SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK
MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA
BOGOR

SKRIPSI

Oleh :
Erick Ramdhani Sukaman
NPM : 1411904

JENJANG STRATA 1 (S1)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER BINANIAGA
BOGOR
2014
LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI

Judul

: PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA
STIKOM BINANIAGA BOGOR

Peneliti/Penulis

: Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904

Karya tulis Tugas Akhir ini telah diuji di depan penguji karya tulis ilmiah penelitian.
Pada tanggal,

2014

Dewan Penguji :

1.

.......................................................................

2.

.......................................................................

3.

.......................................................................

ii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul

: PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA
STIKOM BINANIAGA BOGOR

Peneliti/Penulis

: Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904

Karya tulis Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui sebagai karya tulis ilmiah penelitian.
Bogor,

2014

Disetujui Oleh :
Pembimbing I

Pembimbing II

R, Fitria Rachmawati, S.si, M.Kom
NIP : 11.120.0605

Dahlia Widhyastoeti, S.Kom
NIP : 11.120.1120

Ketua Program Studi
Sistem Informasi

Irmayansyah, M.Kom
NIP : 11.304.010

Wakil Ketua Bidang Akademik,

Ir. Hardi Jamhur
NIP : 11.393.002

iii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN
DAN PENULISAN ILMIAH TUGAS AKHIR
Judul

: PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA
STIKOM BINANIAGA BOGOR

Peneliti/Penulis

: Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904

Disetujui dan disahkan sebagai karya penelitian dan karya tulis ilmiah.
Bogor,

2014

Disahkan Oleh :

Ketua,

DR. Ismulyana Djan, SE, M.M
NIP : 11.310.002

iv | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
RIWAYAT PENULIS

Erick Ramdhani Sukaman dilahirkan di Kota
Bogor pada tanggal 13 April 1990 merupakan putra
kedua dari dua bersaudara, dari pasangan E. Harris
Sukaman S.Pd dan Eka Puspitasari S.Pd.
Erick Ramdhani Sukaman beralamat di Jalan
Pendekar, No. 27, RT:02/05, Kelurahan Cilendek Timur,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor 16112. Dengan
kontak yang dapat dihubungi:
HP

: 085697928163,

email :erick.ramdhani@gmail.com.
Erick Ramdhani Sukaman memulai jenjang akademisnya di TK Trisula pada tahun
1995, lalu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Cilendek Tengah Kota Bogor hingga lulus
pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 12 Kota Bogor hingga
lulus tahun 2005. Pada tahun 2005 di terima sebagai murid di SMA Negeri 10 Kota Bogor
dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Dan pada tahun 2010 diterima sebagai
mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bogor, dan memilih Sistem
Informasi (SI) sebagai jurusan yang ditempuh hingga lulus.

v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Erick Ramdhani Sukaman

NPM

: 1411904

Jurusan

: Sistem Informasi

Menyatakan dengan ini sebenarnya penelitian yang saya tulis benar-benar
merupakan hasil karya tulis sendiri, bukan merupakan pengambilalihan atau penjiplakan
hasil tulisan dan pemikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan dan pemikiran
saya pribadi. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Bogor, Januari 2014
Yang membuat pernyataan

Erick Ramdhani Sukaman

vi | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK
MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA
BOGOR
Erick Ramdhani Sukaman
erick.ramdhani@gmail.com
Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer, Bogor

ABSTRAK
Beasiswa merupakan pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau
orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan,
universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti. Dengan adanya ketentuan diatas maka
Stikom Binaniaga harus memenuhi prinsip dan pedoman. Namun dalam praktisnya seleksi
penerima beasiswa tidak berprinsip kepada pedoman yang telah ditetapkan. Karena setiap
perguruan tinggi memprioritaskan kriteria-kriteria yang berbeda. Dengan demikian
diperlukan kriteria yang tepat dalam menyeleksi penerima beasiswa tersebut. Sistem
pendukung keputusan menentukan alternatif nilai terbaik yang layak menerima beasiswa
menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria yang telah di tentukan.
Konsep dasar Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan ke suatu skala yang dapat di
perbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Dari kriteria yang ada dilakukan
proses perhitungan dari masing-masing kriteria untuk mendapatkan hasil alternatif terbaik
penerima beasiswa.
Kata Kunci : Simple Additive Weighting, beasiswa, kriteria.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
petunjuk-Nya maka penyusunan skripsi yang berjudul “Pendekatan Simple Additive
Weighting (SAW) Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga
Bogor” dapat diselesaikan.
Penyusunan karya tulis ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
ujian program Stara (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Binaniaga Bogor, salah satu
kompetensi yang harus dimiliki lulusan sarjana Sistem Informasi adalah implementasi
karya ilmiah kedalam ilmu pengetahuan yang telah melalui proses penelitian dan
penyusunan hasil penelitian yang diharapkan memberi kontribusi bagi ilmu pengetahuan
serta segi praktis bagi objek penelitian. Dalam skripsi ini dibahas bagaimana pendekatan
SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga Bogor.
Karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang lebih baik.
Akhir kata penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu sistem informasi pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiiiiin

Bogor, Januari 2014
Penyusun,

Erick Ramdhani Sukaman

viii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucakan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang sangat
berperan dalam proses penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat,
tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Ibu R. Fitria Rachmawati, S.Si selaku dosen pembimbing pertama, telah banyak
memberikan masukan dan bimbingan mengenai penulisan skripsi ini.
2. Ibu Dahlia Widhyastoeti, S.Kom selaku pembimbing kedua, telah membimbing dengan
sabar dan memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
3. Ibu Drs. Lina Herlina selaku Bagian Kemahasiswaan yang telah berkenan memberikan
izin untuk melakukan penelitian di STIKOM BINANIAGA BOGOR.
4. Bapak, ibu, kakak, dan saudara tercinta yang telah memberikan banyak doa dan
dorongan dalam penyelesaian penulisan skripsi maupun selama proses perkuliahan.
5. Rekan-rekan mahasiswa/i STIKOM BINANIAGA BOGOR yang telah memberikan
dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebut satu persatu, semoga Allah memberi ramat dan hidayah pada kalian
semua.
Semoga segala bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua pihak diberi
balasan oleh Allah SWT. Amiiin......

Bogor,

Januari 2014

Penulis

Erick Ramdhani Sukaman

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI ............................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN ............................................................... iv
RIWAYAT PENULIS ............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .......................................................................... vi
ABSTRAK ...........................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A.

Latar Belakang Penelitian ..................................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

C.

Maksud dan Tujuan .............................................................................................. 5

D.

Kegunaan Penelitian dan Manfaat ........................................................................ 5

E.

Ruang Lingkup dan Keterbatasan ........................................................................ 5

F.

Definisi Istilah ........................................................................................................... 5

BAB II KERANGKA TEORITIS............................................................................................ 7
A.

PENELITIAN RUJUKAN ....................................................................................... 7

B.

LANDASAN TEORI ............................................................................................... 8
1.
2.

Proses pengambilan keputusan ........................................................................... 8

3.

Beasiswa ............................................................................................................... 9

4.
C.

Sistem Pendukung Keputusan ............................................................................. 8

SAW ...................................................................................................................... 9
KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................... 11

BAB III Metodelogi Penelitian ............................................................................................ 13

x | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
A.

Metode Penelitian ............................................................................................... 13

B.

Sumber Data ....................................................................................................... 14

C.

Instrumen Penelitian ........................................................................................... 14

D.

Pengumpulan data.............................................................................................. 15

E.

Analisis data ....................................................................................................... 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN .............................................................................. 17
A.

Deskripsi Objek Penelitian .................................................................................. 17

B.

Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian ....................................... 17

C.

Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW ............. 20
1.

Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA. ............................................ 20

2.

Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM. ............................................ 20

3.

Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa. ............................. 22

4.

Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA. ............................................. 25

5.

Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM. ............................................. 26

6.

Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2). ......... 26

D.

Pembahasan ....................................................................................................... 29
1.

Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama ............... 29

2.

Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama ........... 30

3.

Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama ........... 30

4.

Indeks kuantintas dari beasiswa PPA ................................................................ 31

5.

Indeks kuantintas dari beasiswa BBM ................................................................ 31

6.

Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM ................................................ 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 33
A.

Kesimpulan ......................................................................................................... 33

B.

Saran .................................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 35

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013 ................................. 4
Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria ..................................................... 10
Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas ........................................................................ 16
Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa....... 18
Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria ........................................................... 18
Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK ............................................................................... 19
Tabel 4.4. Tabel penilaian semester ...................................................................... 19
Tabel 4.5. Tabel penilaian semester ...................................................................... 19
Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM ................................................................................. 19
Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan .................................................................. 20
Tabel 4.8. Tabel Pemohon ..................................................................................... 21
Tabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria .................. 22
Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA ........ 23
Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM ....... 24
Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA ............................................................ 25
Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA .................................................... 25
Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM ............................................................ 26
Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM ................................................... 26
Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM ....................... 28
Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama ...................... 29
Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA .................................... 30
Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM ................................... 30
Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM ................................... 32

xii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 12
Gambar 2. Rancangan Penelitian ...................................................................... 13

xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara sangat mendukung
setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di
antaranya melakukan program pendidikan gratis dan program beasiswa. Beasiswa
dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri
atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta,
kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang
berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12
(1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya. Selain itu di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi di dalam Pasal 76 Ayat (2) juga jelas
mengamanahkan tentang pemenuhan hak Mahasiswa yaitu mahasiswa pemerintah
harus memberikan (a) beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi; (b) bantuan atau
membebaskan biaya Pendidikan; dan/atau (c) pinjaman dana tanpa bunga yang
wajib dilunasi setelah lulus dan/atau memperoleh pekerjaan.
Dan dijelaskan pula pada Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008
tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan
bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi
bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau
walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan
bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat
memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.
Stikom Binaniaga sebagai lembaga pendidikan dibidang komputerpun telah
menyelenggarakan program pemberian beasiswa terhadap peserta didiknya.
Namun kriteria yang dipakai untuk menyeleski harus akurat dan tepat seperti yang
tercantum pada Pedoman Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan PPA 2013
bahwa program berprinsip pada 3T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, & Tepat Waktu).
1. Tepat Sasaran, artinya Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah
disalurkan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang
telah ditentukan dalam pedoman.
2. Tepat Jumlah, artinya jumlah mahasiswa penerima sesuai dengan kuota yang
telah ditetapkan, atau perguruan tinggi dapat memenuhi dan menyalurkan
sesuai kuota. Perguruan Tinggi Negeri dan atau Kopertis Wilayah dapat
menyampaikan usulan tambahan kuota pada tahun berikutnya disertai data
pendukung.
3. Tepat Waktu, beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah dicairkan dan
disalurkan kepada mahasiswa penerima serta dilaporkan sesuai dengan waktu
sebagaimana diatur dalam pedoman.
Dengan adanya ketentuan diatas maka Stikom Binaniaga harus memenuhi
prinsip dan pedoman diatas. Namun dalam praktisnya penentu keputusan
mengalami kesulitan karena banyaknya pemohon beasiswa dan adanya beberapa
kriteria yang digunakan untuk menentukan siapa penerima beasiswa yang sesuai
dengan yang diharapkan. Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon
penerima beasiswa akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang
akan memperoleh beasiswa tersebut. Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung
Keputusan yang dapat guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses
pengambilan keputusan.
Metode yang digunakan untuk menentukan penerima beasiswa adalah
Simple Additive Weighting (SAW). Karena dalam seleksi penerima beasiswa
terdapat kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan mahasiswa/pemohon sebagai
alternatifnya, sedangkan prioritas dari kriteria itu sebagai nilai bobot. SAW sering
juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada
semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Dengan metode ini
diharapkan penentuan kriteria akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria
dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih tepat
dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa.
Kajian tentang SAW pernah digunakan oleh (Sri Eniyati, 2011) dalam judul
“Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan
Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)” dengan kesimpulan,
Perancangan yang telah disusun, sebagian besar merupakan kriteria untuk
penerimaan beasiswa dalam sekolah. Bobot perhitungan adalah merupakan salah
satu indikator penting dalam perhitungan untuk penerimaan beasiswa. Juga pernah

2 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
digunakan oleh (Henry Wibowo S.dkk, 2009) dalam judul “Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan
FMADM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam
Indonesia)” dengan kesimpulan, dengan dibangunnya sebuah sistem pendukung
keputusan untuk membantu penentuan

seseorang yang berhak mendapatkan

beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana kriteria
tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah bilangan crisp.
sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk mencari alternatif
terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak sampel yang
dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan hasil akhir dari
penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai alternatif terbaik dari
alternatif yang lain. Dari hasil penelitian sebelumnya terbukti bahwa SAW dapat
digunakan untuk membantu sebagai pendukung keputusan.
Berdasarkan uraian diatas yang melatar belakangi masalah penelitian
penentuan penerima beasiswa maka penulis melakukan penelitian dengan judul.
“PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN
PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR ”
B. Rumusan Masalah
Seleksi penentuan penerima beasiswa didasari dari kriteria yang ada pada
pedoman yang telah ditetapkan pemerintah beserta kriteria dari perguruan tinggi itu
sendiri. Dalam

menentukan mahasiswa mana yang menerima beasiswa

Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa
(BBM) dilakukan dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak STIKOM.
Kriteria beasiswa PPA dan beasiswa BBM pada Stikom Binaniaga adalah
nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK) paling rendah 3.0, semester, ekonomi, Surat
Keterangan Tidak Mampu, dan keaktifan mahasiswa di kampus.
Adapun data jumlah penerima dari masing-masing beasiswa sebagai
berikut,

3
Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013

Tahun

Pemohon

Jenis
Beasiswa

Kriteria

Alokasi

Jumlah
Penerima

3 orang/thn

3 orang

7 orang/thn

7 orang

a. IPK
b. Semester
PPA

c.

Keaktifan dikampus

d. SKTM
e. Ekonomi
2013

23

a. IPK
b. Semester
BBM

c.

Keaktifan dikampus

d. SKTM
e. Ekonomi
Diihat dari tabel 1 pada tahun 2013 penentu keputusan tidak mudah dalam
menyeleksi dan menentukan penerima beasiswa, karena jumlah pemohon setiap
jenis beasiswa melebihi batas alokasi. Maka proses penyeleksian harus dilakukan
dengan proses tepat sehingga pemohon pada setiap jenis beasiswa sesuai dengan
beasiswa yang diajukannya. Penentuan penerima beasiswa dilakukan dengan
melihat IPK, semester, SKTM, keaktifan mahasiswa dikampus dan faktor ekonomi
yang dilihat dari penghasilan orang tua.
Dari uraian diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :
1. Para penentu keputusan sulit menetapkan mahasiswa yang akan menerima
beasiswa berdasarkan jeniis beasiswa.
2. Penerima beasiswa PPA dan BBM kurang optimal.
Problem Statement
Dari identifikasi masalah diatas dapat ditetapkan permasalahannya yaitu:
Optimalisasi proses seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga dengan
menggunakan SAW.
Research Question
Bagaimana pendekatan SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom
Binaniaga Bogor?

4 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah membuktikan metode SAW dalam
menentukan penerima beasiswa.
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan penerima beasiswa
yang tepat sesuai dengan jenis beasiswa dengan menggunakan SAW.
D. Kegunaan Penelitian dan Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai rekomendasi
bagi penentu beasiswa dalam menenyeleksi penerima beasiswa sehingga Stikom
Binaniaga dapat menentukan mahasiswa penerima beasiswa dengan tepat.
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian adalah :
1. Manfaat teoritis penelitian ini yaitu untuk memberikan sumbangan pendekatan
SAW dalam seleksi penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga Bogor.
2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memudahkan pemberi
keputusan beasiswa dalam meyeleksi penerima beasiswa.
3. Manfaat kebijakan yaitu agar metode SAW mampu menjadi alat pendukung
keputusan dalam penentuan penerima beasiswa.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Ruang lingkup dalam penelitian ini menjelaskan dan menerapkan SAW
untuk seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga, serta batasan penelitian
antara lain:
a. Sistem pendukung keputusan ini khusus digunakan untuk proses seleksi
penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga.
b. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data penerima
beasiswa, kriteria dari Stikom Binaniaga, dan kriteria penerima beasiswa yang
diperoleh dari buku Pedoman Umum Beasiswa Dan Bantuan Biaya Pendidikan
Peningkatan Prestasi Akademik 2013.
F. Definisi Istilah
1.

Kriteria

:

Ukuran
penilaian

yang

menjadi

atau

dasar

penetapan

sesuatu.

5
2.

Sub Kriteria

:

Ukuran

yang

menjadi

dasar

penilaian atau penetapan sesuatu
dalam setiap kriteria.
3

Alternatif

:

Pilihan

di

beberapa

antara

dua

kemungkinan

atau
yang

menjadi kandidat dalam proses
pengambilan keputusan.

6 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. PENELITIAN RUJUKAN
Telah banyak penelitian yang menerapkan SAW dalam berbagai objek
permasalahan. Dibawah ini beberapa penelitian yang sangat relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan :
1. Henry Wibowo S, Riska Amalia, Andi Fadlun M, Kurnia Arivanty (2009)
melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Menentukan Penerima Beasiswa Bank Bri Menggunakan Fmadm (Studi Kasus:
Mahasiswa

Fakultas

Teknologi

Industri

Universitas

Islam

Indonesia)”.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, dibangunnya sebuah sistem pendukung
keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak mendapatkan
beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana kriteria
tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah bilangan
crisp. sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk mencari
alternatif terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak
sampel yang dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan hasil
akhir dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai alternatif
terbaik dari alternatif yang lain.
2. Rubiyatun, Bowo Winarno, dan Sri Sulistijowati (2012), melakukan penelitian
dengan judul ”Simulasi Seleksi Mahasiswa Baru Jalur Undangan Dengan
Menggunakan Metode Simple Additive Weighting”. Kesimpulan dari penelitian
ini bahwa proses seleksi mahasiswa baru jalur undangan dengan metode SAW
dipengaruhi oleh kriteria yang telah ditetapkan dan perbandingan tingkat
kepentingan antar kriteria. Selain itu, seleksi mahasiswa baru jalur undangan
juga melalui proses perangkingan. Perangkingan berdasarkan nilai akhir. Nilai
akhir terbesar berada pada peringkat atas.
3. Magfirah (2013), melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bagi Siswa SD Salman Al
Farisi 2 Yogyakarta Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw)”.
Dengan kesimpulan bahwa Sistem pendukung keputusan penentuan penerima
beasiswa bagi siswa SD Salman Al Farisi 2 Yogyakarta berbasis desktop telah
dibuat dengan menggunakan metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
(FMADM).
4. Metode Fuzzy-SAW dapat memberikan informasi yang tepat berdasarkan uji
coba pada penelitian mengenai penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa
pada Stikom Binaniaga Bogor menggunakan Simple Additive Weighting.
Sehubungan dengan penelitian sebelumnya tentang metode

yang

digunakan, maka akan dilakukan penelitian tentang pendekatan SAW untuk seleksi
penerima beasiswa. Hasil yang diharapkan yaitu menentukan penerima beasiswa
yang tepat dan sesuai.
B. LANDASAN TEORI
1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sebuah system berbasis
komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai
sistem berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus
dikembangkan untuk mendukung solusi dari permasalahan manajemen yang tidak
terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan demikian
dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang
adaptif, interaktif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang
diambil (Khoirudin,2008).
a. Simple Additive Weighting Method(SAW)
b. Weighted Product(WP)
c.

ELECTRE

d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS)
e. Analytic Hierarchy Process(AHP)
2. Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan dimulai dari fase inteligensi . Realitas diuji,
dan masalah diidentifikasi dan ditentukan. Kepemilikan masalah juga ditetapkan.
Selanjutnya

pada

fase

desain

akan

dikonstruksi

sebuah

model

yang

merepresentasikan sistem. Hal ini dilakukan dengan membuat asumsi-asumsi yang
menyederhanakan realitas dan menuliskan hubungan di antara semua variabel .
Model ini kemudian di validasi dan ditentukanlah kriteria dengan menggunakan
prinsip memilih untuk mengevaluasi alternatif tindakan yang telah diidentifikasi.
Proses pengembangan model sering mengidentifikasi solusi-solusi alternatif dan
demikian sebaliknya. Selanjutnya adalah fase pilihan yang meliputi pilihan terhadap
solusi yang diusulkan untuk model (tidak memerlukan masalah yang disajikan).
Solusi ini diuji untuk menentukan viabilitasnya. Begitu solusi yang diusulkan tampak

8 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
masuk akal, maka kita siap untuk masuk kepada fase terakhir yakni fase
implementasi keputusan. Hasil implementasi yang berhasil adalah dapat
dipecahkannya masalah riil. Sedangkan kegagalan implementasi mengharuskan
kita kembali ke fase sabelumnya (Turban, 2005).
a. Fase Intelegensi, fase intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan
untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan
tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen
ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini
didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer
dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
b. Fase Desain, fase merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin
untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan
mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-pertimbangan utama
telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi
keputusan ini terprogram atau tidak.
c. Fase Memilih, fase memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu
rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan
penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
3. Beasiswa
Beasiswa merupakan tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau
mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Sekarang kita dapat melihat
pengertian dari Beasiswa, namun sepertinya kita masih belum dapat
memutuskan secara pasti siapa yang berhak menerima beasiswa maka
sekarang kita akan coba melihat dari landasan folosofis, yuridis, dan sosiologis.
4. SAW
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn,
1967) (MacCrimmon, 1968). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks
keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating
alternatif yang ada.
Formula untuk melakukan normalisasi adalah sebagai berikut :

9
 xij

 Max xij
i

rij  
 Min xij
 i
 xij


jika j adalah atribut keuntungan (benefit)

jika j adalah atribut biaya (cost)

dengan r adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif 𝐴 𝑖 pada atribut Cij dengan
i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (𝑉𝑖 ) diberikan
sebagai :
𝑛

𝑉𝑖 = ∑ 𝑊𝑗 rij
𝑗=1

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif 𝐴 𝑖 lebih terpilih.
Contoh :
Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk
dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi. Ada empat kriteria yang
digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:
C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi
C2 = praktek instalasi jaringan
C3 = tes kepribadian
C4 = tes pengetahuan agama
Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai
berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%.
Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat (alternatif) untuk
dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:
A1 = Indra,
A2 = Roni,
A3 = Putri,
A4 = Dani,
A5 = Ratna, dan
A6 = Mira.
Tabel nilai alternatif di setiap kriteria:
Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria

Kriteria

Alternatif
C1

C2

C3

C4

Indra

70

50

80

60

Roni

50

60

82

70

10 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Putri

85

55

80

75

Dani

82

70

65

85

Ratna

75

75

85

74

Mira

62

50

75

80

Normalisasi:

70
70

 0,82
max 70;50;85;82;75;62 85
70
50
r21 

 0,59
max 70;50;85;82;75;62 85
50
50
r12 

 0,67
max 50;60;55;70;75;50 75
60
60
r22 

 0,80
max 50;60;55;70;75;50 75
r11 

dan seterusnya.
Hasil normalisasi:

0,82
0,59

 1
R
0,96
0,88

0,73


0,67 0,94 0,71
0,80 0,96 0,82

0,73 0,94 0,88

0,93 0,76
1 
1
1
0,87 

0,67 0,88 0,94


Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh
pengambil keputusan: W = [0,35 0,25

0,25

0,15]

Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
V 1 (0,35)(0,82)  (0,25)(0,67)  (0,25)(0,94)  (0,15)(0,71)  0,796
V 2  (0,35)(0,59)  (0,25)(0,80)  (0,25)(0,96)  (0,15)(0,82)  0,770
V 3  (0,35)(1,00)  (0,25)(0,73)  (0,25)(0,94)  (0,15)(0,88)  0,900

V 4  (0,35)(0,96)  (0,25)(0,93)  (0,25)(0,76)  (0,15)(1,00)  0,909
V 5  (0,35)(0,88)  (0,25)(1,00)  (0,25)(1,00)  (0,15)(0,87)  0,939
V 6  (0,35)(0,73)  (0,25)(0,67)  (0,25)(0,88)  (0,15)(0,94)  0,784

Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif A5 adalah alternatif yang terpilih
sebagai alternatif terbaik.
Dengan kata lain, Ratna akan terpilih sebagai kepala unit sistem informasi.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Seleksi penerima beasiswa merupakan hal yang mudah, namun pada
kenyataannya proses tersebut tidak mudah, karena banyak pertimbangan dalam
menentukannya. Dalam penelitian ini dalam menentukan penerima beasiswa

11
dengan pendekatan SAW diawali dengan penentuan kriteria, alternatif, dan nilai
bobot. Kemudian data yang telah didapatkan akan diolah dengan menggunakan
SAW. Setelah itu hasil dari perhitungan diranking dengan tujuan mendapatkan
alternatif

tertinggi.

Sehingga

para

penentu

seleksi

penerima

beasiswa

mendapatkan rekomendasi penerima beasiswa dari hasil perankingan tersebut.
Adapun dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa telah
didefinisikan yaitu beasiswa PPA, beasiswa BBM, dan beasiswa Stikom Binaniaga.
Sedangkan alternatif didapatkan dari data pemohon beasiswa, yang nantinya akan
di proses dengan menggunakan metode SAW. Kerangka berfikir tersebut dapat
dilihat dari gambar.
Penentuan kriteria seleksi
beasiswa

Pengolahan data
Menggunakan SAW

Pendekatan dengan SAW

Hasil

pada proses seleksi
penerima beasiswa
Rekomendasi

Menentukan nilai bobot, kriteria,
sub kriteria
dan alternatif
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

12 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
BAB III Metodelogi Penelitian
A. Metode Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan pada pendekatan SAW untuk
menentukan seleksi penerima beasiswa sebagai berikut:

Identifikasi Masalah

Menentukan Metode

•Proses seleksi penerima
beasiswa

•Metode Simple Additive
Weighting(SAW)

Perhitungan SAW
•Penentuan Nilai bobot, kriteria, sub
kriteria dan alternatif
•Matrik Keputusan X berdasarkan kriteria
bobot
•Normalisasi matriks X menggunakan
persamaan 1
•Mencari alternative terbaik menggunakan
persamaan 2

Pengumpulan Data
•Pengumpulan data
penerima dari STIKOM
•Pengumpulan kriteria dari
buku pedoman dan
STIKOM

Hasil
•Hasil perangkingan sebagai
bahan pengambilan
keputusan

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

Adapun cara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Indentifikasi masalah
Pada tahap identifikasi dan perumusan masalah adalah melakukan identifikasi
terhadap masalah yang ada untuk diangkat sebagai studi kasus dalam
penelitian, setelah didapatkan permasalahan dibuatkan rumusan masalah
sebagai solusi untuk proses penyelesaian masalah.
2. Menentukan metode
Pada tahap menentukan metode adalah melakukan pencarian metode dengan
mengumpulkan jurnal, tinjauan studi, dan teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian ini.
3. Pengumpulan data
Pada tahap ini data yang telah diperoleh dari sumber data akan dikumpulkan
sebagai bahan perhitungan dalam penelitian.
4. Perhitungan SAW
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang telah diperoleh menggunakan
SAW.
5. Hasil
Tahap hasil penelitian adalah data yang diperoleh setelah melalui proses
perhitungan dengan SAW.
B. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah merupakan sumber data primer dan
sekunder. Dimana sumber data sekunder didapatkan dari hasil wawancara
mengenai proses seleksi penerima beasiswa, sementara sumber data primer baik
internal maupun eksternal didapat dari perguruan tinggi itu sendiri, perpustakaan
dan internet dengan cara studi literatur.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kriteria, subkriteria,
dan alternatif. Tools instrumen penelitian yang digunakan adalah MS. Office Excel.
Sub kriteria pada jenis beasiswa yang berdasarkan Pedoman Beasiswa
BBP PPA 2013 dan ketentuan dari penentu penerima beasiswa STIKOM Binaniaga
sebagai berikut:
1. Beasiswa PPA
a) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.
b) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan.
c) Keakitfan mahasiswa dikampus.
d) SKTM.
e) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.

2. Beasiswa BBM
a) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.

14 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
b) SKTM
c) Keakitfan mahasiswa dikampus.
d) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.
e) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan
D. Pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data berpengaruh terhadap kualitas data yang akan
dijadikan bahan dasar penelitian. Oleh karena itu harus dilakukan dengan sebaikbaiknya dengan harapan data yang didapat adalah data yang sebenarnya sesuai
dengan keadaan objek penelitian.
Metode

pengumpulan

data

dalam

penelitian

dilakukan

dengan

mengumpulkan data, membagi jenis data serta menganalisis data yang diperlukan
guna mempermudah pemecahan masalah. Metode pengumpulan data yang
digunakan antar lain:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik atau pendekatan unutk mendapatkan
data primer dangan mengamati secara langsung objek datanya, observasi
adalah salah satu proses dalam pencarian fakta, dimana wawancara yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengamatan langsung proses
penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa.
2. Pengumpulan dokumen
Pengumpulan dokumen berupa data pemohon beasiswa, data
penerima beasiswa, dan Surat Keputusan Ketua Stikom Binaniaga tentang
penentuan beasiswa dari bagian kemahasiswaan Stikom Binaniaga.
E. Analisis data
Analisis data yang dignakan adalah indeks kuantitatif. Pada prinsipnya
angka indeks bisa diartikan sebagai alat ukur untuk mengetahui perubahan suatu
variabel berdasarkan waktu. Ciri khas dari angka indeks ini adalah perhitungan rasio
(pembagian), di mana hasil rasio tersebut selalu dikalikan dengan bilangan 100
untuk menunjukkan perubahan tersebut dalam persentase. Dengan demikian, basis
dari angka indeks apapun selalu 100. Rasio dipakai sebagai indikator perubahan.

15
Rumus:
Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100%
Keterangan:
Qn = data produk pada tahun ke-n.
Q0 = data produk pada tahun dasar.
Contoh perhitungan:
Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas

Tahun

Jumlah produk (Q)

o: 1981 (th. dasar)

200

n: 1986

250

Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100% = (250/200)*100% = 125%.

16 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer BINANIAGA (selanjutnya disingkat STIKOM
BINANIAGA) adalah salah satu perguruan tinggi swasta di kota BOGOR. Sesuai
dengan

namanya

STIKOM

BINANIAGA

adalah

perguruan

tinggi

yang

mengkhususkan diri di rumpun ilmu komputer, dengan membina dua program studi
jenjang strata 1: Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
Semula berdiri dengan nama AMIK (Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer) Binaniaga pada tahun 1991. Sejak tanggal 3 November 2003 berubah
menjadi Sekolah Tinggi, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor : 190/D/)/2003. STIKOM Binaniaga berada di bawah
naungan Yayasan Binaniaga yang juga membina perguruan tinggi STIE Binaniaga
dan AMIK Bogor.
Objek penelitian yang akan penyusun teliti adalah informasi tentang proses
seleksi penerima beasiswa PPA dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Dalam
penelitian ini penyusun mengumpulkan data yang mengenai data-data yang
bersangkutan yang kemudian di analisis mengenai seleksi penerima beasiswa PPA
dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Penyusun melakukan penelitian langsung ke
STIKOM

Binaniaga

Bogor

dan

mengadakan

wawancara

kepada

bagian

kemahasiswaan yang berkaitan sesuai dengan masalah yang diteliti. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui data penerima, pemohon dan kriteria yang digunakan
yang meliputi nilai IPK, Semester, keaktifan mahasiswa, Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) dan Ekonomi/penghasilan orangtua.
B. Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting.
Adapun langkah-langkahnya adalah :
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan.
2. Menentukan subkriteria pada masing-masing kriteria yang telah ditentukan, Ci.
3. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
4. Membuat matriks keputusan berdasarkan Sub kriteria (Ci), kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan
dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga di
peroleh matriks ternormalisasi R.
5. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian
matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga di peroleh nilai terbesar
yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. (Kusumadewi, 2006).
Dalam seleksi penerima beasiswa pada STIKOM Binaniaga menggunakan
Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan kriteria, subkriteria dan bobot untuk
melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik.
Dalam metode SAW terdapat kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan untuk
menentukan penerima beasiswa. Bobot ditentukan sesuai dengan prioritas yang
tertera pada Buku Pedoman Beasiswa. Adapun kriteria dan sub kriterianya adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa

Kriteria

Keterangan

Sub Kriteria

Bobot

C1

b. Semester

4

C3

c.

3

C4

d. SKTM

2

C5

e. Ekonomi

1

C1

1. IPK

1

C2

2. Semester

2

C3

3. Keaktifan dikampus

3

C4

4. SKTM

4

C5

Beasiswa BBM

5

C2
Beasiswa PPA

a. IPK

5. Ekonomi

5

Keaktifan dikampus

Subkriteria diatas didapatkan dari Buku Pedoman Beasiswa dan dari bagian
kemahasiswaan.
Dari masing-masing sub kriteria tersebut ditentukan nilainya yaitu:
Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria

Keterangan

Nilai

Rendah (R)

1

Sedang (S)

3

Tinggi (T)

5

18 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
6. Memberikan nilai setiap alternatif pada setiap sub kriteria yang sudah
ditentukan.
a) Fotokopi transkip nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK),
Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK

IPK

Nilai

Keterangan

>3,0

1

Rendah

3,0 – 3,5

3

Sedang

<3,5

5

Tinggi

b) Semester,
Tabel 4.4. Tabel penilaian semester

Semester-Sks

Nilai

Keterangan

7-8

1

Rendah

3-6

3

Sedang

1-2

5

Tinggi

c) Keaktifan mahasiswa di kampus.
Tabel 4.5. Tabel penilaian semester

Mengikuti organisasi atau UKM

Nilai

Keterangan

Tidak

1

Rendah

1–2

3

Sedang

>2

5

Tinggi

d) Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM),
Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM

SKTM

Nilai

Keterangan

Tidak ada

1

Rendah

Tidak jelas

3

Sedang

19
Ada

5

Tinggi

e) Ekonomi,
Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan

Penghasilan

Nilai

Keterangan

> Rp.2.500.000

1

Rendah

2.000.000 – 2.500.000

3

Sedang

<= Rp.2.000.000

5

Tinggi

C. Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW
Dalam menentukan penerima beasiswa tidaklah mudah karena diperlukan
penyeleksian setiap beasiswa, meskipun subkriteianya sama namun memiliki
tingkat prioritas yang berbeda antara beasiswa PPA dan beasiswa BBM.
Tahap pengolahan data dengan Metode Simple Additive Weighting sebagai
berikut:
1. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA.
Kriteria

Keterangan

C1

IPK

C2

Semester

C3

Keaktifan dikampus

C4

SKTM

C5

Ekonomi

2. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM.
Kriteria

Keterangan

C1

IPK

C2

Semester

C3

Keaktifan dikampus

C4

SKTM

C5

Ekonomi

20 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Dari penilaian setiap sub kriteria yang telah ditentukan didapatkan:
Keterangan

Nilai

Rendah (R)

1

Sedang (S)

3

Tinggi (T)

5

Tabel 4.8. Tabel Pemohon

Kriteria
Alternatif
IPK

Smstr-Sks

Keaktifan

SKTM

Ekonomi

A1

Tinggi

Sedang

Sedang

Sedang

Rendah

A2

Tinggi

Tinggi

Sedang

Sedang

Rendah

A3

Tinggi

Sedang

Sedang

Sedang

Rendah

A4

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Sedang

Sedang

A5

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Sedang

Sedang

A6

Tinggi

Tinggi

Rendah

Sedang

Sedang

A7

Tinggi

Tinggi

Sedang

Sedang

Sedang

A8

Tinggi

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

A9

Tinggi

Rendah

Rendah

Sedang

Sedang

A10

Tinggi

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

A11

Tinggi

Sedang

Rendah

Sedang

Rendah

A12

Tinggi

Sedang

Rendah

Sedang

Rendah

A13

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

A14

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

A15

Sedang

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

A16

Sedang

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

A17

Tinggi

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

A18

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

A19

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

A20

Sedang

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

A21

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

A22

Tinggi

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

A23

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

21
Tabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria

Alternatif

Kriteria
IPK

Smstr-Sks

Keaktifan

SKTM

Ekonomi

A1

5

3

3

1

1

A2

5

5

3

1

1

A3

5

3

3

1

1

A4

5

5

1

3

3

A5

5

3

3

3

3

A6

5

5

1

3

3

A7

5

5

3

3

3

A8

5

3

3

3

3

A9

5

3

1

3

3

A10

5

3

3

1

3

A11

5

3

1

3

1

A12

5

3

1

3

1

A13

5

3

1

1

1

A14

5

3

1

1

1

A15

3

3

1

1

1

A16

3

3

1

1

1

A17

5

1

1

1

1

A18

3

1

1

1

1

A19

5

3

1

1

1

A20

3

5

1

1

1

A21

3

1

1

1

1

A22

5

1

1

1

1

A23

5

3

1

1

1

3. Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa.
Berdasarkan nilai setiap alternatif dan sub kriteria yang sudah ditentukan
diubah ke dalam matriks keputusan X dibentuk sebagai berikut :
5
𝑋 = [⋮
2

…
⋱
…

3
⋮]
2

Dari matriks keputusan X tersebut kemudian dilakukan proses normalisasi
ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada
sesuai dengan persamaan (1) ;
Pada beasiswa PPA ditentukan MAXnya adalah C1 dan C2, sedangkan
MINnya adalah C3, C4 dan C5. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis
beasiswa.

22 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA

Normalisasi

No

Alternatif
r1

r2

r3

r4

r5

1

A1

1,00

0,60

1,00

1,00

1,00

2

A2

1,00

1,00

1,00

1,00

1,00

3

A3

1,00

0,60

1,00

1,00

1,00

4

A4

1,00

1,00

0,33

0,33

0,33

5

A5

1,00

0,60

1,00

0,33

0,33

6

A6

1,00

1,00

0,33

0,33

0,33

7

A7

1,00

1,00

1,00

0,33

0,33

8

A8

1,00

0,60

1,00

0,33

0,33

9

A9

1,00

0,60

0,33

0,33

0,33

10

A10

1,00

0,60

1,00

1,00

0,33

11

A11

1,00

0,60

0,33

0,33

1,00

12

A12

1,00

0,60

0,33

0,33

1,00

13

A13

1,00

0,60

0,33

1,00

1,00

14

A14

1,00

0,60

0,33

1,00

1,00

15

A15

0,60

0,60

0,33

1,00

1,00

16

A16

0,60

0,60

0,33

1,00

1,00

17

A17

1,00

0,20

0,33

1,00

1,00

18

A18

0,60

0,20

0,33

1,00

1,00

19

A19

1,00

0,60

0,33

1,00

1,00

20

A20

0,60

1,00

0,33

1,00

1,00

21

A21

0,60

0,20

0,33

1,00

1,00

22

A22

1,00

0,20

0,33

1,00

1,00

23

A23

1,00

0,60

0,33

1,00

1,00

23
Pada beasiswa BBM ditentukan MAXnya adalah C3 , C4 dan C5 sedangkan
MINnya adalah C1 dan C2. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis beasiswa.
Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM

Normalisasi

No

Alternatif
r1

r2

r3

r4

r5

1

A1

0,60

0,33

1,00

0,33

0,33

2

A2

0,60

0,20

1,00

0,33

0,33

3

A3

0,60

0,33

1,00

0,33

0,33

4

A4

0,60

0,20

0,33

1,00

1,00

5

A5

0,60

0,33

1,00

1,00

1,00

6

A6

0,60

0,20

0,33

1,00

1,00

7

A7

0,60

0,20

1,00

1,00

1,00

8

A8

0,60

0,33

1,00

1,00

1,00

9

A9

0,60

0,33

0,33

1,00

1,00

10

A10

0,60

0,33

1,00

0,33

1,00

11

A11

0,60

0,33

0,33

1,00

0,33

12

A12

0,60

0,33

0,33

1,00

0,33

13

A13

0,60

0,33

0,33

0,33

0,33

14

A14

0,60

0,33

0,33

0,33

0,33

15

A15

1,00

0,33

0,33

0,33

0,33

16

A16

1,00

0,33

0,33

0,33

0,33

17

A17

0,60

1,00

0,33

0,33

0,33

18

A18

1,00

1,00

0,33

0,33

0,33

19

A19

0,60

0,33

0,33

0,33

0,33

20

A20

1,00

0,20

0,33

0,33

0,33

21

A21

1,00

1,00

0,33

0,33

0,33

22

A22

0,60

1,00

0,33

0,33

0,33

23

A23

0,60

0,33

0,33

0,33

0,33

24 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
4. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA.
Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai
berikut : C1 = 35%; C2 = 30%; C3 = 5%; C4 = 20%; C5 = 10%, dengan ketentuan
nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA

Kriteria

Keterangan

Nilai Bobot (W)

C1

IPK

0,35

C2

Semester

0,30

C3

Keaktifan dikampus

0,20

C4

SKTM

0,10

C5

Ekonomi

0,05

W = [0,35; 0,30; 0,20; 0,10; 0,05 ]
Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA

Bobot Perangkingan
No

Alternatif

Hasil
W1

W2

W3

W4

W5

1

A1

0,35

0,18

0,20

0,15

0,05

0,93

2

A2

0,35

0,30

0,20

0,15

0,05

1,05

3

A3

0,35

0,18

0,20

0,15

0,05

0,93

4

A4

0,35

0,30

0,07

0,05

0,02

0,78

5

A5

0,35

0,18

0,20

0,05

0,02

0,80

6

A6

0,35

0,30

0,07

0,05

0,02

0,78

7

A7

0,35

0,30

0,20

0,05

0,02

0,92

8

A8

0,35

0,18

0,20

0,05

0,02

0,80

9

A9

0,35

0,18

0,07

0,05

0,02

0,66

10

A10

0,35

0,18

0,20

0,15

0,02

0,90

11

A11

0,35

0,18

0,07

0,05

0,05

0,70

12

A12

0,35

0,18

0,07

0,05

0,05

0,70

13

A13

0,35

0,18

0,07

0,15

0,05

0,80

14

A14

0,35

0,18

0,07

0,15

0,05

0,80

15

A15

0,21

0,18

0,07

0,15

0,05

0,66

16

A16

0,21

0,18

0,07

0,15

0,05

0,66

17

A17

0,35

0,06

0,07

0,15

0,05

0,68

18

A18

0,21

0,06

0,07

0,15

0,05

0,54

19

A19

0,35

0,18

0,07

0,15

0,05

0,80

25
20

A20

0,21

0,30

0,07

0,15

0,05

0,78

21

A21

0,21

0,06

0,07

0,15

0,05

0,54

22

A22

0,35

0,06

0,07

0,15

0,05

0,68

23

A23

0,35

0,18

0,07

0,15

0,05

0,80

5. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM.
Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai
berikut : C1 = 5%; C2 = 10%; C3 = 20%; C4 = 30%; C5 = 35%, dengan ketentuan
nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM

Kriteria

Keterangan

Nilai Bobot (W)

C1

IPK

0,05

C2

Semester

0,10

C3

Keaktifan dikampus

0,20

C4

SKTM

0,30

C5

Keaktifan dikampus

0,35

W = [0,5; 0,10; 0,20; 0,30; 0,35 ]
6. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2).
Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM

Bobot Perangkingan
No

Alternatif

Hasil
W1

W2

W3

W4

W5

1

A1

0,21

0,10

0,20

0,05

0,02

0,58

2

A2

0,21

0,06

0,20

0,05

0,02

0,54

3

A3

0,21

0,10

0,20

0,05

0,02

0,58

4

A4

0,21

0,06

0,07

0,15

0,05

0,54

5

A5

0,21

0,10

0,20

0,15

0,05

0,71

26 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
6

A6

0,21

0,06

0,07

0,15

0,05

0,54

7

A7

0,21

0,06

0,20

0,15

0,05

0,67

8

A8

0,21

0,10

0,20

0,15

0,05

0,71

9

A9

0,21

0,10

0,07

0,15

0,05

0,58

10

A10

0,21

0,10

0,20

0,05

0,05

0,61

11

A11

0,21

0,10

0,07

0,15

0,02

0,54

12

A12

0,21

0,10

0,07

0,15

0,02

0,54

13

A13

0,21

0,10

0,07

0,05

0,02

0,44

14

A14

0,21

0,10

0,07

0,05

0,02

0,44

15

A15

0,35

0,10

0,07

0,05

0,02

0,58

16

A16

0,35

0,10

0,07

0,05

0,02

0,58

17

A17

0,21

0,30

0,07

0,05

0,02

0,64

18

A18

0,35

0,30

0,07

0,05

0,02

0,78

19

A19

0,21

0,10

0,07

0,05

0,02

0,44

20

A20

0,35

0,06

0,07

0,05

0,02

0,54

21

A21

0,35

0,30

0,07

0,05

0,02

0,78

22

A22

0,21

0,30

0,07

0,05

0,02

0,64

23

A23

0,21

0,10

0,07

0,05

0,02

0,44

27
Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM

Beasiswa BBM

Beasiswa PPA
No

Alternatif

Hasil

No

Alternatif

Hasil

1

A2

1,05

1

A18

0,78

2

A1

0,93

2

A21

0,78

3

A3

0,93

3

A5

0,71

4

A7

0,92

4

A8

0,71

5

A10

0,9

5

A7

0,67

6

A5

0,8

6

A17

0,64

7

A8

0,8

7

A22

0,64

8

A13

0,8

8

A10

0,61

9

A14

0,8

9

A1

0,58

10

A19

0,8

10

A3

0,58

11

A23

0,8

11

A9

0,58

12

A4

0,78

12

A15

0,58

13

A6

0,78

13

A16

0,58

14

A20

0,78

14

A2

0,54

15

A11

0,7

15

A4

0,54

16

A12

0,7

16

A6

0,54

17

A17

0,68

17

A11

0,54

18

A22

0,68

18

A12

0,54

19

A9

0,66

19

A20

0,54

20

A15

0,66

20

A13

0,44

21

A16

0,66

21

A14

0,44

22

A18

0,54

22

A19

0,44

23

A21

0,54

23

A23

0,44

28 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Untuk beasiswa PPA diambil tiga nilai tertinggi dari alternatif, yaitu:

A2 1,05
A1

0,93

A3

0,93

A2, A1 dan A3 terpilih sebagai penerima beasiswa PPA.
Sedangkan untuk beasiswa BBM diambil tujuh nilai tertinggi dari alternatif, yaitu:
A18

0,78

A21

0,78

A5

0,71

A8

0,71

A7

0,67

A17

0,64

A22

0,64

A18, A21, A5, A8, A7, A17, dan A22 terpilih sebagai penerima beasiswa BBM.
D. Pembahasan
1. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama
Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama

No

Penerima

Jenis Beasiswa

1

A1

PPA

2

A2

PPA

3

A3

PPA

4

A4

BBM

5

A5

BBM

6

A6

BBM

7

A7

BBM

8

A8

BBM

9

A9

BBM

29
10

A10

BBM

2. Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama
Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA

Perbandingan
NO

SAW

Lama
SAW dengan Lama

1

A2

A1

2

A1

A2

3

A3

A3

3:3

Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW sama dengan hasil dari
perhitungan yang lama, dengan perbandingan 3 : 3.
3. Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama
Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM

Perbandingan SAW dengan
No

SAW

Lama
lama

1

A18

A4

2

A21

A5

3

A5

A6

4

A8

A7

5

A7

A8

6

A17

A9

7

A22

A10

4:7

Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW dengan sistem lama
terdapat perbedaan 4 : 7.

30 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
4. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA
Berdasarkan data dari tabel 4.18. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas.
Dengan rumus:
Indeks kuantintas = (

𝑄𝑛
⁄ 𝑄 ) x 100%
0

𝑄 𝑛 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ
𝑄0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Diketahui nilai perbandingan dari tabel 4.18. adalah 3 : 3. nilai selisih dari tabel 4.13.
adalah 0, nilai total dari tabel 4.18. adalah 3. Jadi Indeks kuantintas yang didapatkan
adalah:
Index kuantintas beasiswa PPA = (0⁄3) x 100%
= 0 x 100%
= 0%
Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 0%. Jadi penentuan penerima beasiswa
PPA dengan SAW sama dengan sistem yang lama.
5. Indeks kuantintas dari beasiswa BBM
Berdasarkan data dari tabel 4.19. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas.
Dengan rumus:
Indeks kuantintas = (

𝑄𝑛
⁄ 𝑄 ) x 100%
0

𝑄 𝑛 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ
𝑄0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Diketahui nilai selisih dari tabel 4.19. adalah 5, nilai total dari tabel 4.19. adalah 7.
Jadi Indeks kuantintas yang didapatkan adalah:
Indeks kuantintas beasiswa BBM = (4⁄7)x 100%
= 0,57 x 100%
= 57%
Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 57%.

31
6. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM
Indeks kuantintas = (

𝑄𝑛
⁄ 𝑄 ) x 100%
0

𝑄 𝑛 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ
𝑄0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Diketahui nilai selisih dari kedua beasiswa adalah 2, nilai totalnya adalah 10. Jadi
Indeks kuantintas yang didapatkan adalah:
Indeks kuantintas beasiswa PPA dan BBM = (4⁄10) x 100%
= 0,40 x 100%
= 40%
Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 40%.
Keterangan dibawah ini menunjukan optimal atau tidaknya penerima beasiswa
setelah dihitung dengan metode SAW,
Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM

No

Penerima

Jenis Beasiswa

Keterangan

1

A1

PPA

Optimal

2

A2

PPA

Optimal

3

A3

PPA

Optimal

4

A4

BBM

Tidak Optimal

5

A5

BBM

Optimal

6

A6

BBM

Tidak Optimal

7

A7

BBM

Optimal

8

A8

BBM

Optimal

9

A9

BBM

Tidak Optimal

10

A10

BBM

Tidak Optimal

32 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pendekatan Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan penerima
beasiswa pada STIKOM Binaniaga dilakukan penilaian secara sederhana yaitu
penilaian kriteria terhadap keadaan alternatif yang kemudian hasil penilaian tersebut
dinormalisasikan dan hasil normalisasi dikalikan dengan bobot kriteria atau prioritas
kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pendukung keputusan ini dibuat dengan pemodelan yang memperhatikan
berbagai faktor yang dipakai sebagai kriteria penilaian dan pemberian bobot.
2. Hasil dari perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA adalah 3 : 3, dengan
nilai selisih 0 dan nilai total 3. Jadi Indeks kuantitas yang didapatkan adalah
100% - 0% = 100%. Sedangkan untuk penerima beasiswa BBM didapatkan hasil
perbandingan nilai selisih adalah 4 dan nilai total 7. Jadi indeks kuantitas yang
didapatkan adalah 100% - 57% = 43%.
3. Hasil perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA dan BBM manual
dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) menghasilkan nilai
berdasarkan proses perbandingan didapatkan indeks kuantitas yaitu 100% - 40%
= 60%.
4. Dengan

hasil

itu

maka

Simple

Additive

Weighting

(SAW)

dapat

direkomendasikan sebagai alat penunjang keputusan dalam menentukan
penerima beasiswa.
B. Saran
Dalam penelitian masih terbatas pada penentuan penerima beasiswa PPA
dan BBM, untuk pengembangan lebih lanjut disarankan perluasan masalah yaitu:
1. Metode ini dapat direkomendasikan pada seleksi penerimaan beasiswa
Yasyasan dan beasiswa Kampus.
2. Pengembangan sistem informasi penerima beasiswa.
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

34 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
DAFTAR PUSTAKA
A1. PEDOMAN BEASISWA BBP PPA 2013
Basyaib, F., 2007. Teori Pembuat Keputusan. Gramedia: Jakarta.
http://books.google.co.id/books?id=1oX1gq9ofjYC&printsec=frontcover&num=100&hl=id
&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false [diakses pada 2 november 2013 00.02]
http://books.google.co.id/books?id=v6EwtZ8EkN0C&printsec=frontcover&hl=id&source=g
bs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false [diakses pada 2 november 2013
00.30]
http://elearning.amikom.ac.id/index.php/download/materi/88892-ST083-16/P8_angka%20
indeks.doc [diakses pada 2 februari 2014 00.30]
http://www.dikti.go.id/?page_id=397&lang=id [diakses pada 2 november 2013 14.55]
Kusumadewi, S., dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) (Edisi
Pert.). Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kusumadewi, S., 2010. Materi Kuliah [7, 8] (Sistem Pendukung Keputusan) Metodemetode Optimasi dengan Alternatif Terbatas. Universitas Islam Indonesia: Jakarta.
Mahdiana, Deni., 2013. Metode SAW. Universitas Budiluhur: Jakarta.
Maghfirah,. 2013. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN
PENERIMA BEASISWA BAGI SISWA SD SALMAN AL FARISI 2 YOGYAKARTA
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). Yogyakarta
Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
SK Ketua Stikom Binaniaga Nomor: 025/KPTS/KET-SB/V/2013
Wibowo, S, H., Amalia, R., Fadlun, M, A., Arivanty, K. 2009. SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI
MENGGUNAKAN

FMADM

(STUDI

KASUS:

MAHASISWA

FAKULTAS

TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA). Yogyakarta: Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.

35
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

36 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
LAMPIRAN

37
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

38 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Surat Keputusan tentang Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga
tahun 2013.

39
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

40 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Daftar Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga Tahun 2013.

41
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

42 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014

More Related Content

What's hot

TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Dokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan ProyekDokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan ProyekHamka Aminullah
 
Laporan GOJEK
Laporan GOJEKLaporan GOJEK
Laporan GOJEKLailaFA
 
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).mansur p5
 
Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Irvan Wahyu
 
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdfCONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdfShofiaAulia3
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Charis Fitriyanto
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianMerisaJanuarti
 
Studi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademikStudi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademikKania Amalia
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...Oswar Mungkasa
 

What's hot (20)

TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Dokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan ProyekDokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan Proyek
 
Laporan GOJEK
Laporan GOJEKLaporan GOJEK
Laporan GOJEK
 
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
 
analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar
 
Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdfCONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
CONTOH MAKALAH KEWIRAUSAHAAN -.pdf
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Studi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademikStudi kelayakan sistem informasi akademik
Studi kelayakan sistem informasi akademik
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Ruang lingkup
Ruang lingkupRuang lingkup
Ruang lingkup
 
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
Kumpulan Karya Tulis Pemenang Lomba Penulisan Konperensi Sanitasi dan Air Min...
 

Viewers also liked

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS...
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS...SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS...
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS...Debby Ummul
 
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan BasinuSkripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan BasinuIwan Basinu
 
12. ellya-sestri
12. ellya-sestri12. ellya-sestri
12. ellya-sestriawalkun
 
Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...
Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...
Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...Ary Darma
 
Desain Tipografi Menggunakan CorelDRAW
Desain Tipografi Menggunakan CorelDRAWDesain Tipografi Menggunakan CorelDRAW
Desain Tipografi Menggunakan CorelDRAWzeliaaa
 
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...Eriska Ahmad
 
Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013
Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013
Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013Feby Refandi
 
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaPedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaBang Udin
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanJamaludin ..
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanBamm Wahid
 
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6   contoh aplikasi penilaian karyawanSpk 6   contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawanniasyahrini
 
Laporan Tugas Akhir - Absensi SMS Gateway
Laporan Tugas Akhir - Absensi SMS GatewayLaporan Tugas Akhir - Absensi SMS Gateway
Laporan Tugas Akhir - Absensi SMS GatewayYusuf Andrias Putra
 
Vocabulary movie stars
Vocabulary movie starsVocabulary movie stars
Vocabulary movie starspatpen55
 
Binge Drinking: The Effect on the NHS
Binge Drinking: The Effect on the NHSBinge Drinking: The Effect on the NHS
Binge Drinking: The Effect on the NHSAshley Lucas
 
IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013
IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013
IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013Newsmonkey
 

Viewers also liked (20)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS...
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS...SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN  MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL   HIERARCHY PROCESS...
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS...
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan BasinuSkripsi Metode SAW Iwan Basinu
Skripsi Metode SAW Iwan Basinu
 
Jurnal ERICK 2014
Jurnal ERICK 2014Jurnal ERICK 2014
Jurnal ERICK 2014
 
12. ellya-sestri
12. ellya-sestri12. ellya-sestri
12. ellya-sestri
 
Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...
Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...
Artikel Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Berprestasi dengan Met...
 
Desain Tipografi Menggunakan CorelDRAW
Desain Tipografi Menggunakan CorelDRAWDesain Tipografi Menggunakan CorelDRAW
Desain Tipografi Menggunakan CorelDRAW
 
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
Peningkatan Kinerja Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung Terintegrasi @InstitutPe...
 
Riwayat hidup
Riwayat  hidupRiwayat  hidup
Riwayat hidup
 
Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013
Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013
Buku panduan-skripsi-nonskripsi-2013
 
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaPedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
 
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja KaryawanSistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
 
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6   contoh aplikasi penilaian karyawanSpk 6   contoh aplikasi penilaian karyawan
Spk 6 contoh aplikasi penilaian karyawan
 
Laporan aktiviti mingguan ppim
Laporan  aktiviti mingguan  ppimLaporan  aktiviti mingguan  ppim
Laporan aktiviti mingguan ppim
 
Laporan Tugas Akhir - Absensi SMS Gateway
Laporan Tugas Akhir - Absensi SMS GatewayLaporan Tugas Akhir - Absensi SMS Gateway
Laporan Tugas Akhir - Absensi SMS Gateway
 
Vocabulary movie stars
Vocabulary movie starsVocabulary movie stars
Vocabulary movie stars
 
Binge Drinking: The Effect on the NHS
Binge Drinking: The Effect on the NHSBinge Drinking: The Effect on the NHS
Binge Drinking: The Effect on the NHS
 
IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013
IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013
IAB Native Advertising Playbook 12-04-2013
 
Term paper in asci 30 copy
Term paper in asci 30   copyTerm paper in asci 30   copy
Term paper in asci 30 copy
 

Similar to SAW Beasiswa

Skripsi vuri putri y
Skripsi vuri putri ySkripsi vuri putri y
Skripsi vuri putri yismail mail
 
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...guest03eb7c
 
mathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docxmathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docxherlinguru
 
Humaeroh fitk
Humaeroh fitkHumaeroh fitk
Humaeroh fitkmutha26
 
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...nasrun gayo
 
00. skripsi lengkap
00. skripsi lengkap00. skripsi lengkap
00. skripsi lengkapLamyaSari
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaNesi Anti Andini
 
2. kata pengantar &amp; daftar isi
2. kata pengantar &amp; daftar isi2. kata pengantar &amp; daftar isi
2. kata pengantar &amp; daftar isiEndin Salahudin
 
dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...
dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...
dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...ElinNurlena2
 
Cover. compressed
Cover. compressedCover. compressed
Cover. compressedWirna YW
 
Hambatan belajar bio
Hambatan belajar bioHambatan belajar bio
Hambatan belajar bioHeppiNiwer
 

Similar to SAW Beasiswa (20)

Skripsi vuri putri y
Skripsi vuri putri ySkripsi vuri putri y
Skripsi vuri putri y
 
Skripsi
Skripsi Skripsi
Skripsi
 
Skripsi..
Skripsi..Skripsi..
Skripsi..
 
BEST PRACTICE.pdf
BEST PRACTICE.pdfBEST PRACTICE.pdf
BEST PRACTICE.pdf
 
BEST PRACTICE.pdf
BEST PRACTICE.pdfBEST PRACTICE.pdf
BEST PRACTICE.pdf
 
SKRIPSI
SKRIPSISKRIPSI
SKRIPSI
 
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
 
mathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docxmathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docx
 
Humaeroh fitk
Humaeroh fitkHumaeroh fitk
Humaeroh fitk
 
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
 
00. skripsi lengkap
00. skripsi lengkap00. skripsi lengkap
00. skripsi lengkap
 
Karya Tulis Tugas Akhir D-IV
Karya Tulis Tugas Akhir D-IVKarya Tulis Tugas Akhir D-IV
Karya Tulis Tugas Akhir D-IV
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
 
LAPORAN Revisi PPL (3).pdf
LAPORAN Revisi PPL (3).pdfLAPORAN Revisi PPL (3).pdf
LAPORAN Revisi PPL (3).pdf
 
2. kata pengantar &amp; daftar isi
2. kata pengantar &amp; daftar isi2. kata pengantar &amp; daftar isi
2. kata pengantar &amp; daftar isi
 
Doc 32
Doc 32Doc 32
Doc 32
 
dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...
dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...
dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompe...
 
04110012
0411001204110012
04110012
 
Cover. compressed
Cover. compressedCover. compressed
Cover. compressed
 
Hambatan belajar bio
Hambatan belajar bioHambatan belajar bio
Hambatan belajar bio
 

SAW Beasiswa

  • 1. PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR SKRIPSI Oleh : Erick Ramdhani Sukaman NPM : 1411904 JENJANG STRATA 1 (S1) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER BINANIAGA BOGOR 2014
  • 2. LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904 Karya tulis Tugas Akhir ini telah diuji di depan penguji karya tulis ilmiah penelitian. Pada tanggal, 2014 Dewan Penguji : 1. ....................................................................... 2. ....................................................................... 3. ....................................................................... ii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 3. LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904 Karya tulis Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui sebagai karya tulis ilmiah penelitian. Bogor, 2014 Disetujui Oleh : Pembimbing I Pembimbing II R, Fitria Rachmawati, S.si, M.Kom NIP : 11.120.0605 Dahlia Widhyastoeti, S.Kom NIP : 11.120.1120 Ketua Program Studi Sistem Informasi Irmayansyah, M.Kom NIP : 11.304.010 Wakil Ketua Bidang Akademik, Ir. Hardi Jamhur NIP : 11.393.002 iii
  • 4. LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH TUGAS AKHIR Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904 Disetujui dan disahkan sebagai karya penelitian dan karya tulis ilmiah. Bogor, 2014 Disahkan Oleh : Ketua, DR. Ismulyana Djan, SE, M.M NIP : 11.310.002 iv | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 5. RIWAYAT PENULIS Erick Ramdhani Sukaman dilahirkan di Kota Bogor pada tanggal 13 April 1990 merupakan putra kedua dari dua bersaudara, dari pasangan E. Harris Sukaman S.Pd dan Eka Puspitasari S.Pd. Erick Ramdhani Sukaman beralamat di Jalan Pendekar, No. 27, RT:02/05, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor 16112. Dengan kontak yang dapat dihubungi: HP : 085697928163, email :erick.ramdhani@gmail.com. Erick Ramdhani Sukaman memulai jenjang akademisnya di TK Trisula pada tahun 1995, lalu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Cilendek Tengah Kota Bogor hingga lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 12 Kota Bogor hingga lulus tahun 2005. Pada tahun 2005 di terima sebagai murid di SMA Negeri 10 Kota Bogor dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Dan pada tahun 2010 diterima sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bogor, dan memilih Sistem Informasi (SI) sebagai jurusan yang ditempuh hingga lulus. v
  • 6. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Erick Ramdhani Sukaman NPM : 1411904 Jurusan : Sistem Informasi Menyatakan dengan ini sebenarnya penelitian yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya tulis sendiri, bukan merupakan pengambilalihan atau penjiplakan hasil tulisan dan pemikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan dan pemikiran saya pribadi. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Bogor, Januari 2014 Yang membuat pernyataan Erick Ramdhani Sukaman vi | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 7. PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR Erick Ramdhani Sukaman erick.ramdhani@gmail.com Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer, Bogor ABSTRAK Beasiswa merupakan pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti. Dengan adanya ketentuan diatas maka Stikom Binaniaga harus memenuhi prinsip dan pedoman. Namun dalam praktisnya seleksi penerima beasiswa tidak berprinsip kepada pedoman yang telah ditetapkan. Karena setiap perguruan tinggi memprioritaskan kriteria-kriteria yang berbeda. Dengan demikian diperlukan kriteria yang tepat dalam menyeleksi penerima beasiswa tersebut. Sistem pendukung keputusan menentukan alternatif nilai terbaik yang layak menerima beasiswa menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria yang telah di tentukan. Konsep dasar Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan ke suatu skala yang dapat di perbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Dari kriteria yang ada dilakukan proses perhitungan dari masing-masing kriteria untuk mendapatkan hasil alternatif terbaik penerima beasiswa. Kata Kunci : Simple Additive Weighting, beasiswa, kriteria. vii
  • 8. KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan petunjuk-Nya maka penyusunan skripsi yang berjudul “Pendekatan Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga Bogor” dapat diselesaikan. Penyusunan karya tulis ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian program Stara (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Binaniaga Bogor, salah satu kompetensi yang harus dimiliki lulusan sarjana Sistem Informasi adalah implementasi karya ilmiah kedalam ilmu pengetahuan yang telah melalui proses penelitian dan penyusunan hasil penelitian yang diharapkan memberi kontribusi bagi ilmu pengetahuan serta segi praktis bagi objek penelitian. Dalam skripsi ini dibahas bagaimana pendekatan SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga Bogor. Karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang lebih baik. Akhir kata penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu sistem informasi pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiiiiin Bogor, Januari 2014 Penyusun, Erick Ramdhani Sukaman viii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 9. UCAPAN TERIMA KASIH Segala puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala, pada kesempatan ini penulis ingin mengucakan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang sangat berperan dalam proses penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat, tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada: 1. Ibu R. Fitria Rachmawati, S.Si selaku dosen pembimbing pertama, telah banyak memberikan masukan dan bimbingan mengenai penulisan skripsi ini. 2. Ibu Dahlia Widhyastoeti, S.Kom selaku pembimbing kedua, telah membimbing dengan sabar dan memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 3. Ibu Drs. Lina Herlina selaku Bagian Kemahasiswaan yang telah berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian di STIKOM BINANIAGA BOGOR. 4. Bapak, ibu, kakak, dan saudara tercinta yang telah memberikan banyak doa dan dorongan dalam penyelesaian penulisan skripsi maupun selama proses perkuliahan. 5. Rekan-rekan mahasiswa/i STIKOM BINANIAGA BOGOR yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebut satu persatu, semoga Allah memberi ramat dan hidayah pada kalian semua. Semoga segala bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua pihak diberi balasan oleh Allah SWT. Amiiin...... Bogor, Januari 2014 Penulis Erick Ramdhani Sukaman ix
  • 10. DAFTAR ISI HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI ............................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................................iii LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN ............................................................... iv RIWAYAT PENULIS ............................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .......................................................................... vi ABSTRAK ...........................................................................................................................vii KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................................. ix DAFTAR ISI ......................................................................................................................... x DAFTAR TABEL .................................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3 C. Maksud dan Tujuan .............................................................................................. 5 D. Kegunaan Penelitian dan Manfaat ........................................................................ 5 E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan ........................................................................ 5 F. Definisi Istilah ........................................................................................................... 5 BAB II KERANGKA TEORITIS............................................................................................ 7 A. PENELITIAN RUJUKAN ....................................................................................... 7 B. LANDASAN TEORI ............................................................................................... 8 1. 2. Proses pengambilan keputusan ........................................................................... 8 3. Beasiswa ............................................................................................................... 9 4. C. Sistem Pendukung Keputusan ............................................................................. 8 SAW ...................................................................................................................... 9 KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................... 11 BAB III Metodelogi Penelitian ............................................................................................ 13 x | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 11. A. Metode Penelitian ............................................................................................... 13 B. Sumber Data ....................................................................................................... 14 C. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 14 D. Pengumpulan data.............................................................................................. 15 E. Analisis data ....................................................................................................... 15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN .............................................................................. 17 A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................................. 17 B. Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian ....................................... 17 C. Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW ............. 20 1. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA. ............................................ 20 2. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM. ............................................ 20 3. Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa. ............................. 22 4. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA. ............................................. 25 5. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM. ............................................. 26 6. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2). ......... 26 D. Pembahasan ....................................................................................................... 29 1. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama ............... 29 2. Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama ........... 30 3. Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama ........... 30 4. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA ................................................................ 31 5. Indeks kuantintas dari beasiswa BBM ................................................................ 31 6. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM ................................................ 32 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 33 A. Kesimpulan ......................................................................................................... 33 B. Saran .................................................................................................................. 33 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 35 xi
  • 12. DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013 ................................. 4 Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria ..................................................... 10 Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas ........................................................................ 16 Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa....... 18 Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria ........................................................... 18 Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK ............................................................................... 19 Tabel 4.4. Tabel penilaian semester ...................................................................... 19 Tabel 4.5. Tabel penilaian semester ...................................................................... 19 Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM ................................................................................. 19 Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan .................................................................. 20 Tabel 4.8. Tabel Pemohon ..................................................................................... 21 Tabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria .................. 22 Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA ........ 23 Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM ....... 24 Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA ............................................................ 25 Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA .................................................... 25 Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM ............................................................ 26 Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM ................................................... 26 Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM ....................... 28 Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama ...................... 29 Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA .................................... 30 Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM ................................... 30 Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM ................................... 32 xii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 13. DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 12 Gambar 2. Rancangan Penelitian ...................................................................... 13 xiii
  • 14.
  • 15. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara sangat mendukung setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di antaranya melakukan program pendidikan gratis dan program beasiswa. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Selain itu di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi di dalam Pasal 76 Ayat (2) juga jelas mengamanahkan tentang pemenuhan hak Mahasiswa yaitu mahasiswa pemerintah harus memberikan (a) beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi; (b) bantuan atau membebaskan biaya Pendidikan; dan/atau (c) pinjaman dana tanpa bunga yang wajib dilunasi setelah lulus dan/atau memperoleh pekerjaan. Dan dijelaskan pula pada Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi. Stikom Binaniaga sebagai lembaga pendidikan dibidang komputerpun telah menyelenggarakan program pemberian beasiswa terhadap peserta didiknya. Namun kriteria yang dipakai untuk menyeleski harus akurat dan tepat seperti yang tercantum pada Pedoman Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan PPA 2013 bahwa program berprinsip pada 3T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, & Tepat Waktu).
  • 16. 1. Tepat Sasaran, artinya Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah disalurkan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang telah ditentukan dalam pedoman. 2. Tepat Jumlah, artinya jumlah mahasiswa penerima sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan, atau perguruan tinggi dapat memenuhi dan menyalurkan sesuai kuota. Perguruan Tinggi Negeri dan atau Kopertis Wilayah dapat menyampaikan usulan tambahan kuota pada tahun berikutnya disertai data pendukung. 3. Tepat Waktu, beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah dicairkan dan disalurkan kepada mahasiswa penerima serta dilaporkan sesuai dengan waktu sebagaimana diatur dalam pedoman. Dengan adanya ketentuan diatas maka Stikom Binaniaga harus memenuhi prinsip dan pedoman diatas. Namun dalam praktisnya penentu keputusan mengalami kesulitan karena banyaknya pemohon beasiswa dan adanya beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan siapa penerima beasiswa yang sesuai dengan yang diharapkan. Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan memperoleh beasiswa tersebut. Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan yang dapat guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan. Metode yang digunakan untuk menentukan penerima beasiswa adalah Simple Additive Weighting (SAW). Karena dalam seleksi penerima beasiswa terdapat kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan mahasiswa/pemohon sebagai alternatifnya, sedangkan prioritas dari kriteria itu sebagai nilai bobot. SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Dengan metode ini diharapkan penentuan kriteria akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih tepat dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa. Kajian tentang SAW pernah digunakan oleh (Sri Eniyati, 2011) dalam judul “Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)” dengan kesimpulan, Perancangan yang telah disusun, sebagian besar merupakan kriteria untuk penerimaan beasiswa dalam sekolah. Bobot perhitungan adalah merupakan salah satu indikator penting dalam perhitungan untuk penerimaan beasiswa. Juga pernah 2 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 17. digunakan oleh (Henry Wibowo S.dkk, 2009) dalam judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan FMADM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia)” dengan kesimpulan, dengan dibangunnya sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak mendapatkan beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana kriteria tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah bilangan crisp. sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk mencari alternatif terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak sampel yang dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai alternatif terbaik dari alternatif yang lain. Dari hasil penelitian sebelumnya terbukti bahwa SAW dapat digunakan untuk membantu sebagai pendukung keputusan. Berdasarkan uraian diatas yang melatar belakangi masalah penelitian penentuan penerima beasiswa maka penulis melakukan penelitian dengan judul. “PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR ” B. Rumusan Masalah Seleksi penentuan penerima beasiswa didasari dari kriteria yang ada pada pedoman yang telah ditetapkan pemerintah beserta kriteria dari perguruan tinggi itu sendiri. Dalam menentukan mahasiswa mana yang menerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dilakukan dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak STIKOM. Kriteria beasiswa PPA dan beasiswa BBM pada Stikom Binaniaga adalah nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK) paling rendah 3.0, semester, ekonomi, Surat Keterangan Tidak Mampu, dan keaktifan mahasiswa di kampus. Adapun data jumlah penerima dari masing-masing beasiswa sebagai berikut, 3
  • 18. Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013 Tahun Pemohon Jenis Beasiswa Kriteria Alokasi Jumlah Penerima 3 orang/thn 3 orang 7 orang/thn 7 orang a. IPK b. Semester PPA c. Keaktifan dikampus d. SKTM e. Ekonomi 2013 23 a. IPK b. Semester BBM c. Keaktifan dikampus d. SKTM e. Ekonomi Diihat dari tabel 1 pada tahun 2013 penentu keputusan tidak mudah dalam menyeleksi dan menentukan penerima beasiswa, karena jumlah pemohon setiap jenis beasiswa melebihi batas alokasi. Maka proses penyeleksian harus dilakukan dengan proses tepat sehingga pemohon pada setiap jenis beasiswa sesuai dengan beasiswa yang diajukannya. Penentuan penerima beasiswa dilakukan dengan melihat IPK, semester, SKTM, keaktifan mahasiswa dikampus dan faktor ekonomi yang dilihat dari penghasilan orang tua. Dari uraian diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : 1. Para penentu keputusan sulit menetapkan mahasiswa yang akan menerima beasiswa berdasarkan jeniis beasiswa. 2. Penerima beasiswa PPA dan BBM kurang optimal. Problem Statement Dari identifikasi masalah diatas dapat ditetapkan permasalahannya yaitu: Optimalisasi proses seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga dengan menggunakan SAW. Research Question Bagaimana pendekatan SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga Bogor? 4 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 19. C. Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah membuktikan metode SAW dalam menentukan penerima beasiswa. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan penerima beasiswa yang tepat sesuai dengan jenis beasiswa dengan menggunakan SAW. D. Kegunaan Penelitian dan Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai rekomendasi bagi penentu beasiswa dalam menenyeleksi penerima beasiswa sehingga Stikom Binaniaga dapat menentukan mahasiswa penerima beasiswa dengan tepat. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian adalah : 1. Manfaat teoritis penelitian ini yaitu untuk memberikan sumbangan pendekatan SAW dalam seleksi penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga Bogor. 2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memudahkan pemberi keputusan beasiswa dalam meyeleksi penerima beasiswa. 3. Manfaat kebijakan yaitu agar metode SAW mampu menjadi alat pendukung keputusan dalam penentuan penerima beasiswa. E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Ruang lingkup dalam penelitian ini menjelaskan dan menerapkan SAW untuk seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga, serta batasan penelitian antara lain: a. Sistem pendukung keputusan ini khusus digunakan untuk proses seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga. b. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data penerima beasiswa, kriteria dari Stikom Binaniaga, dan kriteria penerima beasiswa yang diperoleh dari buku Pedoman Umum Beasiswa Dan Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik 2013. F. Definisi Istilah 1. Kriteria : Ukuran penilaian yang menjadi atau dasar penetapan sesuatu. 5
  • 20. 2. Sub Kriteria : Ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu dalam setiap kriteria. 3 Alternatif : Pilihan di beberapa antara dua kemungkinan atau yang menjadi kandidat dalam proses pengambilan keputusan. 6 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 21. BAB II KERANGKA TEORITIS A. PENELITIAN RUJUKAN Telah banyak penelitian yang menerapkan SAW dalam berbagai objek permasalahan. Dibawah ini beberapa penelitian yang sangat relevan dengan penelitian yang akan dilakukan : 1. Henry Wibowo S, Riska Amalia, Andi Fadlun M, Kurnia Arivanty (2009) melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank Bri Menggunakan Fmadm (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia)”. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, dibangunnya sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak mendapatkan beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana kriteria tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah bilangan crisp. sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk mencari alternatif terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak sampel yang dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai alternatif terbaik dari alternatif yang lain. 2. Rubiyatun, Bowo Winarno, dan Sri Sulistijowati (2012), melakukan penelitian dengan judul ”Simulasi Seleksi Mahasiswa Baru Jalur Undangan Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting”. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa proses seleksi mahasiswa baru jalur undangan dengan metode SAW dipengaruhi oleh kriteria yang telah ditetapkan dan perbandingan tingkat kepentingan antar kriteria. Selain itu, seleksi mahasiswa baru jalur undangan juga melalui proses perangkingan. Perangkingan berdasarkan nilai akhir. Nilai akhir terbesar berada pada peringkat atas. 3. Magfirah (2013), melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bagi Siswa SD Salman Al Farisi 2 Yogyakarta Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw)”. Dengan kesimpulan bahwa Sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa bagi siswa SD Salman Al Farisi 2 Yogyakarta berbasis desktop telah dibuat dengan menggunakan metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM).
  • 22. 4. Metode Fuzzy-SAW dapat memberikan informasi yang tepat berdasarkan uji coba pada penelitian mengenai penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga Bogor menggunakan Simple Additive Weighting. Sehubungan dengan penelitian sebelumnya tentang metode yang digunakan, maka akan dilakukan penelitian tentang pendekatan SAW untuk seleksi penerima beasiswa. Hasil yang diharapkan yaitu menentukan penerima beasiswa yang tepat dan sesuai. B. LANDASAN TEORI 1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sebuah system berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung solusi dari permasalahan manajemen yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan demikian dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil (Khoirudin,2008). a. Simple Additive Weighting Method(SAW) b. Weighted Product(WP) c. ELECTRE d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS) e. Analytic Hierarchy Process(AHP) 2. Proses pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan dimulai dari fase inteligensi . Realitas diuji, dan masalah diidentifikasi dan ditentukan. Kepemilikan masalah juga ditetapkan. Selanjutnya pada fase desain akan dikonstruksi sebuah model yang merepresentasikan sistem. Hal ini dilakukan dengan membuat asumsi-asumsi yang menyederhanakan realitas dan menuliskan hubungan di antara semua variabel . Model ini kemudian di validasi dan ditentukanlah kriteria dengan menggunakan prinsip memilih untuk mengevaluasi alternatif tindakan yang telah diidentifikasi. Proses pengembangan model sering mengidentifikasi solusi-solusi alternatif dan demikian sebaliknya. Selanjutnya adalah fase pilihan yang meliputi pilihan terhadap solusi yang diusulkan untuk model (tidak memerlukan masalah yang disajikan). Solusi ini diuji untuk menentukan viabilitasnya. Begitu solusi yang diusulkan tampak 8 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 23. masuk akal, maka kita siap untuk masuk kepada fase terakhir yakni fase implementasi keputusan. Hasil implementasi yang berhasil adalah dapat dipecahkannya masalah riil. Sedangkan kegagalan implementasi mengharuskan kita kembali ke fase sabelumnya (Turban, 2005). a. Fase Intelegensi, fase intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat. b. Fase Desain, fase merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. c. Fase Memilih, fase memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih. 3. Beasiswa Beasiswa merupakan tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Sekarang kita dapat melihat pengertian dari Beasiswa, namun sepertinya kita masih belum dapat memutuskan secara pasti siapa yang berhak menerima beasiswa maka sekarang kita akan coba melihat dari landasan folosofis, yuridis, dan sosiologis. 4. SAW Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi adalah sebagai berikut : 9
  • 24.  xij   Max xij i  rij    Min xij  i  xij  jika j adalah atribut keuntungan (benefit) jika j adalah atribut biaya (cost) dengan r adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif 𝐴 𝑖 pada atribut Cij dengan i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (𝑉𝑖 ) diberikan sebagai : 𝑛 𝑉𝑖 = ∑ 𝑊𝑗 rij 𝑗=1 Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif 𝐴 𝑖 lebih terpilih. Contoh : Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi. Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu: C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi C2 = praktek instalasi jaringan C3 = tes kepribadian C4 = tes pengetahuan agama Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%. Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat (alternatif) untuk dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu: A1 = Indra, A2 = Roni, A3 = Putri, A4 = Dani, A5 = Ratna, dan A6 = Mira. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria: Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria Kriteria Alternatif C1 C2 C3 C4 Indra 70 50 80 60 Roni 50 60 82 70 10 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 25. Putri 85 55 80 75 Dani 82 70 65 85 Ratna 75 75 85 74 Mira 62 50 75 80 Normalisasi: 70 70   0,82 max 70;50;85;82;75;62 85 70 50 r21    0,59 max 70;50;85;82;75;62 85 50 50 r12    0,67 max 50;60;55;70;75;50 75 60 60 r22    0,80 max 50;60;55;70;75;50 75 r11  dan seterusnya. Hasil normalisasi: 0,82 0,59   1 R 0,96 0,88  0,73  0,67 0,94 0,71 0,80 0,96 0,82  0,73 0,94 0,88  0,93 0,76 1  1 1 0,87   0,67 0,88 0,94  Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan: W = [0,35 0,25 0,25 0,15] Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: V 1 (0,35)(0,82)  (0,25)(0,67)  (0,25)(0,94)  (0,15)(0,71)  0,796 V 2  (0,35)(0,59)  (0,25)(0,80)  (0,25)(0,96)  (0,15)(0,82)  0,770 V 3  (0,35)(1,00)  (0,25)(0,73)  (0,25)(0,94)  (0,15)(0,88)  0,900 V 4  (0,35)(0,96)  (0,25)(0,93)  (0,25)(0,76)  (0,15)(1,00)  0,909 V 5  (0,35)(0,88)  (0,25)(1,00)  (0,25)(1,00)  (0,15)(0,87)  0,939 V 6  (0,35)(0,73)  (0,25)(0,67)  (0,25)(0,88)  (0,15)(0,94)  0,784 Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif A5 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain, Ratna akan terpilih sebagai kepala unit sistem informasi. C. KERANGKA PEMIKIRAN Seleksi penerima beasiswa merupakan hal yang mudah, namun pada kenyataannya proses tersebut tidak mudah, karena banyak pertimbangan dalam menentukannya. Dalam penelitian ini dalam menentukan penerima beasiswa 11
  • 26. dengan pendekatan SAW diawali dengan penentuan kriteria, alternatif, dan nilai bobot. Kemudian data yang telah didapatkan akan diolah dengan menggunakan SAW. Setelah itu hasil dari perhitungan diranking dengan tujuan mendapatkan alternatif tertinggi. Sehingga para penentu seleksi penerima beasiswa mendapatkan rekomendasi penerima beasiswa dari hasil perankingan tersebut. Adapun dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa telah didefinisikan yaitu beasiswa PPA, beasiswa BBM, dan beasiswa Stikom Binaniaga. Sedangkan alternatif didapatkan dari data pemohon beasiswa, yang nantinya akan di proses dengan menggunakan metode SAW. Kerangka berfikir tersebut dapat dilihat dari gambar. Penentuan kriteria seleksi beasiswa Pengolahan data Menggunakan SAW Pendekatan dengan SAW Hasil pada proses seleksi penerima beasiswa Rekomendasi Menentukan nilai bobot, kriteria, sub kriteria dan alternatif Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran 12 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 27. BAB III Metodelogi Penelitian A. Metode Penelitian Rancangan penelitian yang akan digunakan pada pendekatan SAW untuk menentukan seleksi penerima beasiswa sebagai berikut: Identifikasi Masalah Menentukan Metode •Proses seleksi penerima beasiswa •Metode Simple Additive Weighting(SAW) Perhitungan SAW •Penentuan Nilai bobot, kriteria, sub kriteria dan alternatif •Matrik Keputusan X berdasarkan kriteria bobot •Normalisasi matriks X menggunakan persamaan 1 •Mencari alternative terbaik menggunakan persamaan 2 Pengumpulan Data •Pengumpulan data penerima dari STIKOM •Pengumpulan kriteria dari buku pedoman dan STIKOM Hasil •Hasil perangkingan sebagai bahan pengambilan keputusan Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Adapun cara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Indentifikasi masalah Pada tahap identifikasi dan perumusan masalah adalah melakukan identifikasi terhadap masalah yang ada untuk diangkat sebagai studi kasus dalam penelitian, setelah didapatkan permasalahan dibuatkan rumusan masalah sebagai solusi untuk proses penyelesaian masalah.
  • 28. 2. Menentukan metode Pada tahap menentukan metode adalah melakukan pencarian metode dengan mengumpulkan jurnal, tinjauan studi, dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Pengumpulan data Pada tahap ini data yang telah diperoleh dari sumber data akan dikumpulkan sebagai bahan perhitungan dalam penelitian. 4. Perhitungan SAW Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang telah diperoleh menggunakan SAW. 5. Hasil Tahap hasil penelitian adalah data yang diperoleh setelah melalui proses perhitungan dengan SAW. B. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah merupakan sumber data primer dan sekunder. Dimana sumber data sekunder didapatkan dari hasil wawancara mengenai proses seleksi penerima beasiswa, sementara sumber data primer baik internal maupun eksternal didapat dari perguruan tinggi itu sendiri, perpustakaan dan internet dengan cara studi literatur. C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kriteria, subkriteria, dan alternatif. Tools instrumen penelitian yang digunakan adalah MS. Office Excel. Sub kriteria pada jenis beasiswa yang berdasarkan Pedoman Beasiswa BBP PPA 2013 dan ketentuan dari penentu penerima beasiswa STIKOM Binaniaga sebagai berikut: 1. Beasiswa PPA a) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi. b) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan. c) Keakitfan mahasiswa dikampus. d) SKTM. e) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi. 2. Beasiswa BBM a) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi. 14 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 29. b) SKTM c) Keakitfan mahasiswa dikampus. d) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi. e) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan D. Pengumpulan data Prosedur pengumpulan data berpengaruh terhadap kualitas data yang akan dijadikan bahan dasar penelitian. Oleh karena itu harus dilakukan dengan sebaikbaiknya dengan harapan data yang didapat adalah data yang sebenarnya sesuai dengan keadaan objek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data, membagi jenis data serta menganalisis data yang diperlukan guna mempermudah pemecahan masalah. Metode pengumpulan data yang digunakan antar lain: 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik atau pendekatan unutk mendapatkan data primer dangan mengamati secara langsung objek datanya, observasi adalah salah satu proses dalam pencarian fakta, dimana wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengamatan langsung proses penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa. 2. Pengumpulan dokumen Pengumpulan dokumen berupa data pemohon beasiswa, data penerima beasiswa, dan Surat Keputusan Ketua Stikom Binaniaga tentang penentuan beasiswa dari bagian kemahasiswaan Stikom Binaniaga. E. Analisis data Analisis data yang dignakan adalah indeks kuantitatif. Pada prinsipnya angka indeks bisa diartikan sebagai alat ukur untuk mengetahui perubahan suatu variabel berdasarkan waktu. Ciri khas dari angka indeks ini adalah perhitungan rasio (pembagian), di mana hasil rasio tersebut selalu dikalikan dengan bilangan 100 untuk menunjukkan perubahan tersebut dalam persentase. Dengan demikian, basis dari angka indeks apapun selalu 100. Rasio dipakai sebagai indikator perubahan. 15
  • 30. Rumus: Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100% Keterangan: Qn = data produk pada tahun ke-n. Q0 = data produk pada tahun dasar. Contoh perhitungan: Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas Tahun Jumlah produk (Q) o: 1981 (th. dasar) 200 n: 1986 250 Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100% = (250/200)*100% = 125%. 16 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 31. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Komputer BINANIAGA (selanjutnya disingkat STIKOM BINANIAGA) adalah salah satu perguruan tinggi swasta di kota BOGOR. Sesuai dengan namanya STIKOM BINANIAGA adalah perguruan tinggi yang mengkhususkan diri di rumpun ilmu komputer, dengan membina dua program studi jenjang strata 1: Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Semula berdiri dengan nama AMIK (Akademi Manajemen Informatika dan Komputer) Binaniaga pada tahun 1991. Sejak tanggal 3 November 2003 berubah menjadi Sekolah Tinggi, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 190/D/)/2003. STIKOM Binaniaga berada di bawah naungan Yayasan Binaniaga yang juga membina perguruan tinggi STIE Binaniaga dan AMIK Bogor. Objek penelitian yang akan penyusun teliti adalah informasi tentang proses seleksi penerima beasiswa PPA dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Dalam penelitian ini penyusun mengumpulkan data yang mengenai data-data yang bersangkutan yang kemudian di analisis mengenai seleksi penerima beasiswa PPA dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Penyusun melakukan penelitian langsung ke STIKOM Binaniaga Bogor dan mengadakan wawancara kepada bagian kemahasiswaan yang berkaitan sesuai dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui data penerima, pemohon dan kriteria yang digunakan yang meliputi nilai IPK, Semester, keaktifan mahasiswa, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan Ekonomi/penghasilan orangtua. B. Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting. Adapun langkah-langkahnya adalah : 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. 2. Menentukan subkriteria pada masing-masing kriteria yang telah ditentukan, Ci. 3. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
  • 32. 4. Membuat matriks keputusan berdasarkan Sub kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga di peroleh matriks ternormalisasi R. 5. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga di peroleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. (Kusumadewi, 2006). Dalam seleksi penerima beasiswa pada STIKOM Binaniaga menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan kriteria, subkriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik. Dalam metode SAW terdapat kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan untuk menentukan penerima beasiswa. Bobot ditentukan sesuai dengan prioritas yang tertera pada Buku Pedoman Beasiswa. Adapun kriteria dan sub kriterianya adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa Kriteria Keterangan Sub Kriteria Bobot C1 b. Semester 4 C3 c. 3 C4 d. SKTM 2 C5 e. Ekonomi 1 C1 1. IPK 1 C2 2. Semester 2 C3 3. Keaktifan dikampus 3 C4 4. SKTM 4 C5 Beasiswa BBM 5 C2 Beasiswa PPA a. IPK 5. Ekonomi 5 Keaktifan dikampus Subkriteria diatas didapatkan dari Buku Pedoman Beasiswa dan dari bagian kemahasiswaan. Dari masing-masing sub kriteria tersebut ditentukan nilainya yaitu: Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria Keterangan Nilai Rendah (R) 1 Sedang (S) 3 Tinggi (T) 5 18 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 33. 6. Memberikan nilai setiap alternatif pada setiap sub kriteria yang sudah ditentukan. a) Fotokopi transkip nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK), Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK IPK Nilai Keterangan >3,0 1 Rendah 3,0 – 3,5 3 Sedang <3,5 5 Tinggi b) Semester, Tabel 4.4. Tabel penilaian semester Semester-Sks Nilai Keterangan 7-8 1 Rendah 3-6 3 Sedang 1-2 5 Tinggi c) Keaktifan mahasiswa di kampus. Tabel 4.5. Tabel penilaian semester Mengikuti organisasi atau UKM Nilai Keterangan Tidak 1 Rendah 1–2 3 Sedang >2 5 Tinggi d) Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM SKTM Nilai Keterangan Tidak ada 1 Rendah Tidak jelas 3 Sedang 19
  • 34. Ada 5 Tinggi e) Ekonomi, Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan Penghasilan Nilai Keterangan > Rp.2.500.000 1 Rendah 2.000.000 – 2.500.000 3 Sedang <= Rp.2.000.000 5 Tinggi C. Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW Dalam menentukan penerima beasiswa tidaklah mudah karena diperlukan penyeleksian setiap beasiswa, meskipun subkriteianya sama namun memiliki tingkat prioritas yang berbeda antara beasiswa PPA dan beasiswa BBM. Tahap pengolahan data dengan Metode Simple Additive Weighting sebagai berikut: 1. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA. Kriteria Keterangan C1 IPK C2 Semester C3 Keaktifan dikampus C4 SKTM C5 Ekonomi 2. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM. Kriteria Keterangan C1 IPK C2 Semester C3 Keaktifan dikampus C4 SKTM C5 Ekonomi 20 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 35. Dari penilaian setiap sub kriteria yang telah ditentukan didapatkan: Keterangan Nilai Rendah (R) 1 Sedang (S) 3 Tinggi (T) 5 Tabel 4.8. Tabel Pemohon Kriteria Alternatif IPK Smstr-Sks Keaktifan SKTM Ekonomi A1 Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah A2 Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah A3 Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah A4 Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang A5 Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang A6 Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang A7 Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang A8 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang A9 Tinggi Rendah Rendah Sedang Sedang A10 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang A11 Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah A12 Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah A13 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah A14 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah A15 Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah A16 Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah A17 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah A18 Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah A19 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah A20 Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah A21 Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah A22 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah A23 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah 21
  • 36. Tabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria Alternatif Kriteria IPK Smstr-Sks Keaktifan SKTM Ekonomi A1 5 3 3 1 1 A2 5 5 3 1 1 A3 5 3 3 1 1 A4 5 5 1 3 3 A5 5 3 3 3 3 A6 5 5 1 3 3 A7 5 5 3 3 3 A8 5 3 3 3 3 A9 5 3 1 3 3 A10 5 3 3 1 3 A11 5 3 1 3 1 A12 5 3 1 3 1 A13 5 3 1 1 1 A14 5 3 1 1 1 A15 3 3 1 1 1 A16 3 3 1 1 1 A17 5 1 1 1 1 A18 3 1 1 1 1 A19 5 3 1 1 1 A20 3 5 1 1 1 A21 3 1 1 1 1 A22 5 1 1 1 1 A23 5 3 1 1 1 3. Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa. Berdasarkan nilai setiap alternatif dan sub kriteria yang sudah ditentukan diubah ke dalam matriks keputusan X dibentuk sebagai berikut : 5 𝑋 = [⋮ 2 … ⋱ … 3 ⋮] 2 Dari matriks keputusan X tersebut kemudian dilakukan proses normalisasi ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada sesuai dengan persamaan (1) ; Pada beasiswa PPA ditentukan MAXnya adalah C1 dan C2, sedangkan MINnya adalah C3, C4 dan C5. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis beasiswa. 22 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 37. Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA Normalisasi No Alternatif r1 r2 r3 r4 r5 1 A1 1,00 0,60 1,00 1,00 1,00 2 A2 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 3 A3 1,00 0,60 1,00 1,00 1,00 4 A4 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33 5 A5 1,00 0,60 1,00 0,33 0,33 6 A6 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33 7 A7 1,00 1,00 1,00 0,33 0,33 8 A8 1,00 0,60 1,00 0,33 0,33 9 A9 1,00 0,60 0,33 0,33 0,33 10 A10 1,00 0,60 1,00 1,00 0,33 11 A11 1,00 0,60 0,33 0,33 1,00 12 A12 1,00 0,60 0,33 0,33 1,00 13 A13 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00 14 A14 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00 15 A15 0,60 0,60 0,33 1,00 1,00 16 A16 0,60 0,60 0,33 1,00 1,00 17 A17 1,00 0,20 0,33 1,00 1,00 18 A18 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00 19 A19 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00 20 A20 0,60 1,00 0,33 1,00 1,00 21 A21 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00 22 A22 1,00 0,20 0,33 1,00 1,00 23 A23 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00 23
  • 38. Pada beasiswa BBM ditentukan MAXnya adalah C3 , C4 dan C5 sedangkan MINnya adalah C1 dan C2. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis beasiswa. Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM Normalisasi No Alternatif r1 r2 r3 r4 r5 1 A1 0,60 0,33 1,00 0,33 0,33 2 A2 0,60 0,20 1,00 0,33 0,33 3 A3 0,60 0,33 1,00 0,33 0,33 4 A4 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00 5 A5 0,60 0,33 1,00 1,00 1,00 6 A6 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00 7 A7 0,60 0,20 1,00 1,00 1,00 8 A8 0,60 0,33 1,00 1,00 1,00 9 A9 0,60 0,33 0,33 1,00 1,00 10 A10 0,60 0,33 1,00 0,33 1,00 11 A11 0,60 0,33 0,33 1,00 0,33 12 A12 0,60 0,33 0,33 1,00 0,33 13 A13 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33 14 A14 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33 15 A15 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33 16 A16 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33 17 A17 0,60 1,00 0,33 0,33 0,33 18 A18 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33 19 A19 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33 20 A20 1,00 0,20 0,33 0,33 0,33 21 A21 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33 22 A22 0,60 1,00 0,33 0,33 0,33 23 A23 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33 24 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 39. 4. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA. Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai berikut : C1 = 35%; C2 = 30%; C3 = 5%; C4 = 20%; C5 = 10%, dengan ketentuan nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini: Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA Kriteria Keterangan Nilai Bobot (W) C1 IPK 0,35 C2 Semester 0,30 C3 Keaktifan dikampus 0,20 C4 SKTM 0,10 C5 Ekonomi 0,05 W = [0,35; 0,30; 0,20; 0,10; 0,05 ] Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA Bobot Perangkingan No Alternatif Hasil W1 W2 W3 W4 W5 1 A1 0,35 0,18 0,20 0,15 0,05 0,93 2 A2 0,35 0,30 0,20 0,15 0,05 1,05 3 A3 0,35 0,18 0,20 0,15 0,05 0,93 4 A4 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78 5 A5 0,35 0,18 0,20 0,05 0,02 0,80 6 A6 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78 7 A7 0,35 0,30 0,20 0,05 0,02 0,92 8 A8 0,35 0,18 0,20 0,05 0,02 0,80 9 A9 0,35 0,18 0,07 0,05 0,02 0,66 10 A10 0,35 0,18 0,20 0,15 0,02 0,90 11 A11 0,35 0,18 0,07 0,05 0,05 0,70 12 A12 0,35 0,18 0,07 0,05 0,05 0,70 13 A13 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80 14 A14 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80 15 A15 0,21 0,18 0,07 0,15 0,05 0,66 16 A16 0,21 0,18 0,07 0,15 0,05 0,66 17 A17 0,35 0,06 0,07 0,15 0,05 0,68 18 A18 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54 19 A19 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80 25
  • 40. 20 A20 0,21 0,30 0,07 0,15 0,05 0,78 21 A21 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54 22 A22 0,35 0,06 0,07 0,15 0,05 0,68 23 A23 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80 5. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM. Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai berikut : C1 = 5%; C2 = 10%; C3 = 20%; C4 = 30%; C5 = 35%, dengan ketentuan nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini: Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM Kriteria Keterangan Nilai Bobot (W) C1 IPK 0,05 C2 Semester 0,10 C3 Keaktifan dikampus 0,20 C4 SKTM 0,30 C5 Keaktifan dikampus 0,35 W = [0,5; 0,10; 0,20; 0,30; 0,35 ] 6. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2). Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM Bobot Perangkingan No Alternatif Hasil W1 W2 W3 W4 W5 1 A1 0,21 0,10 0,20 0,05 0,02 0,58 2 A2 0,21 0,06 0,20 0,05 0,02 0,54 3 A3 0,21 0,10 0,20 0,05 0,02 0,58 4 A4 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54 5 A5 0,21 0,10 0,20 0,15 0,05 0,71 26 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 42. Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM Beasiswa BBM Beasiswa PPA No Alternatif Hasil No Alternatif Hasil 1 A2 1,05 1 A18 0,78 2 A1 0,93 2 A21 0,78 3 A3 0,93 3 A5 0,71 4 A7 0,92 4 A8 0,71 5 A10 0,9 5 A7 0,67 6 A5 0,8 6 A17 0,64 7 A8 0,8 7 A22 0,64 8 A13 0,8 8 A10 0,61 9 A14 0,8 9 A1 0,58 10 A19 0,8 10 A3 0,58 11 A23 0,8 11 A9 0,58 12 A4 0,78 12 A15 0,58 13 A6 0,78 13 A16 0,58 14 A20 0,78 14 A2 0,54 15 A11 0,7 15 A4 0,54 16 A12 0,7 16 A6 0,54 17 A17 0,68 17 A11 0,54 18 A22 0,68 18 A12 0,54 19 A9 0,66 19 A20 0,54 20 A15 0,66 20 A13 0,44 21 A16 0,66 21 A14 0,44 22 A18 0,54 22 A19 0,44 23 A21 0,54 23 A23 0,44 28 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 43. Untuk beasiswa PPA diambil tiga nilai tertinggi dari alternatif, yaitu: A2 1,05 A1 0,93 A3 0,93 A2, A1 dan A3 terpilih sebagai penerima beasiswa PPA. Sedangkan untuk beasiswa BBM diambil tujuh nilai tertinggi dari alternatif, yaitu: A18 0,78 A21 0,78 A5 0,71 A8 0,71 A7 0,67 A17 0,64 A22 0,64 A18, A21, A5, A8, A7, A17, dan A22 terpilih sebagai penerima beasiswa BBM. D. Pembahasan 1. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama No Penerima Jenis Beasiswa 1 A1 PPA 2 A2 PPA 3 A3 PPA 4 A4 BBM 5 A5 BBM 6 A6 BBM 7 A7 BBM 8 A8 BBM 9 A9 BBM 29
  • 44. 10 A10 BBM 2. Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA Perbandingan NO SAW Lama SAW dengan Lama 1 A2 A1 2 A1 A2 3 A3 A3 3:3 Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW sama dengan hasil dari perhitungan yang lama, dengan perbandingan 3 : 3. 3. Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM Perbandingan SAW dengan No SAW Lama lama 1 A18 A4 2 A21 A5 3 A5 A6 4 A8 A7 5 A7 A8 6 A17 A9 7 A22 A10 4:7 Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW dengan sistem lama terdapat perbedaan 4 : 7. 30 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 45. 4. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA Berdasarkan data dari tabel 4.18. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas. Dengan rumus: Indeks kuantintas = ( 𝑄𝑛 ⁄ 𝑄 ) x 100% 0 𝑄 𝑛 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑄0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 Diketahui nilai perbandingan dari tabel 4.18. adalah 3 : 3. nilai selisih dari tabel 4.13. adalah 0, nilai total dari tabel 4.18. adalah 3. Jadi Indeks kuantintas yang didapatkan adalah: Index kuantintas beasiswa PPA = (0⁄3) x 100% = 0 x 100% = 0% Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 0%. Jadi penentuan penerima beasiswa PPA dengan SAW sama dengan sistem yang lama. 5. Indeks kuantintas dari beasiswa BBM Berdasarkan data dari tabel 4.19. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas. Dengan rumus: Indeks kuantintas = ( 𝑄𝑛 ⁄ 𝑄 ) x 100% 0 𝑄 𝑛 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑄0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 Diketahui nilai selisih dari tabel 4.19. adalah 5, nilai total dari tabel 4.19. adalah 7. Jadi Indeks kuantintas yang didapatkan adalah: Indeks kuantintas beasiswa BBM = (4⁄7)x 100% = 0,57 x 100% = 57% Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 57%. 31
  • 46. 6. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM Indeks kuantintas = ( 𝑄𝑛 ⁄ 𝑄 ) x 100% 0 𝑄 𝑛 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑄0 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 Diketahui nilai selisih dari kedua beasiswa adalah 2, nilai totalnya adalah 10. Jadi Indeks kuantintas yang didapatkan adalah: Indeks kuantintas beasiswa PPA dan BBM = (4⁄10) x 100% = 0,40 x 100% = 40% Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 40%. Keterangan dibawah ini menunjukan optimal atau tidaknya penerima beasiswa setelah dihitung dengan metode SAW, Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM No Penerima Jenis Beasiswa Keterangan 1 A1 PPA Optimal 2 A2 PPA Optimal 3 A3 PPA Optimal 4 A4 BBM Tidak Optimal 5 A5 BBM Optimal 6 A6 BBM Tidak Optimal 7 A7 BBM Optimal 8 A8 BBM Optimal 9 A9 BBM Tidak Optimal 10 A10 BBM Tidak Optimal 32 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 47. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pendekatan Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan penerima beasiswa pada STIKOM Binaniaga dilakukan penilaian secara sederhana yaitu penilaian kriteria terhadap keadaan alternatif yang kemudian hasil penilaian tersebut dinormalisasikan dan hasil normalisasi dikalikan dengan bobot kriteria atau prioritas kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pendukung keputusan ini dibuat dengan pemodelan yang memperhatikan berbagai faktor yang dipakai sebagai kriteria penilaian dan pemberian bobot. 2. Hasil dari perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA adalah 3 : 3, dengan nilai selisih 0 dan nilai total 3. Jadi Indeks kuantitas yang didapatkan adalah 100% - 0% = 100%. Sedangkan untuk penerima beasiswa BBM didapatkan hasil perbandingan nilai selisih adalah 4 dan nilai total 7. Jadi indeks kuantitas yang didapatkan adalah 100% - 57% = 43%. 3. Hasil perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA dan BBM manual dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) menghasilkan nilai berdasarkan proses perbandingan didapatkan indeks kuantitas yaitu 100% - 40% = 60%. 4. Dengan hasil itu maka Simple Additive Weighting (SAW) dapat direkomendasikan sebagai alat penunjang keputusan dalam menentukan penerima beasiswa. B. Saran Dalam penelitian masih terbatas pada penentuan penerima beasiswa PPA dan BBM, untuk pengembangan lebih lanjut disarankan perluasan masalah yaitu: 1. Metode ini dapat direkomendasikan pada seleksi penerimaan beasiswa Yasyasan dan beasiswa Kampus. 2. Pengembangan sistem informasi penerima beasiswa.
  • 48. [ halaman ini sengaja dikosongkan ] 34 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 49. DAFTAR PUSTAKA A1. PEDOMAN BEASISWA BBP PPA 2013 Basyaib, F., 2007. Teori Pembuat Keputusan. Gramedia: Jakarta. http://books.google.co.id/books?id=1oX1gq9ofjYC&printsec=frontcover&num=100&hl=id &redir_esc=y#v=onepage&q&f=false [diakses pada 2 november 2013 00.02] http://books.google.co.id/books?id=v6EwtZ8EkN0C&printsec=frontcover&hl=id&source=g bs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false [diakses pada 2 november 2013 00.30] http://elearning.amikom.ac.id/index.php/download/materi/88892-ST083-16/P8_angka%20 indeks.doc [diakses pada 2 februari 2014 00.30] http://www.dikti.go.id/?page_id=397&lang=id [diakses pada 2 november 2013 14.55] Kusumadewi, S., dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) (Edisi Pert.). Graha Ilmu. Yogyakarta. Kusumadewi, S., 2010. Materi Kuliah [7, 8] (Sistem Pendukung Keputusan) Metodemetode Optimasi dengan Alternatif Terbatas. Universitas Islam Indonesia: Jakarta. Mahdiana, Deni., 2013. Metode SAW. Universitas Budiluhur: Jakarta. Maghfirah,. 2013. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BAGI SISWA SD SALMAN AL FARISI 2 YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). Yogyakarta Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan SK Ketua Stikom Binaniaga Nomor: 025/KPTS/KET-SB/V/2013 Wibowo, S, H., Amalia, R., Fadlun, M, A., Arivanty, K. 2009. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA). Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. 35
  • 50. [ halaman ini sengaja dikosongkan ] 36 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 52. [ halaman ini sengaja dikosongkan ] 38 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 53. Surat Keputusan tentang Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga tahun 2013. 39
  • 54. [ halaman ini sengaja dikosongkan ] 40 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
  • 55. Daftar Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga Tahun 2013. 41
  • 56. [ halaman ini sengaja dikosongkan ] 42 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014