Sistem informasi manajemen membahas beberapa metode pengembangan sistem teknologi informasi seperti paket, prototyping, end user development, dan outsourcing. Dokumen ini juga menjelaskan fase analisis sistem dan langkah-langkah pengembangan sistem secara umum serta perbedaan basis data manual dan elektronik.
Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...Aviani safitri
Â
Proses Pengembangan Sistem Informasi di Perusahaan
1. Mengevalusi standar
Standar kinerja bagi suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk
rencana, anggaran dan kuota. Manajemen menentukan standar dan harus
memastikan bahwa standar tersebut realistis, dapat dipahami, dapati
diukur, dan valid.
2. Membandingkan Output Sistem dengan Standar
Setelah manajer merasa puas dengan standar-standarnya. Mereka lalu
mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya pada standar.
3. Mengevaluasi Manajemen.
Diberikan satu penilaian kritis atas manajemen dan struktur organisasi
sistem. Apakah terdapat tim manajemen sesuai dengan kuantitas dan
kualitas yang diminta? Apakah terdapat cukup manajer, dan apakah
mereka memiliki keahlian dan kemampuan yang tepat? Dengan alasan
yang sama, apakah struktur organisasi membantu atau menghalangi
proses pemecahan masalah? Dalam beberapa kasus, mungkin dibutuhkan
pembuatan satu unit baru.
Meningkatnya pengguna teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan cepat. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah.
Kata Kunci: teknologi, DSS, informasi.
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...AndreasTanjaya_43218120078
Â
Penulisan artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemanfaat teknologi informasi terhadap pengambilan keputusan di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Pemanfaatan teknologi informasi apa yang diimplementasikan dalam pengambilan keputusan serta tahapan-tahapan yang dilakukan saat menemukan permasalahan hingga penyelesaiannya. Penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan keseharian di lapangan.
Kata Kunci: Sistem Infomasi Manajemen, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
SIM, Arif Fathurrahman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi
Dosen :
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM
Disusun Oleh :
Arif Fathurrahman Novianto (43215010249)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2017/2018
2. Fase Analisis Sistem
Dalam menganalisis sistem ada beberapa fase analisis system:
• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,
keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis
sistem.
• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim
proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan
untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara
penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya
siklus hidup pengembangan sistem.
• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi
penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem
siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak
disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua
peserta setuju.
ALTERNATIVE PENGEMBANGAN SYSTEM
Meskipun banyak uraian mengenai pendekatan sistem mengakui pola dasar yang
sama, namun jumlah langkahnya dapat bervariasi, kita menggunakan 10 langkah, yang
dikelompokkan menjadi tiga tahapan, antara lain:
1. Upaya Persiapan
Menyiapkan pemecahan masalah dengan memberikan suatu orientasi sistem.
2. Upaya defenisi
Terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3. Upaya Solusi
Melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah
satu solusi yang terlihat paling baik, menerapkan solusi tersebut, dan menindaklanjutinya
untuk memastikan bahwa masalah telah terpecahkan.
Upaya Persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dikerjakan secara berurutan. Selain itu, langkah-
langkah ini dapat terjadi selama jangka waktu yang lama dimulai dari sekarang.
Langkah 1 – Melihat perusahaan sebagai suatu sistem
3. Anda harus dapat memandang perusahaan, anda sebagai suatu sistem. Hal ini dapat
terlaksana dengan mempergunakan meodel sistem umum. Anda seharusnya dapat melihat
bagaimana perusahaan atau unit organisasi Anda sesuai dengan model.
Langkah 2 – Mengenal sistem lingkungan
Hubungan perusahaan atau organisasi dengan lingkungan juga merupakan suatu hal
yang penting. Delapan unsur lingkungan yang telah diperlajari, memberikan suatu cara
yang efektif dalam memosisikan perusahaan sebagai suatu sistem dalam lingkungannya.
Langkah 3 – Mengidentifikasi subsistem perusahaan
Subsistem utama perusahaan dapat mengambil beberapa bentuk. Bentuk termudah
yang dapat dilihat manajer adalah area-area bisnis. Masing-masing area dapat dianggap
sebagai suatu sistem yang terpisah. Manajer juga dapat melihat tingkat-tingkat manajemen
sebagai suatu subsistem. Subsistem memiliki hubungan atasan-bawahan dan terhubung
oleh arus informasi maupun keputusan. Ketika manajer melihat perusahaan dengan cara
seperti ini, arti penting arus informasi menjadi jelas. Tanpa adanya arus ini manajemen di
tingkat yang lebih tinggi akan terpisah dari manajemen di tingkat yang lebih rendah.
Manajer juga dapat menggunakan arus sumber daya sebagai dasar untuk membagi
perusahaan menjadi subsistem-subsistem. Keuangan, sumber daya manusia, dan layanan
informasi semuanya mencerminkan unit-unit organisasi yang ditujukan untuk
memfasilitasi arus-arus sumber daya tertentu. Manajemen rantai pasokan akan
berkepentingan dengan pengolahan arus-arus sumber daya ini.
Ketika manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu sistem dari subsistem-
subsistem yang berada di dalam suatu lingkungan, maka suatu orientasi sistem telah
tercapai. Manajer telah menyelesaikan upaya persiapan dan kini siap untuk
mempergunakan pendekatan sistem dalam memecahkan masalah.
Upaya Defenisi
Upaya defenisi biasanya diransang oleh suatu pemicu masalah (problem trigger)-
suatu sinyal yang menandakan bahwa keadaan berjalah lebih baik atau lebih buruk dari
yang telah direncanakan. Sinyal ini dapat berasal dari dalam perusahaan atau
lingkungannya, dan akan mengawali suatu proses pemecahan masalah. Pada kebanyakan
kasus, pemicunya adalah respons terhadap gejala suatu masalah dan biasanya lebih jelas
daripada akar permasalahan itu sendiri.
Langkah 4 - Melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsistem
Ketika manajer mencoba untuk memahami masalah, analisis akan memulai pada
sistem yang menjadi tanggung jawab manajer tersebut. Sistem ini dapat berupa perusahaan
atau salah satu unitnya. Analisis kemudian dilanjutkan menuju ke bawah hierarki sistem,
tingkat demi tingkat.
Manajer pertama kali mempelajari posisi sistem sehubungan dengan
lingkungannya. Apakah sistem dalam keadaan seimbang dengan lingkungannya? Apakah
sumber daya mengalir dengan cara yang diharapkan di anatara sistem dan lingkungannya?
Apakah sistem mampu memenuhi tujuannya dalam memberikan produk dan jasa bagi
lingkungannya?
4. Selanjutnya, manajemen menganalisis sistem dilihat dari subsistem-subsistem-nya.
Apakah subsistem telah terintegrasi menjadi satu unit yang berfungsi dengan lancer, yang
bekerja ke arah pencapaian tujuan sistem?
Tujuan dari analisis dari atas ke bawah in adalah untuk mengidentifikasi tingkat
sistem di mana terdapat penyebab terjadinya masalah.
Langkah 5- Menganalisis bagian-bagian sistem dalam urutan-urutan tertentu
Seiring dengan manajer yang mempelajari masing-masing tingkat sistem, unsur-
unsur sistem mencerminkan prioritas dari masing-masing unsure untuk di dalam proses
pemecahan masalah, sebagai contoh, satu masalah dalam unsure 4 tidak akan dapat
dipecahkan jika terdapat masalah dalam unsur 3.
Upaya Solusi
Upaya solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternative-alternatif yang layak,
pemilihan alternative terbaik, dan diimplementasikan, jangan lupa menindaklanjuti
implementasikan untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
Langkah 6 - Mengidentifikasi solusi-solusi alternatif.
Manajer mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk memecahkan masalah yang
sama. Sebagai contoh, asumsikan bahwa masalahnya adalah sebuah komputer yang tidak
dapat menangani peningkatan volume aktivitias perusahaan.
Terdapat tiga solusi alternative yang diidentifikasi: 1. Menambahkan lebih banyak
alat ke komputer yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya 2.
Mengganti komputer yang ada dengan komuter yang lebih besar 3. Mengganti komputer
yang ada dengan LAN komputer-komputer yang lebih kecil.
Langkah 7 - Mengevaluasi solusi-solusi alternatif.
Semua alternatif harus dievaluasi dengan mengggunakan kriteria evaluasi yang
sama, yang mengukur seberapa baik satu alternative akan memecahkan masalah. Evaluasi
akan menghasilkan keuntungan dan kerugian dari pengimplementasian masing-masing
alternative. Namun ukuran fundamentalnya adalah sampai sejarah mana satu alternative
memungkinkan sistem mencapai tujuannya.
Langkah 8 – Memilih solusi yang terbaik.
Setelah mengevaluasi alternative-alternatif, kita harus memilih alternative yang
terbaik. Henry Mintzberg, seseorang teoretikus manajemen, mengidentifikasi tiga cara
yang dilakukan manajer dalammemilih alternative yang terbaik.
• Analisis- suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, dengan mempertimbangkan
konsekuensinya pada sasaran organisasi, contohnya adalah presentasi yang
diberikan oleh tim pengembang kepara streering committee SIM, memberikan
keuntungan dan kerugian dari semua pilihan.
• Pertimbangan,- proses mental dari seorang manajer, sebagai contoh, seorang
manajer produksi akan menerapkan pengalaman dan intuisinya dalam mengevaluasi
tata ruang sebuah pabrik baru yang diusulkan oleh suatu model matematis
5. • Tawar-menawar-negoisasi di anatara beberapa manajer. Satu contoh adalah tawar-
menawar yang terjadi di antara para anggota komite aksekutif sehubungan dengan
sistem manajemen basis data mana yang akan digunakan.
Langkah 9- Mengimplementasikan solusi.
Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi yang terbaik. Kita
perlu mengimplementasikan solusi tersebut. Dalam contoh, perlu dilakukan pemasangan
peralatan komputasi yang dibutuhkan.
Langkah 10- Menindaklanjuti untuk memastikan keefektifan solusi.
Manajer dan para pengembang hendaknya tetap mengawasi situasi untuk
memastikan bahwa solusi yang dipilih telah mencapai hasil yang direncanakan. Ketika
solusi tidak mampu mencapai harapan, kita perlu melaksanakan kembali langkah-langkah
pemecahan masalah untuk mengetahui di mana letak kesalahan.
Selajutnya dilakukan uji coba kembali. Proses ini dilakukan berulang-ulang samapai
manajer merasa puas dengna pemecahan masalah.
Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode Alternatif
1. Paket (package)
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau mengembangkan STI
sendiri.
Kelebihan
1. Kualitas paket yang baik
2. Dapat digunakan seketika
3. Harga paket relative murah
4. Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
5. Kompatibel dengan sesama p engguna paket
Kelemahan
1. Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik
2. Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan sendiri
3. Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya
4. Ketergantungan dari pemasok
5. Tidak memberikan keuntungan kompetisi
2. Metode prototip (prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja
(prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa
digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.
6. Kelebihan
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan
1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas
perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka
waktu yang lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan
algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
3. Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik
perancangan yang baik.
3. Metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user
devolopment)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang sekaligus
pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user computing) dapat dilakukan. Sebaliknya
jika dampaknya luas sampai ke organisasi, pengembangan sistem EUC akan berbahaya,
karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan berpengaruh pada pemakai sistem lainnya
atau pada organisasi secara luas.
Kelebihan
1. Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus
dikembangkan di departmen.
2. Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi.
3. Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.
Kekurangan
1. Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi sistem
informasi.
2. Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
3. Kelemahan teknis.
4. Metode outsourcing
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari pihak
eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan dengan cara
membeli aplikasi dengan vendor. Perbedaan metode konvensional dengan metode
alternatif. Dengan metode pengembangan secara konvensional, yaitu metode siklus hidup
pengembangan sistem, yang dikembangkan oleh analisis sistem. Alasan menggunakan
metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks.
7. Selanjutnya pengembangan sistem teknologi informasi alternatif model paket dilakukan
dengan membeli paket perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di
pasaran karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran
karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti misalnya aplikasi akuntasi,
keungan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket tersedia perusahaan tidak perlu
merancang dan menulis program sendiri aplikasinya.di dalam memilih paket, terdapat
beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu :
1. spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan,
2. ketersedian paket, dan
3. mengevaluasi kemampuan paket.
Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada outsourcing. Berikutnya
yang perlu dipertimbangkan adalah metode prototyping. Metode prototyping banyak
digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang harus segera
dioperasikan.
Perbedaan Basis Data Manual Dan Elektronik
Basis data dtradisional (manual)
Basis data secara tradisional tersimpan dalam berbagai media sepertikertaskerja,
dokumen, fotodan lain-lain. Bentuk penyimpanan ini merupakan bentuk dokumen fisik
yang mungkin tersimpan dalam berbagai tempat, Bentuk penyimpanan seperti ini
memiliki kelemahan dalam hal pengelolaan data. Kelemahan tersebut dapat dilihat
sebagai berikut.
1. Data terpecah-pecah sehingga sulit dalam berbagai proses pemindahan dan transfer
Memiliki media dan struktur penyimpanan yang bervariasi. Hal ini menyulitkan dalam
proses penyesuaian data.
2. Pencarian yang lambat akibat bentuk penyimpanan secara fisik, yang mengharuskan
seseorang membuka berbagai lembar atau dokumen yang banyak.
3. Bentuk fisik dalam basis data tradisional cenderung bersifat sektoral yang hanya
ditujukan untuk keperluan-keperluan tertentu.
4.Penggunaan data secara bersama-sama untuk berbagai tujuan menjadi sangat sulit.
Basis Data Modern (elektronik)
Basis data modern menyimpan berbagai data dalam bentuk digital. Model ini
memungkinkan pencarian, perubahan, dan penghapusan data dengan cepat dan mudah.
Bentuk basis data modern ini terkemasdalamsebuahsistempengelolaan basis data yang
terpadu (DBMS/Data Bases Management System). Beberapa hal berikut merupakan hal
yang menguntungkan dalam terapan basisdata modern.
8. 1.Data tersimpan dalam satu media.
2.Data yang berasal dari berbagai sumber terpisah memungkinkan untuk dihubungkan
dalam suatu jaringan.
3.Data memungkinkan untuk sering dilakukan pemeriksaan sehingga lebih menjamin
kebenaran dan kelengkapannya.
4.Memungkinkan dilakukan pencarian dan pengolahan dengan cepat.
5.Dalam bentuk ini data memungkinkan digunakan oleh berbagai penggunaka atau
sistem.
Alasan software pesanan melalui konsuktan IT (outsourcing) lebih mahal dari
software jadi yang ada di pasaran software aplikasi
Outsourcing adalah penggunaan pihak ketiga (vendor) untuk membangun dan
mengembangkan suatu paket sistem informsi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pihak
perusahaan cukup membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap pakai, karena paket
aplikasi tersebut dibuat oleh vendor yang ahli di bidang sistem aplikasi. Seperti yang kita
ketahui adalah menyerahkan sebagian pekerjaan kepada pihak.
Biaya lebih mahal dibandingkan dengan mengembangkan sistem informasi software jadi
yang ada di pasaran software aplikasi. Hal ini disebabkan oleh adanya hidden cost, yaitu
pencarian biaya vendor, biaya transisi, dan biaya post outsourcing
9. DAFTAR PUSTAKA
Rahmat, 2012. Fase Analisis Sistem. http://rahmatraf.blogspot.co.id/2012/10/fase-analisis-
sistem.html. (Senin, 08 Oktober 2012)
http://kelompoktugassim.blogspot.co.id/2014/05/bab-vii-tentang-pengembangan-sistem.html.
(Senin, 19 Mei 2014)
https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan-sistem-teknologi-informasi-
metode-alternatif/. (10 Desember 2014)
Lutfiyanti, Wulan. Pengolahan Data Elektronik. [Online]. Tersedia:
http://wulanlutfiyanti.blog.upi.edu/2015/12/13/pengolahan-data-elektronik/. [December 13, 2015]
Musyaffa, M Fairuz. Perbedaan Basis Data Manual Dan Elektronik. [Online]. Tersedia: http://ph-
fairuz.blogspot.co.id/2015/08/perbedaan-basis-data-manual-dan.html. [02:40]
Rizma. Keuntungan dan Kelemahan Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing Dibandingkan
dengan Insourcing. [Online]. Tersedia:
http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/10/keuntungan-dan-kelemahan-pengembangan-
sistem-informasi-secara-outsourcing-dibandingkan-dengan-insourcing/. [January 10, 2011 at 3:30 pm]