Dokumen tersebut membahas identifikasi Desa Belo di Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Secara singkat, Desa Belo memiliki luas 195,05 ha yang terbagi atas dua dusun dan sepuluh RT. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran landai yang digunakan untuk permukiman dan pertanian.
2. Latar Belakang
Perencanaan merupakan suatu proses menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui beberapa alternatif pilihan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada, baik berupa sumber daya
manusia ataupun sumber daya alam.
Desa Belo merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Palibelo,
Kabupaten Bima. Dalam kegiatan Perencanaan pembangunan, wilayah
perdesaan khususnya di Desa Belo memerlukan optimalisasi beberapa
sarana dan prasana perangkat pendukung kegiatan masyarakat serta di
dukung oleh potensi dasar wilayah. Untuk bisa memberikan arahan
pengembangan yang sesuai dengan karakteristik wilayah dibutuhkan
kegiatan identifikasi dan analisa.
3. Rumusan masalah
• Bagaimana karakteristik perkembangan desa, kondisi desa, serta
masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima?
• Apa saja yang termasuk potensi dan permasalahan yang ada di
Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima?
• Bagaimana strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang
Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima?
Tujuan
• Mengidentifikasi karakteristik perkembangan desa, kondisi desa,
serta masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten
Bima.
• Mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di Desa Belo,
Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima.
• Menyusun strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang
Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima
4. Dasar Hukum
• UU No. 26 Thn 2007 tentang Penataaan Ruang.
• RTRW Kabupaten Bima Tahun 2011-2031.
• RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015.
• SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan.
• UU No. 34 thn 2006 tentang jalan.
• Keputusan Mentri Permukiman dan Prasarana Wilayah
No. 534/KPTS/M/2001
• UU No. 18 Thn 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
5. KEBIJAKAN
1. UU No 26 Tahun 2007 Tentang Tata RUANG
Dalam Undang-undang No.26 Tahun 2007, disebutkan bahwa
: “Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
penataan ruang diselengarakan berdasarkan asas :
• keterpaduan;
• keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
• keberlanjutan;
• keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
• keterbukaan;
• kebersamaan dan kemitraan;
• perlindungan kepentingan umum;
• kepastian hukum dan keadilan; dan
• akuntabilitas.
6. 2. RTRW Kab. Bima
a. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bima adalah mewujudkan Kabupaten
Bima sebagai kawasan pengembangan agrobisnis berbasis pertanian, peternakan,
agroindustri berbasis perikanan dan wisata bahari.
b. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima
• Pengembangan wilayah – wilayah yang berbasis pertanian, perikanan, dan
wisata bahari;
• Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan konsep
agrobisnis dan agroindustri;
• Pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam dan budaya;
• Pengendalian pemanfaatan lahan pertanian;
• Penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan
menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perikanan dan pariwisata
sebagaimana;
• Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran
hasil pertanian, perikanan dan pariwisata;
• Pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya
tampung lahan dan aspek konservasi;
• Pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan
dan lingkungan hidup yang didahului dengan kajian lingkungan hidup strategis;
dan
• Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan.
7.
8. Rencana Pola Ruang Kab. Bima
1. Rencana Kawasan Lindung
Kawasan perlindungan setempat: Sempadan sungai, Kawasan di Sekitar
mata air, Sempadan jalan dan Sempadan pantai yang berkaitan dengan kecamatan
Palibelo.
2. Rencana Kawasan Budidaya
Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan pertanian mencakup kegiatan
pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
Kawasan Peruntukan Perikanan, luas areal tambak bandeng di Kecamatan
Palibelo 183 Ha. Dan Desa Belo dengan luas tambak ikan 25 Ha termasuk
dalam daerah pesisir kawasan teluk bima.
9.
10. • Agenda Peningkatan Pendapatan Masyarakat
• Agenda Peningkatan Ketahanan Pangan
• Agenda Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kependudukan.
• Agenda Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan
Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya.
• Agenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan
• Agenda Kepemerintahan Yang Baik
• Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan
supremasi hukum.
• Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh
• Agenda Kepemerintahan Yang Baik
• Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan
supremasi hukum.
• Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh
RPJMD
Agenda Pembangunan
11. Bentuk Pola Permukiman
• Pola permukiman memanjang (linier satu sisi) di sepanjang jalan
baik di sisi kiri maupun di sisi kanan saja.
• Pola permukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman
yang memanjang di sepanjang jalan.
• Pola permukiman cul de sac merupakan permukiman yang tumbuh
di tengahtengah jalan melingkar.
• Pola permukiman mengantong merupakan permukiman yang
tumbuh di daerah seperti kantong yang dibentuk oleh jalan yang
memagarnya.
• Pola permukiman curvalinier merupakan permukiman yang tumbuh
di daerah sebelah kiri dan kanan jalan yang membentuk kurva.
• Pola permukiman melingkar merupakan permukiman yang tumbuh
mengelilingi ruang terbuka kota.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
13. Proyeksi penduduk
a. Model linear aritmatik
Rumus Pn = Po + cn atau Pn = Po (1+ rn)
dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
c : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai absolut)
r : angka pertambahan penduduk (%)
n : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n
b. Model Geometrik
dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
c. Model Eksponensial
26. 11. Jaringan Air Minum
Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani air
minum yang memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah
tangga. Untuk itu, lingkungan perumahan harus dilengkapi
jaringan air limbah sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang
diatur dalam peraturan/ perundangan yang telah berlaku,
terutama mengenai tata cara perencanaan umum jaringan air
minum lingkungan perumahan di perkotaan.
Standar Kebutuhan Air Minum
a) Penyediaan kebutuhan air minum
b) Penyediaan jaringan air minum
c) Penyediaan kran umum
d) Penyediaan hidran kebakaran
27. 12. Jaringan Air Limbah
Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai ketentuan
dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan atau perundangan yang telah
berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan umum jaringan air limbah
lingkungan perumahan.
A. Jenis elemen perencanaan
Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air limbah yang
harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah:
•septik tank;
•bidang resapan; dan
•jaringan pemipaan air limbah.
B. Persyaratan, kriteria dan kebutuhan
Lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem
pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing
yang berlaku.
28. 13. Standar Kebutuhan Jaringan Listrik
a) Penyediaan kebutuhan daya listrik
Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN
atau dari sumber lain; dan Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani
daya listrik minimum 450 VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan
sebesar 40% dari total kebutuhan rumah tangga.
b) Penyediaan jaringan listrik
Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan,
dimana besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit
hunian yang mengisi blok siap bangun. Disediakan tiang listrik sebagai
penerangan jalan yang ditempatkan pada area damija (daerah milik jalan).
Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang ditempatkan pada
lahan yang bebas dari kegiatan umum;
29. 13. Jaringan Telepon
Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan telepon sesuai
ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan /
perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara
perencanaan umum jaringan telepon lingkungan perumahan di perkotaan.
a) Penyediaan kebutuhan sambungan telepon
1) Tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon rumah dan
telepon umum sejumlah 0,13 sambungan telepon rumah per jiwa
2) Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap
250 jiwa penduduk (unit RT)
3) ketersediaan antar sambungan telepon umumini harus memiliki jarak radius
bagi pejalan kaki yaitu 200 - 400 m;
4) Penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area publik seperti
ruang terbuka umum, pusat lingkungan, ataupun berdekatan dengan
bangunan sarana lingkungan
5) Penempatan pesawat telepon harus terlindungi terhadap cuaca (hujan dan
panas matahari)
b) Penyediaan jaringan telepon
Tiap lingkungan rumah perlu dilayani jaringan telepon lingkungan dan jaringan
telepon ke hunian. Jaringan telepon ini dapat diintegrasikan dengan jaringan pergerakan
(jaringan jalan) dan jaringan prasarana / utilitas lain. Stasiun telepon otomat (STO) untuk
setiap 3.000 – 10.000 sambungan dengan radius pelayanan 3 – 5 km dihitung dari
copper center, yang berfungsi sebagai pusat pengendali jaringan
30. 14. Kelerengan
Kelerengan (slope) sering dinyatakan dalam satuan derajat dan persen.
Contoh kesalahan yang paling umum adalah bahwa jika kelerengan itu tegak,
maka satuannya adalah 90o
atau 100%.
Seharusnyatak terhingga persen, bukan 100%. Sedangkan 100% itu sama dengan 45o
.
Satuan derajat mungkin sudah sangat dipahami secara umum.
Jika rata satuannya 0o
, jika miring antara rata dan tegak itu 45o
, dan jika bukit terjal satuannya 90o
.
31. Gambaran Umum Desa Belo
Desa Belo merupakan salah satu Desa dari 12 Desa yang ada di
Kecamatan Palibelo. Wilayah Desa Belo dengan luas 195,05 Ha
terbagi dalam 2 Dusun yaitu Dusun Uma Me’e dan Dusun Rato
yang terbagi dalam 10 RT.
Desa Belo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang ada di
Kecamatan Palibelo, yang mempunyai batas wilayah administrasi
desa sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Panda, Kecamatan Palibelo
Sebelah Selatan : Desa Rungu, Kecamatan Belo
Sebelah Barat : Desa Talabiu, Kecamatan Woha
Sebelah Timur : Desa Bre, Kecamatan Palibelo
32.
33. TOFOGRAFI
• Belo ini dari segi topografi memiliki karakteristik lahan yang kuat
dan tentunya hal ini akan membentuk suatu pola pemanfaatan
lahan sesuai dengan kondisi topografi yang ada seperti pola
pemukiman yang khas sesuai dengan keadaan setempat, seperti
halnya desa-desa di daerah pertanian, desa di
pegunungan/perbukitan, desa di pinggiran sungai, pantai dan lain-
lain. Kondisi topografi Desa Belo merupakan dataran landai yaitu
mencapai 134,05 Ha dari total luas daerah Desa.
34. Klasipikasi Luas (Ha) Luas (%) Kelerengan Keterangan
Pinggir pantai 53 27,17 0-5 Rendah
Dataran sedang
permukiman,
pertanian
134,05 68,73 5-10 Landai
Dataran tinggi
perbukitan
8 4,10 10-30 Agak curam
Jumlah 195,05 100
Analisa Topografi
Keterangan:
Kelerengan 0 – 5 % dapat digunakan secara intensif dengan pengelolaan
kecil
Kelerengan 5 – 10 % dapat digunakan untuk kegiatan perkotaan dan
pertanian, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaannya masih
mungkin terjadi erosi.
Kelerengan 10 – 30 % merupakan daerah yang sangat mungkin
mengalami erosi, terutama bila tumbuhan pada permukaannya ditebang.
Daerah ini masih dapat dibudidayakan namun dengan usaha lebih.
35.
36. ARAHAN
Dari hasil analisa tentang topografi kemiringan lahan di Desa
Belo berada antara 8 derajat atau 5-10% yang berarti kawasan
Desa Belo wilayahnya termasuk landai. Kondisi tersebut bisa
memberikan arahan pengembangan Desa Belo menjadi daerah
perkotaan, lahan pertanian, permukiman dan perdagangan dan
jasa. Mengingat letak dari Desa Belo yang stategis
pengembangan kawasan yang sesuai dengan kondisi topografi
dan potensi letak wilayah maka lebih condong
pengembangannya pada sektor perdagangan dan jasa yang
bukan tidak munkin akan menjadi daerah perkotaan.
37. Kondisi geologi desa Belo didominasi oleh tanah persawahan
berwarna merah dan hitam yang bertekstur agak lempung dan
berpasir yang termasuk dalam jenis tanah aluvial dan dan tanah
latosol yang merupakan jenis tanah dicirikan oleh kedalaman
efektif tanah sangat dangkal dan langsung berada diatas batuan
dan umumnya berada pada daerah pegunungan/perbukitan
dengan kemiringan yang terjal. Tanah latosol banyak ditemui di
bagian dataran tinggi Desa Belo
GEOLOGI
38. ANALISA GEOLOGI
Analisa Geologi ini merupakan analisa untuk mengetahui kondisi dan
jenis tanah yang terdapat di wilayah Desa Belo.Berdasarkan data
yang di peroleh dari Kantor Desa Belo bahwa jenis tanah yang
terdapat di Desa Belo yaitu jenis aluvial dan latosol dengan kondisi
fisik batuan yang berkerikil, berpasir dan mengandung lempungan
sehingga menghasilkan butiran-butiran tanah yang halus serta
berwarna merah dan kehitaman.Tanah jenis ini memang sesuai untuk
penggunaan sebagai lahan permukiman dan pengembangan
kawasan pertanian, namun jika terjadi suplai air yang berlebihan di
atas permukaan maka akan menyebabkan air mengalir lebih banyak
di atas permukaan atau terjadi genangan air.
39. ARAHAN GEOLOGI
Jenis tanah dan kondisi tanah yang ada di Desa Belo yaitu jenis
tanah aluvial dengan kondisi batuan berkerikil, berpasir dan
mengandung lempungan yang dimana mengakibatkan tanah
menjadi berwarna merah kehitaman yang bagus unutk daerah
permukiman dan pengembangan kawasan pertanian. Namun
kondisi tersebut membuat air susah terserap dan mengakibatkan
genangan. Sehingga arahan dalam pengembangan kawasan
misalkan pada infrastuktur harus lebih mengoptimalkan sisitim
dranase agar tidak terjadi genangan pada permukiman dan jalan
terlebih pada saat musim penghujan.
40.
41. HIDROLOGI
Sumber air yang di gunakan bersumber dari mata air dan air tanah. Di
Desa Belo terdapat 3 sungai dengan debit kecil serta kondisi mengalami
pendangkalan dan air keruh yang melintas sehingga untuk mendukung
kegiatan pada sektor pertanian maka memerlukan penanaman pohon
kembali untuk menjadi kawasan resapan air serta saluran irigasi serta
saluran drainase untuk mengatasi terjadinya genangan air mengingat Desa
Belo merupakan kawasan dataran rendah dan landai.
42. ARAHAN
• Dari hasil analisis di hasilkan bahwa kondisi hidrologi Desa Belo terdapat 20
unit sumur galian dimanfaatkan 174 KK dan 1 unit PDAM yang
dimanfaatkan oleh 520 KK. Padahal di Desa Belo terdapat 3 buah sungai
yang melewati desa tersebut namun kondisi sungai yang mengalami
pendangkalan akibat lumpur dan pengurangan debit air yang menyebabkan
kondiri irigasi warga tidak optimal yang diakibatkan kurangnya pohon dan
vegetasi di sekitar sungai.
• Untuk menormalisasi fungsi sungai perlu adanyan penanaman pohon dan
pengembangan vegetasi di sekitar aliran sungai sebagai daerah resapan
air. Sehingga kondisi dan fungsi utama sungai bisa kembali dan normal
43.
44. Klimatologi
• Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis termasuk Desa Belo
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kondisi musim penghujan di
wilayah ini lebih sedikit dengan musim kemarau dengan rata-rata curah
hujan dalam setahun sebesar sebesar 77 mm yang terjadi selama 5 bulan
sekali dan memiliki tingkat kelembapan Ph yaitu 6,0 – 7,5 .Dengan Suhu
rata- rata harian 350
C.
• Kondisi ini secara langsung memang tidak akan berpengaruh terhadap
kondisi pembangunan yang ada. Hanya saja secara tidak langsung curah
hujan akan mendukung kegiatan pertanian karena memberikan
penyediaan air tanah yang cukup di wilayah ini.
Kondisi klimatologi Desa Belo dengan curah hujan 77 mm dengan suhu
rata-rata 35 derajat celcius. Kondisi klimatologi memang tidak terlalu
berpengaruh dalam pengembangan tapi berpengaruh dalam pertanian
dan penyediaan air tanah. Sehingga dalam pembangunan harus yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta lebih banyak menanam
dan menjaga pohon yang bisa dilakukan dengan membuat RTH dan
RTHP kawasan.
45.
46.
47. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk di desa Belo berada pada tingkat kepadatan yang sedang
untuk lingkup skala desa yaitu rata-rata 0,084 Ha/jiwa dimana jumlah
penduduk yang ada disana yaitu 2.344 orang dengan jumlah kepala
keluarga 694 KK. kepadatan. Jumlah penduduk yang banyak seharusnya
dapat digunakan sebagai salah satu potensi untuk pembangunan.
Proyeksi jumlah penduduk
49. Nama dusun
Jumlah
penduduk
Persentase
Kebutuhan
dan jumlah
tahun 2033
Penambahan
penduduk
Kebutuhan
rumah 2033
Uma Me’e 1.113 47 1.384 271 77
Rato 1.254 53 1.561 307 68
Jumlah 2013 2.367 100 2945 578 145
Eksisting 2013 2,367 592
Proyeksi
penduduk dan
hunian 2033
2.945 737
Nama Dusun
Kebutuhan Rumah
Total
Kebutuhan Luas Lahan (Ha)
Total
(Ha)1 3 6 1 3 6
Uma Me’e 7 21 40 68 0,414 0,621 0,414 1,449
Rato 8 23 46 77 0,468 0,702 0,468 1,638
Jumlah 15 44 86 145 0,882 1,323 0,882 3,087
eksisting 592 18
Total Proyeksi 737 21,087
Ket:
Rumah kaplingan sekala besar dengan luasan 0,06 Ha bisa di bangun 15 unit rumah dengan
rincian 7 unit di Dusun Uma Me’e dan 8 unit di Dusun Rato.
Rumah kaplingan sekala sedang dengan luasan 0,03 Ha bisa di bangun 44 unit rumah dengan
rincian 21 unit di Dusun Uma Me’e dan 23 unit di Dusun Rato.
Rumah kaplingan sekala kecil dengan luasan 0,01 Ha bisa di bangun 86 unit rumah dengan
rincian 40 unit di Dusun Uma Me’e dan 46 unit di Dusun Rato.
Total sarana hunian berupa rumah yang bisa di bangun di Desa Belo pada tahun 2033 berjumlah
145 unit dengan rata-rata jumlah penduduk perunitnya berjumlah 4 orang dengan total luasan
wilayah yang di butuhkan yaitu dengan luas 3,087 Ha dan total proyeksi luasan permukiman 2033
adalah 21,087 Ha.
Pryeksi jumlah
sarana Hunian
tahun 2033
50.
51. No Fasilitas
Juml
ah
2014
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
Jumlah
Penduduk
Keb. Fasilitas Pemerintahan & Pelayanan
Umum
2023 2033
2023 2033
Keb. Luas (m2
) Keb.
Luas
(m2
)
1. Kantor Desa 1 30.000/1.000 m2
2.640 2.945
1 1.000 1 1.000
2. Balai Pertemuan 0 2.500/300 m2
1 300 1 300
3. Telepon Umum 0 2.500/30 m 2
1 30 1 30
4. Gardu Listrik 0 2.500/30 m 2
1 30 1 30
5. Pos Hansip 0 2.500/6 m 2
1 6 1 6
6. Bak Sampah
Kecil
0 2.500/30 m2
1 30 1 30
7 MCK Umum 3 250/4 m2 8 34 12 48
Jumlah 1 13 1.400 5 1.414
Pelayanan Umum dan Pemerintahan
52. ARAHAN
• Factor keamanaan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
suatu wilayah/ kawasan, Desa Belo merupakan desa yang kaya
akan sumber daya alam ( SDA) oleh karna itub dengan adanya
keamanan yang intensif maka masyarakat di wilayah tersebut akan
merasa nyaman serta memberikan kemudahan dalam melakukan
kegiatan sehari-hari selain itu investor akan masuk ke daerah
tersebut baik itu investor dari dalam negri ataupun luar negri
sehingga daerah tersebut bisa menjadi daerah yang berdaya saing
tinggi . adapun hal-hal yang perlu di benahi di sector keamanan di
Desa Belo adalah sbb:
• Meningkatkan keamanan dengan bersama-sama membangun pos
ronda di setiap RT .
• Bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun keamanan
yang lebih intensif pada Desa Belo tersebut dengan cara
memaksimalkan sector kepolisian yang ada di Desa Belo
53.
54. No Fasilitas
Jmlh
(2013)
Penduduk
Pendukung/ Luas
Tanah
Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Pendidikan
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1 TK 2 1.250/500 m2
2.640 2.945
2 1.000 3 1.500
2 SD 2 1.600/2.000 m2
2 4.000 2 4.000
3 SLTP - 4.800/9.000 m2
- - - -
4 SLTA 1 4.800/12.500m2
1 12.500 1 12.500
5
Taman
Bacaan
0 2.500/150m2
1 150 1 150
Jumlah 5 5 17.650 7 18.150
Sarana pendidikan
55. Arahan pendidikan
• Pada tahun 2033 untuk fasilitas pendidikan di Desa Belo
terjadi penambahan kebutuhan fasilitas pendidikan
jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Taman Bacaan karna
sesuai dengan standar kebutuhan masyarakat dengan
luas wilayah yang di butuhkan unutuk kedua fasilitas
tersebut seluas 650 m2
atau sama dengan 0,65 Ha.
• Untuk kebutuhan fasilitas SLTP jumlah penduduk
pendukung unutk bisa memenuhi kebutuhan standar
tersebut sampai dengan tahun 2033 masih belum
mencukupi dan tingkat SLTA di desa Belo sudah
terdapat satu unit SMK yang sampai pada tahun 2033
masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
56.
57. No Fasilitas Jmlh
(2014)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
Jumlah
Penduduk Keb. Fasilitas Peribadatan
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1 Masjid 2 2.500/600 m2
2.640 2.945
2 1.200 2 1.200
2 Musola 3 250/100 m2
11 1.100 12 1.200
Jumlah 5 12 2.300 13 2.400
Sarana Peribadatan
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumah masjid yang sekarang
yaitu 2 unit masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat
Desa Belo sampai tahun 2033 jadi tidak perlu adanya
penambahan.
Sedangakan untuk mushola dan langgar mengacu kepada
standar pemenuhan kebutuhan sampai dengan tahun 2033 terjadi
penambahan kebutuhan sebanyak 9 unit tapi dilihat dari
karakteristik masyarakat dan bentuk pola permukiman yang linier
maka di rasa jumlah kebutuhan mushola yang dibuat yaitu
sebanyak 4 atau 5 unit.
ARAHAN
58.
59. arahan
FASILITAS PERDAGANGAN
No Fasilitas
Jmlh
(2014
)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
Jumlah
Penduduk
Keb. Fasilitas Perdagangan
2023
203
3
2023 2033
Keb.
Luas
(m2
)
Keb.
Luas
(m2
)
1
Toko,warun
g, kios
23 250/500 m2
2.640 2.946
23
11.50
0
23
11.50
0
2
Pusat
pertokoan
-
30.000/10.000
m 2
- - - -
3 Pasar 1
30.000/10.000
m2
1
30.00
0
1
30.00
0
Jumlah 24 24
14.43
9
24
14.57
8
Unutk fasilitas pasar sampai dengan tahun 2033 tidak
terjadi penambahan karena masih mampu kebutuhan
masyarakat sesuai dengan standar yang berlaku. Tapi
dibutuhkan pengembangan dari pasar itu sendiri dalam
hal ini pasar ikan yang ada di Desa Belo mesti perlu di
kembangkan dengan cara perluasan sesuai dengan
standar yang berlaku dan peningkatan mutu pasar
seperti sarana pasar itu sendiri.
60. No Fasilitas Jmlh
(2014)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Kesehatan
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1 PUSTU 1 30.000/300 m2
2.640 2.945
1 300 1 300
2 Posyandu 2 1.250/60 m2
2 120 2 120
2 Apotik 1 30.000/250 m2
1 250 1 250
Jumlah 4 4 670 4 670
Fasilitas Kesehatan
arahan
Untuk fasilitas kesehatan samapai dengan tahun 2033 sesuai hasil proyeksi tidak terjadi
penambahan kebutuhan, sebab mengacu pada standar penduduk pendukung pada
tahun 2033 masih belum bisa memenuhi standar kebutuhan unutk bisa dibangunnya
fasilitas tersebut sehingga dari jumlah fasilitas yang ada sekarang masih mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat sampai tahun 2033.
Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Belo saat ini yaitu 1 unit Puskesmas Pembantu, 2
unit Posyandu, dan 1 unit Apotik yang bila ingin tetap di kembangkan lagi yang bisa di
berikan arahan yaitu merenovasi dan memperindah dari sarana yang sudah sekarang
sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.
61. No Fasilitas Jmlh
(2014)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Taman Bermain
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1
Taman
Kelompok
Tetangga
1 250/250 m2
2.640 2.945
11 2.750 12 3.000
2
Taman Pusat
Kegiatan Desa
-
2.500/1.250m
2
1 1.250 1 1.250
Jumlah 1 12 4.000 13 4.250
Taman dan Olah Raga
Untuk fasilitas ruang terbuka dan olah raga sesuai hasil proyeksi bahwa di hasilkan dibutuhkan taman
kelompok tetangga dengan luasan 250 m2
perunitnya yang sesuai hasil proyeksi sampai dengan tahun
2033 di butuhkan penambahan 11 taman kelompok tetangga. Tapi semua itu bisa diatasi dengan fokus
pembuatan taman pusat kegiatan desa dengan luasan 1.250 m2
sehingga dengan adanya Taman
Pusat Kegiatan Desa bisa mengakibatkan pasifnya fungsi taman kelompok tetangga, dengan alasan
tersebut pembuatan taman kelompok tetngga bisa tidak di buat dan hanya fokus pembuatan Taman
Pusat Kegiatan Desa yang dimana kelebihan dari hanya di bangun satu taman saja karena dengan
masyakat desa bisa lansung berinterkasi dengan seluruh lapisan masyarakat baik dengan masyarakat
Desa Belo sendiri maupun dengan masyakat dari luar Desa Belo sehingga dapat membangun rasa
kekeluargaan yang tinggi di wilayah tersebut dan Desa Belo pada hususnya.
Untuk sarana olah raga susuai hasil proyeksi belum bisa di bangun sarana olah raga, tapi mengngat
akan bisa terbangunnya sarana Taman Pusat Kegiatan Desa maka sarana olah raga bisa saja di
bangun di lingkup taman tersebut, jadi masyarakat tidak hanya berkumpul dan berinteraksi tetapi juga
dengan sekaligus berolah raga, reprensi taman bisa mencontoh taman ruang terbuka hijau publik Jl.
Udayana di Kota Mataram
62.
63.
64. Luas
Lahan
Permuki
man
Jenis
prasaran
a
Kondisi
eksisting
indikator Standar pelayanan Proyeksi luasan
lahan
permukiman
(ha)
Kebutuhan
prasarana
2033
Luas Panjang
jlan 2033
Cakupan kualitas
18 Ha Jalan
lingkung
an
7.000 m Ratio panjang
jalan dengan
luas wilayah
Panjang 40-60
m/Ha
denganlebar
2-5 m.
Akses ke
semua bagian
kota dengan
mudah
3,087 123,48 m 7.123,28 m
Prasarana Jalan
Proyeksi Prasarana
arahan
Seperti kita ketahui untuk jaringan jalan di Desa Belo sudah cukup
bagus,namun untuk pelebaranya masih sedikit kurang.Untuk itu sebagai
strategi kedepannya kita melakukan pelebaran jalan supaya pengguna jalan
merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jalan tersebut. Selain itu
untuk antisipasi penambahan kawasan pemukiman di Desa Belo, maka kami
juga merencanakan penambahan jalan lokal di beberadap dusun yang akan
di jadikan kawasan permukiman.
65.
66. Luas Lahan
2033
Jenis
prasarana
Kondisi
eksisting
indikator Panjang jalan Standar pelayanan Kebutuhan
prasaranaCakupan kualitas
21,087 Drainase - Ratio panjang
jalan di kali 2
7.123, 48 m Setiap jalan
harus ada
drainase sesuai
dengan panjang
jalan lebar 0,5
M
Kondisi baik
dan normal
14.246,96
Proyeksi Prasarana Drainase
Seperti yangdi ketahui, jaringan drainase di Desa Belo masih buruk.
Terutama drainase primer yang berada di sekitar permukiman
penduduk. Maka dari itu strategi yang akan dilakukan antara lain,
perbaikan jaringan drainase yang ada diseluruh dusun di Desa Belo,
dan melakukan pemeliharaan terhadap drainase yang kurang terurus
dan juga penambahan panjang drainase sesuai dengan penambahan
panjang jaringan jalan di Desa Belo.
ARAHAN
67.
68. No Jenis Fasilitas Standart
Jumlah Penduduk Keb. Air Minum (Lt)
2033 2033
1 Rumah Tangga
80 Lt/Org
2.945
85.994.000
2 Sosial 15% RT 12.899.100
3 Komersial 20% RT 17.198.800
4 Industri 10% RT 8.599.400
5 Cadangan Kebocoran
10% RT
8.599.400
Total 133.290.700
Prasarana Air Minum
Arahan
Untuk jaringan air minum dan jumlah kebutuhan pada tahunproyeksi maka di
hasilkan kebutuhan akan air minum pada tahun 2033 yaitu 133.290.700 lt
untuk skala satu tahunnya dengan rincian sesuai standar 80 lt.orang dalam
skala rumah tangga, kebutuhan social 15% dari kebutuhan rumah tangga,
komersil 20% dari total kebutuhan rumah tangga, industry 10% kebutuhan
rumah tangga dan cadanagan kebocoran 10% dari kebutuhan rumah tangga.
69.
70. Prasarana Air Limbah
No Jenis Fasilitas Standart Kebutuhan air bersih
(Lt)
Produksi limbah cair
(Lt)
2033 2033
1 Rumah tangga
75 % air bersih 85.994.000 64.495.500
2 Fasilitas social 10 % LCD 12.899.100 6.449.550
3 Perdagangan dan jasa
20 % LCD 17.198.800 12.899.100
4 Perkantoran 10 % LCD - 6.449.550
5 Limbah pekat/ tinja
5 % LCD - 3.224.775
6 Industri dan pergudangan
70 % LCD 8.599.400 45. 146.850
Total 124.691.300 138.665.325
Jaringan air limbah yang di hasil kan oleh penduduk hasil proyeksi pada
tahun 2033 di Desa Belo mencapai 138.665.326 lt pertahunnya sehingga
untuk mengatasi limbah tersebut bisa dengan memaksimalkan fungsi
drinase yang suah diproksikan pula panjangnya dengan membuat dranase
primer dengan sistim terbua agah mudah di normalisasi.
ARAHAN
71. Tahun 2033
Jumlah penduduk 2.945
Jumlah RT/kk 736
Kaplingan RT Besar kecil Sedang
Perbandingan 1 3 6
Menentukan penggunaan
listrik masing-masing RT/kk
74x2200 221x1300 442x900
Penggunaan listrik 162800
Watt
278040
Watt
397440 watt
Penggunaan listrik total 847280 watt
847 KW
No Jenis Fasilitas Standar Penggunaan Listrik
tahun 2033
Kebutuhan Listrik
(Kilo Watt)
1 Sosial 10% RT
847 KW
85
2 Komersil 15% RT 127
3 Kehilangan Daya 10% RT 85
4 Penerangan Jalan 40% RT 339
5 Cadangan Kebocoran 10% RT 85
Total 721
Proyeksi kebutuhan Listirk 2033
Total Kebutuhan Listrik Desa
Belo tahun 2033 sebanyak :
847 +721 =1.568 Kw
kKeterangan: 1 Watt sama dengan 1 VA,
72.
73. No Jenis Fasilitas Standar Jumlah Penduduk 2033 Produksi Sampah 2033 (kg)
1 Rumah Tangga 2,5 Kg/jiwa/hari
2.945
7.363
2 Pasar 25% RT 1.841
3 Perdagangan Lainnya 5% RT 369
4 Jalan 10% RT 734
5 Lain-lain 5% RT 369
Total 10.676
Proyeksi Produksi Sampah
Jadi jumlah sampah yang di hasilkan perharinya pada tahun 2033 yaitu
10.676 Kg/hari. Untuk kebutuhan bak sampah sesuai dengan standar
hanya memerlukan bak sampah kecil sebanyak 4 unit dengan luas 6 m.
Sedangkan kebutuhan tong sampah kecil ukuran pribadi di proyeksikan
berjumlah 589 unit.
74. Jumlah produksi sampah Desa Belo pada tahun 2033 yaitu 10.676 kn perharinya dan
membutuhkan bak sampah kecil dengan ukuran 6 m sebanyak 4 unit dan tong sampah
kecil ukuran pribadi sebanyak 589 buah. Tetapi dengan melihat demakin tinggnya
jumlah penduduk maka perlu di kembangkan sistem persampahannya yaitu Sistem
pengelolaan sampah di Desa Belo akan direncanakan melalui 2 proses yaitu :
1.Pengumpulan sampah
Proses pengumpulan sampah yang akan dikembangkan adalah pengumpulan
sampah rumah tangga dan pengumpulan sampah lingkungan. Pada tahap pengumpulan
sampah akan dipertimbangkan beberapa kriteria yaitu :
• Kapasitas minimum tempat sampah yaitu 0,026 m3
•Bahan tempat penampungan sampah adalah bahan kedap air dan tertutup.
•Penempatan lokasi TPS mudah dicapai oleh petugas pengangkut.
2. Pengangkutan sampah
Proses pengangkutan sampah di Desa Belo meliputi 2 tahapan yaitu:
• Pengangkutan dari tiap rumah atau fasilitas pelayanan umum ke penampungan
sementara (TPS) dengan menggunakan gerobak tangan.
• Pengangkutan dari TPS tiap pembuangan akhir (TPA) menggunakan truk.
Arahan
75.
76. ANALISA EKONOMI
Sektor Pertanian
No Jenis Desa (Ton)
Kecamatan
(Ton)
LQ
1 Padi Sawah 12 15.694
0,866215 C
2 Kubis 5 2.175
2,604288 A
3 Kedelai 0,8 2.296
0,284727 C
Jumlah 17,8 20.165
Keterangan :A = LQ > 1B = LQ = 1 C = LQ < 1
L
Penentuan sektor basis dilakukan dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ).Dengan metode ini,
maka dapat diketahui potensi sektor yang ada di suatu wilayah dalam memenuhi kebutuhan wilayah
tersebut. Hasil analisa akan menunjukan apakah sutau sektor mampu mengekspor, cukup untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau malah harus mengimpor dari wilayah lain.
Hasil analisa akan menggambarkan kemampuan suatu sektor di dalam wilayah tertentu dengan pembagian
sebagai berikut :
Jika LQ > 1
Wilayah yang bersangkutan mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya dan berpotensi untuk mengekspor ke
daerah lain
Jika LQ = 1
Wilayah yang bersangkutan hanya mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya atau seimbang
Jika LQ < 1
Wilayah yang bersangkutan belum mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya dan cenderung mengimpor
dari wilayah lain
Berikut adalah penghitungan Location Quotient sektor pertanian di Desa Belo sebagai dengan Rumus :
77. Arahan
• Arahan yang bisa di
kembangkan yaitu dengan
melakukan pengolahan
terhadap tanaman kubis itu
sendiri sebelum di
pasarkan dengan diolah
menjadi barang setengan
jadi maupun siap pakai
sehingga petani menjadi
lebih kreatif dan bisa
meningkatkan pendapatan
78. Jenis
Ternak
Perkiraan Jumlah
Populasi (Ekor)
Kecamatan LQ Nilai
Sapi 320 3.058 1,3 A
Kerbau 12 222 0,6 C
Kuda 10 133 0,9 C
Kambing 45 1.883 0,3 C
Domba 43 141 3,8 A
Jumlah 430 5.437
Jenis Unggas Jumlah
di desa
Jumlah di
Kecamatan
LQ Nilai
Ayam Kampung 1.403 15.898 0,6 C
Bebek/itik 282 1.654 1,2 A
Angsa 5 29 1,2 A
Lainnya 800 830 3,4 A
Jumlah 2.490 17.733
Peternakan
79. Sektor peternakan komoditas unggulan sesuai
dengan hasil analisis menunjukkan bahwa jenis ternak
sapi dan domba menjadi unggulan yang bisa menjadi
penyuplay sekala desa dan kewilayah desa lain. Untuk
pengembangannya bisa di lakukan insentifitas dan
posyandu ternak setiap 1 bulan sekali agar kualitas
ternak bisa ditingkatkan sehingga harganya pun bisa
lebih tinggi.
Sedangkan di bangsa unggas yang menjadi
komoditas uggulan yaitu itik dan angsa dimana memang
disekitaran Kecamatan Palibelo sangat sedikit sekali
jumlah itik dan angsa. Sehingga dengan
dikembangkannya potensi itik dan angsa dengan secara
maksimal bukan tidak munkin bisa menjadi penyuplai
kebutuhan skala kabupaten bisa terpenuhi.
ARAHAN
80. Permasalahan Sungai
Permasalahan lingkungan sekitar aliran sungai yang
terjadi di Desa Belo yang dimana ditemukan bahwa
kondisi sungai mengalami pendangkalan sehingga
mengurangi debit air yang ada di sungai tersebut
yang mempengaruhi sistim irigasi untuk mengairi
sawah. Kondisi tersebut mengakibatkan produksi
hasil pertanian khususnya padi sawah di Desa Belo
setiap tahunnya mengalami penurunan hasil
produksi.
Analisa Permasalahan
Arahan pengembangan yang bisa di berikan dalam mengatasi
permasalahan pada sungai Belo yang mengalami pendangkalan dan pengurangan
debit air yang berpengaruh pada tingkat produksi adalah dengan meningkatkan
kesadaran masarakat untuk tidak menebang pohon dan vegetasi yang ada di sekitar
alairan sungai dan memberikan program penanaman pohon di sekitar sungai untuk
meningkatkan daya serap air.
ARAHAN
81. Permasalahan Hutan Bakau
Luas hutan bakau yang berada di wilayah Desa Belo
sesuai dengan profil Desa Belo yaitu 15 Ha dengan
kondisi 3 Ha dalam keadaan baik dan sisanya yaitu 12
Ha dalam kondisi rusak. Alih fungsi lahan memang
menjadi salah satu faktor terjadinya kerusakan
tersebut dengan hutan banyak di tebang dengan
menjadikannya sebagai lahan tambak ikan dan garam.
Kerusakan hutan bakau yang berada di wilayah Desa Belo sudah
sangat tinggi hampir mencapai 80 % dari total luasannya.
Pengembangan kawasan hutan bisa di terapkan yaitu menanam
kembali hutan yang rusa dengan di buatkan peraturan husus dari desa
kepada warga terhadap pentingnya hutan bakau unutuk meminimalisir
terjadinya erosi pada wilayah Desa Belo.
Arahan
82.
83. Permasalahan Ruang Terbuka Publik
Permasalahan yang terjadi mengenai ruang
terbuka publik bisa ditemukan di makam
pahlawasan yanga ada di Desa Belo. Kondisi
makam yang tidak terawat dan tidak diperhatian
oleh masyarakat dan pemerintah desa khususnya,
padahal makam tersebut mempunyai nilai historis
yang tinggi dan bisa di jadikan tempat rekreasi
dan bisa juga di maksimalkan menjadi tempat
wisata. Tapi kondisi makam tersebut jauh dari
kata baik. Berikut dokumentasinya:
Memberikan arahan pengembangan makam pahlawan yang sudah ada
menjadi tempat wisata sejarah dan tempat rekreasi bagi masyarakat saat
berlibur atau pun skedar untuk nongkrong bersama keluarga maupun
sahabat.
84. Permasalahan Fasilitas Umum
1. Tempat Pembuangan Sampah
Sistem persampahan di Desa Belo masih
terbilang buruk, dimana tidak terdapat tempat
pembuangan sampah. Disana belum
terdapat TPS dan masyrakat kebanyakan
membuang sampahnya di sungai yang
mengakibatkan .
Perbaikan drainase juga sangat berpengaruh pada
lingkungan dimana kondisi drainase yang ada sekarang
banyak terjadi kerusakan sehingga linmbah domestik
masyarakat tidak tersalur dengan sempurna dan banyak
terjadi genangan yang mengganggu estetika kawasan
menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka perlu
direncanakan normalisasi dan perbaikan drainase yang
ada secara menyeluruh terutama yang berada di kawasan
permukiman.
ARAHAN
85. 2. Fasilitas Perdagangan
Desa Belo pada saat ini hanya
mempunyai 23 unit toko 1 unit pasar ikan
yang ukuran dan daya tampungnya yang
kecil sehingga belum tertallu maksimal
untuk perkembangan prekonomian.
Fasilitas perdagangan dan jasa perlu ditingkatkan lagi dimana kondisi
perdagangan seperti pasar ikan yang ada di wilayah Desa Belo kurang
fasilitas sperti meja dan lapak, serta posisi pasar yang yang mengambil dari
ruang milik jalan yang mengganggu aktivitas dan aksesibilitas. Sehingga perlu
di rencanakan tempat yang strategis untuk merelokasi tempat pasar sehingga
tidak mengganggu aksesibilitas dan ramai di kunjungi warga. Sedang untuk
sektor jasa lebih memaksimalkan kendaraan lokal seperto cidomo sehingga
karakteristik wilayah Desa Belo tetap terjaga serta kearupan lokal tetap
dipertahankan.
ARAHAN
86. Kesimpulan
• Berdasarkan identifikasi yang dilakukan di Desa Belo, baik itu
identifikasi karakteristik kawasan, potensi dan permasalahan. Dapat
disimpulkan Desa Belo merupakan desa yang berada di kecamatan
Palibelo Kabupaten Bima. Desa Belo terdiri dari 2 Dusun yaitu
Dusun Rato dan Dusun Uma Me’e. Dengan penggunaan lahan
tertinggi yaitu sebagai Lahan Pertanian dengan luas ± 180 Ha.
Potensi yang ada di Desa Belo antaralain potensi pertanian,
perikanan, dan Industri batu bata. Permasalahan yang ada di Desa
Belo berkaitan dengan Sumber daya manusia, fasilitas, dan
perekonomian masyarakat. Arahan pemebangan kawasan wilayah
Desa Belo lebih besar ke infrasturktur kawasan mengingat letak
Desa Belo yang stategis untuk di jadikan pusat perdagangan dan
Jasa serta dengan memaksimal potendi Desa sperti pertanian
dengan komoditas unggulan berupa kubis dan petrnakan berupa
sapi, domba, bebek dan angsa.