7. hapzi ali, sistem informasi operasional (operational information system), utHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...dwi rintani
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkaiit untuk menyelsaikan masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu).
7. hapzi ali, sistem informasi operasional (operational information system), utHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
Similar to SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis...dwi rintani
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkaiit untuk menyelsaikan masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu).
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxAyuFebryanggi
Apa yang dimaksud dengan manajemen produksi dan produksi?
Manajemen produksi adalah : kegitan mengelola secara optimal penggunaan sumber daya (faktor Produksi) dalam proses tranformasi menjadi produk barang dan jasa
Similar to SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017 (20)
Quiz 5
Dosen Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh Megania Kharisma
NIM 55517110066
UNIVERSITAS MERCU BUANA
KEMAMPUAN UTAMA DARI DBMS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BINIS.
CONTOH DATABASE RELATIONAL DALAM BENTUK : FILE, RECORD, BYTE, FIELD DAN BYTE
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Quiz 4 Infrastruktur TI dan Teknologi Bar...Megania Kharisma
Quiz 4
Dosen Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh Megania Kharisma
NIM 55517110066
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TREN SAAT INI UNTUK PLATFORM PERANGKAT KERAS (HARDWARE) AN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) KOMPUTER DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL D PERUSAHAAN KHUSUSNYA YANG BERGERAK DIBIDANG JASA.
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informa...Megania Kharisma
Quiz 3
Dosen Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun oleh Megania Kharisma
NIM 55517110066
UNIVERSITAS MERCU BUANA
ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIS UTAMA YANG MUNCUL OLEH ADANYA SISTEM INFORMASI MENCAKUP DIMENSI MORAL.
PRINSIP-PRINSIP YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN ETIKA PERILAKU DALAM LINGKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017
1. EXECUTIVE SUMMARY PROSES BISNIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR
· Industri manufaktur : industri yang membuat produk dari bahan mentah atau komponen
menjadi bahan jadi atau komponen lainya , dengan menggunakan tenaga mesin atau tenaga
manusia, yang dilakukan secara sistematis dengan cara pembagian pekerjaan.
· Termasuk industri manufaktur : produksi kendaraan, pesawat, pakaian, komputer, kimia,
peralatan lektronik, rumah tangga, mesin dll.
JENIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR
1. Make To Order (MTO)
· Perusahaan yang memulai mengolah material dan menghasilkan komponen atau produk
setelah menerima order dari konsumen.
· Biasanya perusahaan yang fokus pada kustomisasi produk dan melayani konsumen dengan
menyediakan produk yang unik atau khusus.
· Perusahaan jenis ini sangat bergantung pada perencanaan produksi dari pemberi order.
· Produk sangat bervariasi, waktu pembuatanya lebih lama, biaya produksi lebih tinggi.
2. Make To Stock (MTS)
· Produk dibuat dan disimpan pada gudang penyimpanan (warehouse) sebelum menerima
pesanan dari konsumenya.
· Konsumen dapat membeli produk dari gudang atau melalui outlet ritel.
· Dapat juga perusahaan mengirimkan produk tersebut kepada pabrik lain atau distributornya.
· Perusahaan ini tergantung pada analisis pasar dan perkiraan kebutuhan dalam perencanaan
proses produksinya.
· Varian produk tidak banyak, waktu pembuatan lebih cepat karena perusahaan sudah
berpengalaman membuat produk dan dari sisi harga lebih murah.
3. Assembly to Order (ATO)
· Order dikerjakan dengan cara melakukan proses perakitan atas komponen-komponen
tertentu untuk enghasilkan produk yang sudah dipesan.
· Komponen yang digunakan sudah standar, dengan pilihan dan variasi yang sudah
distandarkan.
· Contoh klasik perusahaan jenis ini adalah mobil, merakit mobil jenis tertentu sesuai spesifikasi
dan jumlah pesanan dari para dealernya.
· Komponen baru akan dipesan setelah menerima order sehingga mempersingkat penerimaan
order hingga penyerahan produk.
4. Engineering To Order (ETO)
· Perusahaan jenis ini benar-benar melayani kostumisasi penuh kepada konsumen.
· Memiliki karakteristik variasi, kostumisasi, dan fleksibilitas atas pengerjaan ordernya.
· Produk dibuat berdasarkan order tertentu dan harga tertentu.
· Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bersifat “adi busana” yang hanya membuat 1 item
untuk setiap jenis rancanganya.
2. · Tidak menyimpan bahan baku, biaya produksi biasanya tinggi.
5. Configure To Order
· Bisa dipandang sebagai penggabungan perusahaan jenis ATO (fitur dan pilihan terbatas)
dengan ETO (kebebasan pilihan dan fitur) .
· Penyederhanaan proses penerimaan order, dan tetap mempertahankan fleksibilitas ETO,
tanpa harus menyimpan material untuk setiap kombinasi produk yang ada
PROSES MANUFACTURING DAN DISKRET MANUFACTURING
· Klasifikasi lain dari jenis manufaktur adalah berdasarkan produk yang dibuat.
· Proses manufaktur membuat produk bahan jadi yang sifatnya kompleks.
Seperti pabrik pengolahan minyak bumi, gas dsb.
· Proses discrete manufacturing dicirikan oleh jenis produk yang mudah dihitung.
Seperti pabrik pensil, lampu, telepon, sepeda dsb.
· Perbedaan mendasar pada diskrete manufacturing adalah membuat suatu bagian produk
yang berbeda
· dengan unit kerja yang lain yang kemudian digabung menjadi satu pada tahap akhir proses.
· Produk dari diskrete manufacturing biasanya terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berhubungan
· dalam sebuah struktur tertentu.
Misalnya sepeda membutuhkan dua roda, satu sadel, pengayuh, satu batang kemudi dsb.
· Jika sebuah produk akan dibuat dalam jumlah tertentu, maka akan dilakukan perhitungan dari
sejumlah komponen, jumlah masing-masing komponen, serta bahan baku untuk komponen
tersebut.
· Daftar kebutuhan bahan baku ini disebut Bill Of Material (BOM).
BILL OF MATERIAL (BOM)
· BOM biasanya dijadikan landasan untuk :
Merancang mengadaan material (dengan cara memeriksa stok atau membeli kekurangan bahan
baku)
Proses produksi (menentukan penjadwalan dan perhitungan kapasitas produksi)
· BOM yang dibuat oleh bagian perencanaan produksi disebut MBOM (manufacturing BOM).
· BOM yang dibuat oleh bagian perancangan produk disebut EBOM (engineering BOM).
VALUE CHAIN
· Secara umum proses pada manufactur digambarkn sebagai sebuah pertambahan nilai atas
bahan baku hingga menjadi produk.
· Model pertambahan nilai lazim menggunakan model rantai nilai (value chain) yang
dikemukakan oleh porter (1985).
· Semua aktivitas pada manufactur di identifikasi dan digambarkan sebagai rangkaian proses
yang berkaitan dan menentukan dukungan untuk aktivitas tsb.
3. · Model value chain terbagi menjadi dua yaitu : aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
· Aktivitas utama berhubungan dengan kegiatan pertambahan nilai atas produk, dan aktivitas
pendukung berhubungan dgn dukungan terhadap salah satu atau beberapa aktivitas utama.
· Model rantai nilai merupakan alat analisis yang berguna untuk mendefinisikan kompetensi inti
perusahaan di mana perusahaan dapat mengejar keunggulan kompetitif sebagai berikut:
Keunggulan Biaya: dengan lebih baik memahami biaya dan menekannya keluar dari aktivitas
penambahan nilai.
Differensiasi: dengan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kompetensi inti
dan kemampuan untuk melakukannya lebih baik daripada pesaing.
MODEL RANTAI NILAI
Hitt, Ireland, Hoskisson (2001:127) menjabarkan kembali potensi penciptaan nilai dari aktivitas
primer dan pendukung.
Aktivitas Primer
· Inbound Logistics (logistik ke dalam), dihubungkan dengan menerima, menyimpan, dan
menyebarkan
· input-input ke produk. Termasuk di dalamnya penanganan bahan baku, gudang dan kontrol
persediaan.
· Operations (operasi), segala aktivitas yang diperlukan untuk mengkonversi input-input yang
disediakan oleh logistik masuk ke bentuk produk akhir. Termasuk di dalamnya permesinan,
pengemasan, perakitan, dan pemeliharaan peralatan.
· Outbound Logistik (logistik ke luar),aktivitas-aktivitas yang melibatkan pengumpulan,
penyimpanan, dan pendistribusian secara fisik produk final kepada para pelanggan. Meliputi
penyimpanan barang jadi di gudang, penanganan bahan baku, dan pemrosesan pesanan.
· Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan), aktivitas-aktivitas yang diselesaikan untuk
menyediakan sarana yang melaluinya para pelanggan dapat membeli produk dan mempengaruhi
mereka untuk membeli.
· Service (pelayanan), aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau memelihara
nilai produk. Perusahaan terlibat dalam sejumlah aktivitas yang berkaitan dengan jasa, termasuk
instalasi, perbaikan, pelatihan, dan penyesuaian.
Aktivitas Pendukung
· Procurement (pembelian/pengadaan), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk membeli input-
input yang diperlukan untuk memperoduksi produk perusahaan. Input-input pembelian meliputi item-
item yang semuanya digunakan selama proses manufaktur produk.
· Technology development (pengembangan teknologi), aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
memperbaiki produk dan proses yang digunakan perusahaan untuk memproduksinya.
Pengembangan teknologi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, misalnya peralatan
proses,desain riset, dan pengembangan dasar, dan prosedur pemberian servis.
· Human resources management (manajemen sumber daya manusia), aktivitas-aktivitas yang
melibatkan perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan pemberian kompensasi kepada semua
personel.
4. · Firm infrastructure (infrastruktur perusahaan) atau general administration (administrasi
umum), infrastruktur perusahaan meliputi aktivitas-aktivitas seperti general management,
perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi pemerintah, yang diperlukan untuk
mendukung kerja seluruh rantai nilai melalui infrastruktur ini, perusahaan berusaha dengan efektif
dan konsisten mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman, mengidentifikasi sumber
daya dan kapabilitas, dan mendukung kompetensi inti.
Sumber :
http://ilearning.me/2017/03/23/proses-bisnis-perusahaan-manufaktur/
5. Dalam sistem informasi akuntansi terdapat beberapa masalah yaitu :
1. Threats atau ancaman pada system
Ancaman adalah aksi yang mengganggu stabilitas sistem informasi akuntansi yang berasal dari
dalam sistem itu sendiri maupun dari luar sistem. Ancaman-ancaman tersebut dapat disebabkan
oleh 3 faktor, yaitu :
· Ancaman dari alam ( ex: Bencana yang membuat sistem rusak, dll )
· Ancaman dari manusia ( ex: Sabotase sistem oleh pihak dalam perusahaan, )
· Ancaman lingkungan ( ex: Lingkungan sistem yang tidak memadai )
Kelemahan dari suatu sistem kemungkinan besar timbul pada saat mendesain atau/dan
menetapkan prosedur sistem tersebut. Kelemahan ini bias juga disebabkan oleh faktor perangkat
lunak dan/atau perangkat keras yang digunakan oleh sistem.
Masalah diatas akan berdampak pada 6 hal penting dalam berjalannya sistem informasi akuntansi
ke-enam hal tersebut yaitu :
1. Efektifitas
Efektifitas pada sistem informasi akuntansi sangat diperlukan dalam bidang perusahaan, apapun
bentuk perusahaan itu. Dikarenakan efektifitas secara otomatis juga mempengaruhi kinerja para
karyawan yang bersangkutan. Jika efektifitas sistem terganggu, otomatis efektifitas keuangan
perusahaan akan juga terganggu.
2. Efisiensi
Efisiensi sistem sangat penting bagi kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan. Efisiensi ini
akan mempengaruhi tingkat kinerja serta target dan ke-akurat-an informasi yang diterima, serta
kecepatan pemrosesan informasi. Ketika ke-efisiensi-an terganggu, maka perusahaan akan
mengalami gangguan yang mengakibatkan ketidak tepatan informasi, ketidak akuratan informasi,
serta lambannya waktu yang dibutuhkan dalam pengelolaan informasi
3. Kerahasiaan
Semua perusahaan sangat merahasiakan informasi keuangan-nya. Security system (keamanan
sistem) harus sangat baik untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, contohnya
kebocoran informasi keuangan oleh pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi. Kerahasiaan
termasuk salah satu hal yang sangat amat penting perannya dalam perusahaan.
4. Integritas
Sistem informasi keuangan yang digunakan oleh perusahaan harus bisa di akses oleh computer
lain. Sehingga control atau pengawasan pada bagian keauangan dapat di pantau oleh pejabat
perusahaan yang bersangkutan. Integritas juga diperlukan untuk kinerja akuntan perusahaan,
pastinya mereka tidak bekerja masing-masing, dan pastinya pula mereka bekerja pada satu data
keuangan perusahaan yang sama, sehingga integritas diperlukan untuk mengakses satu data yang
sama dalam computer yang berbeda. Integritas yang terganggu mengakibatkan kekacauan pada
bagian-bagian tertentu. Contohnya data yang tidak dapat di akses melalui server, kurangnya
pemantauan dari atasan, serta kinerja yang sangat kacau.
5. Kepatuhan
Pada dasarnya sistem yang telah dibuat oleh pendiri sistem akan di-aplikasikan dan berjalan sesuai
dengan yang kita perintahkan oleh user, itu lah yang kita sebut kepatuhan sistem. Jika terjadi
gangguan pada kepatuhan sistem, maka contoh mudah-nya sistem akan berjalan secara otomatis,
atau kemungkinan akan berjalan randomize(secara acak/tidak teratur). Solusi yang dapat dilakukan
yaitu memperbaiki sistem tersebut. Terganggunya kepatuhan sistem informasi akuntansi akan
berakibat fatal (tergantung dari kerusakan sistem tersebut) pada sistem keuangan perusahaan. Dan
penataan ulang (seperti input data, dsb) yang akan dilakukan akan memakan waktu lama.
6. Kehandalan
Penciptaan suatu sistem tentu bertujuan untuk kehandalan kinerja perusahaan. Threats dan
vulnerability secara pasti akan mengganggu kehandalah sistem informasi akuntansi yang telah
dibuat. Semua perusahaan menginginkan kehandalan dalam sistem informasi akuntansi dan sistem
6. informasi lainnya agar kinerja pada perusahaan meningkat dan data keungan terjaga, aman, dan
akurat.
Untuk menjamin ke-enam hal tersebut agar aman dari ancaman-ancaman yang tidak seharusnya
terjadi, maka harus ada 10 point yang mampu mencegah ke-enam masalah tersebut terjadi. Ke-10
hal tersebut adalah :
ü Akses control pengawasan sistem yang digunakan
ü Jaringan dan telekomunikasi yang digunakan
ü Manajemen akuntansi/keuangan praktis yang dipakai
ü Update (pengembangan) system yang digunakan secara berkala
ü Cryptographs yang diterapkan
ü Arsitektur dari sistem informasi akuntansi yang digunakan
ü Pengoperasian data yang aman
ü Business Continuity Plan (BCP) atau Rencana Bisnis Berlanjut dan Disaster Recovery Plan
(DRC) atau Perencanaan Pemulihan Bencana.
ü Kebutuhan hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan
ü Tata letak fisik dari sistem yang ada
Komponen Proses Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan satu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan,
manajemen, dan personel lain yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal terkait
dengan terapainya tujuan berikut: 1. Reabilitas pelaporan keuangan, 2. Efektivitas dan efisiensi
operasi, 3. Kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku.
Proses pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen: lingkungan pengendalian,
penafsiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan.konsep
pengendalian internal didasrkan pada dua premis utama, yaitu tanggung jawab dan jaminan yang
masuk akal.
Penaksiran Risiko
Merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi tujuan
perusahaan. Tahapan yang paling kritis dalam menaksir risiko adalah mengidentifikasi perubahan
kondisi eksternal dan internal dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan.
Aktivitas Pengendalian / solusi dalam menghadapi kebocoran SIA:
Merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan
manajemen dilaksanakan dengan baik. Ada banyak aktivitas pengendalian yang dapat diterapkan
Oleh manajemen, yaitu:
1) Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam
suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas
sehari-hari mereka.
2) Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang berguna
untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat.
3) Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen.
4) Cek independen dan peninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan perusahaan
dan kinerja.
5) Pengendalian proses informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otoritas, keakuratan,
dan kelengkapan setiap transaksi.
7. 6) Pemisahan Tugas diperlukan untuk mengurangi peluang seseorang yang ditempatkan dalam
suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan ketika menjalankan
tugas sehari-hari mereka.
7) Pemisahan Wewenang Pelaksana Transaksi dari Pencatat Transaksi mengurangi peluang
terjadinya kesalahan dan kecurangan melalui dibentuknya independensi akuntabilitas fungsi
otoritas. Dalam rangka memastikan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkan tidak bersifat bias,
fungsi pencatat transaksi biasanya dipusatkan dalam satu fungsi yang terpisah, di bawah controller.
8) Pemisahan Wewenang Pelaksana Transaksi dari Penyimpan Kekayaan mengurangi peluang
terjadinya kesalahan dan kecurangan dengan cara mewujudkan akuntabilitas independen atas
penggunaan (penyimpanan) harta. Otoritas aktivitas akan dikomunikasikan kepada mereka yang
bertanggung jawab menyimpan kekayaan organisasi dan secara simultan juga akan
dikomunikasikan kepada bagian pencatat transaksi (akuntansi).
9) Pemisahaan Pencatat Transaksi dari Penyimpan Kekayaan mengurangi peluang kesalahan
dan kecurangan dengan mewujudkan akuntabilitasyang independen atas penggunaan harta
kekayaan organisasi.
10) Dokumen dan Catatan yang Memadai membantu memastikan pencatatan atas transaksi dan
kejadian. Dokumen dan catatan harus mudah digunakan dan mudah dipahami oleh pengguna.
11) Akses Terbatas ke Harta Kekayaan Organisasi hanya diizinkan sesuai dengan otorisasi
manajemen. Dalam hal mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan pengendalian dan penjagaan fisik
yang memadai, seperti:
- Cash register dan kotak terkunci
- Area dengan akses terbatas dan ruang terkunci
- Satpam
- Closed circuit TV monitor
- Sistem alarm-
- Pengamanan fisik sangat bergantung pada prosedur yang mengatur pengamanan.
12) Pengecekan Akuntabilitas dan Tinjauan Kinerja oleh Pihak Independen , fungsi rekonsiliasi ini
harus dijalankan oleh pihak yang independen, bukan pihak yang berwenang untuk memberikan
otoritas, pihak pencatat transaksi, dan pihak penjaga kekayaan organisasi.
13) Pengendalian Pengolahan Informasi memastikan adanya otoritas, keakuratan, dan
kelengkapan transaksi individual yang memadai. Otoritas membatasi pelaksanaan transaksi atas
suatu aktivitas oleh sejumlah individu tertentu. Persetujuan merupakan penerimaan bahwa suatu
transaksi boleh diproses lebih lanjut. Persetujuan ini terjadi setelah otoritas dan digunakan untuk
mendeteksi transaksi yang tanpa otorisasi dan aktivitas tanpa otorisasi.
Sumber:
http://hardisengawang.blogspot.co.id/2013/04/ancaman-sistem-informasi-akuntansi.html