Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatIsmail Fahmi
Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka tetap produktif dan sejahtera.
Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk memecahkan masalah sosial.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan suatu saat menuju Society 5.0.
Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
Teknologi telah berkembang. Cara kita bekerja, bermain bahkan belajar telah berubah. Begitupun mahasiswa di era industri 4.0 pada abad 21 ini. BERUBAH. IPK 4,2 saja tidaklah cukup. Harus memiliki soft skills yang dipentingkan di abad 21.
A digital business is one that uses technology as an advantage in its internal and external operations.
Namun bisnis digital masih baru yang belum mempunyai gambaran yang utuh:
Apa itu bisnis digital?
Apa yang menjadi inti dari pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengembangkan kurikulum pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengevaluasi pendidikan bisnis digital?
Presentasi ini menawarkan cara pandang tentang bisnis digital dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang dan mengevaluasi pendidikan digital.
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatIsmail Fahmi
Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka tetap produktif dan sejahtera.
Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk memecahkan masalah sosial.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan suatu saat menuju Society 5.0.
Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
Teknologi telah berkembang. Cara kita bekerja, bermain bahkan belajar telah berubah. Begitupun mahasiswa di era industri 4.0 pada abad 21 ini. BERUBAH. IPK 4,2 saja tidaklah cukup. Harus memiliki soft skills yang dipentingkan di abad 21.
A digital business is one that uses technology as an advantage in its internal and external operations.
Namun bisnis digital masih baru yang belum mempunyai gambaran yang utuh:
Apa itu bisnis digital?
Apa yang menjadi inti dari pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengembangkan kurikulum pendidikan bisnis digital?
Bagaimana cara mengevaluasi pendidikan bisnis digital?
Presentasi ini menawarkan cara pandang tentang bisnis digital dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang dan mengevaluasi pendidikan digital.
Presentasi ini ditujukan sebagai acuan sharing kepada peserta Hackathon Republic of IoT 2017. Mengenal bagaimana memilih karir dan juga kemampuan yang harus dimiliki di evolusi Industri 4.0 kedepannya.
Ekonomi kreatif relatif baru di Indonesia. Pelatihan ini ditawarkan untuk memberikan gambaran kepada para akademisi, pebisnis, dan pejabat pemerintah tentang peluang di dalam era kreatif.
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baruDr. Zar Rdj
Mewujudkan Sistem Kerja dan Manajemen SDM yang Efektif, Efisien, Transparan, dan Akuntabel Berbasis IT
TATANAN BARU BIROKRASI
Paradigm
• Dynamic
• Network
• Collaborative
Institution and Process
• Digital Organization
• Flexible Arrangement
Personnel
• Millennials
• Baby Boomers
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital di Masa Kenormalan Baru
Membahas tentang Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital dan bagaimana sistem dapat dikembangkan untuk memasuki masa kenormalan baru.
Webinar Asosiasi Sistem Manajemen (ASM): “Reformulasi Sistem Manajemen dalam Menghadapi Tatanan Kenormalan Baru” pada hari Kamis 25 Juni 2020
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Membuat Business Model Canvas ada urutan logika berpikirnya. Silahkan baca juga di http://nur-agustinus.blogspot.com/2013/06/business-model-canvas-bmc_16.html
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Presentasi ini ditujukan sebagai acuan sharing kepada peserta Hackathon Republic of IoT 2017. Mengenal bagaimana memilih karir dan juga kemampuan yang harus dimiliki di evolusi Industri 4.0 kedepannya.
Ekonomi kreatif relatif baru di Indonesia. Pelatihan ini ditawarkan untuk memberikan gambaran kepada para akademisi, pebisnis, dan pejabat pemerintah tentang peluang di dalam era kreatif.
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baruDr. Zar Rdj
Mewujudkan Sistem Kerja dan Manajemen SDM yang Efektif, Efisien, Transparan, dan Akuntabel Berbasis IT
TATANAN BARU BIROKRASI
Paradigm
• Dynamic
• Network
• Collaborative
Institution and Process
• Digital Organization
• Flexible Arrangement
Personnel
• Millennials
• Baby Boomers
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital di Masa Kenormalan Baru
Membahas tentang Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital dan bagaimana sistem dapat dikembangkan untuk memasuki masa kenormalan baru.
Webinar Asosiasi Sistem Manajemen (ASM): “Reformulasi Sistem Manajemen dalam Menghadapi Tatanan Kenormalan Baru” pada hari Kamis 25 Juni 2020
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Membuat Business Model Canvas ada urutan logika berpikirnya. Silahkan baca juga di http://nur-agustinus.blogspot.com/2013/06/business-model-canvas-bmc_16.html
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 - Riki ardoniRiki Ardoni
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimualinya Revolusi Indusri 3.0. Proses revolusi industri ini kalau dikaji dari cara pandang sosiolog Inggris David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan waktu seamkin terkompresi. Dan, ini memuncak pada revolusi tahap 3.0, yakni revolusi digital. Waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi kedua dengan hadirnya mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi 3.0 menyatukan keduanya. Sebab itu, era digital sekarang mengusung sisi kekinian (real time).
3. Revolusi Industri 4.0 ?
Revolusi Industri yang ditandai dengan kemunculan
superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi,
cloud computing, sistem big data, rekayasa genetika dan perkembangan
neuroteknologi yang memungkinkan manusia
untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.
“ “
Sumber: World Economic Forum
3
4. Tahap-Tahap Revolusi industri
1800 1900 2000 now
Penemuan mesin uap,
mendorong munculnya
kapal uap, kereta api
uap, mesin pabrik
bertenaga uap, dll.
Penemuan listrik dan
assembly line yang
meningkatkan
produksi barang
Inovasi teknologi
informasi,
komersialisasi,
personal computer, dll.
Revolusi Industri ke-4.0
Kegiatan manufaktur
terintegrasi melalui
teknologi wireless dan
big data secara masif
Sumber: Oxford Analytics
4
5. Karakteristik Utama
Revolusi Industri 4.0
Disruptive technology hadir begitu
cepat dan pesat sehingga memberi
ancaman bagi industri-industri
raksasa.
Kehadiran Disruptive
Technology
Di era yang baru ini, ukuran
perusahaan tidak perlu besar,
namun perusahaan tersebut
haruslah ‘lincah’ dalam
memanfaatkan teknologi dan
informasi.
Perubahan Ukuran
Perusahaan
01 02
05
06
5
6. Fokus Utama
Revolusi Industri 4.0
Siklus Inovasi yang lebih singkat, produk yang lebih
kompleks, serta volume data yang lebih besar.
Shorten Time to Market
Mass production yang lebih terindividualisasi, Pasar
yang volatile, serta Produktivitas yang tinggi.
Increase Flexibility
Efisiensi energi dan sumber daya menjadi faktor
kompetisi yang kritikal.
Boost inefficiency
01
02
03
7. Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia Sekarang
Revolusi Industri ke-4
Marketplace Sharing Economy Smart Appliances e-Education
Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah
banyak menerapkan dukungan internet dan
dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi
7
9. Threats & Opportunities
Era Baru Industrialisasi Digital
A B
C D
Secara global, era industrialisasi
digital menghilangkan 1-1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025
karena digantikannya posisi manusia
dengan mesin (Gerd Leonhard)
THREAT
Diestimasi bahwa 65% murid sekolah
dasar di dunia akan bekerja pada
pekerjaan yang belum pernah ada
hari ini (U.S. Department of Labor)
THREAT
Era digitalisasi berpotensi
memberi peningkatan net
tenaga kerja hingga 2.1 juta
pekerjaan hingga 2025
OPPORTUNITY
Terdapat potensi berkurangnya
emisi karbon hingga 26 miliar
metrik ton dari industri (World
Economic Forum)
OPPORTUNITY
9
10. Revolusi 4.0
di Indonesia
Beberapa model bisnis dan
pekerjaan di Indonesia telah
terkena dampak dari arus
digitalisasi:
• Toko konvensional mulai
tergantikan dengan online
marketplace
• Taksi dan ojek tradisional mulai
digantikan moda transportasi
online.
10
12. Era Society 5.0 ?
Sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang
menyeimbangkan kemajuan ekonomi dan teknologi
dengan menyelesaikan masalah melalui sistem yang
mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik
“ “
Sumber: World Economic Forum
12
Sumber: Pidato Sinzo Abe dan World Economic Forum
Di Davos, Januari 2019
“Super Smart Society”
13. Karakteristik Utama
Society 5.0
Penggunaan teknologi
canggih, robot, drown,
computer, artificial
intelligent dan big data
Technology Based
Kegiatan manusia
memanfaatkan kecanggihan
teknologi
Human centered
01 02
05
06
13
14. Tren Transformasi
Dibawah ini adalah 4 tren transformasi yang terjadi dan berdampak langsung
dengan kinerja akuntan imbas terjadinya Revolusi Industri 4.0:
Artificial
Intelligence
Kodifikasi entri
akun
Analisis kontrak
Identifikasi
transaksi
Blockchain Cyber Risk Big Data
Analytics
Merubah penilaian
ekonomi dari aset
Rekonsiliasi
pembukuan tidak
diperlukan lagi
Kontrol yang baru
pada detection,
response, dan
resilience
Pendekatan eksternal
yang dinamis
Menyediakan sumber
baru data non-finansial
Membantu keputusan
khusus dan
menyediakan penilaian
Hard Evidence
14
15. Bagaimana Merespon
Masa Depan
Investasi pada pengembangan digital skills
01
02
03
04
05
Responsif terhadap industri, bisnis dan
perkembangan teknologi
Pendidikan berbasis international certification dan
digital skills
Menerapkan prototype teknologi baru, Learn
by doing!
Kurikulum dan pembelajaran berbasis human-digital
skills
15
16. Skill Industri Masa Depan
Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah
yang asing dan belum diketahui solusinya
di dalam dunia nyata.
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan
koordinasi, negosiasi, persuasi,
mentoring, kepekaan dalam memberikan
bantuan hingga emotional intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening,
logical thinking, dan monitoring self and
the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan
judgement dan keputusan dengan
pertimbangan cost-benefit serta kemampuan
untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem
dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain:
Cognitive Flexibility, Creativity, Logical
Reasoning, Problem Sensitivity,
Mathematical Reasoning, dan
Visualization .
16
18. Keterampilan yang Harus Dikembangkan
Sumber: Peran Akuntan Profesional Dalam Revolusi Industri 4.0, Ikatan Akuntan Indonesia
Technical Skills:
• Olah Data
• Statistika
• Visualisasi
Business Understanding
Skills
Soft Skills:
• Komunikasi
• Berpikir kritis
• Eksperimentasi
• Questioning
18
19. Penguasaan 5 Elemen ICT
Kelima elemen di bawah ini
membantu proses identifikasi dan
pengumpulan informasi akuntansi di
era Revolusi Industri 4.0
Data Interrogation, Synthesis and Analysis
Add Contents Title
Add Contents Title
Business Acumen
Behavioral Competence
Digital Acumen
Using structured and unstructured data, evaluate
data integrity, conducting risk assesments
Effectively use new and emerging communication
channels
Strategic business decision based on big data
Intellectual curiosity, critical thinking, & life-long
learning
Understand how emerging technologies
operate
Communication
Sumber: Peran Akuntan Profesional Dalam Revolusi Industri 4.0, Ikatan Akuntan Indonesia
19
20. LEARNING 4.0
CO SHAPING THE FUTURESOURCE OF
CREATIVITY - PERGURUAN TINGGI
Project based learning
THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY, COL
LABORATIVE INTERNATIONALLY
20