Dokumen tersebut membahas tentang delegasi, konsep dan proses delegasi, faktor-faktor kesuksesan dan masalah dalam delegasi, serta fungsi manajer keperawatan dalam menerapkan delegasi yang efektif. Secara ringkas, delegasi adalah penugasan tugas kepada orang lain dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab, yang berhasil jika dilakukan komunikasi yang jelas serta monitoring dan pelaporan.
Konsep pendelegasian dalam keperawatan.pptxsaricdewi
Pengertian DELEGASI
Menyelesaikan tugas melalui orang lain atau mengarahkan tugas kepada 1 orang / lebih untuk mencapai tujuan organisasi (Marquis & Huston, 2010).
Pemindahan tanggungjwb dalam melakukan tugas dari satu orang ke orang lain (ANA, 1996)
Pemberian wewenang kepada individu yang kompeten untuk melakukan aktivitas keperawatan tertentu pada situasi yang ditentukan.
Adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu.
Kesalahan pendelegasian yg biasa terjadi :
1. Kurangnya pendelegasian (under delegation) --> merasa mampu, tidak percaya orang lain.
2. Terlalu banyak mendelegasikan (over delegation) - delegasi dilakukan dengan berlebihan tanpa disupervisi
3. Pendelegasian yang tidak tepat- mendegelasikan pada waktu yang salah, orang yang salah atau untuk alasan yang salah. Alasan subyektivitas.
Cara melakukan delegasi :
1. Seleksi & susun tugas
2. Seleksi orang yg tepat
3. Berikan arahan & motivasi staf
4. Lakukan supervisi yg tepat
Langkah yang harus ditempuh agar pendelegasian efektif:
1. Rencanakan dengan matang ketika mengidentifikasi tugas yang perlu diselesaikan. Tetapkan tugas yang akan didelegasikan
2. Pilih orang yang akan diberi delegasi : identifikasi keahlian/tingkat pendidikan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
3. Berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas
4. Uraikan hasil spesifik yang diharapkan dan kapan tugas harus selesai
5. Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut
6. Minta staf menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf atas tugas yang didelegasikan.
7. Tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan
8. Berikan dukungan
9. Evaluasi hasilnya
Chapter II "Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin Tahun 2014"
1. Supervisi merupakan bagian penting dalam manajemen keperawatan untuk mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai standar dan meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Tugas supervisor meliputi memberikan bimbingan, mengevaluasi kinerja, serta memfasilitasi pengembangan kompetensi tenaga keperawatan.
3. Supervisi dilaksanakan secara teratur baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memantau pelaksanaan tug
1. Proses pengumpulan data keperawatan meliputi pengkajian pasien secara komprehensif dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan merencanakan tindakan.
2. Data yang dikumpulkan digunakan untuk analisis, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan intervensi, implementasi tindakan, dan evaluasi hasilnya.
3. Pengkajian merupakan tahap awal yang m
Dokumen tersebut membahas tentang delegasi, konsep dan proses delegasi, faktor-faktor kesuksesan dan masalah dalam delegasi, serta fungsi manajer keperawatan dalam menerapkan delegasi yang efektif. Secara ringkas, delegasi adalah penugasan tugas kepada orang lain dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab, yang berhasil jika dilakukan komunikasi yang jelas serta monitoring dan pelaporan.
Konsep pendelegasian dalam keperawatan.pptxsaricdewi
Pengertian DELEGASI
Menyelesaikan tugas melalui orang lain atau mengarahkan tugas kepada 1 orang / lebih untuk mencapai tujuan organisasi (Marquis & Huston, 2010).
Pemindahan tanggungjwb dalam melakukan tugas dari satu orang ke orang lain (ANA, 1996)
Pemberian wewenang kepada individu yang kompeten untuk melakukan aktivitas keperawatan tertentu pada situasi yang ditentukan.
Adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu.
Kesalahan pendelegasian yg biasa terjadi :
1. Kurangnya pendelegasian (under delegation) --> merasa mampu, tidak percaya orang lain.
2. Terlalu banyak mendelegasikan (over delegation) - delegasi dilakukan dengan berlebihan tanpa disupervisi
3. Pendelegasian yang tidak tepat- mendegelasikan pada waktu yang salah, orang yang salah atau untuk alasan yang salah. Alasan subyektivitas.
Cara melakukan delegasi :
1. Seleksi & susun tugas
2. Seleksi orang yg tepat
3. Berikan arahan & motivasi staf
4. Lakukan supervisi yg tepat
Langkah yang harus ditempuh agar pendelegasian efektif:
1. Rencanakan dengan matang ketika mengidentifikasi tugas yang perlu diselesaikan. Tetapkan tugas yang akan didelegasikan
2. Pilih orang yang akan diberi delegasi : identifikasi keahlian/tingkat pendidikan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
3. Berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas
4. Uraikan hasil spesifik yang diharapkan dan kapan tugas harus selesai
5. Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki staf tersebut
6. Minta staf menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf atas tugas yang didelegasikan.
7. Tetapkan waktu untuk mengontrol perkembangan
8. Berikan dukungan
9. Evaluasi hasilnya
Chapter II "Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin Tahun 2014"
1. Supervisi merupakan bagian penting dalam manajemen keperawatan untuk mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai standar dan meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Tugas supervisor meliputi memberikan bimbingan, mengevaluasi kinerja, serta memfasilitasi pengembangan kompetensi tenaga keperawatan.
3. Supervisi dilaksanakan secara teratur baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memantau pelaksanaan tug
1. Proses pengumpulan data keperawatan meliputi pengkajian pasien secara komprehensif dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan merencanakan tindakan.
2. Data yang dikumpulkan digunakan untuk analisis, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan intervensi, implementasi tindakan, dan evaluasi hasilnya.
3. Pengkajian merupakan tahap awal yang m
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Konsep mutu pelayanan kesehatan, penilaian mutu, dan metode penilaian mutu seperti audit, review, survei, dan observasi
2. Konsep wawancara, observasi, dan siklus PDCA yang digunakan dalam penilaian mutu
3. Langkah-langkah siklus PDCA yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan perbaikan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatansuhendi darma
Dokumen tersebut membahas konsep sistem dalam keperawatan yang terdiri atas empat komponen utama yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Proses keperawatan menerapkan pendekatan sistem melalui tahapan pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan implementasi untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara menyeluruh.
Pemeriksaan vital sign terdiri dari suhu tubuh, nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, dan perfusi perifer yang memberikan informasi penting tentang status kesehatan pasien dan berguna untuk mengidentifikasi masalah kesehatan akut."
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi keperawatan, proses keperawatan, model-model dokumentasi keperawatan, dan standar keperawatan. Terdapat diskusi mengenai pengertian, tujuan, dan komponen-komponen penting dari dokumentasi keperawatan dan proses keperawatan secara umum.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Konsep mutu pelayanan kesehatan, penilaian mutu, dan metode penilaian mutu seperti audit, review, survei, dan observasi
2. Konsep wawancara, observasi, dan siklus PDCA yang digunakan dalam penilaian mutu
3. Langkah-langkah siklus PDCA yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan perbaikan
Tugas kdk konsep sistem dalam keperawatansuhendi darma
Dokumen tersebut membahas konsep sistem dalam keperawatan yang terdiri atas empat komponen utama yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Proses keperawatan menerapkan pendekatan sistem melalui tahapan pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan implementasi untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara menyeluruh.
Pemeriksaan vital sign terdiri dari suhu tubuh, nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, dan perfusi perifer yang memberikan informasi penting tentang status kesehatan pasien dan berguna untuk mengidentifikasi masalah kesehatan akut."
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi keperawatan, proses keperawatan, model-model dokumentasi keperawatan, dan standar keperawatan. Terdapat diskusi mengenai pengertian, tujuan, dan komponen-komponen penting dari dokumentasi keperawatan dan proses keperawatan secara umum.
Ulkus dekubitus atau luka diabetik merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya luka pada kaki yang disertai cairan berbau tidak sedap, dan merupakan salah satu komplikasi berbahaya bagi penderita diabetes yang disebabkan oleh sirkulasi darah buruk dan kadar glukosa tinggi.
1. Cedera ekstremitas sering tidak mengancam jiwa namun dapat menyebabkan kecacatan jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Pembidaian yang baik sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut dan komplikasi.
3. Dislokasi sendi besar seperti siku, panggul dan lutut membutuhkan bidai dan reposisi segera.
Tes T berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua pengukuran yang dilakukan pada sampel yang sama. Contohnya menguji perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah intervensi pada pasien yang sama. Langkahnya adalah menganalisis data dengan tes T berpasangan di SPSS. Jika nilai p lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak dan kesimpulannya ada perbedaan kadar hem
Dokumen tersebut berisi daftar peralatan dan prosedur perawatan luka, meliputi langkah-langkah seperti evaluasi luka, pembersihan, penggunaan berbagai jenis balutan modern, dokumentasi, dan edukasi pasien.
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019Army Of God
Dokumen tersebut memberikan panduan penulisan proposal penelitian bagi mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya. Terdapat penjelasan mengenai struktur proposal yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, konsep dasar, desain penelitian, dan bagian akhir seperti daftar pustaka dan lampiran. Diberikan pula contoh penulisan beber
Dokumen tersebut berisi 8 soal tentang perhitungan kecepatan infus berbagai obat intravena berdasarkan dosis yang diinstruksikan dokter dan kandungan obat dalam infus. Soal-soal tersebut melibatkan perhitungan dosis obat dobutamine, amiodarone, nitrogliserin, heparin, dopamine, insulin, dan aminophylline berdasarkan berat badan pasien dan kandungan obat dalam infus.
Teks tersebut membahas tentang pengertian referensi dan jenis-jenis publikasi ilmiah yang dapat digunakan sebagai referensi, seperti artikel studi empirik, artikel review, artikel teoritik, serta sumber-sumber referensi online seperti PubMed, Google Scholar, ScienceDirect, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan kulit sehari-hari, penyembuhan luka, dan nutrisi yang mendukung penyembuhan luka. Perawatan kulit meliputi mandi, perawatan jerawat, pencegahan sinar matahari, dan nutrisi. Faktor yang memperlambat penyembuhan luka adalah kurangnya suplai darah, dehidrasi, eksudat berlebihan, dan trauma berulang. Nutrisi penting seperti vitamin dan mineral m
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip perawatan luka dan kulit, termasuk pemilihan balutan yang ideal, menciptakan lingkungan yang mendukung penyembuhan luka, penatalaksanaan luka yang terinfeksi, dan penatalaksanaan luka kronis. Hal penting yang ditekankan adalah pemilihan balutan yang sesuai dengan kondisi luka dan manajemen TIME (Tissue/Jaringan, Infeksi, Kelembaban, Tepi Luka) untuk me
The document is a template for creating infographic-style PowerPoint presentations. It contains numerous slides with placeholder text and graphics that can be customized. The slides cover a variety of infographic elements like charts, timelines, comparisons, features lists, and statistics. The template is designed to be easily edited by replacing text and images to create professional, visually appealing presentations.
1. Nutrisi berperan penting dalam mempercepat penyembuhan luka, tergantung pada tingkat keparahan luka. Protein, vitamin, mineral, dan karbohidrat diperlukan untuk berbagai fungsi penyembuhan seperti sintesis kolagen, proliferasi sel, dan neovaskularisasi.
2. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan penyembuhan luka yang terganggu dan komplikasi seperti edema, gangguan imunitas, dan anemia.
3. Pasien
2. Pendelegasian dalam praktek manajemen
diartikan sebagai penyelesaian pekerjaan
melalui orang lain, bisa juga sebagai bentuk
pelimpahan suatu tugas kepada seseorang
atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan.
Pendelegasian yang baik bergantung pada
keseimbangan antara tiga komponen :
1. Tanggungjawab
2. Kemampuan
3. Otoritas
3. Tanggungjawab : rasa tanggungjawab terhadap
penerimaan tugas
Kemampuan : akuntability :
Kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas yang didelegasikan
Wewenang (authority) : pemberian hak
atau kekuasaan kepada delegasi untuk
mengambil suatu keputusan terhadap
tindakan yang dilimpahkan.
4. Pendelegasian bukan suatu sistem untuk
mengurangi tanggung jawab.
Contoh : PP melimpahkan tanggungjawab
kepada PA untuk memberikan asuhan
keperawatan.
Tanggungjawab dan otoritas harus
didelegasikan secara seimbang.
Proses pelimpahan membuat seseorang
melaksanakan tanggungjawab
mengembangkan wewenang, kemampuan
dalam mencapai tujuan
5. Konsep dukungan perlu diberikan pada
semua anggota
Seorang delegasi harus terlibat aktif
6. Proses delegasi harus didahului dengan
informasi yang jelas terkait :
Tujuan yang spesifik : harus jelas fisik dan
psikis sebagai parameter kepada siapa
pendelegasian diberikan
Target waktu
Pelaksanaan tindakan keperawatan : PP harus
mengidentifikasi dan memberikan petunjuk
yang sesuai kebutuhan klien
7. Seleksi dan susun tugas : membuat daftar
tugas
Seleksi orang yang tepat : memilih staf yang
mampu, mengenali kelebihan dan
kekurangan staf
Berikan arahan yang jelas (arahan bisa
ditulis) dan pemberian motivasi pada staf.
Lakukan supervisi yang tepat
8. Supervisi keperawatan adalah suatu proses
pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
perawat untuk menyelesaikan tugas dalam
rangka mencapai tujuan.
9.
10. Tahap I
Di Nurse Station (Pra- Supervisi): supervisor
(Kepala Ruangan) memberitahu PP (Perawat
Primer) bahwa akan dilakukan supervisi
prosedur tindakan injeksi obat melalui bolus
IV.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi
dan menilai pengetahuan, kinerja, sikap
perawat dalam melaksanakan pemberian
obat melalui bolus IV sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan.
11. Tahap II
Di Ruang perawat (Pra- Supervisi):
PP bersama PA (perawat assosiate)
menyiapkan peralatan. Setelah siap PA
memanggil Kepala ruangan.
12. Tahap III
Di Bed Pasien (Supervisi): PP bersama PA melakukan
prosedur tindakan injeksi obat melalui bolus IV.
Karu menilai kinerja perawat berdasarkan instrumen
yang telah disiapkan, menilai kognitif, afektif dan
psikomotor saat melakukan tindakan di depan pasien.
Bila memungkinkan dilakukan follow up saat itu juga.
Misal cara cuci tangan, komunikasi yang terlewatkan
atau pasang perlak.Pelaksananan supervisi dengan
inspeksi, wawancara, dan validasi data.
13. Tahap IV
Di Ruang Karu (Post-Supervisi):
Supervisor (Karu) mengklarifikasi permasalahan
yang ada :
”Fair” (Karu memberitahu kesalahanPP)
“Feedback” (Karu memberitahu PP
bagaimana tindakan yang seharusnya)
“Follow-Up” (Karu bersama PP merencanakan
tindakan tersebut secara bersama untuk
melakukan perbaikan).
“Reinforcement” (Karu memberikan reward
dan dukungan pada PP dan PA)
14. Melaksanakan supervisi keperawatan oleh
Karu kepada perawat primer dan perawat
pelaksana
Perawat primer dan perawat pelaksana
melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi
tugas masing-masing
Mendokumentasikan hasil pelaksanaan
supervisi keperawatan.
Karu mengisi lembar penilaian sesuai
petunjuk tehnis pengisian
15. Contoh Fakta
Menurut hasil wawancara didapatkan bahwa supervisi
dilakukan rutin sekali setiap bulan dan bersifat
insindentil yaitu bila dijumpai masalah dalam
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
peran.
Kepala Ruangan mencatat dan melakukan klarifikasi
dan memberi solusi atas masalah tersebut secara
langsung tentang hal – hal yang perlu dilakukan atau
diperbaiki.
Jika ditemukan masalah pada anggota tim maka katim
ikut bertanggungjawab.
Dalam supervise reward diberikan berupa pujian,
sedangkan punishment berupa peringatan.
Ditemukannya masalah pada supervisi, kebanyakan
disebabkan oleh kurang tenaga kerja sehingga perawat
cenderung melalaikan SOP yang sudah ada. Instrumen/
format, jadwal dan dokumentasi supervisi belum
tersedia, sehingga pelaksanaan supervisi belum sesuai
dengan prosedur yang ada.