3. Potensi Pariwisata Kabaena
• Wisata bahari; p. sagori, p.damalawa, p.wakao,
p.mataha, p.bangko, pantai lanere, malapulu,
beropa, pising, lengora, kampong bajo
wambanipa, tanjung perak, toli2, batuawu,
boepapa, malandahi.
• Wisata alam; watu sangia, sabampolulu, gua
watuburi, lovi lakambula, waterfall e’e meroro,
tondopano, tandoenga, wataroda, danau
mahembo, sabana
padanggoma,padalere,katopi,taliwanga, inotu,
tongke beropa, tapuhaka, pising, estuary
wambano, bukit paota, teletubies, air panas
watungkoriu, watu amala’a, rawa umala
• Wisata budaya; festival adat tangkeno, kada,
mongapi, montula, mongkotu, mohombuni,
• Wisata sejarah; fort tawulagi, tuntuntari,
matarapa, ewolangka, lo iya, watumponu,
liyano, karambau, watu langkema, raha ‘ea,
kampiri, raha ntari, raha dopi, baruga dongkala,
watu nohu, rahawado, makam mokole, wita
kalimbungu, wamorapu, Labuan tobelo.
• Wisata religi; makam Syekh KH. Daud, masjid
tua rarontole.
4. Potensi Kebudayaan Kabaena
• Tataruang Wilayah Adat; 3 Pusat Pemerintahan
Kamokolean (Tangkeno, Kotua & Lengora), 6 Sub
Wilayah Pemerintahan Dewan Syara Da Motua
(Rahadopi,Tirongkotua,Teomokole, Enano, Balo &
Dongkala)
• Struktur Kamokolean, Rumah Adat & Benteng
• Kesenian Tradisional-Sastra &Tari; kada, ohohi,
odulele, tumburiou, nantu, lumense, lulo alu,
molulo, motasu, momani, mansa
• Kerajinan, huruf, penanggalan, alat music &
lagu; kompe, empe, sapeo, balase, kaloe, ore2,
tawa2, dengu2, tamburu.
• Pakaian adat, motif-corak; taicombo, roo, duba,
sala, koasi, gala, tobo tongki wonua, palonda, tobo
tandu tina mela, sosora.
• Perayaan budaya & cerita rakyat; mohombuni,
mposekei, mehedoi, motasu, montula, mangkilo.
• Makanan & permainan tradisional; tinula, gola
ni’I, nivuai, kadauda, umanda, mompakani.
5. Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Bombana
SK Bupati No. 394Tahun 2011
Potensi Perikanan Kabaena
Zonasi Kawasan Konservasi Perikanan Daerah (KKPD)
KKPD Bombana : 171.650 Ha
Zona perikanan & Pemanfaatan
19.176,984 Ha
Kawasan Konservasi Perairan Provinsi Sultra
SK Gubernur No. 98Tahun 2016
• KKPD Kabaena Terluas di SULTRA ±137.000 Ha
• Terdiri 18 Pulau Kecil, 33 Desa & Lingk diWil. Pesisir
• 1.149 KK nelayan & 5.745 keluarga Nelayan (BPS2018)
• Kabaena menyumbang produksi 47% marine fishery &
53.7% marine culture ut perikanan kab. bombana
KKPD Kabaena : ±137.000 Ha
100.000 Ha di Wilayah Bombana
37.000 Ha di Wilayah Buteng
6. Analisis Location Quotion (LQ)
(+) = Komoditas memiliki keunggulan
komparatif
(-) = Komoditas tidak memiliki keunggulan
komparatif
komparatif; komoditas memiliki nilai tambah
(dapat memenuhi kebutuhan sendiri &
diekspor).
Analisis Shift Share (SS)
(+) = Komoditas memiliki keunggulan
kompetitif
(-) = Komoditas tidak memiliki keunggulan
kompetitif
Kompetitif; komoditas memiliki daya saing
dengan komoditas yang sama didaerah lain.
Potensi Pertanian Kabaena
Berdasarkan Analisis Location Quotion (LQ) & Analisis Shift Share (SS)
Potensial kawasan untuk pengembangan produksi komoditas dengan keunggulan
komparatif (memiliki nilai tambah-dpt di ekspor) dan kompetitif (memiliki daya saing-
signifikan mempengaruhi produksi wilayah) adalah :
• Pengembangan komoditas Aren/Enau; Kabaena Utara, Kabaena Selatan
• Pengembangan komoditas Cengkeh; Kabaena Selatan
• 4 kecamatan dpt mengekspor komoditas krn memiliki keunggulan komparatif, 5
kecamatan memiliki komoditas keunggulan kompetitif menentukan produksi bombana
Pertanian kabaena memiliki
potensi lahan dg luas tanam
komoditas terbesar di kab.
bombana 45.5%(2016), produksi
komoditas menyumbang
48.8%(2016) produksi pertanian
Bombana
7. Potensi Peternakan Kabaena
Berdasarkan Analisis Location Quotion (LQ) & Analisis Shift Share (SS)
Potensial kawasan untuk pengembangan ternak dengan keunggulan komparatif
(memiliki nilai tambah-dpt di ekspor) dan kompetitif (memiliki daya saing-signifikan
mempengaruhi produksi kabupaten) adalah :
• Pengembangan ternak sapi; Kabaena Barat, Kabaena Tengah
• Pengembangan ternak kerbau; Kabaena Utara, Kabaena Timur, Kabaena Tengah
Peternakan kabaena memiliki
potensi pengembangan,
peternakan yg menyumbang
26.4%(2016) & 24.8 %(2017)
populasi ternak kabupaten
Bombana.
Seluruh kecamatan di kabaena
memiliki potensi
pengembangan untuk
mengekspor sejumlah ternak
(memiliki keunggulan
komparatif ) & usaha
pengembangannya
menentukan secara signifikan
populasi produksi ternak di
bombana (memiliki keunggulan
kompetitif).
8. Potensi Pertambangan Kabaena
• Cadangan hipotik nickel terbesar ke-2 di Sultra ±25 MilyarWmt
• 80% luas kabaena memiliki potensi tambang
• Nilai tambah produksi ferro nickel mencapai Rp. 40,9 Kuadriliun
(Rp. 40.990Trilyun)
11. Sea Lane of Communication (SLOC)
Maritim silk road
Pasific road
Oceania road
Asia - eropa
Asia-Africa
growth corridor
Continen asutralia
Posisi strategis kabaena diantara SEA LINE Internasional ; akses ALKI-2 & ALKI-3 serta dilewatiTOL LAUTTrayekT16
12. Hub Port (Hinterland) Kabaena
Potensi Sea Power Kabaena:
1. Hub Internasional; Cargo
VesselOre-Nickel di malandahi
& watekule
2. Hub Nasional;Tol Laut
pelabuhan sikeli
3. Hub Provinsi;ASDP Ferry &
Perintis di pelabuhan sikeli &
pising
4. Hub Kabupaten; ASDP Ferry,
Superjet & Pelra di pel.
Batuawu, dongkala, toli2
Memiliki 4 Pelabuhan Utama
(Sikeli, Batuawu, Dongkala,
Pising) + Malandahi, Sagori; 11
Pelabuhan KhususTUKS
Pertambangan; 19 Pelabuhan
Pelayaran Rakyat & Perikanan
yang tersebar diseluruh pesisir
kabaena.
14. Dukungan pemerintah dlm pembangun
infrastruktur :
Potensi Panjang jalan :
Lingkar Luar : ± 144.8 km
Lingkar Dalam : ± 84.4 km
Kondisi infrastruktur jalan kabaena pada umumnya
rusak dg hanya 11% (±26km) kondisi jalan teraspal,
89%nya kondisi konstruksi jalan masih jenis kerikil
& tanah.
Infrastruktur Jalan
TRANS – KABAENA - NETWORK
15. No Ruas Jalan
Panjang Jalan
No Ruas Jalan
Panjang Jalan
km (±) km (±)
I lingkar luar 144.8 II lingkar dalam 84.4
1 teomokole-langkema 2 1 sikeli-rahampuu 3.6
2 langkema-batuawu 4.5 2 rahampuu-teomokole 1.6
3 batuawu-pongkalaero 5.2 3 teomokole-rahadopi 5.6
4 pongkalaero-puurano 6.5 4 rahadopi-eskambula 1.6
5 puurano-malapulu 4.5 5 eskambula-tangkeno 6.6
6 malapulu-kokoe 8 6 tangkeno-enano 7.2
7 kokoe-witakalimbungu 4.8 7 teomokole-olondoro 4.2
8 witakalimbungu-wulu 9.8 8 olondoro-rahadopi 2.5
9 wulu-dongkala 13 9 olondoro-batuawu 4.4
10 baliara-tanjung melati 2.7 10 sikeli-baliara 1
11 tanjung melati-sangia makmur 6 11 baliara-rahantari 5.5
12 rahantari-tanjung melati 3 12 rahantari-eemokolo 4.7
13 tedubara-sangia makmur 4 13 eemokolo-tedubara 1.5
14 sangia makmur-subar 3.5 14 tedubara-lamonggi 3.8
15 sangia makmur-lampangi jaya 6.3 15 lamonggi-lengora 7.5
16 lampangi jaya-lebota 4.8 16 lengora-enano 2.5
17 lampangi jaya-wumbulasa 5.2 17 enano-ulungkura 5
18 wumbulasa-mapila 2.4 18 ulungkura-balo 7.6
19 mapila-pising 2 19 balo-toli-toli 2
20 mapila-malandahi 3.5 20 toli2-tapuhaka 3.5
21 wumbulasa-larolanu 6 21 tapuhaka-dongkala 2.5
22 larolanu-boepapa 6
23 larolanu-lengora pantai 9
24 lengora pantai-wumbuburo 10
25 lengora-wumbuburo 6.5
26 wumbuburo-balo 5.6
Harga satuan jalan
Aspal : 1.5 M/km
Rigid Beton : 2 M/km
Investasi
Lingkar Luar : 217.2 Milyar (Aspal)
Lingkar Dalam : 168.8 Milyar (Rigid)
Investasi Pembangunan
Infrastruktur
16. Pembangunan Berbasis Pedesaan
Membangun dari Pinggiran- Inter
& IntraWilayah
UU No.6-2014 ttg Desa
Dana desa : 1 M/desa
BUMDes setiap desa
Lembaga Adat Desa
Hutan Desa
Prioritas pembangunan Kabaena
6 Kecamatan, 4 Kelurahan
30 Desa-94 dusun-21 lingk-73 tps
18. CDOB Kabaena Kepulauan - Potensi Ibukota Kabupaten
PADANGGOMA
TANGKENO
NOMOPULU
WAMBANO
LERE-UMALA
Dukungan struktur wilayah alternative
potensi ibukota kabupaten dengan
mempertimbangkan kondisi geologi,
tsunami, bencana alam, potensi daerah &
pusat layanan.
21. Alih Fungsi Kawasan Hutan
• Alih fungsi kawasan hutan kabaena menjadi areal
pencadangan tambang.
• Perubahan fungsi kawasan dalam konsep perhutanan social.
• Keterbatasan dukungan pembiayaan & infrastruktur
pendukung.
22. TumpangTindih Lahan
• Alih fungsi hutan & DAS kabaena menjadi
kawasan IUP Operasi Produksi (OP)
• Keterbatasan SDM yg kompeten &
professional
• Lemahnya koordinasi antara Lembaga/skpd
24. kekeruhan
kecerahan
Kerusakan Lingkungan
• Kerusakan hutan & perairan; Mengancam sumber mata
pencarian 1.149 KK nelayan/5.745 keluarga nelayan di 18
desa pesisir kabaena &keluarga petani
• Perusahaan pertambangan tanpa kemampuan
melakukan reklamasi pasca tambang
• Kemiskinan masyarakat disekitar wilayah dg potensi
SDA pertanian, peternakan, perikanan & pertambangan.
• Perkembangan CDOB daerah lain yg cepat dg dukungan
regulasi & infrastruktur.
33. KABAENA CENTRE BLOG
Edisi: 04/04/2019
Hierarki Tingkat Pelayanan Wilayah
Potensi Ibukota CDOB Kabaena Kepulauan
No Kecamatan Jumlah Fasilitas
Analisis Skalogram
Presentase Hierarki
1 Kabaena 18 550 II
2 Kabaena Utara 16 333 IV
3 Kabaena Selatan 14 250 VI
4 Kabaena Barat 24 750 I
5 Kabaena Timur 20 517 III
6 Kabaena Tengah 15 300 V
Sumber : Pengolahan Data