SlideShare a Scribd company logo
IDENTIFIKASI DESA BELO,
KECAMATAN PALIBELO, KABUPATEN
BIMA
STUDIO PROSES PERENCANAAN
Latar Belakang
Perencanaan merupakan suatu proses menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui beberapa alternatif pilihan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada, baik berupa sumber daya
manusia ataupun sumber daya alam.
Desa Belo merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Palibelo,
Kabupaten Bima. Dalam kegiatan Perencanaan pembangunan, wilayah
perdesaan khususnya di Desa Belo memerlukan optimalisasi beberapa
sarana dan prasana perangkat pendukung kegiatan masyarakat serta di
dukung oleh potensi dasar wilayah. Untuk bisa memberikan arahan
pengembangan yang sesuai dengan karakteristik wilayah dibutuhkan
kegiatan identifikasi dan analisa.
Rumusan masalah
• Bagaimana karakteristik perkembangan desa, kondisi desa, serta
masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima?
• Apa saja yang termasuk potensi dan permasalahan yang ada di
Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima?
• Bagaimana strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang
Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima?
Tujuan
• Mengidentifikasi karakteristik perkembangan desa, kondisi desa,
serta masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten
Bima.
• Mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di Desa Belo,
Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima.
• Menyusun strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang
Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima
Dasar Hukum
• UU No. 26 Thn 2007 tentang Penataaan Ruang.
• RTRW Kabupaten Bima Tahun 2011-2031.
• RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015.
• SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan.
• UU No. 34 thn 2006 tentang jalan.
• Keputusan Mentri Permukiman dan Prasarana Wilayah
No. 534/KPTS/M/2001
• UU No. 18 Thn 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
KEBIJAKAN
1. UU No 26 Tahun 2007 Tentang Tata RUANG
Dalam Undang-undang No.26 Tahun 2007, disebutkan bahwa
: “Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
penataan ruang diselengarakan berdasarkan asas :
• keterpaduan;
• keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
• keberlanjutan;
• keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
• keterbukaan;
• kebersamaan dan kemitraan;
• perlindungan kepentingan umum;
• kepastian hukum dan keadilan; dan
• akuntabilitas.
2. RTRW Kab. Bima
a. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima
Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bima adalah mewujudkan Kabupaten
Bima sebagai kawasan pengembangan agrobisnis berbasis pertanian, peternakan,
agroindustri berbasis perikanan dan wisata bahari.
b. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima
• Pengembangan wilayah – wilayah yang berbasis pertanian, perikanan, dan
wisata bahari;
• Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan konsep
agrobisnis dan agroindustri;
• Pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam dan budaya;
• Pengendalian pemanfaatan lahan pertanian;
• Penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan
menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perikanan dan pariwisata
sebagaimana;
• Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran
hasil pertanian, perikanan dan pariwisata;
• Pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya
tampung lahan dan aspek konservasi;
• Pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan
dan lingkungan hidup yang didahului dengan kajian lingkungan hidup strategis;
dan
• Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan.
Rencana Pola Ruang Kab. Bima
1. Rencana Kawasan Lindung
Kawasan perlindungan setempat: Sempadan sungai, Kawasan di Sekitar
mata air, Sempadan jalan dan Sempadan pantai yang berkaitan dengan kecamatan
Palibelo.
2. Rencana Kawasan Budidaya
Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan pertanian mencakup kegiatan
pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
Kawasan Peruntukan Perikanan, luas areal tambak bandeng di Kecamatan
Palibelo 183 Ha. Dan Desa Belo dengan luas tambak ikan 25 Ha termasuk
dalam daerah pesisir kawasan teluk bima.
• Agenda Peningkatan Pendapatan Masyarakat
• Agenda Peningkatan Ketahanan Pangan
• Agenda Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kependudukan.
• Agenda Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan
Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya.
• Agenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan
• Agenda Kepemerintahan Yang Baik
• Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan
supremasi hukum.
• Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh
• Agenda Kepemerintahan Yang Baik
• Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan
supremasi hukum.
• Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh
RPJMD
Agenda Pembangunan
Bentuk Pola Permukiman
• Pola permukiman memanjang (linier satu sisi) di sepanjang jalan
baik di sisi kiri maupun di sisi kanan saja.
• Pola permukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman
yang memanjang di sepanjang jalan.
• Pola permukiman cul de sac merupakan permukiman yang tumbuh
di tengahtengah jalan melingkar.
• Pola permukiman mengantong merupakan permukiman yang
tumbuh di daerah seperti kantong yang dibentuk oleh jalan yang
memagarnya.
• Pola permukiman curvalinier merupakan permukiman yang tumbuh
di daerah sebelah kiri dan kanan jalan yang membentuk kurva.
• Pola permukiman melingkar merupakan permukiman yang tumbuh
mengelilingi ruang terbuka kota.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar pola Permukiman
Proyeksi penduduk
a. Model linear aritmatik
Rumus Pn = Po + cn atau Pn = Po (1+ rn)
dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
c : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai absolut)
r : angka pertambahan penduduk (%)
n : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n
b. Model Geometrik
dimana:
Pn : penduduk pada tahun n
Po : penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
n : waktu dalam tahun (periode proyeksi)
c. Model Eksponensial
1. Standar Kebutuhan Fasilitas
2. Standar Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
3. Standar Kebutuhan Fasilitas Kesehatan
4. Standar Kebutuhan Fasilitas Peribadatan
5. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Persampahan
6. Standar Kebutuhan Jaringan Jalan
7. Sarana Perdagangan dan Niaga
8. Sarana Budaya dan Rekreasi
9. Sarana Ruang Terbuka, Taman dan Lapangan Olahraga
10. Drainase
11. Jaringan Air Minum
Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani air
minum yang memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah
tangga. Untuk itu, lingkungan perumahan harus dilengkapi
jaringan air limbah sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang
diatur dalam peraturan/ perundangan yang telah berlaku,
terutama mengenai tata cara perencanaan umum jaringan air
minum lingkungan perumahan di perkotaan.
Standar Kebutuhan Air Minum
a) Penyediaan kebutuhan air minum
b) Penyediaan jaringan air minum
c) Penyediaan kran umum
d) Penyediaan hidran kebakaran
12. Jaringan Air Limbah
Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai ketentuan
dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan atau perundangan yang telah
berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan umum jaringan air limbah
lingkungan perumahan.
A. Jenis elemen perencanaan
Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air limbah yang
harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah:
•septik tank;
•bidang resapan; dan
•jaringan pemipaan air limbah.
B. Persyaratan, kriteria dan kebutuhan
Lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem
pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing
yang berlaku.
13. Standar Kebutuhan Jaringan Listrik
a) Penyediaan kebutuhan daya listrik
Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN
atau dari sumber lain; dan Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani
daya listrik minimum 450 VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan
sebesar 40% dari total kebutuhan rumah tangga.
b) Penyediaan jaringan listrik
Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan,
dimana besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit
hunian yang mengisi blok siap bangun. Disediakan tiang listrik sebagai
penerangan jalan yang ditempatkan pada area damija (daerah milik jalan).
Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang ditempatkan pada
lahan yang bebas dari kegiatan umum;
13. Jaringan Telepon
Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan telepon sesuai
ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan /
perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara
perencanaan umum jaringan telepon lingkungan perumahan di perkotaan.
a) Penyediaan kebutuhan sambungan telepon
1) Tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon rumah dan
telepon umum sejumlah 0,13 sambungan telepon rumah per jiwa
2) Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap
250 jiwa penduduk (unit RT)
3) ketersediaan antar sambungan telepon umumini harus memiliki jarak radius
bagi pejalan kaki yaitu 200 - 400 m;
4) Penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area publik seperti
ruang terbuka umum, pusat lingkungan, ataupun berdekatan dengan
bangunan sarana lingkungan
5) Penempatan pesawat telepon harus terlindungi terhadap cuaca (hujan dan
panas matahari)
b) Penyediaan jaringan telepon
Tiap lingkungan rumah perlu dilayani jaringan telepon lingkungan dan jaringan
telepon ke hunian. Jaringan telepon ini dapat diintegrasikan dengan jaringan pergerakan
(jaringan jalan) dan jaringan prasarana / utilitas lain. Stasiun telepon otomat (STO) untuk
setiap 3.000 – 10.000 sambungan dengan radius pelayanan 3 – 5 km dihitung dari
copper center, yang berfungsi sebagai pusat pengendali jaringan
14. Kelerengan
Kelerengan (slope) sering dinyatakan dalam satuan derajat dan persen.
Contoh kesalahan yang paling umum adalah bahwa jika kelerengan itu tegak,
maka satuannya adalah 90o
atau 100%.
Seharusnyatak terhingga persen, bukan 100%. Sedangkan 100% itu sama dengan 45o
.
Satuan derajat mungkin sudah sangat dipahami secara umum.
Jika rata satuannya 0o
, jika miring antara rata dan tegak itu 45o
, dan jika bukit terjal satuannya 90o
.
Gambaran Umum Desa Belo
Desa Belo merupakan salah satu Desa dari 12 Desa yang ada di
Kecamatan Palibelo. Wilayah Desa Belo dengan luas 195,05 Ha
terbagi dalam 2 Dusun yaitu Dusun Uma Me’e dan Dusun Rato
yang terbagi dalam 10 RT.
Desa Belo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang ada di
Kecamatan Palibelo, yang mempunyai batas wilayah administrasi
desa sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Panda, Kecamatan Palibelo
Sebelah Selatan : Desa Rungu, Kecamatan Belo
Sebelah Barat : Desa Talabiu, Kecamatan Woha
Sebelah Timur : Desa Bre, Kecamatan Palibelo
TOFOGRAFI
• Belo ini dari segi topografi memiliki karakteristik lahan yang kuat
dan tentunya hal ini akan membentuk suatu pola pemanfaatan
lahan sesuai dengan kondisi topografi yang ada seperti pola
pemukiman yang khas sesuai dengan keadaan setempat, seperti
halnya desa-desa di daerah pertanian, desa di
pegunungan/perbukitan, desa di pinggiran sungai, pantai dan lain-
lain. Kondisi topografi Desa Belo merupakan dataran landai yaitu
mencapai 134,05 Ha dari total luas daerah Desa.
Klasipikasi Luas (Ha) Luas (%) Kelerengan Keterangan
Pinggir pantai 53 27,17 0-5 Rendah
Dataran sedang
permukiman,
pertanian
134,05 68,73 5-10 Landai
Dataran tinggi
perbukitan
8 4,10 10-30 Agak curam
Jumlah 195,05 100
Analisa Topografi
Keterangan:
Kelerengan 0 – 5 % dapat digunakan secara intensif dengan pengelolaan
kecil
Kelerengan 5 – 10 % dapat digunakan untuk kegiatan perkotaan dan
pertanian, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaannya masih
mungkin terjadi erosi.
Kelerengan 10 – 30 % merupakan daerah yang sangat mungkin
mengalami erosi, terutama bila tumbuhan pada permukaannya ditebang.
Daerah ini masih dapat dibudidayakan namun dengan usaha lebih.
ARAHAN
Dari hasil analisa tentang topografi kemiringan lahan di Desa
Belo berada antara 8 derajat atau 5-10% yang berarti kawasan
Desa Belo wilayahnya termasuk landai. Kondisi tersebut bisa
memberikan arahan pengembangan Desa Belo menjadi daerah
perkotaan, lahan pertanian, permukiman dan perdagangan dan
jasa. Mengingat letak dari Desa Belo yang stategis
pengembangan kawasan yang sesuai dengan kondisi topografi
dan potensi letak wilayah maka lebih condong
pengembangannya pada sektor perdagangan dan jasa yang
bukan tidak munkin akan menjadi daerah perkotaan.
Kondisi geologi desa Belo didominasi oleh tanah persawahan
berwarna merah dan hitam yang bertekstur agak lempung dan
berpasir yang termasuk dalam jenis tanah aluvial dan dan tanah
latosol yang merupakan jenis tanah dicirikan oleh kedalaman
efektif tanah sangat dangkal dan langsung berada diatas batuan
dan umumnya berada pada daerah pegunungan/perbukitan
dengan kemiringan yang terjal. Tanah latosol banyak ditemui di
bagian dataran tinggi Desa Belo
GEOLOGI
ANALISA GEOLOGI
Analisa Geologi ini merupakan analisa untuk mengetahui kondisi dan
jenis tanah yang terdapat di wilayah Desa Belo.Berdasarkan data
yang di peroleh dari Kantor Desa Belo bahwa jenis tanah yang
terdapat di Desa Belo yaitu jenis aluvial dan latosol dengan kondisi
fisik batuan yang berkerikil, berpasir dan mengandung lempungan
sehingga menghasilkan butiran-butiran tanah yang halus serta
berwarna merah dan kehitaman.Tanah jenis ini memang sesuai untuk
penggunaan sebagai lahan permukiman dan pengembangan
kawasan pertanian, namun jika terjadi suplai air yang berlebihan di
atas permukaan maka akan menyebabkan air mengalir lebih banyak
di atas permukaan atau terjadi genangan air.
ARAHAN GEOLOGI
Jenis tanah dan kondisi tanah yang ada di Desa Belo yaitu jenis
tanah aluvial dengan kondisi batuan berkerikil, berpasir dan
mengandung lempungan yang dimana mengakibatkan tanah
menjadi berwarna merah kehitaman yang bagus unutk daerah
permukiman dan pengembangan kawasan pertanian. Namun
kondisi tersebut membuat air susah terserap dan mengakibatkan
genangan. Sehingga arahan dalam pengembangan kawasan
misalkan pada infrastuktur harus lebih mengoptimalkan sisitim
dranase agar tidak terjadi genangan pada permukiman dan jalan
terlebih pada saat musim penghujan.
HIDROLOGI
Sumber air yang di gunakan bersumber dari mata air dan air tanah. Di
Desa Belo terdapat 3 sungai dengan debit kecil serta kondisi mengalami
pendangkalan dan air keruh yang melintas sehingga untuk mendukung
kegiatan pada sektor pertanian maka memerlukan penanaman pohon
kembali untuk menjadi kawasan resapan air serta saluran irigasi serta
saluran drainase untuk mengatasi terjadinya genangan air mengingat Desa
Belo merupakan kawasan dataran rendah dan landai.
ARAHAN
• Dari hasil analisis di hasilkan bahwa kondisi hidrologi Desa Belo terdapat 20
unit sumur galian dimanfaatkan 174 KK dan 1 unit PDAM yang
dimanfaatkan oleh 520 KK. Padahal di Desa Belo terdapat 3 buah sungai
yang melewati desa tersebut namun kondisi sungai yang mengalami
pendangkalan akibat lumpur dan pengurangan debit air yang menyebabkan
kondiri irigasi warga tidak optimal yang diakibatkan kurangnya pohon dan
vegetasi di sekitar sungai.
• Untuk menormalisasi fungsi sungai perlu adanyan penanaman pohon dan
pengembangan vegetasi di sekitar aliran sungai sebagai daerah resapan
air. Sehingga kondisi dan fungsi utama sungai bisa kembali dan normal
Klimatologi
• Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis termasuk Desa Belo
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kondisi musim penghujan di
wilayah ini lebih sedikit dengan musim kemarau dengan rata-rata curah
hujan dalam setahun sebesar sebesar 77 mm yang terjadi selama 5 bulan
sekali dan memiliki tingkat kelembapan Ph yaitu 6,0 – 7,5 .Dengan Suhu
rata- rata harian 350
C.
• Kondisi ini secara langsung memang tidak akan berpengaruh terhadap
kondisi pembangunan yang ada. Hanya saja secara tidak langsung curah
hujan akan mendukung kegiatan pertanian karena memberikan
penyediaan air tanah yang cukup di wilayah ini.
Kondisi klimatologi Desa Belo dengan curah hujan 77 mm dengan suhu
rata-rata 35 derajat celcius. Kondisi klimatologi memang tidak terlalu
berpengaruh dalam pengembangan tapi berpengaruh dalam pertanian
dan penyediaan air tanah. Sehingga dalam pembangunan harus yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta lebih banyak menanam
dan menjaga pohon yang bisa dilakukan dengan membuat RTH dan
RTHP kawasan.
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk di desa Belo berada pada tingkat kepadatan yang sedang
untuk lingkup skala desa yaitu rata-rata 0,084 Ha/jiwa dimana jumlah
penduduk yang ada disana yaitu 2.344 orang dengan jumlah kepala
keluarga 694 KK. kepadatan. Jumlah penduduk yang banyak seharusnya
dapat digunakan sebagai salah satu potensi untuk pembangunan.
Proyeksi jumlah penduduk
ANALISA POLA PERMUKIMAN
Berpola linier mengikuti
alur jalan
Nama dusun
Jumlah
penduduk
Persentase
Kebutuhan
dan jumlah
tahun 2033
Penambahan
penduduk
Kebutuhan
rumah 2033
Uma Me’e 1.113 47 1.384 271 77
Rato 1.254 53 1.561 307 68
Jumlah 2013 2.367 100 2945 578 145
Eksisting 2013 2,367 592
Proyeksi
penduduk dan
hunian 2033
2.945 737
Nama Dusun
Kebutuhan Rumah
Total
Kebutuhan Luas Lahan (Ha)
Total
(Ha)1 3 6 1 3 6
Uma Me’e 7 21 40 68 0,414 0,621 0,414 1,449
Rato 8 23 46 77 0,468 0,702 0,468 1,638
Jumlah 15 44 86 145 0,882 1,323 0,882 3,087
eksisting 592 18
Total Proyeksi 737 21,087
Ket:
Rumah kaplingan sekala besar dengan luasan 0,06 Ha bisa di bangun 15 unit rumah dengan
rincian 7 unit di Dusun Uma Me’e dan 8 unit di Dusun Rato.
Rumah kaplingan sekala sedang dengan luasan 0,03 Ha bisa di bangun 44 unit rumah dengan
rincian 21 unit di Dusun Uma Me’e dan 23 unit di Dusun Rato.
Rumah kaplingan sekala kecil dengan luasan 0,01 Ha bisa di bangun 86 unit rumah dengan
rincian 40 unit di Dusun Uma Me’e dan 46 unit di Dusun Rato.
Total sarana hunian berupa rumah yang bisa di bangun di Desa Belo pada tahun 2033 berjumlah
145 unit dengan rata-rata jumlah penduduk perunitnya berjumlah 4 orang dengan total luasan
wilayah yang di butuhkan yaitu dengan luas 3,087 Ha dan total proyeksi luasan permukiman 2033
adalah 21,087 Ha.
Pryeksi jumlah
sarana Hunian
tahun 2033
No Fasilitas
Juml
ah
2014
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
Jumlah
Penduduk
Keb. Fasilitas Pemerintahan & Pelayanan
Umum
2023 2033
2023 2033
Keb. Luas (m2
) Keb.
Luas
(m2
)
1. Kantor Desa 1 30.000/1.000 m2
2.640 2.945
1 1.000 1 1.000
2. Balai Pertemuan 0 2.500/300 m2
1 300 1 300
3. Telepon Umum 0 2.500/30 m 2
1 30 1 30
4. Gardu Listrik 0 2.500/30 m 2
1 30 1 30
5. Pos Hansip 0 2.500/6 m 2
1 6 1 6
6. Bak Sampah
Kecil
0 2.500/30 m2
1 30 1 30
7 MCK Umum 3 250/4 m2 8 34 12 48
Jumlah 1 13 1.400 5 1.414
Pelayanan Umum dan Pemerintahan
ARAHAN
• Factor keamanaan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
suatu wilayah/ kawasan, Desa Belo merupakan desa yang kaya
akan sumber daya alam ( SDA) oleh karna itub dengan adanya
keamanan yang intensif maka masyarakat di wilayah tersebut akan
merasa nyaman serta memberikan kemudahan dalam melakukan
kegiatan sehari-hari selain itu investor akan masuk ke daerah
tersebut baik itu investor dari dalam negri ataupun luar negri
sehingga daerah tersebut bisa menjadi daerah yang berdaya saing
tinggi . adapun hal-hal yang perlu di benahi di sector keamanan di
Desa Belo adalah sbb:
• Meningkatkan keamanan dengan bersama-sama membangun pos
ronda di setiap RT .
• Bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun keamanan
yang lebih intensif pada Desa Belo tersebut dengan cara
memaksimalkan sector kepolisian yang ada di Desa Belo
No Fasilitas
Jmlh
(2013)
Penduduk
Pendukung/ Luas
Tanah
Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Pendidikan
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1 TK 2 1.250/500 m2
2.640 2.945
2 1.000 3 1.500
2 SD 2 1.600/2.000 m2
2 4.000 2 4.000
3 SLTP - 4.800/9.000 m2
- - - -
4 SLTA 1 4.800/12.500m2
1 12.500 1 12.500
5
Taman
Bacaan
0 2.500/150m2
1 150 1 150
Jumlah 5 5 17.650 7 18.150
Sarana pendidikan
Arahan pendidikan
• Pada tahun 2033 untuk fasilitas pendidikan di Desa Belo
terjadi penambahan kebutuhan fasilitas pendidikan
jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Taman Bacaan karna
sesuai dengan standar kebutuhan masyarakat dengan
luas wilayah yang di butuhkan unutuk kedua fasilitas
tersebut seluas 650 m2
atau sama dengan 0,65 Ha.
• Untuk kebutuhan fasilitas SLTP jumlah penduduk
pendukung unutk bisa memenuhi kebutuhan standar
tersebut sampai dengan tahun 2033 masih belum
mencukupi dan tingkat SLTA di desa Belo sudah
terdapat satu unit SMK yang sampai pada tahun 2033
masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
No Fasilitas Jmlh
(2014)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
 
Jumlah
Penduduk Keb. Fasilitas Peribadatan
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1 Masjid 2 2.500/600 m2
2.640 2.945
2 1.200 2 1.200
2 Musola 3 250/100 m2
11 1.100 12 1.200
Jumlah  5   12 2.300 13 2.400
Sarana Peribadatan
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumah masjid yang sekarang
yaitu 2 unit masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat
Desa Belo sampai tahun 2033 jadi tidak perlu adanya
penambahan.
Sedangakan untuk mushola dan langgar mengacu kepada
standar pemenuhan kebutuhan sampai dengan tahun 2033 terjadi
penambahan kebutuhan sebanyak 9 unit tapi dilihat dari
karakteristik masyarakat dan bentuk pola permukiman yang linier
maka di rasa jumlah kebutuhan mushola yang dibuat yaitu
sebanyak 4 atau 5 unit.
ARAHAN
arahan
FASILITAS PERDAGANGAN
No Fasilitas
Jmlh
(2014
)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
 
Jumlah
Penduduk
Keb. Fasilitas Perdagangan
2023
203
3
2023 2033
Keb.
Luas
(m2
)
Keb.
Luas
(m2
)
1
Toko,warun
g, kios
23 250/500 m2
2.640 2.946
23
11.50
0
23
11.50
0
2
Pusat
pertokoan
-
30.000/10.000
m 2
- - - -
3 Pasar 1
30.000/10.000
m2
1
30.00
0
1
30.00
0
Jumlah  24   24
14.43
9
24
14.57
8
Unutk fasilitas pasar sampai dengan tahun 2033 tidak
terjadi penambahan karena masih mampu kebutuhan
masyarakat sesuai dengan standar yang berlaku. Tapi
dibutuhkan pengembangan dari pasar itu sendiri dalam
hal ini pasar ikan yang ada di Desa Belo mesti perlu di
kembangkan dengan cara perluasan sesuai dengan
standar yang berlaku dan peningkatan mutu pasar
seperti sarana pasar itu sendiri.
No Fasilitas Jmlh
(2014)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
 
Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Kesehatan
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1 PUSTU 1 30.000/300 m2
2.640 2.945
1 300 1 300
2 Posyandu 2 1.250/60 m2
2 120 2 120
2 Apotik 1 30.000/250 m2
1 250 1 250
Jumlah 4   4 670 4 670
Fasilitas Kesehatan
arahan
Untuk fasilitas kesehatan samapai dengan tahun 2033 sesuai hasil proyeksi tidak terjadi
penambahan kebutuhan, sebab mengacu pada standar penduduk pendukung pada
tahun 2033 masih belum bisa memenuhi standar kebutuhan unutk bisa dibangunnya
fasilitas tersebut sehingga dari jumlah fasilitas yang ada sekarang masih mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat sampai tahun 2033.
Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Belo saat ini yaitu 1 unit Puskesmas Pembantu, 2
unit Posyandu, dan 1 unit Apotik yang bila ingin tetap di kembangkan lagi yang bisa di
berikan arahan yaitu merenovasi dan memperindah dari sarana yang sudah sekarang
sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.
No Fasilitas Jmlh
(2014)
Penduduk
Pendukung/
Luas Tanah
 
Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Taman Bermain
2023 2033
2023 2033
Keb Luas Keb Luas
1
Taman
Kelompok
Tetangga
1 250/250 m2
2.640 2.945
11 2.750 12 3.000
2
Taman Pusat
Kegiatan Desa
-
2.500/1.250m
2
1 1.250 1 1.250
Jumlah 1 12 4.000 13 4.250
Taman dan Olah Raga
Untuk fasilitas ruang terbuka dan olah raga sesuai hasil proyeksi bahwa di hasilkan dibutuhkan taman
kelompok tetangga dengan luasan 250 m2
perunitnya yang sesuai hasil proyeksi sampai dengan tahun
2033 di butuhkan penambahan 11 taman kelompok tetangga. Tapi semua itu bisa diatasi dengan fokus
pembuatan taman pusat kegiatan desa dengan luasan 1.250 m2
sehingga dengan adanya Taman
Pusat Kegiatan Desa bisa mengakibatkan pasifnya fungsi taman kelompok tetangga, dengan alasan
tersebut pembuatan taman kelompok tetngga bisa tidak di buat dan hanya fokus pembuatan Taman
Pusat Kegiatan Desa yang dimana kelebihan dari hanya di bangun satu taman saja karena dengan
masyakat desa bisa lansung berinterkasi dengan seluruh lapisan masyarakat baik dengan masyarakat
Desa Belo sendiri maupun dengan masyakat dari luar Desa Belo sehingga dapat membangun rasa
kekeluargaan yang tinggi di wilayah tersebut dan Desa Belo pada hususnya.
Untuk sarana olah raga susuai hasil proyeksi belum bisa di bangun sarana olah raga, tapi mengngat
akan bisa terbangunnya sarana Taman Pusat Kegiatan Desa maka sarana olah raga bisa saja di
bangun di lingkup taman tersebut, jadi masyarakat tidak hanya berkumpul dan berinteraksi tetapi juga
dengan sekaligus berolah raga, reprensi taman bisa mencontoh taman ruang terbuka hijau publik Jl.
Udayana di Kota Mataram
Luas
Lahan
Permuki
man
Jenis
prasaran
a
Kondisi
eksisting
indikator Standar pelayanan Proyeksi luasan
lahan
permukiman
(ha)
Kebutuhan
prasarana
2033
Luas Panjang
jlan 2033
Cakupan kualitas
18 Ha Jalan
lingkung
an
7.000 m Ratio panjang
jalan dengan
luas wilayah
Panjang 40-60
m/Ha
denganlebar
2-5 m.
Akses ke
semua bagian
kota dengan
mudah
3,087 123,48 m 7.123,28 m
Prasarana Jalan
Proyeksi Prasarana
arahan
Seperti kita ketahui untuk jaringan jalan di Desa Belo sudah cukup
bagus,namun untuk pelebaranya masih sedikit kurang.Untuk itu sebagai
strategi kedepannya kita melakukan pelebaran jalan supaya pengguna jalan
merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jalan tersebut. Selain itu
untuk antisipasi penambahan kawasan pemukiman di Desa Belo, maka kami
juga merencanakan penambahan jalan lokal di beberadap dusun yang akan
di jadikan kawasan permukiman.
Luas Lahan
2033
Jenis
prasarana
Kondisi
eksisting
indikator Panjang jalan Standar pelayanan Kebutuhan
prasaranaCakupan kualitas
21,087 Drainase - Ratio panjang
jalan di kali 2
7.123, 48 m Setiap jalan
harus ada
drainase sesuai
dengan panjang
jalan lebar 0,5
M
Kondisi baik
dan normal
14.246,96
Proyeksi Prasarana Drainase
Seperti yangdi ketahui, jaringan drainase di Desa Belo masih buruk.
Terutama drainase primer yang berada di sekitar permukiman
penduduk. Maka dari itu strategi yang akan dilakukan antara lain,
perbaikan jaringan drainase yang ada diseluruh dusun di Desa Belo,
dan melakukan pemeliharaan terhadap drainase yang kurang terurus
dan juga penambahan panjang drainase sesuai dengan penambahan
panjang jaringan jalan di Desa Belo.
ARAHAN
No Jenis Fasilitas Standart
Jumlah Penduduk Keb. Air Minum (Lt)
2033 2033
1 Rumah Tangga
80 Lt/Org
2.945
85.994.000
2 Sosial 15% RT 12.899.100
3 Komersial 20% RT 17.198.800
4 Industri 10% RT 8.599.400
5 Cadangan Kebocoran
10% RT
8.599.400
Total      133.290.700
Prasarana Air Minum
Arahan
Untuk jaringan air minum dan jumlah kebutuhan pada tahunproyeksi maka di
hasilkan kebutuhan akan air minum pada tahun 2033 yaitu 133.290.700 lt
untuk skala satu tahunnya dengan rincian sesuai standar 80 lt.orang dalam
skala rumah tangga, kebutuhan social 15% dari kebutuhan rumah tangga,
komersil 20% dari total kebutuhan rumah tangga, industry 10% kebutuhan
rumah tangga dan cadanagan kebocoran 10% dari kebutuhan rumah tangga.
Prasarana Air Limbah
No Jenis Fasilitas Standart Kebutuhan air bersih
(Lt)
Produksi limbah cair
(Lt)
2033 2033
1 Rumah tangga
75 % air bersih 85.994.000 64.495.500
2 Fasilitas social 10 % LCD 12.899.100 6.449.550
3 Perdagangan dan jasa
20 % LCD 17.198.800 12.899.100
4 Perkantoran 10 % LCD - 6.449.550
5 Limbah pekat/ tinja
5 % LCD - 3.224.775
6 Industri dan pergudangan
70 % LCD 8.599.400 45. 146.850
Total   124.691.300 138.665.325
Jaringan air limbah yang di hasil kan oleh penduduk hasil proyeksi pada
tahun 2033 di Desa Belo mencapai 138.665.326 lt pertahunnya sehingga
untuk mengatasi limbah tersebut bisa dengan memaksimalkan fungsi
drinase yang suah diproksikan pula panjangnya dengan membuat dranase
primer dengan sistim terbua agah mudah di normalisasi.
ARAHAN
Tahun 2033
Jumlah penduduk 2.945
Jumlah RT/kk 736
Kaplingan RT Besar kecil Sedang
Perbandingan 1 3 6
Menentukan penggunaan
listrik masing-masing RT/kk
74x2200 221x1300 442x900
Penggunaan listrik 162800
Watt
278040
Watt
397440 watt
Penggunaan listrik total 847280 watt
847 KW
No Jenis Fasilitas Standar Penggunaan Listrik
tahun 2033
Kebutuhan Listrik
(Kilo Watt)
1 Sosial 10% RT
847 KW
85
2 Komersil 15% RT 127
3 Kehilangan Daya 10% RT 85
4 Penerangan Jalan 40% RT 339
5 Cadangan Kebocoran 10% RT 85
Total 721
Proyeksi kebutuhan Listirk 2033
Total Kebutuhan Listrik Desa
Belo tahun 2033 sebanyak :
847 +721 =1.568 Kw
kKeterangan: 1 Watt sama dengan 1 VA,
No Jenis Fasilitas Standar Jumlah Penduduk 2033 Produksi Sampah 2033 (kg)
1 Rumah Tangga 2,5 Kg/jiwa/hari
2.945
7.363
2 Pasar 25% RT 1.841
3 Perdagangan Lainnya 5% RT 369
4 Jalan 10% RT 734
5 Lain-lain 5% RT 369
Total 10.676
Proyeksi Produksi Sampah
Jadi jumlah sampah yang di hasilkan perharinya pada tahun 2033 yaitu
10.676 Kg/hari. Untuk kebutuhan bak sampah sesuai dengan standar
hanya memerlukan bak sampah kecil sebanyak 4 unit dengan luas 6 m.
Sedangkan kebutuhan tong sampah kecil ukuran pribadi di proyeksikan
berjumlah 589 unit.
Jumlah produksi sampah Desa Belo pada tahun 2033 yaitu 10.676 kn perharinya dan
membutuhkan bak sampah kecil dengan ukuran 6 m sebanyak 4 unit dan tong sampah
kecil ukuran pribadi sebanyak 589 buah. Tetapi dengan melihat demakin tinggnya
jumlah penduduk maka perlu di kembangkan sistem persampahannya yaitu Sistem
pengelolaan sampah di Desa Belo akan direncanakan melalui 2 proses yaitu :
1.Pengumpulan sampah
Proses pengumpulan sampah yang akan dikembangkan adalah pengumpulan
sampah rumah tangga dan pengumpulan sampah lingkungan. Pada tahap pengumpulan
sampah akan dipertimbangkan beberapa kriteria yaitu :
• Kapasitas minimum tempat sampah yaitu 0,026 m3
•Bahan tempat penampungan sampah adalah bahan kedap air dan tertutup.
•Penempatan lokasi TPS mudah dicapai oleh petugas pengangkut.
2. Pengangkutan sampah
Proses pengangkutan sampah di Desa Belo meliputi 2 tahapan yaitu:
• Pengangkutan dari tiap rumah atau fasilitas pelayanan umum ke penampungan
sementara (TPS) dengan menggunakan gerobak tangan.
• Pengangkutan dari TPS tiap pembuangan akhir (TPA) menggunakan truk.
Arahan
ANALISA EKONOMI
Sektor Pertanian
No Jenis Desa (Ton)
Kecamatan
(Ton)
LQ
1 Padi Sawah 12 15.694
0,866215 C
2 Kubis 5 2.175
2,604288 A
3 Kedelai 0,8 2.296
0,284727 C
Jumlah 17,8 20.165
Keterangan :A = LQ > 1B = LQ = 1 C = LQ < 1
L
Penentuan sektor basis dilakukan dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ).Dengan metode ini,
maka dapat diketahui potensi sektor yang ada di suatu wilayah dalam memenuhi kebutuhan wilayah
tersebut. Hasil analisa akan menunjukan apakah sutau sektor mampu mengekspor, cukup untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau malah harus mengimpor dari wilayah lain.
Hasil analisa akan menggambarkan kemampuan suatu sektor di dalam wilayah tertentu dengan pembagian
sebagai berikut :
Jika LQ > 1
Wilayah yang bersangkutan mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya dan berpotensi untuk mengekspor ke
daerah lain
Jika LQ = 1
Wilayah yang bersangkutan hanya mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya atau seimbang
Jika LQ < 1
Wilayah yang bersangkutan belum mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya dan cenderung mengimpor
dari wilayah lain
Berikut adalah penghitungan Location Quotient sektor pertanian di Desa Belo sebagai dengan Rumus :
Arahan
• Arahan yang bisa di
kembangkan yaitu dengan
melakukan pengolahan
terhadap tanaman kubis itu
sendiri sebelum di
pasarkan dengan diolah
menjadi barang setengan
jadi maupun siap pakai
sehingga petani menjadi
lebih kreatif dan bisa
meningkatkan pendapatan
Jenis
Ternak
Perkiraan Jumlah
Populasi (Ekor)
Kecamatan LQ Nilai
Sapi 320 3.058 1,3 A
Kerbau 12 222 0,6 C
Kuda 10 133 0,9 C
Kambing 45 1.883 0,3 C
Domba 43 141 3,8 A
Jumlah 430 5.437
Jenis Unggas Jumlah
di desa
Jumlah di
Kecamatan
LQ Nilai
Ayam Kampung 1.403 15.898 0,6 C
Bebek/itik 282 1.654 1,2 A
Angsa 5 29 1,2 A
Lainnya 800 830 3,4 A
Jumlah 2.490 17.733
Peternakan
Sektor peternakan komoditas unggulan sesuai
dengan hasil analisis menunjukkan bahwa jenis ternak
sapi dan domba menjadi unggulan yang bisa menjadi
penyuplay sekala desa dan kewilayah desa lain. Untuk
pengembangannya bisa di lakukan insentifitas dan
posyandu ternak setiap 1 bulan sekali agar kualitas
ternak bisa ditingkatkan sehingga harganya pun bisa
lebih tinggi.
Sedangkan di bangsa unggas yang menjadi
komoditas uggulan yaitu itik dan angsa dimana memang
disekitaran Kecamatan Palibelo sangat sedikit sekali
jumlah itik dan angsa. Sehingga dengan
dikembangkannya potensi itik dan angsa dengan secara
maksimal bukan tidak munkin bisa menjadi penyuplai
kebutuhan skala kabupaten bisa terpenuhi.
ARAHAN
Permasalahan Sungai
Permasalahan lingkungan sekitar aliran sungai yang
terjadi di Desa Belo yang dimana ditemukan bahwa
kondisi sungai mengalami pendangkalan sehingga
mengurangi debit air yang ada di sungai tersebut
yang mempengaruhi sistim irigasi untuk mengairi
sawah. Kondisi tersebut mengakibatkan produksi
hasil pertanian khususnya padi sawah di Desa Belo
setiap tahunnya mengalami penurunan hasil
produksi.
Analisa Permasalahan
Arahan pengembangan yang bisa di berikan dalam mengatasi
permasalahan pada sungai Belo yang mengalami pendangkalan dan pengurangan
debit air yang berpengaruh pada tingkat produksi adalah dengan meningkatkan
kesadaran masarakat untuk tidak menebang pohon dan vegetasi yang ada di sekitar
alairan sungai dan memberikan program penanaman pohon di sekitar sungai untuk
meningkatkan daya serap air.
ARAHAN
Permasalahan Hutan Bakau
Luas hutan bakau yang berada di wilayah Desa Belo
sesuai dengan profil Desa Belo yaitu 15 Ha dengan
kondisi 3 Ha dalam keadaan baik dan sisanya yaitu 12
Ha dalam kondisi rusak. Alih fungsi lahan memang
menjadi salah satu faktor terjadinya kerusakan
tersebut dengan hutan banyak di tebang dengan
menjadikannya sebagai lahan tambak ikan dan garam.
Kerusakan hutan bakau yang berada di wilayah Desa Belo sudah
sangat tinggi hampir mencapai 80 % dari total luasannya.
Pengembangan kawasan hutan bisa di terapkan yaitu menanam
kembali hutan yang rusa dengan di buatkan peraturan husus dari desa
kepada warga terhadap pentingnya hutan bakau unutuk meminimalisir
terjadinya erosi pada wilayah Desa Belo.
Arahan
Permasalahan Ruang Terbuka Publik
Permasalahan yang terjadi mengenai ruang
terbuka publik bisa ditemukan di makam
pahlawasan yanga ada di Desa Belo. Kondisi
makam yang tidak terawat dan tidak diperhatian
oleh masyarakat dan pemerintah desa khususnya,
padahal makam tersebut mempunyai nilai historis
yang tinggi dan bisa di jadikan tempat rekreasi
dan bisa juga di maksimalkan menjadi tempat
wisata. Tapi kondisi makam tersebut jauh dari
kata baik. Berikut dokumentasinya:
Memberikan arahan pengembangan makam pahlawan yang sudah ada
menjadi tempat wisata sejarah dan tempat rekreasi bagi masyarakat saat
berlibur atau pun skedar untuk nongkrong bersama keluarga maupun
sahabat.
Permasalahan Fasilitas Umum
1. Tempat Pembuangan Sampah
Sistem persampahan di Desa Belo masih
terbilang buruk, dimana tidak terdapat tempat
pembuangan sampah. Disana belum
terdapat TPS dan masyrakat kebanyakan
membuang sampahnya di sungai yang
mengakibatkan .
Perbaikan drainase juga sangat berpengaruh pada
lingkungan dimana kondisi drainase yang ada sekarang
banyak terjadi kerusakan sehingga linmbah domestik
masyarakat tidak tersalur dengan sempurna dan banyak
terjadi genangan yang mengganggu estetika kawasan
menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka perlu
direncanakan normalisasi dan perbaikan drainase yang
ada secara menyeluruh terutama yang berada di kawasan
permukiman.
ARAHAN
2. Fasilitas Perdagangan
Desa Belo pada saat ini hanya
mempunyai 23 unit toko 1 unit pasar ikan
yang ukuran dan daya tampungnya yang
kecil sehingga belum tertallu maksimal
untuk perkembangan prekonomian.
Fasilitas perdagangan dan jasa perlu ditingkatkan lagi dimana kondisi
perdagangan seperti pasar ikan yang ada di wilayah Desa Belo kurang
fasilitas sperti meja dan lapak, serta posisi pasar yang yang mengambil dari
ruang milik jalan yang mengganggu aktivitas dan aksesibilitas. Sehingga perlu
di rencanakan tempat yang strategis untuk merelokasi tempat pasar sehingga
tidak mengganggu aksesibilitas dan ramai di kunjungi warga. Sedang untuk
sektor jasa lebih memaksimalkan kendaraan lokal seperto cidomo sehingga
karakteristik wilayah Desa Belo tetap terjaga serta kearupan lokal tetap
dipertahankan.
ARAHAN
Kesimpulan
• Berdasarkan identifikasi yang dilakukan di Desa Belo, baik itu
identifikasi karakteristik kawasan, potensi dan permasalahan. Dapat
disimpulkan Desa Belo merupakan desa yang berada di kecamatan
Palibelo Kabupaten Bima. Desa Belo terdiri dari 2 Dusun yaitu
Dusun Rato dan Dusun Uma Me’e. Dengan penggunaan lahan
tertinggi yaitu sebagai Lahan Pertanian dengan luas ± 180 Ha.
Potensi yang ada di Desa Belo antaralain potensi pertanian,
perikanan, dan Industri batu bata. Permasalahan yang ada di Desa
Belo berkaitan dengan Sumber daya manusia, fasilitas, dan
perekonomian masyarakat. Arahan pemebangan kawasan wilayah
Desa Belo lebih besar ke infrasturktur kawasan mengingat letak
Desa Belo yang stategis untuk di jadikan pusat perdagangan dan
Jasa serta dengan memaksimal potendi Desa sperti pertanian
dengan komoditas unggulan berupa kubis dan petrnakan berupa
sapi, domba, bebek dan angsa.

More Related Content

What's hot

Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten LamaPresentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
TPRP Strategic Partner
 
Presentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK Metropolis
Presentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK MetropolisPresentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK Metropolis
Presentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK Metropolis
Bagus ardian
 

What's hot (20)

Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Ekspose pendahuluan
Ekspose pendahuluanEkspose pendahuluan
Ekspose pendahuluan
 
Ekspose antara
Ekspose antaraEkspose antara
Ekspose antara
 
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRISTUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
 
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuArah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi Maluku
 
Presentasi2
Presentasi2Presentasi2
Presentasi2
 
rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019rancangan rpjmn 2015 2019
rancangan rpjmn 2015 2019
 
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten LamaPresentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
Presentasi Draft Akhir KSP Baduy dan Banten Lama
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PalopoSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Palopo
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
 
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
 
Proposal ipn rap dairi rev 1 (2)-1
Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1
Proposal ipn rap dairi rev 1 (2)-1
 
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
 
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriKonsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
 
Presentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK Metropolis
Presentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK MetropolisPresentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK Metropolis
Presentasi Pemkot Surakarta acara Workshop PLPBK Metropolis
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
 
Profil KOTAKU Kabupaten Malang
Profil KOTAKU Kabupaten MalangProfil KOTAKU Kabupaten Malang
Profil KOTAKU Kabupaten Malang
 
Sejarah buton utara
Sejarah buton utaraSejarah buton utara
Sejarah buton utara
 
Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten TulungagungProfil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
Profil KOTAKU Kabupaten Tulungagung
 

Similar to STUDIO PROSES Calon

TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptxTUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
MohammadGifari1
 
Bahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiBahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasi
Tedi Harun
 

Similar to STUDIO PROSES Calon (20)

3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
 
PROJEK BANDAR MAPAN
PROJEK BANDAR MAPAN PROJEK BANDAR MAPAN
PROJEK BANDAR MAPAN
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptxTUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
TUGAS KELOMPOK HUKUM PERENCANAAN - INSTRUMEN JIS.pptx
 
3KK1 1532 - Lect. 03.pptx
3KK1 1532 - Lect. 03.pptx3KK1 1532 - Lect. 03.pptx
3KK1 1532 - Lect. 03.pptx
 
Das citarum
Das citarumDas citarum
Das citarum
 
Tugasan 12-- A160994 / A160240
Tugasan 12-- A160994 / A160240Tugasan 12-- A160994 / A160240
Tugasan 12-- A160994 / A160240
 
A170437 NG SZE JING PROJEK AKHIR
A170437 NG SZE JING PROJEK AKHIRA170437 NG SZE JING PROJEK AKHIR
A170437 NG SZE JING PROJEK AKHIR
 
Kabupaten lampiran
Kabupaten lampiranKabupaten lampiran
Kabupaten lampiran
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenPermen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten
 
Kabupaten lampiran
Kabupaten lampiranKabupaten lampiran
Kabupaten lampiran
 
Bahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiBahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasi
 
Paparan rplp klawuyuk 2020
Paparan rplp klawuyuk 2020Paparan rplp klawuyuk 2020
Paparan rplp klawuyuk 2020
 
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdfPermukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
Permukiman Kumuh Perkotaan Sinjai.pdf
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan SwadayaManajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
Manajemen Pedoman Monitoring dan Evaluasi dalam Kegiatan Perumahan Swadaya
 
PPT Struktur .pptx
PPT Struktur .pptxPPT Struktur .pptx
PPT Struktur .pptx
 
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN: TUGASAN 5
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN: TUGASAN 5LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN: TUGASAN 5
LMCP 1532 PEMBANGUNAN BANDAR MAPAN: TUGASAN 5
 
Semarang 30% rth final
Semarang 30% rth finalSemarang 30% rth final
Semarang 30% rth final
 
PRADESAIN ULBEN.pptx
PRADESAIN ULBEN.pptxPRADESAIN ULBEN.pptx
PRADESAIN ULBEN.pptx
 

Recently uploaded

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 

Recently uploaded (20)

Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

STUDIO PROSES Calon

  • 1. IDENTIFIKASI DESA BELO, KECAMATAN PALIBELO, KABUPATEN BIMA STUDIO PROSES PERENCANAAN
  • 2. Latar Belakang Perencanaan merupakan suatu proses menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui beberapa alternatif pilihan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik berupa sumber daya manusia ataupun sumber daya alam. Desa Belo merupakan desa yang terletak di wilayah Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Dalam kegiatan Perencanaan pembangunan, wilayah perdesaan khususnya di Desa Belo memerlukan optimalisasi beberapa sarana dan prasana perangkat pendukung kegiatan masyarakat serta di dukung oleh potensi dasar wilayah. Untuk bisa memberikan arahan pengembangan yang sesuai dengan karakteristik wilayah dibutuhkan kegiatan identifikasi dan analisa.
  • 3. Rumusan masalah • Bagaimana karakteristik perkembangan desa, kondisi desa, serta masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima? • Apa saja yang termasuk potensi dan permasalahan yang ada di Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima? • Bagaimana strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima? Tujuan • Mengidentifikasi karakteristik perkembangan desa, kondisi desa, serta masyarakat Desa Belo Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. • Mengetahui potensi dan permasalahan yang ada di Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. • Menyusun strategi pengembangan sektoral dan spasial tata ruang Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima
  • 4. Dasar Hukum • UU No. 26 Thn 2007 tentang Penataaan Ruang. • RTRW Kabupaten Bima Tahun 2011-2031. • RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015. • SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. • UU No. 34 thn 2006 tentang jalan. • Keputusan Mentri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 • UU No. 18 Thn 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
  • 5. KEBIJAKAN 1. UU No 26 Tahun 2007 Tentang Tata RUANG Dalam Undang-undang No.26 Tahun 2007, disebutkan bahwa : “Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, penataan ruang diselengarakan berdasarkan asas : • keterpaduan; • keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; • keberlanjutan; • keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; • keterbukaan; • kebersamaan dan kemitraan; • perlindungan kepentingan umum; • kepastian hukum dan keadilan; dan • akuntabilitas.
  • 6. 2. RTRW Kab. Bima a. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bima adalah mewujudkan Kabupaten Bima sebagai kawasan pengembangan agrobisnis berbasis pertanian, peternakan, agroindustri berbasis perikanan dan wisata bahari. b. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bima • Pengembangan wilayah – wilayah yang berbasis pertanian, perikanan, dan wisata bahari; • Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan konsep agrobisnis dan agroindustri; • Pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam dan budaya; • Pengendalian pemanfaatan lahan pertanian; • Penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perikanan dan pariwisata sebagaimana; • Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, perikanan dan pariwisata; • Pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya tampung lahan dan aspek konservasi; • Pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan hidup yang didahului dengan kajian lingkungan hidup strategis; dan • Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan.
  • 7.
  • 8. Rencana Pola Ruang Kab. Bima 1. Rencana Kawasan Lindung Kawasan perlindungan setempat: Sempadan sungai, Kawasan di Sekitar mata air, Sempadan jalan dan Sempadan pantai yang berkaitan dengan kecamatan Palibelo. 2. Rencana Kawasan Budidaya Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan pertanian mencakup kegiatan pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Kawasan Peruntukan Perikanan, luas areal tambak bandeng di Kecamatan Palibelo 183 Ha. Dan Desa Belo dengan luas tambak ikan 25 Ha termasuk dalam daerah pesisir kawasan teluk bima.
  • 9.
  • 10. • Agenda Peningkatan Pendapatan Masyarakat • Agenda Peningkatan Ketahanan Pangan • Agenda Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kependudukan. • Agenda Peningkatan Kesadaran, Pemahaman, dan Pengamalan Agama, serta dan nilai-nilai sosial budaya. • Agenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan • Agenda Kepemerintahan Yang Baik • Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan supremasi hukum. • Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh • Agenda Kepemerintahan Yang Baik • Agenda Peningkatan ketentraman, ketertiban masyarakat, dan penegakan supremasi hukum. • Agenda percepatan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh RPJMD Agenda Pembangunan
  • 11. Bentuk Pola Permukiman • Pola permukiman memanjang (linier satu sisi) di sepanjang jalan baik di sisi kiri maupun di sisi kanan saja. • Pola permukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman yang memanjang di sepanjang jalan. • Pola permukiman cul de sac merupakan permukiman yang tumbuh di tengahtengah jalan melingkar. • Pola permukiman mengantong merupakan permukiman yang tumbuh di daerah seperti kantong yang dibentuk oleh jalan yang memagarnya. • Pola permukiman curvalinier merupakan permukiman yang tumbuh di daerah sebelah kiri dan kanan jalan yang membentuk kurva. • Pola permukiman melingkar merupakan permukiman yang tumbuh mengelilingi ruang terbuka kota. BAB III TINJAUAN PUSTAKA
  • 13. Proyeksi penduduk a. Model linear aritmatik Rumus Pn = Po + cn atau Pn = Po (1+ rn) dimana: Pn : penduduk pada tahun n Po : penduduk pada tahun awal c : jumlah pertambahan penduduk konstan (nilai absolut) r : angka pertambahan penduduk (%) n : periode (waktu) antara tahun awal dan tahun n b. Model Geometrik dimana: Pn : penduduk pada tahun n Po : penduduk pada tahun awal r : angka pertumbuhan penduduk (%) n : waktu dalam tahun (periode proyeksi) c. Model Eksponensial
  • 14. 1. Standar Kebutuhan Fasilitas
  • 15. 2. Standar Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
  • 16. 3. Standar Kebutuhan Fasilitas Kesehatan
  • 17. 4. Standar Kebutuhan Fasilitas Peribadatan
  • 18. 5. Standar Kebutuhan Utilitas / Jaringan Persampahan
  • 19. 6. Standar Kebutuhan Jaringan Jalan
  • 20.
  • 21.
  • 23. 8. Sarana Budaya dan Rekreasi
  • 24. 9. Sarana Ruang Terbuka, Taman dan Lapangan Olahraga
  • 26. 11. Jaringan Air Minum Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani air minum yang memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah tangga. Untuk itu, lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan/ perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan umum jaringan air minum lingkungan perumahan di perkotaan. Standar Kebutuhan Air Minum a) Penyediaan kebutuhan air minum b) Penyediaan jaringan air minum c) Penyediaan kran umum d) Penyediaan hidran kebakaran
  • 27. 12. Jaringan Air Limbah Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan atau perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan umum jaringan air limbah lingkungan perumahan. A. Jenis elemen perencanaan Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air limbah yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di perkotaan adalah: •septik tank; •bidang resapan; dan •jaringan pemipaan air limbah. B. Persyaratan, kriteria dan kebutuhan Lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing yang berlaku.
  • 28. 13. Standar Kebutuhan Jaringan Listrik a) Penyediaan kebutuhan daya listrik Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN atau dari sumber lain; dan Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450 VA per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total kebutuhan rumah tangga. b) Penyediaan jaringan listrik Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hirarki pelayanan, dimana besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit hunian yang mengisi blok siap bangun. Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan yang ditempatkan pada area damija (daerah milik jalan). Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang ditempatkan pada lahan yang bebas dari kegiatan umum;
  • 29. 13. Jaringan Telepon Lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan telepon sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan / perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan umum jaringan telepon lingkungan perumahan di perkotaan. a) Penyediaan kebutuhan sambungan telepon 1) Tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon rumah dan telepon umum sejumlah 0,13 sambungan telepon rumah per jiwa 2) Dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum untuk setiap 250 jiwa penduduk (unit RT) 3) ketersediaan antar sambungan telepon umumini harus memiliki jarak radius bagi pejalan kaki yaitu 200 - 400 m; 4) Penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area publik seperti ruang terbuka umum, pusat lingkungan, ataupun berdekatan dengan bangunan sarana lingkungan 5) Penempatan pesawat telepon harus terlindungi terhadap cuaca (hujan dan panas matahari) b) Penyediaan jaringan telepon Tiap lingkungan rumah perlu dilayani jaringan telepon lingkungan dan jaringan telepon ke hunian. Jaringan telepon ini dapat diintegrasikan dengan jaringan pergerakan (jaringan jalan) dan jaringan prasarana / utilitas lain. Stasiun telepon otomat (STO) untuk setiap 3.000 – 10.000 sambungan dengan radius pelayanan 3 – 5 km dihitung dari copper center, yang berfungsi sebagai pusat pengendali jaringan
  • 30. 14. Kelerengan Kelerengan (slope) sering dinyatakan dalam satuan derajat dan persen. Contoh kesalahan yang paling umum adalah bahwa jika kelerengan itu tegak, maka satuannya adalah 90o atau 100%. Seharusnyatak terhingga persen, bukan 100%. Sedangkan 100% itu sama dengan 45o . Satuan derajat mungkin sudah sangat dipahami secara umum. Jika rata satuannya 0o , jika miring antara rata dan tegak itu 45o , dan jika bukit terjal satuannya 90o .
  • 31. Gambaran Umum Desa Belo Desa Belo merupakan salah satu Desa dari 12 Desa yang ada di Kecamatan Palibelo. Wilayah Desa Belo dengan luas 195,05 Ha terbagi dalam 2 Dusun yaitu Dusun Uma Me’e dan Dusun Rato yang terbagi dalam 10 RT. Desa Belo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang ada di Kecamatan Palibelo, yang mempunyai batas wilayah administrasi desa sebagai berikut: Sebelah Utara : Desa Panda, Kecamatan Palibelo Sebelah Selatan : Desa Rungu, Kecamatan Belo Sebelah Barat : Desa Talabiu, Kecamatan Woha Sebelah Timur : Desa Bre, Kecamatan Palibelo
  • 32.
  • 33. TOFOGRAFI • Belo ini dari segi topografi memiliki karakteristik lahan yang kuat dan tentunya hal ini akan membentuk suatu pola pemanfaatan lahan sesuai dengan kondisi topografi yang ada seperti pola pemukiman yang khas sesuai dengan keadaan setempat, seperti halnya desa-desa di daerah pertanian, desa di pegunungan/perbukitan, desa di pinggiran sungai, pantai dan lain- lain. Kondisi topografi Desa Belo merupakan dataran landai yaitu mencapai 134,05 Ha dari total luas daerah Desa.
  • 34. Klasipikasi Luas (Ha) Luas (%) Kelerengan Keterangan Pinggir pantai 53 27,17 0-5 Rendah Dataran sedang permukiman, pertanian 134,05 68,73 5-10 Landai Dataran tinggi perbukitan 8 4,10 10-30 Agak curam Jumlah 195,05 100 Analisa Topografi Keterangan: Kelerengan 0 – 5 % dapat digunakan secara intensif dengan pengelolaan kecil Kelerengan 5 – 10 % dapat digunakan untuk kegiatan perkotaan dan pertanian, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaannya masih mungkin terjadi erosi. Kelerengan 10 – 30 % merupakan daerah yang sangat mungkin mengalami erosi, terutama bila tumbuhan pada permukaannya ditebang. Daerah ini masih dapat dibudidayakan namun dengan usaha lebih.
  • 35.
  • 36. ARAHAN Dari hasil analisa tentang topografi kemiringan lahan di Desa Belo berada antara 8 derajat atau 5-10% yang berarti kawasan Desa Belo wilayahnya termasuk landai. Kondisi tersebut bisa memberikan arahan pengembangan Desa Belo menjadi daerah perkotaan, lahan pertanian, permukiman dan perdagangan dan jasa. Mengingat letak dari Desa Belo yang stategis pengembangan kawasan yang sesuai dengan kondisi topografi dan potensi letak wilayah maka lebih condong pengembangannya pada sektor perdagangan dan jasa yang bukan tidak munkin akan menjadi daerah perkotaan.
  • 37. Kondisi geologi desa Belo didominasi oleh tanah persawahan berwarna merah dan hitam yang bertekstur agak lempung dan berpasir yang termasuk dalam jenis tanah aluvial dan dan tanah latosol yang merupakan jenis tanah dicirikan oleh kedalaman efektif tanah sangat dangkal dan langsung berada diatas batuan dan umumnya berada pada daerah pegunungan/perbukitan dengan kemiringan yang terjal. Tanah latosol banyak ditemui di bagian dataran tinggi Desa Belo GEOLOGI
  • 38. ANALISA GEOLOGI Analisa Geologi ini merupakan analisa untuk mengetahui kondisi dan jenis tanah yang terdapat di wilayah Desa Belo.Berdasarkan data yang di peroleh dari Kantor Desa Belo bahwa jenis tanah yang terdapat di Desa Belo yaitu jenis aluvial dan latosol dengan kondisi fisik batuan yang berkerikil, berpasir dan mengandung lempungan sehingga menghasilkan butiran-butiran tanah yang halus serta berwarna merah dan kehitaman.Tanah jenis ini memang sesuai untuk penggunaan sebagai lahan permukiman dan pengembangan kawasan pertanian, namun jika terjadi suplai air yang berlebihan di atas permukaan maka akan menyebabkan air mengalir lebih banyak di atas permukaan atau terjadi genangan air.
  • 39. ARAHAN GEOLOGI Jenis tanah dan kondisi tanah yang ada di Desa Belo yaitu jenis tanah aluvial dengan kondisi batuan berkerikil, berpasir dan mengandung lempungan yang dimana mengakibatkan tanah menjadi berwarna merah kehitaman yang bagus unutk daerah permukiman dan pengembangan kawasan pertanian. Namun kondisi tersebut membuat air susah terserap dan mengakibatkan genangan. Sehingga arahan dalam pengembangan kawasan misalkan pada infrastuktur harus lebih mengoptimalkan sisitim dranase agar tidak terjadi genangan pada permukiman dan jalan terlebih pada saat musim penghujan.
  • 40.
  • 41. HIDROLOGI Sumber air yang di gunakan bersumber dari mata air dan air tanah. Di Desa Belo terdapat 3 sungai dengan debit kecil serta kondisi mengalami pendangkalan dan air keruh yang melintas sehingga untuk mendukung kegiatan pada sektor pertanian maka memerlukan penanaman pohon kembali untuk menjadi kawasan resapan air serta saluran irigasi serta saluran drainase untuk mengatasi terjadinya genangan air mengingat Desa Belo merupakan kawasan dataran rendah dan landai.
  • 42. ARAHAN • Dari hasil analisis di hasilkan bahwa kondisi hidrologi Desa Belo terdapat 20 unit sumur galian dimanfaatkan 174 KK dan 1 unit PDAM yang dimanfaatkan oleh 520 KK. Padahal di Desa Belo terdapat 3 buah sungai yang melewati desa tersebut namun kondisi sungai yang mengalami pendangkalan akibat lumpur dan pengurangan debit air yang menyebabkan kondiri irigasi warga tidak optimal yang diakibatkan kurangnya pohon dan vegetasi di sekitar sungai. • Untuk menormalisasi fungsi sungai perlu adanyan penanaman pohon dan pengembangan vegetasi di sekitar aliran sungai sebagai daerah resapan air. Sehingga kondisi dan fungsi utama sungai bisa kembali dan normal
  • 43.
  • 44. Klimatologi • Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis termasuk Desa Belo yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kondisi musim penghujan di wilayah ini lebih sedikit dengan musim kemarau dengan rata-rata curah hujan dalam setahun sebesar sebesar 77 mm yang terjadi selama 5 bulan sekali dan memiliki tingkat kelembapan Ph yaitu 6,0 – 7,5 .Dengan Suhu rata- rata harian 350 C. • Kondisi ini secara langsung memang tidak akan berpengaruh terhadap kondisi pembangunan yang ada. Hanya saja secara tidak langsung curah hujan akan mendukung kegiatan pertanian karena memberikan penyediaan air tanah yang cukup di wilayah ini. Kondisi klimatologi Desa Belo dengan curah hujan 77 mm dengan suhu rata-rata 35 derajat celcius. Kondisi klimatologi memang tidak terlalu berpengaruh dalam pengembangan tapi berpengaruh dalam pertanian dan penyediaan air tanah. Sehingga dalam pembangunan harus yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta lebih banyak menanam dan menjaga pohon yang bisa dilakukan dengan membuat RTH dan RTHP kawasan.
  • 45.
  • 46.
  • 47. KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk di desa Belo berada pada tingkat kepadatan yang sedang untuk lingkup skala desa yaitu rata-rata 0,084 Ha/jiwa dimana jumlah penduduk yang ada disana yaitu 2.344 orang dengan jumlah kepala keluarga 694 KK. kepadatan. Jumlah penduduk yang banyak seharusnya dapat digunakan sebagai salah satu potensi untuk pembangunan. Proyeksi jumlah penduduk
  • 48. ANALISA POLA PERMUKIMAN Berpola linier mengikuti alur jalan
  • 49. Nama dusun Jumlah penduduk Persentase Kebutuhan dan jumlah tahun 2033 Penambahan penduduk Kebutuhan rumah 2033 Uma Me’e 1.113 47 1.384 271 77 Rato 1.254 53 1.561 307 68 Jumlah 2013 2.367 100 2945 578 145 Eksisting 2013 2,367 592 Proyeksi penduduk dan hunian 2033 2.945 737 Nama Dusun Kebutuhan Rumah Total Kebutuhan Luas Lahan (Ha) Total (Ha)1 3 6 1 3 6 Uma Me’e 7 21 40 68 0,414 0,621 0,414 1,449 Rato 8 23 46 77 0,468 0,702 0,468 1,638 Jumlah 15 44 86 145 0,882 1,323 0,882 3,087 eksisting 592 18 Total Proyeksi 737 21,087 Ket: Rumah kaplingan sekala besar dengan luasan 0,06 Ha bisa di bangun 15 unit rumah dengan rincian 7 unit di Dusun Uma Me’e dan 8 unit di Dusun Rato. Rumah kaplingan sekala sedang dengan luasan 0,03 Ha bisa di bangun 44 unit rumah dengan rincian 21 unit di Dusun Uma Me’e dan 23 unit di Dusun Rato. Rumah kaplingan sekala kecil dengan luasan 0,01 Ha bisa di bangun 86 unit rumah dengan rincian 40 unit di Dusun Uma Me’e dan 46 unit di Dusun Rato. Total sarana hunian berupa rumah yang bisa di bangun di Desa Belo pada tahun 2033 berjumlah 145 unit dengan rata-rata jumlah penduduk perunitnya berjumlah 4 orang dengan total luasan wilayah yang di butuhkan yaitu dengan luas 3,087 Ha dan total proyeksi luasan permukiman 2033 adalah 21,087 Ha. Pryeksi jumlah sarana Hunian tahun 2033
  • 50.
  • 51. No Fasilitas Juml ah 2014 Penduduk Pendukung/ Luas Tanah Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Pemerintahan & Pelayanan Umum 2023 2033 2023 2033 Keb. Luas (m2 ) Keb. Luas (m2 ) 1. Kantor Desa 1 30.000/1.000 m2 2.640 2.945 1 1.000 1 1.000 2. Balai Pertemuan 0 2.500/300 m2 1 300 1 300 3. Telepon Umum 0 2.500/30 m 2 1 30 1 30 4. Gardu Listrik 0 2.500/30 m 2 1 30 1 30 5. Pos Hansip 0 2.500/6 m 2 1 6 1 6 6. Bak Sampah Kecil 0 2.500/30 m2 1 30 1 30 7 MCK Umum 3 250/4 m2 8 34 12 48 Jumlah 1 13 1.400 5 1.414 Pelayanan Umum dan Pemerintahan
  • 52. ARAHAN • Factor keamanaan sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu wilayah/ kawasan, Desa Belo merupakan desa yang kaya akan sumber daya alam ( SDA) oleh karna itub dengan adanya keamanan yang intensif maka masyarakat di wilayah tersebut akan merasa nyaman serta memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari selain itu investor akan masuk ke daerah tersebut baik itu investor dari dalam negri ataupun luar negri sehingga daerah tersebut bisa menjadi daerah yang berdaya saing tinggi . adapun hal-hal yang perlu di benahi di sector keamanan di Desa Belo adalah sbb: • Meningkatkan keamanan dengan bersama-sama membangun pos ronda di setiap RT . • Bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun keamanan yang lebih intensif pada Desa Belo tersebut dengan cara memaksimalkan sector kepolisian yang ada di Desa Belo
  • 53.
  • 54. No Fasilitas Jmlh (2013) Penduduk Pendukung/ Luas Tanah Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Pendidikan 2023 2033 2023 2033 Keb Luas Keb Luas 1 TK 2 1.250/500 m2 2.640 2.945 2 1.000 3 1.500 2 SD 2 1.600/2.000 m2 2 4.000 2 4.000 3 SLTP - 4.800/9.000 m2 - - - - 4 SLTA 1 4.800/12.500m2 1 12.500 1 12.500 5 Taman Bacaan 0 2.500/150m2 1 150 1 150 Jumlah 5 5 17.650 7 18.150 Sarana pendidikan
  • 55. Arahan pendidikan • Pada tahun 2033 untuk fasilitas pendidikan di Desa Belo terjadi penambahan kebutuhan fasilitas pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Taman Bacaan karna sesuai dengan standar kebutuhan masyarakat dengan luas wilayah yang di butuhkan unutuk kedua fasilitas tersebut seluas 650 m2 atau sama dengan 0,65 Ha. • Untuk kebutuhan fasilitas SLTP jumlah penduduk pendukung unutk bisa memenuhi kebutuhan standar tersebut sampai dengan tahun 2033 masih belum mencukupi dan tingkat SLTA di desa Belo sudah terdapat satu unit SMK yang sampai pada tahun 2033 masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
  • 56.
  • 57. No Fasilitas Jmlh (2014) Penduduk Pendukung/ Luas Tanah   Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Peribadatan 2023 2033 2023 2033 Keb Luas Keb Luas 1 Masjid 2 2.500/600 m2 2.640 2.945 2 1.200 2 1.200 2 Musola 3 250/100 m2 11 1.100 12 1.200 Jumlah  5   12 2.300 13 2.400 Sarana Peribadatan Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumah masjid yang sekarang yaitu 2 unit masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Desa Belo sampai tahun 2033 jadi tidak perlu adanya penambahan. Sedangakan untuk mushola dan langgar mengacu kepada standar pemenuhan kebutuhan sampai dengan tahun 2033 terjadi penambahan kebutuhan sebanyak 9 unit tapi dilihat dari karakteristik masyarakat dan bentuk pola permukiman yang linier maka di rasa jumlah kebutuhan mushola yang dibuat yaitu sebanyak 4 atau 5 unit. ARAHAN
  • 58.
  • 59. arahan FASILITAS PERDAGANGAN No Fasilitas Jmlh (2014 ) Penduduk Pendukung/ Luas Tanah   Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Perdagangan 2023 203 3 2023 2033 Keb. Luas (m2 ) Keb. Luas (m2 ) 1 Toko,warun g, kios 23 250/500 m2 2.640 2.946 23 11.50 0 23 11.50 0 2 Pusat pertokoan - 30.000/10.000 m 2 - - - - 3 Pasar 1 30.000/10.000 m2 1 30.00 0 1 30.00 0 Jumlah  24   24 14.43 9 24 14.57 8 Unutk fasilitas pasar sampai dengan tahun 2033 tidak terjadi penambahan karena masih mampu kebutuhan masyarakat sesuai dengan standar yang berlaku. Tapi dibutuhkan pengembangan dari pasar itu sendiri dalam hal ini pasar ikan yang ada di Desa Belo mesti perlu di kembangkan dengan cara perluasan sesuai dengan standar yang berlaku dan peningkatan mutu pasar seperti sarana pasar itu sendiri.
  • 60. No Fasilitas Jmlh (2014) Penduduk Pendukung/ Luas Tanah   Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Kesehatan 2023 2033 2023 2033 Keb Luas Keb Luas 1 PUSTU 1 30.000/300 m2 2.640 2.945 1 300 1 300 2 Posyandu 2 1.250/60 m2 2 120 2 120 2 Apotik 1 30.000/250 m2 1 250 1 250 Jumlah 4   4 670 4 670 Fasilitas Kesehatan arahan Untuk fasilitas kesehatan samapai dengan tahun 2033 sesuai hasil proyeksi tidak terjadi penambahan kebutuhan, sebab mengacu pada standar penduduk pendukung pada tahun 2033 masih belum bisa memenuhi standar kebutuhan unutk bisa dibangunnya fasilitas tersebut sehingga dari jumlah fasilitas yang ada sekarang masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sampai tahun 2033. Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Belo saat ini yaitu 1 unit Puskesmas Pembantu, 2 unit Posyandu, dan 1 unit Apotik yang bila ingin tetap di kembangkan lagi yang bisa di berikan arahan yaitu merenovasi dan memperindah dari sarana yang sudah sekarang sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.
  • 61. No Fasilitas Jmlh (2014) Penduduk Pendukung/ Luas Tanah   Jumlah Penduduk Keb. Fasilitas Taman Bermain 2023 2033 2023 2033 Keb Luas Keb Luas 1 Taman Kelompok Tetangga 1 250/250 m2 2.640 2.945 11 2.750 12 3.000 2 Taman Pusat Kegiatan Desa - 2.500/1.250m 2 1 1.250 1 1.250 Jumlah 1 12 4.000 13 4.250 Taman dan Olah Raga Untuk fasilitas ruang terbuka dan olah raga sesuai hasil proyeksi bahwa di hasilkan dibutuhkan taman kelompok tetangga dengan luasan 250 m2 perunitnya yang sesuai hasil proyeksi sampai dengan tahun 2033 di butuhkan penambahan 11 taman kelompok tetangga. Tapi semua itu bisa diatasi dengan fokus pembuatan taman pusat kegiatan desa dengan luasan 1.250 m2 sehingga dengan adanya Taman Pusat Kegiatan Desa bisa mengakibatkan pasifnya fungsi taman kelompok tetangga, dengan alasan tersebut pembuatan taman kelompok tetngga bisa tidak di buat dan hanya fokus pembuatan Taman Pusat Kegiatan Desa yang dimana kelebihan dari hanya di bangun satu taman saja karena dengan masyakat desa bisa lansung berinterkasi dengan seluruh lapisan masyarakat baik dengan masyarakat Desa Belo sendiri maupun dengan masyakat dari luar Desa Belo sehingga dapat membangun rasa kekeluargaan yang tinggi di wilayah tersebut dan Desa Belo pada hususnya. Untuk sarana olah raga susuai hasil proyeksi belum bisa di bangun sarana olah raga, tapi mengngat akan bisa terbangunnya sarana Taman Pusat Kegiatan Desa maka sarana olah raga bisa saja di bangun di lingkup taman tersebut, jadi masyarakat tidak hanya berkumpul dan berinteraksi tetapi juga dengan sekaligus berolah raga, reprensi taman bisa mencontoh taman ruang terbuka hijau publik Jl. Udayana di Kota Mataram
  • 62.
  • 63.
  • 64. Luas Lahan Permuki man Jenis prasaran a Kondisi eksisting indikator Standar pelayanan Proyeksi luasan lahan permukiman (ha) Kebutuhan prasarana 2033 Luas Panjang jlan 2033 Cakupan kualitas 18 Ha Jalan lingkung an 7.000 m Ratio panjang jalan dengan luas wilayah Panjang 40-60 m/Ha denganlebar 2-5 m. Akses ke semua bagian kota dengan mudah 3,087 123,48 m 7.123,28 m Prasarana Jalan Proyeksi Prasarana arahan Seperti kita ketahui untuk jaringan jalan di Desa Belo sudah cukup bagus,namun untuk pelebaranya masih sedikit kurang.Untuk itu sebagai strategi kedepannya kita melakukan pelebaran jalan supaya pengguna jalan merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jalan tersebut. Selain itu untuk antisipasi penambahan kawasan pemukiman di Desa Belo, maka kami juga merencanakan penambahan jalan lokal di beberadap dusun yang akan di jadikan kawasan permukiman.
  • 65.
  • 66. Luas Lahan 2033 Jenis prasarana Kondisi eksisting indikator Panjang jalan Standar pelayanan Kebutuhan prasaranaCakupan kualitas 21,087 Drainase - Ratio panjang jalan di kali 2 7.123, 48 m Setiap jalan harus ada drainase sesuai dengan panjang jalan lebar 0,5 M Kondisi baik dan normal 14.246,96 Proyeksi Prasarana Drainase Seperti yangdi ketahui, jaringan drainase di Desa Belo masih buruk. Terutama drainase primer yang berada di sekitar permukiman penduduk. Maka dari itu strategi yang akan dilakukan antara lain, perbaikan jaringan drainase yang ada diseluruh dusun di Desa Belo, dan melakukan pemeliharaan terhadap drainase yang kurang terurus dan juga penambahan panjang drainase sesuai dengan penambahan panjang jaringan jalan di Desa Belo. ARAHAN
  • 67.
  • 68. No Jenis Fasilitas Standart Jumlah Penduduk Keb. Air Minum (Lt) 2033 2033 1 Rumah Tangga 80 Lt/Org 2.945 85.994.000 2 Sosial 15% RT 12.899.100 3 Komersial 20% RT 17.198.800 4 Industri 10% RT 8.599.400 5 Cadangan Kebocoran 10% RT 8.599.400 Total      133.290.700 Prasarana Air Minum Arahan Untuk jaringan air minum dan jumlah kebutuhan pada tahunproyeksi maka di hasilkan kebutuhan akan air minum pada tahun 2033 yaitu 133.290.700 lt untuk skala satu tahunnya dengan rincian sesuai standar 80 lt.orang dalam skala rumah tangga, kebutuhan social 15% dari kebutuhan rumah tangga, komersil 20% dari total kebutuhan rumah tangga, industry 10% kebutuhan rumah tangga dan cadanagan kebocoran 10% dari kebutuhan rumah tangga.
  • 69.
  • 70. Prasarana Air Limbah No Jenis Fasilitas Standart Kebutuhan air bersih (Lt) Produksi limbah cair (Lt) 2033 2033 1 Rumah tangga 75 % air bersih 85.994.000 64.495.500 2 Fasilitas social 10 % LCD 12.899.100 6.449.550 3 Perdagangan dan jasa 20 % LCD 17.198.800 12.899.100 4 Perkantoran 10 % LCD - 6.449.550 5 Limbah pekat/ tinja 5 % LCD - 3.224.775 6 Industri dan pergudangan 70 % LCD 8.599.400 45. 146.850 Total   124.691.300 138.665.325 Jaringan air limbah yang di hasil kan oleh penduduk hasil proyeksi pada tahun 2033 di Desa Belo mencapai 138.665.326 lt pertahunnya sehingga untuk mengatasi limbah tersebut bisa dengan memaksimalkan fungsi drinase yang suah diproksikan pula panjangnya dengan membuat dranase primer dengan sistim terbua agah mudah di normalisasi. ARAHAN
  • 71. Tahun 2033 Jumlah penduduk 2.945 Jumlah RT/kk 736 Kaplingan RT Besar kecil Sedang Perbandingan 1 3 6 Menentukan penggunaan listrik masing-masing RT/kk 74x2200 221x1300 442x900 Penggunaan listrik 162800 Watt 278040 Watt 397440 watt Penggunaan listrik total 847280 watt 847 KW No Jenis Fasilitas Standar Penggunaan Listrik tahun 2033 Kebutuhan Listrik (Kilo Watt) 1 Sosial 10% RT 847 KW 85 2 Komersil 15% RT 127 3 Kehilangan Daya 10% RT 85 4 Penerangan Jalan 40% RT 339 5 Cadangan Kebocoran 10% RT 85 Total 721 Proyeksi kebutuhan Listirk 2033 Total Kebutuhan Listrik Desa Belo tahun 2033 sebanyak : 847 +721 =1.568 Kw kKeterangan: 1 Watt sama dengan 1 VA,
  • 72.
  • 73. No Jenis Fasilitas Standar Jumlah Penduduk 2033 Produksi Sampah 2033 (kg) 1 Rumah Tangga 2,5 Kg/jiwa/hari 2.945 7.363 2 Pasar 25% RT 1.841 3 Perdagangan Lainnya 5% RT 369 4 Jalan 10% RT 734 5 Lain-lain 5% RT 369 Total 10.676 Proyeksi Produksi Sampah Jadi jumlah sampah yang di hasilkan perharinya pada tahun 2033 yaitu 10.676 Kg/hari. Untuk kebutuhan bak sampah sesuai dengan standar hanya memerlukan bak sampah kecil sebanyak 4 unit dengan luas 6 m. Sedangkan kebutuhan tong sampah kecil ukuran pribadi di proyeksikan berjumlah 589 unit.
  • 74. Jumlah produksi sampah Desa Belo pada tahun 2033 yaitu 10.676 kn perharinya dan membutuhkan bak sampah kecil dengan ukuran 6 m sebanyak 4 unit dan tong sampah kecil ukuran pribadi sebanyak 589 buah. Tetapi dengan melihat demakin tinggnya jumlah penduduk maka perlu di kembangkan sistem persampahannya yaitu Sistem pengelolaan sampah di Desa Belo akan direncanakan melalui 2 proses yaitu : 1.Pengumpulan sampah Proses pengumpulan sampah yang akan dikembangkan adalah pengumpulan sampah rumah tangga dan pengumpulan sampah lingkungan. Pada tahap pengumpulan sampah akan dipertimbangkan beberapa kriteria yaitu : • Kapasitas minimum tempat sampah yaitu 0,026 m3 •Bahan tempat penampungan sampah adalah bahan kedap air dan tertutup. •Penempatan lokasi TPS mudah dicapai oleh petugas pengangkut. 2. Pengangkutan sampah Proses pengangkutan sampah di Desa Belo meliputi 2 tahapan yaitu: • Pengangkutan dari tiap rumah atau fasilitas pelayanan umum ke penampungan sementara (TPS) dengan menggunakan gerobak tangan. • Pengangkutan dari TPS tiap pembuangan akhir (TPA) menggunakan truk. Arahan
  • 75.
  • 76. ANALISA EKONOMI Sektor Pertanian No Jenis Desa (Ton) Kecamatan (Ton) LQ 1 Padi Sawah 12 15.694 0,866215 C 2 Kubis 5 2.175 2,604288 A 3 Kedelai 0,8 2.296 0,284727 C Jumlah 17,8 20.165 Keterangan :A = LQ > 1B = LQ = 1 C = LQ < 1 L Penentuan sektor basis dilakukan dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ).Dengan metode ini, maka dapat diketahui potensi sektor yang ada di suatu wilayah dalam memenuhi kebutuhan wilayah tersebut. Hasil analisa akan menunjukan apakah sutau sektor mampu mengekspor, cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau malah harus mengimpor dari wilayah lain. Hasil analisa akan menggambarkan kemampuan suatu sektor di dalam wilayah tertentu dengan pembagian sebagai berikut : Jika LQ > 1 Wilayah yang bersangkutan mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya dan berpotensi untuk mengekspor ke daerah lain Jika LQ = 1 Wilayah yang bersangkutan hanya mampu mencukupi kebutuhan wilayahnya atau seimbang Jika LQ < 1 Wilayah yang bersangkutan belum mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya dan cenderung mengimpor dari wilayah lain Berikut adalah penghitungan Location Quotient sektor pertanian di Desa Belo sebagai dengan Rumus :
  • 77. Arahan • Arahan yang bisa di kembangkan yaitu dengan melakukan pengolahan terhadap tanaman kubis itu sendiri sebelum di pasarkan dengan diolah menjadi barang setengan jadi maupun siap pakai sehingga petani menjadi lebih kreatif dan bisa meningkatkan pendapatan
  • 78. Jenis Ternak Perkiraan Jumlah Populasi (Ekor) Kecamatan LQ Nilai Sapi 320 3.058 1,3 A Kerbau 12 222 0,6 C Kuda 10 133 0,9 C Kambing 45 1.883 0,3 C Domba 43 141 3,8 A Jumlah 430 5.437 Jenis Unggas Jumlah di desa Jumlah di Kecamatan LQ Nilai Ayam Kampung 1.403 15.898 0,6 C Bebek/itik 282 1.654 1,2 A Angsa 5 29 1,2 A Lainnya 800 830 3,4 A Jumlah 2.490 17.733 Peternakan
  • 79. Sektor peternakan komoditas unggulan sesuai dengan hasil analisis menunjukkan bahwa jenis ternak sapi dan domba menjadi unggulan yang bisa menjadi penyuplay sekala desa dan kewilayah desa lain. Untuk pengembangannya bisa di lakukan insentifitas dan posyandu ternak setiap 1 bulan sekali agar kualitas ternak bisa ditingkatkan sehingga harganya pun bisa lebih tinggi. Sedangkan di bangsa unggas yang menjadi komoditas uggulan yaitu itik dan angsa dimana memang disekitaran Kecamatan Palibelo sangat sedikit sekali jumlah itik dan angsa. Sehingga dengan dikembangkannya potensi itik dan angsa dengan secara maksimal bukan tidak munkin bisa menjadi penyuplai kebutuhan skala kabupaten bisa terpenuhi. ARAHAN
  • 80. Permasalahan Sungai Permasalahan lingkungan sekitar aliran sungai yang terjadi di Desa Belo yang dimana ditemukan bahwa kondisi sungai mengalami pendangkalan sehingga mengurangi debit air yang ada di sungai tersebut yang mempengaruhi sistim irigasi untuk mengairi sawah. Kondisi tersebut mengakibatkan produksi hasil pertanian khususnya padi sawah di Desa Belo setiap tahunnya mengalami penurunan hasil produksi. Analisa Permasalahan Arahan pengembangan yang bisa di berikan dalam mengatasi permasalahan pada sungai Belo yang mengalami pendangkalan dan pengurangan debit air yang berpengaruh pada tingkat produksi adalah dengan meningkatkan kesadaran masarakat untuk tidak menebang pohon dan vegetasi yang ada di sekitar alairan sungai dan memberikan program penanaman pohon di sekitar sungai untuk meningkatkan daya serap air. ARAHAN
  • 81. Permasalahan Hutan Bakau Luas hutan bakau yang berada di wilayah Desa Belo sesuai dengan profil Desa Belo yaitu 15 Ha dengan kondisi 3 Ha dalam keadaan baik dan sisanya yaitu 12 Ha dalam kondisi rusak. Alih fungsi lahan memang menjadi salah satu faktor terjadinya kerusakan tersebut dengan hutan banyak di tebang dengan menjadikannya sebagai lahan tambak ikan dan garam. Kerusakan hutan bakau yang berada di wilayah Desa Belo sudah sangat tinggi hampir mencapai 80 % dari total luasannya. Pengembangan kawasan hutan bisa di terapkan yaitu menanam kembali hutan yang rusa dengan di buatkan peraturan husus dari desa kepada warga terhadap pentingnya hutan bakau unutuk meminimalisir terjadinya erosi pada wilayah Desa Belo. Arahan
  • 82.
  • 83. Permasalahan Ruang Terbuka Publik Permasalahan yang terjadi mengenai ruang terbuka publik bisa ditemukan di makam pahlawasan yanga ada di Desa Belo. Kondisi makam yang tidak terawat dan tidak diperhatian oleh masyarakat dan pemerintah desa khususnya, padahal makam tersebut mempunyai nilai historis yang tinggi dan bisa di jadikan tempat rekreasi dan bisa juga di maksimalkan menjadi tempat wisata. Tapi kondisi makam tersebut jauh dari kata baik. Berikut dokumentasinya: Memberikan arahan pengembangan makam pahlawan yang sudah ada menjadi tempat wisata sejarah dan tempat rekreasi bagi masyarakat saat berlibur atau pun skedar untuk nongkrong bersama keluarga maupun sahabat.
  • 84. Permasalahan Fasilitas Umum 1. Tempat Pembuangan Sampah Sistem persampahan di Desa Belo masih terbilang buruk, dimana tidak terdapat tempat pembuangan sampah. Disana belum terdapat TPS dan masyrakat kebanyakan membuang sampahnya di sungai yang mengakibatkan . Perbaikan drainase juga sangat berpengaruh pada lingkungan dimana kondisi drainase yang ada sekarang banyak terjadi kerusakan sehingga linmbah domestik masyarakat tidak tersalur dengan sempurna dan banyak terjadi genangan yang mengganggu estetika kawasan menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka perlu direncanakan normalisasi dan perbaikan drainase yang ada secara menyeluruh terutama yang berada di kawasan permukiman. ARAHAN
  • 85. 2. Fasilitas Perdagangan Desa Belo pada saat ini hanya mempunyai 23 unit toko 1 unit pasar ikan yang ukuran dan daya tampungnya yang kecil sehingga belum tertallu maksimal untuk perkembangan prekonomian. Fasilitas perdagangan dan jasa perlu ditingkatkan lagi dimana kondisi perdagangan seperti pasar ikan yang ada di wilayah Desa Belo kurang fasilitas sperti meja dan lapak, serta posisi pasar yang yang mengambil dari ruang milik jalan yang mengganggu aktivitas dan aksesibilitas. Sehingga perlu di rencanakan tempat yang strategis untuk merelokasi tempat pasar sehingga tidak mengganggu aksesibilitas dan ramai di kunjungi warga. Sedang untuk sektor jasa lebih memaksimalkan kendaraan lokal seperto cidomo sehingga karakteristik wilayah Desa Belo tetap terjaga serta kearupan lokal tetap dipertahankan. ARAHAN
  • 86. Kesimpulan • Berdasarkan identifikasi yang dilakukan di Desa Belo, baik itu identifikasi karakteristik kawasan, potensi dan permasalahan. Dapat disimpulkan Desa Belo merupakan desa yang berada di kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Desa Belo terdiri dari 2 Dusun yaitu Dusun Rato dan Dusun Uma Me’e. Dengan penggunaan lahan tertinggi yaitu sebagai Lahan Pertanian dengan luas ± 180 Ha. Potensi yang ada di Desa Belo antaralain potensi pertanian, perikanan, dan Industri batu bata. Permasalahan yang ada di Desa Belo berkaitan dengan Sumber daya manusia, fasilitas, dan perekonomian masyarakat. Arahan pemebangan kawasan wilayah Desa Belo lebih besar ke infrasturktur kawasan mengingat letak Desa Belo yang stategis untuk di jadikan pusat perdagangan dan Jasa serta dengan memaksimal potendi Desa sperti pertanian dengan komoditas unggulan berupa kubis dan petrnakan berupa sapi, domba, bebek dan angsa.