4. Edisi 12/Juni 2013
SKOR, Jakarta
S
ebagaimana diketa-
hui bahwa PT ASABRI
(Persero) merupakan
Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak
di bidang asuransi/jaminan sosial
TNI, Polri dan Pegawai Negeri Sip-
il TNI/Polri, meliputi Jaminan Hari
Tua yang diberikan pada peserta
sebelum memasuki masa pensiun,
program ini diantaranya meliputi
santunan asuransi (SA), Santunan
Nilai Tunai Asuransi (SNTA) yang
diberikan kepada Peserta yang
diberhentikan tanpa hak Pensiun.
Demikian pula Jaminan Kema-
tian (JK) diberikan kepada keluar-
ga atau ahli waris yang sah pada
saat peserta meninggal dunia
yang meliputi Santunan Risiko
Kematian (SRK) diberikan kepada
ahli waris dari Peserta yang men-
inggal dunia dalam status dinas
aktif, Santunan Risiko Kematian
Khusus (SRKK), Santunan Biaya
Pemakaman (SBP) santunan Biaya
Pemakaman Istri/Suami (SBPI/S),
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
yang meliputi Santunan Cacat
Karena Dinas (SCKD) untuk Pe-
serta penyandang cacat jasmani
dan/atau rohani yang terjadi pada
masa kedinasan, dan lain-lain.
Dalam menjalankan tugasnya,
PT Asabri mendapatkan anggaran
melalui Dirjen Perbendaharaan
yang bersumber dari APBN den-
gan jumlah yang fantastis hingga
Ratusan Miliar-Triliunan Rupiah
yang notabene adalah uang yang
berasal dari Rakyat.
Dari penelusuran Tim SKOR,
pada Tahun 2011 diduga terdapat
Puluhan Miliar Rupiah sisa uang
pensiun yang belum dikembali-
kan ke kas Negara dan terdapat
Gaps antara realisasi pembayaran
pensiun dan sisa uang pensiun
serta dugaan manipulasi jumlah
penerima uang pensiun. Demikian
juga dengan pembayaran manfaat
asuransi kantor cabang, berbeda
dengan aplikasi pada kantor pusat
hingga Miliaran Rupiah.
Memastikan hal tersebut, SKOR
mengirimkan surat konfirmasi ke
Direksi PT ASABRI (Persero) den-
gan Nomor surat 068/PR-PU/
SKOR/Konf/V/2013 Tertanggal,
24 Mei 2013 yang diterima Staf
Sekretariat Tanggal, 29 Mei 2013.
Kemudian Staf PT Asabri yang
mengaku bernama “L” dan “F”
menelpon ke Redaksi SKOR pada
keesokan harinya (30/5/2013)
“kamu dapat data dari mana, jan-
gan dinaikin dulu beritanya, Tang-
gal 03 Juni kami akan berikan
jawaban surat anda karena saat
ini pimpinan sedang di luar kota”
kata staf tersebut. Hingga berita
ini ditulis, belum ada tanggapan
dari pihak PT ASABRI. @TIM
STOP PRESS……!!!
Nantikan kelanjutannya pada
Terbitan SKOR Edisi mendatang
12. 12
nan mereka. Apakah mereka san-
gat lemah dalam argumentasidan
alasan-alasan yang rasional un-
tuk segera mewujudkan harapan
rakyat Mandar. Apakah mereka
tidak memiliki kekuatan politik
signifikan yang dapat menggusur
arogansi beberapa tokoh politik
di Makassar, tetap menghendaki
jazirah yang berada di ujung pan-
dangan ini tetap sebagai bagian
dari hegemoni Sulawesi Selatan?
Pertanayaan-pertanyaan yang
tak tuntas inilah yang mengepulkan
semangat, dan terakumulasi dalam
gerbong perjuangan yang dimotori
sosok almarhum Husni Djamalud-
din, Andi Mappatunru, Maraqdia
Malik Pattana Endeng, Makmun
Hasanuddin, Rahmat Hasanuddin
dan Kawan-kawan. Forum Sipaman-
dar yang mereka bentuk di Makas-
sar lalu menjadi “think tank” yang
kukuh dan tak pernah lagi berhenti
bergerak.
Bak air, wadah itu terus men-
cari bentuk di tengah gelombang
penolakan tiada terperikan. Meski
dalam sejarahnya yang panjang
wadah pemersatu itu kerap di-
curigai banyak pihak namun mesin
wacana dan ide-ide mencerdas-
kan dari Forum Sipamandar terus
memproduksi gagasan yang secara
terus menerus menjaga emosi, an-
tusias atau gairah masyarakatnya.
Sejak “Deklarasi Galung Lombok”
di Tinambung, Polewali Mandar
Tahun 1999 intensitas perjuangan
tak pernah berhenti digelorakan.
Vitalitas para Pejuang selalu da-
tang memberi makna dan menye-
mangati semua sarana, kekuatan
dan mimpi-mimpi yang ada ber-
jibaku untuk semua tema besar,
berdirinya Sulawesi Barat.
Sementara, pertemuan-per-
temuan forum ini sering dikuntit
intel, dimata matai aparat pemer-
intah setempat, atau malah tak
diizinkan menggelar perkumpulan
warga yang lebih besar. Semua itu
jelas sebagai serpihan noktah seja-
rah yang mengayakan penulis ke-
tika mendapat kehormatan untuk
menarasikannya dalam dikti yang
terbatas ini. Tak mudah untuk mrn-
jadi penarasi sebuah lempang se-
jarah yang terjal, penuh kelok dan
heroik.
Semangat, air mata yang tump-
ah di simpang sejarah, atau pe-
luh yang menganak sungai dalam
harapan-harapan perjuangan buntu
atau didesak konflik internal men-
mgalahkan diksi apapun. Sebab ide
penulisan ini bukan hanya sekedar
narasi yang dituturkan pelaku se-
jarah tapi dapat disebut sebagai
semi-biografi yang menyentuh ke-
hidupan paling dekat sumber-sum-
lak kemudian lebih
banyak saat ini men-
gerek keinginan per-
tama untuk merasai
lelehan peluh para
pejuang. Kini mereka
berseliweran dengan
wajah tegak, tapi juga
malu-malu.
Sulawesi Barat ses-
ungguhnya mulai “ham-
pir” lahir sebagai daerah
otonomi yang luas, yang men-
cakup seluruh bekas wilayah afdel-
ing Mandar sejak Tahun 1948. Na-
mun gagasan itu selalu mentah,
membentur tembok, atau menuai
ketidaksetujuan di Level politik
yang lebih tinggi di Sulawesi. Lalu,
akhirnya terbentuklah Sulawesi
Tengah, menyusul Sulawesi Teng-
gara yang justyru disebut bela-
kangan dalam ide pembentukan
wilayah baru.
Apakah para penggagas ketika
itu tidak memiliki kemampuan
untuk terus mendesakkan keingi-
SKOR, Jakarta
Sulawesi Barat Provinsi ke-33 di In-
donesia. Provinsi yang lahir Tahun
2004 silam bukanlah hasil pembentu-
kan wilayah semacam provinsi lainnya
di Negeri ini, melainkan dikukuhkan
setelah mengalami pasang surut diten-
gah amuk penolakan banyak pihak.
Perjuangan yang mencapai garis
pantai setelah dibadaikan terjangan
ribuan buih
yang meng-
hampar.
S
ulbar dilahirkan di
era reformasi setelah
menjadi anak tiri yang
merana di masa orde
lama, hingga orde baru
berakhir. Sulbar akhirnya meraih
kemerdekaan politik setelah le-
lah dicibir sepanjang tahun dalam
pandangan sinis yang menggurat-
kan ketidakyakinan bahwa kelanju-
tan perjuangan sulbar akan dapat
dihirup seperti hari ini. Ironisnya,
mereka yang mencibir atau meno-
Edisi 12/Juni 2013
13. 13
ber utama di buku ini.
Buku ini juga menjadi penyelia
waktu, sebagaimana Syahrir Ham-
dani yang penulis mulai kenal se-
jak tahun 1991 saat kemah pemu-
da se-Sulsel di pegunungan Tompo,
Barru saat ia menjadi Ketua Gema
Kosgoro Sulsel dan menyelami
pikiran terdalam Ibnu Munzir anak
Sang Kyai Bakri Wahid yang keso-
hor itu. Penulis hanya pernah meli-
hatnya menitikkan air mata ketika
memburai segumpal waktu, dima-
na ia mendapatkan kekuatan dari
alam sadarnya untuk ikut mengan-
tar pembentukan Provinsi berjuluk
Malaqbiq ini.
Ketika layar mulai diangkat un-
tuk menghadapi segala konsekue-
nsi perjuangan, tidak sedikit kemu-
dian yang bergabung di barisan itu.
Meski banyak pula yang ketar-ketir
dalam lebih memilih berdiam diri,
atau justru termakan provokasi
untuk tidak mau tercatat sebagai
penyokong perjuangan. Sejumlah
orang mandar di Makassar, Polewa-
li Mamasa (ketika itu), Majene dan
mamuju memang banyak diser-
gap demam ambivalen. Tak berani
mengambil sikap, atau ikut-ikutan
mempertanyakan motivasi para
tokoh-tokoh perjuangan.
Dalam jeda zaman yang begitu
refresif terhadap gagasan peme-
karan wilayah, gelora tokoh-tokoh
perjuangan pembentukan Provinsi
Sulawesi Barat, tak pernah berhen-
ti. Mereka terus bergerilya, dalam
wacana dan menyusup ke sumsum
ide kebersamaan untuk segera
memiliki tanah harapan yang baru.
Sebuah padang penghapan akan
segera mengantarkan masa depan
rakyat di Tanah Mandar yang dihu-
“Beri dukungan untuk
pejuang kita yang memi-
liki semangat pantang
menyerah, berani, pintar,
berwibawa dengan tu-
lus ikhlas pada sosok H.
Syahrir Hamdani dalam
memperjuangkan pem-
bentukan Sulawesi Barat,
yang akan terus bergelo-
ra untuk meneruskan
perjuangannya mencip-
takan kesejahteraan bagi
rakyat Sulbar melalui
DPD-RI di Jakarta pada
Pemilu 2014 mendatang”
ni beragam suku bangsa, dilingkupi
ragam dialek bahasa menuju tum-
puan hidup sarat kamajuan. Per-
juangan yang kerap senyap dalam
upaya masif menghadangnya itu
malah menyembulkan gairah di-
mana-mana. (ringkasan Pengantar
Penulis buku, Adi Arwan Alimin)
BERAWAL
DARI GALUNG LOMBOK
Targetnya sesepuh masyarakat
Mandar itu harus bisa dibawah
keesokan pagi menuju ke barat,
atau ke Desa Galung Lombok. Ini
tentu bukan adegan sebuah pen-
culikan tokoh, sebab siapa yang
berani menculik sosok semacam
Maraqdia Malik?
“Apakah benar, besok akan ada
deklarasi?” tanya M. Danial, war-
tawan Fajar kepada Syahrir Ham-
dani, suatu hari, pada pekan per-
tama November 1999. Pertanyaan
itu meluncur menjawab sas-sus di
masyarakat bahwa sejumlah tokoh
Mandar akan memproklamasikan
pendirian sebuah wilayah yang
baru, Provinsi Sulawesi Barat.
“Nanti kita lihat situasinya”
jawab Syahrir, sekenanya.tapi
otaknya terus berputar dan mem-
inta agar Danial selaku wartawan
dapat bersabar untuk menunggu
momen bersejarah itu.
Danial yang penulis konfirmasi
akhir Tahun 2008 mengatakan, saai
itu harapan berprovinsi semakin
kuat. “satu persatu tokoh Mandart
saya wawancarai, mulai dari Profe-
sor Basri Hasanuddin, Zikir Sewai,
hingga S. Mengga. Intinya mereka
ingin segera “merdeka” dari “In-
duknya”. Saya mengontak Syahrir
karena saya menilai dia tidak han-
ya mengetahui kabar itu tapi juga
kompeten menjawab kegelisahan
yang klimaks,” jawab danial via pe-
san pendek.
Desas-desus itu memang ada
namun pihak Syahrir dan kawan-
kawan yang menggerakkan ger-
bong itu juga belum tahu hendak
melakukan apa selain semangat
yang membara dan terus me-
nyuburkan nyali mereka. Menerka
situasi yang sedang dibalut ke-
sulitan akses dimana-mana bukan
perkara yang mudah.
Maklum saja, kabar yang se-
cara perlahan menyusup di ten-
gah publik Polewali Mamasa (Kini
Polewali Mandar, red) membuat
sejumlah orang ketar-ketir. Respon
atas gagasan itu membelah pikiran
masyarakat, ada yang enggan atau
menganggap itu sebuah lakon
menggantang awan, ada yang me-
nilai sebagai usaha yang sia-sia,
gumam sebagian warga.
Akhirnya, merteka memilih ka-
wasan Taman Makam Pahlawan
Korban 40.000 Jiwa Galung Lom-
bok. Sebuah lokasi bekas pemban-
taian pejuang kemerdekaan dan
masyarakat umum di Mandar yang
dilakukan pasukan Raimond West-
erling (Belanda), akhir Tahun 1947.
Pilihan ini jatuh dengan sejumlah
alsan mendasar. Tempat ini meru-
pakan wilayah administrasi Keca-
matan Tinambung, jaraknya hanya
sekitar lima kilometer dari kota ke-
camatan..
“kita hanya ingin melakukan di-
alog imajiner di sana, dengan para
pejuang yang sebelumnya juga te-
lah berpikir untuk pembentukan
Sulawesi Barat. Kedua, tempat itu
akan memberikan semangat yang
berlipat-lipat kepada pejuang pem-
bentukan Sulbar tapi apa yang bisa
kami lakukan waktu itu, agenda de-
klarasinya saja, hingga detik-detik
akhir belum jelas,” sebut Syahrir,
sembilan tahun kemudian di ru-
mahnya di Pekkabata, Polewali.
(sumber: dikutip dari buku jejak
dua lelaki dalam perjuangan pem-
bentukan provinsi Sulawesi Barat)
Edisi 12/Juni 2013
16. T
idak salah lagi, sin-
drom pramenstruasi
(PMS) dialami se-
bagian besar perem-
puan yang gejalanya
antara lain tiba-tiba merasa kesal,
ingin marah-marah, ditambah lagi
muncul rasa kram di perut.
Beruntunglah jika gejala PMS
yang wanita rasakan hanya seba-
tas ini. Dalam tingkatan yang leb-
ih parah, beberapa wanita bahkan
sampai pingsan ketika PMS da-
tang.
Sindrom PMS, pada dasarnya,
bukan penyakit, melainkan kum-
pulan reaksi tubuh.
Oleh para ahli kandungan, PMS
dikatakan berkaitan erat dengan
peningkatan dan ketidakseimban-
gan kadar hormon reproduksi, es-
trogen dan progesteron, di dalam
tubuh menjelang menstruasi. Ini
berarti, rasa sakitnya akan selalu
muncul setiap kali menstruasi da-
tang.
Menurut data dari The Ameri-
can College of Obstetricians and
Gynecologists, hampir 70 persen
wanita di seluruh dunia setiap
bulannya mengalami PMS. Seki-
tar 14 persen dari wanita usia
20-35 tahun tidak seberuntung
itu karena setiap kali PMS datang,
mereka harus bed rest lantaran
begitu hebatnya rasa sakit yang
menyerang.
Mengapa rasa sakit PMS
setiap wanita tidak selalu sama?
Menurut Dr. Guy E. Abraham,
ahli kandungan dan kebidanan
dari Fakultas Kedokteran UCLA,
AS, PMS dibedakan menjadi em-
pat tipe sesuai dengan tingkat
keparahan dan kondisi hormonal
dalam tubuh, yaitu PMS tipe A
(60% wanita dunia), H (20%), C
(10%), dan D (10%).
1. PMS Tipe A (anxiety)
Gejala: rasa cemas, sensitif,
mudah tersinggung, saraf tegang,
perasaan labil. Beberapa wanita
mengalami depresi ringan sampai
saat mendapat menstruasi.
Pemberian hormon proges-
teron kadang dilakukan untuk
mengurangi gejala ini, tetapi be-
berapa peneliti mengatakan, pada
penderita PMS tipe ini bisa jadi
kekurangan vitamin B6 dan mag-
nesium.
Saran: banyak mengkonsumsi
makanan berserat, jangan mer-
okok, dan batasi asupan kafein
yang berasal dari kopi, teh dan
cokelat.
2. PMS Tipe C (craving)
Gejala: Pusing, berkeringat
dingin, sering merasa lapar, ede-
ma (pembengkakan) pada perut
kembung, nyeri pada buah dada,
tangan dan kaki serta terjadi pen-
ingkatan pada berat badan. Pem-
bengkakan terjadi akibat berkum-
pulnya air pada jaringan di luar
sel (ekstrasel) karena asupan ga-
ram atau gula yang tinggi. Gejala
tipe ini dapat juga dirasakan ber-
samaan dengan tipe PMS lain.
Pemberian obat diuretika dike-
tahui dapat meminimalkan retensi
(penimbunan) air dan natrium
pada tubuh akan membantu men-
gurangi gejala yang ada.
Saran: dianjurkan mengurangi
asupan garam, gula, serta kon-
sumsi cairan.
3. PMS Tipe D (depression)
Gejala: merasa sedih, lupa, bin-
gung, dan lapar ingin mengkon-
sumsi makanan yang manis (bi-
asanya cokelat) dan karbohidrat
sederhana (gula).
Pada umumnya sekitar 20 me-
nit setelah menyantap gula da-
lam jumlah banyak, timbul gejala
hipoglikemia seperti kelelahan,
jantung berdebar, pusing kepala
yang terkadang sampai pingsan.
Hipoglikemia timbul karena pen-
geluaran hormon insulin dalam
tubuh meningkat.
Dorongan untuk menyantap
makanan manis disebabkan oleh
stress dan kekurangan asam le-
mak esensial (omega 6), asam
amino tyrosine, vitamin B6, atau
magnesium. Biasanya PMS tipe D
berlangsung bersamaan dengan
PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari
seluruh tipe PMS benar-benar
murni tipe D.
Saran: perbanyak konsumsi
sayur-sayuran hijau, biji-bijian,
gandum dan kacang-kacangan,
serta makanan yang mengand-
ung asam lemak esensial linoleat
(minyak biji tumbuhan, minyak
sayur).
4. PMS Tipe H (hyperhidration)
Gejala: penumpukan cairan
tubuh, berat badan bertambah,
payudara tegang dan terasa nyeri,
ingin menangis, lemah, gangguan
tidur, pelupa, bingung, sulit da-
lam mengucapkan kata-kata (ver-
balisasi), bahkan kadang-kadang
muncul rasa ingin bunuh diri atau
mencoba bunuh diri.
Saran: meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung vi-
tamin B6 dan magnesium dapat
membantu mengatasi gangguan
PMS tipe ini.
Sebenarnya, ada satu lagi tipe
PMS, yaitu tipe P (pain). Gejalanya
antara lain pegal-pegal, jerawat,
rambut dan kulit berminyak ber-
lebih, mual, muntah, dan lebih
sensitif terhadap rasa nyeri.
Depresi ParahPada bentuk yang
sangat berat, PMS bisa dimasuk-
kan dalam kategori gangguan
jiwa atau PreMenstrual Dysphoric
Disorder (PMDD). Dalam hal ini,
perubahan emosi yang terjadi
mengarah pada depresi, perasaan
tidak punya harapan, kemarahan,
rasa cemas, turunnya kepercayaan
diri, susah konsentrasi, gelisah,
dan tegang.
Beberapa wanita dengan gang-
guan PMS berat harus waspada
karena ada kemungkinan memili-
ki gangguan kejiwaan. Dan sudah
jelas penanganannya tidak bisa
dilakukan sendiri karena seorang
yang mengalami PMDD kemung-
kinan memiliki niat bunuh diri.
Walaupun rasa sakitnya tidak
akan hilang 100%, namun den-
gan mengubah beberapa kebi-
asaan, rasa sakit PMS bisa di-
kurangi sehingga Anda bisa tetap
beraktivitas. Beberapa cara yang
bisa dilakukan:
1. Hindari minuman berkafeinKo-
pi, teh, dan minuman berkar-
bonasi adalah beberapa contoh
minuman mengandung kafein,
salah satu unsur kimia yang
berperan menstimulan sistem
syaraf.
2. Tidur cukup. The American
Journal of Psychiatry memuat
artikel yang mengatakan bah-
wa tidur selama 7-8 jam sehari
dapat meminimalkan peruba-
han emosi menjelang haid.
3. Konsumsi unsur nutrisi yang
tepat Menjelang menstruasi,
disarankan mengonsumsi ma-
kanan berkarbohidrat kom-
pleks, seperti kentang, jagung,
kacang polong, atau gandum,
karena memicu produksi sero-
tonin untuk meminimalkan pe-
rubahan emosi.
4. Rutin olahraga. Setiap kali
berolahraga, terutama aerobik,
tubuh akan memproduksi en-
dorphin lebih banyak. Akibat-
nya kesehatan jantung lebih
terjaga dan aliran darah lan-
car, sehingga meminimalkan
migren, perubahan emosi dan
menangkal lemas.
Kaum pria seringkali dibuat binggung terhadap
perubahan emosi pasangannya yang secara tiba-tiba
di saat tertentu. Sangat sensitif, moody -nda jelas-,
gampang meledak (waduh, bom^^), dll yang tidak
seperti biasanya. Si Pria pasti sudah menduga dalam hati
jika sang pasangan sedang kedatangan "tamu bulanan".
Edisi 12/Juni 2013