Sistem agribisnis kubis di Dusun Kranjang meliputi berbagai subsistem mulai dari penyediaan modal dan saprodi, budidaya produksi, hingga pemasaran kubis. Analisis faktor internal dan eksternal digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agribisnis kubis secara menyeluruh. Hasil analisis finansial menunjukkan prospek cerah pengembangan agribisnis kubis di lokasi tersebut.

2. 1

3. 2
 MENGKAJI
KUBIS

SISTEM AGRIBISNIS
MENGKAJI FAKTOR DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KUBIS
 MENGETAHUI PROSPEK KUBIS
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

SEBAGAI BAHAN INFORMASI BAGI
PETANI

SEBAGAI
PEMERINTAH
BAHAN
ACUAN

BAHAN
PUSTAKA
SEBAGAI
MAHASISWA
BAGI
BAGI

4. 3
POPULASI :60 ORANG PETANI KUBIS
SAMPEL :30 ORANG PETANI KUBIS (50%)
PRIMER : PRODUKSI, BIAYA, PENDAPATAN
SEKUNDER : JURNAL, ARTIKEL,HASIL PENELITIAN
SIMPLE RANDOM SAMPLING
(PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA)
PRIMER : WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN
QUESIONER (DAFTAR PERTANYAAN)
SEKUNDER : STUDI PUSTAKA

5. 4

6. 5
SUBSISITEM HULU
SUBSISTEM ON FARM
(SAPRODI DAN MODAL TERSEDIA)
(BUDIDAYA DAN PRODUKSI KUBIS)
SUBSISTEM HILIR
KELEMBAGAAN PENUNJANG
(PEMASARAN KUBIS)
(PEMERINTAH,SWASTA,PETANI)

7. 6
KEKUATAN
KELEMAHAN
1. Saprodi tersedia
1. Harga input tinggi
2. Modal mandiri
2. Modal terbatas
3. Potensi lahan
3. Lahan sewa
4. Tenaga kerja
4. Pendidikan petani rendah
5. Akses pasar
5. Lemahnya posisi petani
6. Kelembagaan penunjang
6. Kurang koord. kelembagaan

8. 7
PELUANG
ANCAMAN
1.Pangsa pasar lokal,nasional
dan internasional
1.Persaingan produksi
2.Prioritas pengembangan
pemerintah
3. Gangguan hama-penyakit
2. Perubahan iklim/cuaca
3.Stabilitas ekonomi,politik dan
keamanan
4. Liberalisasi perdagangan
4. Pembangunan infrastruktur
Pertanian
6. Menguatnya posisi
pembeli
5. Penanaman modal/investasi
5. Krisis ekonomi

9. 8

OPTIMALISASI PEMANFAATAN POTENSI LAHAN, MODAL
MANDIRI,TENAGA KERJA,SAPRODI DAN INFRASTRUKTUR
(STRATEGI SO)

PEMBERDAYAAN PETANI DAN KELEMBAGAAN PENUNJANG
AGRIBISNIS (STRATEGI WO)

MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK MELALUI
BUDIDAYA INTENSIF/SAPTA USAHATANI (STRATEGI ST)

EFISIENSI TEKNIS DAN ALOKATIF

10. 9
BIAYA PRODUKSI
: Rp.11.478.945,
PRODUKSI
: 14.180 Kg
HARGA
: Rp.3.575,-/Kg
PENERIMAAN
: Rp. 50.657.303,-
PENDAPATAN
: Rp. 39.178.359,-
B/C RATIO
: 3,4
BEP HARGA
: Rp. 810,-/Kg
BEP PRODUKSI
: 3.214 Kg
NPV
: 14.023.343
IRR
: 17,24 %
.

11. 10
 Sistem agribisnis kubis di Dusun
Kranjang meliputi penyediaan modal dan
saprodi, budidaya dan produksi hingga
pemasaran kubis.
 Berbagai faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi pengembangan
agribisnis kubis merumuskan suatu strategi
pengembangan agribisnis kubis dari hulu
hingga hilir.
 Pengembangan agribisnis kubis di Dusun
Kranjang memiliki prospek yang cerah
dilihat dari nilai analisis finansial B/C Ratio,
BEP, NPV dan IRR.