3. Sejarah
• Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-
peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu
untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad Saw
• Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh
dari Gayo di Aceh Tenggara pada sekitar abad ke-XIV Masehi. Awalnya tarian ini hanyalah berupa
Ane. Namun kemudian ditambahkan iringan syair-sair yang berisi puji-pujian kepada Allah Swt serta
diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salahsatu
suku di Aceh yang tinggal di dataran tinggi Aceh bagian tengah yang terkenal dengan Danau Laut
Gayo memiliki bahasa daerah yang jauh berbeda dengan suku Aceh. Baca Pacu Kude di Tanah Gayo,
Takengon.
• Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam
Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa.
di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam
Sumber : Wikipedia, dll
4. Makna dan Fungsi
• Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya
seperti : gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (Bahasa Gayo). Selain itu ada 2 baris orang yang menyanyi sambal bertepuk
tangan dan semua penari harus menari dengan harmonis. Dalam tari saman biasanya temponya makin lama akan makin cepat supaya
menarik.
• Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan
santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil
seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada
para pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan, pemainnya terdiri dari pria-pria
yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara grup
tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari
dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
• Biasanya tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung) namun seiring perkembangan zaman tari saman
ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari
hiburan/pertunjukan karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa, atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan
pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan seperti : pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-
perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
5. Paduan Suara
• Tari saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan
tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang
biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka
sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini
dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut syekh. Karena
keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam
menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi
yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian
ini khususnya ditarikan oleh para pria.
• Pada zaman dahulu, tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu, di
antaranya dalam upacara memperingati hari Maulid Nabi Muhammad. Selain itu,
khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-
acara yang bersifat resmi, seperti kunjungan tamu-tamu antar kabupaten dan
negara, atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
6. Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara
menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam:
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
pengangkat.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan
yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syekh, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan
penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai
tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah
penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
7. Gerakan
• Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur
dasar dalam tarian saman, yakni TEPUK TANGAN dan TEPUK
DADA.
• Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, Syekh Saman
mempelajari tarian Melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali
lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi
memudakan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang
bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-
pertunjukan.
• Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena
hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya,
seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak
ini menggunakan bahasa Bahasa Gayo).
8. Penari
• Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki,
tetapi jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan
kurang lebih dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai
pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, dalam perkembangan di era
modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak
apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak.
• Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang
disebut syekh. Selain mengatur gerakan para penari, syekh juga bertugas
menyanyikan syair-syair lagu saman, yaitu ganit.
• Tari Saman hanya dimainkan oleh pria, tidak diiringi musik melainkan
diiringi jentikan jari, pukulan dada, dan tepuk tangan, dan tanpa syekh
(pemimpin tari) melainkan pengapit yang bersyair dalam bahasa Gayo dan
ikut menari dalam barisan penari. Tarian Ratoh Jaroe seringkali dikira sama
dengan Tari Saman. Padahal sebenarnya kedua tarian ini berbeda.
Sedangkan Ratoh Jaroe diiringi tabuhan Rapai dan dipimpin oleh syekh yang
bersyair dalam bahasa Aceh.
• Jadi jika menonton Tari Saman yang dimainkan oleh perempuan, itu bukan
Tari Saman melainkan Tari Ratoh Jaroe atau Tari Ratoh Duek. Karena
sejatinya, Tari Saman tidak boleh dimainkan oleh perempuan.
9. Kostum
Kostum/busana khusus saman terdiri dari 3 bagian yaitu :
• Pada Kepala :
bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam 4 persegi. 2 segi disulam dengan
benang seperti baju, sunting kepies
• Pada Badan :
baju pokok/baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau, dan
merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan
pendek) celana dan kain sarung.
• Pada Tangan :
topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut
tradisi mengandung nilai-nilai tertentu karena melalui warna menunjukan identitas
para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan,
kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan.