Daftar 144 diagnosa penyakit yg harus ditangani puskesmasbudhi mp
Dokumen tersebut berisi daftar 144 diagnosa penyakit yang seharusnya ditangani di fasilitas kesehatan primer menurut standar BPJS. Diagnosa-diagnosa tersebut meliputi berbagai kondisi medis seperti penyakit infeksi, gangguan sistem organ, dan masalah kulit.
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docxCristy665562
Laporan hasil audit program PPI bulan Februari 2023 menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan tangan dan pengelolaan limbah di Puskesmas masih belum mencapai target. Kebersihan tangan perawat di ruang rawat jalan hampir mencapai target sedangkan dokter umum belum. Di IGD, baik perawat maupun dokter belum ada yang mencapai target. Pengelolaan limbah di ruang rawat inap dan IGD juga belum optimal. Rencana tindak
Indikator Nasional Mutu Klinik mencakup empat indikator yaitu kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan kepuasan pasien. Indikator-indikator tersebut bertujuan untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di klinik agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien.
Komunikasi risiko merupakan bagian penting dalam proses meminimalkan risiko dengan bertukar informasi secara terus menerus antara berbagai pihak. Tujuannya adalah meningkatkan peran masyarakat dalam menanggulangi risiko melalui berbagai strategi seperti pendidikan kesehatan, bina suasana, dan penanganan masa krisis sesuai dengan tingkat bahaya dan kekuatiran masyarakat.
Dokumen ini membahas prosedur operasional standar pelayanan kegawatdaruratan di Klinik Utama Maharatu. Terdapat penjelasan mengenai definisi pasien kegawatdaruratan, tujuan pelayanan, langkah-langkah pelayanan mulai dari penerimaan pasien hingga rujukan, serta unit terkait dan rekaman perubahan prosedur.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir meliputi penilaian APGAR untuk menilai adaptasi bayi setelah kelahiran, diikuti pemeriksaan fisik lengkap untuk mendeteksi kelainan. Pemeriksaan fisik mencakup evaluasi tanda-tanda vital, sistem pernapasan, kulit, tali pusat, berat dan ukuran tubuh, serta inspeksi kepala hingga kaki untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Daftar 144 diagnosa penyakit yg harus ditangani puskesmasbudhi mp
Dokumen tersebut berisi daftar 144 diagnosa penyakit yang seharusnya ditangani di fasilitas kesehatan primer menurut standar BPJS. Diagnosa-diagnosa tersebut meliputi berbagai kondisi medis seperti penyakit infeksi, gangguan sistem organ, dan masalah kulit.
5.5.2.a Data supervisi atau hasil audit Program PPI.docxCristy665562
Laporan hasil audit program PPI bulan Februari 2023 menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan tangan dan pengelolaan limbah di Puskesmas masih belum mencapai target. Kebersihan tangan perawat di ruang rawat jalan hampir mencapai target sedangkan dokter umum belum. Di IGD, baik perawat maupun dokter belum ada yang mencapai target. Pengelolaan limbah di ruang rawat inap dan IGD juga belum optimal. Rencana tindak
Indikator Nasional Mutu Klinik mencakup empat indikator yaitu kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan kepuasan pasien. Indikator-indikator tersebut bertujuan untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di klinik agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien.
Komunikasi risiko merupakan bagian penting dalam proses meminimalkan risiko dengan bertukar informasi secara terus menerus antara berbagai pihak. Tujuannya adalah meningkatkan peran masyarakat dalam menanggulangi risiko melalui berbagai strategi seperti pendidikan kesehatan, bina suasana, dan penanganan masa krisis sesuai dengan tingkat bahaya dan kekuatiran masyarakat.
Dokumen ini membahas prosedur operasional standar pelayanan kegawatdaruratan di Klinik Utama Maharatu. Terdapat penjelasan mengenai definisi pasien kegawatdaruratan, tujuan pelayanan, langkah-langkah pelayanan mulai dari penerimaan pasien hingga rujukan, serta unit terkait dan rekaman perubahan prosedur.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir meliputi penilaian APGAR untuk menilai adaptasi bayi setelah kelahiran, diikuti pemeriksaan fisik lengkap untuk mendeteksi kelainan. Pemeriksaan fisik mencakup evaluasi tanda-tanda vital, sistem pernapasan, kulit, tali pusat, berat dan ukuran tubuh, serta inspeksi kepala hingga kaki untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang meliputi tujuan, sasaran, kegiatan, dan evaluasi program. Tujuan program adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan balita melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan program meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta imunisasi dan tumbuh kembang balita. Evaluasi dilakukan setiap
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Surveilans penyakit malaria berbasis masyarakat melibatkan masyarakat dalam pengamatan terus menerus terhadap gejala penyakit dan faktor risiko malaria serta melaporkannya ke petugas kesehatan untuk tindakan lanjutan seperti pencegahan dan pengendalian wabah.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
1. Register risiko UKP Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin terjadi di setiap unit pelayanan seperti laboratorium, farmasi, gigi dan mulut, KIA, KIE, pemeriksaan umum, rekam medis, IGD, dan rawat inap. Risiko tersebut dapat berdampak pada pasien atau petugas.
2. Untuk meminimalkan risiko, dilakukan upaya pencegahan dan penanganan jika terjadi kej
1. Dokumen tersebut membahas tentang beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, morbili, varisela, dan ekzantem subitum.
2. Demam berdarah dengue disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, gejalanya berupa demam tinggi dan perdarahan.
3. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan gejalanya berupa demam, sakit perut, dan konstipasi.
Surveilans epidemiologi nasional adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus dan sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan beserta faktor penyebabnya guna mengambil tindakan perbaikan. Tujuannya antara lain menyediakan data epidemiologi untuk pengambilan keputusan kesehatan, perencanaan, evaluasi program, dan respon cepat terhadap kejadian luar biasa kesehatan. Kegiatannya meliputi pengumpulan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) merupakan sistem pengawasan yang digunakan untuk mendeteksi potensi kejadian luar biasa seperti wabah penyakit secara dini. SKD-KLB mencakup pemantauan kasus penyakit dan faktor risiko penyakit serta analisis data sederhana untuk mendeteksi kluster kasus yang tidak biasa. Tujuannya adalah untuk mengurangi kerugian dengan
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut membahas tentang konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang disebabkan infeksi atau alergi, sedangkan blefaritis adalah peradangan kelopak mata. Kedua penyakit tersebut menyebabkan gejala seperti mata merah dan bengkak beserta produksi air mata berlebihan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang infeksi mata khususnya konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah dan dapat disebabkan oleh infeksi atau alergi. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi, yang merupakan upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dengan memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubu. Dokumen ini menjelaskan pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, dan lainnya serta menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang meliputi tujuan, sasaran, kegiatan, dan evaluasi program. Tujuan program adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan balita melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan program meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas serta imunisasi dan tumbuh kembang balita. Evaluasi dilakukan setiap
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
Bagaimana tim PPI merencanakan dan mengerjakan surveilans terkait HAIs di lingkungan pelayanan Puskesmas?
Presentasi ini memberikan gambaran ringkas mengenai bagaimana menyusun langkah-langkah survei PPI di faskes primer.
Surveilans penyakit malaria berbasis masyarakat melibatkan masyarakat dalam pengamatan terus menerus terhadap gejala penyakit dan faktor risiko malaria serta melaporkannya ke petugas kesehatan untuk tindakan lanjutan seperti pencegahan dan pengendalian wabah.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
1. Register risiko UKP Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin terjadi di setiap unit pelayanan seperti laboratorium, farmasi, gigi dan mulut, KIA, KIE, pemeriksaan umum, rekam medis, IGD, dan rawat inap. Risiko tersebut dapat berdampak pada pasien atau petugas.
2. Untuk meminimalkan risiko, dilakukan upaya pencegahan dan penanganan jika terjadi kej
1. Dokumen tersebut membahas tentang beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, morbili, varisela, dan ekzantem subitum.
2. Demam berdarah dengue disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, gejalanya berupa demam tinggi dan perdarahan.
3. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan gejalanya berupa demam, sakit perut, dan konstipasi.
Surveilans epidemiologi nasional adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus dan sistematis terhadap penyakit atau masalah kesehatan beserta faktor penyebabnya guna mengambil tindakan perbaikan. Tujuannya antara lain menyediakan data epidemiologi untuk pengambilan keputusan kesehatan, perencanaan, evaluasi program, dan respon cepat terhadap kejadian luar biasa kesehatan. Kegiatannya meliputi pengumpulan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) merupakan sistem pengawasan yang digunakan untuk mendeteksi potensi kejadian luar biasa seperti wabah penyakit secara dini. SKD-KLB mencakup pemantauan kasus penyakit dan faktor risiko penyakit serta analisis data sederhana untuk mendeteksi kluster kasus yang tidak biasa. Tujuannya adalah untuk mengurangi kerugian dengan
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dokumen tersebut membahas tentang konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang disebabkan infeksi atau alergi, sedangkan blefaritis adalah peradangan kelopak mata. Kedua penyakit tersebut menyebabkan gejala seperti mata merah dan bengkak beserta produksi air mata berlebihan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang infeksi mata khususnya konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah dan dapat disebabkan oleh infeksi atau alergi. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
1. Dokumen tersebut membahas tentang infeksi mata khususnya konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah dan dapat disebabkan infeksi atau alergi. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
1. Dokumen tersebut membahas tentang infeksi mata khususnya konjungtivitis dan blefaritis. Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai dengan mata merah dan dapat disebabkan oleh infeksi atau alergi. Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Steven Johnson, yaitu sindrom yang mengenai kulit, mukosa, dan mata dengan gejala eritema, vesikel, bula, dan purpura. Dokumen menjelaskan penyebab, manifestasi klinis, patofisiologi, dan penatalaksanaan sindrom Steven Johnson yang mencakup pemberian kortikosteroid secara sistemik, antibiotik, infus cairan dan transfusi darah, serta terapi topikal.
Konjungtiva adalah lapisan tipis di mata yang melindungi sklera. Radang konjungtiva (konjungtivitis) dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi, atau reaksi alergi. Gejalanya meliputi mata merah, gatal, dan penurunan penglihatan. Penanganannya meliputi pembersihan sekret mata dan pemberian obat tetes mata.
Konjuktivitis adalah peradangan pada membran konjungtiva yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Konjuktivitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, alergi, atau iritasi kimia. Gejalanya meliputi mata merah, iritasi, dan sekresinya. Ada berbagai jenis konjuktivitis yang berbeda berdasarkan penyebab dan lokasi peradangannya.
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva yang menyebabkan mata merah. Dokumen ini membahas tentang definisi, etiologi, anatomi, dan manifestasi klinis konjungtivitis serta penatalaksanaannya secara keperawatan.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek penyakit kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium seperti tuberkulosis kulit, penyakit Buruli, dan penyakit Hansen. Jenis penyakit dan gejalanya dijelaskan beserta pemeriksaan diagnostik dan tatalaksananya.
Dokumen tersebut membahas tentang konjungtivitis yang merupakan peradangan pada konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau iritasi. Dokumen ini menjelaskan klasifikasi, komplikasi, diagnosa, dan penatalaksanaan konjungtivitis serta intervensi keperawatan untuk berbagai diagnosa keperawatan terkait konjungtivitis.
Tuberkulosis paru-paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menginfeksi paru-paru dan menyebabkan gejala batuk berkepanjangan dan produksi sputum. Pengobatan tuberkulosis melibatkan kombinasi obat-obatan antibiotik selama berbulan-bulan untuk memastikan eradikasi bakteri. Pencegahan penyakit ini melibatkan identifikasi dini kasus baru dan pengobatan pencegahan kontak erat
Konjungtivitis vernalis adalah konjungtivitis akibat reaksi hipersensitivitas (tipe I) yang mengenai kedua mata dan bersifat rekuren. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak berusia antara 3-25 tahun, dan lebih sering pada laki-laki. Patogenesisnya diduga terkait dengan reaksi hipersensitivitas tipe I dan IV yang menyebabkan peradangan dan hiperplasia pada konjungtiva.
1. SOP KONJUNGTIVITIS
Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebebkan oleh
mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reasksi alergi. Konjungtivitis
ditularkan melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur.
Tujuan Sebagai penerapan langkah- langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi
kasus konjungtiva.
Kebijakan
Refrensi
Prosedur Anamnesa
1. Menanyakan apakah ada keluhan mata merah, rasa gatal, rasa
mengganjal, gatal dan berair kadang disertai sekret.
2. Menanyakan apakah keluhan penglihatan berkurang.
3. Menanyakan apakah faktor resiko berupa:
- Daya tahan tubuh yang menurun
- Adanya riwayat atropi
- Penggunaan kontak lens dengan perawatan yang tidak baik
- Hygiene personal yang buruk
4. Menanyakan sudah berapa lama keluhan yang dirasakan
Pemeriksaan klinis
1. Pemeriksaan oftalmologi
- Tajam penglihatan normal
- Infeksi konjungtiva
- Dapat disertai edema kelopak, kemosis
- Eksudasi: eksudat dapat serous, mokopurulen atanpurulen
tergantung penyebab
- Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil
raksasa, flikten, membran dan pseudomembran
2. Pemeriksaan penunjang
1. Sediakan lansung swab konjungtiva dengan pewarnaan gram atau
giemsa.
2. Pemeriksaan sekret dengan pewarnaan metilen blue pada kasus
konjungtivitis gonore.
Diagnosa
1. Konjungtivitis
Diagnosa banding
1. Keratokonjungtivitis
Terapi
1. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani
mata yang sakit.
2. Sekret mata dibersihkan.
3. Pemberian obat mata topikal.
Unit terkait Loket dan Apotik.