Dokumen tersebut membahas tentang etika, moral, dan hukum dalam implementasi sistem informasi dan penggunaan internet. Secara garis besar, dibahas mengenai definisi dari etika, moral, dan hukum. Kemudian dijelaskan hubungan antara ketiganya dalam penggunaan teknologi informasi dan contoh-contoh pelanggarannya. Terakhir membahas pentingnya penerapan budaya etika dalam lingkup perusahaan dan penggunaan teknologi informasi
9,sim, dwi larasati, hapzi ali, fenomena sosial berkaitan dengan isu pelangg...DwiLarasati98
9,sim, dwi larasati, hapzi ali, fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet, umb,2018
9,sim, dwi larasati, hapzi ali, fenomena sosial berkaitan dengan isu pelangg...DwiLarasati98
9,sim, dwi larasati, hapzi ali, fenomena sosial berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet, umb,2018
SIM, Fitri Yuli Astuti, HAPZI, PROF.DR.MM, Studi Kasus Implikasi Etis Dari Te...
Similar to Sim, 11 muhamad abud mahasin, hapzi ali, implikasi etis ti, isu pelanggaran moral, etika, hukum dalam sistem informasi, universitas mercubuana, 2017
SIM 11, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercub...Restu Artma Prayoga
Menjelaskan Fenomena sosial yang berkaitan dengan isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi. Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet.
Sim, bunga lahir wana, prof. dr. hapzi ali, implikasi etis ti, 2017bunga lahir wana
Bunga Lahir Wana
Similar to Sim, 11 muhamad abud mahasin, hapzi ali, implikasi etis ti, isu pelanggaran moral, etika, hukum dalam sistem informasi, universitas mercubuana, 2017 (12)
Sim, 11 muhamad abud mahasin, hapzi ali, implikasi etis ti, isu pelanggaran moral, etika, hukum dalam sistem informasi, universitas mercubuana, 2017
1. IMPLIKASI ETIS, ISU PELANGGARAN MORAL, ETIKA DAN HUKUM DALAM
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
Nama : Muhamad Abud Mahasin
NIM : 43116110382
Dosen Pengampu : Prof, Hapzi Ali, CMA
Isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam implementasi Sistem Informasi dan
pemanfaatan Internet
1. ETIKA
Pengertian etika adalah secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata
“mos” yang dalam bentuk jamaknya “mores” yang berarti juga adat atau cara hidup.
Etika : satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok dan
masyarakat.Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk, dan tanggung jawab (Kamus Besar Bahasa Indonesia, WJS Poerwodarminto:
2003).
2. Moral : tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral menjadi institusi sosial
dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Aspek benar dan salah berhubungan sangat erat dan
terangkum dalam jenis norma hukum
yang ada dalam masyarakat. Moral dalam penggunaan teknologi computer menuntun kepada
2. tindakan yang tidak merugikan orang lain, misalnya tidak menjiplak karya cipta baik secara langsung
maupun tidak langsung. Di dalam norma hokum setiap orang atau individu wajib menjunjung tinggi
hukun dan mempunya I kesadaran hokum yang tinggi pula. Hokum akan mengatur tata kehidupan
masyarakat dan Negara serta mengatur dan mengayomi kepentingan atau hasil karya seseorang
atau masyarakat sehingga akan tercapai tertib hokum dalam tata kehidupan masyarakat tersebut.
3. Hukum : peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada
rakyat atau warga negaranya.
Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis. Dilain pihak etika dan moral tidak
didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.
Etika dan moral memiliki arti yang sama, tetapi dalam pemakaian sehari-harinya meniliki sedikit
perbedaan. Moral atau moralitas biasa dipakai untuk pengkajian system nilai-nilai yang ada.
Etika dari system computer interaktif memfokuskan bagaimana system (atau dapat digunakan ) oleh
para pengguna.
Berikut ini adalah beberapa aspek pekerjaan yang dipusatkan tersebut (Johnson, 2001, Bynum dan
Rogerson, 2003, Erman dan Shauf, 2002, Edgar, 1997):
- Kebijakan-kebijakan (policies)
- Isu moral dan sah (legal)
- Bertanggung jawab dan etika profeional
- Etika hacker dan hacker
- Netiquette
- Privacy
- Hak milik
- Isu social dan demokratis
- Ungkapan bebas
Semua isu ini memeperlakukan dengan keras bagaimana manusia dapat menggunakan atau
menyalahgunakan computer sesuai dengan kehendaknya.
Ini jelas sangat sering terjadi di era sekarang yang memang sebenarnya computer itu mematuhi
perintah dari penggunanya. Lalu bagaimana jika computer mempunyai cara sendiri? Masalah
sekarang mengenai etika computer adalah terjadinya kekosangan kebijakan tentang bagaimana
teknologi computer harus digunakan? Dan memang computer menyediakan hal yang baru membuat
kita menjadi sangat terpilih untuk bertindak sesuai dengan kemauan kita, tetapi harus sesuai dengan
etika yang saling bersosialisasi dengan masyarakat luas.
ETIKA SISTEM INFORMASI
3. 1. Privasi : hak seseorang untuk memberikan atau tidak informasi yang akan diakses
2. Akurasi : data yang diberikan harus tepat
3. Properties : perlindungan terhadap hak cipta
4. Akses : memberikan akses kepada semua kalangan
Sistem informasi mempunyai tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu :
1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. Mendukung persaingan keuntungan strategis.
CONTOH ETIKA, MORAL, DAN HUKUM DALAM SISTEM INFORMASI
1. Etika : penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan
teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara
yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk
mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya.
Di beberapa Negara praktik ini lebih menyebar dibanding dengan Negara lain. Sebagai contoh kasus,
pada tahun 1994, diperkirakan sekitar 35% peranti lunak yang digunakan di AS telah dibajak, dan
kemudian angka ini melonjak menjadi 92% di Jepang, dan 99% di Thailand.
Kasus lain;” dalam waktu dekat ini ada Seorang mentri yang istrinya difitnah selingkuh dengan anak
tirinya yang disebarkan melalui twitter, lalu maraknya pengguna internet yang menggunakan kata-
kata kasar, dan mencela orang lain.
2. Hukum
-Hacking/cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan
menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-contoh dari
tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka
kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan
menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga merupakan
tindakan yang menyalahi hukum.
Contoh kasus;” pembobolan sistus resmi presiden SBY yang dilakukan oleh seorang pelajar(hecker).
- Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian menggunakan
dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan pembajakan, dan
masuk kategori kriminal. Contoh, ketika seseorang menduplikasi program Microsoft Office,
4. kemudian diinstalasi tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun memang harga lisensi program
tersebut relatif mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di Indonesia, namun apabila
tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta, maka pelaku pembajakan yang dalam posisi
lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi sesuai hukum yang berlaku, belum lagi program-program
lainnya, seperti mengcrack Antivirus, Office, dan lain-lain.
Selain pembajakan dan pengcrackan, juga ada black mark yang menyediakan download gratis,
yang harusnya kita membayarnya, seperti untuk system operasi Android yang kebanyakan program-
program dan aplikasi yang di download harus bayar, tetapi sekarang sudah adah program yang dapat
membuat semua aplikasi itu gratis atau sering di sebut black mark. Hal itu tentusaya saja sangat
merugikan para programmer-programer yang bersusah payah untuk membuat aplikasi atau program
yang telah mereka buat, tetapi para pengguna yang tidak bertanggung jawap seenak nya saja
mendowload secara geratis tanpa memberi imbalan sedikit pun kepada para perogramer yang telah
membuat aplikasi itu.
3. Moral
Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral Membuka situs dewasa bagi orang yang belum
layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral . Teknologi internet yang dapat
memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari
tindakan-tindakan positif sampai negatif.
Contoh kasus ; Browsing video porno Ariel dan Luna Maya di yang secara bebas didapatkan diwanet.
Lalu para pengguna bloger yang tidak bertanggung jawap, seperti memasang iklan-iklan obat kuat
dan yang lain-lain. Tidak masalah kalo yang di iklan kan itu adalah produk nya, tetapi kebanyakan
mereka juga ikut menyertakan gambar-gambar yang tidak patut untuk di lihat oleh kalangan yang
masi di bawah umur.
HUBUNGAN ANTARA ETIKA, HUKUM DAN MORAL DALAM SISTEM INFORMASI
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis
informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk
diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi secara tepat dan biasanya
tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat, selain itu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku
yang telah melakukan tindakan melanggar hukum, agar para pelanggar hukum jera, dan tidak ada
yang mengikuti contoh buruk itu, dan pagi pencinta dan pembuat bloger harus memetingkan etika
dan moral dalam pembuatan bloger mereka karena etika dan moral yang baik akan membawa
bangsa ini menjadi lebih baik. Jadi etika,moral,dan hukum merupakan penetu pengguna sistem
informasi dalam menetukan prilaku yang baik dan buruk (aturan-aturan) dalam mermggunakan
sistem informasi.
HUBUNGAN ETIKA DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
Hubungan etika dengan pemanfaatan system informasi itu sangat berkaitan dan memang susa untuk
diberikan arti dalam sosial kita. Etika komunitas, TI merupakan satu kepercayaan standar atau
pemikiran yang diterima seseorang kelompok atau komunitas TI tersebut. Seluruh individu
bertanggung jawab atas komunitas mereka.James H.Moor, seorang professor di Darmouth
5. mendefinisikan secara spesifik etika computer sebagai analisa mengenai sifat dan dampak sosial
teknologi computer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut
secara etis (Raymond Mc Leod, Jr 1995). Etika disini digunakan untuk menganalisi sifat dan dampak
social yang timbul dari penggunaan TI tersebut dan usha-usaha untuk menerima dan menghargai
semua kegiatan yang mengarah kepada pengoperasian dan peningkatan layanan TI, serta usaha
untuk menjauhkan dari usaha-usaha yang mengancam, merusak, dan mematikan kegiatan TI secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu etika TI dalam teknologi informasi yang
didalamnya terdapat system informasi sangatlah perlu diperhatikan dengan cara yang bijak dan
bertanggung jawab dengan menghargai karya seseorang dalam TI dan memberikan saran dan kritik
kepada karya tersebut melalui cara yang semestinya.
Isu-isu etika yang penting dalam hal ini antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual, seperti
penggunaan software bajakan, bom email, hacker, cracker, privacy, kebebasan melakukan akses
pornografi dan hokum TI. Menurut Hary Gunarto, Ph.D. (1998), dasar filosofi etika yang akan
dituangkan dalam hukum TI ini sering dinyatakan dalam empat macam nilai kemanusiaan universal
yang meliputi hak solitude (hak untuk tidak diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal), intimity
(hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan informasi individu sehingga
terjaga kerahasiaanny).
Menurut Onno W. Purbo, kerangka etika dan hukum ini telah mulai digagas oleh para pakar hukum
indonesia .
Masih menurut Hary Gunarto, Ph.D. meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan internet
sangat pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap tidak etis menurut perjanjian internasional
telah berhasil dirumuskan, seperti:
1. Akses ketempat yang tidak menjadi haknya
2. Merusak fasilitaskomputer dan jaringan
3. Menghabiskan secara sia-sia sumber daya yang berkaitan dengan orang lain, computer, ruang
hardsick, bandwith, komunikasi, dll
4. Menghilangkan atau merusak integritas dan kerja sama antar system computer
5. Mengganggu kerahasiaan individu atau organisasi
PENERAPAN BUDAYA ETIKA
Salah satu tugas dari manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di
seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan bisa menyentuh semua pegawai.
Hal tersebut dapat dicapai melalui metode tiga lapis yaitu :
a) Menetapkan paham perusahaan;
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan yang
diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi baik di luar maupun di dalam perusahaan.
b) Menetapkan program etika;
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam
melaksanakan lapis pertama. Misalnya mengadakan pertemuan untuk orientasi bagi pegawai baru
6. dan audit etika.
c) Menetapkan kode etik perusahaan;
Setiap perusahaan memiliki kode etik masing-masing dan terkadang kode etik tersebut diadaptasi
dari kode etik industri tertentu
Kode etik, Isu pelanggaran moral, etika dan hukum dalam Implementasi Sistem
Informasi dan pemakaian internet dalam perusahaan dan lingkungan kerja
Etika untuk pembuat teknologi informasi
Pembuat adalah orang yang menciptakan teknologi informasi, biasanya adalah lembaga besar
dengan para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan
dilakukan secara individu, dalam membuat teknologi informasi tentu harus memperhatikan
etika IT yaitu tidak menjiplak atau mengambil ide/ info dari orang lain secara ilegal, salah
satu contohnya adalah kasus dimana apple mengugat samsung dikarenakan bentuk produk
yang dimuliki samsung memiliki bentuk yang menyerupai produk apple, dan setelah
dilakukan persidangan akhirnya dimenangkan oleh pihak dari apple.
Etika untuk pengelola teknologi informasi
Pengelola adalah orang yang mengelola teknologi informasi, misalnya adalah provider
telekomunikasi, etika bagi pengelola adalah merahasiakan data pribadi yang dimiliki oleh
client mereka, selain itu juga tidak melakukan pelanggaran perundang-undangan ITE
Etika untuk pengguna teknologi informasi
Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka, etika bagi pengguna adalah
tidak melakukan atau menggunakan apliksi bajakan yang dapat merugikan pembuat,
menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak merusak teknologi informasi , contohnya
adalah bila mengutip tulisan dari blog atau halaman lain yang dimasukan kedalam blog
pribadi,maka diharuskan untuk menulis atau mencantumkan backlink sebagai bentuk
pertangungjawaban atas kutipan yang telah dilakukan.
Kita menyadari perlunya manajemen puncak menetapkan budaya etika menyeluruh di
perusahaan. Budaya ini menyediakan kerangka kerja etika, seperti halnya kode etika dari
berbagai asosiasi profesional di bidang sistem informasi. Etika mempengaruhi bagaimana
para spesialis informasi melaksanakan tugas mereka Dengan demikian tanggung jawab CIO
untuk mencapai etika pada sistem yang dibuat dan pada orang-orang yang membuatnya.
Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut CIO dapat mengikuti strategi yang terencana
dengan baik.
Moral, Etika, dan Hukum
7. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah. Kita mulai
mempelajari peraturan-peraturan dari prilaku moral sejak kecil. Walau berbagai masyarakat
tidak mengikuti satu set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yg mendasar.
”Melakukan apa yang benar secara moral” merupakan landasan prilaku sosial kita.
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika adalah
kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka.
Masyarakat dapat berupa suatu kota,negara atau profesi. Tindakan kita juga diarahkan oleh
etika.
Tidak seperti moral, etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Kita melihat perbedaan ini di bidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan
(perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu digunakan atau dijual). Pada tahun 1994
diperkirakan 35 % perangkat lunak yang digunakan di Amerika Serikat telah dibajak, dan
angka ini melonjak menjadi 92 % di Jepang dan 99 % di Tailand. Angka-angka tersebut
menunjukkan bahwa para pemakai komputer di Jepang dan Tailand kurang etis dibandingkan
pemakai Amerika Serikat. Namun tidak pasti demikian. Beberapa kebudayaan, terutama di
negara-negara Timur yang menganjurkan sikap berbagi.
Hukum adalah peraturan prilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
Pemerintah kepada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yg
mengatur penggunaan komputer. Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru dan
sistem hukum kesulitan mengikutinya.
Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh masyarakat yaitu:
1.Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang dilakukan
dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk
memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
2.Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan yang
dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara
tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang
dimasukinya.
3.Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet
tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban umum.
4.Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
8. 5.Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan
komputer (computer network system) pihak sasaran.
6.Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan
komputer yang terhubung dengan internet.
7.Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap hak
atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8.Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir data pribadi yang tersimpan secara
computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain akan dapat merugikan korban secara
materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit
tersembunyi dan sebagainya.
Dengan demikian hukum bagi penggunakan computer berangsur-angsur mulai dikenal dan
semakin bertambah. Beberapa sebab kejahatan computer yaitu:
•Aplikasi bisnis yang berbasis komputer atau internet meningkat
•Electronic commerce (e-commerce)
•Electronic data interchange (EDI) •Desentralisasi server
•Transisi dari single vendor ke multi vendor
•Teknologi yang semakin canggih
Pada saat ini penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan
etika seorang manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku. Hukum
paling mudah diinterpretasikan karena bentuknya tertulis. Di pihak lain, etika tidak
didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang
sukar dari etika komputer inilah yang sedang memperoleh banyak perhatian.
Tiga alasan utama atas minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, adalah :
1.Kelenturan logis, kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita
inginkan.
9. 2.Faktor transformasi, berdasarkan fakta bahwa komputer dapat mengubang secara drastic
cara kita melakukan sesuatu (misalnya penggunaan e-mail, konferensi video, dan konferensi
jarak jauh).
3.Faktor tak kasat mata, komputer dipandang sebagai kota hitam. Semua operasi internal
komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal tersebut membuka peluang pada
nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan
penyalahgunaan yang tidak terlihat.
Hak sosial dan komputer
Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer. Hak ini dapat
dipandang dari segi komputer atau dari segi informasi yang dihasilkan computer yaitu:
1.Hak atas komputer
2.Hak atas akses komputer
3.Hak atas keahlian komputer
4.Hak atas spesialis komputer
5.Hak atas pengambilan keputusan
6.Hak atas informasi
7.Hak atas Privacy
8.Hak atas Accuracy
9.Hak atas Property
10.Hak atas Accessibility
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem
informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998)
yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.
1. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan
oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai
privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer
pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan
mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para pelanggan.
Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar
privasi bawahannya.
2. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
10. informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor
keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa
digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening
banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan
keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
3. Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan
sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3
mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
a. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian
kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta
buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan
semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya
selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
b. Paten
Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit
didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna.
Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
c. Rahasia Perdagangan
Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak.
Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk
tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1, 2017 : http://herawati-palentina.blogspot.co.id/2013/11/etika-berhubungan-
dengan-sistem.html ( 30 Nop. 17, jam 8:26 )
http://nonidarmawati.blogspot.com/2013/05/etika-moral-dan-hukum-dalam-sistem.html ( 30
Nop. 17, jam 8:26 )
http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/01/hubungan-antara-etika-dengan.html ( 30 Nop.
17, jam 8:26 )