SlideShare a Scribd company logo
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 1
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONNESIA
DAERAH SULAWESI UTARA
RESOR KEPULAUAN TALAUD
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
SATUAN INTELKAM POLRES TALAUD
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN JARINGAN INTELIJEN
I. PENDAHULUAN.
1. Umum
a. Pembentukan dan pembinaan jaringan merupakan substansi dari
penyelidikan yang berperan untuk mengeumpulkan bahan keterangan
secara tertutup, dibentuk dengan sasaran tertentu berdasarkan skala
prioritas dari satuan tingkat polsek sebagai basis deteksi, sampai
dengan tingkat Mabes Polri sebagai perumus.
b. Upaya pembentukan dan pembinaan jaringan dalam rangka
pegumpulan bahan keterangan secara tertutup yang dilakukan selama
ini, belum memenuhi harapan sesuai dengan kualitas dan kuantitas
suatu produk yang disajikan untuk kebutuhan pimpinan.
c. Tututan tugas intelijen keamanan dalam pengumpulan bahan
keterangan secara tertutup memerlukan jaringan yang kuat, terbentuk
dan dibina pada setiap wilayah,strata dan sektor sesuai dengan skala
prioritas sehingga diperlukan suatu pedoman yaitu langkah – langkah
pembentukan dan pembinaan jaringan intelijen yang tepat dan terarah
untuk mecapai sasaran.
2. Dasar
a. Undang - uundang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
b. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 8 / I / 2008 tanggal 23 januari
2008 tentang pedoman pelaksanaan pembentukan dan pembinaan
jaringan Intelejen.
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 2
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memberikan
gambaran tentang pembentukan dan pembinaan jaringan Intelejen,
sebagai pedoman atau langkah – langkah dalam pembentukan dan
pembinaan jaringan intelijen yang tepat dan terarah untuk memcapai
sasaran.
b. Tujuan
Sebagai pedoman dan langkah – langkah bagi setiap personil Intelijen
Polri dalam rangka membentuk dan membina jaringan intelejen.
4. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP) pembentukan dan
pembinaan jaringan intelijen meliputi proses perekrutan sampai dengan
pemutusan hubungan jaringan.
5. Tata Urut
I. PENDAHULUAN.
II. PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN JARINGAN
III. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN JARINGAN
IV. PENGAKHIRAN JARINGAN
V. PENUTUP.
II. PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN JARINGAN
1. PEMBENTUKAN JARINGAN.
a. Sasaran
Sasaran pembentukan dan pembinaan jaringan Intelijen dapat dilihat
dari :
1). Stratifikasi Sosialnya
a). Masyarakat golongan atas ;
b). Masyarakat golongan menengah;
c). Masyarakat golongann bawah ;
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 3
2). Berdasarkan sifatnya
a). Teritorial / Zona
(Pusat, Propinsi, Kabupaten / kota, Kecamatan, Kelurahan
/ Desa, RT / RW ).
b). Sektoral
(1) Golongan (Bangsa/Warga Negara, Agama / Aliran
Kepercayaan);
(2) Kelompok (orpol,ormas dan perkumpulan sosial);
(3) Profesi (Ulama / tokoh masyrakat, pengusaha,
cendekiawa, pemuda / mahasiswa, TNI -Polri - PNS,
buruh, petani, nelayan, residivist);
b. Persyaratan.
1). Akses.
Seorang calon jaringan dapat mempunyai akses langsung ke
bahan keterangan atau dapat membantu untuk memperoleh
bahan keterangan.
2). Intelektualitas.
Adalah batas pendidikan dan pengetahuan profesional calon di
bidang lapangan tugas.
3). Kualitas karakter.
Terdapat batas kemampuan manusia yang dapat membatasi
keefektivan calon atau menjadikan calon tidak cocok untuk diberi
tugas sebagai jaringan.
c. Taktik
1) Desepsi.
Taktik untuk dapat melakukan pendekatan terhadap sasaran yang
sudah ditetapkan dengan cara mengalihkan perhatian.
2). Samaran.
a). Penggunaan nama samaran (cover name) oleh anggota
intelijen yang akan melakukan perekrutan.
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 4
b). Menggunakan pekerjaan samaran (cover job) sesuai
dengan lingkungan sasaran.
c). Menggunakan cerita samaran (cover story) sementara
sebelum dilakukan perekrutan terhadap calon jaringan.
d. Langkah – langkah pembentukan jaringan
1). Persiapan
Mengadakan pengamatan, analisis serta menentukan sasaran
pembentukan jaringan yang kemudian akan dapat menentukan
kuantitas dan kualitas sasaran pembentukan dan pembinaan
jaringan.
2). Pemilihan (spotting).
Melakukan penelitian secara umum terhadap akses,
intelektualitas, kwalitas, karakter, latar belakang dan motif-motif
calon jaringan disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan bahan
keterangan.
Dalam pencarian dan penelitian perlu diperhatikan dan dicatat
tentang biodata terutama mengenai :
a). Nama lengkap
b). Alamat lengkap
c). Titik kekuatan/keahlian
d). Titik kelemahan / perbuatan yang tercelah
e). Hubungan kekeluargaan sifat pribadinya/karakter
(hobbi,temperamen / watak.)
f). Pandangan hidup,keadaan ekonomi status sosialnya
g). Kontak –kontak personil (kerabat kerja/handai tulan)
h). Pekerjaan alamat serta untuk kepentingan apa yang
bersangkutan dapat di manfaatkan
i). Pendidikan /pengetahuan
j). Latar belakang kehidupan yang dapat membahayakan
tugas-tugas rahasia
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 5
k). Kehidupan dimasa lampau,kedudukan dimana calon kerja
(track record)
l). Motif - motif calon jaringan.
3) Investigasi.
Melakukan pengusutan dan hasil penyelidikan pendalam
terhadap (spoting) dari beberapa sumber.
4) Penilaian.
Melakukan penilaian terhadap semua data yang ada untuk
menentuhkan apakah calon tersebut dapat dijadikan jaringan atau
tidak, apakah calon jaringan memiliki kemampuan dan
persyaratan serta motif-motif seperti yang di tunjukan pada saat
spotting.
5) Perekrutan.
Merupakan proses puncak dalam pembentukan jaringan, yang
dilaksanakan memperhitungan resiko yang mungkin dapat terjadi
karena kurangnya ketajaman analisa dan penilain pada tahap
sebelumnya.
6) Pelatihan.
Pelatihan Agen meliputi tehnik mencari dan mendapatkan bahan
keterangan, taktik-taktik yang digunakan, sistem komunikasi,
sistem pengamanan baket, resiko-resiko yang di hadapi dan cara-
cara menghindari resiko dan alternatif dalam menghadapi
permasalahan.
7) Uji coba.
Kegiatan uji coba calon jaringan untuk mengetahui kemampuan
calon jaringan dan menyusupkannya (penetrasi)ke sasaran, uji
coba dilakukan beberapa kali untuk menentuhkan calon jaringan
dapat melanjutkan kerjasama atau tidak.
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 6
8) Tindakan.
Penggunaan jaringan untuk mendapakan bahan keterangan yang
di butuhkan sebagai pembuatan produk dan kemudian di
serahkan kepada pimpinan.kegiatan ini tidak terlepas dari
pengawasan dan pengendalian anggota intelijin yakni Principal
Agent ( PA).
e. Hal - hal yang perlu diperhatikan.
1). Setipa personil yang membentuk jaringan harus melakukan
persiapan – persiapan menguasi tahnik dan taktik.
2). Hal yang sangat prinsip adalah antara jaringan yang satu dengan
lainya tidak saling mengenal (sistim cut out).
3). Surat jaringan tidak dapat diketahui kecuali kecuali oleh agen
intelijen.
4). Mengetahui benar apa motif – motif calon jaringan mau bekerja
sama
5). Pemanfaatan / penggunaan jaringan harus tepat waktu, tepat
sasaran sesuai dengan kemampuan jaringan.
2. PEMBINAAN JARINGAN
a. Sasaran.
1). Aspek fisik yang diberikan kepada jaringan adalah :
a). Menyiapkan bantuan sarana
b). Bantuan alat tulis sesuai dengan kebutuhan
c). Memberikan nomor telefon /HP guna kelancaran
pengiriman informasi.
d). Imbalan yang wajar (materil / kesejahteraan).
2). Aspek non fisik
a). Menanamkan kesadaran dan tanggung jawab
b). Memberikan petunjuk-petunjuk taktis / teknis terbatas
tentang cara melaksanakan tugas
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 7
b. Pembinaan.
Pembinaan terhadap jaringan
1). Mengharuskan jaringan intelijen membuat laporan lisan maupun
tulisan tiap kegiatan.
2). Mengadakan pertemuan –pertemuan yang diprogramkan maupun
insidentil
3). Melakukan pengawasan tingkah laku dilingkungan tempat tinggal,
lingkunagn pekerjaan dan pergaulan dimasyarakat.
c. Pengawasan
1). Melalui sumber lain
2). Membandingkan dengan sumber lain
3). Melalui debriefing
4). Pemeriksaan sekuritas
5). Penjajakan fisik
d. Hal - hal yang perlu diperhatikan
1). Data identitas jaringan hanya dipegang oleh agen
2). Dalam memberikan materiil / kesejahteraan tidak diketahui siapa
pun
3). Hindari pemberian / peminjaman pakaian, barang inventaris /
fasilitas dinas
4). Pengarahan secara lisan hindari melalui telepon
5). Janji harus dipenuhi oleh kedua belah pihak
III. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN JARINGAN.
Jaringan yang sudah dibentuk dan dibina dapat digunakan untuk pengumpulan bahan
keterangan yang berkaitan dengan bidang ideologi, Politik, ekonomi, sosial budaya
dan bidang keamanan.
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 8
IV. PENGAKHIRAN JARINGAN
1). Syarat-syarat pengakhiran :
a. Jaringan membelot kepada pihak lain (lawan) tidak setia dan sangat
membahayakan.
b. Jaringan bermuka dua (doble face) yakni bekerja pada pihak sendiri dan
pihak lain (lawan).
c. Apabila jaringan menolak / menarik diri dan tidak mau bekerja sama lagi.
d. Sasaran sudah tidak ada lagi atau bahan keterangan berkurang.
2). Cara melaksanakan pengakhiran
a. Terhadap jaringan yang membelot ke pihak lain (lawan) yang bermuka
dua.
1) Mengidentifikasi kesalahan – kesalahan penyimpangan yang
dilakukan oleh jaringan.
2) Dilakukan interogasi
3) Membuat berita acara interogasi sebagai bahan penindakan
4) Perbuatan jaringan dengan kasus berat dan mengancam
keselamatan negara harus dilakukan tindakan pengamanan
sesuai petunjuk pempinan.
b. Terhadap jaringan yang menolak / menarik diri cara pemisahannya :
1). Memanggil jaringan kemudian diberikan penjelasan
2). Memberikan penghargaan materiil maupun ucapan terima kasih
3). Menghimbau untuk bersedia menjadi jaringan bila diperlukan.
c. Hal – hal yang perlu diperhatikan
1). Saat berhadapan dengan jaringan yang membelot atau bermuka
dua mengamati secara terus menurus prilaku dilapangan /
masyarakat kemungkinan sakit hati / balas dendam
2). Penghargaan tidak dengan surat pengahargaan dimungkinkan
disalah gunakan.
SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021
STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 9
3). Persiapan pengakhiran dengan baik untuk menghindari jaringan
bekerja sama dengan pihak lawan dan pelihara hubungan
persahabatan.
V. PENUTUP.
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) pembentukan dan pembinaan
jaringan, dibuat sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
Melonguane, Januari 2021
KEPALA KEPOLISIAN RESOR KEPULAUAN TALAUD
ALAM KUSUMAS. IRAWAN, SH, SIK, MH
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78051219

More Related Content

What's hot

コンテナ時代のOpenStack
コンテナ時代のOpenStackコンテナ時代のOpenStack
コンテナ時代のOpenStack
Akira Yoshiyama
 
Tp snmp-packet-tracer
Tp snmp-packet-tracerTp snmp-packet-tracer
Tp snmp-packet-tracer
Chris Dogny
 
Réseaux-de-transport_RTC (2).pdf
Réseaux-de-transport_RTC (2).pdfRéseaux-de-transport_RTC (2).pdf
Réseaux-de-transport_RTC (2).pdf
FtiguOuatt
 
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdfNetralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
RochmaHidayati2
 
Développement informatique : Programmation réseau
Développement informatique : Programmation réseauDéveloppement informatique : Programmation réseau
Développement informatique : Programmation réseau
ECAM Brussels Engineering School
 
TD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdf
TD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdfTD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdf
TD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdf
Ines Ben Hassine
 
Etude et mise en place d’un VPN
Etude et mise en place d’un VPNEtude et mise en place d’un VPN
Etude et mise en place d’un VPN
Charif Khrichfa
 
E4 pt act_7_5_1
E4 pt act_7_5_1E4 pt act_7_5_1
E4 pt act_7_5_1
Simo Alaoui
 
Mise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxy
Mise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxyMise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxy
Mise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxy
Jeff Hermann Ela Aba
 
QoS & VoIP
QoS & VoIPQoS & VoIP
QoS & VoIP
TEBOUB Islem
 
Perkembangan Politik Di Daerah
Perkembangan Politik Di DaerahPerkembangan Politik Di Daerah
Perkembangan Politik Di Daerah
Massaputro Delly TP
 
はじめてのWebRTC/ORTC
はじめてのWebRTC/ORTCはじめてのWebRTC/ORTC
はじめてのWebRTC/ORTC
Yusuke Naka
 
Materi Kecurangan Pemilu RGP2019
Materi Kecurangan Pemilu RGP2019Materi Kecurangan Pemilu RGP2019
Materi Kecurangan Pemilu RGP2019
rgpjatim
 
WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術
WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術
WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術Yoshiaki Sugimoto
 
Administration reseau
Administration reseauAdministration reseau
Administration reseau
nadimoc
 
Packet Tracer: SNMP, Netflow, Sys-log
Packet Tracer: SNMP, Netflow, Sys-logPacket Tracer: SNMP, Netflow, Sys-log
Packet Tracer: SNMP, Netflow, Sys-log
Rafat Khandaker
 
Présentation PFE- Implémentation de la solution Dual Homing
Présentation PFE- Implémentation de la solution Dual HomingPrésentation PFE- Implémentation de la solution Dual Homing
Présentation PFE- Implémentation de la solution Dual Homing
Hassane Sennouni
 
Sosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemulaSosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemula
Chaidir Ayah Dhafin
 
Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55
Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55
Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55
Preferred Networks
 
Ch_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdf
Ch_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdfCh_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdf
Ch_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdf
Nafissa11
 

What's hot (20)

コンテナ時代のOpenStack
コンテナ時代のOpenStackコンテナ時代のOpenStack
コンテナ時代のOpenStack
 
Tp snmp-packet-tracer
Tp snmp-packet-tracerTp snmp-packet-tracer
Tp snmp-packet-tracer
 
Réseaux-de-transport_RTC (2).pdf
Réseaux-de-transport_RTC (2).pdfRéseaux-de-transport_RTC (2).pdf
Réseaux-de-transport_RTC (2).pdf
 
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdfNetralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
Netralitas ASN dalam pemiluuuuuuuuuuuuuuuuu 2024.pdf
 
Développement informatique : Programmation réseau
Développement informatique : Programmation réseauDéveloppement informatique : Programmation réseau
Développement informatique : Programmation réseau
 
TD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdf
TD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdfTD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdf
TD_complet_reseau__CISCO__Packet Tracer.pdf
 
Etude et mise en place d’un VPN
Etude et mise en place d’un VPNEtude et mise en place d’un VPN
Etude et mise en place d’un VPN
 
E4 pt act_7_5_1
E4 pt act_7_5_1E4 pt act_7_5_1
E4 pt act_7_5_1
 
Mise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxy
Mise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxyMise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxy
Mise en place d’un serveur proxy : Cas du CCProxy
 
QoS & VoIP
QoS & VoIPQoS & VoIP
QoS & VoIP
 
Perkembangan Politik Di Daerah
Perkembangan Politik Di DaerahPerkembangan Politik Di Daerah
Perkembangan Politik Di Daerah
 
はじめてのWebRTC/ORTC
はじめてのWebRTC/ORTCはじめてのWebRTC/ORTC
はじめてのWebRTC/ORTC
 
Materi Kecurangan Pemilu RGP2019
Materi Kecurangan Pemilu RGP2019Materi Kecurangan Pemilu RGP2019
Materi Kecurangan Pemilu RGP2019
 
WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術
WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術
WebブラウザでP2Pを実現する、WebRTCのAPIと周辺技術
 
Administration reseau
Administration reseauAdministration reseau
Administration reseau
 
Packet Tracer: SNMP, Netflow, Sys-log
Packet Tracer: SNMP, Netflow, Sys-logPacket Tracer: SNMP, Netflow, Sys-log
Packet Tracer: SNMP, Netflow, Sys-log
 
Présentation PFE- Implémentation de la solution Dual Homing
Présentation PFE- Implémentation de la solution Dual HomingPrésentation PFE- Implémentation de la solution Dual Homing
Présentation PFE- Implémentation de la solution Dual Homing
 
Sosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemulaSosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemula
 
Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55
Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55
Kubernetes ControllerをScale-Outさせる方法 / Kubernetes Meetup Tokyo #55
 
Ch_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdf
Ch_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdfCh_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdf
Ch_1 - Généralités sur la sécurité informatique.pdf
 

Similar to Sop tukjar

Skkni tkj
Skkni tkjSkkni tkj
Skkni tkj
Muhamad Charis
 
Project Charter
Project CharterProject Charter
Project Charter
Adam Alfian
 
idigf - pembangunan - bppt - hamman riza
idigf - pembangunan - bppt - hamman rizaidigf - pembangunan - bppt - hamman riza
idigf - pembangunan - bppt - hamman riza
IGF Indonesia
 
Manajemen strategis pengembangan it inspektorat sragen
Manajemen strategis pengembangan it inspektorat sragenManajemen strategis pengembangan it inspektorat sragen
Manajemen strategis pengembangan it inspektorat sragen
Pancagus Suharno
 
Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )
Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )
Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )
Ari Satria
 
sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web
sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web
sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web
Sulis Tiyono
 
Tip & trik pembelajaran dan penilaian hots
Tip & trik pembelajaran dan penilaian hotsTip & trik pembelajaran dan penilaian hots
Tip & trik pembelajaran dan penilaian hots
Sumardi Fnu
 
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan JaringanBahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Igun
 
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan JaringanBahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Igun
 
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)Eko Supriyadi
 
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahRencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Materi Kuliah Online
 
ATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docxATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docx
DiyanWidiarti1
 
Big Data untuk Layanan Publik
Big Data untuk Layanan PublikBig Data untuk Layanan Publik
Big Data untuk Layanan Publik
Ismail Fahmi
 
Kerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTN
Kerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTNKerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTN
Kerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTN
Sabila Malahati Arnindya
 
BRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdf
BRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdfBRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdf
BRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdf
DenniPratama2
 
Tugas 5 - MPPL - Project Charter
Tugas  5 - MPPL -  Project CharterTugas  5 - MPPL -  Project Charter
Tugas 5 - MPPL - Project Charter
Raden Kusuma
 
6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf
6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf
6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf
SamJun4
 
ATP - XI TJKT-TIM - v2.docx
ATP - XI TJKT-TIM - v2.docxATP - XI TJKT-TIM - v2.docx
ATP - XI TJKT-TIM - v2.docx
PurisAlmanar
 
Materi Agenda III.pptx
Materi Agenda III.pptxMateri Agenda III.pptx
Materi Agenda III.pptx
ssuserc93869
 
ATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docxATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docx
AhmadHadiMashuriHadi
 

Similar to Sop tukjar (20)

Skkni tkj
Skkni tkjSkkni tkj
Skkni tkj
 
Project Charter
Project CharterProject Charter
Project Charter
 
idigf - pembangunan - bppt - hamman riza
idigf - pembangunan - bppt - hamman rizaidigf - pembangunan - bppt - hamman riza
idigf - pembangunan - bppt - hamman riza
 
Manajemen strategis pengembangan it inspektorat sragen
Manajemen strategis pengembangan it inspektorat sragenManajemen strategis pengembangan it inspektorat sragen
Manajemen strategis pengembangan it inspektorat sragen
 
Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )
Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )
Snpt ( standar nasional pendidikan tinggi )
 
sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web
sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web
sistem informasi gerakan pramuka muaro jambi berbasis web
 
Tip & trik pembelajaran dan penilaian hots
Tip & trik pembelajaran dan penilaian hotsTip & trik pembelajaran dan penilaian hots
Tip & trik pembelajaran dan penilaian hots
 
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan JaringanBahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Informasi dan Jaringan
 
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan JaringanBahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Ajar Keamanan Komputer dan Jaringan
 
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (4)
 
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahRencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
 
ATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docxATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docx
 
Big Data untuk Layanan Publik
Big Data untuk Layanan PublikBig Data untuk Layanan Publik
Big Data untuk Layanan Publik
 
Kerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTN
Kerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTNKerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTN
Kerangka Acuan Kerja - Sistem Aplikasi SBMPTN
 
BRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdf
BRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdfBRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdf
BRIN - Sosialisasi Audit TIK Internal SPBE 25022022.pdf
 
Tugas 5 - MPPL - Project Charter
Tugas  5 - MPPL -  Project CharterTugas  5 - MPPL -  Project Charter
Tugas 5 - MPPL - Project Charter
 
6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf
6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf
6.-Pangkalan-Data-Pendidikan-Tinggi-SPMI.pdf
 
ATP - XI TJKT-TIM - v2.docx
ATP - XI TJKT-TIM - v2.docxATP - XI TJKT-TIM - v2.docx
ATP - XI TJKT-TIM - v2.docx
 
Materi Agenda III.pptx
Materi Agenda III.pptxMateri Agenda III.pptx
Materi Agenda III.pptx
 
ATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docxATP INFORMATIKA.docx
ATP INFORMATIKA.docx
 

Sop tukjar

  • 1. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONNESIA DAERAH SULAWESI UTARA RESOR KEPULAUAN TALAUD STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN INTELKAM POLRES TALAUD TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN JARINGAN INTELIJEN I. PENDAHULUAN. 1. Umum a. Pembentukan dan pembinaan jaringan merupakan substansi dari penyelidikan yang berperan untuk mengeumpulkan bahan keterangan secara tertutup, dibentuk dengan sasaran tertentu berdasarkan skala prioritas dari satuan tingkat polsek sebagai basis deteksi, sampai dengan tingkat Mabes Polri sebagai perumus. b. Upaya pembentukan dan pembinaan jaringan dalam rangka pegumpulan bahan keterangan secara tertutup yang dilakukan selama ini, belum memenuhi harapan sesuai dengan kualitas dan kuantitas suatu produk yang disajikan untuk kebutuhan pimpinan. c. Tututan tugas intelijen keamanan dalam pengumpulan bahan keterangan secara tertutup memerlukan jaringan yang kuat, terbentuk dan dibina pada setiap wilayah,strata dan sektor sesuai dengan skala prioritas sehingga diperlukan suatu pedoman yaitu langkah – langkah pembentukan dan pembinaan jaringan intelijen yang tepat dan terarah untuk mecapai sasaran. 2. Dasar a. Undang - uundang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. b. Surat Keputusan Kapolri No.Pol : Skep / 8 / I / 2008 tanggal 23 januari 2008 tentang pedoman pelaksanaan pembentukan dan pembinaan jaringan Intelejen.
  • 2. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 2 3. Maksud dan Tujuan a. Maksud Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memberikan gambaran tentang pembentukan dan pembinaan jaringan Intelejen, sebagai pedoman atau langkah – langkah dalam pembentukan dan pembinaan jaringan intelijen yang tepat dan terarah untuk memcapai sasaran. b. Tujuan Sebagai pedoman dan langkah – langkah bagi setiap personil Intelijen Polri dalam rangka membentuk dan membina jaringan intelejen. 4. Ruang Lingkup Ruang Lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP) pembentukan dan pembinaan jaringan intelijen meliputi proses perekrutan sampai dengan pemutusan hubungan jaringan. 5. Tata Urut I. PENDAHULUAN. II. PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN JARINGAN III. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN JARINGAN IV. PENGAKHIRAN JARINGAN V. PENUTUP. II. PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN JARINGAN 1. PEMBENTUKAN JARINGAN. a. Sasaran Sasaran pembentukan dan pembinaan jaringan Intelijen dapat dilihat dari : 1). Stratifikasi Sosialnya a). Masyarakat golongan atas ; b). Masyarakat golongan menengah; c). Masyarakat golongann bawah ;
  • 3. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 3 2). Berdasarkan sifatnya a). Teritorial / Zona (Pusat, Propinsi, Kabupaten / kota, Kecamatan, Kelurahan / Desa, RT / RW ). b). Sektoral (1) Golongan (Bangsa/Warga Negara, Agama / Aliran Kepercayaan); (2) Kelompok (orpol,ormas dan perkumpulan sosial); (3) Profesi (Ulama / tokoh masyrakat, pengusaha, cendekiawa, pemuda / mahasiswa, TNI -Polri - PNS, buruh, petani, nelayan, residivist); b. Persyaratan. 1). Akses. Seorang calon jaringan dapat mempunyai akses langsung ke bahan keterangan atau dapat membantu untuk memperoleh bahan keterangan. 2). Intelektualitas. Adalah batas pendidikan dan pengetahuan profesional calon di bidang lapangan tugas. 3). Kualitas karakter. Terdapat batas kemampuan manusia yang dapat membatasi keefektivan calon atau menjadikan calon tidak cocok untuk diberi tugas sebagai jaringan. c. Taktik 1) Desepsi. Taktik untuk dapat melakukan pendekatan terhadap sasaran yang sudah ditetapkan dengan cara mengalihkan perhatian. 2). Samaran. a). Penggunaan nama samaran (cover name) oleh anggota intelijen yang akan melakukan perekrutan.
  • 4. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 4 b). Menggunakan pekerjaan samaran (cover job) sesuai dengan lingkungan sasaran. c). Menggunakan cerita samaran (cover story) sementara sebelum dilakukan perekrutan terhadap calon jaringan. d. Langkah – langkah pembentukan jaringan 1). Persiapan Mengadakan pengamatan, analisis serta menentukan sasaran pembentukan jaringan yang kemudian akan dapat menentukan kuantitas dan kualitas sasaran pembentukan dan pembinaan jaringan. 2). Pemilihan (spotting). Melakukan penelitian secara umum terhadap akses, intelektualitas, kwalitas, karakter, latar belakang dan motif-motif calon jaringan disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan bahan keterangan. Dalam pencarian dan penelitian perlu diperhatikan dan dicatat tentang biodata terutama mengenai : a). Nama lengkap b). Alamat lengkap c). Titik kekuatan/keahlian d). Titik kelemahan / perbuatan yang tercelah e). Hubungan kekeluargaan sifat pribadinya/karakter (hobbi,temperamen / watak.) f). Pandangan hidup,keadaan ekonomi status sosialnya g). Kontak –kontak personil (kerabat kerja/handai tulan) h). Pekerjaan alamat serta untuk kepentingan apa yang bersangkutan dapat di manfaatkan i). Pendidikan /pengetahuan j). Latar belakang kehidupan yang dapat membahayakan tugas-tugas rahasia
  • 5. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 5 k). Kehidupan dimasa lampau,kedudukan dimana calon kerja (track record) l). Motif - motif calon jaringan. 3) Investigasi. Melakukan pengusutan dan hasil penyelidikan pendalam terhadap (spoting) dari beberapa sumber. 4) Penilaian. Melakukan penilaian terhadap semua data yang ada untuk menentuhkan apakah calon tersebut dapat dijadikan jaringan atau tidak, apakah calon jaringan memiliki kemampuan dan persyaratan serta motif-motif seperti yang di tunjukan pada saat spotting. 5) Perekrutan. Merupakan proses puncak dalam pembentukan jaringan, yang dilaksanakan memperhitungan resiko yang mungkin dapat terjadi karena kurangnya ketajaman analisa dan penilain pada tahap sebelumnya. 6) Pelatihan. Pelatihan Agen meliputi tehnik mencari dan mendapatkan bahan keterangan, taktik-taktik yang digunakan, sistem komunikasi, sistem pengamanan baket, resiko-resiko yang di hadapi dan cara- cara menghindari resiko dan alternatif dalam menghadapi permasalahan. 7) Uji coba. Kegiatan uji coba calon jaringan untuk mengetahui kemampuan calon jaringan dan menyusupkannya (penetrasi)ke sasaran, uji coba dilakukan beberapa kali untuk menentuhkan calon jaringan dapat melanjutkan kerjasama atau tidak.
  • 6. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 6 8) Tindakan. Penggunaan jaringan untuk mendapakan bahan keterangan yang di butuhkan sebagai pembuatan produk dan kemudian di serahkan kepada pimpinan.kegiatan ini tidak terlepas dari pengawasan dan pengendalian anggota intelijin yakni Principal Agent ( PA). e. Hal - hal yang perlu diperhatikan. 1). Setipa personil yang membentuk jaringan harus melakukan persiapan – persiapan menguasi tahnik dan taktik. 2). Hal yang sangat prinsip adalah antara jaringan yang satu dengan lainya tidak saling mengenal (sistim cut out). 3). Surat jaringan tidak dapat diketahui kecuali kecuali oleh agen intelijen. 4). Mengetahui benar apa motif – motif calon jaringan mau bekerja sama 5). Pemanfaatan / penggunaan jaringan harus tepat waktu, tepat sasaran sesuai dengan kemampuan jaringan. 2. PEMBINAAN JARINGAN a. Sasaran. 1). Aspek fisik yang diberikan kepada jaringan adalah : a). Menyiapkan bantuan sarana b). Bantuan alat tulis sesuai dengan kebutuhan c). Memberikan nomor telefon /HP guna kelancaran pengiriman informasi. d). Imbalan yang wajar (materil / kesejahteraan). 2). Aspek non fisik a). Menanamkan kesadaran dan tanggung jawab b). Memberikan petunjuk-petunjuk taktis / teknis terbatas tentang cara melaksanakan tugas
  • 7. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 7 b. Pembinaan. Pembinaan terhadap jaringan 1). Mengharuskan jaringan intelijen membuat laporan lisan maupun tulisan tiap kegiatan. 2). Mengadakan pertemuan –pertemuan yang diprogramkan maupun insidentil 3). Melakukan pengawasan tingkah laku dilingkungan tempat tinggal, lingkunagn pekerjaan dan pergaulan dimasyarakat. c. Pengawasan 1). Melalui sumber lain 2). Membandingkan dengan sumber lain 3). Melalui debriefing 4). Pemeriksaan sekuritas 5). Penjajakan fisik d. Hal - hal yang perlu diperhatikan 1). Data identitas jaringan hanya dipegang oleh agen 2). Dalam memberikan materiil / kesejahteraan tidak diketahui siapa pun 3). Hindari pemberian / peminjaman pakaian, barang inventaris / fasilitas dinas 4). Pengarahan secara lisan hindari melalui telepon 5). Janji harus dipenuhi oleh kedua belah pihak III. PENGGUNAAN / PEMANFAATAN JARINGAN. Jaringan yang sudah dibentuk dan dibina dapat digunakan untuk pengumpulan bahan keterangan yang berkaitan dengan bidang ideologi, Politik, ekonomi, sosial budaya dan bidang keamanan.
  • 8. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 8 IV. PENGAKHIRAN JARINGAN 1). Syarat-syarat pengakhiran : a. Jaringan membelot kepada pihak lain (lawan) tidak setia dan sangat membahayakan. b. Jaringan bermuka dua (doble face) yakni bekerja pada pihak sendiri dan pihak lain (lawan). c. Apabila jaringan menolak / menarik diri dan tidak mau bekerja sama lagi. d. Sasaran sudah tidak ada lagi atau bahan keterangan berkurang. 2). Cara melaksanakan pengakhiran a. Terhadap jaringan yang membelot ke pihak lain (lawan) yang bermuka dua. 1) Mengidentifikasi kesalahan – kesalahan penyimpangan yang dilakukan oleh jaringan. 2) Dilakukan interogasi 3) Membuat berita acara interogasi sebagai bahan penindakan 4) Perbuatan jaringan dengan kasus berat dan mengancam keselamatan negara harus dilakukan tindakan pengamanan sesuai petunjuk pempinan. b. Terhadap jaringan yang menolak / menarik diri cara pemisahannya : 1). Memanggil jaringan kemudian diberikan penjelasan 2). Memberikan penghargaan materiil maupun ucapan terima kasih 3). Menghimbau untuk bersedia menjadi jaringan bila diperlukan. c. Hal – hal yang perlu diperhatikan 1). Saat berhadapan dengan jaringan yang membelot atau bermuka dua mengamati secara terus menurus prilaku dilapangan / masyarakat kemungkinan sakit hati / balas dendam 2). Penghargaan tidak dengan surat pengahargaan dimungkinkan disalah gunakan.
  • 9. SATUANINTELKAMPOLRESKEPULAUANTALAUD 2021 STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) 9 3). Persiapan pengakhiran dengan baik untuk menghindari jaringan bekerja sama dengan pihak lawan dan pelihara hubungan persahabatan. V. PENUTUP. Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) pembentukan dan pembinaan jaringan, dibuat sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. Melonguane, Januari 2021 KEPALA KEPOLISIAN RESOR KEPULAUAN TALAUD ALAM KUSUMAS. IRAWAN, SH, SIK, MH AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78051219