Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Abdul Ghofur
Perbedaan dan penjelasan dasar antara mineral, batuan dan bijih dalam bidang ilmu metalurgi ekstraksi. Mineral adalah padatan non-organik yang terbentuk seacara alami dimana memiliki komposisi kimia yang spesifik dan struktur kristal yang khas. Sementara rock adalah batuan (berupa padatan) yang terbentuk dari 2 mineral atau lebih. Dan ore (bijih) adalah pasir, tanah atau batuan yang mengandung cukup mineral yang berguna untuk diolah menjadi barang ekonomi seperti besi-baja, tembaga, emas, dan lain-lainnya.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
Perbedaan Mineral, Rock (Batuan), dan Ore (Bijih)Abdul Ghofur
Perbedaan dan penjelasan dasar antara mineral, batuan dan bijih dalam bidang ilmu metalurgi ekstraksi. Mineral adalah padatan non-organik yang terbentuk seacara alami dimana memiliki komposisi kimia yang spesifik dan struktur kristal yang khas. Sementara rock adalah batuan (berupa padatan) yang terbentuk dari 2 mineral atau lebih. Dan ore (bijih) adalah pasir, tanah atau batuan yang mengandung cukup mineral yang berguna untuk diolah menjadi barang ekonomi seperti besi-baja, tembaga, emas, dan lain-lainnya.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
The SlideShare 101 is a quick start guide if you want to walk through the main features that the platform offers. This will keep getting updated as new features are launched.
The SlideShare 101 replaces the earlier "SlideShare Quick Tour".
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanahnyampling.com
SNI 6989.58.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Tanah, Silahkan Kunjungi Blog Saya di
https://www.nyampling.com/2019/01/penentuan-lokasi-dan-titik-pengambilan_21.html
Similar to sni tata cara pengukuran aliran permukaan (9)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
sni tata cara pengukuran aliran permukaan
1. STANDARISASI PENGELOLAAN DAN TEKNOLOGI
SUMBER DAYAAIR
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Disajikan oleh : MUNFARID
NIM :
135060400111035
2. SNI
STANDAR NASIONAL INDONESIA
SNI 03-3410-1994 (Review)
“Metode Pengukuran Pola Aliran Pada Model Fisik”
SNI 3410:2008
“Tata Cara Pengukuran Pola Aliran Pada Model Fisik”
3. Aliran air mempunyai pola berupa arah, bentuk, dan macam aliran yang selalu berubah dan
sulit untuk diramalkan. Melalui Uji Model Hidraulik Fisik diharapkan dapat melakukan
pengamatan terhadap fenomena aliran air dengan menirukan suatu kondisi dalam skala kecil.
Pola aliran yang terjadi sangat berpengaruh dan merupakan suatu faktor penting dalam
perencanaan suatu bangunan keairan. Penggunaan standar ini akan memberikan kemudahan
dalam pengumpulan data pola aliran sebagai hasil pengamatan aliran dengan uji model
hidraulik fisik.
PENDAHULUAN
6. Tata Cara Pengukuran Pola Aliran
Pada Model Fisik
SNI 3410:2008
(REVISI SNI 03-3410-1994)
7. Standar Nasional Indonesia (SNI) 3410:2008 “Tata Cara Pengukuran Pola Aliran Pada Model
Fisik” merupakan revisi dari SNI 03-3410-1994 “Metode Pengukuran Pola Aliran Pada Model Fisik’’.
SNI 3410:2008
Adapun perubahan standar disusun oleh Panitia Teknis Bangunan Konstruksi dan Rekayasa Sipil
pada Sub Panitia Teknik Bidang Sumber Daya Air dengan perubahan :
• Judul,
• Penambahan istilah dan definisi,
• Penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara pengujian,
• Pembuatan bagan alir,
• Perbaikan gambar,
• Pembuatan contoh formulir
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standarisasi Nasional 08:2007 dan dibahas pada
rapat konsensus 5 Oktober 2006 di Bandung dengan melibatkan para nara sumber dan lembaga terkait.
Friday, April 15, 2016
8. Standar ini menetapkan tata cara pengukuran pola aliran pada model fisik dengan dasar
tetap yang menggunakan zat pewarna dan benda apung. Tata cara ini meliputi pokok bahasan
ketentuan dan persyaratan serta cara pengukuran pola aliran pada suatu model fisik dengan dasar
tetap. Tata cara ini tidak membahas mengenai masalah keselamatan dan keamanan saat
pengukuran.
RUANG LINGKUP
SNI 3410:2008 Friday, April 15, 2016
9. SNI 03-1724,Tata cara perencanaan umum dan analisis hidrologi dan hidraulik untuk desain
bangunan di sungai.
SNI 03-2411,Tata cara pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat ukur arus
dan pelampung.
ACUAN NORMATIF
SNI 3410:2008 Friday, April 15, 2016
10. Model fisik
suatu bentuk tiruan dari keadaan sebenarnya berdasarkan skala yang
ditentukan
Pola aliran
arah, bentuk dan macam aliran yang terjadi
Pusaran aliran
aliran yang berbentuk pusaran merupakan aliran lemah yang menunjukkan
kemungkinan terjadinya endapan di lokasi tersebut
Zat pewarna
zat yang dipergunakan untuk memberi warna pada air
ISTILAH DAN DEFINISI
SNI 3410:2008
Aliran mati
aliran yang terhenti pada suatu lokasi (dead area) dan
merupakan indikasi terjadinya endapan pada lokasi tersebut.
Aliran utama
merupakan aliran yang berjalan menerus sepanjang saluran dari
awal sampai akhir pengamatan
Benda apung
alat yang terbuat dari bahan tertentu dan dapat terapung di
permukaan air, tidak berubah sifat dan bentuknya
Debit prototipe
jumlah atau volume air yang mengalir melewati suatu
penampang melintang saluran, sungai atau jalur air yang lain per
satuan waktu
Debit model
jumlah atau volume air yang mengalir melewati suatu tampang
di model persatuan waktu
Friday, April 15, 2016
11. KETENTUAN DAN PERSYARATAN
SNI 3410:2008
LOKASI PENYELIDIKAN:
Air yang dipergunakan untuk model pengaliran harus cukup jernih sehingga
dasar model dapat terlihat jelas serta cukup bersih.
Temperatur air adalah temperatur ruangan yaitu antara 20 ºC s.d 35 ºC.
Cuaca harus cukup baik, kecepatan angin yang menerpa tidak boleh
mempengaruhi jalannya aliran model, kecepatan tersebut tidak boleh
melebihi 0,3 m/s.
Jika dilakukan pada laboratorium outdoor harus dibuat penangkal angin
dengan tenda atau bahan lainnya yang dapat menahan terpaan angin ke
benda apung Telah tersedia data tampang (penampang) melintang dan
data situasi dalam bentuk gambar dan bangunan saluran model fisik telah
siap.
DATA :
Data debit aliran dan tinggi muka air harus tetap dan tidak
berubah-ubah selama dilakukan pengamatan dan
pengukuran dalam pengujian aliran model.
Telah tersedia data tampang (penampang) melintang dan
data situasi dalam bentuk gambar dan bangunan saluran
model fisik telah siap.
Friday, April 15, 2016
12. KETENTUAN DAN PERSYARATAN
SNI 3410:2008
PERALATAN DAN BAHAN UNTUK PENGUKURAN :
• PERALATAN
o Peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan baik, alat hitung
dan alat gambar juga dalam keadaan laik pakai.
o Meteran yang dipakai harus mempunyai panjang minimum selebar
penampang melintang saluran model.
o Peralatan kamera foto atau video dalam keadaan baik dan laik pakai
o Formulir isian untuk pengukuran jarak jika diperlukan.
o Alat tulis.
o Telah tersedia data tampang (penampang) melintang dan data situasi
dalam bentuk gambar dan bangunan saluran model fisik telah siap.
• BAHAN PENUNJANG
o Benda apung yang dipergunakan sebagai sarana pengamat harus
dapat diposisikan dengan bantuan pemberat yang digantung dengan
tali sehingga ±1/3 bagian berada di atas permukaan air, biasanya
berbentuk bundar untuk mengimbangi aliran (lihat Lampiran A,
Gambar A.2).
o Panjang tali pemberat disesuaikan dengan kedalaman aliran sehingga
gerakan benda apung menggambarkan aliran secara keseluruhan.
o Benda apung dibuat dari bola pingpong yang tidak mudah menyerap
air dan tidak mudah rusak.
o Pemberat benda apung sesuai dengan kebutuhan.
o Jika dipergunakan zat pewarna harus tidak mudah larut dalam air
secara homogen dan berwarna kontras.
Friday, April 15, 2016
13. PETUGAS DAN PENANGGUNG JAWAB
SNI 3410:2008
Petugas dan penanggung jawab pengukuran pola aliran harus mencantumkan : nama, tanda tangan, hari dan
tanggal pengukuran pada formulir kerja dengan jelas.
Petugas pengukuran harus memenuhi persyaratan kompetensi yang berlaku atau berpendidikan minimal
sekolah kejuruan tingkat menengah atas jurusan bangunan air berpengalaman dalam uji model hidraulik
minimal 3 tahun.
Penanggung jawab pengukuran harus harus memenuhi persyaratan kompetensi yang berlaku atau
berpendidikan minimal S1 atau yang setingkat jurusan hidro dan berpengalaman dalam uji model hidraulik
sekurangnya 3 tahun.
Friday, April 15, 2016
14. PELAKSANAAN PENGUKURAN POLA ALIRAN DENGAN BENDA APUNG
SNI 3410:2008
PELAKSANAAN :
1. Tentukan titik-titik pada penampang melintang awal, minimum 3 titik (lihat Lampiran A, Gambar A.3).
2. Lepaskan benda apung perlahan-lahan serentak untuk 3 benda apung pada titik-titik yang telah ditentukan pada butir 1).
3. Baca dan catat jarak benda apung dari patok kiri pada penampang-penampang melintang yang dilaluinya langsung pada gambar
situasi yang sudah disediakan.
4. Tambah titik-titik pengukuran pada penampang melintang yang terjadi pengumpulan arah aliran.
5. Ulangi langkah seperti pada butir 1) sampai butir 4), dengan penampang melintang butir 4) sebagai penampang melintang awal
hingga batas akhir model.
6. Pengukuran pola aliran dapat juga dilakukan dengan bantuan foto atau juga video pada tampang yang telah dilengkapi dengan
jejaring angka jarak di atasnya .
Friday, April 15, 2016
17. PELAKSANAAN PENGUKURAN POLA ALIRAN DENGAN ZAT WARNA
SNI 3410:2008
PELAKSANAAN :
1) Tuangkan zat pewarna selebar penampang melintang dengan waktu yang sama, dan tidak menimbulkan gelombang yang mempengaruhi aliran.
2) Baca dan catat posisi warna tercepat pada setiap penampang melintang.
3) Ulangi penuangan zat pewarna pada tempat yang sudah tidak dapat diamati.
4) Ulangi butir 1) sampai butir 3) dengan cara yang sama hingga batas-batas yang ditentukan pada model.
PELAKSANAAN PENGUKURAN PUSARAN ALIRAN DAN SEJENISNYA :
1. Lihat tempat-tempat yang terdapat pusaran aliran dan sejenisnya.
2. Tuangkan zat pewarna pada awal terjadinya arus.
3. Ukur panjang aliran putar, searah dengan aliran, mulai awal berputarnya hingga akhir putaran.
4. Ukur lebar aliran putar, searah dengan penampang melintang, dari tepi air hingga batas terjadinya putaran.
5. Ulangi butir 1) sampal butir 4) dengan cara yang sama pada tempat-tempat yang terdapat arus yang dimaksud.
6. Penggambaran pola aliran untuk butir 3) sampai butir 5) dapat dilakukan langsung pada gambar situasi saluran yang diplot pada suatu kertas grafik sistem kisi. Ke arah mana
bola atau zat warna bergerak dapat langsung dibuat sketsa pada gambar tersebut sehingga dapat digambarkan pola alirannya.
Friday, April 15, 2016