Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Teknologi telah berkembang. Cara kita bekerja, bermain bahkan belajar telah berubah. Begitupun mahasiswa di era industri 4.0 pada abad 21 ini. BERUBAH. IPK 4,2 saja tidaklah cukup. Harus memiliki soft skills yang dipentingkan di abad 21.
Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 memiliki banyak tantangan sekaligus peluang. Karena mahasiswa saat ini umumnya adalah kaum milenial. Oleh karena itu, pembelajaran di era industri harus menyesuaikan. Lebih jauh silakan kaji paparan berikut.
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaksanaan program pendidikan dan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para peserta didik berdasarkan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Perguruan tinggi, sudah menyadari pentingnya pendidikan soft skill untuk para mahasiswanya. Perguruan tinggi saat ini tak hanya membekali anak didiknya dengan ilmu pengetahuan dan hard skill, tetapi juga mulai melakukan pengembangan soft skill. Perguruan tinggi harus secara konsisten mendidik dan mempersiapkan anak didik mereka agar kelak dapat beradaptasi dengan dunia kerja dewasa ini melalui penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang menyelarasakan kebutuhan hardskill dan softskill kekinian, yang menjadi tuntutan dalam era revolusi industri 4.0.
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatIsmail Fahmi
Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka tetap produktif dan sejahtera.
Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk memecahkan masalah sosial.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan suatu saat menuju Society 5.0.
Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Teknologi telah berkembang. Cara kita bekerja, bermain bahkan belajar telah berubah. Begitupun mahasiswa di era industri 4.0 pada abad 21 ini. BERUBAH. IPK 4,2 saja tidaklah cukup. Harus memiliki soft skills yang dipentingkan di abad 21.
Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 memiliki banyak tantangan sekaligus peluang. Karena mahasiswa saat ini umumnya adalah kaum milenial. Oleh karena itu, pembelajaran di era industri harus menyesuaikan. Lebih jauh silakan kaji paparan berikut.
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaksanaan program pendidikan dan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para peserta didik berdasarkan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Perguruan tinggi, sudah menyadari pentingnya pendidikan soft skill untuk para mahasiswanya. Perguruan tinggi saat ini tak hanya membekali anak didiknya dengan ilmu pengetahuan dan hard skill, tetapi juga mulai melakukan pengembangan soft skill. Perguruan tinggi harus secara konsisten mendidik dan mempersiapkan anak didik mereka agar kelak dapat beradaptasi dengan dunia kerja dewasa ini melalui penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang menyelarasakan kebutuhan hardskill dan softskill kekinian, yang menjadi tuntutan dalam era revolusi industri 4.0.
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatIsmail Fahmi
Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka tetap produktif dan sejahtera.
Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk memecahkan masalah sosial.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan suatu saat menuju Society 5.0.
Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
Presentasi ini ditujukan sebagai acuan sharing kepada peserta Hackathon Republic of IoT 2017. Mengenal bagaimana memilih karir dan juga kemampuan yang harus dimiliki di evolusi Industri 4.0 kedepannya.
Inovasi & Society 5.0: Mendorong Inovasi Berbasis KomunitasTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Webinar “Innovation Talk and
Opening I Can!”, Poltek STIA LAN Bandung
Jakarta, 5 Oktober 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
Digital Culture for Digital TransformationSeta Wicaksana
"Without laying a strong foundation for culture and aligning employees to a digital vision, it will be extremely difficult to make any meaningful progress on digital transformations"
Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.
Isu-Isu Modal Manusia di Indonesia
1. Lemahnya kesadaran warga tentang pentingnya ekonomi dan teknologi digital.
2. Tingkat pengembalian yang rendah terhadap investasi pengembangan SDM karena tingginya
keluar masuk karyawan.
3. Ketidakseimbangan tenaga kerja yang beralih dari sektor industri ke sektor jasa.
4. Mobilitas ternaga kerja yang terbatas.
5. Tingginya pengangguran terdidik.
6. Kurangnya keterampilan dasar tenaga kerja dalam bidang teknologi digital.
7. Kelebihan kualifikasi sehingga tingkat utilisasi rendah.
8. Tingginya persoalan sosial di masyarakat.
9. Layanan publik yang masih buruk.
10. Pemerintah yang tidak tranparan dan akuntabel.
11. Masyarakat bersifat pasif dan kurang diberdayakan.
URAIAN SINGKAT ORGANISASI
RENCANA DAN TARGET KINERJA YANG DITETAPKAN
PENGUKURAN KINERJA
EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA UNTUK SETIAP SASARAN STRATEGIS ATAU HASIL PROGRAM/KEGIATAN & KONDISI TERAKHIR YANG SEHARUSNYA TERWUJUD (MENCAKUP PULA ANALISIS TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA)
DIsampaikan dalam seminar IoT, UPN Veteran Jakarta, 29 September 2018
IoT merupakan salah satu ciri dari revolusi industri 4.0. Definisi, studi kasus IoT di pertanian, energy, building management dan perikanan diberikan contoh. Device dan protocol juga disingung.
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...LSP3I
Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya pekerjaan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa pekerjaan. Revolusi industri 4.0 menyentuh seluruh aspek hidup masyarakat. Mulai dari transformasi sistem manajemen administrasi, tata kelola dan informasi. Bahkan, perlahan peran manusia mulai digantikan oleh robot.
Perubahan yang terjadi berpengaruh pada karakter pekerjaan. Sehingga keterampilan yang diperlukan juga akan berubah. Tantangan tersebut, harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, perubahan pekerjaan dan kebutuhan ketrampilan.
Tantangan yang hadapi pemerintah dan perguruan tinggi adalah bagaimana mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dari lulusan pendidikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kurikulum dan metode pendidikan harus menyesuaikan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan sains.
Seri buku literasi digital - kumpulan ulasan politik, ekonomi, dan gaya hidup...literasi digital
Semakin terhubungnya semua orang dengan internet memberikan manfaat dan
tantangan serta kompleksitas tersendiri. Tak jarang kita temui tantangan dan isu baru yang muncul
akibat revolusi internet di era digital ini. Ada 67 artikel menarik yang mewakili isu digital citizenship,
digital commerce, dan digital lifestyle yang dapat Anda simak di buku ini.
Digital Transformation - Transformasi DigitalUtuh Wibowo
Digital Transformation (Transformasi Digital) fast explanation in Indonesia Language.
Transformasi: Perubahan secara bertahap dan terus menerus sampai mencapai titik terbaik.
Digital: Teknologi, 0 dan 1 yang sudah terkomputasi dengan sistematik.
Transformasi Digital adalah laju perubahan yang berlangsung bertahap mengikuti tatanan kehidupan dengan mengadopsi perkembangan teknologi yang cepat secara keseluruhan agar dapat menghadapi dan melalui tantangan dengan lebih baik.
Disampaikan pada Diskusi Kelompok Terpumpun
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik & Tenaga Kependidikan TK dan PLB
Jakarta, 7 November 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Muhammad Noer
http://www.presentasi.net
Presentasi ini dibahas dalam buku Presentasi Memukau menjelaskan bagaimana merangkum ide dan menerjemahkannya ke dalam slide yang sederhana namun kuat secara visual dan mampu menjelaskan pesan dengan baik.
Presentasi ini membahas bagaimana membangun organisasi pembelajar (learning organization) lewat serangkaian strategi yang dipakai oleh perusahaan yang telah berhasil menerapkannya.
Presentasi ini ditujukan sebagai acuan sharing kepada peserta Hackathon Republic of IoT 2017. Mengenal bagaimana memilih karir dan juga kemampuan yang harus dimiliki di evolusi Industri 4.0 kedepannya.
Inovasi & Society 5.0: Mendorong Inovasi Berbasis KomunitasTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Webinar “Innovation Talk and
Opening I Can!”, Poltek STIA LAN Bandung
Jakarta, 5 Oktober 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
Digital Culture for Digital TransformationSeta Wicaksana
"Without laying a strong foundation for culture and aligning employees to a digital vision, it will be extremely difficult to make any meaningful progress on digital transformations"
Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.
Isu-Isu Modal Manusia di Indonesia
1. Lemahnya kesadaran warga tentang pentingnya ekonomi dan teknologi digital.
2. Tingkat pengembalian yang rendah terhadap investasi pengembangan SDM karena tingginya
keluar masuk karyawan.
3. Ketidakseimbangan tenaga kerja yang beralih dari sektor industri ke sektor jasa.
4. Mobilitas ternaga kerja yang terbatas.
5. Tingginya pengangguran terdidik.
6. Kurangnya keterampilan dasar tenaga kerja dalam bidang teknologi digital.
7. Kelebihan kualifikasi sehingga tingkat utilisasi rendah.
8. Tingginya persoalan sosial di masyarakat.
9. Layanan publik yang masih buruk.
10. Pemerintah yang tidak tranparan dan akuntabel.
11. Masyarakat bersifat pasif dan kurang diberdayakan.
URAIAN SINGKAT ORGANISASI
RENCANA DAN TARGET KINERJA YANG DITETAPKAN
PENGUKURAN KINERJA
EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA UNTUK SETIAP SASARAN STRATEGIS ATAU HASIL PROGRAM/KEGIATAN & KONDISI TERAKHIR YANG SEHARUSNYA TERWUJUD (MENCAKUP PULA ANALISIS TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA)
DIsampaikan dalam seminar IoT, UPN Veteran Jakarta, 29 September 2018
IoT merupakan salah satu ciri dari revolusi industri 4.0. Definisi, studi kasus IoT di pertanian, energy, building management dan perikanan diberikan contoh. Device dan protocol juga disingung.
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...LSP3I
Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya pekerjaan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa pekerjaan. Revolusi industri 4.0 menyentuh seluruh aspek hidup masyarakat. Mulai dari transformasi sistem manajemen administrasi, tata kelola dan informasi. Bahkan, perlahan peran manusia mulai digantikan oleh robot.
Perubahan yang terjadi berpengaruh pada karakter pekerjaan. Sehingga keterampilan yang diperlukan juga akan berubah. Tantangan tersebut, harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, perubahan pekerjaan dan kebutuhan ketrampilan.
Tantangan yang hadapi pemerintah dan perguruan tinggi adalah bagaimana mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dari lulusan pendidikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kurikulum dan metode pendidikan harus menyesuaikan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan sains.
Seri buku literasi digital - kumpulan ulasan politik, ekonomi, dan gaya hidup...literasi digital
Semakin terhubungnya semua orang dengan internet memberikan manfaat dan
tantangan serta kompleksitas tersendiri. Tak jarang kita temui tantangan dan isu baru yang muncul
akibat revolusi internet di era digital ini. Ada 67 artikel menarik yang mewakili isu digital citizenship,
digital commerce, dan digital lifestyle yang dapat Anda simak di buku ini.
Digital Transformation - Transformasi DigitalUtuh Wibowo
Digital Transformation (Transformasi Digital) fast explanation in Indonesia Language.
Transformasi: Perubahan secara bertahap dan terus menerus sampai mencapai titik terbaik.
Digital: Teknologi, 0 dan 1 yang sudah terkomputasi dengan sistematik.
Transformasi Digital adalah laju perubahan yang berlangsung bertahap mengikuti tatanan kehidupan dengan mengadopsi perkembangan teknologi yang cepat secara keseluruhan agar dapat menghadapi dan melalui tantangan dengan lebih baik.
Disampaikan pada Diskusi Kelompok Terpumpun
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik & Tenaga Kependidikan TK dan PLB
Jakarta, 7 November 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Presentasi Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization)Muhammad Noer
http://www.presentasi.net
Presentasi ini dibahas dalam buku Presentasi Memukau menjelaskan bagaimana merangkum ide dan menerjemahkannya ke dalam slide yang sederhana namun kuat secara visual dan mampu menjelaskan pesan dengan baik.
Presentasi ini membahas bagaimana membangun organisasi pembelajar (learning organization) lewat serangkaian strategi yang dipakai oleh perusahaan yang telah berhasil menerapkannya.
Keberadaan internet menjadi tonggak kejayaan teknologi digital yang tak lagi menjadi pilihan tapi menjadi keharusan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kepentingan individu maupun bisnis.
Tak bisa dihindari, jika kita bicara perkembangan teknologi digital, berarti kita harus bicara keberadaan internet. Dan transformasi digital yang mengacu pada perubahan yang terkait dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek masyarakat, makin terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bahan bacaan berbentuk presentasi ini, saya coba mengurai hal-hal dipermukaan berkenaan dengan peluang-peluang bisnis yang ada di era digital. Walaupun belum secara detail, saya berharap apa yang tertuang dapat menambah wawasan yang membacanya.
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 - Riki ardoniRiki Ardoni
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimualinya Revolusi Indusri 3.0. Proses revolusi industri ini kalau dikaji dari cara pandang sosiolog Inggris David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan waktu seamkin terkompresi. Dan, ini memuncak pada revolusi tahap 3.0, yakni revolusi digital. Waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi kedua dengan hadirnya mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi 3.0 menyatukan keduanya. Sebab itu, era digital sekarang mengusung sisi kekinian (real time).
Teknologi berkembang dimulai dari diciptakannya makhluk yang berakal yang membuat. Pada awalnya teknologi hanya bersifat kebendaan dan berhubungan dengan tugas eksploitasi dan pengolahan sumber daya alam berupa materi dan energi seperti kapak, tombak, panah dan peralatan lain, sedang cara cara pembuatan rumah, perahu, alat alat rumah tangga, makanan, minuman, obat obatan dan lain lain sudah mulai bersifat kebendaan dan kecerdasan.
2. Tahap-Tahap Revolusi Industri
1800 1900 2000 now
Penemuan Mesin
Uap mendorong
munculnya kapal
uap, kereta api, dll
Penemuan listrik dan
assembly line yang
meningkatkan
produksi barang
Inovasi teknologi
informasi,
komersialiasi
personal computer,
dll.
RevolusiIndustri ke-4
Kegiatan manufaktur
terintegrasi melalui
penggunaan
teknologi wireless
dan big data secara
masifFase periode RevolusiIndustrimembutuhkan masa
yang semakinsingkatdari waktuke waktu
2
3. Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Smart Manufacturing Smart City
e-Education e-Government
Online Health ServicesCloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macam
kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana
interaksi dan transaksi
5
4. Era Baru Industrilisasi Digital
Ancaman:
- Secara global era digitalisasi akan menghilangkansekitar 1 – 1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025karena digantikannya posisi manusia
dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasibahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di
dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S.
Departmentof Labor report).
Peluang:
- Era digitalisasiberpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga
2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif
(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat
8
5. Gejala-Gejala Trasnformasi di Indonesia
Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat
Toko Fisik MarketPlace Online
Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
Saat ini beberapa jenis model bisnis
dan pekerjaan di Indonesia sudah
terkena dampak dari arus era
digitalisasi
• Toko konvensional yang ada
sudah mulai tergantikan dengan
model bisnis marketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisional
posisinya sudah mulai
tergeserkan dengan moda-moda
berbasis online
10
6. Skill di Industri Masa Depan
Sumber:The Futureof JobsReport,WorldEconomicForum, definisi skillberdasarkan O*NETContentModel,USDepartmentof Labor & Bureauof Labor Statistics
Tantangan-Tantangan
Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum
diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Skills
Scaleof Skill
Demand in 2020
(Share of jobs requiringskillsfamilyas part of theircore skill set, %)
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi,
mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional
intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan
monitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan
dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk
mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity,
Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, dan
Visualization .
14
7. Sumber:idem
(Change in demandfor core work-relatedskills,2015-2020, all industries)
1) Cognitive Abilities
2) System Skills
3) Complex Problem
Solving
4) Content Skills
5) ProcessSkills
Merupakan 5 skills yang
pertumbuhan
permintaannyaakan
paling tinggi berdasarkan
beberapa sektor industri,
di mana sebelumnya
sektor tersebut tidak
banyak membutuhkannya
Skill di Industri Masa Depan (2)
Tantangan-Tantangan
15
8. Bagaimana Merespon Masa Depan
Strategi MenghadapiEra Digital
1. Peningkatan investasi di pengembangan digital
skills
2. Cepat mempelajari materi terkait human-digital
skills
3. Selalu mencobadan menerapkan prototype
teknologi terbaru, Learn by doing!
4. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model
sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
16