Justice, Victoria University, 41-48.
Lie, A. (2004). Pendidikan dalam Dinamika Globalisasi. Dalam Widiatono, T. D.
Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Kompas dan Yayasan Toyota dan
Astra, 217-231.
Negroponte, N. (1998). Being Digital. Terjemahan, Bandung: Mizan.
Pannen, P. (2005). Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran. Presentasi pada Seminar Sun
Commitment in Education and Research Industry, Jakarta, 29 Juni.
Pituch, K. A., dan Lee, Y.-k. (2004). The Influence of System Characteristics on e-
Learning Use. Computers & Education.
Resnick, M. (2002). Rethinking Learning in the Digital Age. Dalam Porter, M. E.,
Sachs, J. D., dan McArthur, J. W. The Global Information Technology Report
2001-2002: Readiness for the Networked World.
Soekartawi (2003). E-Learning di Indonesia dan Prospeknya di Masa Mendatang.
Presentasi pada Seminar e-Learning perlu e-Library, Universitas Petra,
Surabaya, 3 Februari.
Dokumen http://fit.uii.ac.id/ 7