Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Etika Berlalu Lintas (MATERI DIKMAS LANTAS 2019)
1.
2. CURICULUM VITAE
1. Nama Lengkap : SUDIBYO.TW
2. Pangkat/NRP : IPTU/64120537
3. Tempat Lahir : SURAKARTA
4. Jabatan : KANIT BINMAS
5. Kesatuan : POLSEK SEMIN, RES GK
6. Alamat Rumah : SEMANGGI 01/20 PASAR KLIWON
SURAKARTA
7. HP : 087835452066 (WA)
8. HP POLSEK SEMIN : 087839146888
3. DASAR HUKUM
UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2009 TANGGAL 22 JUNI 2009
TENTANG
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
UNDANG UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002
TENTANG
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
3
4. - REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI
MANUSIA DAN KEND. BERMOTOR
(SIM, STNK, BPKB)
- PENGATURAN LALIN
- PENEGAKAN HUKUM
- PENANGANAN LAKA LANTAS
- PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN LL
AJ
- EDUKASI
- PERENCANAAN, PENGATURAN,
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
PRASARANA LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN
- PENGATURAN ANGKUTAN UMUM,
- PENYEDIAAN DAN PENGATURAN ALAT
PENGATUR LALIN (RAMBU, APIL, MARKA,
DLL)
- PENGATURAN KELAIKAN KENDARAAN
- PERENCANAAN, PEREKAYASAAN,
PENGATURAN DAN PENGENDALIAN
PRASARANA JALAN
- KEBIJAKAN TATA RUANG
- PENGATURAN KELAIKAN JALAN
- PENGATURAN KELAS JALAN
SINERGIS SESUAI
TUPOKSI MASING2
AGAR TERWUJUD
DAN TERPELIHARA
KAMSELTIBCARLANTAS
4
5. BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II ASAS & TUJUAN
BAB III RUANG LINGKUP KEBERLAKUAN UU
BAB IV PEMBINAAN
BAB V PENYELENGGARAAN
BAB VI JARINGAN LLAJ
BAB VII KENDARAAN
BAB VIII PENGEMUDI
BAB IX LALU LINTAS
BAB X ANGKUTAN
BAB XV P’LAKUAN KHUSUS BG PENYANDANG
CACAT MANULA, ANAK2, WANITA HAMIL &
ORG SAKIT
BAB XII DAMPAK LINGKUNGAN
BAB XI KEAMANAN & KESELAMATAN LLAJ
BAB XIII PERKEMB INDUST&TEKNO SARPRAS LLAJ
BAB XIV KECELAKAAN LANTAS
BAB XVI SISTEM INFO DAN KOMUNIKASI LLAJ
BAB XVII SUMBER DAYA MANUSIA
BAB XVIII PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB XIX PENYIDIKAN & PENINDAKAN GAR LLAJ
BAB XX KETENTUAN PIDANA
BAB XXI KETENTUAN PERALIHAN
BAB XXII KETENTUAN PENUTUP
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II ASAS & TUJUAN
BAB III PEMBINAAN
BAB IV PRASARANA
BAB V KENDARAAN
BAB VI PENGEMUDI
BAB VII LALU LINTAS
BAB VIII ANGKUTAN
BAB IX LANTAS&ANGKUTAN
BG PENDERITA CACAT
BAB X DAMPAK
LINGKUNGAN
BAB XI PNYERAHAN URUSAN
BAB XII PENYIDIKAN
BAB XIII KET PIDANA
BAB XIV KET LAIN
BAB XV KET PERALIHAN
BAB XI KET PENUTUP
UU LAJ LAMA (UU NO. 14/
92)
74 PASAL
UU LAJ BARU (UU NO. 22/ 2009) 326
PASAL
5
6. ACR
PEM
SINGK
AT/
TILANG
GAR LL HADIR DI SIDANG
PENGADILAN NEGERI SESUAI
DENGAN WAKTU YG SUDAH
DITENTUKAN/ HR SIDANG
GAR LL TITIP UANG TITIPAN DI
BANK YG DITJK SEJML DENDA
MAK, DAN BUKTI TITIPAN
DENDA SIDANG LAMPIRKAN DI
BERKAS
GAR LL TIDAK
HADIRI SID
BERKAS DIKIRIM KE
PN PD HR SID DAN
MENDPT PUTUSAN
SIDANG/ DENDA
GAR YG HADIR DI
SID BYR DENDA DI
PN/ PU
GAR YG TDK HADIR DLM
SID BILA JML DENDA YG
DI TTPKAN LEBIH
KECIL DR TATIPAN SISA
KEMBALIKAN
BILA DLM WAKTU 1 TH
SISA TTP TDK DIAMBIL
GAR SETORKAN KE KAS
NEGARA
DENDA SETOR KE KAS
PNBP
GAR LL HADIRI
SID
PENINDAKAN GAR LANTAS
6
12. POLSEK SEMIN
DALAM DATA KECELAKAAN LALU
LINTAS TH.2016
NO
JML
KEJADIAN
KORBAN
MD LB LR MAT
1 15 4 6 9
12
POLSEK SEMIN
DALAM DATA KECELAKAAN LALU LINTAS TH.2017
NO
JML
KEJADIAN
KORBAN
MD LB LR MAT
1 16 3 8 14
13. POLSEK SEMIN
DALAM DATA KECELAKAAN LALU
LINTAS TH. 2018
NO
JML
KEJADIAN
KORBAN
MD LB LR MAT
1 8 4 7 1
13
POLSEK SEMIN
DALAM DATA KECELAKAAN LALU LINTAS TH. 2019
NO
JML
KEJADIAN
KORBAN
MD LB LR MAT
1 21 0 16 8
14. RANMOR YG PALING BANYAK
TERLIBAT LAKA
“ SEPEDA MOTOR ”
TH.2015 SEBANYAK 226
SEPEDA MOTOR
DATA SAT LANTAS POLRES GUNUNG KIDUL
14
40. MARKA JALAN
SUATU TANDA YANG BERADA DI PERMUKAAN JALAN
ATAU DIATAS JALAN
YANG MELIPUTI
PERALATAN ATAU TANDA GARIS MEMBUJUR,GARIS
MELINTANG,
GARIS SERONG SERTA LAMBANG LAINNYA
YANG BERFUNGSI
41. WARNA MARKA JALAN : P U T I H
MARKA MEMBUJUR
MARKA MELINTANG
MARKA SERONG
MARKA LAMBANG
MARKA LAINNYA
43. FUNGSI :
1. Arahkan lalu lintas
2. Peringatan ada marka
didepan
3. Pembatas Lajur/Jalur
jalan
44.
45. ( Lampiran I Tabel 2A No.1a dan 1c s/d 1f KEPMEN NO
46. GARIS UTUH YANG BERARTI DAERAH DIMANA MARKA
ITU DIBUAT DILARANG UNTUK DILINTASI KENDARAAN,
KECUALI
KENDARAAN PETUGAS ATAU INST BERWENANG
• Pemberitahuan awal/akhir pemisah jalan pengarah lalu lintas
• Marka serong yang dibatasi dgn rangka garis utuh berarti :
daerah tdk boleh dimasuki kendaraan
• Marka serong yg dibatasi dgn garis putus-2digunakan utk menyatakan
kendaraan tdk boleh memasuki daerah tsb sampai mendapat kepastian
selamat
48. `
BENTUKNYA BERUPA : PANAH, SEGITIGA ATAU TULISAN
DIPERGUNAKAN UTK MENGULANGI MAKSUD RAMBU-2 L
ATAU UNTUK MEMBERITAHU pemakai jalan yg tdk dinyat
KHUSUS UNTUK :
• Menyatakan tempat perhentian bus
• Menyatakan pemisahan arus lalu lintas sblm mendekati
persimpangan yg tanda lambangnya berbentuk panah
contoh : Arah pintu keluar UKI di Tol Jagorawi
• Marka garis berbiku-biku kuning artinya dilarang parkir
• Marka garis utuh kuning pd bingkai jalan artinya dilarang
berhenti / grs putus-2 di luar bingkai jalan
49.
50.
51.
52. BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KENDARAAN / PEJALAN KAKI
PSL 28 ULAJ PP NO. 42 / 93
LAMP 3 WARNA
MERAH
KUNING
HIJAU
MENGATUR KEND
MERAH
KUNING
LAMP 2 WARNA
MENGATUR
PEJL KAKI
MERAH
atau
KUNING
LAMP 1 WARNA
BERKEDIP
MEMBERI
PERINGATAN
BAHAYA
53.
54. RAMBU – RAMBU LALU LINTAS
ADALAH SALAH SATU
DARI PERLENGKAPAN – PERLENGKAPAN JALAN
YANG BERUPA
LAMBANG, HURUF, ANGKA, KALIMAT,
DAN ATAU PERPADUAN DIANTARANYA
SEBAGAI PERINGATAN,
LARANGAN, PERINTAH, ATAU PETUNJUK
BAGI PEMAKAI JALAN
55. Rambu Peringatan
Digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau
tempat
Berbahaya di bagian jln didepannya.
Rambu peringatan ditempatkan sekurang-kurangnya pada jarak 50 meter
atau pd Jarak tertentu sebelum tempat bahaya dgn memperhatikan Lalu
Lintas, cuaca & Keadaan jalan yg disebabkan oleh faktur geografis,
geometris, permukaan jalan, dan Kecepatan rencana jalan.
Rambu peringatan dapat dilengkapi dengan papan tambahan.
Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dgn lambang atau tulisan
Hitam.
56. • Digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan
olehPemakai jalan.
• Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan
dimulai.
• Rambu larangan dpt dilengkapi dgn papan tambahan.
• Warna dasar rambu larangan berwarna putih & lambang atau tulisan
berwarna Hitam atau merah.
57.
58. Digunakan untuk menyatakan perintah
yang wajib dilakukan oleh Pemakai jalan.
Rambu perintah ditempatkan sedekat
mungkin dengan titik kewajiban dimulai.
Rambu perintah dpt dilengkapi dgn papan
tambahan.
Warna dasar biru dgn lambang atau
tulisan berwarna putih serta merah utk
garis serong sebagai batas akhir
perintah.
59. Digunakan untuk menyatakan petunjuk jurusan,
jalan, situasi, kota, tempat pengaturan, fasilitas
dan lain-lain bagi pemakai jalan.
Untuk menyatakan jarak dapat digunakan
papan tambahan atau dicantumkan pada
rambu itu sendiri.
60. Digunakan utk memuat keterangan
yg diperlukan utk menyatakan
hanya berlaku pd waktu-waktu
tertentu, jarak & jenis kendaraan
tertentu ataupun perihal lainnya.
Papan tambahan menggunakan
warna dasar putih dgn tulisan dan
bingkai berwarna hitam.
Papan tambahan tdk boleh
menyatakan suatu keterangan yg
tidak berkaitan dgn rambunya sendiri.
61. Adalah rambu Lalu Lintas yang tidak
dipasang secara tetap dan
digunakan dalam keadaan dan
kegiatan tertentu.
Untuk kemudahan penggunaan
rambu sementara dapat dibuat
dalam bentuk
Portabel atau variabel.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69. 1. Mempunyai pandangan yang bebas & menjaga ruang yg cukup bagi
kend yg dilewatinya;
2. Mengambil lajur/jalur sebelah kanan kend yg dilewatinya;
3. Dalam keadaan tertentu boleh sebelah kiri, bila :
a. Lajur kanan macet
B. Bermaksud belok kiri
Dilarang melewati kend yang telah memberi isyarat akan mengambil
lajur/jalur kanan
MEMPERHATIKAN
KESELAMATAN LL
Pengemudi yg akan
melewati kendaraan lain
harus :
TATA CARA MELEWATI
76. PENGEMUDI HARUS MEMPERLAMBAT KENDARAAN,
APABILA AKAN MELEWATI :
Pengemudi dilarang melewati :
1. Kend lain di persimpangan / persilangan sebidang dg KA
2. Kend yg sedang memberi kesempatan menyeberang
kepada pejalan kaki atau sepeda
1. Kend umum yg sedang menaikkan / menurunkan
penumpang;
2. Kend tdk bermotor yg ditarik hewan, hewan yg
ditunggangi atau digiring
77. 2. Memberi kesempatan / menjagakecepatan agar
dapat dilewati dengan aman
PENGEMUDI YANG AKAN DILEWATI KENDARAAN LAIN
WAJIB :
1. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi kend
yg akan melewati;
78. TATA CARA BERPAPASAN
Bila ada rintang didepan,
mendahulukan kend. Dari arah
berlawanan
Pada tanjakan/menurun tdk mungkin
berpapasan yg menanjak
didahulukan
Berpapasan pada jalan yg tdk ada pemisah, harus memberikan ruang
gerak yg cukup disebelah kanan kendaraan
79. 1. Pengemudi yg akan membelok /
berbalik arah atau berpindah lajur,
harus :
a. Mengamati situasi ll didepan,
samping & belakang;
b. Memberi isyarat dg
lampu/lengan
TATA CARA MEMBELOK
2. Pengemudi dapat langsung belok kiri
pada setiap persimpangan jalan kecuali
ditentukan lain oleh rambu atau alat
pemberi isyarat lalu lintas (APIL)
80. B. PERSIMPANGAN DG BUNDARAN, hak utama pada kend yg
telah berada di seputar bundaran;
C. PADA PERSILANGAN SEBIDANG DG JALAN REL (KERETA
API), pengemudi harus :
1. Mendahulukan kereta api
2. Memberikan hak utama kepada kendaraan yg
lebih dahulu melintasi rel
81. HAK UTAMA PENGGUNAAN JALAN
UTK KELANCARAN LALU LINTAS
A. PEMAKAI JALAN WAJIB MENDAHULUKAN SESUAI URUTAN
PRIORITAS SEBAGAI BERIKUT :
1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas;
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
3. Kend utk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas;
4. Kend Kepala Negara/Pemerintah Asing sbg tamu negara;
5. Iring-iringan pengantaran jenazah;
6. Konvoi, pawai atau kend orang cacat;
7. Kend utk keperluan khusus mengangkut barang-barang
khusus
B. PRIORITAS DG PENGAWALAN PETUGAS YG BERWENANG /
DILENGKAPI ISYARAT / TANDA-TANDA LAIN
C. APILL DENGAN ISYARAT BERHENTI TIDAK BERLAKU
86. BERHENTI DAN PARKIR
A. SETIAP JALAN DPT DIGUNAKAN SBG TEMPAT BERHENTI /
PARKIR BILA TDK ADA RAMBU, MARKA ATAU TANDA LAIN ATAU
DITEMPAT TERTENTU, SEPERTI :
B. KEND BERHENTI / PAKIR DALAM KEADAAN DARURAT
WAJIB MEMASANG SEGITIGA PENGAMAN, LAMPU ISYARAT
BAHAYA ATAU ISYARAT LAINNYA
1. Sekitar tempat penyeberangan pejalan kaki / sepeda;
2. Pada jalur khusus pejalan kaki;
3. Pada tikungan;
4. Diatas jembatan;
5. Dekat persimpangan / perlintasan Kereta api;
6. Didepan pintu keluar masuk pekarangan;
7. Pada tempat yang dapat menutupi rambu, APILL;
8. Dekat keran pemadam kebakaran atau sumber air
sejenis.
87. PERINGATAN DENGAN BUNYI
A. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON)
DIGUNAKAN APABILA :
1. Diperlukan untuk keselamatan;
2. Melewati kendaraan bermotor lain;
B. ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI (KLAKSON)
DILARANG :
1. Pada tempat tertentu dinyatakan dengan rambu;
2. Bunyi yg dikeluarkan tidak sesuai persyaratan
teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;
88. 1. Kend Pemadam Kebakaran yg sedang melaksanakan tugas;
2. Ambulans yg sedang mengangkut orang sakit;
3. Kendaraan jenazah yg sedang mengangkut jenazah;
4. Kendaraan petugas penegak hukum tertentu yg sedang
melaksanakan tugas;
5. Kend petugas pengawalan Kepala Negara / Pemerintah Asing yg
menjadi tamu negara.
ISYARAT PERINGATAN DGN BUNYI YG
BERUPA SIRINE HANYA DPT DIGUNAKAN
OLEH :
90. PEJALAN KAKI HARUS :
1. Berjalan pada fasilitas utk pejalan kaki / paling kiri;
2. Paling kiri bila mendorong kereta dorong;
3. Menyeberang ditempat yang ditentukan, bila tdk ada
ditempat yg menjamin keselamatan & kelancaran lalu
lintas;
4. ROMBONGAN PEJALAN KAKI (mis. Gerak jalan)
menggunakan lajur paling kiri
PERILAKU PENGEMUDI TERHADAP
PEJALAN KAKI
PENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR WAJIB MENGUTAMAKAN
KESELAMATAN PEJALAN KAKI :
1. Yang berada /berjalan pada bagian jalan utk pejalan
kaki;
2. Yang akan / sedang menyeberang jalan
91. Lajur Membelok :
Tempat menunggu bagi kend yg akan
membelok kanan, sampai situasi aman
utk jalan.
Tidak boleh menyalip pada lajur
membelok
Mendekati lajur membelok dipasang
marka jalan segitiga dg garis diagonal
dan tanda panah.
Kendaraan hanya boleh melewati
tanda tersebut kalau akan membelok
kanan
TURNING BAY / LAJUR MEMBELOK
