Transmisi adalah proses penyebaran informasi melalui media komunikasi dan proses transformasi secara berangsur-angsur. Transmisi sastra daerah ke bahasa Indonesia membantu melestarikan budaya daerah. Proses transmisi penting agar nilai-nilai budaya tidak hilang dan dapat diajarkan ke generasi muda.
Cerpen ini membincangkan semangat cinta terhadap agama, bahasa, budaya dan adat yang tersemai dalam jiwa sekumpulan warga. Ibunda menasihati anaknya untuk melengkapi diri dengan ilmu agama dan kemahiran bahasa agar menjadi benteng yang kukuh terhadap pengaruh luar. Cerita ini juga menekankan pentingnya mempertahankan maruah dan jati diri serta mewarisi warisan kebudayaan nenek moyang.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran sejarah tradisi Islam Nusantara, mencakup seni budaya dan tradisi seperti dugderan, sekaten, grebeg besar, dan kupatan. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan prosesi yang dilakukan dalam berbagai tradisi tersebut.
Cerpen ini menceritakan tentang seorang remaja bernama Mel yang ingin bekerja di ibu kota tetapi ditentang oleh ibunya. Ibunya meyakinkan Mel untuk terlebih dahulu memperkukuh ilmu agama dan bahasa ibundanya sebelum berhijrah. Suatu hari, rumah sahabat ibunya diruntuh untuk pembangunan hotel mewah, membuat Mel sedih atas hilangnya warisan budaya.
Transmisi adalah proses penyebaran informasi melalui media komunikasi dan proses transformasi secara berangsur-angsur. Transmisi sastra daerah ke bahasa Indonesia membantu melestarikan budaya daerah. Proses transmisi penting agar nilai-nilai budaya tidak hilang dan dapat diajarkan ke generasi muda.
Cerpen ini membincangkan semangat cinta terhadap agama, bahasa, budaya dan adat yang tersemai dalam jiwa sekumpulan warga. Ibunda menasihati anaknya untuk melengkapi diri dengan ilmu agama dan kemahiran bahasa agar menjadi benteng yang kukuh terhadap pengaruh luar. Cerita ini juga menekankan pentingnya mempertahankan maruah dan jati diri serta mewarisi warisan kebudayaan nenek moyang.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran sejarah tradisi Islam Nusantara, mencakup seni budaya dan tradisi seperti dugderan, sekaten, grebeg besar, dan kupatan. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan prosesi yang dilakukan dalam berbagai tradisi tersebut.
Cerpen ini menceritakan tentang seorang remaja bernama Mel yang ingin bekerja di ibu kota tetapi ditentang oleh ibunya. Ibunya meyakinkan Mel untuk terlebih dahulu memperkukuh ilmu agama dan bahasa ibundanya sebelum berhijrah. Suatu hari, rumah sahabat ibunya diruntuh untuk pembangunan hotel mewah, membuat Mel sedih atas hilangnya warisan budaya.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran sejarah tradisi Islam Nusantara, mencakup seni budaya Islam seperti seni bangunan, kaligrafi, tari, dan musik serta tradisi-tradisi seperti Halal Bihalal, Dugderan, Sekaten, Grebeg Besar, dan Kupatan.
Motif kain tenun Buton seperti betano walona koncuapa dan kasopa merefleksikan strata sosial masyarakat Buton. Kain tenun digunakan dalam upacara adat dan ritual agama, dan pentingnya peranannya dalam budaya mendorong wanita Buton untuk belajar menenun sejak usia muda. Kini kain tenun Buton tidak hanya digunakan dalam ritual tetapi juga diproduksi untuk berbagai keperluan.
Seni budaya lokal yang islami di Indonesia berupa seni arsitektur, ukir, kaligrafi, tari, musik, pertunjukkan, dan sastra. Tradisi Islam di Nusantara merupakan perpaduan antara ajaran agama Islam dengan adat setempat seperti halal bihalal, kupatan, dugderan, sekaten, kerobok maulid, dan grebek besar.
Tradisi kebudayaan Islam di Indonesia meliputi berbagai seni seperti arsitektur, ukir, kaligrafi, tari, musik, pertunjukan, dan sastra. Tradisi-tradisi penting lainnya adalah halal bihalal untuk mempererat silaturahmi, kupatan sebagai simbol maaf, dan sekaten sebagai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Seni budaya lokal yang islami di Indonesia berupa seni arsitektur, ukir, kaligrafi, tari, musik, pertunjukkan, dan sastra. Tradisi Islam di Nusantara merupakan perpaduan antara ajaran agama Islam dengan adat setempat seperti halal bihalal, kupatan, dugderan, sekaten, kerobok maulid, dan grebek besar.
Dokumen ini membahas latar belakang penurunan minat masyarakat Kabupaten Magelang terhadap kesenian wayang kulit dan upaya melestarikannya. Masalah yang diangkat adalah rendahnya pengetahuan masyarakat akan wayang serta turunnya jumlah penonton pertunjukan wayang, sehingga perlu dilakukan pelestarian budaya wayang di kabupaten tersebut.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Upacara adat kariya (pingitan) di Muna merupakan ritual tradisional untuk mempersiapkan perempuan muda memasuki masa dewasa dan peran sebagai ibu rumah tangga melalui proses pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai budaya. Kariya diyakini sebagai proses kelahiran kembali dan pelantikan bagi perempuan untuk memasuki tahap baru kehidupan. Pele
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Upacara adat Kariya di Muna merupakan ritual untuk mempersiapkan perempuan menjadi dewasa yang meliputi proses pembersihan diri, pendidikan karakter, dan peresmian masuk ke tahap kedewasaan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Upacara adat kariya (pingitan) di Muna merupakan ritual penting bagi perempuan untuk memasuki masa dewasa dan dianggap sebagai proses pendidikan serta kelahiran kembali rohani melalui berbagai simbolisme dan pengisian ilmu selama empat hari empat malam di dalam ruangan tertutup.
Dokumen tersebut membahas perancangan taman budaya di Cirebon dengan pendekatan arsitektur regionalisme, dimana taman budaya dirancang untuk menjadi tempat pengenalan, pengembangan, dan pelestarian budaya dan seni Cirebon serta mencerminkan keanekaragaman budaya Cirebon."
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan indikator pembelajaran sejarah tradisi Islam Nusantara, mencakup seni budaya Islam seperti seni bangunan, kaligrafi, tari, dan musik serta tradisi-tradisi seperti Halal Bihalal, Dugderan, Sekaten, Grebeg Besar, dan Kupatan.
Motif kain tenun Buton seperti betano walona koncuapa dan kasopa merefleksikan strata sosial masyarakat Buton. Kain tenun digunakan dalam upacara adat dan ritual agama, dan pentingnya peranannya dalam budaya mendorong wanita Buton untuk belajar menenun sejak usia muda. Kini kain tenun Buton tidak hanya digunakan dalam ritual tetapi juga diproduksi untuk berbagai keperluan.
Seni budaya lokal yang islami di Indonesia berupa seni arsitektur, ukir, kaligrafi, tari, musik, pertunjukkan, dan sastra. Tradisi Islam di Nusantara merupakan perpaduan antara ajaran agama Islam dengan adat setempat seperti halal bihalal, kupatan, dugderan, sekaten, kerobok maulid, dan grebek besar.
Tradisi kebudayaan Islam di Indonesia meliputi berbagai seni seperti arsitektur, ukir, kaligrafi, tari, musik, pertunjukan, dan sastra. Tradisi-tradisi penting lainnya adalah halal bihalal untuk mempererat silaturahmi, kupatan sebagai simbol maaf, dan sekaten sebagai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Seni budaya lokal yang islami di Indonesia berupa seni arsitektur, ukir, kaligrafi, tari, musik, pertunjukkan, dan sastra. Tradisi Islam di Nusantara merupakan perpaduan antara ajaran agama Islam dengan adat setempat seperti halal bihalal, kupatan, dugderan, sekaten, kerobok maulid, dan grebek besar.
Dokumen ini membahas latar belakang penurunan minat masyarakat Kabupaten Magelang terhadap kesenian wayang kulit dan upaya melestarikannya. Masalah yang diangkat adalah rendahnya pengetahuan masyarakat akan wayang serta turunnya jumlah penonton pertunjukan wayang, sehingga perlu dilakukan pelestarian budaya wayang di kabupaten tersebut.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Upacara adat kariya (pingitan) di Muna merupakan ritual tradisional untuk mempersiapkan perempuan muda memasuki masa dewasa dan peran sebagai ibu rumah tangga melalui proses pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai budaya. Kariya diyakini sebagai proses kelahiran kembali dan pelantikan bagi perempuan untuk memasuki tahap baru kehidupan. Pele
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Upacara adat Kariya di Muna merupakan ritual untuk mempersiapkan perempuan menjadi dewasa yang meliputi proses pembersihan diri, pendidikan karakter, dan peresmian masuk ke tahap kedewasaan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Upacara adat kariya (pingitan) di Muna merupakan ritual penting bagi perempuan untuk memasuki masa dewasa dan dianggap sebagai proses pendidikan serta kelahiran kembali rohani melalui berbagai simbolisme dan pengisian ilmu selama empat hari empat malam di dalam ruangan tertutup.
Dokumen tersebut membahas perancangan taman budaya di Cirebon dengan pendekatan arsitektur regionalisme, dimana taman budaya dirancang untuk menjadi tempat pengenalan, pengembangan, dan pelestarian budaya dan seni Cirebon serta mencerminkan keanekaragaman budaya Cirebon."
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian mengenai makna simbol dan nilai-nilai religius dalam pencak silat tradisional Rejang Pat Petulai di Provinsi Bengkulu, termasuk rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah."
Makalah ini membahas kebudayaan suku Banjar di Kalimantan Selatan, mulai dari definisi kebudayaan, asal usul suku Banjar, sistem kebudayaan material seperti rumah adat, dan sistem kebudayaan non material seperti kesenian, tarian, dan teater rakyat.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan Desa Dasun yang masih dilestarikan melalui aktivitas keseharian warga seperti permainan tradisional, penggunaan alat tangkap ikan, proses pembuatan garam, tanaman obat, dan hajatan. Dokumen juga menjelaskan hasil temu kenali budaya Desa Dasun yang menemukan aktivitas kebudayaan masih berlangsung dalam konteks kearifan lokal serta penggunaan alat-alat tradisional dan
Makalah ini membahas tentang upacara adat Karia dari daerah Muna, Sulawesi Tenggara. Adu kuda merupakan salah satu olahraga tradisional yang populer di Muna dan telah menjadi atraksi yang menarik bagi masyarakat. Atraksi ini memiliki nilai filosofis yang berkaitan dengan keutamaan hak dan harga diri. Adu kuda diadakan tiga kali setahun untuk merayakan hari besar. Kegiatan ini telah
1. SENI MUSIK KRINOK
Krinok yang artinya memangggil, Seni Krinok dilantunkan oleh orang yang beribo
ati (bersedih). Krinok dilantunkan di hutan, ladang dan sawah
Kesenian krinok merupakan seni pertunjukan tradisional pada masyarak melayu
jambi, tepatnya berkembang di Kabuptaen Bungo Provinsi Jambi, Seni ini termasuk seni
pertunjukan teater yang dimainkan juga dengan tarian, nyanyian, dan lawakan yang terjalin
dalam satu alur cerita. Kesenian tradisi Krinok ini terlahir dari kebiasan-kebiasan masyarakat
ketika perhelatan muda-mudi dan sebagai pelepas lelah bekerja di ladang (kebun) hingga
akhirnya berkembang menjadi seni pertunjukan tradisional. seni vokal sederhana yang
mulanya digunakan untuk hiburan dalam masayarakat Rantau Pandan. Krinok ini biasanya
dinyanyikan pada saat baselang di sawah. Perkembangan ini tidak terlepas dari pandangan
Multikultural serta multikecer dasan di dalam kesenian ini. nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik
yang terkandung didalamnya menjadi dasar nilai estetika yang dapat dipahami sebagai
filosofi dari kebudayaan seperti ini.
Krinok ditemukan di daerah Rantau Pandan, diwariskan secara turun temurun dan
populer di kawasan Kecamatan Rantau Pandan dan Kaupaten Bungo. Krinok adalah salah
satu seni vokal tradisional masyarakat melayu di Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten
Muara bungo Provinsi Jambi yang menyebar dengan Pesat hingga ke Bangka, Johor,
Malaka, dan Pulau Pinang. Seni Krinok pada awalnya merupakan sebuah seni vokal saja
tanpa menggunakan musik. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini berkembang
menjadi seni hiburan yakni menggabungkan krinok dengan alat musik sederhana
(tradisional). Sesuai dengan perkembangan zaman para remaja lebih menyukai kebudayaan
modern yang berkembang saat ini dari pada kebudayaan lokal. Untuk mencegah hal tersebut
agar kebudayaan lokal tidak hilang dikalangan remaja diharapkan Seni Krinok mampu
menjadi contoh agar kebudayaan lokal daerah lainnya tetap terjaga kelestariannya. Selain itu
seni krinok juga mampu untuk mencegah terjadi bentrok antar pemuda karena Seni Krinok
berisi tentang menyampaikan pesan dan nasehat. Berdasarkan penjelasan di atas Seni Krinok
cocok dijadikan sumber belajar sejarah local, sebagai peninggalan sejarah tetap terjaga. Seni
2. Krinok merupakan salah satu hasil dari cipta dan karsa masyarakat setempat sehingga
berkembang terus menerus sampai sekarang.
Seni Krinok merupakan salah satu seni tradisi yang dimiliki masyarakat Melayu di
Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Muaro Bungo. Krinok adalah kesenian tertua yang
telah ada sejak masa pra sejarah dan masih dapat dijumpai hingga saat ini. Ja’far Rassuh
mengungkapkan cikal bakal krinok sebagai seni suara yang telah ada jauh sebelum masuknya
agama Budha ke wilayah Jambi. Pada masa itu Seni Suara itu berupa seni vokal yang
digunakan untuk pembacaan mantra atau do’a tertentu. inilah yang kemudian berkembang
menjadi kesenian krinok. Krinok dimainkan dengan iring-iringan musik dan tarian untuk
menambah penggambaran cerita yang dibawakan oleh seniman Krinok Dan juga menjadi
pengiring dari tari Tauh. Tari Tauh merupakan tari yang menggambarkan pergaulan pemuda
dan pemudi setempat. Tari Tauh diwariskan secara turun temurun dan populer di kawasan
Kecamatan Rantau Pandan dan Kabupaten Bungo. Krinok adalah salah satu peninggalan
masyarakat Rantau Pandan yang bersamaan dengan adanya dengan kebudayaan Melayu jauh
sebelumnya.Pada masa pemerintahan Kerajaan Melayu Jambi, Krinok adalah jenis kesenian
tertua yang sudah ada di Jambi tersebut sejak masa pra sejarah. Pelestarian Krinok
memungkinannya masih dapat dilihat sampai sekarang. Sebagai sebuah bentuk kesenian
Sebab Krinok adalah salah satu peninggalan masyarakat Rantau Pandan yang
bersamaan dengan adanya dengan kebudayaan Melayu jauh sebelumnya. Melalui inilah
akhirnya Seni Krinok berkembang sebagai seni hiburan di dalam masyarakat. Pada saat
proses pelajaran berlangsung Seni Krinok bisa dijadikan contoh secara langsung dalam
pembelajaran karena sejarah membutuhkan bukti sehingga masyarakat menjadi tertarik
belajar sejarah dan meningkatkan gairah dalam belajar sejarah. Pembelajaran sejarah dengan
menggunakan sumber belajar berupa peninggalan sejarah seperti Krinok yang ada di Rantau
Pandan bisa membuat suasana belajar menjadi lebih menarik dalam melaksanakan aktivitas
proses pembelajaran sejarah. Selain itu, krinok dipilih sebagai sumber belajar sejarah karena
sesuai memenuhi beberapa kriteria, yaitu Pertama Ekonomis, tidak harus terpatok pada harga
yang mahal. Kedua Praktis, tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka.
Ketiga Mudah, dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita. Keempat Fleksibel, dapat
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan kelima Sesuai dengan capaian
tujuannya, yakni mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, serta dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.