Dokumen ini membahas tentang stabilisasi dan transportasi pasien dalam pertolongan pertama. Prinsip stabilisasi mencakup menjaga korban agar tidak bergerak banyak, pernafasan dan sirkulasi tetap stabil, dan mencegah pendarahan lebih lanjut. Transportasi pasien hanya dilakukan jika diperlukan dan tidak membahayakan, dengan melibatkan beberapa penolong dan menggunakan alat bantu jika diperlukan. Komunikasi yang baik ant
3. TRANSPORTASI
Adalah proses usaha untuk memindahkan
dari tempat satu ke tempat lain tanpa atau
mempergunakan alat. Tergantung situasi
dan kondisi di lapangan.
4. PRINSIP STABILITASI
Menjaga korban supaya tidak banyak bergerak sehubungan
dengan keadaan yang dialami.
Menjaga korban agar pernafasannya tetap stabil
Menjaga agar posisi patah tulang yang telah dipasang bidai
tidak berubah
Menjaga agar perdarahan tidak bertambah.
Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh dalam
kondisi lebih buruk.
10. PENILAIAN LAIK PINDAH
A. Airway (jalan nafas)
B. Breathing (Pernafasan)
C. Circulation (aliran darah)
D. Disability (Kesadaran)
KONDISI “STABIL”
11. A TUR A N DA LA M PENA NGA NA N DA N
PEMINDA HA N KOR BA N
Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan
tidak membahayakan penolong.
Terangkan kepada korban secara jelas tentang apa yang
akan dilakukan sehingga korban kooperatif
Libatkan penolong lain. Yakinkan penolong lain mengerti apa
yang akan dikerjakan
Pertolongan pemindahan korban di bawah satu komando agar
dapat dikerjakan bersamaan
13. TANPA ALAT
Proses pemindahan dilakukan oleh satu penolong, dua penolong atau
lebih tanpa menggunakan alat.
- Oleh satu orang : diseret, dipapah, ditimang, digendong
- Oleh dua penolong :
• Dua tangan menyangga paha, dua tangan menyangga punggung
• Satu penolong mengangkat korban dari punggung, penolong
yang lain menyangga tungkai
- Oleh tiga / empat orang → diangkat