[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi tentang aturan tata tertib peserta didik SMK Mathla'ul Anwar Cibuah Warunggunung. Aturan ini mencakup berbagai aspek seperti kedisiplinan waktu masuk dan keluar sekolah, kewajiban peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, sanksi pelanggaran tata tertib, serta penjelasan beberapa pasal. Tujuannya adalah untuk membangun budaya disiplin di lingkungan sekolah agar proses pembelajaran
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwernabimo kontaning
Peraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan kumpulan aturan–aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat di lingkungan sekolah. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain sebagai aturan yang berlaku di sekolah agar proses pendidikan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwernabimo kontaning
Peraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan kumpulan aturan–aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat di lingkungan sekolah. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain sebagai aturan yang berlaku di sekolah agar proses pendidikan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
2. BIODATA PESERTA DIDIK
Nama Lengkap : ………………..…………………………………………………
Nama Panggilang : ………………..…………………………………………………
Tempat/tgl lahir : ………………..…………………………………………………
Kelas/program : ………………..…………………………………………………
Alamat : ………………..…………………………………………………
………………..…………………………………………………
Telp/HP : ………………..…………………………………………………
Nama Ayah : ………………..…………………………………………………
Pekerjaan : ………………..…………………………………………………
Alamat : ………………..…………………………………………………
………………..…………………………………………………
Telp/HP : ………………..…………………………………………………
Nama Ibu : ………………..…………………………………………………
Pekerjaan : ………………..…………………………………………………
Alamat : ………………..…………………………………………………
………………..…………………………………………………
Telp/HP : ………………..…………………………………………………
Pemilik,
(……………………………)
KEJADIAN PELANGGARAN
TATA TERTIB SEKOLAH
Nama : ………………..……………………………………………….
Kelas/Program : ………………..……………………………………………….
Jenis Pelanggaran : ………………..……………………………………………….
Waktu dan tempat kejadian : ………………..……………………………………
Hari/tanggal : ………………..……………………………………………….
Tempat : ………………..……………………………………………….
Kategori pelanggaran :
a. Ringan b. Sedang c. Berat
Pelaku Pelanggaran,
(…………………………………………)
Guru / karyawan
Menemukan pelanggaran
(…………………………………………)
Catatan :
Kepada Bapak/Ibu Guru/Karyawan yang menemukan kejadian
pelanggaran di manapun, yang dilakukan oleh peserta didik, mohon
dicatat dan dilaporkan kepada Wali Kelas/Guru BP/Petugas GDS
untuk ditinjaklanjuti.
17
3. MUKADIMAH
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang dengan
penuh kesadaran berusaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan akademik peserta didik selaras dengan tujuan
pendidikan nasional.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang berlandasan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 perlu diupayakan
terciptanya suasana yang kondusif dan hubungan yang harmonis
antara peserta didik sebagai pengguna jasa layanan pendidikan
dengan penyelenggaraan pendidikan (Kepala Sekolah, Guru dan
karyawan/Staf Tata Usaha) sebagai pihak yang melayani peserta
didik.
Agar tercipta suasana yang kondusif, maka perlu dibangun
kultur sekolah yang menjungjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan.
Aturan tata tertib peserta didik merupakan salah satu
instrument dalam rangka membudayakan perilaku disiplin baik di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
1
Merokokdi dalamatau di luar lingkungan sekolah dalam
keadaan memakai seragam sekolah
Nongkrong atau keluyuran di luar lingkungan sekolah pada
saat jam belajar
c. Berat (pasal 51) :
Melakukan pelanggaran kategori sedang lebih dari dua
kali
Melanggar pasal 53
Melakukan tindak pidana/criminal misalnya pencurian,
pemerkosan, pembunuhan, dna sejenisnya
Dinyatakan hamil
Perkelahian/tawuran baik di dalam maupun di luar
sekolah
PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH
1. Senin : Putih abu-abu + Pakaian Ekstra Kurikuler
2. Selasa : Putih Abu-abu
3. Rabu dan Kamis : Batik, bawahan Hitam
4. Jum’at : Pramuka
5. Sabtu : Seragam Jurusan Bawahan Hitam
6. Rok (bawahan)putrid panjang sampai mata kaki dengan
lipatan bertemu di tengah depan
7. Setiap hari memakai sepatu warna hitam, kaos kaki putih
minimal 10 cm di atas mata kaki
8. Ikat pinggang warna hitam
9. Memakai Attribut Lengkap SMK Mathla’ul Anwar Cibuah
16
4. BAB I
ITIKAD BAIK, SALING PENGERTIAN DAN KERJASAMA
Pasal 1
Setiap peserta didik dalam melaksanakan kegiatan sekolah harus
didasari dengan itikad yang baik agar dapat terjalinsaling pengertian
dan kerjasama yang konstruktif dengan seluruh warga sekolah
sehingga aturan tata tertib dapat dipatuhi dengan penuh kesadaran.
BAB II
TERTIB MASUK, DI DALAM KELAS DAN KELUAR SEKOLAH
Pasal 2
Setiap Peserta didik harus sudah ada di lingkungan sekolah 10 (
sepuluh ) menit sebelum bel tanda masuk berbunyi.
Pasal 3
Setiap Peserta didik harus sudah ada di ruang kelas masing-masing
setelah bel tanda masuk berbunyi.
Pasal 4
Sepuluh ( 10 ) menit setelah bel masuk berbunyi , pintu gerbang
ditutup , dan bagi peserta didik yang masih berada diluar pintu
gerbang diperbolehkan masuk . Bagi yang sudah mengalami
keterlambatan sebanayak 3 (tiga) kali dalam satu bulan , tidak
diperbolehkan masuk kelas sementara waktu dan kepada yang
bersangkutan diberi Tugas Pengganti yang bersifat Mendidik oleh
petugas guru piket, dan setelah itu diperbolehkan masuk kelas.
2
5. Pasal 29: Yang dimaksud dengan berpenampilan seronok yaitu
bersolek dan menggunakan pakaian yang kurang pantas dipakai
oleh peserta didik seperti memakai rok mini, lipstick, cat kuku,
eyeshadow.
6. Pasal 31: pelanggaran terhadap pasal ini oleh peserta didik, maka
dikenakan sanksi handphone yang bersangkutan tidak
dikembalikan sampai dengan tamat belajar (lulus)
7. Pasal 47: Yang termasuk perbuatan yang merusak nama baik dan
kehormatan sekolah contohnya:
Merokokdi luar lingkungan sekolah dalam keadaan memakai
seragam sekolah
Perkelahian di dalam atau di luar sekolah
Nongkrong/keluyuran di luar sekolah pada saat jam belajar
Melakukan tindak pidana misalnya pencurian, pemerkosaan,
pembuhunah dan sejenisnya
Melakukan perbuatan asusila
Dinyatakan hamil
8. Pasal 49, 50, dan 51: Yang termasuk pelanggaran kategori:
a. Ringan (pasal 49)
Bolos
Baju dikeluarkan
Tidak menggunakan atribut sekolah (ikat pinggang, tanda
lokasi dan badge, papan nama, dasi)
Nyontekketika kegiatan evaluasi belajar
Membuang sampah tidak pada tempatnya
Melanggar pasal 7,8,9,25,26,29.
Memakai sepatu berwarna selain hitam
b. Sedang (pasal 50):
Melakukan pelanggaran kategori ringan lebih dari dua
kali
Melanggar pasal 32,34, dan 36
15
5. Pasal 5
Peserta didik yang masuk kelas setelah jam pelajaran dimulai harus
membawa keterangan keterlambatan ( Surat Ijin Masuk ) dari petugas
piket. Diperbolehkan masuk atau tidak untuk mengikuti pelajaran
merupakan Kewenagan Guru yang mengajar pada saat itu.
Pasal 6
Dalam mengawali jam pelajaran pertama setiap hari, semua peserta
didik diwajibkan berdoa dan kira-kira selama 10 (sepuluh) menit
membaca Al-Qur’an (bagi yang beragama islam) dan bagi pemeluk
agama lain menyesuaikan dengan membaca kitab suci masing-masing
agamanya.
Pasal 7
Setiap peserta didik wajibmelaksanakan dan memelihara kebersihan,
ketertiban dan kelengkapan sarana/prasarana kelas.
Pasal 8
Peserta didik hanya diperkenankan meninggalkan kelas untuk suatu
keperluan dengan sepengetahuan/izin guru yang mengajar pada saat
itu dan atau guru/petugas piket.
Pasal 9
Peserta didik tidak diperbolehkan meninggalkan sekolah sebelum jam
pelajaran terakhir selesai, kecuali atas seizin guru dan atau petugas
piket.
Pesal 10
Peserta didik yang tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar
karena sesuatu hal harus memberikan informasi secara tertulis yang
ditandatangani oleh orang tua/wali, jika lebih dari 3 (tiga) hari tidak
3
BAB XI
PENJELASAN
1. Pasal 4: yang dimaksud dengan tugas pengganti yang bersifat
mendidik adalah bisa berupa membuat makalah, melaksanakan
kebersihan, membaca kitab/Al Qur’an, dan lain-lain.
2. Pasal 7: Guru tidak memulai pelajaran sebelum ruang kelas benar-
benar dalam keadaan bersih.
3. Pasal 18 ayat 2: Yang dimaksud dengan perbuatan tidak terpuji
misalnya menyontek atau bekerja sama dengan peserta didik lain.
4. Pasal 26 ayat 2: Yang dimaksud dengan berpenampilan rapih
adalah :
Rambut :
Tidak dicat/disemir
Untuk putra : pendek (3:1)
Untuk putri : sampai batas bahu (kecuali yang pakai kerudung)
Pakaian :
Baju tidak terlalu longgar dan tidak ketat
Panjang celana untuk putra sampai mata kaki, kebawahnya tidak
terlalu lebar dan juga tidak terlalu ketat
Celana panjang atau rok harus menggunakan ikat pinggang
Panjang rok harus sampai bawah (mata kaki)
Asesoris
a. Untuk Puteri
Tidak memakai perhiasan (gelang, kalung, cincin) secara
berlebihan
Tidak memakai anting lebih dari satu pasang
Bentuk gelang/kalung/giwang yang dipakai harus sopan
dan mencerminkan sebagai seorang pelajar
b. Untuk Putera
Tidak memakai gelang, kalung, anting atau perhiasan
lainnya.
14
6. Pasal 50
1. Peserta didik yang melakukan 1(satu) kali pelanggaran kategori
sedang mendapat teguran/peringatan secara tertulis dan
disampaikan kepad aorang tua/wali peserta didik
2. Peserta didik yang melakukan 2(dua) kali pelanggaran kategori
sedang mendapat teguran/peringatan secara tertulis dan
dilakukan pemanggilan orang tua/wali peserta didik.
Pasal 51
Peserta didik yang melakukan 1(satu) kali pelanggaran kategori
berat mendapat teguran/peringatan secara tertulis dan dilakukan
pemanggilan orang tua/wali peserta didik.
Pasal 52
Sanksi atas pelanggaran dapat berupa skorsing (tidak boleh
mengikuti kegiatan belajar di sekolah dan dianggap alpa/tidak hadir
tanpa keterangan) selama beberapa hari atau dikeluarkan dari
sekolah (dikembalikan kepada orang tua).
Pasal 53
Peserta didik dikembalikan kepada orang tua/wali apabila :
1) Terlibat narkoba atau kriminalitas
2) Terlibat perkelahian/tawuran antar pelajar
3) Melakukan pelecehan terhadap pendidik
13
Hadir karena sakit harus ada surat kerterangan dokter dari rumah
sakit/puskesmas/poliklinik
BAB III
WAKTU ISTIRAHAT DAN GURU BERHALANGAN HADIR
Pasal 11
Pada waktu jam istirahat, peserta didik dianjurkan meninggalkan
ruang kelas untuk menghirup udara segar dan memanfaatkan sebaik-
baiknya untuk keperluan lain dalam lingkungan sekolah serta tidak
diperbolehkan keluar lingkungan sekolah kecuali untuk kepentingan
yang sangat mendesak atas seizing petugas piket/guru yang mengajar
pada waktu itu.
Pasal 12
Setelah bel tanda masuk berbunyi (waktu istirahat berakhir), peserta
didik harus sudah kembali berada di dalam kelas sehingga pelajaran
berikutnya dapat dimulai tepat pad awaktunya.
Pasal 13
Jika guru yang bertugas mengajar belum datang/berhalangan hadir,
peserta didik harus menunggu dengan tertib dan jika selama lima (5)
menit belum datang, ketua kelas/wakil menghubungi petugas/guru
piket untuk mendapatkan penjelasan dan menerima tugas pengganti
kehadiran guru.
Pasal 14
Selama mengerjakan tugas dari guru yang berhalangan hadir atau dari
petugas/guru piket, peserta didik harus bekerja dengan bersungguh-
sungguh dan tidak diperbolehkan keluar kelas untuk kepentingan lain.
Hasil pekerjaannya dikumpulkan kepada petugas/guru piket.
4
7. BAB IV
KEGIATAN INTRA DAN EKSTRA KURIKULER
DAN ORGANISASI SISWA
Pasal 15
1. Peserta didik harus bersemangat, aktif dan bersungguh-sungguh
dalam mengikuti semua mata pelajaran.
2. Peserta didik harus mengerjakan tugas, baik di sekolah maupun
di rumah (PR) secara bertanggung jawab dan professional.
Pasal 16
1. Peserta didik harus menyiapkan semua kelengkapan belajar agar
tidak mengganggu peserta didik yang lain.
2. Peserta didik tidak diperbolehkan mengertajan tugas mata
pelajara lain yang tidak sesuai dengan jadwal pelajaran yang
sedang berlangsung.
Pasal 17
Jika peserta didik karena sesuatu hal yang menyebabkan kurang
konsentrasi atau tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik,
diperkenankan untuk mohon izin meninggalkan ruang kelas beberapa
saat untuk pemulihan konsentrasi belajar.
Pasal 18
Peserta didik dilarang melakukan kegiatan yang tidak terpuji ketika
diadakan evaluasi belajar.
Pasal 19
Di dalam lingkungan sekolah hanya ada satu organisasi siswa intra
sekolah (OSIS) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Setiap peserta
didik secara otomatis menjadi anggota OSIS.
5
Pasal 45
Setiap peserta didik wajib menjunjung tinggi kehormatan dan nama
baik sekolah
Pasal 46
Peserta didik yang memperoleh informasi kurang baik tentang sekolah
dari luar/masyarakat, maka berkewajiban mengkonfirmasikannya
kepada pihak sekolah untuk memberikan klarifikasi.
Pasal 47
Setiap peserta didik dilarang melakukan perbuatan yang dapat
merusak nama baik dan kehormatan sekolah.
Pasal 48
Setiap peserta didik tidak diperbolehkan keluyuran atau nongkrong
pada malam hari, kecuali malam libru belanja atau ada keperluan yang
sangat penting atas seizing orang tua/Wali.
BAB X
SANKSI PELANGGARAN ATURAN
DAN TATA TERTIB
PASAL 49
1. Peserta didik yang melakukan 1(satu) kali pelanggaran kategori
ringan mendapat teguran/peringatan secara lisan.
2. Peserta didik yang melakukan 2(dua) kali pelanggaran kategori
ringan mendapat teguran/peringatan keras secara lisan.
3. Peserta didik yang melakukan 3(tiga) kali pelanggaran kategori
ringan mendapat teguran/peringatan keras secara tertulis dan
disampaikan kepada orang tua/wali peserta didik.
12
8. Pasal 42
1. Bagi peserta didik yang mendapat perlakuan tidk adil oleh salah
seorang pendidik atau karyawan, bisa langsung melaporkannya
kepada Kepal Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/Wali Kelas/Guru BP
untuk mendapatkan penyelesaian nyang baik dan bersifat
kekeluargaan.
2. Bagi peserta didik yang mendapat perlakuan tidk adil oleh salah
seorang pendidik atau karyawan, dan tidak melaporkannya
kepada Kepal Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/Wali Kelas/Guru
BP, tetapi melaporkannya kepada pihak lain di luar sekolah
(misalnya pihak kepolisian atau pers) dalam perkaranya maka
dianggap tidak beritikad baik untuk mendapatkan penyelesaian
yang bersifat kekeluargaan dalam koridor pendidikan, maka
peserta didik tersebut dipersilahkan mengundurkan diri dari
sekolah untuk penyelesaian perkaranya.
Pasal 43
Setiap peserta didik wajib mengikuti upacara pengibaran bendera
pada hari senin, upacara hari besar nasional atau upacara tertentu,
baik yang dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah, kecuali
ada ketentuan lain yang diatur oleh pihak sekolah.
Pasal 44
Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
oleh sekolah atau OSIS, kecuali ada keterangan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB IX
SIKAP DAN PERILAKU DI LUAR SEKOLAH
11
Pasal 20
Semua peserta didik diwajibkan hanya mengikuti 1 (satu) jenis
kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan minatnya.
Pasal 21
Pengurus OSIS-MPK harus mampu memberikan keteladanan dalam
pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala.
Pasal 22
Peserta didik yang menjadi anggota/pengurus organisasi diluar
sekolah wajib memberitahukan kepada pihak sekolah (Kepala Sekolah,
Wakasek Kesiswaan, Pembina Osis atau Wali Kelas)
Pasal 23
Setiap kelas harus memiliki susunan pengurus organisasi kelas yang
personil kepengurusannya dipilih secara demokratis dengan diketahui
oleh wali kelasnya.
Pasal 24
Ketua kelas beserta jajarannya bertanggung jawab atas ketertiban,
kebersihan, keindahan, pemeliharaan kelengkapan kelas, pengisian
buku agenda kelas dan presensi kehadiran menyalurkan aspirasi kelas
secara rasional dan bertanggung jawab.
BAB V
KEWAJIBAN ADMINISTRASI SEKOLAH
Pasal 25
Peserta didik harus berusaha mematuhi ketentuan administrasi
sekolah berupa :
6
9. 1. Membayar iuran komite sekolah paling lambat tanggal 10
(sepuluh) setiap bulan. Jika ada penunduran waktu pembayaran
lebih dari 5 (lima) hari harus ada konfirmasi/permohonan dari
orang tua /wali secara lisan.
2. Jika pembayaran iuran komite sekolah ada pengunduran waktu
lebih dari 10 hari harus ada konfirmasi/permohonan dari orang
tua/wali secara lisan.
3. Mematuhi semua ketentuan yang berkaitan dengan administrasi
demi kelancaran kegiatan sekolah.
BAB VI
SIKAP, TINDAKAN, KEPANTASAN DAN PAKAIAN
SERAGAM SEKOLAH
Pasal 26
1. Setiap peserta didik harus bersikap dan bertindak luwes dalam
menghadapi masalah. Selalu memelihara kesehatan jasmani dan
rohani serta berpenampilan rapih dan sopan sebagai cerminan
generasi yang sehat, kuat dan cerdas berpendidikan.
2. Setiap peserta didim wajib bertanggung jawab dalam menjaga
dan memelihara kebersihan lingkungan sekolah/kelas (termasuk
meja, kursi, lemari, dinding, pagar dan lain-lain).
3. Ketentuan mengenai berpenampilan rapih sebagaimana
tercantum pada ayat (1) dan kebersihan pada ayat (2) di atas
akan diatus kemudian.
Pasal 27
Setiap peserta didik dalam mengikuti upacara harus menggunakan
seragam lengkap sesuai aturan yang berlaku.
7
Pasal 37
Hubungan antara peserta didik yang berbeda tingkatan (kelas X, XI
dan XII) bersifat kekeluargaan seperti adik dengan kakak, saling
mengayomi (tidak ada permusuhan dan perkelahian)
Pasal 38
Hubungan antara pendidik, karyawan, peserta didik, dan alumni
layaknya seperti satu keluarga besar yaitu orang tua, anak, dan
saudara yang penuh dengan suasana harmonis
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
Pasal 39
Setiap peserta didik dijamin haknya oleh sekolah untuk mendapat
perlakuan yang sama oleh setiap pendidik, selama peserta didik
tersebut beritikad baik dalam mematuhi aturan tata tertib sekolah.
Pasal 40
Bagi peserta didik yang ingin memberikan kritik dan saran terhadap
pelayanan sekolah bisa dilakukan secara langsung atau perwakilan
kepada Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Wali Kelas/Pembina
OSIS, atau melalui kotak saran yang tersedia dan dijamin
kerahasiaannya.
Pasal 41
Setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara keutuhan harta
benda/barang inventaris sekolah.
10
10. Kegiatan belajar mengajar dan diambil kembali setelah jam terakhir
belajar selesai.
Pasal 32
Peserta didik dilarang membawa senjata tajam atau senjata api dan
sejenisnya yang dapat membahayakan dirinya dan orang lain.
Pasal 33
Peserta didik dilarang membawa, mengedarkan atau mengkonsumsi
minuman keras (beralkohol) narkoba dan sejenisnya.
Pasal 34
1. Peserta didik dilarang membawa gambar/
buku/tabloid/majalah/CD/VCD/film porno atau benda yang
bersifat pornografi ke dalam lingkungan kampus.
2. Peserta didik dilarang melakukan kegiatan pornografi dan porno
aksi di lingkungan kampus.
Pasal 35
Peserta didik dilarang mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah
jika belum memiliki surat ijin mengemudi (SIM)
BAB VII
HUBUNGAN PESERTA DIDIK DENGAN PESERTA DIDIK LAIN,
GURU DAN KARYAWAN
Pasal 36
Hubungan persahabatan antar peserta didik harus dilandasi oleh
rasa persaudaraan dan saling tolong menolong demi kesuksesan
belajar.
9
Pasal 28
1. Setiap Peserta didik diwajibkan mematuhi peraturan tentang
penggunaan seragam sekolah yang disesuaikan dengan hari-hari
belajat
2. Ketentuan penggunaan seragam sekolah sebagaimana tercantum
pada ayat (1) diatur kemudian.
Pasal 29
Peserta didik dilarang berpenampilan seronok dan memakai
perhiasan berlebihan
Pasal 30
1. Peserta didik dilarang membawa dan merokok baik di dalam
kampus maupun di luar kampus (termasuk merokok di luar
kampus masih dalam keadaan berseragam sekolah)
2. Peserta didik dilarang membawa dan merokok di area luar
kampus (misalnya tempat perkemahan, gedung pertemuan, area
wisata dan lain-lain ) yang digunakan untuk kegiatan resmi
sekolah.
Pasal 31
1. Peserta didik dilarang membawa handphone/android selama
berada di lingkungan kampus pada hari-hari belajar kecuali hari
minggu atau libur sekolah
2. Dalam keadaan tertentu dan waktu tertentu peserta didik
diperbolehkan membawa handphone/android atas permintaan
orang tua yang disampaikan langsung ke pihak sekolah setelah
mendapat izin tertulis dari kepala sekolah.
3. Dalam keadaan seperti yang disebutkan pada ayat (2) di atas
harus menitipkan handphone/androidnya ke bagian piket/guru
ketika masuk are kampus sebelum dimulai jam pertama
8
11. VISI DAN MISI
SMK MATHLA’UL ANWAR CIBUAH
Visi SMKMathla’ul Anwar Cibuah
Terciptanya sistem pendidikan yang berkualitas yang mampu
mengimbangi jaman dengan dilandasi iman dan taqwa.
Misi SMK Mathla’ul Anwar Cibuah
1. Mengupayakan pelayanan pendidikan yang maksimal dan
proporsional bgi peserta didik dengan landasan nilai keagamaan
yang kuat.
2. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
pendidikan
3. Menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan
pembaharuan yang kreatif dan inovatif serta dilandasi
pemahaman terhadap potensi yang dimiliki utuk dikembangkan
secara optimal dan menumbuhkan budaya belajar yang bisa
mengakselerasi transformasi Iptek.
4. Mengembangkan profesionalisme pendidikan dan tenaga
kependidikan yang ada di lingkungan sekolah.
5. Menciptakan dan memelihara suasana tertib, aman, unggul, hijau,
iman dan damai.
6. Menumbuhkan kesadaran peserta didik akan pentingnya
pendidikan sebagai wahana pewarisan nilai budaya dan mediator
transformasi Iptek.
PROFIL SEKOLAH
Nama : Erik Heriana, ST
Tempat / Tgl Lahir : Lebak, 10 Juni 1984
Jabatan : Kepala Sekolah
Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 02 RT.
006/003, Ds. Kaduagung Timur
Kec. Cibadak, Kab. Lebak Prov.
Banten 42357
Nama Sekolah : SMK Mathla’ul Anwar Cibuah
Bentuk Sekolah : Yayasan
Status : Swasta
Tahun Berdiri : Tahun 2008
Ijin Oprasional / NSS : 402280216036
NPSN : 20616331
Lembaga Penyelenggaraan : PERGURUAN SMK MATHLA`UL
ANWAR CIBUAH
Alamat : Jln. Raya Rangkasbitung-Pandeglang,
KM. 12,5 Cibuah, Warunggunung Kab.
Lebak
Email : smkmathan@yahoo.com
Telp / HP : 081380574543/ 087773500844
Kecamatan : Warunggunung
Kabupaten : Lebak
Provinsi : Banten
Bank / No. Rekening : BRI Sampay / 48320100294507
NPWP : 31. 198. 085. 8-036.000
Luas Lahan Bangunan : 5000 M2