SlideShare a Scribd company logo
GEOGRAFI
A. LUAS DAERAH 4 .089 KM2
B. PANJANG JALAN
JALAN NEGARA 100,53
JALAN PROPINSI 114,350
JALAN KABUPATEN 214,88
TOTAL PANJANG JALAN 430,363
LINTASAN KERETA API
JUMLAH TOTAL : 24
LINTASAN BERPINTU : 10
LINTASAN TANPA PINTU : 14
DENGAN ALARM : 10
STASIUN : 8
PESAWAT UDARA : 2
KERETA API : 5
MUTIARA TIMUR BWI – SBY 1
TAWANGALUN BWI – MLG 1
SRITANJUNG BWI – BANGIL 1
PROBOWANGI BWI – PROBOLINGGO 1 K.A
LOKAL BWI – JEMBER 1
D. PENYEBRANGAN LAUT
ASDP 14 KAPAL
LCM 10 KAPAL
DEMOGRAFI
JML PENDUDUK : 1.947.003
LAKI-LAKI : 936.462
PEREMPUAN : 1.010.541
JUMLAH POLANTAS : 98 ORANG
RATIO POLANTAS : JALAN
1 : 4,018 KM
SARANA ANGKUTAN
A. ANGKUTAN DARAT
• ANGKUDES 77
• ANGKOT 68
• AKDP 166
• AKAP 27
• ANGK SEWA 14
B. ANGKUTAN UDARA
• BANDARA BLIMBINGSARI
a. Undang – undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia
b. Undang – Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
c. Program Dekade Of Action For Road Safety Tahun 2011 – 2020 dan
Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Tahun 2011 – 2035.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 pasal 32 dan pasal 33
tentang Tata cara pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan
penindakan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan.
e. Surat Telegram Kapolda Jatim Nomor ST/2006/IX/2013 tanggal 18
September 2013 ttg pelaksanaan gerakan nasional pelopor
keselamatan berlalu lintas.
f. Surat Telegram Kapolda Jatim Nomor ST/228/II/2015 tanggal 13
Februari 2015 ttg Polantas sbg penggerak revolusi mental & pelopor
tertib sosial di ruang publik.
NO NAMA DATA LAKA JUMLAH KET
1 DATA LAKA LANTAS
JUMLAH LAKA 810
KORBAN MD 223
KORBAN LB 746
KORBAN LR 262
KERMAT
118.400.00
0
2 PROFESI KORBAN
JUMLAH LAKA 810
PEGAWAI NEGERI SIPIL 30
TENTARA NASIONAL INDONESIA 1
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
3
KARYAWAN 268
PELAJAR 780
MAHASISWA 34
PENGEMUDI 2
PEDAGANG 4
PETANI 67
BURUH 10
LAIN LAIN 32
NO URAIAN JUMLAH KET
1 Tilang 29556
2 Tilang 29556
3 Teguran 2757
4 BB R2 0
5 BB R4. 0
PROFESI PELANGGAR
6 PNS 2216
7 Swasta 5992
8 Mahasiswa 1574
9 Pelajar 5316
10 Pengemudi umum 3854
11 Pedagang 4331
12 Tani / nelayan 3743
DISIPLIN BERLALU LINTAS MERUPAKAN SALAH SATU CERMIN
DARI DISIPLIN NASIONAL YANG MENUNJUKKAN HARGA DIRI
BANGSA, TERCANTUM DALAM AMANAT UU NO. 22 TAHUN 2009
TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN YAITU TERWUJUDNYA
ETIKA BERLALU LINTAS DAN BUDAYA BANGSA MELALUI UPAYA
PEMBINAAN, BIMBINGAN DAN PENDIDIKAN LALU LINTAS DENGAN
TUJUAN MEMBANGUN DISIPLIN BERLALU LINTAS DALAM KEHIDUPAN
SEHARI HARI.
SEJALAN DENGAN POTRET LALU LINTAS JALAN RAYA SAAT INI
JUMLAH KENDARAAN SANGAT BANYAK, MENINGKAT PESAT, JALANAN
PADAT PERILAKU PENGENDARA BERUSAHA BEREBUT CEPAT SAMPAI
TUJUAN, NGEBUT, ZIG ZAG, POTONG JALUR, LAWAN ARUS TEROBOS
LAMPU MERAH DAN SEBAGAINYA SEHINGGA DISAMPING MEMBUAT
LALU LINTAS MENJADI SEMRAWUT, PERILAKU PENGENDARA YANG
DEMIKIAN MENJADI FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
LALU LINTAS.
PADA TAHUN 2015 DARI 730 KASUS JUMLAH KORBAN
MENINGGAL DUNIA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS
MENCAPAI 157 ORANG DAN TERUS MENINGKAT MENJADI 223
ORANG DI TAHUN 2016 DARI 810 KASUS. ARTINYA DI
KABUPATEN BANYUWANGI SETIAP DUA HARI SEKALI ADA
ORANG YANG MENINGGAL DUNIA KARENA KECELAKAAN LALU
LINTAS.
KECELAKAAN LALU LINTAS LEBIH DIDOMINASI OLEH PENGENDARA
SEPEDA MOTOR USIA MUDA HINGGA MENCAPAI 60 PERSEN, RATA-RATA
MEREKA MELAKUKAN PELANGGARAN TERLEBIH DAHULU SEBAGAI AWAL
DARI PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KARENA INTERAKSI YANG
TERJADI SAAT BERLALU LINTAS SANGAT BERGANTUNG DARI PERILAKU
MANUSIA SEBAGAI PENGGUNA JALAN.
PENGETAHUAN PEMAHAMAN TERHADAP ATURAN YANG BERLAKU, KEMAMPUAN
DAN KETERAMPILAN MENGENDALIKAN KENDARAAN MUTLAK HARUS DIMILIKI
OLEH SETIAP PENGEMUDI DEMI TERCIPTANYA KEAMANAN KETERTIBAN
KELANCARAN & KESELATAN LALU LINTAS BAIK BAGI PENGENDARA ITU SENDIRI
MAUPUN PENGGUNA JALAN LAINNYA. SEHINGGA SATLANTAS POLRES
BANYUWANGI MENGAJAK SEGENAP INSTANSI TERKAIT SECARA BERSAMA-SAMA
MELAKUKAN PROGRAM KESELAMATAN BERLALU LINTAS DI JALAN RAYA
SEBAGAI WUJUD KOMITMEN BERSAMA MELAKUKAN REVOLUSI MENTAL
MENYELAMATKAN PELAJAR DARI KECELAKAAN LALU LINTAS.
2. SIM C (untuk kendaraan Roda 2)
- memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk)
- cukup berumur 17 tahun
- sehat jasmani dan rohani
- tahu/mengerti akan tata tertib/peraturan
lalu lintas
- cakap mengendarai kendaraan jenis SIM C
KELENGKAPAN SURAT-SURAT YG HARUS DIMILIKI OLEH
SETIAP PENGEMUDI BERDASARKAN PERKAP No. 9 Tahun
2012 tentang Surat Izin Mengemudi :
1. SIM A (untuk kendaraan Roda 4)
- cukup umur 18 tahun
- sehat jasmani dan rohani
- tahu/mengerti akan tata tertib/peraturan lalu lintas
- cakap mengendarai kendaraan untuk SIM A
1. Melihat.
2. Mengidentifikasi,
3. Memperkirakan.
4. Mengambil Keputusan,
5. Melaksanakan Keputusan.
Rambu lalu lintas adalah salah satu dari perlengkapan
jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan
atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan,
perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
Mengatur
kendaraan
Mengatur
Pejalan kaki
Berkedip memberi
Peringatan bahaya
BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KENDARAAN / PEJALAN KAKI
Lampu 3 Warna
- Merah
- Kuning
- Hijau
Lampu 2 Warna
- Merah
- Kuning
Lampu 2 Warna
- Merah atau
- Kuning
MARKA JALAN ADALAH SUATU TANDA YANG BERADA DI PERMUKAAN JALAN ATAU
DIATAS JALAN YANG MELIPUTI PERALATAN ATAU TANDA GARIS MEMBUJUR, MELIN-
TANG, SERONG SERTA LAMBANG LAINNYA YANG BERFUNGSI MENGARAHKAN ARUS
LALU LINTAS YANG MEMBATASI DAERAH KEPENTINGAN LALU LINTAS
 MARKA MEMBUJUR :
JENIS MARKA JALAN
Membujur tidak terputus : Larangan lewat dan tanda tepi jalur /jalan
Membujur terputus-putus : arahkan lalu lintas, peringatan ada Marka didepan
dan pembatas lakur/jalur jalan
Kombinasi membujur terputus-putus dan tidak terputus :
Kombinasi Marka membujur tidak terputus
1. Rambu perintah/larangan
2. Marka jalan
3. Alat pemberi isyarat lalu lintas
4. Gerakan lalu lintas
5. Berhenti dan parkir
6. Peringatan dg bunyi dan sinar
7. Kecepatan maks/min
8. Tata cara penggandengan & penempelan
WAJIB PATUH KETENTUAN :
Psl. 106 ayat 4
Penggunaan Jalur/Lajur Lantas
1. Tata cara berlalu lintas mengambil jalur jalan
sebelah kiri
2. Penggunaan jalur sebelah kanan hanya dapat
dilakukan apabila :
a. Bermaksud melewati kendaraan didepan
b. Ditunjuk / diperintah petugas Polri utk
digunakan sementara sbg jalur kiri
Psl. 108 ayat 1
Posisi Kendaraan di Jalan
(1) Dua lajur/lebih searah,kendaraan berkecepatan lebih
rendah daripada kendaraan lain HARUS mengambil
lajur KIRI.
(2) Perpindahan lajur harus memperhatikan situasi kendaraan
didepan,samping dan belakang serta memberikan isyarat
lampu penunjuk arah.
(3) Jika jalur dilengkapi rambu-rambu dan atau marka petunjuk
kecepatan,maka kendaraan harus berada pada lajur sesuai
kecepatannya.
Tata Cara
Menyusul dan Melewati
1. Pastikan jalan yg didepan aman, dan tetap dapat melihat sedikitnya
150 meter dimuka untuk memberikan dan menjaga ruang yang cukup
bagi kendaraan yg dilewatinya;
2. Periksa cermin pandanga belakang guna melihat kendaraan yang
mendekat dari arah belakang
3. Beri isyarat untuk mendahului (sedikitnya 3 detik sebelum keluar lajur
dan menyusul)
4. Mengambil lajur/jalur sebelah kanan kendaraan yang dilewatinya;
5. Dalam keadaan tertentu boleh sebelah kiri, bila :
a. Lajur kanan macet
B. Bermaksud belok kiri
Dilarang melewati kendaraan yang telah memberi
isyarat akan mengambil lajur/jalur kanan
Psl 109 ayat 3
Pengemudi Dilarang Melewati:
a. Kendaraan lain di persimpangan atau persilangan
sebidang.
b. Kend lain yg sdg berikan kesempatan menyeberang kpd
pejalan kaki atau pengendara sepeda.
Pengemudi yg akan Dilewati Kend Lain Wajib :
1. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi kend yg akan melewati;
2. Memberi kesempatan / menjaga kecepatan agar dapat dilewati
dengan aman
Tata Cara Berpapasan
 Berpapasan pada jalan yg tdk ada pemisah, harus memberikan
ruang gerak yg cukup disebelah kanan kendaraan
 Bila ada rintangan didepan, dahulukan kendaraan dari arah
berlawanan
 Pada tanjakan/menurun tdk mungkin berpapasan  yg
menanjak didahulukan
Psl. 110 ayat 2
Psl. 110 ayat 1
Psl. 111
Tata Cara Membelok
1. Pengemudi yg akan membelok / berbalik arah atau
berpindah lajur, harus :
a. Mengamati situasi ll didepan, samping & belakang;
b. Memberi isyarat dg lampu/isyarat tangan;
3. Pengemudi dilarang langsung belok kiri pada setiap
persimpangan jalan kecuali ditentukan lain oleh rambu
atau alat pemberi isyarat lalu lintas (apill)
Psl. 112 ayat :
Memperlambat Kendaraan
PENGEMUDI HARUS MEMPERLAMBAT KENDARAAN,
APABILA AKAN MELEWATI :
1. Kend umum yg sedang menaikkan / menurunkan penumpang;
2. Kend tdk bermotor yg ditarik hewan, hewan yg ditunggangi atau
digiring
3. Memasuki pusat giat masy
4. Mendekati persimpangan jalan/perlintasan sebidang K.A.
5. Melihat/mengetahui pejalan kaki yg akan menyeberang
PENGEMUDI DILARANG MELEWATI :
1. Kend lain di persimpangan / persilangan sebidang dg K.Api
2. Kend yg sedang memberi kesempatan menyeberang kepada
pejalan kaki atau sepeda
KECEPATAN
40 KPJ
KECEPATAN
50 KPJ
KECEPATAN
60 KPJ
KECEPATAN
70 KPJ
Jarak Antar Kendaraan
Kecepatan : 2 (detik)
Hak Utama Pada Persimpangan
Dan Perlintasan Sebidang
Persimpangan tidak dengan apill
Pengemudi wajib memberikan hak utama kepada :
1. Kend yg datang dr arah DEPAN dan/atau cabang persimpangan lain,
jika dinyatakan dg rambu / marka
2. Kend dr JALAN UTAMA, bila pengemudi datang dr jalan lebih
kecil/gang/pekarangan;
3. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan SEBELAH KIRI, utk
persim 4 atau lebih sama besar;
4. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan SEBELAH KIRI, utk
persimpangan 3 TIDAK tegak lurus;
5. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan YANG LURUS, utk
persimpangan 3 tegak lurus;
Psl. 113 ayat 1
PADA PERSILANGAN SEBIDANG DG JALAN REL
(KERETA API), Pengemudi harus :
1. Berhenti ketika sinyal berbunyi, palang pintu K.A
sudah mulai menutup/ada isyarat lain
2. Mendahulukan kereta api
3. Memberikan hak utama kepada kendaraan yg lebih
dahulu melintasi rel
Psl. 114
Hak Utama Penggunaan Jalan
Untuk Kelancaran Lalu Lintas
A. PEMAKAI JALAN WAJIB MENDAHULUKAN SESUAI URUTAN
PRIORITAS SEBAGAI BERIKUT :
1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas;
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
3. Kend utk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas;
4. Kend Kepala Negara/Pemerintah Asing sbg tamu negara;
5. Iring-iringan pengantaran jenazah;
6. Konvoi, pawai atau kend orang cacat;
7. Kend utk keperluan khusus mengangkut barang-barang khusus
B. PRIORITAS DG PENGAWALAN PETUGAS YG BERWENANG /
DILENGKAPI ISYARAT / TANDA-TANDA LAIN
C. APILL DENGAN ISYARAT BERHENTI TIDAK BERLAKU
Berhenti dan Parkir
SELAIN KR BERMOTOR UMUM DLM TRAYEK SETIAP KR BERMOTOR DPT
BERHENTI DISETIAP JALAN, KECUALI :
1. TERDAPAT RAMBU LARANGAN BERHENTI DAN/ATAU MARKA JALAN YG BERGARIS
UTUH
2. PADA TEMPAT TERTENTU YG DAPAT MEMBAHAYAKAN KEAMANAN, KESELAMATAN,
SERTA MENGGANGGU KAMTIBCAR LANTAS DAN ANGKUTAN JALAN
3. DI JALAN TOL
1. PENGEMUDI KR UMUM /BUS SEKOLAH YG SDG BERHENTI UTK MENURUNKAN
DAN/ATAU MENAIKAN PENUMPANGWAJIB BERI ISYARAT BERHENTI.
2. PENGEMUDI DI BLKG KR UMUM/BUS SEKOLAH YG SDG BERHENTI WAJIB
MENGHENTIKAN KR SEMENTARA.
Psl.121
KEND BERHENTI / PAKIR DALAM KEADAAN DARURAT WAJIB MEMASANG
SEGITIGA PENGAMAN, LAMPU ISYARAT BAHAYA ATAU ISYARAT LAINNYA.
Psl.118
Psl.119
Peringatan dengan bunyi
A. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON) DIGUNAKAN
APABILA :
1. Diperlukan untuk keselamatan;
2. Melewati kendaraan bermotor lain;
B. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON) DILARANG :
1. Pada tempat tertentu dinyatakan dengan rambu;
2. Bunyi yg dikeluarkan tidak sesuai persyaratan teknis
dan laik jalan kendaraan bermotor;
Psl.48 ayat 3 huruf f
Pengguna jalan yg memperoleh
hak utama utk kelancaran
Psl. 134
1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas;
2. Ambulans yg sedang mengangkut orang sakit;
3. Kend utk berikan pertolongan laka lantas;
4. Kend Pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
5. Kendaraan Pimp dan pejabat negara asing serta lembaga
internasional yg menjadi tamu negara;
6. Iring-iringan pengantar jenazah;
7. Konvoi/kend utk kepentingan tertentu menurut petugas Polri
Psl. 135
Harus dikawal Polri dan gunakan isyarat lampu merah/biru
dan bunyi sirene
Penggunaan Lampu
A.Pengemudi Kendaraan
Bermotor di Malam Hari/
Waktu Gelap,WAJIB
MENYALAKAN LAMPU
yang meliputi :
1. Lampu utama dekat;
2. Lampu posisi depan & blkg;
3. Lampu tanda nomor kendaraan;
4. Lampu batas bagi kendaraan tertentu;
B.Pengemudi
Kendaraan
Bermotor
Dilarang :
 Menyalakan/menggunakan lampu-lampu selain yg diwajibkan
kecuali tdk membahayakan / mengganggu pemakai jalan lain;
 Menyalakan lampu jauh waktu berpapasan;
 Menyalakan lampu kabut pada waktu cuaca terang;
 Menutup lampu penunjuk arah, lampu mundur dan lampu isyarat
peringatan bahaya;
 Menyalakan lampu peringatan berwarna biru atau merah;
Khusus spd mtr wajib menyalakan lampu utama pada siang hari
Psl. 107
Perilaku Pengemudi Terhadap
Pejalan Kaki
PENGEMUDI KENDARAAN
BERMOTOR WAJIB
MENGUTAMAKAN
KESELAMATAN PEJALAN
KAKI :
1.Yang berada /berjalan
pada bagian jalan utk
pejalan kaki;
2.Yang akan / sedang
menyeberang jalan.
Pejalan Kaki
1. Berjalan pada fasilitas utk pejalan kaki / paling kiri;
2. Paling kiri bila mendorong kereta dorong;
3. Menyeberang ditempat yang ditentukan, bila tdk ada 
ditempat yg menjamin keselamatan & kelancaran lalu lintas;
4. ROMBONGAN PEJALAN KAKI (mis. Gerak jalan) menggunakan
lajur paling kiri
Kecelakaan Lalu Lintas
(1) Pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu lintas, wajib :
a. menghentikan kendaraan
b. menolong orang yang menjadi korban laka.
c. melaporkan laka tsb kpd kepolisian terdekat.
d. memberikan keterangan yg terkait dg kejadian laka
lantas
(2) Apabila dlm keadaan memaksa tidak dapat melaksanakan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf
a dan b,tetap diwajibkan segera melaporkan diri kepada
kepolisian terdekat.
Psl. 231 ayat 1& 2
HIMBAUAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS DI JALAN
RAYA :
1. SEBELUM BERANGKAT CEK KONDISI KELAIKKAN KENDARAAN, PASTIKAN KONDISI REM DAN
LAMPU BENAR-BENAR BERFUNGSI BAIK SERTA MEMBAWA SURAT-SURAT SEPERTI KTP, SIM DAN
STNK;
2. BIASAKAN MENGGUNAKAN HELM STANDAR BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR DAN YANG
MEMBONCENG; MENGGUNAKAN KACA SPION LENGKAP, GUNAKAN LAJUR KIRI SERTA MENYALAKAN
LAMPU DI SIANG HARI;
3. HINDARI PENGGUNAAN HP SAAT BERKENDARA;
4. SAAT MENGEMUDI JANGAN SEDANG DALAM PENGARUH ALKOHOL ATAU OBAT TERLARANG, DAPAT
MENGURANGI KOSENTRASI PENGEMUDI MENJADI TIDAK WAJAR DAN DAPAT MENYEBABKAN
KECELAKAAN LALU LINTAS KARENA SIAP DIRI PENGEMUDI SANGAT DIPERLUKAN DEMI
KESELAMATAN BERSAMA;
5. KURANGI KECEPATAN PADA SAAT MENDEKATI PERSIMPANGAN, TERTIB MARKA, JANGAN
MENYALIP BILA MARKA LURUS DAN PANDANGAN TIDAK BEBAS, JANGAN BERJALAN ZIG-ZAG
KARENA DAPAT MENYEBABKAN KECELAKAAN;
6. PATUHI DAN DISIPLIN TERHADAP KETENTUAN TATA-CARA BERLALU-LINTAS SAAT MEMASUKI
JALAN UTAMA, SAAT MENDAHULUI, MEMBELOK/MEMUTAR ARAH DAN PENGGUNAAN LAMPU SIGN;
7. BUDAYAKAN TERTIB BERETIKA, SOPAN SANTUN DI JALAN RAYA DAN SELALU SAFETY RIDING,
TIDAK KONVOI, TIDAK KEBUT-KEBUTAN, TIDAK MELAWAN ARUS, TIDAK MENEROBOS LAMPU
MERAH, BAND BERJALAN DENGAN TRUK/PICKUP DAN KNALPOT BRONG JANGAN DIPAKAI, JANGAN
GUNAKAN MOBIL BARANG UNTUK MENGANGKUT ORANG.
8. AYOO … LARE OSENG MENJADI PELOPOR KESELAMATAN BERLALU LINTAS DI JALAN DAN
BERSAMA-SAMA MELAKUKAN REVOLUSI MENTAL MENUJU INDONESIA TERTIB, BERSATU,
KESELAMATAN NO. 1.
TATA_CARA_and_ETIKA_BERLALU_LINTAS.ppt

More Related Content

Similar to TATA_CARA_and_ETIKA_BERLALU_LINTAS.ppt

PEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTAS
PEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTASPEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTAS
PEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTAS
sudiantosihite
 
Prensentasi pramuka tentang lalulintas
Prensentasi pramuka tentang lalulintasPrensentasi pramuka tentang lalulintas
Prensentasi pramuka tentang lalulintas
Mashadi Mashadi
 
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Pandhu123
 
Tata cara berkendara
Tata cara berkendaraTata cara berkendara
Tata cara berkendara
Karina Liem
 
PAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptx
PAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptxPAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptx
PAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptx
DwiAriniMandasari
 
SOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.ppt
SOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.pptSOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.ppt
SOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.ppt
angganovrian665
 
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptxLALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
LiusKartono1
 
LALULINTAS.pptx
LALULINTAS.pptxLALULINTAS.pptx
LALULINTAS.pptx
SidiqMulyani
 
Safety Riding
Safety RidingSafety Riding
Safety Riding
Budi Cules Utomo
 
peraturan dan paparan satuan lantas.pptx
peraturan dan paparan satuan lantas.pptxperaturan dan paparan satuan lantas.pptx
peraturan dan paparan satuan lantas.pptx
PolsekKapuasHilir
 
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Arif Efendi
 
C Elaun
C ElaunC Elaun
C Elaun
guestb997e4
 
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptxMeningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
RIBYTIZZARADIASHAFIK
 
Buku jalan raya
Buku jalan raya Buku jalan raya
Buku jalan raya
deni bohlam
 
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
ChristoRindorindo1
 
(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019
(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019
(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019
Yuliansyah Haroni
 
Materi Defensive Drive
Materi Defensive DriveMateri Defensive Drive
Materi Defensive Drive
Effendi Sitohang
 
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
Bustamin Razak
 
Tugas k3 Pengenalan Rambu lalulintas
Tugas k3 Pengenalan Rambu lalulintasTugas k3 Pengenalan Rambu lalulintas
Tugas k3 Pengenalan Rambu lalulintas
Dita Aldisa
 

Similar to TATA_CARA_and_ETIKA_BERLALU_LINTAS.ppt (20)

Ppt lantas
Ppt lantasPpt lantas
Ppt lantas
 
PEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTAS
PEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTASPEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTAS
PEMBINAN DAN PENYULUHAN LALU LINTAS
 
Prensentasi pramuka tentang lalulintas
Prensentasi pramuka tentang lalulintasPrensentasi pramuka tentang lalulintas
Prensentasi pramuka tentang lalulintas
 
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
Materi Pengawalan (Resimen Mahasiswa)
 
Tata cara berkendara
Tata cara berkendaraTata cara berkendara
Tata cara berkendara
 
PAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptx
PAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptxPAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptx
PAPARAN PEMBINAAN PENGEMUDI 2021.pptx
 
SOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.ppt
SOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.pptSOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.ppt
SOSIALISASI UU NO.22 THN 2009.ppt
 
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptxLALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
LALULINTASetikadijalanpenyuluhan dan .pptx
 
LALULINTAS.pptx
LALULINTAS.pptxLALULINTAS.pptx
LALULINTAS.pptx
 
Safety Riding
Safety RidingSafety Riding
Safety Riding
 
peraturan dan paparan satuan lantas.pptx
peraturan dan paparan satuan lantas.pptxperaturan dan paparan satuan lantas.pptx
peraturan dan paparan satuan lantas.pptx
 
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
 
C Elaun
C ElaunC Elaun
C Elaun
 
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptxMeningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
Meningkatkan_Kesadaran_Hukum_Berlalu_Lin.pptx
 
Buku jalan raya
Buku jalan raya Buku jalan raya
Buku jalan raya
 
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
 
(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019
(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019
(Fix) presentasi zona labuh a pbs2019
 
Materi Defensive Drive
Materi Defensive DriveMateri Defensive Drive
Materi Defensive Drive
 
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
 
Tugas k3 Pengenalan Rambu lalulintas
Tugas k3 Pengenalan Rambu lalulintasTugas k3 Pengenalan Rambu lalulintas
Tugas k3 Pengenalan Rambu lalulintas
 

Recently uploaded

PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
NinaRahayuBelia
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
muhammadarsyad77
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 

Recently uploaded (12)

PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 

TATA_CARA_and_ETIKA_BERLALU_LINTAS.ppt

  • 1.
  • 2. GEOGRAFI A. LUAS DAERAH 4 .089 KM2 B. PANJANG JALAN JALAN NEGARA 100,53 JALAN PROPINSI 114,350 JALAN KABUPATEN 214,88 TOTAL PANJANG JALAN 430,363 LINTASAN KERETA API JUMLAH TOTAL : 24 LINTASAN BERPINTU : 10 LINTASAN TANPA PINTU : 14 DENGAN ALARM : 10 STASIUN : 8 PESAWAT UDARA : 2 KERETA API : 5 MUTIARA TIMUR BWI – SBY 1 TAWANGALUN BWI – MLG 1 SRITANJUNG BWI – BANGIL 1 PROBOWANGI BWI – PROBOLINGGO 1 K.A LOKAL BWI – JEMBER 1 D. PENYEBRANGAN LAUT ASDP 14 KAPAL LCM 10 KAPAL DEMOGRAFI JML PENDUDUK : 1.947.003 LAKI-LAKI : 936.462 PEREMPUAN : 1.010.541 JUMLAH POLANTAS : 98 ORANG RATIO POLANTAS : JALAN 1 : 4,018 KM SARANA ANGKUTAN A. ANGKUTAN DARAT • ANGKUDES 77 • ANGKOT 68 • AKDP 166 • AKAP 27 • ANGK SEWA 14 B. ANGKUTAN UDARA • BANDARA BLIMBINGSARI
  • 3. a. Undang – undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia b. Undang – Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. c. Program Dekade Of Action For Road Safety Tahun 2011 – 2020 dan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Tahun 2011 – 2035. d. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 pasal 32 dan pasal 33 tentang Tata cara pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan penindakan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan. e. Surat Telegram Kapolda Jatim Nomor ST/2006/IX/2013 tanggal 18 September 2013 ttg pelaksanaan gerakan nasional pelopor keselamatan berlalu lintas. f. Surat Telegram Kapolda Jatim Nomor ST/228/II/2015 tanggal 13 Februari 2015 ttg Polantas sbg penggerak revolusi mental & pelopor tertib sosial di ruang publik.
  • 4. NO NAMA DATA LAKA JUMLAH KET 1 DATA LAKA LANTAS JUMLAH LAKA 810 KORBAN MD 223 KORBAN LB 746 KORBAN LR 262 KERMAT 118.400.00 0 2 PROFESI KORBAN JUMLAH LAKA 810 PEGAWAI NEGERI SIPIL 30 TENTARA NASIONAL INDONESIA 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 3 KARYAWAN 268 PELAJAR 780 MAHASISWA 34 PENGEMUDI 2 PEDAGANG 4 PETANI 67 BURUH 10 LAIN LAIN 32 NO URAIAN JUMLAH KET 1 Tilang 29556 2 Tilang 29556 3 Teguran 2757 4 BB R2 0 5 BB R4. 0 PROFESI PELANGGAR 6 PNS 2216 7 Swasta 5992 8 Mahasiswa 1574 9 Pelajar 5316 10 Pengemudi umum 3854 11 Pedagang 4331 12 Tani / nelayan 3743
  • 5. DISIPLIN BERLALU LINTAS MERUPAKAN SALAH SATU CERMIN DARI DISIPLIN NASIONAL YANG MENUNJUKKAN HARGA DIRI BANGSA, TERCANTUM DALAM AMANAT UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN YAITU TERWUJUDNYA ETIKA BERLALU LINTAS DAN BUDAYA BANGSA MELALUI UPAYA PEMBINAAN, BIMBINGAN DAN PENDIDIKAN LALU LINTAS DENGAN TUJUAN MEMBANGUN DISIPLIN BERLALU LINTAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI. SEJALAN DENGAN POTRET LALU LINTAS JALAN RAYA SAAT INI JUMLAH KENDARAAN SANGAT BANYAK, MENINGKAT PESAT, JALANAN PADAT PERILAKU PENGENDARA BERUSAHA BEREBUT CEPAT SAMPAI TUJUAN, NGEBUT, ZIG ZAG, POTONG JALUR, LAWAN ARUS TEROBOS LAMPU MERAH DAN SEBAGAINYA SEHINGGA DISAMPING MEMBUAT LALU LINTAS MENJADI SEMRAWUT, PERILAKU PENGENDARA YANG DEMIKIAN MENJADI FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS.
  • 6. PADA TAHUN 2015 DARI 730 KASUS JUMLAH KORBAN MENINGGAL DUNIA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS MENCAPAI 157 ORANG DAN TERUS MENINGKAT MENJADI 223 ORANG DI TAHUN 2016 DARI 810 KASUS. ARTINYA DI KABUPATEN BANYUWANGI SETIAP DUA HARI SEKALI ADA ORANG YANG MENINGGAL DUNIA KARENA KECELAKAAN LALU LINTAS. KECELAKAAN LALU LINTAS LEBIH DIDOMINASI OLEH PENGENDARA SEPEDA MOTOR USIA MUDA HINGGA MENCAPAI 60 PERSEN, RATA-RATA MEREKA MELAKUKAN PELANGGARAN TERLEBIH DAHULU SEBAGAI AWAL DARI PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KARENA INTERAKSI YANG TERJADI SAAT BERLALU LINTAS SANGAT BERGANTUNG DARI PERILAKU MANUSIA SEBAGAI PENGGUNA JALAN. PENGETAHUAN PEMAHAMAN TERHADAP ATURAN YANG BERLAKU, KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN MENGENDALIKAN KENDARAAN MUTLAK HARUS DIMILIKI OLEH SETIAP PENGEMUDI DEMI TERCIPTANYA KEAMANAN KETERTIBAN KELANCARAN & KESELATAN LALU LINTAS BAIK BAGI PENGENDARA ITU SENDIRI MAUPUN PENGGUNA JALAN LAINNYA. SEHINGGA SATLANTAS POLRES BANYUWANGI MENGAJAK SEGENAP INSTANSI TERKAIT SECARA BERSAMA-SAMA MELAKUKAN PROGRAM KESELAMATAN BERLALU LINTAS DI JALAN RAYA SEBAGAI WUJUD KOMITMEN BERSAMA MELAKUKAN REVOLUSI MENTAL MENYELAMATKAN PELAJAR DARI KECELAKAAN LALU LINTAS.
  • 7. 2. SIM C (untuk kendaraan Roda 2) - memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) - cukup berumur 17 tahun - sehat jasmani dan rohani - tahu/mengerti akan tata tertib/peraturan lalu lintas - cakap mengendarai kendaraan jenis SIM C KELENGKAPAN SURAT-SURAT YG HARUS DIMILIKI OLEH SETIAP PENGEMUDI BERDASARKAN PERKAP No. 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi : 1. SIM A (untuk kendaraan Roda 4) - cukup umur 18 tahun - sehat jasmani dan rohani - tahu/mengerti akan tata tertib/peraturan lalu lintas - cakap mengendarai kendaraan untuk SIM A
  • 8. 1. Melihat. 2. Mengidentifikasi, 3. Memperkirakan. 4. Mengambil Keputusan, 5. Melaksanakan Keputusan.
  • 9. Rambu lalu lintas adalah salah satu dari perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.
  • 10. Mengatur kendaraan Mengatur Pejalan kaki Berkedip memberi Peringatan bahaya BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KENDARAAN / PEJALAN KAKI Lampu 3 Warna - Merah - Kuning - Hijau Lampu 2 Warna - Merah - Kuning Lampu 2 Warna - Merah atau - Kuning
  • 11. MARKA JALAN ADALAH SUATU TANDA YANG BERADA DI PERMUKAAN JALAN ATAU DIATAS JALAN YANG MELIPUTI PERALATAN ATAU TANDA GARIS MEMBUJUR, MELIN- TANG, SERONG SERTA LAMBANG LAINNYA YANG BERFUNGSI MENGARAHKAN ARUS LALU LINTAS YANG MEMBATASI DAERAH KEPENTINGAN LALU LINTAS  MARKA MEMBUJUR : JENIS MARKA JALAN Membujur tidak terputus : Larangan lewat dan tanda tepi jalur /jalan Membujur terputus-putus : arahkan lalu lintas, peringatan ada Marka didepan dan pembatas lakur/jalur jalan Kombinasi membujur terputus-putus dan tidak terputus : Kombinasi Marka membujur tidak terputus
  • 12. 1. Rambu perintah/larangan 2. Marka jalan 3. Alat pemberi isyarat lalu lintas 4. Gerakan lalu lintas 5. Berhenti dan parkir 6. Peringatan dg bunyi dan sinar 7. Kecepatan maks/min 8. Tata cara penggandengan & penempelan WAJIB PATUH KETENTUAN : Psl. 106 ayat 4
  • 13. Penggunaan Jalur/Lajur Lantas 1. Tata cara berlalu lintas mengambil jalur jalan sebelah kiri 2. Penggunaan jalur sebelah kanan hanya dapat dilakukan apabila : a. Bermaksud melewati kendaraan didepan b. Ditunjuk / diperintah petugas Polri utk digunakan sementara sbg jalur kiri Psl. 108 ayat 1
  • 14. Posisi Kendaraan di Jalan (1) Dua lajur/lebih searah,kendaraan berkecepatan lebih rendah daripada kendaraan lain HARUS mengambil lajur KIRI. (2) Perpindahan lajur harus memperhatikan situasi kendaraan didepan,samping dan belakang serta memberikan isyarat lampu penunjuk arah. (3) Jika jalur dilengkapi rambu-rambu dan atau marka petunjuk kecepatan,maka kendaraan harus berada pada lajur sesuai kecepatannya.
  • 15. Tata Cara Menyusul dan Melewati 1. Pastikan jalan yg didepan aman, dan tetap dapat melihat sedikitnya 150 meter dimuka untuk memberikan dan menjaga ruang yang cukup bagi kendaraan yg dilewatinya; 2. Periksa cermin pandanga belakang guna melihat kendaraan yang mendekat dari arah belakang 3. Beri isyarat untuk mendahului (sedikitnya 3 detik sebelum keluar lajur dan menyusul) 4. Mengambil lajur/jalur sebelah kanan kendaraan yang dilewatinya; 5. Dalam keadaan tertentu boleh sebelah kiri, bila : a. Lajur kanan macet B. Bermaksud belok kiri Dilarang melewati kendaraan yang telah memberi isyarat akan mengambil lajur/jalur kanan Psl 109 ayat 3
  • 16. Pengemudi Dilarang Melewati: a. Kendaraan lain di persimpangan atau persilangan sebidang. b. Kend lain yg sdg berikan kesempatan menyeberang kpd pejalan kaki atau pengendara sepeda. Pengemudi yg akan Dilewati Kend Lain Wajib : 1. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi kend yg akan melewati; 2. Memberi kesempatan / menjaga kecepatan agar dapat dilewati dengan aman
  • 17. Tata Cara Berpapasan  Berpapasan pada jalan yg tdk ada pemisah, harus memberikan ruang gerak yg cukup disebelah kanan kendaraan  Bila ada rintangan didepan, dahulukan kendaraan dari arah berlawanan  Pada tanjakan/menurun tdk mungkin berpapasan  yg menanjak didahulukan Psl. 110 ayat 2 Psl. 110 ayat 1 Psl. 111
  • 18. Tata Cara Membelok 1. Pengemudi yg akan membelok / berbalik arah atau berpindah lajur, harus : a. Mengamati situasi ll didepan, samping & belakang; b. Memberi isyarat dg lampu/isyarat tangan; 3. Pengemudi dilarang langsung belok kiri pada setiap persimpangan jalan kecuali ditentukan lain oleh rambu atau alat pemberi isyarat lalu lintas (apill) Psl. 112 ayat :
  • 19. Memperlambat Kendaraan PENGEMUDI HARUS MEMPERLAMBAT KENDARAAN, APABILA AKAN MELEWATI : 1. Kend umum yg sedang menaikkan / menurunkan penumpang; 2. Kend tdk bermotor yg ditarik hewan, hewan yg ditunggangi atau digiring 3. Memasuki pusat giat masy 4. Mendekati persimpangan jalan/perlintasan sebidang K.A. 5. Melihat/mengetahui pejalan kaki yg akan menyeberang PENGEMUDI DILARANG MELEWATI : 1. Kend lain di persimpangan / persilangan sebidang dg K.Api 2. Kend yg sedang memberi kesempatan menyeberang kepada pejalan kaki atau sepeda
  • 20. KECEPATAN 40 KPJ KECEPATAN 50 KPJ KECEPATAN 60 KPJ KECEPATAN 70 KPJ Jarak Antar Kendaraan Kecepatan : 2 (detik)
  • 21. Hak Utama Pada Persimpangan Dan Perlintasan Sebidang Persimpangan tidak dengan apill Pengemudi wajib memberikan hak utama kepada : 1. Kend yg datang dr arah DEPAN dan/atau cabang persimpangan lain, jika dinyatakan dg rambu / marka 2. Kend dr JALAN UTAMA, bila pengemudi datang dr jalan lebih kecil/gang/pekarangan; 3. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan SEBELAH KIRI, utk persim 4 atau lebih sama besar; 4. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan SEBELAH KIRI, utk persimpangan 3 TIDAK tegak lurus; 5. Kend yg datang dr arah cabang persimpangan YANG LURUS, utk persimpangan 3 tegak lurus; Psl. 113 ayat 1
  • 22. PADA PERSILANGAN SEBIDANG DG JALAN REL (KERETA API), Pengemudi harus : 1. Berhenti ketika sinyal berbunyi, palang pintu K.A sudah mulai menutup/ada isyarat lain 2. Mendahulukan kereta api 3. Memberikan hak utama kepada kendaraan yg lebih dahulu melintasi rel Psl. 114
  • 23. Hak Utama Penggunaan Jalan Untuk Kelancaran Lalu Lintas A. PEMAKAI JALAN WAJIB MENDAHULUKAN SESUAI URUTAN PRIORITAS SEBAGAI BERIKUT : 1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas; 2. Ambulans yang mengangkut orang sakit; 3. Kend utk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas; 4. Kend Kepala Negara/Pemerintah Asing sbg tamu negara; 5. Iring-iringan pengantaran jenazah; 6. Konvoi, pawai atau kend orang cacat; 7. Kend utk keperluan khusus mengangkut barang-barang khusus B. PRIORITAS DG PENGAWALAN PETUGAS YG BERWENANG / DILENGKAPI ISYARAT / TANDA-TANDA LAIN C. APILL DENGAN ISYARAT BERHENTI TIDAK BERLAKU
  • 24. Berhenti dan Parkir SELAIN KR BERMOTOR UMUM DLM TRAYEK SETIAP KR BERMOTOR DPT BERHENTI DISETIAP JALAN, KECUALI : 1. TERDAPAT RAMBU LARANGAN BERHENTI DAN/ATAU MARKA JALAN YG BERGARIS UTUH 2. PADA TEMPAT TERTENTU YG DAPAT MEMBAHAYAKAN KEAMANAN, KESELAMATAN, SERTA MENGGANGGU KAMTIBCAR LANTAS DAN ANGKUTAN JALAN 3. DI JALAN TOL 1. PENGEMUDI KR UMUM /BUS SEKOLAH YG SDG BERHENTI UTK MENURUNKAN DAN/ATAU MENAIKAN PENUMPANGWAJIB BERI ISYARAT BERHENTI. 2. PENGEMUDI DI BLKG KR UMUM/BUS SEKOLAH YG SDG BERHENTI WAJIB MENGHENTIKAN KR SEMENTARA. Psl.121 KEND BERHENTI / PAKIR DALAM KEADAAN DARURAT WAJIB MEMASANG SEGITIGA PENGAMAN, LAMPU ISYARAT BAHAYA ATAU ISYARAT LAINNYA. Psl.118 Psl.119
  • 25. Peringatan dengan bunyi A. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON) DIGUNAKAN APABILA : 1. Diperlukan untuk keselamatan; 2. Melewati kendaraan bermotor lain; B. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON) DILARANG : 1. Pada tempat tertentu dinyatakan dengan rambu; 2. Bunyi yg dikeluarkan tidak sesuai persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor; Psl.48 ayat 3 huruf f
  • 26. Pengguna jalan yg memperoleh hak utama utk kelancaran Psl. 134 1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas; 2. Ambulans yg sedang mengangkut orang sakit; 3. Kend utk berikan pertolongan laka lantas; 4. Kend Pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia; 5. Kendaraan Pimp dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yg menjadi tamu negara; 6. Iring-iringan pengantar jenazah; 7. Konvoi/kend utk kepentingan tertentu menurut petugas Polri Psl. 135 Harus dikawal Polri dan gunakan isyarat lampu merah/biru dan bunyi sirene
  • 27. Penggunaan Lampu A.Pengemudi Kendaraan Bermotor di Malam Hari/ Waktu Gelap,WAJIB MENYALAKAN LAMPU yang meliputi : 1. Lampu utama dekat; 2. Lampu posisi depan & blkg; 3. Lampu tanda nomor kendaraan; 4. Lampu batas bagi kendaraan tertentu; B.Pengemudi Kendaraan Bermotor Dilarang :  Menyalakan/menggunakan lampu-lampu selain yg diwajibkan kecuali tdk membahayakan / mengganggu pemakai jalan lain;  Menyalakan lampu jauh waktu berpapasan;  Menyalakan lampu kabut pada waktu cuaca terang;  Menutup lampu penunjuk arah, lampu mundur dan lampu isyarat peringatan bahaya;  Menyalakan lampu peringatan berwarna biru atau merah; Khusus spd mtr wajib menyalakan lampu utama pada siang hari Psl. 107
  • 28. Perilaku Pengemudi Terhadap Pejalan Kaki PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR WAJIB MENGUTAMAKAN KESELAMATAN PEJALAN KAKI : 1.Yang berada /berjalan pada bagian jalan utk pejalan kaki; 2.Yang akan / sedang menyeberang jalan. Pejalan Kaki 1. Berjalan pada fasilitas utk pejalan kaki / paling kiri; 2. Paling kiri bila mendorong kereta dorong; 3. Menyeberang ditempat yang ditentukan, bila tdk ada  ditempat yg menjamin keselamatan & kelancaran lalu lintas; 4. ROMBONGAN PEJALAN KAKI (mis. Gerak jalan) menggunakan lajur paling kiri
  • 29. Kecelakaan Lalu Lintas (1) Pengemudi yang terlibat kecelakaan lalu lintas, wajib : a. menghentikan kendaraan b. menolong orang yang menjadi korban laka. c. melaporkan laka tsb kpd kepolisian terdekat. d. memberikan keterangan yg terkait dg kejadian laka lantas (2) Apabila dlm keadaan memaksa tidak dapat melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b,tetap diwajibkan segera melaporkan diri kepada kepolisian terdekat. Psl. 231 ayat 1& 2
  • 30. HIMBAUAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS DI JALAN RAYA : 1. SEBELUM BERANGKAT CEK KONDISI KELAIKKAN KENDARAAN, PASTIKAN KONDISI REM DAN LAMPU BENAR-BENAR BERFUNGSI BAIK SERTA MEMBAWA SURAT-SURAT SEPERTI KTP, SIM DAN STNK; 2. BIASAKAN MENGGUNAKAN HELM STANDAR BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR DAN YANG MEMBONCENG; MENGGUNAKAN KACA SPION LENGKAP, GUNAKAN LAJUR KIRI SERTA MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI; 3. HINDARI PENGGUNAAN HP SAAT BERKENDARA; 4. SAAT MENGEMUDI JANGAN SEDANG DALAM PENGARUH ALKOHOL ATAU OBAT TERLARANG, DAPAT MENGURANGI KOSENTRASI PENGEMUDI MENJADI TIDAK WAJAR DAN DAPAT MENYEBABKAN KECELAKAAN LALU LINTAS KARENA SIAP DIRI PENGEMUDI SANGAT DIPERLUKAN DEMI KESELAMATAN BERSAMA; 5. KURANGI KECEPATAN PADA SAAT MENDEKATI PERSIMPANGAN, TERTIB MARKA, JANGAN MENYALIP BILA MARKA LURUS DAN PANDANGAN TIDAK BEBAS, JANGAN BERJALAN ZIG-ZAG KARENA DAPAT MENYEBABKAN KECELAKAAN; 6. PATUHI DAN DISIPLIN TERHADAP KETENTUAN TATA-CARA BERLALU-LINTAS SAAT MEMASUKI JALAN UTAMA, SAAT MENDAHULUI, MEMBELOK/MEMUTAR ARAH DAN PENGGUNAAN LAMPU SIGN; 7. BUDAYAKAN TERTIB BERETIKA, SOPAN SANTUN DI JALAN RAYA DAN SELALU SAFETY RIDING, TIDAK KONVOI, TIDAK KEBUT-KEBUTAN, TIDAK MELAWAN ARUS, TIDAK MENEROBOS LAMPU MERAH, BAND BERJALAN DENGAN TRUK/PICKUP DAN KNALPOT BRONG JANGAN DIPAKAI, JANGAN GUNAKAN MOBIL BARANG UNTUK MENGANGKUT ORANG. 8. AYOO … LARE OSENG MENJADI PELOPOR KESELAMATAN BERLALU LINTAS DI JALAN DAN BERSAMA-SAMA MELAKUKAN REVOLUSI MENTAL MENUJU INDONESIA TERTIB, BERSATU, KESELAMATAN NO. 1.