Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan penalaran deduktif)
1. Rangkuman Materi
SBMPTN 2013
SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI
Disertai Teori Ringkas dan Pembahasan Soal
Tes Potensi Akademik
(TPA)
Disusun Oleh :
Pak Anang
2. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1
Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
Ringkasan Materi SBMPTN Tes Potensi Akademik (TPA)
Penalaran Deduktif (Penarikan Kesimpulan)
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
B. PENALARAN DEDUKTIF
Pada penalaran deduktif adik-adik dituntut kemampuan untuk menarik sebuah kesimpulan
(konklusi) dari fakta-fakta yang telah disediakan pada soal. Fakta-fakta tersebut berupa premis,
pernyataan atau proposisi.
1. KONKLUSI (Penarikan Kesimpulan)
Pada tes konklusi atau penarikan kesimpulan yang perlu ditekankan adalah tes ini bukan
menguji kemampuan berbahasa Indonesia. Akan tetapi lebih dari itu, tes konklusi atau
penarikan kesimpulan ini menguji kemampuan anda dalam mengolah fakta yang tersedia
pada soal untuk kemudian menarik kesimpulan yang tepat.
Disini, kemampuan adik-adik dalam memahami premis dan menarik kesimpulan sangat
diutamakan. Silahkan diingat kembali pada pelajaran Matematika SMA kelas X tentang βLogika
Matematikaβ pada subbab penarikan kesimpulan. Bagaimana cara menarik kesimpulan yang
benar. Itu adalah dasar yang diperlukan dalam menarik kesimpulan pada tipe soal SBMPTN.
Ups, tapi tidak cukup itu saja yang diperlukan. Kemampuan adik-adik dalam memanipulasi
informasi tanpa merubah maknanya dan mengambil kesimpulan secara logis (bukan secara
perasaan) juga merupakan salah satu hal penting yang perlu dipelajari lagi.
Di kelas X SMA tentunya adik-adik masih ingat tentang penarikan kesimpulan berikut:
1. Modus Ponens
π β π
π
β΄ π
Jika hujan turun maka Sinta memakai payung.
Sinta memakai payung.
Maka kesimpulannya adalah hujan turun.
2. Modus Tollens
π β π
βΌ π
β΄ βΌ π
Jika saya lulus tes SBMPTN maka saya akan dibelikan sepeda motor.
Saya tidak dibelikan sepeda motor.
Maka kesimpulannya adalah saya tidak lulus tes SBMPTN.
3. Silogisme (Silogisme Hipotesis)
π β π
π β π
β΄ π β π
Jika saya belajar giat maka saya akan wisuda tepat waktu.
Jika saya wisuda tepat waktu maka saya akan cepat menikah.
Maka kesimpulannya adalah jika saya belajar giat maka saya akan cepat menikah.
3. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2
Nah selain ketiga jenis penarikan kesimpulan tersebut masih ada lagi bagaimana cara
penarikan kesimpulan yang lain, yaitu:
4. Silogisme Kategorial
(Akan di bahas lebih lanjut di halaman berikutnya).
π = π‘πππ πππππππβ
π = π‘πππ π π’ππ¦ππ
π = π‘πππ ππππππππ‘
Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4
π β π π β π π β π π β π
π β π π β π π β π π β π
π β π π β π π β π π β π
Silogisme Kategorik Tipe 1
Semua tumbuhan memerlukan air.
Akasia adalah tumbuhan
Maka kesimpulannya adalah akasia memerlukan air.
Silogisme Kategorik Tipe 2
Tidak ada pemain AC Milan yang berasal dari Indonesia.
Semua pemaian Timnas berasal dari Indonesia.
Maka kesimpulannya adalah tidak ada permain Timnas yang bermain di AC Milan.
Silogisme Kategorik Tipe 3
Semua koruptor adalah penjahat.
Semua koruptor harus ditangkap oleh KPK.
Maka kesimpulannya adalah beberapa yang ditangkap KPK adalah penjahat.
(ππ’πππ π πππ’π π¦πππ πππ‘ππππππ πΎππΎ πππππβ πππππβππ‘!)
Silogisme Kategorik Tipe 4
Tidak ada koruptor yang mau ditangkap KPK.
Semua yang ditangkap KPK harus diperiksa di pengadilan.
Maka kesimpulannya beberapa yang diperiksa di pengadilan adalah bukan koruptor.
5. Silogisme Disjungtif
Tipe 1 Tipe 2
π β¨ π π β¨ π
βΌ π π
β΄ π β΄ βΌ π
Silogisme Disjungtif Tipe 1
Penjahat itu lari ke Solo atau Yogyakarta.
Penjahat itu tidak lari ke Solo
Maka kesimpulannya adalah penjahat itu lari ke Yogyakarta
Silogisme Disjungtif Tipe 2
Penjahat itu lari ke Solo atau Yogyakarta.
Penjahat itu lari ke Yogyakarta
Maka kesimpulannya adalah penjahat itu tidak lari ke Solo.
4. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3
6. Silogisme Alternatif
Tipe 1 Tipe 2
π β¨ π π β¨ π
π βΌ π
β΄ βΌ π β΄ π
Silogisme Alternatif Tipe 1
Heru berbaju putih atau tidak putih
Heru berbaju putih
Maka kesimpulannya adalah Heri bukan tidak berbaju putih.
Silogisme Alternatif Tipe 2
Heru berbaju putih atau tidak putih
Heru bukan tidak berbaju putih
Maka kesimpulannya adalah Heri berbaju putih.
7. Dilema Konstruktif
π β π
π β π
π β¨ π
β΄ π β¨ π
Jika hari minggu maka saya jogging.
Jika lulus ujian maka saya senang.
Hari minggu atau lulus ujian.
Maka kesimpulannya adalah saya joging atau saya senang.
8. Dilema Destruktif
π β π
π β π
βΌ π β¨ βΌ π
β΄ βΌ π β¨ βΌ π
Jika hari minggu maka saya jogging.
Jika lulus ujian maka saya senang.
Saya tidak joging atau saya tidak senang.
Maka kesimpulannya adalah bukan hari minggu atau saya tidak lulus ujian.
9. Dilema Dua Arah
π β π
π β π
π β¨ βΌ π
β΄ π β¨ βΌ π
Jika hari minggu maka saya jogging.
Jika lulus ujian maka saya senang.
Hari minggu atau saya tidak senang.
Maka kesimpulannya adalah saya joging atau saya tidak lulus ujian.
5. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4
10. Simplifikasi Konjungtif
Tipe 1 Tipe 2
π β§ π π β§ π
β΄ π β΄ π
Simplifikasi Konjungtif Tipe 1
Sinta anak pandai dan kreatif.
Maka kesimpulannya adalah Sinta anak pandai.
Simplifikasi Konjungtif Tipe 2
Sinta anak pandai dan kreatif.
Maka kesimpulannya adalah Sinta anak kreatif.
11. Penjumlahan Disjungtif
π
β΄ π β¨ π
Cynthia adalah gadis yang cantik.
Maka kesimpulannya adalah Cynthia adalah gadis yang cantik atau memiliki tubuh seksi.
12. Konjungsi
π
π
β΄ π β§ π
Yusuf mengambil kuliah jurusan Matematika.
Yusuf mengulang mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak.
Maka kesimpulannya adalah Yusuf mengambil kuliah jurusan Matematika dan mengulang
mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak.
6. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5
13. Komposisi
π β π
π β π
β΄ π β (π β§ π)
Jika saya lulus ujian maka saya akan dibelikan sepeda motor baru.
Jika saya lulus ujian maka saya akan senang.
Maka kesimpulannya adalah jika saya lulus ujian maka saya akan senang dan dibelikan
sepeda motor baru.
14. Teorema De Morgan
βΌ (π β§ π)
β΄ βΌ π β¨ βΌ π
Tidak benar bahwa saya malas dan saya nakal.
Maka kesimpulannya adalah saya tidak malas atau saya tidak nakal.
Nah, jadi sekarang adik-adik sudah memiliki dasar logika untuk mengerjakan soal-soal
SBMPTN pada bagian Tes Potensi Akademik.
Sekarang mari kita lanjutkan pembahasan lebih detail pada Proposisi dan Silogisme Kategorik
pada pembahasan SMART SOLUTION TPA SBMPTN di halaman berikutnya....
7. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6
PROPOSISI
Proposisi adalah pernyataan yang terdiri dari dua term yaitu subyek dan predikat dan dapat
dinilai benar atau salahnya. Dalam logika, proposisi hanya bisa benar atau salah, tetapi tidak
kedua-duanya. Artinya tidak mungkin setengah benar atau setengah salah.
Benar salahnya proposisi tergantung pada hal yang dibicarakan. Jika membicarakan tentang
benda alamiah, maka kebenarannya adalah harus sesuai dengan kenyataannya (teori
korespondensi), dan jika yang dibicarakan adalah tentang kesepakatan atau persetujuan
bersama, maka kebenarannya adalah harus sesuai dengan hasil kesepakatan atau persetujuan
tersebut (teori koherensi).
Proposisi tersusun dari empat bagian penting, yaitu:
Kuantor + Subyek + Kopula + Predikat
ππππ’π + ππ¦πβ + πππππβ + ππππ-ππππ
ππππππππ + π ππππππ + ππ’πππ + ππ’ππ’
Dua bagian utama dari proposisi adalah:
1. Term sebagai Subyek : hal yang diterangkan dalam proposisi, berhubungan dengan
kuantitas proposisi.
Ada dua jenis subjek:
a. Subyek universal : mencakup semua yang dimaksud oleh subyek. Subyek universal ini
disertai dengan kuantor universal.
b. Subyek partikular : mencakup hanya sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh
subyek. Subyek partikular ini disertai dengan kuantor eksistensial.
2. Term sebagai Predikat : hal yang menerangkan dalam proposisi, berhubungan dengan
kualitas proposisi.
Ada dua jenis predikat:
a. Predikat afirmatif : sifat mengiyakan hubungan antara predikat dengan subyek.
b. Predikat negatif, mengingkari adanya hubungan antara predikat dengan subyek atau
meniadakan hubungan subyek dengan predikat.
Dua bagian lain yang menyertai proposisi:
3. Kopula : hal yang mengungkapkan hubungan antara subyek dan predikat. Kata yang biasa
digunakan sebagai kopula βadalahβ, βialahβ, βbukanβ, βtidakβ. Kopula kadang dituliskan
dalam kalimat, kadang tersembunyi, tetapi harus selalu ditulis bila mengingkarkan.
4. Kuantor : pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksud oleh subjek.
Ada dua jenis kuantor:
a. Kuantor Universal : berlaku untuk semua anggota himpunan. Kata yang sering
digunakan adalah βsemuaβ atau βsetiapβ.
b. Kuantor Eksistensial : berlaku untuk setidaknya ada satu anggota himpunan. Kata yang
sering digunakan adalah βadaβ, βsebagianβ, βbeberapaβ, atau βsementaraβ.
8. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7
JENIS PROPOSISI
Apabila proposisi dilihat berdasarkan hubungan antara kuantitas pada term subyek dan
kualitas pada term predikat, maka proposisi dapat dibedakan menjadi tujuh buah proposisi
seperti yang terlihat pada diagram di bawah ini:
Ekuivalen
Afirmatif
Implikasi
Universal
Negatif Eksklusif
Proposisi
Inklusif
Afirmatif
Implikasi
Partikular
Inklusif
Negatif
Implikasi
9. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8
1. Proposisi Universal Afirmatif
Semua S adalah P
a. Proposisi Universal Afirmatif Ekuivalen
Semua S adalah P
Semua P adalah S
Contoh:
ππππ’π ππππ’π ππ πππππβ πππππ’πππ¦π.
Diagram Venn:
Subyek : Manusia
Predikat : Berbudaya
Sehingga interpretasi contoh kalimat tersebut bisa diperluas menjadi:
1. ππππ’π ππππ’π ππ πππππβ πππππ’πππ¦π
2. ππππ’π π¦πππ πππππ’πππ¦π πππππβ ππππ’π ππ
b. Proposisi Universal Afirmatif Implikasi
Semua S adalah P
Sebagian P bukan S
Contoh:
ππππ’π ππππ’π ππ πππππβ ππππ‘πππ ππ’βππ.
Diagram Venn:
Subyek : Manusia
Predikat : Ciptaan Tuhan
TIPS:
Diagram Venn di atas memiliki tiga daerah yaitu:
1. Semua warna merah ada di dalam warna biru.
2. Sebagian warna biru terletak di daerah bukan merah.
3. Warna biru ternyata tidak hanya terletak di daerah berwarna merah.
Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi:
1. ππππ’π ππππ’π ππ πππππβ ππππ‘πππ ππ’βππ.
2. ππππππππ ππππ‘πππ ππ’βππ ππ’πππ ππππ’π ππ.
3. πΆπππ‘πππ ππππ’π ππ ππ’πππ βπππ¦π ππππ’π ππ
10. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9
2. Proposisi Universal Negatif
Tidak seperti proporsi yang lain, proposisi Universal Negatif hanya memiliki satu bentuk
eksklusif yaitu Proposisi Universal Negatif Eksklusif.
a. Proposisi Universal Negatif Eksklusif
Semua S bukan P
Contoh:
ππππ’π ππππ’π ππ πππππβ ππ’πππ πππππππ.
Diagram Venn:
Subyek : Manusia
Predikat : Kambing
TIPS:
Diagram Venn di atas memiliki dua daerah:
1. Semua warna merah tidak terletak di warna biru.
2. Semua warna biru tidak terletak di warna merah.
Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi:
1. ππππ’π ππππ’π ππ ππ’πππ πππππππ.
2. ππππ’π πππππππ ππ’πππ ππππ’π ππ.
3. Proposisi Partikular Afirmatif
Sebagian S adalah P
a. Proposisi Partikular Afirmatif Inklusif
Sebagian S adalah P
Sebagian P adalah S
Contoh:
ππππππππ πππππ πΌππππππ ππ πππππβ πππ‘π’ππ’πππ ππ πππ.
Diagram Venn:
Subyek : Orang Indonesia
Predikat : Keturunan Asing
TIPS:
Diagram Venn di atas memiliki empat daerah:
1. Sebagian merah berada di biru.
2. Sebagian biru berada di merah.
3. Sebagian merah tidak berada di daerah biru.
4. Sebagian biru tidak berada di daerah merah.
Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi:
1. ππππππππ πππππ πΌππππππ ππ πππππβ πππ‘π’ππ’πππ ππ πππ.
2. ππππππππ πππ‘π’ππ’πππ ππ πππ πππππβ πππππ πΌππππππ ππ.
3. ππππππππ πππππ πΌππππππ ππ ππ’πππ πππ‘π’ππ’πππ ππ πππ.
4. ππππππππ πππ‘π’ππ’πππ ππ πππ ππ’πππ πππππ πΌππππππ ππ.
11. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10
b. Proposisi Partikular Afirmatif Implikasi
Sebagian P adalah S
Sebagian P bukan S
Contoh:
ππππππππ ππππππ‘π π·ππ πππππβ ππππππ‘π πππ .
Diagram Venn:
Subyek : Anggota MPR
Predikat : Anggota DPR
TIPS:
Diagram Venn di atas memiliki tiga daerah yaitu:
1. Sebagian warna biru terletak di daerah merah.
2. Sebagian warna biru terletak di daerah bukan merah.
3. Semua warna merah terletak di daerah biru.
Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi:
1. ππππππππ ππππππ‘π π·ππ πππππβ ππππππ‘π πππ .
2. ππππππππ ππππππ‘π π·ππ πππππβ ππ’πππ ππππππ‘π πππ .
3. ππππ’π ππππππ‘π πππ πππππβ ππππππ‘π π·ππ .
4. Proposisi Partikular Negatif
Sebagian S bukan P
a. Proposisi Partikular Negatif Inklusif
Contoh:
ππππππππ π ππππππ βπ’ππ’π ππ’πππ πβππ πππππ‘ππ.
Sebagian S bukan P
Sebagian P bukan S
Diagram Venn:
Subyek : Sarjana hukum
Predikat : Ahli politik
TIPS:
Diagram Venn di atas memiliki empat daerah:
1. Sebagian merah tidak berada di daerah biru.
2. Sebagian biru tidak berada di daerah merah.
3. Sebagian merah berada di daerah biru.
4. Sebagian biru berada di daerah merah.
Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi:
1. ππππππππ π ππππππ βπ’ππ’π ππ’πππ πβππ πππππ‘ππ.
2. ππππππππ πβππ πππππ‘ππ ππ’πππ π ππππππ βπ’ππ’π.
3. ππππππππ π ππππππ βπ’ππ’π πππππβ πβππ πππππ‘ππ.
4. ππππππππ πβππ πππππ‘ππ πππππβ π ππππππ βπ’ππ’π.
12. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11
b. Proposisi Partikular Negatif Implikasi
Contoh:
ππππππππ ππππ’π ππ ππ’πππ πππππ πΌππππππ ππ.
Sebagian P bukan S
Semua S adalah P
Diagram Venn:
Subyek : Orang Indonesia
Predikat : Manusia
TIPS:
Diagram Venn di atas memiliki dua daerah yaitu:
1. Sebagian warna biru terletak di daerah bukan merah.
2. Semua warna merah terletak di daerah biru.
Sehingga interpretasi kalimat contoh tersebut bisa diperluas menjadi:
1. ππππππππ ππππ’π ππ ππ’πππ πππππ πΌππππππ ππ.
2. ππππ’π πππππ πΌππππππ ππ πππππβ ππππ’π ππ.
13. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12
SILOGISME KATEGORIAL
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya berbentuk kategorial.
Contohnya: Bila S adalah himpunan subyek, dan P adalah himpunan predikat maka ada empat
bentuk kombinasi dari term proposisi:
Semua S adalah P.
Tidak ada S adalah P.
Sebagian S adalah P.
Sebagian S bukan P.
Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan
menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah
term penengah (middle term), dan middle term ini tidak pernah ditulis pada kesimpulan.
Contoh: Premis Mayor : ππππ’π π‘π’πππ’βππ πππππππ’πππ πππ.
Premis Minor : π΄πππ ππ πππππβ π‘π’πππ’βππ.
Kesimpulan : π΄πππ ππ πππππππ’πππ πππ.
Pada contoh diatas bisa term subyeknya adalah βππππ ππβ, term predikatnya adalah
βπππππππ’πππ πππβ dan term menengahnya adalah βπ‘π’πππ’βππβ.
14. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13
HUKUM PENARIKAN KESIMPULAN SILOGISME KATEGORIK
1. Silogisme harus terdiri dari 3 term, yaitu Subyek, Predikat dan Term Menengah.
2. Term penengah (M) tidak terdapat pada kesimpulan.
3. Setiap proposisi dirumuskan dalam bentuk proposisi A, E, I, O
A = Proposisi Universal Afirmatif (Semua S adalah P)
E = Proposisi Universal Negatif (Semua S bukan P/ Bukan S adalah P)
I = Proposisi Partikular Afirmatif (Sebagian S adalah P)
O = Proposisi Partikular Negatif (Sebagian S bukan P)
4. Sekurang-kurangnya satu premis harus positif.
a. Jika kedua premis merupakan proposisi negatif, maka tidak dapat diambil
kesimpulannya.
Contoh:
πππππ πππ ππππππ π¦πππ πππ’ πππ‘ππππππ. (Proporsi Negatif)
π΄πππ ππ’πππ ππππππ. (Proporsi Negatif)
(Tidak bisa ditarik kesimpulan)
b. Jika salah satu premis merupakan proposisi negatif, maka kesimpulannya juga harus
merupakan proposisi negatif.
Contoh:
ππππ’π π‘πππππ ππππ’ππ π π‘ππππ πππ π’πππ πππππ.
ππππππππ πππππππ‘ ππππππ’πππ π‘πππππππ ππππ’ππ π. (Proporsi Negatif)
ππππ, π πππππππ πππππππ‘ π‘ππππ πππ ππππππ. (Proporsi Negatif)
5. Sekurang-kurangnya satu premis harus universal.
a. Jika kedua premis merupakan proposisi partikular, maka kesimpulan yang diambil
adalah tidak sah karena kebenarannya tidak pasti.
Contoh:
ππππππππ πππππ πππ¦π πππππβ πππππ‘. (Proporsi Partikular)
ππππππππ ππππππππ πππππβ πππππ πππ¦π. (Proporsi Partikular)
ππππ, π πππππππ ππππππππ πππππβ πππππ‘????? (Belum tentu benar)
b. Jika dalam salah satu premis terdapat proposisi partikular, maka kesimpulannya juga
merupakan proposisi partikular.
Contoh:
ππππ’π π¦πππ βππππ πππππππ ππππ¦πβππ‘πππ.
ππππππππ πππππππ π‘ππππ ππππ¦πβππ‘πππ. (Proporsi Partikular)
ππππ, π πππππππ πππππππ π‘ππππ βππππ. (Proporsi Partikular)
c. Jika premis mayor adalah proposisi partikular dan premis minor adalah proposisi
negatif, maka tidak dapat ditarik kesimpulan.
Contoh:
ππππππππ ππ’πππ πππππππππππ ππ . (Proporsi Partikular)
ππ’πππ πππππ π π‘ππππ πππππππππππ ππ . (Proporsi Negatif)
(Tidak bisa ditarik kesimpulan)
6. Term predikat pada kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada
premis. Jika tidak, kesimpulannya menjadi salah.
Contoh:
πΎππππππ πππππβ ππ’πππ.
πππ€ππ ππ’πππππβ πΎππππππ.
πππ€ππ ππ’πππππβ ππ’πππ.
(Term predikat pada kesimpulan merupakan proposisi negatif,
sedangkan pada premis merupakan proposisi positif)
7. Term penengah harus bermakna sama, baik di dalam premis mayor ataupun minor. Jika
term menengah bermakna ganda, maka kesimpulannya salah.
Contoh:
π΅π’πππ ππππ’πππππ πππππ ππππππ‘.
π΄ππππ πππππβ ππ’πππ.
π΄ππππ πππππβ πππππ ππππππ‘?????
(Bulan pada premis mayor adalah nama salah satu benda langit,
sedangkan bulan pada premis minor adalah salah satu nama bulan dalam satu tahun)
15. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14
TIPS SUPERKILAT
Cara mudah untuk memahami bentuk silogisme kategorial ini adalah dijelaskan pada langkah-
langkah di bawah:
1. Kenali bentuk dasar dari silogisme kategorial.
Silogisme kategorial terdiri dari 3 bagian yaitu premis mayor (premis yang termnya
menjadi predikat dari kesimpulan), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi
subjek kesimpulan). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term
penengah (middle term), dan middle term ini tidak pernah ditulis pada kesimpulan.
Contoh: Premis Mayor : ππππ’π π‘π’πππ’βππ πππππππ’πππ πππ.
Premis Minor : π΄πππ ππ πππππβ π‘π’πππ’βππ.
Kesimpulan : π΄πππ ππ πππππππ’πππ πππ.
Pada contoh di atas bisa dilihat bahwa term mayor dan predikat dari kesimpulan adalah
βπππππππ’πππ πππβ, term minor dan subyek dari kesimpulan adalah βππππ ππβ dan term
menengahnya adalah βπ‘π’πππ’βππβ yang menghubungkan antara premis mayor dan premis
minor.
2. Bayangkan masing-masing term sebagai sebuah kategori.
Misalkan term βπ‘π’πππ’βππβ, adalah kategori yang menyusun semua yang bisa didefinisikan
sebagai tumbuhan.
3. Pahami masing-masing premis sebagai kombinasi dari empat bentuk berikut:
βSemua/Sebagian/Tidak ada + A + adalah/bukan + Bβ.
Ada empat bentuk kombinasi dari term proposisi:
a. Proposisi Universal afirmatif (dilambangkan A): Semua S adalah P.
b. Proposisi Universal negatif (dilambangkan E): Tidak ada S adalah P.
c. Proposisi Partikular afirmatif (dilambangkan I): Sebagian S adalah P.
d. Proposisi Partikular negatif (dilambangkan O): Sebagian S bukan P.
4. Tentukan bentuk silogisme yang muncul.
Jika dilihat dari letak term menengah, apakah menjadi subyek atau predikat pada premis,
maka silogisme dikelompokkan menjadi 4:
a. Silogisme Kategorial Tipe 1:
Premis Mayor : π β π
Premis Minor : π β π
Kesimpulan : π β π
b. Silogisme Kategorial Tipe 2:
Premis Mayor : π β π
Premis Minor : π β π
Kesimpulan : π β π
c. Silogisme Kategorial Tipe 3:
Premis Mayor : π β π
Premis Minor : π β π
Kesimpulan : π β π
d. Silogisme Kategorial Tipe 4:
Premis Mayor : π β π
Premis Minor : π β π
Kesimpulan : π β π
16. Bimbel Tes Potensi Akademik (TPA) SBMPTN 2013 by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15
5. Tentukan apakah silogisme tersebut valid atau tidak.
Dengan mengkombinasikan 4 kemungkinan variasi (A, E, I, O) untuk masing-masing
bagian, 3 bagian (premis mayor, premis minor, kesimpulan), dan empat variasi posisi.
Secara keseluruhan terdapat 256 bentuk kemungkinan dari silogisme. Namun dari
kombinasi 256 bentuk tersebut hanya 19 bentuk saja yang valid.
Secara gampangnya ada 16 variasi bentuk variasi premis mayor dan premis minor yang
mungkin dibuat, yaitu bisa dilihat pada tabel berikut:
Premis Mayor A A A A E E E E I I I I O O O O
Premis Minor A E I O A E I O A E I O A E I O
Valid/Tidak β β β β β Γ β Γ β Γ Γ Γ β Γ Γ Γ
Keenambelas kombinasi variasi bentuk silogisme kategorik tersebut adalah:
AA, AE, AI, AO, EA, EE, EI, EO, IA, IE, II, IO, OA, OE, OI, OO.
Dimana,
A= Proposisi Universal Afirmatif (Semua S adalah P)
E= Proposisi Universal Negatif (Semua S bukan P/ Bukan S adalah P)
I = Proposisi Partikular Afirmatif (Sebagian S adalah P)
O= Proposisi Partikular Negatif (Sebagian S bukan P)
Sekarang, coba lihat hukum penarikan kesimpulan silogisme kategorik di halaman 13!!!
4. βSekurang-kurangnya satu premis harus positif (afirmatif)β,
maka jelas EE, EO, OE, dan OO adalah variasi yang tidak valid!!!!!!!
5. βSekurang-kurangnya satu premis harus universalβ,
maka jelas II, IO, dan OI adalah variasi yang tidak valid!!!!!!!
5c. βJika premis mayor adalah proposisi partikular dan premis minor adalah proposisi
negatif, maka tidak dapat ditarik kesimpulanβ,
maka jelas IE juga adalah variasi yang tidak valid!!!!!!!
Jadi variasi bentuk silogisme yang valid adalah AA, AE, AI, AO, EA, EI, IA, dan OA.
Bentuk silogisme yang valid tersebut ditulis dalam jembatan kata-kata seperti berikut ini:
a. Bentuk pertama, hanya memiliki 4 bentuk yang valid:
Barbara, Celarent, Darii, Ferio.
1. Barbara: AAA-1
ππππ’π ππ’ππ’ππ πππππβ βππ€ππ.
ππππ’π ππππππ‘π πππππβ ππ’ππ’ππ.
π½πππ, π πππ’π ππππππ‘π πππππβ βππ€ππ.
2. Celarent: EAE-1
πππππ πππ π ππ π€π πππ΄ πππππ’πππππ π¦πππ πππππ’ππ.
ππππ’π π¦πππ πππ‘ππππππ πππππ π πππππβ π ππ π€π πππ΄ πππππ’πππππ.
π½πππ, π‘ππππ πππ π¦πππ πππ‘ππππππ πππππ π πππππβ πππππ’ππ.
3. Darii: AII-1
ππππ’π π ππ π€π πππ΄ π΄ππ‘πππππ π π‘πππβ ππ’ππ’π π’ππππ πππ πππππ.
ππππππππ π¦πππ ππππππππ‘-πππππ‘ π ππππππ πππππβ π ππ π€π πππ΄ π΄ππ‘πππππ π.
π½πππ, π πππππππ π¦πππ ππππππππ‘-πππππ‘ π ππππππ π‘πππβ ππ’ππ’π π’ππππ.
4. Ferio: EIO-1
πππππ πππ ππππ’ππ‘ππ π¦πππ πππππ πππ π’π πππππππ.
π΅πππππππ ππππππ‘π π·ππ πππππβ ππππ’ππ‘ππ.
π½πππ, ππππππππ ππππππ‘π π·ππ π‘ππππ πππππ πππ π’π πππππππ.