Dokumen tersebut membahas tentang etika dalam pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi. Ada beberapa poin penting yaitu pentingnya memahami risiko moral dari teknologi baru dan membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dalam sistem informasi seperti privasi, kepemilikan, akuntabilitas, dan kualitas sistem. Dokumen tersebut juga membahas lima dimensi moral yang relevan dalam era teknolog
1. IMPLIKASI ETIS TI
Moral, Etika Dan Hukum Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet
Elsy Juliani – 43216110343 (Mahasiswa UMB Jakarta)
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA (Dosen Pengampu)
Etika
Karena Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab, dengan pengertian masing – masing, sebagai berikut :
a. Pengertian Benar
Bertindak sesuai aturan / hukum yang berlaku di masyarakat.
b. Pengertian Salah
Bertindak tidak sesuai dengan aturan / hukum yang berlaku di masyarakat.
c. Pengertian Baik
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau
bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif ).
d. Pengertian Buruk
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma
masyarakat yang berlaku.
e. Pengertian Tanggung jawab
Sesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan kewajiban dan dimensi waktu. Benar, salah, baik,
dan buruk sendiri terkait dengan aturan / hukum dan nilai – nilai yang berlaku di masyarakat (
norma ) maka jelaslah ada keterkaitan diantara etika, norma, dan hukum.
Etika juga menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari
perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena
mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri dan jika kita
mencuri, maka akan di kenai sanksi sesuai dengan hukum yang ada.
2. Norma
Norma dapat dipertahankan melalui sanksi-sanksi, yaitu berupa ancaman hukuman terhadap
siapa yang telah melanggarnya.
Tetapi dalam kehidupan masyarakat yang terikat oleh peraturan hidup yang disebut norma, tanpa
atau dikenakan sanksi atas pelanggaran, bila seseorang melanggar suatu norma, maka akan
dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat dan sifatnya suatu pelanggaran yang terjadi, misalnya
sebagai berikut:
Hukum
Dalam hukum pidana dikenal, 2 jenis perbuatan yaitu kejahatan dan pelanggaran, kejahatan ialah
perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang-undang tetapi juga bertentangan
dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat, contohnya mencuri, membunuh,
berzina, memperkosa dan sebagainya ( inilah contoh tindakan – tindakan yang bukan hanya
menyimpang hukum tetapi juga menyimpang norma dan etika ).
Kesimpulan
Jadi, jelaslah bahwa hukum, norma, dan etika saling berkaitan antara satu sama lain. Dari hukum
– hukum yang belaku pada suatu negara yang mengikat secara luas pada suatu negara tersebut
terbagi menjadi bagian – bagian kecil yang disebut norma untuk mengikat pada suatu golongan
masyarakat tertentu ataupun agama tertentu, dan agar kita tidak melanggar keduanya baik hukum
maupun norma, kita harus bertindak sesuai dengan etika – etika yang berlaku baik dalam suatu
negara maupun dalam suatu masyarakat.
3. Contoh kasus yang pernah terjadi
A.Kasus pelanggaran etika dalam dunia maya dan teknologi informasi
Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s(414
merupakan kode area lokal mereka) yang berbasis di Milwaukee AS. Kelompok yang kemudian
3. disebut hacker tersebut melakukan pembobolan 60 buah komputer-komputer milik Pusat Kanker
Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah
seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5
pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
Alasannya: Seiring perkembangan internet yang benar-benar pesat dan diiringi perkembangan
security dan underground,ada banyak kemungkinan yang terjadi diantaranya adalah:
1. Wanna Be A Hacker ( ingin menjadi seorang hacker ).
2. Mendapatkan popularitas.
3. Ingin mendapat pujian.
Solusi: Melalui sosialisasi yang tepat dan strategi yang baik, keberadaan para individu hacker
yang berkembang di masyarakat dapat dijadikan sebagai sebuah kesempatan untuk
meningkatkan kinerja keamanan beraneka ragam sistem komputer yang dimiliki oleh
masyarakat, agar tidak terhindar dari serangan dan penetrasi pihak luar yang dapat merugikan
bangsa dan negara.
B. Pelanggaran Hak Cipta di Internet
Seseorang dengan tanpa izin membuat situs penyayi-penyayi terkenal yang berisikan lagu-lagu
dan liriknya, foto dan cover album dari penyayi-penyayi tersebut. Contoh : Bulan Mei tahun
1997, Group Musik asal Inggris, Oasis, menuntut ratusan situs internet yang tidak resmi yang
telah memuat foto-foto, lagu-lagu beserta lirik dan video klipnya. Alasannya:
Grup musik tersebut yang dapat menimbulkan peluang terjadinya pembuatan poster atau CD
yang dilakukan pihak lain tanpa izin.
Solusi:Pelanggaran hak cipta secara online juga mencakup pembajakan DMCA, layanan internet
perlindungan hak cipta yang sedang berlangsung, layanan berlangganan perlindungan hak cipta
4. secara online, anti-pembajakan perlindungan dan pelayanan pemberitahuan pelanggaran hak
cipta dan pelanggaran hak cipta situs.
ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Perkembangan teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banya keuntungan.
Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan
keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas. Namun, di sisi lain,
perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Bahwa banyak
sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan
teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang
tidak sah. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting
kaitannya dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, mengingat salah satu penyebab
pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah – wilayah yang belum tercakup dalam wilayah
hukum. Faktor etika disini menyangkut identifikasi dan penghindaran terhadap unethical behavior dalam
penggunaan sistem informasi berbasis komputer
1. Perilaku Moral , Konsep Etika dan Hukum
Dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang
diharapkan dapat melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum yang
berlaku.. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral dipelajari
setiap orang sejak kecil sewaktu yang bersangkutan masih anak-anak. Sejak kecil , anak-anak sudah
diperkenalkan perilaku moral untuk membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak,
atau mana tindakan yang terpuji dan tercela.
Sebagai contoh: anak-anak diminta berlaku sopan terhadap orang tua, menghormati guru, atau
tidak menyakiti teman-temannya. Pada saat anak-anak telah dewasa, dia akan mempelajari berbagai
peraturan yang berlaku di masyarakat dan diharapkan untuk diikuti. Peraturan-peraturan tingkah laku ini
adalah perilaku moral yang diharapkan dimiliki setiap individu..
Program etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk
mengarahkan pegawai dalam melaksanakan pernyataan komitmen. Suatu aktivitas yang umum
adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakan bagi pegawai baru. Selama pertemuan ini, subyek etika
mendapat cukup perhatian. Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika,
sesorang auditor internal mengadakan pertemuan dengan seorang manajer selama beberapa jam untuk
mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan pernyataan komitmen. Kode etik khusus
instansi, Banyak instansi telah merancang kode etika mereka sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi
dari kode etik dari organisasi sejenis.
5. 2. Perlunya Etika Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
Perlindungan atas hak individu di internet dan membangun hak informasi merupakan sebagian
dari permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang berkembang luas.
Permasalahan etika dan sosial lainnya, di antaranya adalah: perlindungan hak kepemilikan intelektual,
membangun akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan sistem informasi, menetapkan standar untuk
pengamanan kualitas sistem informasi yang mampu melindungi keselamatan individu dan masyarakat,
mempertahankan nilai yang dipertimbangkan sangat penting untuk kualitas hidup di dalam suatu
masyarakat informasi.
Dari berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan
sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk dihadapi, yaitu:
a. Memahami risiko-risiko moral dari teknologi baru. Perubahan teknologi yang cepat mengandung arti
bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga berubah dengan cepat begitu pula keseimbangan antara
risiko dan hasil serta kekhawatiran kemungkinan terjadinya tindakan yang tidak benar. Perlindungan atas
hak privasi individu telah menjadi permasalahan etika yang serius dewasa ini. Di samping itu, penting
bagi manajemen untuk melakukan analisis mengenai dampak etika dan sosial dari perubahan teknologi.
Mungkin tidak ada jawaban yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya perilaku, tetapi paling tidak
ada perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko moral dari teknologi baru.
b. Membangun kebijakan etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial atas sistem
informasi. Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menjelaskan
kebijakan etika organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan sistem informasi meliputi, antara
lain: privasi, kepemilikan, akuntabilitas, kualitas sistem, dan kualitas hidupnya. Hal yang menjadi
tantangan adalah bagaimana memberikan program pendidikan atau pelatihan, termasuk penerapan
permasalahan kebijakan etika yang dibutuhkan.
Etika merupakan prinsip-prinsip mengenai suatu yang benar dan salah yang dilakukan setiap orang
dalam menentukan pilihan sebagai pedoman perilaku mereka. Perkembangan teknologi dan sistem
informasi menimbulkan pertanyaan baik untuk individu maupun masyarakat pengguna karena
perkembangan ini menciptakan peluang untuk adanya perubahan sosial yang hebat dan mengancam
adanya distribusi kekuatan, uang, hak, dan kewajiban.
Dengan menggunakan sistem informasi, penting untuk dipertanyakan, bagaimana tanggung jawab
secara etis dan sosial dapat ditempatkan dengan memadai dalam pemanfaatan sistem informasi. Etika,
sosial, dan politik merupakan tiga hal yang berhubungan dekat sekali. Permasalahan etika yang dihadapi
dalam perkembangan sistem informasi manajemen umumnya tercermin di dalam lingkungan sosial dan
politik.
Untuk dapat memahami lebih baik hubungan ketiga hal tersebut di dalam pemanfaatan sistem
informasi, diidentifikasi lima dimensi moral dari era informasi yang sedang berkembang ini, yaitu:
a. Hak dan kewajiban informasi; apa hak informasi yang dimiliki oleh seorang individu atau
organisasi atas informasi? Apa yang dapat mereka lindungi? Kewajiban apa yang dibebankan
kepada setiap individu dan organisasi berkenaan dengan informasi?
6. b. Hak milik dan kewajiban; bagaimana hak milik intelektual dilindungi di dalam suatu masyarakat
digital di mana sulit sekali untuk masalah kepemilikan ini ditrasir dan ditetapkan
akuntabilitasnya, dan begitu mudahnya hak milik untuk diabaikan?
c. Akuntabilitas dan pengendalian; siapa bertanggung jawab terhadap kemungkinan adanya
gangguan-gangguan yang dialami individu, informasi, dan hak kepemilikan?
d. Kualitas sistem; standar data dan kualitas sistem apa yang diinginkan untuk melindungi hak
individu dan keselamatan masyarakat?
e. Kualitas hidup; nilai apa yang harus dipertahankan di dalam suatu informasi dan masyarakat
berbasis pengetahuan? Lembaga apa yang harus ada untuk melindungi dari kemungkinan
terjadinya pelanggaran informasi? Nilai budaya dan praktik-praktik apa yang diperlukan di dalam
era teknologi informasi yang baru?
Perkembangan teknologi dan sistem informasi banyak membawa perubahan pada berbagai aspek
kehidupan, khususnya yang mempengaruhi etika dan sosial masyarakat. Beberapa organisasi telah
mengembangkan kode etik sistem informasi. Namun demikian, tetap ada perdebatan berkaitan dengan
kode etik yang dapat diterima secara umum dengan kode etik sistem informasi yang dibuat secara
spesifik. Sebagai manajer maupun pengguna sistem informasi, kita didorong untuk mengembangkan
seperangkat standar etika untuk pengembangan kode etika sistem informasi, yaitu yang berbasiskan pada
lima dimensi moral yang telah disampaikan di awal, yaitu:
a. Hak dan kewajiban informasi; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti:
privasi e-mail setiap karyawan, pemantauan tempat kerja, perlakuan informasi organisasi, dan
kebijakan informasi untuk pengguna.
b. Hak milik dan kewajiban; Kode etik sistem informasi harus mencakup topik-topik, seperti: lisensi
penggunaan perangkat lunak, kepemilikan data dan fasilitas organisasi, kepemilikan perangkat
lunak yang buat oleh pegawai pada perangkat keras organisasi, masalah copyrights perangkat
lunak. Pedoman tertentu untuk hubungan kontraktual dengan pihak ketiga juga harus menjadi
bagian dari topik di sini.
c. Akuntabilitas dan pengendalian; Kode etik harus menyebutkan individu yang bertanggung jawab
untuk seluruh sistem informasi dan menggaris bawahi bahwa individu-individu inilah yang
bertanggung jawab terhadap hak individu, perlindungan terhadap hak kepemilikan, kualitas
sistem dan kualitas hidup.
d. Kualitas sistem; Kode etik sistem informasi harus menggambarkan tingkatan yang umum dari
kualitas data dan kesalahan sistem yang dapat ditoleransi. Kode etik juga harus dapat
mensyaratkan bahwa semua sistem berusaha mengestimasi kualitas data dan kemungkinan
kesalahan sistem.
e. Kualitas hidup; Kode etik sistem informasi juga harus dapat menyatakan bahwa tujuan dari
sistem adalah meningkatkan kualitas hidup dari pelanggan dan karyawan dengan cara mencapai
tingkatan yang tinggi dari kualitas produk, pelayanan pelanggan, dan kepuasan karyawan.
Pengertian Teknologi Sistem Informasi
Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Technology Information System adalah teknologi yang tidak
terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan
jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem catatan
(informasi).
7. Dalam bidang teknologi informasi, tentunya etika menjadi sangat penting khususnya di era
informasi seperti sekarang ini. Para pelaku dunia IT harus mengetahui etika dalam penggunaan Teknologi
Sistem Informasi.
Etika untuk pembuat teknologi informasi
Pembuat adalah orang yang menciptakan teknologi informasi, biasanya adalah lembaga besar
dengan para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan dilakukan secara
individu, dalam membuat teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak menjiplak
atau mengambil ide/ info dari orang lain secara ilegal, salah satu contohnya adalah kasus dimana apple
mengugat samsung dikarenakan bentuk produk yang dimuliki samsung memiliki bentuk yang menyerupai
produk apple, dan setelah dilakukan persidangan akhirnya dimenangkan oleh pihak dari apple.
Etika untuk pengelola teknologi informasi
Pengelola adalah orang yang mengelola teknologi informasi, misalnya adalah provider
telekomunikasi, etika bagi pengelola adalah merahasiakan data pribadi yang dimiliki oleh client mereka,
selain itu juga tidak melakukan pelanggaran perundang-undangan ITE
Etika untuk pengguna teknologi informasi
Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu menyelesaikan
masalah dan mempermudah pekerjaan mereka, etika bagi pengguna adalah tidak melakukan atau
menggunakan apliksi bajakan yang dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang
lain, tidak merusak teknologi informasi , contohnya adalah bila mengutip tulisan dari blog atau halaman
lain yang dimasukan kedalam blog pribadi,maka diharuskan untuk menulis atau mencantumkan backlink
sebagai bentuk pertangungjawaban atas kutipan yang telah dilakukan.
Kita menyadari perlunya manajemen puncak menetapkan budaya etika menyeluruh di
perusahaan. Budaya ini menyediakan kerangka kerja etika, seperti halnya kode etika dari berbagai
asosiasi profesional di bidang sistem informasi. Etika mempengaruhi bagaimana para spesialis informasi
melaksanakan tugas mereka Dengan demikian tanggung jawab CIO untuk mencapai etika pada sistem
yang dibuat dan pada orang-orang yang membuatnya. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut CIO
dapat mengikuti strategi yang terencana dengan baik.
Sumber: