Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwernabimo kontaning
Peraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan kumpulan aturan–aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat di lingkungan sekolah. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain sebagai aturan yang berlaku di sekolah agar proses pendidikan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Tata Tertib Peserta Didik Tahun 2015/2016 SMK N 2 Adiwernabimo kontaning
Peraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan kumpulan aturan–aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat di lingkungan sekolah. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tata tertib sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain sebagai aturan yang berlaku di sekolah agar proses pendidikan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah serangkaian kegiatan orientasi bagi peserta didik baru. Permendikbud PLS menggantikan Masa Orientasi Siswa.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 3SUBANG
Jl. Emo Kurniaatmaja No. 1 Tlp. (0260) 411409 Subang 41214
Website : http:www.sman3subang.sch.id, Email:info@sman3subang.sch.id
KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 3 SUBANG
NOMOR : 421/378-SMAN.03 sbg/CADIN-IV/2019
TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK
Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah perlu menetapkan Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib
Peserta Didik.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Rencana Kerja Jangka Menengah 2016 – 2020 SMAN 3 Subang
Menetapkan : PERATURANTATA KRAMA DAN TATA TERTIBPESERTA DIDIKSMA NEGERI 3 SUBANG
BAB I
PENGERTIAN
Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian , keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai
makhluk Tuhan. Dalam kehidupan sekolah , kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan , dalam penggunaan dan
pemeliharaan sarana / prasarana , penggunaan waktu , pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat dan
lingkungan di SMA Negeri 3 Subang.
Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik , dan disusun secara Operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap
hidup peserta didik SMA Negeri 3 Subang.
Dalam Tata Tertib Peserta didik memuat :
a. Hal-hal yang diharuskan atau diwajibkan.
b. Hal-hal yang dianjurkan
c. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan
d. Sanksi-sanksi / hukuman bagi pelanggar
BAB II
KETENTUAN UMUM
1. Peraturan Tata Krama dan Tata Tertib SMA Negeri 3 Subang ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi peserta didik dalam
bersikap, berucap, bertindak dan melaksanakan kegiatan sehari-hari disekolah dalam rangka mencapai visi,misi, dan tujuan sekolah
2. Peraturan Tata Krama dan Tata Tertib SMA Negeri 3 Subang ini merupakan suatu upaya sekolah dalam rangka menciptakan iklim
dan kultur sekolah yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.
3. Peraturan Tata Krama dan Tata Tertib ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut sekolah dan masyarakat sekitar, yang meliputi:
nilai ketakwaan, sopan santun pergaulan, kedisiplinan ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerapihan, keamanan dan nilai-nilai yang
mendukung kegiatan belajar yang efektif.
4. Semuapeserta didik wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tata krama dan tata tertib ini secara konsekuen dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab.
BAB III
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DAN HAK SISWA
Pasal 1
KEGIATAN KURIKULER
1. Kegiatan kurikuler wajib diikuti oleh seluruh peserta didik dalam seluruh program yang telah ditetapkan.
2. Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah dan Jabar Menghafal di mulai pukul 10.00 s.d. 10.15 WIB setiap hari Senin sampai Kamis
3. Kegiatan Pembinaan Keagamaan dimulai pukul 07.00 s.d. 07.20 WIB setiap hari Jum’at
4. Kegiatan kurikuler dari hari senin sampai kamisdimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 15.30 WIBdan untuk hari Jumat dimulai
pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 11.35 WIB
2. 2
5. Wajib hadir disekolah 15 menit sebelum proses pembelajaran dimulai.
6. Kelas dalam keadaan bersih, indah, dan teratur selama proses pembelajaran
7. Kegiatan yang termasuk kegiatan kurikuler sesuai dengan peraturan akademik SMA Negeri 3 Subang antara lain adalah:
a. Belajar setiap mata pelajaran
b. Ulangan/ujian
c. Praktikum di laboratorium
d. Praktik olahraga, agama, kesenian dan bahasa
6. Alat komunikasidimatikan selama proses pembelajaran kecuali seijin guru mata pelajaran
7. Sepuluh menitsetelah bel masuk guru belum masuk kelas, piket kelas segera menghubungi guru piket.
8. Bagi kegiatan kulikuler yang tidak terfasilitasi dari segi waktu dan tempat oleh sekolah bisa dilaksanakan di jam ekstrakulikuler dan
tempatnya di lingkungan sekolah atau di luar sekolah dengan sepengetahuan pihak sekolah
Pasal 2
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN KOMUNITAS
1. Kegiatan ekstrakurikuler dan komunitas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati maksimal sampai pukul 17.00 WIB.
2. Kegiatan ekstrakurikuler wajib diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya, maksimal 2
ekstrakurikuler atau 1 ektrakurikuler ditambah 1 komunitas
3. Untuk segala jenis kegiatan ekstrakurikuler dan komunitasharus diketahui oleh pihak sekolah dan izin orang tua.
4. Materi pembinaan kesiswaan di SMA Negeri 3 Subangmeliputi:
a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
b. Budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
c. Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara;
d. Prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat;
e. Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat
plural;
f. Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan;
g. Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi ;
h. Sastra dan budaya;
i. Teknologi informasi dan komunikasi;
j. Komunikasi dalam bahasa Inggris dan Asing lainnya;
Yang dilaksanakann melalui kegiatann ekstrakurikuuler, yaitu:
1) OSIS
2) Rohani Islam (Rohis)
3) Pramuka
4) Palang Merah Remaja (PMR)
5) Paskibra
6) Kesenian
7) Olahraga
8) Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
9) Bahasa Asing
10) Majalah Dinding dan Gerakan Literasi
Pasal 3
ETIKA KEHIDUPAN DI SEKOLAH
1. Mengucapkan atau menjawab salam setiap bertemu dengan guru, karyawan, tamu,termasuk kepada sesama rekan peserta didik dan
setiap orang di lingkungan sekolah.
2. Selama kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler,wajib melaksanakan K7(Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
3. Menjunjung tinggi etika sopan santun.
4. Melaksanakan do’a bersama di setiap kelas pada setiap awal mata pelajaran dan pada jam terakhir.
5. Pukul 07.00 pintu gerbang sekolah ditutup, yang terlambat wajib lapor kepada piket guru dan akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
6. Setiap hari Senin harus mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih
7. Setiap hari-hari besar nasional peserta didik yang ditugaskan harus mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih
8. Apabila ada keperluan ke luar kelas, harus mendapatkan ijin dari guru pengajar yang bersangkutan.
9. Apabila ada keperluan ke luar sekolah, harus mendapatkan izin dari guru pengajar yang bersangkutan dan guru piket serta melapor
kembali setelah keperluannya selesai.
10. Melaksanakan Sholat Jum’at (untuk putra) dan Pengajian Keputrian (untuk putri) setiap hari Jum’at sesuai jadwal yang disediakan.
Pasal 4
ETIKA KEHIDUPAN DI LUAR SEKOLAH
1. Menjunjung tinggi almamater dengan melaksanakan tata krama dan tata tertib yang telah ditetapkan sekolah dan etika yang berlaku
di masyarakat.
3. 3
2. Melaporkan kegiatan terprogram baik kegiatan kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar sekolah kepada
Sekolah.
3. Kegiatan terprogram baik kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah harus seizin sekolah, ada guru pembimbing dan
atau ada izin orang tua/wali.
Pasal 5
ETIKA PENILAIAN AKHIR SEMESTER, PENILAIAN AKHIR TAHUN,
UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL
1. Tidak membawa tas/buku ke dalam kelas.
2. Dilarang mencontek, memberikan/memperlihatkan jawaban kepada teman, juga menerima contekan dari teman
3. Mengembalikan soal dan lembar jawaban sampai batas waktu ulangan/ujian.
4. Dilarang menggunakan alat komunikasi
Pasal 6
PAKAIAN SERAGAM
1. Jenis-jenis pakaian seragam yang ada di SMA Negeri 3 Subang antara lain :
a. Seragam putih abu
b. Seragam upacara
c. SeragamKhas/Batik SMA Negeri 3 Subang
d. Seragam Pramuka
e. Seragam Olahraga
f. Jas Laboratorium
2. Ketentuan seragam adalah sebagai berikut :
a. Pakaian Seragam Putih Abu
1) PUTERA
a) Seragam baju putih lengan pendek dilengkapi dasi, celana panjang abu model standar
b) Baju dimasukkan ke dalam celana panjang
c) Sepatu dominan warna hitam (dilarang memakai sepatu sandal/sandal), variasi putih, dan tali sepatu berwarna hitam.
d) Kaos kaki pendek (setengah betis) warna putih
e) Ikat pinggang ukuran 3 cm, warna hitam
f) Memakai atribut (nama, lambang OSIS, badge sekolah dan lokasi)
g) Ukuran bawah celana dengan ketentuan 22 cm – 25 cm
h) Model pakaian sesuai ketentuan (Permendikbud No 45 Tahun 2014 tentang Pakian Seragam Sekolah Bagi Peserta
Didik Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah)
2) PUTERI
a) Seragam baju putih lengan pendek (untuk yang tidak berhijab) dan lengan panjang (untuk yang berhijab dengan hijab
segi empat berwarna putih polos) dilengkapi dasi, rok abu panjang
b) Baju dimasukkan ke dalam rok
c) Sepatu dominan warna hitam (dilarang memakai sepatu sandal/sandal), variasi putih, dan tali sepatu berwarna hitam.
d) Kaos kaki pendek (setengah betis) warna putih
e) Ikat pinggang ukuran 3 cm, warna hitam
f) Memakai atribut (nama, lambang OSIS, badge sekolah dan lokasi)
g) Ukuran panjangrok sebatas mata kaki
h) Model pakaian sesuai ketentuan (Permendikbud No 45 Tahun 2014 tentang Pakian Seragam Sekolah Bagi Peserta
Didik Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah)
b. Pakaian Seragam Upacara
Seragam putih abu sebagaimana terdapat padapasal 6 ayat 2. a.dilengkapi dengan memakai topi sekolah.
c. Pakaian Seragam Khas
1) PUTERA
a. Memakai pakaian seragam khas/batik sekolah, celana panjang abu model standar
b) Sepatu dominan warna hitam (dilarang memakai sepatu sandal/sandal), variasi putih, dan tali sepatu berwarna hitam.
c) Kaos kaki pendek (setengah betis) warna putih
d) Ikat pinggang ukuran 3 cm, warna hitam
e) Ukuran bawah celana sesuai dengan ketentuan (22 cm – 25 cm)
f) Model pakaian sesuai ketentuan
2) PUTERI
a) Memakai pakaian seragam khas/batik sekolah (untuk yang berhijab menggunakan hijab instan/bergo warna putih polet
corak seragam batik), rok abu panjang
b) Sepatu dominan warna hitam (dilarang memakai sepatu sandal/sandal), variasi putih, dan tali sepatu berwarna hitam.
c) Kaos kaki pendek (setengah betis) warna putih
d) Ikat pinggang ukuran 3 cm, warna hitam.
e) Ukuran bawah rok sesuai dengan ketentuan (sebatas mata kaki)
f) Model pakaian sesuai ketentuan
4. 4
d. Pakaian Seragam Pramuka
1) PUTERA
a) Seragam pramuka
b) Baju dimasukkan ke dalam celana panjang
c) Sepatu dominan warna hitam (dilarang memakai sepatu sandal/ sandal), variasi putih,dan tali sepatu berwarna hitam.
d) Kaos kaki pendek (setengah betis) warna hitam
e) Ikat pinggang ukuran 3 cm, warna hitam
f) Memakai atribut pramuka sesuai ketentuan (Kacu, badge sekolah, nama, gudep, dan boyscout).
g) Ukuran bawah celana sesuai dengan ketentuan 22 cm – 25 cm
h) Model pakaian sesuai ketentuan (Keputusan Kwarnas Gerakan Pramukan No. 174 Tahun 2012)
2) PUTERI
Untuk yang tidak berjilbab
a) Seragam pramuka (untuk yang berhijab menggunakan hijab segi empat berwarna coklat tua polos)
b) Ukuran panjang rok sebatas mata kaki
c) Sepatu dominan warna hitam (dilarang memakai sepatu sandal/ sandal), variasi putih, dan tali sepatu berwarna
hitam.
d) Kaos kaki pendek (setengah betis) warna hitam
e) Ikat pinggang ukuran 3 cm, warna hitam
f) Memakai atribut pramuka sesuai ketentuan (Kacu, badge sekolah, nama, gudep).
g) Ukuran panjang rok sesuai dengan ketentuan 5 cm di bawah lutut (untuk yang tidak berhijab) atau sebatas mata kaki
(untuk yang berhijab).
h) Model pakaian sesuai ketentuan (Keputusan Kwarnas Gerakan Pramukan No. 174 Tahun 2012 )
e. Pakaian Seragam Olahraga (Sesuai dengan PBM Olahraga)
1) PUTERA
a) Seragam olahraga sesuai dengan ketentuan sekolah
b) Boleh menggunakan sepatu khusus olahraga pada saat PBM olahraga.
c) Kaos kakipendek (setengah betis) warna putih
2) PUTERI
a) Seragam olahraga sesuai dengan ketentuan sekolah (untuk yang berhijab menggunakan hijab instan/bergo bertali
warna biru tua).
b) Boleh menggunakan sepatu khusus olahraga pada saat PBM olahraga.
c) Kaos kaki pendek (setengah betis) warna putih
g. Jas Laboratorium
Seragam jas laboratorium digunakan pada saat pembelajaran praktik di laboratorium IPA (Kimia dan Biologi)
Pasal 7
PENGGUNAAN PAKAIAN SERAGAM
1. Berpakaian lengkap sesuai dengan ketentuan, rapi, bersih, dan memakai kaos singlet warna putih.
2. Penggunaan pakaian seragam antara lain sebagai berikut :.
a. Pakaian Seragam putih abu (Hari Senin danSelasa)
b. Pakaian Seragam Upacara (Pada upacara hari Senin dan upacara nasional lainnya)
c. Pakaian Seragam Khas (Hari Rabu dan Kamis)
d. Pakaian Seragam Pramuka (Hari Jumat)
e. Pakaian Seragam Olahraga (Sesuai dengan PBM olahraga)
f. Jas laboratorium sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum
Pasal 8
KETENTUAN RAMBUT
1. PUTERA
a. Tidak berambut panjang (tidak menutupi telinga, alis, kerah baju)
b. Mencukur rambut dengan pendek, rapi, dan tidak mengikuti mode rambut yang tidak pantas bagi seorang pelajar.
c. Tidak mengecat rambut/mewarnai rambut
2. PUTERI
a. Menata rambut dengan rapi
b. Tidak mengikuti mode rambut yang kurang layak bagi seorang pelajar.
c. Tidak mengecat rambut/mewarnai rambut.
Pasal 9
UPACARA
1. Mengikuti upacara hari senin maupun upacara hari besar nasional lainnya
2. Mengikuti upacara dengan khidmat dan tertib
3. Memakai seragam upacara lengkap
4. Alat komunikasi dimatikan
5. 5
Pasal 10
PELAKSANAAN TUGAS
1. Peserta didik yang diberi tugas mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah wajib melaksanakan tugas tersebut dengan penuh
tanggung jawab.
2. Peserta didik yang diberi tugas tersebut apabila sudah selesai melaksanakan tugas wajib melapor kepada sekolah
Pasal 11
KETERTIBAN
1. Tidak membuat keributan/kegaduhan dalam kelas pada saat pelajaran berlangsung dan menganggu ketertiban kelas lain yang
sedang belajar
2. Keluar dan masuk sekolah harus melalui pintu gerbang sekolah
3. Tidak memindahkan barang inventaris ke ruangan lain atau ke luar ruangan tanpa izin dari wakasek sarana dan prasarana
4. Tidak mengotori/mencoret, merusak/menghilangkan, atau mengambil/mencuri barang milik sekolah, guru, karyawan, teman, atau
tamu
5. Tidak makan dan minum dalam kelas pada saat proses pembelajaran, kecuali seizin guru.
6. Tidak membuang sampah tidak pada tempatnya, dan tidak pada peruntukannya.
7. Tidak membawa benda yang tidak ada kaitannya dengan proses pembelajaran yang diprediksikan dapat mengganggu proses
pembelajaran
8. Melunasi Iuran Bulananpada setiap bulannya.
9. Mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran (tidak dikantin atau alasan keluar tanpa seizin guru pengajar dan piket)
10. Dilarang mengubah isi dan/atau merusak Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD/Raport)
11. Tidak melaksanakan politik praktis disekolah antara lain kampanye terbuka maupun memakai/membawa, membagi-
bagikan/menempel lambang partai/ kontestan caleg, cabup/cawabup,cagub/cawagub, dan capres/cawapres ke sekolah
12. Tidak membawa kendaraan beroda empat ke dalam sekolah.
13. Untuk yang membawa kendaraan (sepeda dan motor) wajib dilengkapi STNK (untuk motor) dan memarkir kendaraan ditempat
parkir secara tertib, teratur, dan mengunci kendaraannya
14. Untuk yang membawa kendaraan (motor) wajib menggunakan kelengkapan standar pabrik dan mematikan kendaraan di areal
parkir sesuaidengan ketentuan.
Pasal 12
HAK PESERTA DIDIK
1. Mendapatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan tanpa kecuali.
2. Mengembangkan kreativitas dan potensi yang diminatinya dalam rangka proses pendidikan, pengajaran, dan pelatihan.
3. Menyampaikan pendapat dan saran kepada sekolah sesuai dengan etika yang berlaku.
4. Menjunjung tinggi almamater di manapun berada.
5. Menerima tamu dari luar sekolah di ruangan piket/lobi.
BAB IV
LARANGAN-LARANGAN
Pasal 13
PENAMPILAN
1. PUTERA
a. Bersolek
b. Bertato dan bertindik
c. Memakai perhiasan atau asesoris kalung, gelang, anting, rantai
d. Memelihara jambang, kumis dan jenggot berlebihan
e. Mengecat dan memiliki kuku panjang
f. Rambut panjang dan tidak rapi (tidak sesuai sebagai seorang pelajar)
g. Mengecat rambut
h. Memakai jaket, sweater, mantel, atau rompi disekolah pada jam belajar tanpa seizin gurupengajar dan guru piket.
2. PUTERI
a. Bersolek berlebihan
b. Membawa perlengkapan kosmetik (yang tidak sesuai untuk seorang pelajar)
c. Bertato (permanen atau tidak permanen) dan bertindik berlebihan
d. Memakai/membawa perhiasan berlebihan
e. Mengecat dan memiliki kuku panjang
f. Mengecat rambut
g. Memakai jaket, sweater, mantel, atau rompi di sekolah pada jam belajar tanpa seizin guru piket.
6. 6
Pasal 14
MEROKOK, NARKOBA, DAN MINUMAN KERAS
1. Merokok
a. Membawa/menyimpan rokok ke/disekolah
b. Menghisap rokok di sekolah
c. Memperjualbelikan/mengedarkan rokok di sekolah
d. Menghisap rokok diluar sekolah pada saat kegiatan yang berhubungan dengan sekolah atau pada saat memakai seragam
sekolah.
2. Obat Terlarang, Penyalahgunaan obat-obatan, Minuman Keras dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA)
a. Membawa/menyimpan Obat Terlarang, Minuman Keras dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA)
b. Mengedarkan/memperjualbelikan Obat Terlarang, Minuman Keras dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) di
dalam atau diluar sekolah
c. Menggunakan Obat Terlarang, Minuman Keras dan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif (NAPZA) dan menyalahgunakan obat-
obatan dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah
Pasal 15
AUDIO VISUAL, MULTI MEDIA DAN INTERNET
1. Audio visual, multi media dan internet
a. Membawa media audio visual yang berisi file cerita, audio, gambar, dan film yang tidak layak bagi seorang pelajar
b. Membaca dan/atau menonton audio visual berupa cerita, audio, gambar, dan film yang tidak layak bagi seorang pelajar
c. Mengedarkan/memperjualbelikan barang/file audio visual berupa cerita, audio, gambar dan film yang tidak layak bagi seorang
pelajar.
d. Mengungunggah konten di media sosial yang tidak layak bagi seorang pelajar
Pasal 16
TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM PIDANA
1. Peralatan/perlengkapan yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran
a. Membawasenjata tajam, senjata api atau senapan angin tanpa ijin
b. Memperjualbelikan senjata tajam, senjata api atau senapan angin di sekolah
c. Mengancam seseorang atau lebih dengan menggunakan senjata tajam, senjata api atau senapan angin
d. Mencederai orang lain dengan menggunakan senjata tajam, senjata api atau senjata angin.
2. Bertengkar, perkelahian/tawuran
a. Bertengkar di sekolah atau di luar sekolah
b. Menjadi penyebab perkelahian peserta didikdi sekolah dan antar sekolah
c. Berkelahi baik dengan teman satu sekolah maupun dengan sekolah lain
d. Menjadi provokator terjadinya perkelahian antar peserta didik
e. Menjadi anggota perkumpulan (group, geng, klub, dll) di sekolah maupun di luar sekolah yang mengarah ke tindakan negatif
3. Penganiayaan
Melakukan penganiayaan yang menyebabkan seseorang atau lebih cedera ringan, sedang, berat atau meninggal dunia.
4. Pencurian barang/uang
Melakukan pencurian barang/uang yang bukan miliknya.
5. Mengancam, memeras dan/atau memalak
Mengancam, memeras dan/atau memalak yang mengakibatkan seseorang merasa tertekan
6. Pelanggaran terhadap kepala sekolah, guru dan karyawan
Mengancam, menghina, dan mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak pantas, melakukan pemukulan atau penganiayaan terhadap
Kepala Sekolah, guru dan karyawan baik langsung atau di media sosial
Pasal 17
TINDAKAN BULLY DAN KESUSILAAN
1. Perbuatan asusila
a. Melakukan pelecehan seksual
b. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain
2. Bully
Melakukan tindakan pembulian terhadap orang lain
3. Menikah/hamil
a. Menikah baik resmi maupun tidak resmi
b. Hamil
7. 7
BAB V
SANKSI DAN AKUMULASI POIN
Pasal 18
SANKSI
1. Seluruh pelanggaran terhadap Peraturan Tata Krama dan Tata Tertib ini (BAB III dan BAB IV) akan dikenakan sanksi.
2. Bentuk sanksi terhadap pelanggaran peraturan ini adalah dengan memberikan bobot nilai (poin) untuk setiap pelanggaran yang
besarnya berdasarkan Pedoman Penilaian Tata Krama dan Tata Tertib sebagaimana terlampir, yang akan diakumulasikan setiap
waktu.
3. Selain bentuk sanksi administratif berupa poin sebagaimana ayat 2 di atas tim pembina kesiswaan dan/atau guru yang menangkap
tangan suatu tindakan berhak memberikan teguran,peringatan, dan tindakan ditempat.
4. Akumulasi poin akan berdampak adanya sanksi berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Peringatan lisan
d. Peringatan tertulis.
e. Skorsing
f. Dikembalikan ke orang tua.
Pasal 19
KLASIFIKASI SANKSI
1. Klasifikasi tahap I
a. Klasifikasi tahap I dikenakan kepada setiap peserta didikyang sudah mencapai poin 25.
b. Bentuk sanksi klasifikasi tahap I berupa :
1) Panggilan kepada peserta didik yang bersangkutan
2) Panggilan kepada orang tua
3) Peserta didik yang bersangkutan membuat perjanjian dengan sekolah yang disaksikan oleh orang tua peserta didik dan
wali kelas.
2. Klasifikasi tahap II
a. Klasifikasi tahap II dikenakan kepada setiap peserta didik yang sudah mencapai poin 50.
b. Bentuk sanksi klasifikasi tahap II berupa :
1) Panggilan kepada peserta didik yang bersangkutan
2) Panggilan kepada orang tua
3) Peserta didik yang bersangkutan membuat perjanjian dengan sekolah yang disaksikan oleh orang tua peserta didik, wali
kelas, dan BK.
4) Dikembalikan sementara kepada orang tua (skorsing) selama 2 (dua) hari, dan selama menjalani skorsing wajib
melaporkan kegiatan belajar dirumah yang diketahui oleh orang tua peserta didik.
3. Klasifikasi tahap III
a. Klasifikasi tahap III dikenakan kepada setiap peserta didik yang sudah mencapai poin 70.
b. Bentuk sanksi klasifikasi tahap III berupa :
1) Panggilan kepada peserta didik yang bersangkutan
2) Panggilan kepada orang tua
3) Peserta didik yang bersangkutan membuat perjanjian dengan sekolah yang disaksikan oleh orang tua peserta didik, wali
kelas, BK, dan Kepala Sekolah.
4) Dikembalikan sementara kepada orang tua (skorsing) selama 4 (empat) hari, dan selama menjalani skorsing wajib
melaporkan kegiatan belajar di rumah yang diketahui oleh orang tua peserta didik.
4. Klasifikasi tahap IV
a. Klasifikasi tahap IV dikenakan kepada setiap peserta didik yang sudah mencapai poin 90.
b. Bentuk sanksi klasifikasi tahap IV berupa :
1. Panggilan kepada peserta didik yang bersangkutan
2. Panggilan kepada orang tua
3. Orang tua peserta didik yang bersangkutan membuat pernyataan menarik peserta didik tersebut untuk pindah sekolah.
5. Klasifikasi tahap V
a. Klasifikasi tahap V dikenakan kepada setiap peserta didik yang sudah mencapai poin 100.
b. Bentuk sanksi klasifikasi tahap V berupa :
1) Panggilan kepada peserta didik yang bersangkutan
2) Panggilan kepada orang tua
3) Sekolah mengembalikan peserta didik tersebut kepada orang tua.
8. 8
Pasal 20
KETENTUAN PERHITUNGAN AKUMULASI
1. Setiap pelanggaran tata krama dan tata tertib dihitung secara akumulasi.
2. Akumulasi poin penilaian ini berlaku selama mejadi peserta didik.
3. Perhitungan akumulasi poin dilaporkan setiap 3 bulan kepada pihak-pihak terkait
BAB VI
PETUGAS PENGAWASAN PELAKSANAAN DAN MAJELIS PENEGAK TATA TERTIB
Pasal 21
PETUGAS PENGAWASAN PELAKSANAAN TATA TERTIB
1. Petugas/pelaksana peraturan tata krama dan tata tertib ini adalah Tim Pembina Kesiswaan sekolah sesuai SK Kepala Sekolah
tentang pembagian tugas pembina kesiswaan, sebagai pelaksana harian di bawah koordinasi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
terdiri atas Guru BK, Pembina Osis, Pembina Pramuka, Pembina Paskibra, Pembina Olahraga, Pembina Kesenian, Pembina PMR,
Pembina KIR, Pembina Rohis, Pembina Mading& GLS, Pembina Bahasa Asing.
2. Tugas Tim Pembina Kesiswaan antara lain :
a. Mencatat setiap pelanggaran baik dalam keadaan tertangkap tangan maupun berdasarkan laporan dan pengaduan dalam buku
catatan pelanggaran.
b. Membuat perhitungan akumulasi setiap pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik, sesuai dengan tahap-tahap akumulasi.
c. Mengeksekusi pemberian sanksi kepada peserta didik sampai pemberian sanksi klasifikasi tahap III sebagaimana terdapat
dalam Pasal 19 tentang klasifikasi sanksiAyat 1, 2, dan 3 peraturan ini
d. Membuat berkas pelanggaran yang harus diserahkan kepada Majelis Penegak Tata Tertib untuk pemberian sanksi klasifikasi
tahap IV dan V sebagaimana terdapat dalam Pasal 19 tentang klasifikasi sanksiAyat 4 dan 5 peraturan ini
e. Sebagai eksekutor terhadap keputusan Majelis penegak tata krama dan tata tertib.
3. Batas waktu pemberkasan maksimal 3 hari setelah poin mencapai ketentuan sesuai dengan tahapannya.
Pasal 22
MAJELIS PENEGAKTATA KRAMA DAN TATA TERTIB
1. Majelis Penegak Tata Krama dan Tata Tertib dibentuk berdasarkan SK Kepala Sekolah sebagai pemutus berkas pelanggaran, terdiri
atasKepala Sekolah, para Wakasek, perwakilan guru, koordinator BK, perwakilan Wali Kelas, dan timPembina Kesiswaan.
2. Tugas Majelis Penegak Tata Krama dan Tata Tertib antara lain :
a. Menerima berkas pelanggaran dari tim Pembina Kesiswaan untuk diproses lebih lanjut.
b. Melaksanakan proses pengambilan keputusan dengan sistem majelis.
c. Membuat putusan terhadap berkas pelanggaran yang diajukan oleh tim Pembina Kesiswaan.
3. Ketentuan waktu pengambilan keputusan majelis :
a. Majelis wajib melaksanakan pembahasan setiap berkas yang diajukan tim Pembina Kesiswaan selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah berkas diterima majelis.
b. Lamanya pembahasan di majelis maksimal 4 (empat) hari.
c. Keputusan majelis merupakan keputusan final dan mengikat.
4. Hasil keputusan majelis didaftarkan kedalam buku agenda keputusan majelis selambat-lambatnya satu minggu setelah keputusan
tersebut.
BAB VII
LAPORAN DAN/ATAU PENGADUAN
Pasal 23
LAPORAN
1. Laporan adalah berita tentang suatu tindakan pelanggaran tata tertib yang menyangkut kepentingan umum baik di dalam maupun di
luar kepentingan sekolah. Laporan ini tidak dapat dicabut, artinya harus diproses sampai tuntas.
2. Siswa dapat melaporkan dan/atau mengadukan setiap melihat/menyaksikan pelanggaran tata krama dan tata tertib kepada tim
Pembina Kesiswaan secara tertulis dan/atau lisan.
3. Setiap guru/tata laksana yang melihat/menyaksikan pelanggaran tata krama dan tata tertib wajibmelaporkannya kepada tim Pembina
Kesiswaan secara tertulis dan/atau lisan.
4. Pencatatan dan melaporkan tanpa batas waktu.
5. Setiap pelanggaran wajib dicatat dalam buku besar pelanggaran, dan apabila sudah mencapai poin tertentu seperti pada Bab XVI
tentang klasifikasi sanksi pasal pasal 4 dan 5 tim Pembina Kesiswaan melaporkannya secara tertulis kepada Majelis Penegak Tata
Krama dan Tata Tertib.
9. 9
Pasal 24
PENGADUAN
Pengaduan adalah memberikan pengaduan atas tindakan yang menyangkut masalah privat, pengaduan dapat dicabut dalam batas waktu
maksimal 3 hari setelah pengaduan dilakukan.
BAB VII
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN POIN
1. Setiap peserta didik yang telah mencapai poin tertentu dapat memperoleh pengurangan poin.Syarat untuk dapat memperoleh
pengurangan atau penghapusan poin yaitu telah berhasil melakukan suatu perbuatan yang mengangkat harkat dan derajat sekolah.
2. Pengurangan poin dilaksanakan oleh Wakasek kesiswaandengan memperhatikan pertimbangan Tim Pembina Kesiswaan.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
1. Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan ditentukan kemudian, dan apabila memerlukan tindakan segera
maka akan diputuskan oleh Majelis Penegak Tata Krama dan Tata Tertib
2. Peraturan Tata Krama dan Tata tertib ini dijadikan pedoman dan untuk dilaksanakan dalam upaya menciptakan suasana kondusif
proses pembelajaran di sekolah
3. Peraturan Tata Krama dan Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di: Subang
Pada tanggal : Juli 2019
Kepala SMAN 3 Subang,
H. Gunawan, S.Pd., M.MPd.
NIP. 19650228 198803 1 005
10. 10
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 3 SUBANG
Jl. Emo Kurniaatmaja No. 1 Tlp. (0260) 411409 Subang 41214
Website : http:www.sman3subang.sch.id, Email:info@sman3subang.sch.id
PERHITUNGAN POIN PELANGGARAN
TATA KRAMA DAN TATA TERTIB
SMA NEGERI 3 SUBANG
NO KONTEN PELANGGARAN POIN
1 Tidak hadir sekolah dikarenakan sakit dengan surat keterangan 0
2 Tidak hadir sekolah dikarenakan sakit tanpa surat keterangan 1
3 Tidak hadir sekolah dikarenakan ijin 1
4 Tidak hadir sekolah tanpa keterangan 4
5 Tidak mengikuti kegiatan literasi 1
6 Terlambat datang ke sekolah 1 - 10 menit 1
7 Terlambat datang ke sekolah 10 - 20 menit 2
8 Terlambat datang ke sekolah lebih dari 20 menit 3
9 Pulang sebelum jam pelajaran selesai tanpa seijin guru mata pelajaran dan guru piket 4
10
Membawa tas, buku pelajaran, alat komunikasi ke dalam ruang ujian pada saat Penilaian Harian, Penilaian Tengah
Semester, Penilaian Akhir Semester, Penilaian Akhir Tahun
2
11
Mencontek, memberikan/memperlihatkan jawaban kepada teman, juga menerima contekan dari teman pada saat Penilaian
Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Semester, Penilaian Akhir Tahun
5
12
Tidak memperhatikan kebersihan lingkungan (tidak melaksanakan piket kebersihan kelas, mengotori lingkungan dengan
sengaja)
1
13 Tidak mengikuti pelajaran (berada diluar kelas pada saat jam pelajaran) tanpa seijin guru pengajar 2
14 Menggunakan alat komunikasi (HP) pada jam pelajaran tanpa seijin guru pengajar 1
15 Menggunakan alat komunikasi (HP) di lingkungan sekolah dengan konten yang tidak layak di akses oleh peserta didik 1
16 Tidak mengikuti upacara hari senin maupun upacara hari besar nasional 2
17 Membuat keributan/kegaduhan/tidak khidmat dan tertib dalam mengikuti upacara 2
18
Tidak mengikuti kegiatan dalam rangka peringatan hari besar nasional atau hari besar keagamaan yang diadakan oleh
sekolah
2
19
Membuat keributan/kegaduhan di dalam maupun di luar kelas pada saat pelajaran berlangsung dan mengganggu ketertiban
kegiatan pembelajaran
2
20 Keluar atau masuk sekolah tidak melalui gerbang sekolah 3
21 Mengotori/mencoret, merusak/menghilangkan barang milik sekolah, guru, karyawan, teman, atau tamu 10
22 Membawa makanan minuman ke dalam kelas tanpa seijin guru 1
23 Makan dan minum pada jam pelajaran di dalam kelas tanpa seijin guru pengajar 1
24 Membuang sampah tidak pada tempatnya 2
25 Merubah isi dan atau merusak Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD/Raport) 10
26
Melaksanakan politik praktis di sekolah antara lain kampanye terbuka maupun memakai/membawa, membagi-
bagikan/menempel lambang partai/ kontestan caleg cabup/cawabup, cagub/cawagub, dan capres/cawapres ke sekolah
10
27 Penggunaan pakaian seragam tidak sesuai dengan Tata Tertib (antribut tidak lengkap) 5
28 Bersolek bagi siswa, bersolek berlebihan bagi siswi (memakai lipstik, eyeliner, shadow, pensil alis, make up) 5
29 Bertato dan bertindik 20
30 Memakai perhiasan berlebihan atau asesoris kalung, gelang, anting, rantai 5
31 Memelihara jambang, kumis dan jenggot berlebihan 2
32 Mengecat dan memiliki kuku panjang 10
33 Berambut panjang (menutupi telinga, alis, kerah baju) bagi siswa putra 5
34 Model rambut tidak pantas bagi seorang pelajar 5
35 Mengecat/mewarnai rambut 10
36 Memakai jaket, sweater, mantel, atau rompi di sekolah pada jam belajar tanpa seizin guru pengajar dan guru piket. 2
37 Membawa/menyimpan rokok di sekolah 10
38 Menghisap rokok di sekolah 20
39 Memperjualbelikan/mengedarkan rokok di sekolah 30
11. 11
40
Menghisap rokok di luar sekolah pada saat kegiatan yang berhubungan dengan sekolah atau pada saat memakai seragam
sekolah
10
41 Membawa media audio visual yang berisi file cerita, audio, gambar, dan film yang tidak layak bagi seorang pelajar 15
42 Membaca dan/atau menonton audio visual berupa cerita, audio, gambar, dan film yang tidak layak bagi seorang pelajar 20
43
Mengedarkan/memperjualbelikan barang/file audio visual berupa cerita, audio, gambar dan film yang tidak layak bagi
seorang pelajar.
30
44 Mengunggah konten di media sosial yang tidak layak bagi seorang pelajar 30
45 Membawa senjata tajam, senjata api atau senapan angin tanpa ijin 50
46 Memperjualbelikan senjata tajam, senjata api atau senapan angin di sekolah 50
47 Mengancam seseorang atau lebih dengan menggunakan senjata tajam, senjata api atau senapan angin 50
48 Mencederai orang lain dengan menggunakan senjata tajam, senjata api atau senjata angin. 100
49 Membawa/menyimpan Obat Terlarang, Minuman Keras dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) 25
50
Mengedarkan/memperjualbelikan Obat Terlarang, Minuman Keras dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) di
dalam atau diluar sekolah
50
51
Menggunakan Obat Terlarang, Minuman Keras dan Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif (NAPZA) dan menyalahgunakan
obat-obatan dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah
50
52 Terlibat dalam perkelahian di dalam maupun di luar sekolah 15
53 Melakukan tindakan pidana
15 -
100
54 Menikah baik resmi maupun tidak resmi 100
55 Hamil 100
56
Mengancam, menghina, dan mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak pantas terhadap Kepala Sekolah, guru dan karyawan
baik langsung atau di media sosial
50
57 Melakukan pemukulan atau penganiayaan terhadap Kepala Sekolah, guru dan karyawan 100
Ditetapkan di: Subang
Pada tanggal : Juli 2019
Kepala SMAN 3 Subang,
Ttd.
H. Gunawan, S.Pd., M.MPd.
NIP. 19650228 198803 1 005