Pasien laki-laki berusia 51 tahun datang dengan keluhan nyeri dada. Pemeriksaan menunjukkan hipertensi dan peningkatan biomarker jantung. Diagnosis CAD pro CAG. Dilakukan PCI dengan pemasangan stent untuk mengatasi penyempitan arteri koroner.
Pasien laki-laki berumur 44 tahun mengeluh sesak nafas yang semakin parah selama 3 hari terakhir disertai sembab pada kedua tungkai dan perut. Riwayat penyakit jantung dan diabetes selama beberapa bulan. Pemeriksaan menunjukkan gagal jantung kronis dengan edema paru dan hipertensi.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Pasien laki-laki berusia 51 tahun datang dengan keluhan nyeri dada. Pemeriksaan menunjukkan hipertensi dan peningkatan biomarker jantung. Diagnosis CAD pro CAG. Dilakukan PCI dengan pemasangan stent untuk mengatasi penyempitan arteri koroner.
Pasien laki-laki berumur 44 tahun mengeluh sesak nafas yang semakin parah selama 3 hari terakhir disertai sembab pada kedua tungkai dan perut. Riwayat penyakit jantung dan diabetes selama beberapa bulan. Pemeriksaan menunjukkan gagal jantung kronis dengan edema paru dan hipertensi.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Laporan kasus seorang pria berusia 39 tahun dengan keluhan utama badan terasa lemas selama 5 bulan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan abnormalitas pada darah rutin serta fungsi ginjal dan hati. Diagnosis pasien gangguan fungsi ginjal lanjut, gastritis akut, dan hipertensi.
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 25 tahun dengan keluhan demam, mual, dan muntah darah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium ditemukan trombositopenia. Diagnosis yang ditetapkan adalah Dengue Hemorrhagic Fever grade II.
Manifestasi atipikal pada infeksi virus dengue dapat berupa demam tak terdiferensiasi, demam dengue atau DHF. Dokumen ini membahas kasus seorang wanita 32 tahun dengan keluhan nyeri perut kanan dan demam selama 11 hari yang diduga mengalami infeksi virus dengue bermanifestasi atipikal berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak yang memberat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru kronis dan TB paru. Diagnosis banding PPOK eksaserbasi dan TB paru. Diagnosis kerja PPOK eksaserbasi ditambah TB paru berdasarkan hasil laboratorium dan rontgen dada. Pengobatan dilakukan dengan antibiotik, nebulizer, dan OAT kategori 1. Kondisi pasien membaik selama perawatan in
Pasien perempuan berusia 14 tahun 3 bulan datang dengan keluhan mimisan berulang, haid memanjang, gusi berdarah dan BAB hitam. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopenia dengan trombosit <2.000/mm3. Berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium didiagnosis menderita ITP (Immune Trombocytopenia Purpura) atau penyakit perdarahan akibat penghancuran trombosit berlebihan secara autoim
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki berusia 76 tahun dengan keluhan utama nyeri ulu hati dan diabetes melitus tipe 2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan diagnosa banding, didiagnosis dengan dispepsia tipe ulcer dan DM tipe 2 dengan polineuropati. Dilakukan treatment non-farmakologi, nutrisi medis, aktivitas fisik, dan farmakologi seperti infus dan obat oral.
[Ringkasan]
Laporan jaga memberikan ringkasan tentang pasien wanita berusia 54 tahun dengan keluhan utama BAB hitam selama 3 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda anemia dan nyeri epigastrium. Skor Rockall dan Glasgow Blatchford menunjukkan risiko perdarahan ulkus tinggi. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia berat dengan hipokrom mikrositer.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang wanita berusia 75 tahun yang datang dengan keluhan nyeri dada kiri yang dirujuk untuk infark miokard akut berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan hasil EKG. Pasien kemudian mengalami asistoli dan meninggal dunia.
Laporan kasus medis seorang wanita 31 tahun dengan keluhan utama badan terasa sakit. Pasien didiagnosis dengan sindrom Cushing, kejang parsial, dan tinea corporis berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan pendukung. Terapi yang diberikan antara lain obat antiepilepsi, antijamur, dan manajemen sindrom Cushing. Kondisi pasien membaik selama perawatan inap.
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
1. Dokumen membahas tentang kasus anak berusia 1 tahun 10 bulan yang datang dengan keluhan demam berkepanjangan selama 2 hari disertai batuk dan pilek.
2. Pemeriksaan menemukan efusi pleura di paru kanan dan malnutrisi, diagnosa prolonged fever ditambah efusi pleura kanan dan malnutrisi.
3. Tatalaksana yang diberikan antara lain infus cairan, antibiotik, vitamin, dan suplemen zat
Dokumen tersebut merangkum laporan kasus seorang pasien wanita berusia 47 tahun dengan keluhan lemas sisi kanan tubuh. Hasil CT scan kepala menunjukkan adanya infark luas di lobus otak kiri yang diduga disebabkan oleh oklusi arteri otak kiri. Diagnosisnya adalah stroke nonhemoragik."
Wanita 30 tahun dirawat karena sesak nafas dan mual. Pemeriksaan menemukan murmur jantung dan edema kaki. Rontgen paru menunjukkan pembesaran jantung. Diagnosis sementara CHF dan sindroma dispepsia, akan dilakukan pemeriksaan lanjut untuk mendiagnosis penyakit jantung.
Laporan kasus seorang pria berusia 39 tahun dengan keluhan utama badan terasa lemas selama 5 bulan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan abnormalitas pada darah rutin serta fungsi ginjal dan hati. Diagnosis pasien gangguan fungsi ginjal lanjut, gastritis akut, dan hipertensi.
Laporan kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 25 tahun dengan keluhan demam, mual, dan muntah darah. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium ditemukan trombositopenia. Diagnosis yang ditetapkan adalah Dengue Hemorrhagic Fever grade II.
Manifestasi atipikal pada infeksi virus dengue dapat berupa demam tak terdiferensiasi, demam dengue atau DHF. Dokumen ini membahas kasus seorang wanita 32 tahun dengan keluhan nyeri perut kanan dan demam selama 11 hari yang diduga mengalami infeksi virus dengue bermanifestasi atipikal berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak yang memberat. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru kronis dan TB paru. Diagnosis banding PPOK eksaserbasi dan TB paru. Diagnosis kerja PPOK eksaserbasi ditambah TB paru berdasarkan hasil laboratorium dan rontgen dada. Pengobatan dilakukan dengan antibiotik, nebulizer, dan OAT kategori 1. Kondisi pasien membaik selama perawatan in
Pasien perempuan berusia 14 tahun 3 bulan datang dengan keluhan mimisan berulang, haid memanjang, gusi berdarah dan BAB hitam. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopenia dengan trombosit <2.000/mm3. Berdasarkan gejala klinis dan hasil laboratorium didiagnosis menderita ITP (Immune Trombocytopenia Purpura) atau penyakit perdarahan akibat penghancuran trombosit berlebihan secara autoim
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki berusia 76 tahun dengan keluhan utama nyeri ulu hati dan diabetes melitus tipe 2. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan diagnosa banding, didiagnosis dengan dispepsia tipe ulcer dan DM tipe 2 dengan polineuropati. Dilakukan treatment non-farmakologi, nutrisi medis, aktivitas fisik, dan farmakologi seperti infus dan obat oral.
[Ringkasan]
Laporan jaga memberikan ringkasan tentang pasien wanita berusia 54 tahun dengan keluhan utama BAB hitam selama 3 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda anemia dan nyeri epigastrium. Skor Rockall dan Glasgow Blatchford menunjukkan risiko perdarahan ulkus tinggi. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia berat dengan hipokrom mikrositer.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang wanita berusia 75 tahun yang datang dengan keluhan nyeri dada kiri yang dirujuk untuk infark miokard akut berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan hasil EKG. Pasien kemudian mengalami asistoli dan meninggal dunia.
Laporan kasus medis seorang wanita 31 tahun dengan keluhan utama badan terasa sakit. Pasien didiagnosis dengan sindrom Cushing, kejang parsial, dan tinea corporis berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan pendukung. Terapi yang diberikan antara lain obat antiepilepsi, antijamur, dan manajemen sindrom Cushing. Kondisi pasien membaik selama perawatan inap.
Tiga kalimat ringkasan dokumen:
1. Dokumen membahas tentang kasus anak berusia 1 tahun 10 bulan yang datang dengan keluhan demam berkepanjangan selama 2 hari disertai batuk dan pilek.
2. Pemeriksaan menemukan efusi pleura di paru kanan dan malnutrisi, diagnosa prolonged fever ditambah efusi pleura kanan dan malnutrisi.
3. Tatalaksana yang diberikan antara lain infus cairan, antibiotik, vitamin, dan suplemen zat
Dokumen tersebut merangkum laporan kasus seorang pasien wanita berusia 47 tahun dengan keluhan lemas sisi kanan tubuh. Hasil CT scan kepala menunjukkan adanya infark luas di lobus otak kiri yang diduga disebabkan oleh oklusi arteri otak kiri. Diagnosisnya adalah stroke nonhemoragik."
Wanita 30 tahun dirawat karena sesak nafas dan mual. Pemeriksaan menemukan murmur jantung dan edema kaki. Rontgen paru menunjukkan pembesaran jantung. Diagnosis sementara CHF dan sindroma dispepsia, akan dilakukan pemeriksaan lanjut untuk mendiagnosis penyakit jantung.
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
STEMI.pptx
1. CASE REPORT
STEMI
Oleh:
dr. NILAI ETIKAT WATI GULO
Pembimbing:
dr. Afnia Rika
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIAANGKATAN I
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ENCIK MARIYAM
DAIK LINGGA, KEPULAUAN RIAU
FEBRUARI 2022 – FEBRUARI 2023
3. Identitas Pasien
Nama : Tn.M.H.
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 57 tahun
Suku : melayu
Alamat : Jln.Istana Robat
Status pernikahan : kawin
Pekerjaan : PNS
No RM : 002378
Tanggal Masuk :30 September 2022
Tanggal Keluar :31 September 2022
Keluhan Utama :
Nyeri dada kiri
Telaah :
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada
kiri yang dirasakan sejak tadi pagi pukul
10, nyeri menjalar ke rahang, bahu dan
lengan kiri. Nyeri disertai dengan muntah
sebanyak 3x, keringat dingin, dan nyeri
kepala. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu
hati (+), rasa panas didada (+), perut
terasa kembung (+) / begah. Riwayat
Merokok (+) usia muda sampai dengan
sekarang
4. Riwayat penyakit
terdahulu :
HT (+) dan DM Tipe 2 (+),
tidak rutin kontrol dan
minum obat..
Riwayat pengobatan :
Amlodipin 10 mg tidak
teratur
Riwayat penyakit
Alergi:
Di sangkal
Riwayat penyakit
penyakit keluarga :
Riwayat keluhan yang sama di
sangkal ada dalam keluarga
5. 2 a c e
d
b
3
1
Respiratory
rate
21
kali/menit
Tekanan
Darah
159/101
mmhg
Kesadaran
compos
mentis
SpO2
99% on O2
Nc 3 lpm
Temperatur
36,7°C
TTV
Heart rate
62
kali/menit
Keadaan
Umum
tampak sakit
berat
PEMERIKSAAN FISIK
6. Status Generalis dan Lokalis :
Kepala : Normocephali
Mata : Exophthalmus : - / - , Endophtalmus : - / - ,
Kelopak mata: Tidak ada kelainan, Conjungtiva Anemis
: - / - , Sklera Ikterik : - / - , Lensa : Normal
Telinga : Cairan (-), Penyumbatan (-), ,Perdarahan (-)
Hidung : Tidak tampak Pernafasan cuping hidung
Mulut : Bibir : Lembab
Leher : Kelenjar getah bening : dbn, Tiroid (dbn) ,
JVP : 5+2 cmH2O
Cardio : Inspeksi :Iktus cordis tidak terlihat
Thorax :
Inspeksi : Gerakan simetris, gerakan tambahan (-)
Palpasi : Taktil dan Vokal Fremitus kanan (+/+)
simetris
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Vesicular Breathing Sound kanan kiri,
Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen:Inspeksi :Tampak dalam batas normal,
sikatriks (-)
Auskultasi : BU (+) normal.
Perkusi :Thympani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, crt <2s, oedema (--/--, --/-
-)
Purpura : Tidak ditemukan
Petechie : Tidak ditemukan
Hematom : Tidak ditemukan
Efloresensi : Tidak ditemukan
Kulit : Integumen Kulit dalam batas normal
12. Definisi :
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot jantung secara
permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif
maupun di pengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada,
peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada pemeriksaan EKG. STEMI adalah
cermin dari pembuluh darah koroner tertentu yang tersumbat total sehingga
aliran darahnya benar-benar terhenti, otot jantung yang dipendarahi tidak dapat
nutrisi-oksigen dan mati
15. Diagnosis
Anamnesis
apakah ada riwayat infark miokard sebelumnya serta faktor-faktor resiko antara lain hipertensi, diabetes
mellitus, dislipidemia, merokok, stress serta riwayat sakit jantung koroner pada keluarga.
Yang perlu diperhatikan dalam evaluasi keluhan nyeri dada iskemik adalah:
• Lokasi nyeri di daerah retrosternal, substernal dan prekordial. Pasien sulit melokalisir rasa nyeri.
• Deskripsi nyeri rasa berat seperti dihimpit, ditekan atau diremas, rasa tersebut lebih dominan
dibandingkan rasa nyeri. Perlu diwaspadai juga bila pasien mengeluh nyeri epigastrik, sinkope atau sesak
nafas (angina ekuivalen).
• Penjalaran nyeri ke lengan kiri, bahu, punggung, leher rasa tercekik atau rahang bawah (rasa ngilu) kadang
penjalaran ke lengan kanan atau kedua lengan.
• Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat, atau obat nitrat.
• Faktor pencetus berupa latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan.
• Lama nyeri pada SKA lebih dari 20 menit
• Gejala sistemik disertai keluhan seperti mual, muntah atau keringat dingin, cemas dan lemas.
16. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien tampak cemas dan tidak
bisa beristirahat (gelisah) dengan ekstremitas pucat disertai
keringat dingin. Kombinasi nyeri dada substernal >30 menit dan
banyak keringat merupakan kecurigaan kuat adanya STEMI.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan EKG (Elektrokardiografi)
ST Segmen Elevasi
LOKASI IMA LOKASI ELEVASI SEGMEN ST
Anterior V1–V4
Anteroseptal V1, V2, V3, V4
Anterolateral V4–V6, I, Avl
Inferior Inferior: II, III, and aVF
Lateral I and aVL
Inferolateral II, III, aVF, and V5 and V6
2. Pemeriksaan Laboratorium
Serum biomarkers (+)
20. Tatalaksana umum pada pasien STEMI adalah dengan pemberian :
a) Oksigen
Suplemen oksigen harus diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri < 90%. Pada semua pasien STEMI
tanpa komplikasi dapat diberikan oksigen selama 6 jam pertama.
a) Nitrogliserin (NTG)
Nitrogliserin sublingual dapat diberikan dengan aman dosis 0,3 mg dan dapat diberikan sampai 3 dosis dengan
interval 5 menit. Selain mengurangi nyeri dada, NTG juga dapat menurunkan suplai oksigen miokard dengan
menurunkan preload dan meningkatkan suplai oksigen miokard dengan cara dilatasi pembuluh koroner yang
terkena infark atau pembuluh kolateral.
Nitrogliserin Dosis
Tablet sublingual 0,2-0,6 mg/5 menit
Spray 0,4 mg/5 menit
Transdermal atau pasta 0,2-0,8 mg/jam
Intravena 5-200 mcg/menit
21. c) Aspirin
Aspirin merupakan tatalaksana dasar pada pasien yang dicurigai STEMI dan efektif pada spektrum sindrom koroner akut.
Inhibisi cepat siklooksigenase trombosit yang dilanjutkan reduksi kadar tromboksan A2 dicapai dengan absorpsi aspirin
bukkal dengan dosis 160-325 mg di ruang emergensi. Selanjutnya aspirin diberikan oral dengan dosis 75-162 mg.
d) Morfin
Morfin sangat efektif mengurangi nyeri dada dan merupakan analgesik pilihan dalam tatalaksana nyeri dada. Morfin
diberikan dengan dosis 2-4 mg dan dapat diulang dengan interval 5-15 menit sampai dosis total 20 mg.
22. Komplikasi
1. Disfungsi ventrikuler
2. Gangguan hemodinamik
Gagal pemompaan ( puump failure ) merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit pada STEMI. Perluasaan
nekrosis iskemia mempunyai korelasi yang baik dengan tingkat gagal pompa dan mortalitas, baik pada awal ( 10 hari
infark ) dan sesudahnya. Tanda klinis yang sering dijumpai adalah ronkhi basah di paru dan bunyi jantung S3 dan S4
gallop. Pada pemeriksaan rontgen dijumpai kongesti paru.
3. Gagal jantung
4. Syok kardiogenik
5. Emboli sitemik/pilmonal
6. Perikardiatis
7. Ruptur Ventrikrel
8. Kelainan septal ventrikel
9. Disfungsi katup
10. Aneurisma ventrikel
11. Sindroma infark pascamiokardias