Bayi baru lahir membutuhkan penyesuaian terhadap lingkungan baru di luar rahim. Terdapat beberapa perubahan fisiologis utama pada sistem pernapasan, kardiovaskuler, dan termoregulasi untuk memungkinkan bayi hidup mandiri. Asuhan neonatus berfokus pada pencegahan hipotermi dan evaluasi nilai Apgar untuk mengetahui kondisi bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yang perlu diwaspadai, termasuk gejala seperti bayi tidak mau menyusu, bayi kejang, nafas cepat, demam, dan lainnya. Jika ditemukan gejala tersebut, orang tua disarankan segera membawa bayi ke tenaga kesehatan terdekat untuk diperiksa."
Dokumen tersebut membahas tentang risiko hipotermi dan hipertermia pada neonatus. Hipotermi disebabkan oleh penurunan suhu tubuh di bawah 36,5 derajat celcius, sedangkan hipertermia disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius. Kedua kondisi tersebut membahayakan bayi baru lahir dan perlu mendapat penanganan cepat seperti menghangatkan atau mendinginkan tubuh serta memberikan cairan
Dokumen tersebut membahas tentang demam dan cara mengatasinya. Demam adalah gejala dan bukan penyakit, dan dapat disebabkan oleh berbagai infeksi ringan hingga berat. Saat demam, pasien perlu banyak istirahat, minum air, dan dapat menggunakan kompres hangat/dingin serta obat penurun panas. Jika demam berkepanjangan atau disertai ruam, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan adaptasi bayi baru lahir, termasuk perubahan sistem pernapasan, sirkulasi darah, termoregulasi, metabolisme, keseimbangan air dan ginjal, serta sistem pencernaan bayi baru lahir setelah kelahiran.
Bayi baru lahir membutuhkan penyesuaian terhadap lingkungan baru di luar rahim. Terdapat beberapa perubahan fisiologis utama pada sistem pernapasan, kardiovaskuler, dan termoregulasi untuk memungkinkan bayi hidup mandiri. Asuhan neonatus berfokus pada pencegahan hipotermi dan evaluasi nilai Apgar untuk mengetahui kondisi bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yang perlu diwaspadai, termasuk gejala seperti bayi tidak mau menyusu, bayi kejang, nafas cepat, demam, dan lainnya. Jika ditemukan gejala tersebut, orang tua disarankan segera membawa bayi ke tenaga kesehatan terdekat untuk diperiksa."
Dokumen tersebut membahas tentang risiko hipotermi dan hipertermia pada neonatus. Hipotermi disebabkan oleh penurunan suhu tubuh di bawah 36,5 derajat celcius, sedangkan hipertermia disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius. Kedua kondisi tersebut membahayakan bayi baru lahir dan perlu mendapat penanganan cepat seperti menghangatkan atau mendinginkan tubuh serta memberikan cairan
Dokumen tersebut membahas tentang demam dan cara mengatasinya. Demam adalah gejala dan bukan penyakit, dan dapat disebabkan oleh berbagai infeksi ringan hingga berat. Saat demam, pasien perlu banyak istirahat, minum air, dan dapat menggunakan kompres hangat/dingin serta obat penurun panas. Jika demam berkepanjangan atau disertai ruam, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan adaptasi bayi baru lahir, termasuk perubahan sistem pernapasan, sirkulasi darah, termoregulasi, metabolisme, keseimbangan air dan ginjal, serta sistem pencernaan bayi baru lahir setelah kelahiran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan perawatan neonatus atau bayi baru lahir, termasuk tanda-tanda vital, kebutuhan dasar, dan kondisi khusus pada bayi baru lahir.
2. Beberapa karakteristik khusus bayi baru lahir yang dijelaskan adalah tentang kepala, kulit, rambut, payudara, dan genitalia.
3. Dokumen ini juga membahas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bayi baru lahir bernama H mengalami hipotermi dengan suhu tubuh 35,3°C. Berdasarkan pengkajian, bayi menunjukkan tanda-tanda hipotermi sedang seperti aktifitas berkurang dan kemampuan menghisap lemah. Diagnosa masalah utama adalah bayi cukup bulan dengan hipotermi. Diagnosa potensial yang diantisipasi adalah hipoglikemia-asidosis metabolik.
Laporan kasus diare pada bayi laki-laki berusia 1 tahun 2 bulan yang dirawat selama 5 hari di RS Palang Biru Gombong karena keluhan BAB cair >10x sehari disertai muntah dan demam. Berdasarkan pemeriksaan didapatkan gejala dehidrasi ringan hingga sedang beserta infeksi tifoid. Pasien diberi terapi infus cairan dan antibiotik serta pulih selama perawatan inap.
7A_HUMAYRAH ISMAIL_1804034030_TUGAS KASUS ANALISIS KLINIK.pptxherukitakini
Pasien wanita berusia 35 tahun mengalami demam selama 5 hari beserta mual, muntah, dan diare. Pemeriksaan menunjukkan rendahnya hemoglobin dan hematokrit, serta adanya antibodi Salmonella typhi. Ini mengindikasikan infeksi Salmonella typhi (demam tifoid) yang perlu ditindaklanjuti dengan tes serologi seperti Widal atau Tubex.
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal dan bayi baru lahir. Terdapat beberapa faktor risiko kegawatdaruratan pada neonatal seperti faktor kehamilan dan persalinan. Kondisi kegawatdaruratan yang dibahas meliputi hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, tetanus neonatorum, dan sindrom gawat nafas neonatus. Modul ini juga menjelaskan manajemen terpadu bayi muda dalam mendeteksi masalah,
Dokumen tersebut membahas tentang 10 penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, yaitu tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis, pneumonia, meningitis, campak, polio, dan rubella. Diberikan pula penjelasan mengenai gejala, pencegahan, dan pentingnya melaksanakan lima imunisasi dasar lengkap pada bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan perawatan neonatus atau bayi baru lahir, termasuk tanda-tanda vital, kebutuhan dasar, dan kondisi khusus pada bayi baru lahir.
2. Beberapa karakteristik khusus bayi baru lahir yang dijelaskan adalah tentang kepala, kulit, rambut, payudara, dan genitalia.
3. Dokumen ini juga membahas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bayi baru lahir bernama H mengalami hipotermi dengan suhu tubuh 35,3°C. Berdasarkan pengkajian, bayi menunjukkan tanda-tanda hipotermi sedang seperti aktifitas berkurang dan kemampuan menghisap lemah. Diagnosa masalah utama adalah bayi cukup bulan dengan hipotermi. Diagnosa potensial yang diantisipasi adalah hipoglikemia-asidosis metabolik.
Laporan kasus diare pada bayi laki-laki berusia 1 tahun 2 bulan yang dirawat selama 5 hari di RS Palang Biru Gombong karena keluhan BAB cair >10x sehari disertai muntah dan demam. Berdasarkan pemeriksaan didapatkan gejala dehidrasi ringan hingga sedang beserta infeksi tifoid. Pasien diberi terapi infus cairan dan antibiotik serta pulih selama perawatan inap.
7A_HUMAYRAH ISMAIL_1804034030_TUGAS KASUS ANALISIS KLINIK.pptxherukitakini
Pasien wanita berusia 35 tahun mengalami demam selama 5 hari beserta mual, muntah, dan diare. Pemeriksaan menunjukkan rendahnya hemoglobin dan hematokrit, serta adanya antibodi Salmonella typhi. Ini mengindikasikan infeksi Salmonella typhi (demam tifoid) yang perlu ditindaklanjuti dengan tes serologi seperti Widal atau Tubex.
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal dan bayi baru lahir. Terdapat beberapa faktor risiko kegawatdaruratan pada neonatal seperti faktor kehamilan dan persalinan. Kondisi kegawatdaruratan yang dibahas meliputi hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, tetanus neonatorum, dan sindrom gawat nafas neonatus. Modul ini juga menjelaskan manajemen terpadu bayi muda dalam mendeteksi masalah,
Dokumen tersebut membahas tentang 10 penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, yaitu tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis, pneumonia, meningitis, campak, polio, dan rubella. Diberikan pula penjelasan mengenai gejala, pencegahan, dan pentingnya melaksanakan lima imunisasi dasar lengkap pada bayi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Bayi baru lahir normal adalah bayi dari
usia 0-28 hari, lahir biasanya dengan usia
kehamilan 38 minggu sampai 42 minggu.
3. Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu
keadaan atau masalah pada bayi baru lahir
yangdapat mengakibatkan kematian pada
bayi.
4. bayi baru lahir biasanya mudah sakit,
karna antibodinya belum berfungsi secara
maksimal atau masih lemah.
5. Macam – macam tanda bahaya
bayi baru lahir dan gejalanya
Pada system pernafasan
O Sulit Bernafas.
O Biru pada lidah dan bibir.
O Nafas terhenti lebih dari 20 detik.
O Terlihat tarikan dinding dada saat
bernafas.
6. Macam – macam tanda bahaya
bayi baru lahir dan gejalanya
Suhu tubuh
O Suhu tubuh panas > 38 C
O Suhu tubuh dingin < 36 C
7. Demam
Demam adalah suhu tubuh yang meningkat,
tubuh terasa panas dan suhunya naik
sampai 38oC
8. Gejala Demam
O Jika tubuh teraba panas, bayi agak rewel,
dan biasanya minum kurang.
O Suhu tubuh lebih dari 37.5°C
O Frekuensi pernafasan bayi lebih dari
60/menit,
O terlihatnya tanda-tanda dehidrasi yaitu
berat badan menurun, turgor kulit kurang,
banyaknya air kemih berkurang
9. Penyebab Demam
O Demam terjadi karena tubuh sedang
melakukan perlawanan terhadap adanya
gangguan, baik infeksi maupun gangguan
yang lainnya.
10. Penanganan Demam
O Bayi dipindahkan ke ruangan yang sejuk
dengan suhu kamar berkisar 26oC-28°C.
O Lepaskan seluruh pakaian dan jangan
menggunakan selimut.
O Kompres menggunakan air hangat
O Memberi ASI sebanyak-banyaknya dan
sesering mungkin,
11. Tanda bahaya
O bernafas cepat secara tidak normal,
O sulit bernafas atau nafasnya bersuara, mengantuk
tidak normal,
O rewel yang tidak biasa,
O menolak minuman,
O muntah terus menerus,
O suhu tubuh di atas 39oC
12. Suhu Tubuh Dingin
Suhu tubuh dingin dapat dibedakan menjadi
2 bagian yaitu:
1. Sedang, dimana suhu badan bayi
berkisar 32oC-36oC dan
2. Berat yaitu dimana suhu badan bayi
mencapai dibawah 32oC
13. Gejala Suhu Tubuh Dingin
O bayi tidak mau minum/menyusu,
O tampak lesu dan mengantuk,
O tubuh bayi teraba dingin,
O dalam keadaan berat denyut jantung bayi
bisa menurun
O kulit tubuh bayi mengeras
14. Penyebab Suhu Tubuh Dingin
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru
lahir disebabkan lingkungan, udara yang
terlalu dingin, pakaian yang basah,
15. Penanganan Suhu Tubuh Dingin
O Segera menghangatkan bayi
O Menghangatkan bayi melalui panas tubuh
dengan IMD
O Beri ASI sesering mungkin
O Pantau suhu tubuh bayi setiap jam
sampai normal
O Bila terlihat bayi sakit berat segera bawa
ke tempat pelayan kesehatan
16. Macam – macam tanda bahaya
bayi baru lahir dan gejalanya
Warna kulit
O Kuning pada 24 jam pertama setelah lahir.
O Biru atau pucat
17. Ikterus/Bayi Kuning
Ikterus fisiologis timbul pada hari kedua dan
ketiga serta tidak mempunyai dasar
patologis atau tidak ada potensi menjadi
kern ikterus
18. Gejala ikterus
O bayi tidak mau menghisap,
O letargi,
O mata berputar,
O gerakan tidak menentu,
O kejang,
O tonus otot meninggi, dan
O leher kaku
19. Penanganan bayi kuning
1. Susui sesering mungkin sesuai
kebutuhannya, ini akan membuatnya
sering buang air kecil, membuang sisa
kimia dan membersihkan dari sistem
tubuhnya.
2. Beri ASI eksklusif
3. Beri paparan sinar matahari pagi
20. Macam – macam tanda bahaya
bayi baru lahir dan gejalanya
Pemberian asi sulit
O Hisapan lemah.
O Mengantuk berlebih.
O Banyak muntah.
21. Macam – macam tanda bahaya
bayi baru lahir dan gejalanya
Tali pusat
O Merah, bngkak, keluar cairan, bau busuk,
berdarah.
Infeksi
O Suhu meningkat.
O Warna merah, bengkak, keluar cairan,
bau busuk pada bagian yang terinfeksi
22. Macam – macam tanda bahaya
bayi baru lahir dan gejalanya
Bak (buang air kecil)
Tidak BAK dalam 24 jam
Bab (buang air besar)
O Tidak BAB dalam waktu 3 hari.
O BAB lembek, sering, berwarna hijau tua,
ada lendirnya, ada darah.
23. Kejang
O Kejang pada bayi baru lahir ialah kejang
yang terjadinya pada usia bayi 0-28 hari
O Kejang pada bayi baru lahir disebabkan
karena gangguan sistem saraf pusat,
kelainan metabolik atau penyakit lain yang
dapat menyebabkan kerusakan otak
24. Gejala Kejang
O gemetar,
O gerakan sangat aktif,
O kejang-kejang,
O tiba-tiba menangis melengking,
O kekuatan otot menghilang disertai atau tidak dengan
hilangnya kesadaran,
O gerakan tidak menentu,
O mengedip-ngedipkan mata,
O gerakan mulut seperti mengunyah dan menelan.
25. Penyebab kejang
O Gangguan vaskular seperti perdarahan.
O Gangguan metabolisme.
O Infeksi seperti meningitis dan sepsis.
26. Penanganan Kejang
Jika bayi kejang jangan tunggu lama,
segera bawa ke dokter. Penanganan
pertama yang bisa dilakukan yaitu:
1. Buka seluruh pakaian untuk
memudahkan sirkulasi panas tubuh
bayi.
2. Perlu dilakukan tindakan secepatnya
untuk mencegah kerusakan otak lebih
lanjut.
27. Pencegahan tanda bahaya bayi
baru lahir
O Memberikan imunisasi lengkap
O Memperhatikan kesehatan bayi maupun ibu
dan lingkungan sekitar
O Memberikan nutrisi yang cukup kepada bayi
O Metode kangguru yang bermanfaat bagi bayi
yang berat badan lahir rendah.
O Selalu memperhatikan pemberian asi sejak
dini.