pembelajaran berbasis komputer adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan komputer sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak bosan dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.
pembelajaran berbasis komputer adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan komputer sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak bosan dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.
Pembelajaran berbasis komputer model simulasikrisnavito
salah satu media pengajaran adalah memanfaatkan media computer, dalam power point ini menjelaskan pembelajaran berbasis komputer yang berfokus pada pembelajaran model simulasi
Pembelajaran berbasis komputer model simulasikrisnavito
salah satu media pengajaran adalah memanfaatkan media computer, dalam power point ini menjelaskan pembelajaran berbasis komputer yang berfokus pada pembelajaran model simulasi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Dasar Pemikiran
Upaya Mengomunikasikan Gagasan dan Konsep Melalui
Presentasi Digital
Kemampuan teknis mengomunikasikan gagasan atau konsep.
Komunikasi dilaksanakan secara efektif dan efisien,
Gagasan atau konsep yang dikomunikasikan merupakan hasil kerja nalar
atas ide yang ditemukannya.
Mengomunikasikan gagasan atau konsep dapat dilakukan melalui:
komunikasi verbal (lisan dan tulis) maupun non verbal,
Komunikasi langsung atau tunda,
memanfaatkan teknologi informasi.
Simulasi Digital tidak hanya format tetapi juga konten
3. Ruang Lingkup Simulasi Digital
Pencarian informasi,
pemanfaatan pengolah
kata, angka, dan
presentasi, komunikasi
daring, dan Kewargaan
Digital
“Belajar di
mana saja
dan kapan
saja”
Perancangan dan
visualisasi melalui
presentasi video
dan simulasi visual
Muara akhir
mengomunikasikan
Gagasan/Konsep dalam
format teks yang dilengkapi
media pandang dan media
dengar
4. Pelaksanaan Pembelajaran Pada
SMK
Pada kurikulum 2013, mata pelajaran Simulasi Digital menjadi bagian dari
Kelompok Kejuruan, pada subkelompok Dasar Kompetensi Kejuruan (C2) *
* dalam proses menjadi bagian dari C1 berdasarkan pengubahan PERMEN 70
Bentuk akhir yang terukur dari mata pelajaran ini:
1. Keterlibatan siswa dan guru dalam kelas maya yang memanfaatkan
‘media sosial terbatas’.
2. Presentasi gagasan produk benda jadi atau konsep layanan lain dalam
bentuk ‘buku digital’ yang nirkertas dan dilengkapi media dengar-pandang.
5. Pelaksanaan Pembelajaran Pada
SMKSetiap subkompetensi berisi uraian kegiatan yang pada dasarnya terdiri atas:
1. Menemutunjukkan (mengidentifikasi) Pengertian, Fungsi, dan Tujuan
subkompetensi
2. Menemutunjukkan komponen pembentuk subkompetensi dan perangkat
pendukungnya
3. Melakukan proses pekerjaan
4. Melakukan tindak lanjut dan perlakuan (treatment) atas hasil yang diperoleh
6. Strategi Pembelajaran
Seluruh materi diberikan selama 2 semester pada tahun pertama (kelas X)
Mata pelajaran ini tidak dapat diperpanjang kurun waktu pembelajaran
“Buku Siswa” adalah buku sumber bagi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar
tatap muka dan tugas belajar mandiri.
Buku Siswa dilengkapi dengan materi yang diformat pada cakram (CD).
Guru harus merancang pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring
(praktik mandiri).
Kegiatan belajar tatap muka hanya digunakan oleh guru untuk menerangkan
materi yang belum dikuasai siswa dengan acuan “Buku Guru”.
7. Alokasi Waktu Belajar
Semester 1 terdiri atas:
20 minggu efektif atau 20 kegiatan belajar tatap muka @ 3 jam pelajaran,
total 60 jam pelajaran @ 45 menit.
Alokasi waktu semester 1 digunakan untuk:
Kegiatan Belajar 1 – 9 : Pengelolaan Informasi Digital
Kegiatan Belajar 10 – 17 : Kelas Maya.
Kegiatan Belajar 18 – 20 : Perancangan Visualisasi.
8. Alokasi Waktu Belajar
Semester 2 terdiri atas:
18 minggu efektif atau 18 kegiatan belajar tatap muka @ 3 jam pelajaran,
total 54 jam pelajaran @ 45 menit.
Alokasi waktu semester 2 digunakan untuk:
Kegiatan Belajar 1 – 15: Visualisasi Konsep terdiri atas:
a) Kegiatan Belajar 1 – 6 : Presentasi Video
b) Kegiatan Belajar 7 – 15 : Simulasi Visual
Kegiatan Belajar 16 – 18: Buku/Dokumen Digital.
9. Alokasi Waktu Belajar
Pengelolaan Informasi Digital
9 KB
Kelas Maya
7 KB
Perancangan
Visualisasi
Konsep
4 KB
Visualisasi Konsep
15 KB
Buku/Dokumen
Digital
4 KB
SEMESTER 1 : Buku Simulasi Digital Jilid 1
SEMESTER 2 : Buku Simulasi Digital Jilid 2
10. Kompetensi Dasar Simulasi
Digital**draf pengembang 11 April 2014
Pengetahuan Keterampilan Kegiata
n
Belajar
NO Kompetensi Dasar No Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi
digital melalui pemanfaatan perangkat lunak
pengolah informasi
4.1 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan
informasi digital melalui pemanfaatan
perangkat lunak pengolah informasi
5
3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi
digital melalui pemanfaatan komunikasi daring
(online)
4.2 Menyajikan hasil penerapan pengelolaan
informasi digital melalui komunikasi daring
(online)
4
3.3 Menerapkan pengetahuan tentang keikutsertaan
dalam pembelajaran melalui kelas maya
4.3 Menyajikan hasil penerapan keikutsertaan
dalam pembelajaran melalui kelas maya
7
3.4 Menerapkan pengetahuan perancangan
visualisasi konsep
4.4 Menyajikan hasil penerapan perancangan
visualisasi konsep
4
11. Kompetensi Dasar Simulasi
Digital**draf pengembang 11 April 2014
Pengetahuan Keterampilan Kegiat
an
Belajar
N
O
Kompetensi Dasar No Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan pengetahuan tentang
visualisasi konsep dalam bentuk
presentasi video
4.5 Menyajikan hasil penerapan visualisasi
konsep dalam bentuk presentasi video
6
3.6 Menerapkan pengetahuan tentang
visualisasi konsep dalam bentuk simulasi
visual
4.6 Menyajikan hasil penerapan visualisasi
konsep dalam bentuk simulasi visual
8
3.7 Menerapkan pengetahuan pemformatan
dokumen/buku digital
4.7 Menyajikan hasil penerapan pemformatan
dokumen/buku
4
12. Kompetensi Simulasi Digital
Agar mampu mengomunikasikan gagasan
atau konsep secara daring, siswa dibekali
kompetensi teknis:
1. Pengelolaan Informasi Digital terdiri atas:
• pemanfaatan aplikasi pengolah kata;
• pemanfaatan aplikasi pengolah angka,
terkait dengan tabel, grafik, dan tampilan
urut dan terpilih (sort and filter);
• pencarian informasi digital;
• pemanfaatan aplikasi presentasi, dilengkapi
dengan animasi grafis sederhana;
• komunikasi daring; dan
• Digital Citizenship
13. Kompetensi Simulasi Digital
Agar mampu menyerap
informasi lebih intensif dan
dapat mengikuti
pembelajaran daring yang
melengkapi pembelajaran
tatap muka, siswa dibekali
kemampuan mengikuti:
2. Kelas Maya.
14. Kompetensi Simulasi Digital
Agar mampu merancang Visualisasi Konsep untuk
mengomunikasikannya dalam bentuk tampilan dinamis
secara efektif dan efisien, siswa dibekali kompetensi
teknis:
3. Perancangan Visualisasi Konsep yang terdiri
atas:
a. mengidentifikasi masalah;
b. menemukan ide sebagai solusi;
c. menalar ide menjadi gagasan;
d. merumuskan konsep untuk dikomunikasikan;
e. merancang Visualisasi Konsep.
Agar mampu mengomunikasikan gagasan atau
konsep dengan visualisasi dinamis secara efektif
dan efisien, siswa dibekali kompetensi teknis:
4. Visualisasi Konsep, terdiri atas:
a. presentasi video,
b. simulasi visual untuk memvisualkan objek
yang tidak dapat digambarkan melalui
15. Kompetensi Simulasi Digital
Agar dapat mengomunikasikan gagasan
atau konsep melalui media digital secara
efektif dan efisien, dengan sasaran yang
lebih luas, siswa dibekali dengan
kompetensi teknis:
5. memformat Buku/Dokumen Digital yang
mampu menampung informasi verbal dan
non verbal dengan tampilan statis,
videografi, dan audio.
16. Sertifikasi Simulasi Digital
Sertifikasi Kompetensi
Simulasi Digital
Sertifikasi Kompetensi
Pengelolaan Informasi
Digital
Sertifikasi Kompetensi
Kelas Maya
Sertifikasi Kompetensi
Visualisasi Konsep
Sertifikasi Kompetensi
Dokumen/Buku Digital
Sertifikasi Instruktur
Sertifikasi Master Teacher
Sertifikasi Asesor
Strategi Pelatihan
Guru
Strategi Pelatihan
Simdig
Sertifikasi
Kualifikasi
Guru
Strategi
Pembelajaran
Simdig
Pengujian
17. Pelatihan Simulasi Digital
Kompeten
si Simulasi
Digital
Terdiri dari 4 unit kompetensi:
1.Pengelolaan Informasi Digital
2.Kelas Maya
3.Visualisasi Konsep
4.Buku Digital
Strategi
pelatihan guru
Strategi
pelatihan
Strategi
Pembelajaran
Master Teacher
Pengujian
Instruktur Guru Asesor
18. Kelembagaan Pelatihan dan
Sertifikasi
Pusat Pengembang
Simulasi Digital
PSMK, VEDC,
SEAMOLEC
LEMBAGA
PELATIHAN
SEAMOLE
C
VEDC
TUK TUK TUK
Master Teacher
Instruktur
LEMBAGA
SERTIFIKASI
SEAMOLE
C
VEDC
TUK TUK TUK
Asesor
20. Terima Kasih
Informasi lebih lanjut:
http://simulasidigital.seamolec.org
https://twitter.com/simdighelpdesk
https://www.facebook.com/pages/Simdig-help-desk/495646827207300
Help Desk
Ilham Penta
085319393178
simdighelpdesk@seamolec.org
Editor's Notes
Pembekalan bagi siswa (cerminan dari upaya) untuk menguasai “kemampuan teknis mengomunikasikan gagasan atau konsep”.
Kemampuan yang dibekalkan adalah kompetensi mengomunikasikan secara efektif dan efisien, gagasan atau konsep sebagai hasil kerja nalar atas ide yang ditemukannya.
Mengomunikasikan gagasan atau konsep dapat dilakukan melalui komunikasi verbal (lisan dan tulis) maupun non verbal, langsung atau tunda, menggunakan peralatan digital memanfaatkan teknologi informasi.