Dokumen tersebut membahas tentang standar air tanah, termasuk definisi, volumetrik, klasifikasi, dan proteksi sumber air tanah. Beberapa negara memiliki sistem klasifikasi air tanah berdasarkan kandungan padatan terlarut total dan potensi sebagai sumber air minum. Standar air tanah mencakup kriteria minimum untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Zona proteksi ditetapkan di sekitar sumur untuk mencegah kontaminasi dari aktivitas di
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar metode penempatan pos jaringan hidrologi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk curah hujan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk aliran air permukaan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk air tanah
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk pos klimatologi
Injeksi gas tercampur adalah proses pendesakan minyak oleh fluida yang akan bercampur dengan minyak membentuk satu fase pada kondisi reservoir. Fluida pendesak yang umum digunakan adalah gas CO2, N2, LPG, dan Flue gas. Parameter penting yang perlu diketahui pada proses injeksi gas tercampur adalah tekanan pencampuran minimum (MMP). Tekanan ini spesifik untuk setiap reservoir. Pendesakan gas tercampur hanya terjadi bila tekanan reservoir di atas MMP. Mekanisme utama yang bekerja pada injeksi gas tercampur adalah pengurangan viskositas minyak yang secara teoritis menurut persamaan Darcy akan memperbesar laju alir minyak. Mekanisme lain yang bekerja adalah gas injeksi akan meningkatkan saturasi minyak. Jika tekanan reservoir di bawah tekanan MMP, maka mekanisme yang dominan adalah efek swelling dari CO2 yang menyebabkan minyak mengembang. Proses ini juga akan menyebabkan saturasi minyak meningkat. CO2 diinjeksi ke dalam reservoir pada kondisi di atas temperatur kritisnya yaitu 31oC. Viskositas CO2 pada kondisi injeksi sangat rendah antara 0,06 hingga 0,10 cp tergantung temperatur dan tekanan reservoir. Hal ini menyebabkan mobilitas CO2 jauh lebih tinggi dibandingkan mobilitas minyak dan air sehingga cenderung terjadi fingering yang mengakibatkan rendahnya efisiensi pendesakan macroscopic. Metode ini dikenal sebagai water-alternating-gas (WAG). Dimana sifat dari air digunakan untuk melakukan pendesakan minyak sisa yang berada di pori macroscopic dan sifat dari gas yang lebih mobile dan bisa masuk sampai ke pori microscopic sehingga dapat mendesak minyak sisa secara efektif.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar metode penempatan pos jaringan hidrologi.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk curah hujan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk aliran air permukaan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk air tanah
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara penempatan pos hidrologi untuk pos klimatologi
Injeksi gas tercampur adalah proses pendesakan minyak oleh fluida yang akan bercampur dengan minyak membentuk satu fase pada kondisi reservoir. Fluida pendesak yang umum digunakan adalah gas CO2, N2, LPG, dan Flue gas. Parameter penting yang perlu diketahui pada proses injeksi gas tercampur adalah tekanan pencampuran minimum (MMP). Tekanan ini spesifik untuk setiap reservoir. Pendesakan gas tercampur hanya terjadi bila tekanan reservoir di atas MMP. Mekanisme utama yang bekerja pada injeksi gas tercampur adalah pengurangan viskositas minyak yang secara teoritis menurut persamaan Darcy akan memperbesar laju alir minyak. Mekanisme lain yang bekerja adalah gas injeksi akan meningkatkan saturasi minyak. Jika tekanan reservoir di bawah tekanan MMP, maka mekanisme yang dominan adalah efek swelling dari CO2 yang menyebabkan minyak mengembang. Proses ini juga akan menyebabkan saturasi minyak meningkat. CO2 diinjeksi ke dalam reservoir pada kondisi di atas temperatur kritisnya yaitu 31oC. Viskositas CO2 pada kondisi injeksi sangat rendah antara 0,06 hingga 0,10 cp tergantung temperatur dan tekanan reservoir. Hal ini menyebabkan mobilitas CO2 jauh lebih tinggi dibandingkan mobilitas minyak dan air sehingga cenderung terjadi fingering yang mengakibatkan rendahnya efisiensi pendesakan macroscopic. Metode ini dikenal sebagai water-alternating-gas (WAG). Dimana sifat dari air digunakan untuk melakukan pendesakan minyak sisa yang berada di pori macroscopic dan sifat dari gas yang lebih mobile dan bisa masuk sampai ke pori microscopic sehingga dapat mendesak minyak sisa secara efektif.
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian air tanah
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya air tanah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aquifer, aquiklud dan aquitad?
4. Mahasiswa menjelaskan pengertian lapisan tertekan dan lapisan tak tertekan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya sumur artesis.
6. mahasiswa dapat menjelaskan pengertian muka air preatik.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian draw down
8. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya intrusi air laut
Mata Kuliah Hidrogeologi ini Kuliah ini membahas tentang genetik, proses, dan dinamika air di dalam litosfera baik secara kuantitatif maupun kualitatif agar mahasiswa dapat melakukan analisis hidrogeologi dengan baik dan benar.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Materi Dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya infiltrasi
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian infiltrasi?
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya infiltrasi?
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian: kapasitas lapangan, laju infiltrasi aktual, kapasitas infiltrasi, lengas tanah, titik layu permanen .
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan gaya-gaya utama yang menyebabkan terikatnya air dalam tanah.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian porositas.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa tanah mengandung pori-pori.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan mentode pengukuran lengas tanah.
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian air tanah
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya air tanah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aquifer, aquiklud dan aquitad?
4. Mahasiswa menjelaskan pengertian lapisan tertekan dan lapisan tak tertekan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya sumur artesis.
6. mahasiswa dapat menjelaskan pengertian muka air preatik.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian draw down
8. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya intrusi air laut
Mata Kuliah Hidrogeologi ini Kuliah ini membahas tentang genetik, proses, dan dinamika air di dalam litosfera baik secara kuantitatif maupun kualitatif agar mahasiswa dapat melakukan analisis hidrogeologi dengan baik dan benar.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Materi Dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya infiltrasi
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian infiltrasi?
b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya infiltrasi?
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian: kapasitas lapangan, laju infiltrasi aktual, kapasitas infiltrasi, lengas tanah, titik layu permanen .
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan gaya-gaya utama yang menyebabkan terikatnya air dalam tanah.
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian porositas.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa tanah mengandung pori-pori.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan mentode pengukuran lengas tanah.
Pengkajian Kelas Air Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01Tahun 2007 tentang Pedoman Pengkajian Teknis Untuk Menetapkan Kelas Air
Informasi lainnya bisa kunjungi www.mutiarafarhan.com
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Standar air tanah
1. STANDAR AIR TANAH Kelompok 4: BintangRonauli S. 3215070153 DewiMuliyati 3215070155 HerlinDestiani 3215070154
2. Definisi Air Tanah Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan.
3. Definisi Air Tanah Air hujan yang merembeskebawahakhirnyamencapaizonapenjenuhan, yaituzonadimanasemuapori-poribatuanberisi air. Batas zonapenjenuhandisebutmeja air ataumuka air tanah. Zonatakjenuhdiatasmeja air dinamakanzonaaerasiyaituzonadimanapori-poritanahhanyasebagianataubahkantidakterisi air.
4. Volume air tanahtergantungpada: · jumlahcurahhujan · lama curahhujan · tingkatcurahhujan · lerengdaratan · derajatpermeabilitas, yaituukurankemampuanbahanuntukditembus air. · porositas, yaitupersen volume ruangsuatubahan yang kosong. · penutupanvegetasidipermukaanbumi.
5. Ditinjau dari kedudukannya terhadap permukaan Air Tanah terbagimenjadi: Air tanahdangkaladalah air tanah yang terdapatpadalapisantanahdiataszonaaerasi(belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar). Air tanahdalamadalah air tanah yang terdapatpadalapisantanah yang terdapatdalamzonaaerasidanzonapenjenuhan (sudah mengalami perjalanan panjang sehinggaair inijauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya).
6. Sumurartesisterjadiketika aquifer (suatulapisanbatuandimana air tanahdapatbergerak) yang berpangkaldaritempat yang tinggiberadadiantaradualapisanbatuankedap air yang miring. Jikadilakukanpengeboranpadatempat yang rendah, perbedaanketinggianpangkal aquifer inimenyebabkanterjadibedapotensial yang besar, yang dapatmendorong air memancarkeluardengankuat.
7. PengujianPotensi Air Tanah Untuk mengetahui potensi air tanah secara pasti diperlukan Data primer Data Sekunder
8. Data Primer Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ yakni dari suatu kegiatan survei lapangan berupa : evaluasi hidrogeologi, dan hidrologi meliputi : sumur gali, mata air, dan fasilitas lain yang serupa.
9. Data Sekunder Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai sumber antara lain meliputi : Peta topografi, data hasil kegiatan pemboran, data hasil pengukuran geofisika, data hasil pengukuran geofisika, data fisik air kimia bawah tanah, data hidroklimatologi, data hidrologi berupa aliran sungai dan aliran permukaan lainnya,data jenis tanah dan tanaman penutup, data penggunaan air bawah tanah.
10. Klasifikasi Air Tanah Texas Risk Reduction Program (TRRP)membagisumber air tanah ke dalam tiga kelas, berdasarkan penggunaan, kualitas air, dan ketahanan produksi sumur. Adapun ketiga kelas tersebut adalah sebagai berikut: Kelas 1: Sumber Primer Kelas 2: Sumber Potensial Kelas 3: Sumber Nonpotensial
11. Kelas 1: Sumber Primer Sumber primer merupakan zona air tanah yang dapat mempengaruhi pasokan air umum yang ada dengan baik, dalam 0,5 mil, groundwater bearing-unit (GWBU). Sumber primer adalah satu-satunya sumber air bawah tanah yang dapat diandalkan di daerah, atau GWBU-nya mampu memproduksi 100gpm air bawah tanah mengalir dari satu sumur berdiameter 12-inci dengan baik dengan Total Dissolved Solids (TDS) isi kurang dari 3000mg/L dan memenuhi semua Standar Air Minum Primer.
12. Kelas 2: Sumber Potensial Merupakan zona air tanah yang mempengaruhi sumber pasokan air sumur non-publik dalam 0,5 mil, atau GWBU-nya mampu menghasilkan lebih besar dari 150 galon per hari aliran air bawah tanah dari sumur tunggal berdiameter 4-inci baik dengan konten TDS kurang dari 10.000 mg/L.
13. Kelas 3: Sumber Nonpotensial Merupakan zona tanah yang tidak berdampak pasokan air yang ada baik dalam 0,5 mil, dan GWBU-nya tidak mampu menghasilkan lebih besar dari 150 galon per hari aliran air bawah tanah dari tunggal berdiameter 4-inci baik dengan konten TDS kurang dari 10.000 mg / L.
14. Makna Klasifikasi Air Tanah Klasifikasi sumber daya air tanah mendefinisikan penilaian tingkat, tingkat konsentrasi keamanan (PCLs), dan respon yang akan diterapkan ke setiap GWBU, sebagai berikut: Non-GWBU Tanah Tingkat Penilaian: Tanah PCLs Manajemen Plume Zona untuk Kelas 2 dan 3 GWBUs Kelas 1 Tanah Response Tujuan
15. Non-GWBU Lubang air di dalam unit geologi yang GWBUs tidak dikenakan tingkat penilaian air bawah tanah, PCLs air tanah, atau air tanah perbaikan persyaratan. Sebaliknya, non-GWBUs adalah tunduk hanya pada tanah tanah yang terkait PCLs dan tanggapan tujuan, serta tujuan respons berlaku non-fase cairan berair (NAPLs), jika ada.
16. Tanah Tingkat Penilaian Untuk Yang Terkena Penilaian Properti, terpengaruh Kelas 1 dan 2 tanahsumber harus digambarkan untuk perumahan penilaian tingkatan, sesuai dengan Tingkat 1 perumahan PCLs, untuk relevan kimia keprihatinan (COCs). Untuk Kelas 3 air bawah tanah sumber daya, yang berlaku Kelas 3 tingkat penilaian 100x yang berlaku adalah Kelas 1 atau 2 nilai untuk setiap COC.
17. Tanah PCLs Air Tanah PCLs yang ditentukan dalam yang TRRP Tingkat 1 tabel yang dikeluarkan oleh TCEQ dan tidak perubahan di bawah Tier 2 atau Tier 3 PCL evaluasi, kecuali Plume Management Zone (PMZ) disetujui ataumodifikasi dari Risk Based Exposure Limit (RBEL) adalah berwenang. Untuk Kelas 1 atau 2 sumber air bawah tanah, yang PCLs berlaku sesuai dengan Tingkat 1 tabel nilai menelan air tanah jalur (GWGWIng). Untuk Kelas 3 sumber daya air tanah, yang berlaku PCL (GWGWClass3) adalah100x yang GWGWIng untuk setiap COC.
18. Manajemen Plume Zona untuk Kelas 2 dan 3 GWBUs Jika disetujui oleh TCEQ, seorang PMZ dapat didirikan untuk terpengaruhzona air tanah dengan baik GWBUs Kelas 2 atau 3 sebutan. Dalam PMZ, konsumsi air tanah PCLs (GWGWIng) dan Kelas 3 pengelolaan air bawah tanah PCLs (GWGWClass3) tidak berlaku. Sebaliknya, respon yang berlakudidasarkan pada tujuan meyakinkan bahwa PCLs tidak melebihi di luar dan yang lainnya PMZ kurang ketat PCLs (AirGWInh-V) tidak melebihi dalam yang PMZ
19. Kelas 1 Tanah Response Tujuan Kelas sumber air bawah tanah harus remediated untuk GWGWIngPCLs dalam semua kasus, kecuali untuk bagian yang terkena tanah zona dimana perbaikan tersebut akan ditampilkan ke secara teknis tidak praktis. PMZs tidak dapat diterapkan untuk Kelas 1 sumber air bawah tanah.
20. Klasifikasi Air Tanah di Florida Kelas G-II: Air tanah yang dapat diminum di lapisan bawah tanah sumber tunggal yang memiliki kandungan padatan terlarut total kurang dari 10.000 mg/L Kelas G-III: Air tanah yang tidak dapat diminum dalam lapisan bawah tanah yang semi-terbatas yang memiliki kandungan padatan terlarut total 10.000 mg/L atau lebih, atau dengan isi 3,000-10,000 mg/L yang telah diklasifikasi ulang, tidak mempunyai potensi sebagai sumber air minum masa depan, atau telah ditunjuk sebagai lapisan bawah tanah yang dikecualikan.
21. Kelas G-IV: Air tanah yang tidak dapat diminum dalam lapisan bawah tanah yang terbatas yang memiliki kandungan padatan terlarut total 10.000mg/L atau lebih. Daerah lain biasanya mengklasifikasikan air tanah yang dapat diminum atau tidak dapat diminum dalam beberapa cara.
22. Standar Air Tanah di Florida Di Florida, setiap klasifikasi air tanah ke dalam kelas G-I dan G-II harus memenuhi kriteria kualitas air setiap klasifikasi dan dengan kriteria minimum. Penggolongan ke Kelas G-III hanya air tanah memenuhi kriteria minimum, dan penggolongan ke dalam kelas G-IV air tanah harus memenuhi kriteria minimum yang hanya jika badan pengawas negara menentukan bahaya bagi kesehatan masyarakat, keamanan, atau kesejahteraan.
23. Kriteria Minimum Kriteria minimum meliputi semua zat dalam konsentrasi yang berbahaya bagi tanaman, hewan, atau organisme tanah asli dan bertanggung jawab untuk pengobatan atau stabilisasi zat buangan
24. Kriteria minimum juga termasuk zat dalam konsentrasi sebagai berikut: Adalah karsinogenik, mutagenik, teratogenik, atau beracun bagi manusia Apakah benar-benar beracun bagi spesies asli yang juga berarti bagi masyarakat pengonsumsi air Bahaya yang serius bagi kesehatan masyarakat, keamanan, atau kesejahteraan Membuat atau merupakan suatu gangguan Merusak kelayakan dan pemanfaatan perairan yang berdekatan Air yang diklasifikasikan sebagai Kelas G-I dan G-II juga harus memenuhi standar air minum primer dan sekunder.
25. Proteksi Sumur Air Tanah Sebuah wilayah pengembangan regulasi adalah pengendalian penggunaan lahan di sekitar sumur air minum atau di daerah pengisian ulang untuk sumur. Kontrol ini membatasi penggunaan kontaminan yang dapat melepaskan dan mempengaruhi kualitas air tanah Dengan menerapkan standar itu pada penggunaan tanah di wilayah tertentu, yang disebut perlindungan sumur air tanah (WHP) daerah.
26. Daerah WHP adalah permukaan dan daerah sekitarnya bawah permukaan air sumur umum atau wilayah sumur melalui kontaminan yang dapat lulus dan akhirnya mencapai pasokan air tanah.
30. Zona Proteksi I : Mewakili area terdekat disekitar sumur dengan radius 10-15m dari sumur. Zona Proteksi II : Merupakan zona proteksi yang ditujukan untuk melindungi sumur dari bahaya pencemaran bakteriologi. Zona Proteksi III : Ditentukan berdasarkan luas penyebaran Cathcment area dari lokasi sumur tersebut berada Dasar Teori Zone Proteksi Airtanah