Metode harga pokok pesanan digunakan untuk menentukan biaya produksi per pesanan dengan mengumpulkan semua biaya langsung dan tidak langsung untuk setiap pesanan. Harga pokok per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi pesanan tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi. Metode ini memberikan manfaat untuk menentukan harga jual, menerima atau menolak pesanan, serta memantau laba rugi setiap pesanan.
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Pengertian sistem perhitungan biaya produk yang mengakumulasikan biaya menurut proses atau departemen dan membebankannya pada sejumlah besar produk yang hampir serupa
Tujuan Penggunaan
Menyediakan informasi bagi para manajer untuk menganalisis produk dan profitabilitas pelanggan serta menentukan harga, bauran produk, dan keputusan untuk perbaikan proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Pengertian sistem perhitungan biaya produk yang mengakumulasikan biaya menurut proses atau departemen dan membebankannya pada sejumlah besar produk yang hampir serupa
Tujuan Penggunaan
Menyediakan informasi bagi para manajer untuk menganalisis produk dan profitabilitas pelanggan serta menentukan harga, bauran produk, dan keputusan untuk perbaikan proses
3. Pengertian dan Konsep Metode
Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode
pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok
produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan
adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap
pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap
pesanan maupun untuk per satuan.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan
untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk
pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan.
4. Karakteristik Biaya Pesanan
- Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada
pesanan yang diterima.
- Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan
- Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu
biaya
pesanan, yang memuat rincian untuk
masing-masing pesanan.
- Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan
selesai.
- Biaya produksi epr unit dihitung, dengan membagi
total
biaya produksi dengan total unit yang
dipesan.
- Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya
normal
- Produk yang sudah selesai langsung diserahkan
pada
pemesan.
5. Kartu Biaya Pesanan
Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar
dalam penentuan biaya pesanan yang
mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap
pesanan.
Karena biaya diakumulasi setiap batch atau
loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan
bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung serta biaya overhead pabrik yang
dibebankan untuk suatu pesanan.
File kartu biaya pesanan yang belum selesai
dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan
untuk persediaan dalam proses.
6. Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan
Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk
dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu
dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara
individual.
Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua
golongan, yaitu: biaya langsung dan biaya tak
langsung.
BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara
langsung terhadap pesanan yang bersangkutan,
sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas
dasar tarif yang ditentukan di muka.
Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat
pesanan selesai.
Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara
membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada
pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam
7. Pengumpulan Biaya Produksi
dalam Metode Harga Pokok
Pesanan
Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)
Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
Langsung (BTKL)
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
(BOP)
Pencatatan Produk Selesai
8. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per
Pesanan
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan,
informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi
manajemen dalam :
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada
pemesan
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan terhadap
pesanan tertentu.
3. Memantau realisasi biaya produksi
4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan
5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan
barang
dalam proses yang disajikan dalam neraca.
6. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada
pemesan