PPT Sidang Tugas Akhir "Analisis Kinerja Struktur Rangka Beton Bertulang deng...laura aulia
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan mengetahui kinerja dari struktur menggunakan metode pushover analysis. Bresing di tempatkan pada sisi terluar bangunan pada keseluruhan lantainya. Pemodelan struktur gedung dilakukan pada gedung perkantoran 8 lantai yang didesain berdasarkan SNI 1726:2012, SNI 2847:2013 dan SNI 1727:2013. Hasil perancangan ini diperoleh dimensi elemen struktur balok, kolom dan pelat. Berdasarkan hasil pushover analysis diketahui bahwa pada titik kinerja struktur arah-x simpangan maksimum (maximum drift) diperoleh sebesar 0,00278 sehingga level kinerja struktur berdasarkan batas simpangan menurut metode ATC-40 dan FEMA-356 termasuk pada level Immediate Occupancy (IO).
Distribusi Beban Tegangan, Sejarah Konstruksi Perkerasan, Jenis Konstruksi Lainnya, Struktur Perkerasan, Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course), Lapisan pondasi atas (base course), Lapisan Permukaan (Surface Course), Perkerasan Kaku (rigid pavement) , Perkembangan perkerasan kaku, Jenis-jenis perkerasan jalan beton semen, Perkerasan Komposit
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Video tidak dapat ditampilkan karena file terlalu besar, silahkan email ke : noussevarenna@gmail.com atau dm ke instagram : noussevarenna
PPT Sidang Tugas Akhir "Analisis Kinerja Struktur Rangka Beton Bertulang deng...laura aulia
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan mengetahui kinerja dari struktur menggunakan metode pushover analysis. Bresing di tempatkan pada sisi terluar bangunan pada keseluruhan lantainya. Pemodelan struktur gedung dilakukan pada gedung perkantoran 8 lantai yang didesain berdasarkan SNI 1726:2012, SNI 2847:2013 dan SNI 1727:2013. Hasil perancangan ini diperoleh dimensi elemen struktur balok, kolom dan pelat. Berdasarkan hasil pushover analysis diketahui bahwa pada titik kinerja struktur arah-x simpangan maksimum (maximum drift) diperoleh sebesar 0,00278 sehingga level kinerja struktur berdasarkan batas simpangan menurut metode ATC-40 dan FEMA-356 termasuk pada level Immediate Occupancy (IO).
Distribusi Beban Tegangan, Sejarah Konstruksi Perkerasan, Jenis Konstruksi Lainnya, Struktur Perkerasan, Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course), Lapisan pondasi atas (base course), Lapisan Permukaan (Surface Course), Perkerasan Kaku (rigid pavement) , Perkembangan perkerasan kaku, Jenis-jenis perkerasan jalan beton semen, Perkerasan Komposit
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Video tidak dapat ditampilkan karena file terlalu besar, silahkan email ke : noussevarenna@gmail.com atau dm ke instagram : noussevarenna
1. PROYEK ARKADIA - JAKARTA
PT. PP (PERSERO)
PP
ARKADIA OFFICE PARK PROJECT
PT. PP (PERSERO)
BRANCH III
JAKARTA
2. PROJECT DESCRIPTION
1. Project Name : Arkadia Office Park Tower F, Jakarta
2. Project Location : Jl. TB. Simatupang Kav 88
3. Owner : PT. Loka Mampang Indah Realty
4. Architect Consultant : PT. Sekawan Designinc Arsitek
5. Structure Consultant : PT. TTW Indonesia
6. M & E Consultant : PT Metakom Pranata
7. Quantity Surveyor : PT. WT Partnership
8. Commencement of Work: 03 August 2007
9. Finish of work : 03 August 2008
10. Maintenance Period : 12 month after first taking over
11. Present Progress : 72.42 %
PROYEK ARKADIA OFFICE PARK
PT. PP (Persero)
INTRODUCTION
3. PROJECT OVERVIEW
PROYEK ARKADIA OFFICE PARK
PT. PP (Persero)
INTRODUCTION
A ) Arkadia Office Park Project consists of :
- Basement Parking 2 storey( M/E Room, Ground Water tanks, STP )
- Main building (Office) 20 storey
B) Landscape
C) Interior & Exterior Design
- Terrace
- Water Feature (Fountain)
5. LATAR BELAKANG
• EFEKTIVITAS :
Mampu mempercepat waktu pelaksanaan
• EFISIENSI :
Cost Saving
• RAMAH LINGKUNGAN (Green Construction):
- Tidak menghasilkan limbah zat kimia berbahaya
- Tidak menimbulkan kebisingan
- Tidak mempengaruhi muka air tanah
6. DASAR TEORI SOIL NAILING
• Soil nailing adalah salah satu metode konstruksi
perkuatan tanah menggunakan besi yang dimasukkan
ke dalam tanah dan ditutup dengan lapisan shotcrete
sehingga kekuatan tanah tetap stabil.
• Fitur yang paling menonjol dari soil nailing adalah
konstruksi top-downnya. Ekskavasi umumnya
dilakukan pada lapisan tiap 2 m dari bagian muka
tanah. Pada setiap lapisan yang digali, “nails”
dipasang dan permukaan dilapisi shotcrete, kemudian
lapisan berikutnya diperlakukan dengan cara yang
sama.
7. SEJARAH SOIL NAILING
• Pertama kali diterapkan di Prancis untuk membangun dinding
penahan tanah permanen pada tanah lunak. Proyek yang
dikerjakan pada tahun 1961 itu adalah proyek pertama yang
menggunakan “nail” baja untuk memperkuat dinding penahan
tanah. Eropa, terutama Prancis dan Jerman, menjadi negara
yang terdepan dalam bidang soil nailing.
• Proyek soil nailing di Portland, Amerika Serikat yang
digunakan untuk ekskavasi pondasi rumah sakit diterapkan
pada tanah dengan ketinggian 45 ft. Project Manager pada
proyek tersebut menyatakan bahwa soil nailing berhasil
mereduksi waktu konstruksi hingga 50% dan menghemat
biaya hingga 15% apabila dibandingkan dengan konstruksi
ground anchor yang konvensional.
8. KELEBIHAN SOIL NAILING
• Peralatan konstruksinya mudah dipindahkan dan dapat
digunakan pada lokasi yang sempit.
• Tekniknya fleksibel, mudah untuk dimodifikasi.
• Tidak menimbulkan kebisingan.
• Lebih sedikit gangguan pada properti/bangunan
disekitarnya.
• Membutuhkan ruang “shoring” yang lebih sedikit.
9. KELEMAHAN SOIL NAILING
• Metode soil nailing tidak dapat digunakan untuk tanah
jenuh air.
• Tidak cocok digunakan untuk tanah dengan gaya geser
yang sangat rendah, tidak juga pada pasir dan kerikil yang
kohesinya buruk.
• Lereng tanah harus dapat mempertahankan bentuknya
tanpa bantuan konstruksi penahan lain, pada saat proses
“nailing” berlangsung dan sebelum shotcrete diaplikasikan.
• Drainase baik adalah hal yang penting, terutama untuk
struktur yang permanen
10. DESAIN SOIL NAILING
Prosedur desain untuk struktur penahan tanah menggunakan soil nailing
harus memasukkan beberapa langkah berikut:
• Untuk struktur geometris (kedalaman dan inklinasi lereng terpotong), profil
tanah, dan pembebanan “boundary” (surcharge) yang telah ditentukan,
perkirakan gaya “nails” yang bekerja dan lokasi bidang longsor yang
potensial.
• Tentukan jenis penulangan (tipe, luas penampang melintang, panjang,
inklinasi dan jarak antar tulangan) dan pastikan kestabilan lokal pada tiap-
tiap level penulangan, yaitu pastikan ketahanan dari “nails” (kekuatan dan
kapasitas “pull out”) telah mencukupi untuk menahan gaya kerja rencana
dengan faktor keamanan yang dapat diterima.
• Pastikan kestabilan global dari struktur soil nailing dan tanah disekitarnya
terjaga selama dan sesudah ekskavasi dengan faktor keamanan yang
dapat diterima.
• Tentukan gaya-gaya yang bekerja pada permukaan lereng (contoh,
tekanan tanah lateral dan gaya dari nail pada sambungan) dan desain
permukaan lereng sesuai desain arsitektur.
• Untuk struktur permanen, tentukan pelindung korosi yang relevan dengan
kondisi lokasi.
• Tentukan sistem drainase untuk level piezometri air bawah tanah.
13. MEDIA SOIL NAILING
Soil nailing cocok digunakan untuk jenis tanah:
• Lempung
• Tanah berpasir
• Tanah batu yang telah melapuk
• Tanah terstratifikasi dan heterogen
Soil nailing tidak cocok digunakan untuk jenis tanah:
• Lempung plastis dan lunak
• Organik
• Tanah lepas (N<10), kepadatan rendah, dan jenuh air
14. APLIKASI SOIL NAILING
Soil Nailing dapat diaplikasikan pada:
• Stabilisasi lereng pada jalan raya.
• Lereng galian basement untuk gedung tinggi.
• Rangka terowongan untuk lereng terstratifikasi
yang curam dan tidak stabil.
20. METODE PEKERJAAN SOIL NAILING PADA PROYEK
ARKADIA
1
PEKERJAAN GALIAN TANAH S/D RENCANA SOIL NAILING 1
MENGGUNAKAN EXCAVATOR & DUMP TRUCK
1
2
3
4
BASMT 2
2
PEKERJAAN PENGEBORAN & INSTAL BESI D19 DI SOIL
NAILING 1 MENGGUNAKAN MAN POWER
1
2
3
4
BASMT 2
3
PEKERJAAN GROUTING DI AREA SOIL NAILING 1
MENGGUNAKAN MATERIAL GROUTING + MAN POWER
1
2
3
4
BASMT 2
4
- PEKERJAAN PEMBESIAN SHOTCRETE DENGAN MESH M7
- INSTALL PVC D50 HORIZONTAL PERLAYER JARAK 2 M
- PENGECORAN SHOCRETE FC 32 MPa MENGGUNAKAN MAN POWER
1
2
3
4
BASMT 2
21. METODE PEKERJAAN SOIL NAILING PADA PROYEK
ARKADIA
5
PEKERJAAN GALIAN TANAH S/D SOIL NAILING 2
MENGGUNAKAN EXCAVATOR & DUMP TRUCK
1
2
3
4
BASMT 2
8
6
PEKERJAAN PENGEBORAN & INSTAL BESI D19 DI SOIL
NAILING 2 MENGGUNAKAN MAN POWER
1
2
3
4
BASMT 2
7
1
2
3
4
BASMT 2
PEKERJAAN GROUTING DI SOIL NAILING 2
MENGGUNAKAN MAN POWER & CEMENT PASTE
1
2
3
4
BASMT 2
- PEKERJAAN PEMBESIAN SHOTCRETE DENGAN MESH M7
- INSTALL PVC D50 HORIZONTAL PERLAYER JARAK 2 M
- PENGECORAN SHOCRETE FC 32 MPa MENGGUNAKAN MAN POWER
22. METODE PEKERJAAN SOIL NAILING PADA PROYEK
ARKADIA
12
1
2
3
4
BASMT 2
9
1
2
3
4
BASMT 2
10
1
2
3
4
BASMT 2
11
1
2
3
4
BASMT 2
PEKERJAAN PEMBESIAN SHOTCRETE DENGAN MESH M7 & PENGECORAN
INSTALL PVC D50 HORIZONTAL PERLAYER JARAK 2 M
- SHOCRETE FC 32 MPa DI SOIL NAILING 4 MENGGUNAKAN MAN POWER
PEKERJAAN PENGEBORAN & INSTAL BESI D19 DI
SOIL NAILING 3 dan 4 MENGGUNAKAN MAN POWER
PEKERJAAN GALIAN TANAH S/D SOIL NAILING 3 dan 4
MENGGUNAKAN EXCAVATOR & DUMP TRUCK
PEKERJAAN GROUTING DI SOIL NAILING 3 dan 4
MENGGUNAKAN MAN POWER & CEMENT PASTE
23. PROSES PENGERJAAN SOIL NAILING PADA
PROYEK ARKADIA OFFICE PARK BLOK F
PEKERJAAN PENGEBORAN & INSTAL BESI D19 MENGGUNAKAN MAN POWER
PEKERJAAN GROUTING MENGGUNAKAN MATERIAL GROUTING + MAN POWER
24. PEKERJAAN PEMBESIAN SHOTCRETE DENGAN MESH M7
PEKERJAAN BEKISTING UNTUK SHOTCRETE F’C 32
PROSES PENGERJAAN SOIL NAILING PADA
PROYEK ARKADIA OFFICE PARK BLOK F
26. PERHITUNGAN SOIL NAILING PROYEK
ARKADIA OFFICE PARK BLOK F
N max = 65 kN/1m2 (working)
Mesh M7 central
1.0 m
300x300
100 (min)
200x200x8 PL
100
3D10 Bothways
27. PERHITUNGAN SOIL NAILING PADA PROYEK
ARKADIA OFFICE PARK BLOK F
1.0 m
M=1/12x65x12=5.5 kNm
200
300
150
Area punching shear
= 300 x 4 = 1200 mm
28. PERHITUNGAN SOIL NAILING PROYEK
ARKADIA OFFICE PARK BLOK F
M
1
12
65
1
2
5.417
M = 5.5 kNm
As
5.5 10
6
1.35
0.8 400
0.75
150
206.25
As = 206.25 mm2
pakai 3D10 (2 arah) = 237 mm 2
Punching shear diangkur
Nu 1.35 65
87.75
Nu = 88 kN
area punching shear = 300 x 4 = 1200 mm
8810
3
0.75
1200 150 50
( )
0.978
t = 0.98 MPa
t = 0.98 Mpa <
1
3
32
0.75
1.414
MPa
Perhitungan tulangan soil nailing
Ntarik ijin = 65 kN
Nu 1.35 65
Nu = 90 kN
As
90 10
3
0.8 400
As = 281 mm2 Pasang D22 ; A s = 380 mm2
29. GRAVITY WALL PILING WALL KANTILEVER PENJANGKARAN SOIL NAILING
• Berat sendiri gravity
wall mempengaruhi
kinerja gravity wall
untuk dapat menahan
tekanan tanah yang
berada
dibelakangnya.
• Piling wall biasa
digunakan pada tanah
yang lunak dan
tempat yang sempit.
• Teori umum desain
strukturnya adalah 1/3
diatas tanah dan 2/3
di bawah tanah.
• Dinding kantilever
biasanya terbuat dari
lapisan besi yang
relatif tipis, beton
“cast-in-place” atau
mortared masonry
(biasanya berbentuk
T terbalik).
• Dinding kantilever
merubah tekanan
horizontal dari
belakang dinding
menjadi tekanan
vertikal pada tanah
dibawahnya.
• Dinding menggunakan
kabel yang dijangkarkan
pada batu atau tanah
dibelakang dinding
tersebut.
• Dinding ini sangat
berguna untuk menahan
beban yang besar
ataupun untuk
menghasilkan dinding
yang tipis.
• Besi dimasukkan ke
dalam tanah seperti paku
kemudian dilapisi oleh
lapisan shotcrete yang
terdiri atas wiremesh.
• Soil nailing cocok
digunakan pada jenis
tanah: lempung, tanah
berpasir, batu yang telah
melapuk, tanah
terstratifikasi dan
heterogen.
• Soil nailing tidak cocok
digunakan pada jenis
tanah: lempung plastis
dan lunak, organik,
tanah lepas (N<10),
kepadatan rendah dan
tersaturasi
PERBANDINGAN SOIL NAILING DENGAN
DINDING PENAHAN TANAH LAINNYA