SlideShare a Scribd company logo
Pendidikan Agama
Mata Kuliah Dasar Umum
Sesi 15 – Cara Mengatasi Masalah dan Mengembangkan
Tim Teaching MKDU
Pendahuluan
Pendidikan merupakan bagian dari investasi masa depan, investasi masyarakat sekaligus
investasi negara dalam rangka memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka,
dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pendidikan senantiasa diarahkan untuk menjawab
beberapa hal yang berkaitan dengan masalah kebangsaan dan keumatan. Dalam hal ini
ketika kita kaitkan dengan pendidikan Islam saat ini bagaimana pendidikan Islam itu mampu
menjawab problem keIslaman yang akhir-akhir ini sering dihadapkan pada kasus kekerasan
atas nama agama, toleransi antar umat beragama serta terciptanya situasi yang kondusif
dalam menjalankan ajaran agama.
Sementara dalam konteks keindonesiaan, sejatinya pendidikan Islam juga mampu
merespon dinamika kehidupan yang terjadi di negara kita yang meliputi gerakan separatis,
munculnya aksi terorisme dan yang lainnya. Maka kemudian, sebagai bentuk ikhtiar itu, para
pelaku pendidikan harus senantiasa melakukan pembenahan, koreksi dan evaluasi serta
berfikir dinamis dan produktif. Upaya ini misalnya telah dilakukan oleh Mukti Ali dalam
usahanya memformulasikan lembaga madrasah dan pesantren dengan cara memasukkan
materi pelajaran umum ke dalam lembaga-lembaga yang pendiriannya diorientasikan untuk
tafaqquh fî al-dîn. Jika problem ini lamban diatasi, maka bisa dipastikan pendidikan Islam
lambat laun akan mengalami stagnasi dan kehilangan daya tariknya.
Atas dasar pemikiran inilah maka penulis mencoba berikhtiar untuk memahami dan
memberikan pencerahan terkait problematika pendidikan Islam dan solusi alternatifnya.
Paradigma adalah sudut pandang atau kerangka acuan. Dengan kata lain, paradigm
adalah cara pandang seseorang terhadap dunia, tentu tanpa mengadili salah ataupun
benar. Sebagai suatu cara pandang, paradigm tidak bernilai mutlak, karena pasti ada
cara pandang lain yang memandang suatu hal yang sama dengan cara yang lain.
Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau
tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan sumber-sumber kekayaan yang
persediaannya tidak mencukupi, dimana pihak- pihak yang sedang berselisih tidak
hanya bermaksud untuk memperoleh barang yang diinginkan, melainkan juga
memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka.
Teori konflik ini mengatakan bahwa perselisihan, baik yangbersifat antarkelompok,
antarindividu, ataupun antara keduanya, selalu ada di dalam kehidupan masyarakat
bersama Kehidupan globalisasi telah dengan nyata melanda kehidupan kita. Suka
ataupun tidak suka, ummat Islam harus menghadapinya dengan segala implikasinya.
Keempat, persaingan antar negara sangat diwarnai oleh perang penguasaan tek-
nologi tinggi. Setiap negara terpaksa menyediakan dana yang besar bagi penelitian
dan pengembangan. Kelima, terciptanya budaya dunia yang cenderung mekanistik,
efisien, tidak menghargai nilai dan norma yang secara ekonomi tidak efisien .
Pergaulan global dengan cirinya seperti diuraikan diatas, disamping mendatangkan
sejumlah kemudahan bagi manusia, juga mendatangkan sejumlah efek negatif yang dapat
merugikan dan mengancam kehidupan. Pendidikan Islam harus mampu memainkan
peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi menghadapi era yang penuh
dengan tantangan. Pendidikan Islam harus mampu menyelenggarakan proses pembekalan
pengetahuan, penanaman nilai, pembentukan sikap dan karakter, pengembangan bakat,
kemampuan dan keterampilan, menumbuh-kembangkan potensi aqal, jasmani dan ruhani
yang optimal, seimbang dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Umat Islam nampaknya masih kurang memiliki daya saing global karena keterbelakangan
sistemik yang belum bisa dieliminir melalui upaya melejitkan potensi dan kemampuan
kompetitif serta kooperatif umat islam. Sudah saatnya umat islam menetapkan strategi
mewujudkan kemajuan dan kedamaian dalam tatanan dunia baru islam tidak hanya melalui
peran politik, tetapi justru melalui pemantapan peran kulturalisasiislamsecara
komperehensif khususnya di bidang pendidikan.
KONSEP TEORI Pendidikan Islam
Pendidikan memikul beban amanah yang sangat berat, yakni memberdayakan
potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan
agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba, yang siap menjalankan risalah
yang dibebankan kepadanya yakni «khilafah fil ardl». Oleh karena itu pendidikan
berarti merupakan suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai:
makhluk yang: beriman, berfikir, dan berkarya untuk kemaslahatan diri dan
lingkungannya. Sebagaimana yang dikemukakan Hasmiyati Gani Ali, bahwa
pendidikan adalah proses mempersiapkan masa depan anak didik dalam mencapai
tujuan hidup secara efektif dan efisien.
Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan
dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong
kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai
hamba. Oleh karena itu pengertian pendidikan Islam adalah «segala usaha untuk
memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumberdaya insani yang ada
padanya menujuterbentuknyamanusia seutuhnya sesuai dengan norma Islam».
Abrasyi, tujuan pendidikan Islam yang pokok dan terutama adalah untuk mendidik budi
pekerti dan pendidikan jiwa. Karena itulah menurut beliau semua mata pelajaran haruslah
mengandung pelajaran akhlak dan setiap guru haruslah memperhatikan akhlak.
Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah pembinaan kepribadian
anak didik yang sempurna, peningkatan moral, tingkah laku yang baik dan menanamkan
rasa kepercayaan anak terhadap agama dan kepada Tuhan, serta mengembangkan
intelegensi anak secara efektif agar mereka siap untuk mewujudkan kebahagiaannya di
masa mendatang. Tujuan pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki kemampuan
untuk mengelola dan memanfaatkan potensi pribadi, sosial dan alam sekitar bagi
kesejahteraan hidup di dunia sampai dengan akhirat.
KONSEP TEORI Pendidikan Islam
Menurut David Held dan Anthony Mc. Crew, kata globalisasi dapat diartikan dalam pemaknaan yang
beragam seperti kedekatan jarak, ruang, dan waktu yang menyempit, pengaruh cepat serta dunia yang
menyempit. Dengan demikian kata globalisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai melenyapkan
dinding dan jarak antara satu bangsa dengan bangsa yang lain, anatara satu kebudayaan yang satu
dengan kebudayaan yang lain. Dengan kata lain merubah dunia menjadi perkampungan dunia
.Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dipahami bahwa globalisasi adalah suatu proses di mana antar
individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara, yakni integrasi bangsa-bangsa dalam satu sistem global.
Secara mikro, tela’ah Ilmu Pendidikan Islam menyangkut seluruh komponen yang termasuk dalam
pendidikan Islam. Objek kajian pendidikan Islam senantiasa bersumber dari landasan normatif Islam yaitu
al-Qur’an melalui pengalaman batin Nabi Muhammad SAW yang kemudian kita kenal dengan wahyu,
kemudian disampaikan kepada seluruh umat dan alam semesta. Dari kedua landasan inilah kemudian digali
dan dikaji sehingga melahirkan konsep dan teori pendidikan yang bersifat universal. Kemudian, teori dan
konsep yang bersifat universal tersebut dikaji melalui kegiatan eksprimen dan penelitian ilmiah yang pada
gilirannya akan melahirkan teori-teori atau Ilmu Pendidikan Islam dan diuraikan secara operasional untuk
kemudian dikembangkan menjadi sebuah metode dan pembelajaran yang kemudian di adaptasi dalam
kurikulum dan Teknik Pendidikan Islam.
Problematika Aksiologi Pendidikan Islam
Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, pada
umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan. Di dunia ini
terdapat banyak cabang pengetahuan yang bersangkutan dengan
masalah-masalah nilai yang khusus seperti epistemologis, etika dan
estetika. Epistemologi bersangkutan dengan masalah kebenaran, etika
bersangkutan dengan masalah kebaikan, dan estetika bersangkutan
dengan masalah keindahan. Secara historis, istilah yang lebih umum
dipakai adalah etika atau moral Bagian dari filsafat yang menaruh
perhatian tentang baik dan buruk , benar dan salah , serta tentang cara
dan tujuan . Secara etimologis, istilah aksiologi berasal dari Bahasa
Yunani Kuno, terdiri dari kata «aksios» yang berarti nilai dan kata
«logos» yang berarti teori. Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat
yang mempelajari nilai. Kaum pragmatis pun berbeda, menurut mereka,
suatu aktifitas dikatakan baik apabila memuaskan kebutuhan yang
penting, dan memiliki nilai instrumental dan sangat sensitif terhadap
nilai-nilai yang menghargaimasyarakat
Tujuan pendidikan Islam kurang berorientasi pada nilai-nilai kehidupan masa yang akan datang,
belum mampu menyiapkan generasi yang sesuai dengan kemajuan zaman. Pendidik dan tenaga
pendidikannya mulai memudar dengan doktrin awal pendidikan Islam tentang konsep nilai ibadah dan
dakwah syiar Islam.
Solusi Alternatif dari Problema Ontologi Pendidikan Islam Ontologi merupakan cabang ilmu filsafat yang
berhubungan dengan hakikat hidup. Ontologi diartikan juga dengan hakikat apa yang terjadi. Masalah-
masalah pendidikan Islam yang menjadi perhatian ontologi menurut Muhaimin adalah dalam
penyelenggaraan pendidikan Islam diperlukan pendirian mengenai pandangan manusia, masyarakat dan
dunia.Lalu pendirian mengenai pandangan manusia, masyarakat dan dunia yang seperti apa atau yang
bagaimana yang dikehendaki dan sesuai dengan pendidikan nasional. Menurut Al-Qur’an, manusia diberi
tugas Allah sebagai khalifah. Manusia mendapatkan wewenang dan kuasa untuk melaksanakan
pendidikan terhadap dirinya sendiri dan manusia pun mempunyai potensi untuk melaksanakannya.
Dengan demikian pendidikan merupakan tanggung jawab manusia sendiri. Untuk dapat mendidik dirinya
sendiri, manusia harus memahami dirinya sendiri. Apa hakikat manusia, bagaimana hakikat hidup dan
kehidupannya?
Apa tujuan hidup dan apa pula tugas hidupnya ?
Problema epistemologi pendidikan Islam dapat diatasi dengan melaksanakan langkah-
langkah berikut:
a. Menghilangkan paradigma dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, ilmu tidak
bebas nilai, tetapi bebas untuk dinilai. Itulah sebabnya diperlukan adanya pencerahan
dalam mengupayakan integralisasi keilmuan.
b. Merubah pola pendidikan Islam indoktrinasi menjadi pola partisipatif antara guru dan
murid. Pola ini memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir kritis, optimis, dinamis,
inovatif, memberikan alasan-alasan yang logis, bahkan siswa dapat pula mengkritisi
pendapat guru jika terdapat kesalahan. Intinya, pendekatan epistemologi ini menuntut
pada guru dan siswa untuk sama-sama aktif dalam proses belajar mengajar.
c. Merubah paradigma ideologis menjadi paradigma ilmiah yang berpijak pada wahyu
Allah SWT. Sebab, paradigma ideologis ini – karena otoritasnya – dapat mengikat
kebebasan tradisi ilmiah, kreatif, terbuka, dan dinamis. Praktis paradigma ideologis tidak
memberikan ruang gerak pada penalaran atau pemikiran bebas bertanggung jawab
secara argumentatif. Padahal, wahyu sangat memberikan keleluasaan bagi akal manusia
untuk mengkaji, meneliti, melakukan observasi, dan menemukan ilmu pengetahuan
dengan petunjuk wahyu Allah SWT. Dan paradigma ilmiah saja tanpa berpijak pada
wahyu, tetap akan menjadi sekuler. Karena itu, agar epistemologi pendidikan Islam
terwujud, maka konsekuensinya harus berpijak pada wahyu Allah.
d.Guna menopang dan mendasari pendekatan epistemologi ini, maka perlu dilakukan
Solusi Alternatif dari Problema Epistemologi Pendidikan Islam
Solusi Alternatif dari Problema Aksiologi Pendidikan Islam
Aksiologis membahas tentang hakikat nilai, yang didalamnya meliputi baik dan buruk , benar dan
salah , serta tentang cara dan tujuan . Cara memandangnya dari sudut baik dan tidak baik, etika
merupakan filsafat tentang perilaku manusia. pendidikan Islam diorientasikan pada upaya menciptakan
suatu kepribadian yang mantap dan dinamis, mandiri dan kreatif. Tidak hanya pada siswa melainkan
pada seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan Islam.
Terwujudnya kondisi mental-moral dan spiritual religius menjadi target arah pengembangan sistem
pendidikan Islam. Oleh sebab itu, berdasarkan pada pendekatan etik moral pendidikan Islam harus
berbentuk proses pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaan pada peserta didik ke arah
idealitas kehidupan Islami, dengan tetap memperhatikan dan memperlakukan peserta didik sesuai
dengan potensi dasar yang dimiliki serta latar belakang sosio budaya masing-masing.
Solusi Alternatif dari Problema Aksiologi Pendidikan Islam
Selain konteks etika profetik, aksiologis dalam pendidikan Islam meliputi estetika yang merupakan
nilai-nilai yang berkaitan dengan kreasi yang berhubungan dengan seni. Dengan seni itulah, nantinya bisa
dijadikan sebagai media dan alat kesenangan, sebagai ekspresi yang sebenarnya tentang pengalaman.
Namun, lebih jauh dari itu, maka dalam dunia pendidikan hendaklah nilai estetika menjadi patokan penting
dalam proses pengembangan pendidikan yakni dengan menggunakan pendekatan estetis-moral, di mana
setiap persoalan pendidikan Islam dilihat dari perspektif yang mengikutsertakan kepentingan masing-
masing pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas.
Berbagai macam perselisihan umat beragama di
Indonesia
Sebagai suatu cara pandang, paradigm tidak bernilai mutlak, karena pasti ada cara pandang
lain yang memandang suatu hal yang sama dengan cara yang lain. Menurut Lewis A. Coser
konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status,
kuasa dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya tidak mencukupi, dimana pihak-
pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh barang yang
diinginkan, melainkan juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka.
Indonesia mempunyai peraturan perundang-undangan yang cukup baik tetapi masyarakat di
Indonesia masih kurang akan kesadaran untuk mematuhi peraturan tersebut terkadang masih
muncul konflik-konflik diantara mereka maupun antar umat beragama.
Ada beberapa penyebab konflik antar umat beragama:
1. Mereka masih belum memahami ajaran agamanya atau menyimpang dari
aturan/ajaran agama masing-masing.
2. Masyarakat masih mementingkan diri sendiri atau menganggap agamanya
yang paling benar.
3. Masyarakat masih bertindak semaunya tanpa mengikuti kaedah yang ada.
Sementara itu yang menyebabkan terjadinya konflik antar umat beragama bukan berasal dari factor
agama melainkan dari factor ekonomi/keuangan, politik dan social yang kemudian diagamakan. Banyak
tokoh agama atau masyarakat yang masih memiliki kurangnya kesadaran sebagai tokoh dan umat
beragama, masih adanya kesalahpahaman mengenai informasi diantara pemeluk agama, penistaan
terhadap agama, dan adanya paham radikal di antara masyarakat dan disebagian kecil kelompok
agama. Factor utama yang menyebabkan perselisihan di Tanah Air kita ini sehingga menyebabkan
konflik antar umat beragama adalah factor politik.
Setiap konflik di masyarakat akan membawa dampak bagi sekitarnya antara lain
kerusakan atau keretakan di masyarakat antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok
maupun individu dengan kelompok.menyebabkan perubahan pada kepribadian seseorang misalnya
munculnya rasa curiga satu dengan yang lainnya, rasa benci terhadap lainnya dan akhirnya dapat
menimbulkan seseorang itu untuk melakukan tindakan kekerasan.korban jiwa jika sampai terjadi
kekerasan.
Mengapa terjadi konflik keagamaan ?
1. Anggapan hanya satu agama yang paling benar banyak orang beranggapan bahwa hanya ada satu
Tuhan dan mereka menganggap agama mereka yang paling benar
2. Agama dianggap memberikan kebenaran absolut banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa
agama itu diberikan oleh Tuhan sang pencipta, ajaran dan doktrin mereka haruslah mutlak dan
sempurna. Hasil yang tak terelakkan ini adalah bahwa anda melihat diri anda sebagai lawan terhadap
lawan terhadap orang-orang yang menganut agama lain.
3. Berfikir hitam putih banyak masyarakat yang mendefinisikan agama dalam bentuk hitam putih. Yang
artinya mereka berfikir bahwa agama yang dianutnya adalah kebenaran yang lengkap, sementara
agama yang lainnya adalah salah.
4. Para pemimpin agama seolah mewakili Tuhanbanyak masyarakat di Indonesia yang percaya bahwa
para pemimpin di Indonesia ini mereka seolah berbicara mewakili Tuhan dan oleh karena itu tidak boleh
dibantah oleh siapapun.
Konflik juga dapat diartikan sebagai perseteruan antara dua orang atau lebih, dimana antara
satu pihak ingin menghancurkan pihak yang lain. Di dalam masyarakat pasti sering terjadinya
konflik antara satu dengan yang lain atau antara kelompok masyarakat yang satu dengan
yang lain.
Timbulnya Kekerasan dan Diskriminasi Antar Umat Beragama di Indonesia.
Sepanjang sejarah agama dapat memberi sumbangsih positif bagi
masyarakatdenganmemupuk persaudaraan dan semangat kerjasama antar anggota
masyarakat. Namun sisi yang lain, agama juga dapat sebagai pemicu konflik antar masyarakat
beragama. Ini adalah sisi negatif dari agama dalam mempengaruhi masyarakat dan hal ini
telah terjadi di beberapa tempat di Indonesia.
Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing- masing menyadari
bahwa justru perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan itu. Entah sadar atau
tidak, setiap pihak mempunyai gambaran tentang ajaran agamanya, membandingkan dengan
ajaran agama lawan, memberikan penilaian atas agama sendiri dan agama lawannya. Dalam
skala penilaian yang dibuat nilai tertinggi selalu diberikan kepada agamanya sendiri dan agama
sendiri selalu dijadikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai menurut patokan itu. Agama
Islam dan Kristen di Indonesia, merupakan agama samawi .Jika perbuatan itu mengakibatkan
kematian yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.Dengan
pasal-pasal KUHP diatas sebenarnya tidak ada alasan untuk meringankan pidana yang akan
diberikan kepada pelaku-pelaku penyerangan yang mengakibatkan korban luka dan nyawa
apalagi dengan sengaja memancing kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama. Begitu
juga dengan tiga pasal pembunuhan diatas.
Konflik kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama juga menimbulkan pembakaran dan
pengrusakan terhadap rumah-rumah dan tempat-tempat ibadah. Jika kita melihat dalam KUHP
terdapat dalam pasal 406 ayat 1 dan pasal 410.Berdasarkan Pasal 406 ayat 1 menyatakan
bahwa ; Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak, membikin
tak dapat dipakai atas menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang
lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.Dan Pasal 410, menyatakan bahwa; Barangsiapa dengan
sengaja dan melawan hukum menghancurkan atau membikin tak dapat dipakai suatu gedung
atau kapal yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun.
1. Mengandung pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta menjamin setiap agama melakukan
ibadah menurut keyakinan masing- masing.asasi manusia menurut Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
2. Mengandung berarti pengakuan manusia sebagai individu dan sebagaimahkluksosial. Kemanusiaan
mengakui semua manusia sama-sama sebagai mahkluk social yang berkonsekuensi pada
kedudukan yang sama tinggi dan sama rendah.asasi manusia menurut Sila Persatuan Indonesia.
3. Menimbulkan sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa adalah titik tolak memperjuangkan
hak asasi manusia. Tanpa adanya jaminan kebangsaan berarti nilai- nilai asasi manusia
terabaikan.asasi manusia menurut Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarahan perwakilan.
4. Kedaulatan ditangan rakyat berwujud dalam bentuk hak asasi seperti mengeluarkan pendapat dan
hak berkumpul.asasi manusia menurut Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Menyatakan bahwa setiap manusia warga bangsa berhak menikmati kehidupan yang layak dan
terhormat.
Dengan peran Pancasila tehadap HAM seperti diatas, hukum pun harus memahami setiap warganya,
karena manusia berhak melakukan apapun kecuali melanggar peraturan-peraturan yang ada. Pemerintah
pun harus bisa mengatasi masalah-masalah dalam hal ini kekerasan dan diskriminasi antar umat
beragama. Dengan mengambil tindakan yang berfungsi untuk mengamalkan Pancasila. Begitu pun
dengan UUD 1945 yang menjadi motor pergerakan dari suatu negara. Memiliki keterkaitan dengan HAM
yang ternyata mengutamakan hak-hak dari setiap warga negaranya. HAM dalam UUD 1945 di atur dalam
pasal 27, 28.
Negara menjamin kemerdekaan tiap- tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.
Hak-hak dari setiap warga negara dijunjung tinggi oleh UUD 1945. Dengan kedua faktor pelopor
terbentuknya NKRI ini yaitu Pancasila dan UUD 1945 bisa membuat kekerasan dan diskriminasi antar
umat beragama di Indonesia berkurang dan terhindarkan, tetapi tidak lepas dari peran pemerintah yang
harus mengambil tindakan lebih bijak dalam menyelesaikan konflik antar umat beragama.
Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi konflik
agama antara lain
Harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan yang lain.
harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal lebih jauh antara satu dengan yang
lain.membawa misi kedamaian. yang baru saja pindah ke daerah lain harus berbaur atau membaur ke
masyarakat sekitar.masyarakat harus ada keadilan dan rasa ketidakadilan itu harus dihilangkan agar tidak
menimbulkan rasa kebencian.dalam masyarakat juga perlu adanya pengembangan identitas bersama
seperti persatuan agar masyarakat itu tahu bagaimana pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
berbangsa dan bernegara.gotong royong dalam masyarakat dan kerja sama agar tidak memisahkan diri
dari kegiatan masyarakat.Dalam masyarakat masih terdapat masalah intoleransi sehingga masyarakat
sulit untuk berbaur dan membaurkan diri antara satu dengan yang lain. Masih banyaknya masalah
persoalan tentang pembangunan rumah ibadah, contohnya masyarakat yang tinggal di daerah mayoritas
beragama muslim menolak untuk pembangunan gereja. Masalah ini menjadi catatan serius oleh
pemerintah bagaimana untuk mengatasinya, namun sampai saat ini masih belum jelas penyelesaiannya
masalah tersebut. Untuk membantu penyelesaian tersebut seharusnya masyarakat lebih bersifat terbuka
antara satu dengan yang lain, dan lebih menerima perbedaan yang terjadi di masyarakat. Dengan
mempunyai rasa toleransi masyarakat bisa saling mengerti antara satu dengan yang lain dan juga
masyarakat bisa bergotong royong dengan yang lain bila terjadi kesulitan. Dengan begitu masyarakat bisa
kerja sama memberikan jalan bagi masyarakat untuk menengahi konflik secara damai.Indonesia itu
sebenarnya diakui oleh dunia sebagai kiblat toleransi dalam beragama.
Tapi kenapa sebaliknya justru di Indonesia sering terjadi konflik antar agama dan sering kita
jumpai juga menggunakan kekerasan dalam masyarakat. Banyak dalam masyarakat yang
masih mendengarkan orang lain yang tidak bertanggung jawab, mereka masih menganggap
bahwa agama yang dianutnya paling benar dan agama lain salah. Hal ini dapat mengakibatkan
pola piker masyarakat tidak terbuka dan dapat juga masyarakat melakukan tindakan yang
menjurus kepada anti keragaman. Masih banyaknya teroris yang berkeliaran di Indonesia yang
membuat masyarakat tidak tenang, seperti contoh yang terjadi di Surabaya. Kejadian tersebut
membuat ketidaknyamanan masyarakat yang sedang beribadah di dalam gereja bahkan
sampai memakan korban jiwa. Bagaimana saat ini peran pemerintah dalam mengatasi konflik
tersebut yang diwakili kepolisian ? Masyarakat berharap tidak akan terjadi hal seperti diatas tadi
dan pemerintah supaya bekerja lebih baik lagi agar tidak ada teroris-teroris selanjutnya dan
kepolisian juga lebih ekstra berwaspada dan berjaga-jaga agar tidak kecolongan hal-hal yang
tidak diinginkan.
Dalam pemerintah pun juga harus memberikan contoh bagi masyarakat dalam hal saling
bertoleransi sehingga masyarakat dapat melihat bahwa pemerintahan di Indonesia mempunyai
rasa saling menghargai satu dengan yang lain dan tidak terjadi perseteruan antar karyawan
pemerintah. Jika pemerintah dapat memberikan contoh yang baik dalam hal saling menghargai
antar perbedaan masyarakat pun akan mencontoh sikap pemerintah tersebut. Dalam hal ini jadi
pemerintah menjadi pusat contoh dalam masyarakat. Pemerintah pun juga harus lebih
mendekatkan lagi kepada masyarakat agar pemerintah mengetahui apapun keluhan masalah
yang terjadi dalam masyarakat, masyarakat pun juga tidak bisa menyalahkan kinerja
pemerintah secara terus menerus. Oleh sebab itu, antara pemerintah dan masyarakat harus
saling membantu dan memberikan informasi satu dengan yang lain agar bila terjadi konflik
antara satu dengan yang lain bisa saling teratasi.
sebagai contoh terjadinya konflik di masyarakat yaitu pembakaran GBI di Bantul Yogyakarta,
gereja tersebut di bakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Solusi mencegah konflik Antarumat beragama
Pluralisme keagamaan merupakan tantangan khusus yang dihadapi agama-agama dunia
dewasa ini. Dan seperti pengamatan Coward , setiap agama muncul dalam lingkungan yang plural
ditinjau dari sudut agama dan membentuk dirinya sebagai tanggapan terhadap pluralisme tersebut.
Jika tidak dipahami secara benar dan arif oleh pemeluk agama, pluralisme agama akan
menimbulkan dampak, tidak hanya berupa konflik antarumat beragama, tetapi juga konflik sosial dan
disintegrasi bangsa. Kendati agama memiliki fungsi pemupuk persaudaraan dan fungsi tersebut telah
dibuktikan dengan fakta-fakta kongkret dari zaman ke zaman, namun di samping fakta yang positif itu
terdapat pula fakta negatif, yaitu perpecahan antarmanusia yang bersumber pada agama.
Solusi mencegah konflik Antarumat beragama
Secara normatif-doktriner agama selalu mengajarkan kebaikan, cinta kasih dan kerukunan.
Tetapi kenyataan sosiologis memperlihatkan sebaliknya, agama justru dijadikan sumber konflik
yang tak kunjung reda, baik konflik intern maupun ekstern, misalnya bentrokan antara umat
Kristen Gereja Purba dengan umat Yahudi, umat Kristen penganut agama Romawi dalam abad
pertama sampai abad ketiga. Artinya, persoalan kemanusiaan harus memancing respon dari
berbagai agama untuk melakukan kerjasama yang baik. Oleh sebab itu, salah satu hal yang
perlu diperhatikan dalam rangka menciptakan kerukunan umat beragama di tengah pluralitas ini
adalah dengan memahami ajaran agama masing-masing secara utuh.
Fenomena di atas menunjukkan kesenjangan antara idealitas agama sebagai ajaran dan
pesan-pesan suci Tuhan dengan realitas empirik yang terjadi dalam masyarakat . Oleh sebab
itu, persoalan ini mesti segera dicarikan jalan keluarnya, sehingga doktrin-doktrin agama
menjadi semakin bermakna bagi terciptanya kehidupan yang harmonis antarumat beragama.
Menyadari pluralisme agama yang ada di Indonesia, kerukunan hidup antarumat beragama
merupakan sesuatu yang harus diperhatikan bagi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Kerukunan hidup antarumat beragama dimaksud adalah kerukunan yang tercipta di antara
umat beragama dalam kehidupan sosial tanpa mempersoalkan agama/akidah masing-masing.
Upaya dialog tersebut kemudian dikenal dengan Musyawarah Antar-Agama, yang melibatkan
para pemuka agama di Indonesia. Dalam kaitannya dengan pluralisme agama di Indonesia,
Victor I. Tanja menganjurkan adanya reorientasi misi dan dakwah. Sejalan dengan Tanja,
Shahab menegaskan , bahwa ketegangan agama yang terjadi selama ini adalah karena pelaku
dakwah adalah orang-orang yang cinta pada agamanya, tetapi tidak memiliki pengetahuan
agama secara mendalam. Praksis dialog agama yang sebenarnya seperti diungkap oleh
Ahmad Gaus adalah, dialog yang meleburkan diri pada realitas dan tatanan sosial yang tidak
adil dengan sikap kritis.
Karena setiap agama memiliki nilai-nilai kebaikan dan misi penegakan moralitas. Tetapi
jika ajaran agama dipahami secara benar, sesungguhnya tidak akan terjadi kerusuhan tersebut,
sebab setiap agama mengajarkan kerukunan dan cinta kasih, menyerukan kebajikan dan
mencegah kemungkaran atau dalam bahasa al-Qur’an disebut amar ma’ruf nahi munkar.
Apalagi jika kemudian agama direduksi nilainya dengan menempatkan posisi agama sebagai
alat legitimasi aktivitas politik dan kekuasaan. Pada saat seperti ini agama tinggal sebuah
simbol kekuasaan yang kehilangan makna substansialnya.
Bagaimana agama bisa menjadi kekuatan moral dan spirit umat untuk melakukan aksi yang
selalu bermanfaat bagi orang lain, bukan sebaliknya merusak tatanan sosial. Jika kita
perhatikan kitab suci, sebetulnya musuh agama adalah ketidakadilan dan ketimpangan sosial.
Karena pada dasarnya semua agama tidak menghendaki segala macam bentuk kejahatan.
Di sinilah letak kebenaran universal agama itu.
Semua ajaran agama menghendaki wujud kebaikan di masyarakat dan menentang semua
bentuk kezaliman. Dalam pandangan Islam, orang yang masih membiarkan ketimpangan sosial
maka disebut sebagai pendusta dan penghianat agama. Musuh agama juga orang yang
mengakumulasi kekayaan yang tak ada kemanfaatan bagi orang lain. Oleh sebab itu, bisa
dipahami ketika nabi Muhammad pertama kali menyiarkan agama ditentang mati-matian oleh
kafir Quraisy saat itu karena dianggap menghalang-halangi praktek akumulasi dan monopoli
kekayaan para konglomerat Arab saat itu.
Contoh persoalan antar umat beragama beserta
penyelesaiannya
Dalam rangka menyikapi perkembangan yang terjadi terkait dengan insiden pembakaran
Rumah Ibadah di Tolikara, Papua, pria yang akrab disapa Doto Zaini tersebut menyampaikan
empat langkah yang harus diambil guna mengantisipasi kemungkinan munculnya kejadian
serupa di Aceh.
Berikut ini adalah empat langkah antisipatif yang disampaikan oleh Gubernur Aceh dalam
kegiatan Silaturrahmi tersebut:
1. Perlu segera diinstruksikan kepada para bupati/wali kota untuk segera melakukan rapat
koordinasi Forkopimda Kabupaten/Kotanya masing-masing guna membahas langkah-
langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya konflik terkait SARA serta provokasi
yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu.
2. Perlu dilakukan pertemuan tokoh antar umat beragama di Aceh guna membangun
komunikasi dalam rangka menjaga kerukunan hidup antar umat beragama di Aceh yang
selama ini sudah terbina dengan baik agar insiden Tolikara, Papua tidak merembes atau
berdampak ke Aceh.
Contoh Persoalan antar umat beragama beserta
penyelesaiannya
3. Menghimbau masyarakat agar senantiasa menjaga keamanan, ketentraman dan
ketertiban dalam masyarakat dengan membangun suasana kehidupan yang penuh
toleransi dan saling menghargai antar umat beragama. Kedamaian adalah segala-galanya
untuk membangun Aceh yang lebih bermartabat di masa mendatang.
4. Kepada pihak keamanan (Polri/TNI) hendaknya senantiasa melakukan deteksi dini
terhadap upaya-upaya yang dapat memecahbelah persatuan dan kerukunan antar umat
beragama di Aceh.
Globalisasi memberikan efek positif dan negatif bagi umat Islam yang kemudian menjadi
problema atau tantangan pendidikan Islam untuk mengatasi efek negatif dan menyiakan
generasi muslim yang handal menghadapi tantangan globalisasi; Problema yang dihadapi
pendidikan Islam menghadapi era globalisasi di antaranya adalah: Kekurangan sumber daya
tenaga pendidik yang profesional,Agar Ilmu Pendidikan Islam tidak kehilangan daya tarik,
kaitannya dengan kelembagaan dan fungsionalnya, diperlukan adanya perubahan paradigma,
bangunan dan kerangka berfikir yang memadai dalam penyelenggaraan pendidikan Islam.
Diperlukan pendirian mengenai pandangan manusia, masyarakat dan dunia. Manusia
diciptakan didunia diberi tugas Allah sebagai khalifah. Kajian tentang epistemologi pendidikan
Islam mampu mengarahkan pada ranah kemajuan pendidikan Islam, manakala kita sebagai
bagian dari pemerhati pendidikan mampu menghilangkan paradigma dikotomi antara ilmu
agama dan ilmu umum, ilmu tidak bebas nilai, tetapi bebas untuk dinilai. Merubah paradigma
ideologis menjadi paradigma ilmiah yang berpijak pada wahyu Allah SWT. Sebab, paradigma
ideologis ini karena otoritasnya-dapat mengikat kebebasan tradisi ilmiah, kreatif, terbuka, dan
dinamis.
Penutup

More Related Content

What's hot

Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Mira Marselina
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
fissilmikaffah1
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Anas Wibowo
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
fissilmikaffah1
 
Mengapa harus dinar dan dirham
Mengapa harus dinar dan dirhamMengapa harus dinar dan dirham
Mengapa harus dinar dan dirham
tejowati
 
Aqidah Islam 1
Aqidah Islam 1Aqidah Islam 1
Aqidah Islam 1
Wandi Budiman
 
Keutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkahKeutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkah
Erwin Wahyu
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Umi Sa'adah
 
Materi2 - Buku, Ngaji dan Dakwah
Materi2  - Buku, Ngaji dan DakwahMateri2  - Buku, Ngaji dan Dakwah
Materi2 - Buku, Ngaji dan Dakwah
Heri Abu Nizar
 
Peraturan Hidup dalam Islam.pptx
Peraturan Hidup dalam Islam.pptxPeraturan Hidup dalam Islam.pptx
Peraturan Hidup dalam Islam.pptx
RaniRuliAshari
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
fissilmikaffah1
 
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbib
Ahmad Harmoko
 
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al Jawi
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al JawiRamadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al Jawi
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al Jawi
Ridwan Kurniawan
 
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptxPPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
Rahmah280923
 
Kesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaKesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di dunia
Fenti 000
 
Hadharah
HadharahHadharah
Hadharah
Ahmad Royhan
 
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
fissilmikaffah1
 
Uqdatul kubro
Uqdatul kubroUqdatul kubro
Uqdatul kubroel-hafiy
 

What's hot (20)

Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
 
Mengapa harus dinar dan dirham
Mengapa harus dinar dan dirhamMengapa harus dinar dan dirham
Mengapa harus dinar dan dirham
 
Aqidah Islam 1
Aqidah Islam 1Aqidah Islam 1
Aqidah Islam 1
 
Keutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkahKeutamaan mencari nafkah
Keutamaan mencari nafkah
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
 
Materi2 - Buku, Ngaji dan Dakwah
Materi2  - Buku, Ngaji dan DakwahMateri2  - Buku, Ngaji dan Dakwah
Materi2 - Buku, Ngaji dan Dakwah
 
Peraturan Hidup dalam Islam.pptx
Peraturan Hidup dalam Islam.pptxPeraturan Hidup dalam Islam.pptx
Peraturan Hidup dalam Islam.pptx
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat  s lalbib
3. aqidah Aqliyah mabda Islam menuju khilfah Rahmat s lalbib
 
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al Jawi
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al JawiRamadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al Jawi
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al Jawi
 
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptxPPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
PPT KEL 2 ZAKAT PRODUKTIF NW.pptx
 
Kesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di duniaKesatuan umat muslim di dunia
Kesatuan umat muslim di dunia
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
Hadharah
HadharahHadharah
Hadharah
 
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
 
Uqdatul kubro
Uqdatul kubroUqdatul kubro
Uqdatul kubro
 

Similar to SESI 15 Cara mengembangkan pengetahuan dlm menghadapi Problematika Umat Beragama.pptx

Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam IndonesiaPerspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Muhamad Fatih Rusydi
 
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesiaPerspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Muhamad Fatih Rusydi
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Averoez Averoez
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
Wati Rahmawati
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
Anang Sarbaini
 
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
PamilaNovitasari
 
Krisis Pendidikan
Krisis PendidikanKrisis Pendidikan
Krisis Pendidikan
vivid rohmaniyah
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
Mohd Kamal Jusoh
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam Mohd Kamal Jusoh
 
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Maulana Arief
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiAnang Sarbaini
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
wahib
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
wahib
 
Wawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan IslamWawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Ali Murfi
 
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptxPENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptx
IdrusLatif2
 
3 isi
3 isi3 isi
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
Ady Setiawan
 
Bab i proposal
Bab i  proposalBab i  proposal
Bab i proposal
Abie Tomy
 
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdf
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdfPENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdf
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdf
IdrusLatif2
 

Similar to SESI 15 Cara mengembangkan pengetahuan dlm menghadapi Problematika Umat Beragama.pptx (20)

Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam IndonesiaPerspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
 
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesiaPerspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
 
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
Resensi artikel jurnal_nuur_annisa[1]
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Krisis Pendidikan
Krisis PendidikanKrisis Pendidikan
Krisis Pendidikan
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
 
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
Pengertian Psi ( pengantar studi islam )
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilai
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Wawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan IslamWawasan Pengembangan Pendidikan Islam
Wawasan Pengembangan Pendidikan Islam
 
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptxPENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pptx
 
3 isi
3 isi3 isi
3 isi
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Bab i proposal
Bab i  proposalBab i  proposal
Bab i proposal
 
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdf
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdfPENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdf
PENGERTIAN & RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM.pdf
 

SESI 15 Cara mengembangkan pengetahuan dlm menghadapi Problematika Umat Beragama.pptx

  • 1. Pendidikan Agama Mata Kuliah Dasar Umum Sesi 15 – Cara Mengatasi Masalah dan Mengembangkan Tim Teaching MKDU
  • 2. Pendahuluan Pendidikan merupakan bagian dari investasi masa depan, investasi masyarakat sekaligus investasi negara dalam rangka memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pendidikan senantiasa diarahkan untuk menjawab beberapa hal yang berkaitan dengan masalah kebangsaan dan keumatan. Dalam hal ini ketika kita kaitkan dengan pendidikan Islam saat ini bagaimana pendidikan Islam itu mampu menjawab problem keIslaman yang akhir-akhir ini sering dihadapkan pada kasus kekerasan atas nama agama, toleransi antar umat beragama serta terciptanya situasi yang kondusif dalam menjalankan ajaran agama. Sementara dalam konteks keindonesiaan, sejatinya pendidikan Islam juga mampu merespon dinamika kehidupan yang terjadi di negara kita yang meliputi gerakan separatis, munculnya aksi terorisme dan yang lainnya. Maka kemudian, sebagai bentuk ikhtiar itu, para pelaku pendidikan harus senantiasa melakukan pembenahan, koreksi dan evaluasi serta berfikir dinamis dan produktif. Upaya ini misalnya telah dilakukan oleh Mukti Ali dalam usahanya memformulasikan lembaga madrasah dan pesantren dengan cara memasukkan materi pelajaran umum ke dalam lembaga-lembaga yang pendiriannya diorientasikan untuk tafaqquh fî al-dîn. Jika problem ini lamban diatasi, maka bisa dipastikan pendidikan Islam lambat laun akan mengalami stagnasi dan kehilangan daya tariknya.
  • 3. Atas dasar pemikiran inilah maka penulis mencoba berikhtiar untuk memahami dan memberikan pencerahan terkait problematika pendidikan Islam dan solusi alternatifnya. Paradigma adalah sudut pandang atau kerangka acuan. Dengan kata lain, paradigm adalah cara pandang seseorang terhadap dunia, tentu tanpa mengadili salah ataupun benar. Sebagai suatu cara pandang, paradigm tidak bernilai mutlak, karena pasti ada cara pandang lain yang memandang suatu hal yang sama dengan cara yang lain. Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya tidak mencukupi, dimana pihak- pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh barang yang diinginkan, melainkan juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka.
  • 4. Teori konflik ini mengatakan bahwa perselisihan, baik yangbersifat antarkelompok, antarindividu, ataupun antara keduanya, selalu ada di dalam kehidupan masyarakat bersama Kehidupan globalisasi telah dengan nyata melanda kehidupan kita. Suka ataupun tidak suka, ummat Islam harus menghadapinya dengan segala implikasinya. Keempat, persaingan antar negara sangat diwarnai oleh perang penguasaan tek- nologi tinggi. Setiap negara terpaksa menyediakan dana yang besar bagi penelitian dan pengembangan. Kelima, terciptanya budaya dunia yang cenderung mekanistik, efisien, tidak menghargai nilai dan norma yang secara ekonomi tidak efisien .
  • 5. Pergaulan global dengan cirinya seperti diuraikan diatas, disamping mendatangkan sejumlah kemudahan bagi manusia, juga mendatangkan sejumlah efek negatif yang dapat merugikan dan mengancam kehidupan. Pendidikan Islam harus mampu memainkan peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi menghadapi era yang penuh dengan tantangan. Pendidikan Islam harus mampu menyelenggarakan proses pembekalan pengetahuan, penanaman nilai, pembentukan sikap dan karakter, pengembangan bakat, kemampuan dan keterampilan, menumbuh-kembangkan potensi aqal, jasmani dan ruhani yang optimal, seimbang dan sesuai dengan tuntutan zaman. Umat Islam nampaknya masih kurang memiliki daya saing global karena keterbelakangan sistemik yang belum bisa dieliminir melalui upaya melejitkan potensi dan kemampuan kompetitif serta kooperatif umat islam. Sudah saatnya umat islam menetapkan strategi mewujudkan kemajuan dan kedamaian dalam tatanan dunia baru islam tidak hanya melalui peran politik, tetapi justru melalui pemantapan peran kulturalisasiislamsecara komperehensif khususnya di bidang pendidikan.
  • 6. KONSEP TEORI Pendidikan Islam Pendidikan memikul beban amanah yang sangat berat, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba, yang siap menjalankan risalah yang dibebankan kepadanya yakni «khilafah fil ardl». Oleh karena itu pendidikan berarti merupakan suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai: makhluk yang: beriman, berfikir, dan berkarya untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya. Sebagaimana yang dikemukakan Hasmiyati Gani Ali, bahwa pendidikan adalah proses mempersiapkan masa depan anak didik dalam mencapai tujuan hidup secara efektif dan efisien.
  • 7. Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba. Oleh karena itu pengertian pendidikan Islam adalah «segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumberdaya insani yang ada padanya menujuterbentuknyamanusia seutuhnya sesuai dengan norma Islam». Abrasyi, tujuan pendidikan Islam yang pokok dan terutama adalah untuk mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Karena itulah menurut beliau semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran akhlak dan setiap guru haruslah memperhatikan akhlak. Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah pembinaan kepribadian anak didik yang sempurna, peningkatan moral, tingkah laku yang baik dan menanamkan rasa kepercayaan anak terhadap agama dan kepada Tuhan, serta mengembangkan intelegensi anak secara efektif agar mereka siap untuk mewujudkan kebahagiaannya di masa mendatang. Tujuan pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan potensi pribadi, sosial dan alam sekitar bagi kesejahteraan hidup di dunia sampai dengan akhirat. KONSEP TEORI Pendidikan Islam
  • 8. Menurut David Held dan Anthony Mc. Crew, kata globalisasi dapat diartikan dalam pemaknaan yang beragam seperti kedekatan jarak, ruang, dan waktu yang menyempit, pengaruh cepat serta dunia yang menyempit. Dengan demikian kata globalisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai melenyapkan dinding dan jarak antara satu bangsa dengan bangsa yang lain, anatara satu kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Dengan kata lain merubah dunia menjadi perkampungan dunia .Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dipahami bahwa globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara, yakni integrasi bangsa-bangsa dalam satu sistem global. Secara mikro, tela’ah Ilmu Pendidikan Islam menyangkut seluruh komponen yang termasuk dalam pendidikan Islam. Objek kajian pendidikan Islam senantiasa bersumber dari landasan normatif Islam yaitu al-Qur’an melalui pengalaman batin Nabi Muhammad SAW yang kemudian kita kenal dengan wahyu, kemudian disampaikan kepada seluruh umat dan alam semesta. Dari kedua landasan inilah kemudian digali dan dikaji sehingga melahirkan konsep dan teori pendidikan yang bersifat universal. Kemudian, teori dan konsep yang bersifat universal tersebut dikaji melalui kegiatan eksprimen dan penelitian ilmiah yang pada gilirannya akan melahirkan teori-teori atau Ilmu Pendidikan Islam dan diuraikan secara operasional untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah metode dan pembelajaran yang kemudian di adaptasi dalam kurikulum dan Teknik Pendidikan Islam.
  • 9. Problematika Aksiologi Pendidikan Islam Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, pada umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan. Di dunia ini terdapat banyak cabang pengetahuan yang bersangkutan dengan masalah-masalah nilai yang khusus seperti epistemologis, etika dan estetika. Epistemologi bersangkutan dengan masalah kebenaran, etika bersangkutan dengan masalah kebaikan, dan estetika bersangkutan dengan masalah keindahan. Secara historis, istilah yang lebih umum dipakai adalah etika atau moral Bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk , benar dan salah , serta tentang cara dan tujuan . Secara etimologis, istilah aksiologi berasal dari Bahasa Yunani Kuno, terdiri dari kata «aksios» yang berarti nilai dan kata «logos» yang berarti teori. Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Kaum pragmatis pun berbeda, menurut mereka, suatu aktifitas dikatakan baik apabila memuaskan kebutuhan yang penting, dan memiliki nilai instrumental dan sangat sensitif terhadap nilai-nilai yang menghargaimasyarakat
  • 10. Tujuan pendidikan Islam kurang berorientasi pada nilai-nilai kehidupan masa yang akan datang, belum mampu menyiapkan generasi yang sesuai dengan kemajuan zaman. Pendidik dan tenaga pendidikannya mulai memudar dengan doktrin awal pendidikan Islam tentang konsep nilai ibadah dan dakwah syiar Islam. Solusi Alternatif dari Problema Ontologi Pendidikan Islam Ontologi merupakan cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup. Ontologi diartikan juga dengan hakikat apa yang terjadi. Masalah- masalah pendidikan Islam yang menjadi perhatian ontologi menurut Muhaimin adalah dalam penyelenggaraan pendidikan Islam diperlukan pendirian mengenai pandangan manusia, masyarakat dan dunia.Lalu pendirian mengenai pandangan manusia, masyarakat dan dunia yang seperti apa atau yang bagaimana yang dikehendaki dan sesuai dengan pendidikan nasional. Menurut Al-Qur’an, manusia diberi tugas Allah sebagai khalifah. Manusia mendapatkan wewenang dan kuasa untuk melaksanakan pendidikan terhadap dirinya sendiri dan manusia pun mempunyai potensi untuk melaksanakannya. Dengan demikian pendidikan merupakan tanggung jawab manusia sendiri. Untuk dapat mendidik dirinya sendiri, manusia harus memahami dirinya sendiri. Apa hakikat manusia, bagaimana hakikat hidup dan kehidupannya? Apa tujuan hidup dan apa pula tugas hidupnya ?
  • 11. Problema epistemologi pendidikan Islam dapat diatasi dengan melaksanakan langkah- langkah berikut: a. Menghilangkan paradigma dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, ilmu tidak bebas nilai, tetapi bebas untuk dinilai. Itulah sebabnya diperlukan adanya pencerahan dalam mengupayakan integralisasi keilmuan. b. Merubah pola pendidikan Islam indoktrinasi menjadi pola partisipatif antara guru dan murid. Pola ini memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir kritis, optimis, dinamis, inovatif, memberikan alasan-alasan yang logis, bahkan siswa dapat pula mengkritisi pendapat guru jika terdapat kesalahan. Intinya, pendekatan epistemologi ini menuntut pada guru dan siswa untuk sama-sama aktif dalam proses belajar mengajar. c. Merubah paradigma ideologis menjadi paradigma ilmiah yang berpijak pada wahyu Allah SWT. Sebab, paradigma ideologis ini – karena otoritasnya – dapat mengikat kebebasan tradisi ilmiah, kreatif, terbuka, dan dinamis. Praktis paradigma ideologis tidak memberikan ruang gerak pada penalaran atau pemikiran bebas bertanggung jawab secara argumentatif. Padahal, wahyu sangat memberikan keleluasaan bagi akal manusia untuk mengkaji, meneliti, melakukan observasi, dan menemukan ilmu pengetahuan dengan petunjuk wahyu Allah SWT. Dan paradigma ilmiah saja tanpa berpijak pada wahyu, tetap akan menjadi sekuler. Karena itu, agar epistemologi pendidikan Islam terwujud, maka konsekuensinya harus berpijak pada wahyu Allah. d.Guna menopang dan mendasari pendekatan epistemologi ini, maka perlu dilakukan Solusi Alternatif dari Problema Epistemologi Pendidikan Islam
  • 12. Solusi Alternatif dari Problema Aksiologi Pendidikan Islam Aksiologis membahas tentang hakikat nilai, yang didalamnya meliputi baik dan buruk , benar dan salah , serta tentang cara dan tujuan . Cara memandangnya dari sudut baik dan tidak baik, etika merupakan filsafat tentang perilaku manusia. pendidikan Islam diorientasikan pada upaya menciptakan suatu kepribadian yang mantap dan dinamis, mandiri dan kreatif. Tidak hanya pada siswa melainkan pada seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan Islam. Terwujudnya kondisi mental-moral dan spiritual religius menjadi target arah pengembangan sistem pendidikan Islam. Oleh sebab itu, berdasarkan pada pendekatan etik moral pendidikan Islam harus berbentuk proses pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaan pada peserta didik ke arah idealitas kehidupan Islami, dengan tetap memperhatikan dan memperlakukan peserta didik sesuai dengan potensi dasar yang dimiliki serta latar belakang sosio budaya masing-masing.
  • 13. Solusi Alternatif dari Problema Aksiologi Pendidikan Islam Selain konteks etika profetik, aksiologis dalam pendidikan Islam meliputi estetika yang merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan kreasi yang berhubungan dengan seni. Dengan seni itulah, nantinya bisa dijadikan sebagai media dan alat kesenangan, sebagai ekspresi yang sebenarnya tentang pengalaman. Namun, lebih jauh dari itu, maka dalam dunia pendidikan hendaklah nilai estetika menjadi patokan penting dalam proses pengembangan pendidikan yakni dengan menggunakan pendekatan estetis-moral, di mana setiap persoalan pendidikan Islam dilihat dari perspektif yang mengikutsertakan kepentingan masing- masing pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta masyarakat luas.
  • 14. Berbagai macam perselisihan umat beragama di Indonesia Sebagai suatu cara pandang, paradigm tidak bernilai mutlak, karena pasti ada cara pandang lain yang memandang suatu hal yang sama dengan cara yang lain. Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya tidak mencukupi, dimana pihak- pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh barang yang diinginkan, melainkan juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka. Indonesia mempunyai peraturan perundang-undangan yang cukup baik tetapi masyarakat di Indonesia masih kurang akan kesadaran untuk mematuhi peraturan tersebut terkadang masih muncul konflik-konflik diantara mereka maupun antar umat beragama. Ada beberapa penyebab konflik antar umat beragama: 1. Mereka masih belum memahami ajaran agamanya atau menyimpang dari aturan/ajaran agama masing-masing. 2. Masyarakat masih mementingkan diri sendiri atau menganggap agamanya yang paling benar. 3. Masyarakat masih bertindak semaunya tanpa mengikuti kaedah yang ada.
  • 15. Sementara itu yang menyebabkan terjadinya konflik antar umat beragama bukan berasal dari factor agama melainkan dari factor ekonomi/keuangan, politik dan social yang kemudian diagamakan. Banyak tokoh agama atau masyarakat yang masih memiliki kurangnya kesadaran sebagai tokoh dan umat beragama, masih adanya kesalahpahaman mengenai informasi diantara pemeluk agama, penistaan terhadap agama, dan adanya paham radikal di antara masyarakat dan disebagian kecil kelompok agama. Factor utama yang menyebabkan perselisihan di Tanah Air kita ini sehingga menyebabkan konflik antar umat beragama adalah factor politik. Setiap konflik di masyarakat akan membawa dampak bagi sekitarnya antara lain kerusakan atau keretakan di masyarakat antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok maupun individu dengan kelompok.menyebabkan perubahan pada kepribadian seseorang misalnya munculnya rasa curiga satu dengan yang lainnya, rasa benci terhadap lainnya dan akhirnya dapat menimbulkan seseorang itu untuk melakukan tindakan kekerasan.korban jiwa jika sampai terjadi kekerasan.
  • 16. Mengapa terjadi konflik keagamaan ? 1. Anggapan hanya satu agama yang paling benar banyak orang beranggapan bahwa hanya ada satu Tuhan dan mereka menganggap agama mereka yang paling benar 2. Agama dianggap memberikan kebenaran absolut banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa agama itu diberikan oleh Tuhan sang pencipta, ajaran dan doktrin mereka haruslah mutlak dan sempurna. Hasil yang tak terelakkan ini adalah bahwa anda melihat diri anda sebagai lawan terhadap lawan terhadap orang-orang yang menganut agama lain. 3. Berfikir hitam putih banyak masyarakat yang mendefinisikan agama dalam bentuk hitam putih. Yang artinya mereka berfikir bahwa agama yang dianutnya adalah kebenaran yang lengkap, sementara agama yang lainnya adalah salah. 4. Para pemimpin agama seolah mewakili Tuhanbanyak masyarakat di Indonesia yang percaya bahwa para pemimpin di Indonesia ini mereka seolah berbicara mewakili Tuhan dan oleh karena itu tidak boleh dibantah oleh siapapun.
  • 17. Konflik juga dapat diartikan sebagai perseteruan antara dua orang atau lebih, dimana antara satu pihak ingin menghancurkan pihak yang lain. Di dalam masyarakat pasti sering terjadinya konflik antara satu dengan yang lain atau antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lain. Timbulnya Kekerasan dan Diskriminasi Antar Umat Beragama di Indonesia. Sepanjang sejarah agama dapat memberi sumbangsih positif bagi masyarakatdenganmemupuk persaudaraan dan semangat kerjasama antar anggota masyarakat. Namun sisi yang lain, agama juga dapat sebagai pemicu konflik antar masyarakat beragama. Ini adalah sisi negatif dari agama dalam mempengaruhi masyarakat dan hal ini telah terjadi di beberapa tempat di Indonesia.
  • 18. Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing- masing menyadari bahwa justru perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan itu. Entah sadar atau tidak, setiap pihak mempunyai gambaran tentang ajaran agamanya, membandingkan dengan ajaran agama lawan, memberikan penilaian atas agama sendiri dan agama lawannya. Dalam skala penilaian yang dibuat nilai tertinggi selalu diberikan kepada agamanya sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai menurut patokan itu. Agama Islam dan Kristen di Indonesia, merupakan agama samawi .Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.Dengan pasal-pasal KUHP diatas sebenarnya tidak ada alasan untuk meringankan pidana yang akan diberikan kepada pelaku-pelaku penyerangan yang mengakibatkan korban luka dan nyawa apalagi dengan sengaja memancing kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama. Begitu juga dengan tiga pasal pembunuhan diatas.
  • 19. Konflik kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama juga menimbulkan pembakaran dan pengrusakan terhadap rumah-rumah dan tempat-tempat ibadah. Jika kita melihat dalam KUHP terdapat dalam pasal 406 ayat 1 dan pasal 410.Berdasarkan Pasal 406 ayat 1 menyatakan bahwa ; Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak, membikin tak dapat dipakai atas menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.Dan Pasal 410, menyatakan bahwa; Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan atau membikin tak dapat dipakai suatu gedung atau kapal yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
  • 20. 1. Mengandung pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta menjamin setiap agama melakukan ibadah menurut keyakinan masing- masing.asasi manusia menurut Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. 2. Mengandung berarti pengakuan manusia sebagai individu dan sebagaimahkluksosial. Kemanusiaan mengakui semua manusia sama-sama sebagai mahkluk social yang berkonsekuensi pada kedudukan yang sama tinggi dan sama rendah.asasi manusia menurut Sila Persatuan Indonesia. 3. Menimbulkan sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa adalah titik tolak memperjuangkan hak asasi manusia. Tanpa adanya jaminan kebangsaan berarti nilai- nilai asasi manusia terabaikan.asasi manusia menurut Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan perwakilan. 4. Kedaulatan ditangan rakyat berwujud dalam bentuk hak asasi seperti mengeluarkan pendapat dan hak berkumpul.asasi manusia menurut Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5. Menyatakan bahwa setiap manusia warga bangsa berhak menikmati kehidupan yang layak dan terhormat.
  • 21. Dengan peran Pancasila tehadap HAM seperti diatas, hukum pun harus memahami setiap warganya, karena manusia berhak melakukan apapun kecuali melanggar peraturan-peraturan yang ada. Pemerintah pun harus bisa mengatasi masalah-masalah dalam hal ini kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama. Dengan mengambil tindakan yang berfungsi untuk mengamalkan Pancasila. Begitu pun dengan UUD 1945 yang menjadi motor pergerakan dari suatu negara. Memiliki keterkaitan dengan HAM yang ternyata mengutamakan hak-hak dari setiap warga negaranya. HAM dalam UUD 1945 di atur dalam pasal 27, 28. Negara menjamin kemerdekaan tiap- tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu. Hak-hak dari setiap warga negara dijunjung tinggi oleh UUD 1945. Dengan kedua faktor pelopor terbentuknya NKRI ini yaitu Pancasila dan UUD 1945 bisa membuat kekerasan dan diskriminasi antar umat beragama di Indonesia berkurang dan terhindarkan, tetapi tidak lepas dari peran pemerintah yang harus mengambil tindakan lebih bijak dalam menyelesaikan konflik antar umat beragama.
  • 22. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi konflik agama antara lain Harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan yang lain. harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal lebih jauh antara satu dengan yang lain.membawa misi kedamaian. yang baru saja pindah ke daerah lain harus berbaur atau membaur ke masyarakat sekitar.masyarakat harus ada keadilan dan rasa ketidakadilan itu harus dihilangkan agar tidak menimbulkan rasa kebencian.dalam masyarakat juga perlu adanya pengembangan identitas bersama seperti persatuan agar masyarakat itu tahu bagaimana pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.gotong royong dalam masyarakat dan kerja sama agar tidak memisahkan diri dari kegiatan masyarakat.Dalam masyarakat masih terdapat masalah intoleransi sehingga masyarakat sulit untuk berbaur dan membaurkan diri antara satu dengan yang lain. Masih banyaknya masalah persoalan tentang pembangunan rumah ibadah, contohnya masyarakat yang tinggal di daerah mayoritas beragama muslim menolak untuk pembangunan gereja. Masalah ini menjadi catatan serius oleh pemerintah bagaimana untuk mengatasinya, namun sampai saat ini masih belum jelas penyelesaiannya masalah tersebut. Untuk membantu penyelesaian tersebut seharusnya masyarakat lebih bersifat terbuka antara satu dengan yang lain, dan lebih menerima perbedaan yang terjadi di masyarakat. Dengan mempunyai rasa toleransi masyarakat bisa saling mengerti antara satu dengan yang lain dan juga masyarakat bisa bergotong royong dengan yang lain bila terjadi kesulitan. Dengan begitu masyarakat bisa kerja sama memberikan jalan bagi masyarakat untuk menengahi konflik secara damai.Indonesia itu sebenarnya diakui oleh dunia sebagai kiblat toleransi dalam beragama.
  • 23. Tapi kenapa sebaliknya justru di Indonesia sering terjadi konflik antar agama dan sering kita jumpai juga menggunakan kekerasan dalam masyarakat. Banyak dalam masyarakat yang masih mendengarkan orang lain yang tidak bertanggung jawab, mereka masih menganggap bahwa agama yang dianutnya paling benar dan agama lain salah. Hal ini dapat mengakibatkan pola piker masyarakat tidak terbuka dan dapat juga masyarakat melakukan tindakan yang menjurus kepada anti keragaman. Masih banyaknya teroris yang berkeliaran di Indonesia yang membuat masyarakat tidak tenang, seperti contoh yang terjadi di Surabaya. Kejadian tersebut membuat ketidaknyamanan masyarakat yang sedang beribadah di dalam gereja bahkan sampai memakan korban jiwa. Bagaimana saat ini peran pemerintah dalam mengatasi konflik tersebut yang diwakili kepolisian ? Masyarakat berharap tidak akan terjadi hal seperti diatas tadi dan pemerintah supaya bekerja lebih baik lagi agar tidak ada teroris-teroris selanjutnya dan kepolisian juga lebih ekstra berwaspada dan berjaga-jaga agar tidak kecolongan hal-hal yang tidak diinginkan.
  • 24. Dalam pemerintah pun juga harus memberikan contoh bagi masyarakat dalam hal saling bertoleransi sehingga masyarakat dapat melihat bahwa pemerintahan di Indonesia mempunyai rasa saling menghargai satu dengan yang lain dan tidak terjadi perseteruan antar karyawan pemerintah. Jika pemerintah dapat memberikan contoh yang baik dalam hal saling menghargai antar perbedaan masyarakat pun akan mencontoh sikap pemerintah tersebut. Dalam hal ini jadi pemerintah menjadi pusat contoh dalam masyarakat. Pemerintah pun juga harus lebih mendekatkan lagi kepada masyarakat agar pemerintah mengetahui apapun keluhan masalah yang terjadi dalam masyarakat, masyarakat pun juga tidak bisa menyalahkan kinerja pemerintah secara terus menerus. Oleh sebab itu, antara pemerintah dan masyarakat harus saling membantu dan memberikan informasi satu dengan yang lain agar bila terjadi konflik antara satu dengan yang lain bisa saling teratasi. sebagai contoh terjadinya konflik di masyarakat yaitu pembakaran GBI di Bantul Yogyakarta, gereja tersebut di bakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
  • 25. Solusi mencegah konflik Antarumat beragama Pluralisme keagamaan merupakan tantangan khusus yang dihadapi agama-agama dunia dewasa ini. Dan seperti pengamatan Coward , setiap agama muncul dalam lingkungan yang plural ditinjau dari sudut agama dan membentuk dirinya sebagai tanggapan terhadap pluralisme tersebut. Jika tidak dipahami secara benar dan arif oleh pemeluk agama, pluralisme agama akan menimbulkan dampak, tidak hanya berupa konflik antarumat beragama, tetapi juga konflik sosial dan disintegrasi bangsa. Kendati agama memiliki fungsi pemupuk persaudaraan dan fungsi tersebut telah dibuktikan dengan fakta-fakta kongkret dari zaman ke zaman, namun di samping fakta yang positif itu terdapat pula fakta negatif, yaitu perpecahan antarmanusia yang bersumber pada agama.
  • 26. Solusi mencegah konflik Antarumat beragama Secara normatif-doktriner agama selalu mengajarkan kebaikan, cinta kasih dan kerukunan. Tetapi kenyataan sosiologis memperlihatkan sebaliknya, agama justru dijadikan sumber konflik yang tak kunjung reda, baik konflik intern maupun ekstern, misalnya bentrokan antara umat Kristen Gereja Purba dengan umat Yahudi, umat Kristen penganut agama Romawi dalam abad pertama sampai abad ketiga. Artinya, persoalan kemanusiaan harus memancing respon dari berbagai agama untuk melakukan kerjasama yang baik. Oleh sebab itu, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rangka menciptakan kerukunan umat beragama di tengah pluralitas ini adalah dengan memahami ajaran agama masing-masing secara utuh.
  • 27. Fenomena di atas menunjukkan kesenjangan antara idealitas agama sebagai ajaran dan pesan-pesan suci Tuhan dengan realitas empirik yang terjadi dalam masyarakat . Oleh sebab itu, persoalan ini mesti segera dicarikan jalan keluarnya, sehingga doktrin-doktrin agama menjadi semakin bermakna bagi terciptanya kehidupan yang harmonis antarumat beragama. Menyadari pluralisme agama yang ada di Indonesia, kerukunan hidup antarumat beragama merupakan sesuatu yang harus diperhatikan bagi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. Kerukunan hidup antarumat beragama dimaksud adalah kerukunan yang tercipta di antara umat beragama dalam kehidupan sosial tanpa mempersoalkan agama/akidah masing-masing. Upaya dialog tersebut kemudian dikenal dengan Musyawarah Antar-Agama, yang melibatkan para pemuka agama di Indonesia. Dalam kaitannya dengan pluralisme agama di Indonesia, Victor I. Tanja menganjurkan adanya reorientasi misi dan dakwah. Sejalan dengan Tanja, Shahab menegaskan , bahwa ketegangan agama yang terjadi selama ini adalah karena pelaku dakwah adalah orang-orang yang cinta pada agamanya, tetapi tidak memiliki pengetahuan agama secara mendalam. Praksis dialog agama yang sebenarnya seperti diungkap oleh Ahmad Gaus adalah, dialog yang meleburkan diri pada realitas dan tatanan sosial yang tidak adil dengan sikap kritis.
  • 28. Karena setiap agama memiliki nilai-nilai kebaikan dan misi penegakan moralitas. Tetapi jika ajaran agama dipahami secara benar, sesungguhnya tidak akan terjadi kerusuhan tersebut, sebab setiap agama mengajarkan kerukunan dan cinta kasih, menyerukan kebajikan dan mencegah kemungkaran atau dalam bahasa al-Qur’an disebut amar ma’ruf nahi munkar. Apalagi jika kemudian agama direduksi nilainya dengan menempatkan posisi agama sebagai alat legitimasi aktivitas politik dan kekuasaan. Pada saat seperti ini agama tinggal sebuah simbol kekuasaan yang kehilangan makna substansialnya. Bagaimana agama bisa menjadi kekuatan moral dan spirit umat untuk melakukan aksi yang selalu bermanfaat bagi orang lain, bukan sebaliknya merusak tatanan sosial. Jika kita perhatikan kitab suci, sebetulnya musuh agama adalah ketidakadilan dan ketimpangan sosial. Karena pada dasarnya semua agama tidak menghendaki segala macam bentuk kejahatan.
  • 29. Di sinilah letak kebenaran universal agama itu. Semua ajaran agama menghendaki wujud kebaikan di masyarakat dan menentang semua bentuk kezaliman. Dalam pandangan Islam, orang yang masih membiarkan ketimpangan sosial maka disebut sebagai pendusta dan penghianat agama. Musuh agama juga orang yang mengakumulasi kekayaan yang tak ada kemanfaatan bagi orang lain. Oleh sebab itu, bisa dipahami ketika nabi Muhammad pertama kali menyiarkan agama ditentang mati-matian oleh kafir Quraisy saat itu karena dianggap menghalang-halangi praktek akumulasi dan monopoli kekayaan para konglomerat Arab saat itu.
  • 30. Contoh persoalan antar umat beragama beserta penyelesaiannya Dalam rangka menyikapi perkembangan yang terjadi terkait dengan insiden pembakaran Rumah Ibadah di Tolikara, Papua, pria yang akrab disapa Doto Zaini tersebut menyampaikan empat langkah yang harus diambil guna mengantisipasi kemungkinan munculnya kejadian serupa di Aceh. Berikut ini adalah empat langkah antisipatif yang disampaikan oleh Gubernur Aceh dalam kegiatan Silaturrahmi tersebut: 1. Perlu segera diinstruksikan kepada para bupati/wali kota untuk segera melakukan rapat koordinasi Forkopimda Kabupaten/Kotanya masing-masing guna membahas langkah- langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya konflik terkait SARA serta provokasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu. 2. Perlu dilakukan pertemuan tokoh antar umat beragama di Aceh guna membangun komunikasi dalam rangka menjaga kerukunan hidup antar umat beragama di Aceh yang selama ini sudah terbina dengan baik agar insiden Tolikara, Papua tidak merembes atau berdampak ke Aceh.
  • 31. Contoh Persoalan antar umat beragama beserta penyelesaiannya 3. Menghimbau masyarakat agar senantiasa menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat dengan membangun suasana kehidupan yang penuh toleransi dan saling menghargai antar umat beragama. Kedamaian adalah segala-galanya untuk membangun Aceh yang lebih bermartabat di masa mendatang. 4. Kepada pihak keamanan (Polri/TNI) hendaknya senantiasa melakukan deteksi dini terhadap upaya-upaya yang dapat memecahbelah persatuan dan kerukunan antar umat beragama di Aceh.
  • 32. Globalisasi memberikan efek positif dan negatif bagi umat Islam yang kemudian menjadi problema atau tantangan pendidikan Islam untuk mengatasi efek negatif dan menyiakan generasi muslim yang handal menghadapi tantangan globalisasi; Problema yang dihadapi pendidikan Islam menghadapi era globalisasi di antaranya adalah: Kekurangan sumber daya tenaga pendidik yang profesional,Agar Ilmu Pendidikan Islam tidak kehilangan daya tarik, kaitannya dengan kelembagaan dan fungsionalnya, diperlukan adanya perubahan paradigma, bangunan dan kerangka berfikir yang memadai dalam penyelenggaraan pendidikan Islam. Diperlukan pendirian mengenai pandangan manusia, masyarakat dan dunia. Manusia diciptakan didunia diberi tugas Allah sebagai khalifah. Kajian tentang epistemologi pendidikan Islam mampu mengarahkan pada ranah kemajuan pendidikan Islam, manakala kita sebagai bagian dari pemerhati pendidikan mampu menghilangkan paradigma dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, ilmu tidak bebas nilai, tetapi bebas untuk dinilai. Merubah paradigma ideologis menjadi paradigma ilmiah yang berpijak pada wahyu Allah SWT. Sebab, paradigma ideologis ini karena otoritasnya-dapat mengikat kebebasan tradisi ilmiah, kreatif, terbuka, dan dinamis. Penutup