Tahun 2014 disebut sebagai tahun duka cita bagi kalangan pesantren karena banyaknya ulama pengasuh pesantren yang meninggal. Regenerasi ulama di pesantren, khususnya NU, memerlukan proses yang memperhatikan aspek spiritual dan ilmu pengetahuan. KH Malik Madani menjelaskan bahwa doa dari guru untuk murid merupakan faktor penting dalam mempertahankan regenerasi keilmuan di pesantren.
Tulisan ini menceritakan pengalaman penulis sebagai anggota ROHIS saat SMA. Penulis menjelaskan bagaimana ia mulai mengenakan jilbab yang tidak populer di kalangan keluarganya pada saat itu. Penulis kemudian terpilih menjadi pengurus OSIS dan aktif di ROHIS, dimana ia menemukan teman-teman yang sholeh dan prestasinya bagus.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik seperti puasa Ramadhan, keutamaan hari Jumaat, fesyen Muslim, dan ajaran sesat. Topik utama adalah puasa Ramadhan dan hari Jumaat serta bahaya ajaran sesat.
Skripsi ini membahas tentang tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. pada komunitas etnis Betawi di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan. Perayaan ini dilakukan dengan membaca Al-Quran, mengirimkan doa arwah, pembacaan riwayat Nabi, dan diakhiri dengan ceramah agama. Perayaan ini menjadi wadah silaturahmi dan menumbuhkan persatuan antar umat Islam di Kelurahan Kebagusan.
Tiga hal penting dalam dokumen tersebut adalah (1) bersikap ikhlas dalam menuntut ilmu, (2) tekun berusaha dan bertawakal kepada Allah, dan (3) menjauhi perbuatan maksiat. Selain itu, dokumen tersebut juga menekankan pentingnya memilih teman yang soleh, banyak berzikir kepada Allah, menjaga kehormatan diri sendiri dan orang lain, serta mendapatkan doa dan keredaan dari ibu bapa.
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan IndonesiaRizky Faisal
KALAM UPI berdiri pada 11 September 2000 sebagai UKM keislaman UPI atas legalisasi oleh Rektor yang memimpin pada waktu itu. Sebelumnya KALAM UPI bernama UPI (Unit Pengkajian Islam), yang berdiri pada tahun 1998 di IKIP. Namun seiring IKIP berubah nama menjadi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) makan diubahlah nama UKM ini menjadi seperti saat ini, merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan merupakan elemen yang tak terpisahkan dari kampus UPI yang bermotokan ilmiah, edukatif, dan religius ini. Oh iya lupa, KALAM UPI itu sendiri apakah sekedar nama atau sebuah singkatan? Baiklah, KALAM UPI merupakan sebuah singkatan dari Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Dari namanya aja so pasti KALAM UPI adalah salahsatu UKM yang berasas Islam dan Insya Allah akan selalu istiqamah terhadap asasnya itu. Jadi bagi sobat muda yang muslim baik ikhwan maupun akhwat boleh tuh gabung sama kita di KALAM UPI dan bareng-bareng kita kaji Islam di sana. Yuk yak yuk... ah...
Buku ini membahas tentang berbagai topik akidah seperti bid'ah, hadits dhaif, maulid nabi, ayat tasybih, tabarruk, tahlilan, tawassul, istighatsah, ziarah kubur, bermain rabana di masjid, wajibkah bermadzhab, jawaban atas pernyataan yang menyudutkan ahlussunnah waljamaah, hukum majelis dzikir dan dzikir bersama, sanad hadits bimbingan akhlak, sanad ma
Tulisan ini menceritakan pengalaman penulis sebagai anggota ROHIS saat SMA. Penulis menjelaskan bagaimana ia mulai mengenakan jilbab yang tidak populer di kalangan keluarganya pada saat itu. Penulis kemudian terpilih menjadi pengurus OSIS dan aktif di ROHIS, dimana ia menemukan teman-teman yang sholeh dan prestasinya bagus.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik seperti puasa Ramadhan, keutamaan hari Jumaat, fesyen Muslim, dan ajaran sesat. Topik utama adalah puasa Ramadhan dan hari Jumaat serta bahaya ajaran sesat.
Skripsi ini membahas tentang tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. pada komunitas etnis Betawi di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan. Perayaan ini dilakukan dengan membaca Al-Quran, mengirimkan doa arwah, pembacaan riwayat Nabi, dan diakhiri dengan ceramah agama. Perayaan ini menjadi wadah silaturahmi dan menumbuhkan persatuan antar umat Islam di Kelurahan Kebagusan.
Tiga hal penting dalam dokumen tersebut adalah (1) bersikap ikhlas dalam menuntut ilmu, (2) tekun berusaha dan bertawakal kepada Allah, dan (3) menjauhi perbuatan maksiat. Selain itu, dokumen tersebut juga menekankan pentingnya memilih teman yang soleh, banyak berzikir kepada Allah, menjaga kehormatan diri sendiri dan orang lain, serta mendapatkan doa dan keredaan dari ibu bapa.
Islam saja - Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan IndonesiaRizky Faisal
KALAM UPI berdiri pada 11 September 2000 sebagai UKM keislaman UPI atas legalisasi oleh Rektor yang memimpin pada waktu itu. Sebelumnya KALAM UPI bernama UPI (Unit Pengkajian Islam), yang berdiri pada tahun 1998 di IKIP. Namun seiring IKIP berubah nama menjadi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) makan diubahlah nama UKM ini menjadi seperti saat ini, merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan merupakan elemen yang tak terpisahkan dari kampus UPI yang bermotokan ilmiah, edukatif, dan religius ini. Oh iya lupa, KALAM UPI itu sendiri apakah sekedar nama atau sebuah singkatan? Baiklah, KALAM UPI merupakan sebuah singkatan dari Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Dari namanya aja so pasti KALAM UPI adalah salahsatu UKM yang berasas Islam dan Insya Allah akan selalu istiqamah terhadap asasnya itu. Jadi bagi sobat muda yang muslim baik ikhwan maupun akhwat boleh tuh gabung sama kita di KALAM UPI dan bareng-bareng kita kaji Islam di sana. Yuk yak yuk... ah...
Buku ini membahas tentang berbagai topik akidah seperti bid'ah, hadits dhaif, maulid nabi, ayat tasybih, tabarruk, tahlilan, tawassul, istighatsah, ziarah kubur, bermain rabana di masjid, wajibkah bermadzhab, jawaban atas pernyataan yang menyudutkan ahlussunnah waljamaah, hukum majelis dzikir dan dzikir bersama, sanad hadits bimbingan akhlak, sanad ma
Teks tersebut membahas tentang peran penting wanita dalam membangun umat, khususnya dalam bidang pendidikan, mendampingi suami, dan menegakkan negara. Islam telah memberi wanita kedudukan mulia sejak semula dan memberikan hak-hak yang setara dengan pria. Kartini berjuang untuk pendidikan wanita dan hak-hak mereka, tetapi perjuangannya sering disalahartikan. Contoh wanita mulia dalam Islam adalah Khadij
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...IsroqGagah
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya pembelajaran tahfidz Al-Qur'an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, khususnya program tahfidz Al-Qur'an yang diselenggarakan. 2. Program tahfidz Al-Qur'an ini diselenggarakan untuk melestarikan, menyebarluaskan, dan menjaga kemurnian Al-Qur'an. 3. Program ini telah berjalan selama 3 tahun dan mend
Teks tersebut merupakan ringkasan dari ujian akhir semester mata kuliah Tasawuf dan Pendidikan Spiritual. Teks tersebut menjelaskan soal dan jawaban ujian tersebut, termasuk menjelaskan peran dan fungsi tasawuf dalam menciptakan masyarakat yang sehat, aman, makmur, dan bahagia dengan mengutip pendapat ulama dan dalil-dalil Alquran dan Hadist.
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)umma Indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang peran penting pesantren dalam mencerdaskan bangsa di Indonesia sejak abad ke-15, termasuk dalam menanamkan literasi kultural dan pendidikan karakter bagi santri. Pesantren juga telah berhasil melahirkan ulama nasional dan internasional serta mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya tradisional dengan modern. Dokumen ini juga membahas tentang arti pentingnya bersedekah menurut ajaran Islam."
1. Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan Islam di sekolah menengah.
2. Kandungan kurikulum terdiri dari tiga bidang pembelajaran yaitu tilawah al-Quran dan hadis, 'ulum syar'iyyah, dan adab berteraskan akhlak Islam.
3. Matlamat kurikulum adalah menghasilkan muslim yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia.
Dokumen tersebut merupakan rancangan pengajaran tahunan untuk mata pelajaran Pendidikan Islam Tingkatan Satu yang mencakupi bidang-bidang pembelajaran seperti tilawah Al-Quran, kefahaman Al-Quran, akidah, ibadat, hadis dan sirah. Ia menyenaraikan hasil pembelajaran, aktiviti pengajaran dan pembelajaran, dan penilaian bagi setiap minggu pengajaran.
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]akmalmustafakamal
Dokumen tersebut memberikan penghargaan kepada Allah atas segala nikmat dan ilmu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas. Dokumen ini juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing serta keluarga, teman, dan doa dari mereka yang membantu penulis menyelesaikan tugas ini.
El proyecto Wayruru busca proveer una alternativa educativa para niños en riesgo social a través de juegos, cuentos y arte, con el objetivo de promover su desarrollo integral y fortalecer su autoestima en un espacio que les permita adaptarse con éxito a la adversidad.
O documento descreve várias fontes de energia renováveis, incluindo energia eólica, solar, das marés, biomassa, geotérmica e biogás. Essas fontes renováveis não provocam poluição ambiental, exceto energia eólica que causa poluição sonora e mudanças na paisagem, e biogás que é inesgotável mas poluente.
Mayte Alonso es una escultora española nacida en 1971 en Madrid. Se licenció en Bellas Artes por la Universidad Complutense de Madrid en la especialidad de Escultura. Ha expuesto su obra en numerosas galerías y museos de España y el extranjero. En 2007 ganó el Premio Internacional Sacejo de Escultura. Sus obras incluyen piezas como "Arcos transitables" de 2007 y "Construcción para un encuentro" de 2008.
El documento describe las cuatro operaciones básicas de la aritmética - adición, sustracción, multiplicación y división - definiendo sus partes constituyentes y proporcionando ejemplos ilustrativos de cada una.
As árvores mais altas do mundo são verdadeiros gigantes da natureza. Algumas espécies de sequoia e eucalipto podem crescer a mais de 100 metros de altura, tornando-se verdadeiros colossos verdes que armazenam enormes quantidades de carbono e fornecem habitat para muitos animais. Estas árvores gigantes são testemunhas vivas da história da Terra e merecem ser protegidas.
El documento describe el proyecto Wayruru de arte terapia, el cual utiliza la expresión artística como medio para la psicoterapia. Explica que el efecto terapéutico proviene de las conversaciones sobre el contenido de las obras de arte creadas, ayudando al sujeto a superar sus dificultades en lugar de evitarlas. También detalla que las intervenciones desde la psicología y el arte incluyen observar, escuchar, brindar apoyo y ayudar al sujeto a reconstruir la conexión entre lo que qui
Este documento presenta una discusión crítica sobre varios conceptos clave en educación como competencias, aprendizaje, aprendizaje significativo y aprendizaje situado. Cuestiona la definición estrecha de estos conceptos y argumenta que se debe entender el aprendizaje como un proceso de transformación personal del estudiante en lugar de simplemente la adquisición de contenidos. También sugiere que el aprendizaje significativo puede ocurrir a través del discurso así como la acción, y que el concepto de aprendizaje situado debe entender
Teks tersebut membahas tentang peran penting wanita dalam membangun umat, khususnya dalam bidang pendidikan, mendampingi suami, dan menegakkan negara. Islam telah memberi wanita kedudukan mulia sejak semula dan memberikan hak-hak yang setara dengan pria. Kartini berjuang untuk pendidikan wanita dan hak-hak mereka, tetapi perjuangannya sering disalahartikan. Contoh wanita mulia dalam Islam adalah Khadij
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...IsroqGagah
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya pembelajaran tahfidz Al-Qur'an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, khususnya program tahfidz Al-Qur'an yang diselenggarakan. 2. Program tahfidz Al-Qur'an ini diselenggarakan untuk melestarikan, menyebarluaskan, dan menjaga kemurnian Al-Qur'an. 3. Program ini telah berjalan selama 3 tahun dan mend
Teks tersebut merupakan ringkasan dari ujian akhir semester mata kuliah Tasawuf dan Pendidikan Spiritual. Teks tersebut menjelaskan soal dan jawaban ujian tersebut, termasuk menjelaskan peran dan fungsi tasawuf dalam menciptakan masyarakat yang sehat, aman, makmur, dan bahagia dengan mengutip pendapat ulama dan dalil-dalil Alquran dan Hadist.
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)umma Indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang peran penting pesantren dalam mencerdaskan bangsa di Indonesia sejak abad ke-15, termasuk dalam menanamkan literasi kultural dan pendidikan karakter bagi santri. Pesantren juga telah berhasil melahirkan ulama nasional dan internasional serta mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya tradisional dengan modern. Dokumen ini juga membahas tentang arti pentingnya bersedekah menurut ajaran Islam."
1. Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan Islam di sekolah menengah.
2. Kandungan kurikulum terdiri dari tiga bidang pembelajaran yaitu tilawah al-Quran dan hadis, 'ulum syar'iyyah, dan adab berteraskan akhlak Islam.
3. Matlamat kurikulum adalah menghasilkan muslim yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia.
Dokumen tersebut merupakan rancangan pengajaran tahunan untuk mata pelajaran Pendidikan Islam Tingkatan Satu yang mencakupi bidang-bidang pembelajaran seperti tilawah Al-Quran, kefahaman Al-Quran, akidah, ibadat, hadis dan sirah. Ia menyenaraikan hasil pembelajaran, aktiviti pengajaran dan pembelajaran, dan penilaian bagi setiap minggu pengajaran.
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]akmalmustafakamal
Dokumen tersebut memberikan penghargaan kepada Allah atas segala nikmat dan ilmu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas. Dokumen ini juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing serta keluarga, teman, dan doa dari mereka yang membantu penulis menyelesaikan tugas ini.
El proyecto Wayruru busca proveer una alternativa educativa para niños en riesgo social a través de juegos, cuentos y arte, con el objetivo de promover su desarrollo integral y fortalecer su autoestima en un espacio que les permita adaptarse con éxito a la adversidad.
O documento descreve várias fontes de energia renováveis, incluindo energia eólica, solar, das marés, biomassa, geotérmica e biogás. Essas fontes renováveis não provocam poluição ambiental, exceto energia eólica que causa poluição sonora e mudanças na paisagem, e biogás que é inesgotável mas poluente.
Mayte Alonso es una escultora española nacida en 1971 en Madrid. Se licenció en Bellas Artes por la Universidad Complutense de Madrid en la especialidad de Escultura. Ha expuesto su obra en numerosas galerías y museos de España y el extranjero. En 2007 ganó el Premio Internacional Sacejo de Escultura. Sus obras incluyen piezas como "Arcos transitables" de 2007 y "Construcción para un encuentro" de 2008.
El documento describe las cuatro operaciones básicas de la aritmética - adición, sustracción, multiplicación y división - definiendo sus partes constituyentes y proporcionando ejemplos ilustrativos de cada una.
As árvores mais altas do mundo são verdadeiros gigantes da natureza. Algumas espécies de sequoia e eucalipto podem crescer a mais de 100 metros de altura, tornando-se verdadeiros colossos verdes que armazenam enormes quantidades de carbono e fornecem habitat para muitos animais. Estas árvores gigantes são testemunhas vivas da história da Terra e merecem ser protegidas.
El documento describe el proyecto Wayruru de arte terapia, el cual utiliza la expresión artística como medio para la psicoterapia. Explica que el efecto terapéutico proviene de las conversaciones sobre el contenido de las obras de arte creadas, ayudando al sujeto a superar sus dificultades en lugar de evitarlas. También detalla que las intervenciones desde la psicología y el arte incluyen observar, escuchar, brindar apoyo y ayudar al sujeto a reconstruir la conexión entre lo que qui
Este documento presenta una discusión crítica sobre varios conceptos clave en educación como competencias, aprendizaje, aprendizaje significativo y aprendizaje situado. Cuestiona la definición estrecha de estos conceptos y argumenta que se debe entender el aprendizaje como un proceso de transformación personal del estudiante en lugar de simplemente la adquisición de contenidos. También sugiere que el aprendizaje significativo puede ocurrir a través del discurso así como la acción, y que el concepto de aprendizaje situado debe entender
O documento discute os principais aspectos da avaliação do ensino e aprendizagem em cursos a distância, incluindo a importância do projeto pedagógico do curso, plano de ensino, roteiros de atividades e avaliação. Também destaca a necessidade de alinhar estas ferramentas com os objetivos de aprendizagem definidos no projeto pedagógico.
Kehancuran yang Haqiqi bukanlah pada hal yang bersifat materil atau berbentuk nyata. Indonesia pernah mengalami krisis moneter di Zaman Orde Baru 1998 nampaknya krisis itu sudah reda dengan pergerakan Ekonomi Indonesia yang semakian membaik dari masa Krisis Moneter di zaman itu jika dibandingkan dengan zaman sekarang. Tapi sedikit dari bangsa kita merasakan krisis yang sangat berbahaya dan akan terus menerus terjadi jika tidak ditanggulangi secara serius yaitu Krisis “Adab”, Akhlaq dan Moral.
Seorang tokoh Intelektual Islam beliau Syed Naquib Al- attas memberikan keterangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia secara global yaitu masalah utama manusia zaman sekarang adalah “loss Adab” kehilangan adab, adab dengan Tuhanya, adab dengan sesama manusia dan adab terhadap diri mereka sendiri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pola pendidikan di Pondok Pesantren Daarut Tauhid dan Darul Walad di Kota Bandung.
2. Kedua pesantren tersebut menerapkan pola pendidikan berbasis agama Islam dengan dasar Al-Quran dan Hadist.
3. Pondok Pesantren Daarut Tauhid menerapkan berbagai pola pendidikan seperti untuk santri lanjut usia, santri siap guna, santri ak
Teks ini membahas tiga elemen penting yang membuat pesantren mampu menjadi subkultur tersendiri, yaitu pola kepemimpinan mandiri yang hanya tunduk kepada Allah, penggunaan kitab-kitab klasik sebagai rujukan utama, serta kemampuan pesantren beradaptasi dengan perubahan zaman."
Paragraf pertama menjelaskan konteks penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap pesantren yang dianggap hanya menekankan ukhrowiyah tanpa memperhatikan duniawiyah, padahal alumni pesantren sudah bisa beradaptasi dengan dunia luar. Paragraf berikutnya menjelaskan arti strategis keberadaan pesantren di tengah masyarakat apalagi jika memiliki pendidikan umum, serta perlunya pesantren menanggapi dampak globalis
1) KH Khotib dianggap memiliki karamah oleh masyarakat setempat karena kedekatannya dengan Allah. Masyarakat mempercayai doanya yang banyak dikabulkan.
2) KH Khotib efektif melakukan dakwah di komunitas Cangkreng melalui sifat istiqamahnya dalam beribadah dan menjadi panutan bagi masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang telah mengalami berbagai dinamika, antara lain pembaharuan sistem pendidikan dan kurikulum serta mempertahankan tradisi pengajian kitab kuning. Pesantren berperan penting dalam membentuk akhlak mulia santrinya meskipun menghadapi tantangan adaptasi dengan perkembangan zaman.
Majalah digital ini membahas tentang pentingnya membaca dan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa. Dokumen menjelaskan faktor penyebab rendahnya minat baca siswa dan cara meningkatkan fungsi perpustakaan sebagai sarana pembelajaran, seperti menambah koleksi buku dan fasilitas serta menciptakan lingkungan kondusif untuk membaca.
Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah didirikan pada tahun 1989 untuk melestarikan perjuangan KH. Muhammad Sami'un dalam mensyiarkan agama Islam. Pondok pesantren ini mengajarkan tahfidz Al-Quran, madrasah diniyah, dan pengajian kitab. Kegiatan santri meliputi shalat, mengaji Al-Quran, dan madrasah. MTs. Nurul Huda menerapkan nilai-nilai keislaman seperti seragam Muslim, menyapa sal
Langgar merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang berfungsi untuk beribadah, belajar mengaji, dan bermusyawarah. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam di mana santri tinggal dan belajar di bawah bimbingan kyai. Kedua lembaga tersebut memainkan peran penting dalam melestarikan nilai-nilai agama Islam.
Berikut dialog antara Fitri dan Ustāż tentang Rasul-rasul Allah:
Fitri: Assalamualaikum Ustāż. Boleh saya tanya sesuatu?
Ustāż: Wa'alaikum salam. Tentu saja boleh Fitri, silakan tanyakan.
Fitri: Apakah semua Rasul mendapat wahyu dari Allah?
Ustāż: Ya, semua Rasul mendapat wahyu dari Allah. Allah Swt. mengutus para Rasul-Nya untuk memberi petunj
Tulisan ini membahas tentang pentingnya meninjau kembali hak asasi manusia di Indonesia menurut Gus Dur, terutama mengenai kasus pelanggaran masa lalu seperti 1965 dan kondisi di Papua. Tulisan ini juga mengkritik sikap pemerintah yang dinilai enggan menyelesaikan masalah hak asasi manusia dan malah semakin membatasi ruang gerak rakyat.
Selasar adalah buletin yang dikelola resmi oleh SekNas Jaringan GUSDURian. Buletin ini berisi artikel dan informasi tentang kegiatan Komunitas dan atau personal GUSDURian di berbagai daerah yang terus melanjutkan pemikiran & perjuangan Gus Dur. Bila sahabat ingin mendapat kiriman selasar setiap bulan, sila SMS nama*alamat email*kota domisili ke HOTLINE 082141232345.
Buletin ini bersifat open source. Kami mempersilakan sahabat yang ingin menyumbang tulisan, bisa kirim artikelnya ke redaksi SELASAR: selasar.redaksi@gmail.com
Selasar adalah buletin yang dikelola resmi oleh SekNas Jaringan GUSDURian. Buletin ini berisi artikel dan informasi tentang kegiatan Komunitas dan atau personal GUSDURian di berbagai daerah yang terus melanjutkan pemikiran & perjuangan Gus Dur. Bila sahabat ingin mendapat kiriman selasar setiap bulan, sila SMS nama*alamat email*kota domisili ke HOTLINE 082141232345.
Buletin ini bersifat open source. Kami mempersilakan sahabat yang ingin menyumbang tulisan, bisa kirim artikelnya ke redaksi SELASAR: selasar.redaksi@gmail.com
Media bulanan yang dikelola resmi oleh SekNas Jaringan GUSDURian. Bagi sahabat yang ingin mengunduh Selasar edisi sebelumnya, silakan berkunjung di situs kami di http://gusdurian.net/selasar/.
Ingin tulisan sahabat di muat di SELASAR? silakan kirim tulisannya ke redaksi melalui email selasar.redaksi@gmail.com
Tulisan ini merangkum refleksi 4 tahun meninggalnya Gus Dur. Gus Dur dianggap sebagai guru bangsa karena pemikiran dan tradisi dinamisnya. Pemikirannya didasarkan pada humanitarianisme dan rasionalitas agar Islam dapat menjawab tantangan modernitas. Gus Dur menyerap nilai-nilai positif liberalisme tetapi dalam kerangka Islam. Ia lebih menekankan pada "nilai-nilai Indonesia" seperti perubahan sosial tanpa memutuskan
Tulisan ini membahas tentang UMKM dan tantangan pasar global serta konsep ekonomi kerakyatan Gus Dur. Gus Dur melihat UMKM sebagai fondasi ekonomi negara yang perlu ditingkatkan kapasitasnya agar mampu bersaing di pasar bebas. Namun, diperlukan kerja keras untuk merealisasikan konsep tersebut dan menggerakkan perekonomian rakyat seperti yang diharapkan Gus Dur. [.]
Gus Dur menceritakan kisah lucu seorang tukang becak asal Madura yang berkelit ketika ditilang polisi karena melanggar rambu larangan masuk jalan untuk becak. Tukang becak tersebut berkelit dengan mengatakan gambar di rambu hanya menunjukkan becak kosong tanpa pengemudi, sedangkan becaknya masih ada pengemudinya. Polisi kemudian meninggalkan tukang becak itu setelah berdebat."
Newsletter bulanan yang dikelola oleh SekNas Jaringan GUSDURian. Bulan ini, Romo Frans Magnis Suseno menulis tentang Gus Dur dan semangat kebangsaan. Betapa saat ini Indonesia tengah terancam musuh yang menyebabkan disintegrasi bangsa.
Ada juga Tulisan dari Merah Johansyah tentang masyarakat Kalimantan Timur bersekutu untuk melawan penghancur lingkungan. Artikel lainnya berisi Tulisan Gus Dur yang berjudul Islamku, Islam Anda, Islam Kita.
SELASAR bisa di unduh dengan cuma-cuma serta di sebar di komunitas masing-masing untuk kepentingan non profit. Untuk mengunduh SELASAR edisi 01-05 silahkan berkunung ke situs resmi kami di www.gusdurian.net
Selasar Edisi 05 kali ini berisi ulasan singkat diskusi dengan Habib Ismail Fajri Alatas tentang Islam yang bersatu tanpa penyeragaman. Artikel Kedua dikirim oleh Rio H tentang Jurnalisme Keberagaman sebagai alternatif kenetralan berita terkait kasus-kasus intoleransi agama. SELASAR ini bisa diunduh dan disebarkan secara cuma-cuma. SELASAR dikelola oleh SekNas Jaringan GUSDURian. Bagi sahabat yang ingin berkontribusi melalui artikel, silahkan dikirim ke email redaksi: selasar.redaksi@gmail.com
SELASAR Edisi 02 kali ini akan mengajak kita untuk meneladani perjuangan & pemikiran Gus Dur. Tulisan M. Fayyadl ini menyadarkan kita bahwa mencintai Gus Dur tidak sekeder mengagumi ketokohannya belaka. Melainkan melanjutkan kembali apa yang sudah dimulai oleh beliau.
1. “ “ “Menyesali nasib takkan mengubah keadaan.
Terus berkarya & bekerjalah, itu yg membuat kita berharga”
KH. Abdurrahman Wahid
M e n g g e r a k k a n Tr a d i s i , M e n e g u h k a n I n d o n e s i a
Redaksi menerima tulisan dari pembaca berupa artikel, opini, berita melalui selasar.redaksi@gmail.
com. Redaksi tidak bertanggung jawab atas isi tulisan.Tulisan itu adalah pandangan pribadi penulis.
Newsletter ini adalah produk nonprofit.
E d i s i 1 4 / S e p t e m b e r 2 0 1 4
Penanggung jawab
SekNas JGD
Penasihat
Alissa QM Wahid
Heru Prasetia
Pemimpin Redaksi
Nabilah Munsyarihah
Redaksi
Zahrotien, Ahmad, Afan, Isna,
Haris, Joko, Purwanto, Rifqiya,
Uzi, Yani
Editor
AS Ndari, Kindi, Zia
Tata letak dan ilustrator
Muhammad Nabil
Kontributor
GUSDURian di berbagai daerah
Sirkulasi
Manajemen Informasi Jaringan
GUSDURian
Tahun duka cita layak disematkan pada tahun ini. Selama setahun ini
kalangan Pesantren ditinggalkan oleh sejumlah ulama di berbagai daerah.
Tercerabutnya ulama berarti tercerabut pula ilmunya dari bumi. Sementara,
keberlangsungan Islam rahmatan lil ‘alamin di Indonesia ditopang oleh
pesantren.
Regenerasi ulama, seperti yang ditulis Awy A. Qolawun, tidak mudah karena tugas
sebagai pewaris para Nabi ini tidak hanya mencetak intelektual keagamaan, melainkan
juga pembimbing kehidupan umat. KH. Malik Madani, Katib ‘Aam Syuriah PBNU, juga
menekankan aspek spiritualitas dan kemandirian dalam nilai keulamaan.
Sebagai santri, sejauh apa persiapan kita menghadapi zaman ini?
Sekadar Mendahului
S
2. 2 E d i s i 1 4 / S e p t e m b e r 2 0 1 4
Sebelum penulis memulai catatan pendek ini,
jika kita semua memperhatikan satu fenomena
aneh yang tak biasa sejak awal tahun 2012, dan
sampai saat ini, kita akan menyadari lalu merenung
sangat dalam bahwa apa sebenarnya yang sedang
dan akan terjadi terhadap bangsa ini. Yaitu fenomena
banyaknya para Kyai sepuh dan Bu Nyai yang
meninggal berturut-turut dari daerah ke daerah.
Siapkah Kita dengan
Oleh: Awy A. Qolawun
Regenerasi Ulama?
Menggerakkan Tradisi
Ilustrasi: Muhammad Nabil
3. 3
Apakah ini semisal bagian proses seleksi
alam atau proses regenerasi namun fenomena
alamnya cukup ganjil karena yang meninggal
tidak cuma satu atau dua, namun belasan
bahkan puluhan dan dalam tempo yang begitu
dekat. Belum lekang kesedihan ditinggal Kyai
sepuh dari daerah B, esoknya mendengar
lagi ada Kyai sepuh dari daerah D yang wafat.
Baru saja sejenak menghela nafas, datang
lagi pemberitahuan ada kalau Kyai sepuh dari
daerah G menyusul. Terlalu cepat bahkan jika
dilogikakan seolah yang ditinggal belum ada
persiapan apapun. Tentu saja bisa membuat
yang ditinggal tercepuk-cepuk dan gugup
menghadapi perubahan mendadak yang
berlangsung sangat cepat.
Pertanyaan sederhananya dari wafatnya
para kyai sepuh itu (dengan kacamata
manusia, tanpa membicarakan kekuasaan
Allah), sudah siapkah para dzurriyyah
kyai-kyai yang mangkat itu meneruskan
perjuangan para pendahulunya yang sering kali
meninggalkannya dengan cukup mendadak
tanpa ada tanda panjang lebih dahulu? Terlebih
lagi harus kita akui bahwa saat ini kebanyakan
para dzurriyyah itu kerap kali belum tersiapkan
dengan matang mengingat masih terobsesi
dengan menikmati masa muda. Tentu saja pasti
ada kegugupan saat dzurriyyah yang belum siap
tadi tiba-tiba menerima tongkat estafet yang
pada dasarnya tidak ringan.
Karena jika hal seperti ini tidak
diantisipasi dengan baik sejak dini oleh
para pengelola pesantren dan mereka yang
berkompeten dengan dunia pesantren, bisa-bisa
eksistensi masa depan suatu pesantren
itu akan terganggu, jika tak boleh kita katakan
terancam. Sebab mempersiapkan penerus
dalam dunia pesantren itu tidak semudah
membalikkan tangan. Tidak semudah mencetak
sarjana bahkan doktor. Karena penerus yang
dipersiapkan itu adalah penerus pengajar
kehidupan, bahkan pewaris para Nabi yang
secara tabiat alamiahnya oleh Allah sendiri
dipersiapkan dengan waktu yang cukup lama
untuk memikul beban risalah yang sama sekali
tidak ringan.
Dalam peribahasa pesantrennya
dikatakan bahwa dadi kyai iku ora gampang
(menjadi kyai itu tidak mudah), sebab
keberadaan seorang kyai dalam suatu
masyarakat di samping sebagai pembimbing
kehidupan, ia juga berfungsi sebagai semacam
penenang bagi masyarakat. Dan itu memang
nyata, masyarakat suatu daerah selalu
mengalami kegoncangan rohani saat ditinggal
mangkat kyainya. Dari sini bisa diambil
kesimpulan bahwa penerus seorang kyaipun
harus mempunyai kualitas ilmiah dan rohani
minimal sama dengan pendahulunya atau lebih
baik.
Maka seperti yang diketahui, Kyai atau
penerus dengan latar pendidikan non formal/
murni pesantren tetap menjadi pilihan utama.
Dengan kata lain masyarakat tetap mantap
dengan kyai/penerus model “kuno” daripada
penerus yang sudah “terkontaminasi” oleh
pendidikan umum/formal.
Artinya, jika sekarang (tanpa menafikan
apalagi mengkritik) banyak dzurriyyah
yang menempuh jalur ilmiah tak sama
dengan pendahulunya, maka kekhawatiran-kekhawatiran
masa depan itu adalah suatu hal
yang cukup wajar. Paling tidak setiap pesantren
mesti mempersiapkan minimal satu penerus
dengan model pendidikan “kuno” seperti yang
diterima pendahulunya.
Jika tidak seperti itu maka regenerasi
ulama yang diharapkan tidak akan berjalan
sesuai harapan dan para kyai-kyai sepuh yang
sudah mangkat itu hanya akan jadi kenangan
dalam sejarah dengan segala jasa-jasanya
yang hanya akan jadi cerita yang cuma bisa
diulang para dzurriyyah-nya tanpa bisa
melakukan apapun untuk mengembalikan
atau meneruskan kejayaan yang telah dirintis
oleh pendahulunya. Paling parah adalah saat
pendahulunya hanya terpajang sebagai potret
di ruang utama keluarga tanpa ada jejak
pemikiran dan idenya yang terestafetkan oleh
keluarganya sendiri.
Berbicara seperti ini belum menyentuh
pada permasalahan konflik yang potensi terjadi
saat vakumnya generasi penerus yang kuat.
Pada akhirnya, semoga Allah tetap menjaga
kelangsungan perjuangan Islam ala pesantren
yang pada dasarnya lebih cocok buat bangsa
dengan budaya seperti Indonesia ini. Wallahu
a’lam (*)
Lamongan, 5 Ramadhan 1435 H
4. 4 E d i s i 1 4 / S e p t e m b e r 2 0 1 4
Tahun kesedihan, begitu sebagian
kalangan Pesantren menyebut tahun
2014. Hal ini cukup beralasan karena
banyak para ulama pengasuh pesantren yang
wafat. Sebagaimana Rasulullah menyebut
tahun kewafatan Abu Thalib, pamannya,
dan Khadijah, istrinya, dengan ‘Aam al-Huzn
(Tahun Duka Cita). Umat Islam, khususnya
warga Nahdliyyin merasakan kehilangan yang
serupa atas wafatnya sosok-sosok pengayom
masyarakat.
Lalu bagaimana regenerasi yang terjadi
di kalangan pesantren, khususnya lingkungan
Nahdlatul Ulama? Berikut ini cuplikan
wawancara redaksi Selasar bersama KH Dr.
Malik Madani, MA (Katib ‘Aam Syuriyah
PBNU) tentang regenerasi ulama di lingkungan
pesantren Nahdlatul Ulama.
Bagaimana sebenarnya proses regenerasi
keulamaan yang terjadi dari zaman
Rasulullah hingga sekarang?
Estafet keilmuan dalam Islam selalu
terjaga dari generasi ke generasi. Mulai
dari masa Rasulullah kepada para sahabat,
kemudian dilanjutkan oleh para tabi’in, terus
hingga para tabi’u at-tabi’in. begitu seterusnya
dari guru ke murid hingga hari ini. Proses
tersebut terjadi secara langsung dengan
interaksi antara guru dan murid dalam berbagai
aspek, terutama transfer ilmu pengetahuan.
Namun yang perlu kita cermati adalah
bahwa proses ini tidak sekadar transfer ilmu
pengetahuan atau nilai-nilai intelektual,
tetapi juga aspek spiritual. Apalagi masalah
keulamaan adalah masalah ilmu agama, kan.
Sedangkan ilmu agama itu jelas tidak hanya
mengandalkan kemampuan rasional tetapi juga
kemampuan spiritual yang perlu diasah.
Maka dalam dunia keulamaan, kita
harus memperhatikan faktor-faktor spiritual di
samping aspek-aspek rasional yang bisa diukur.
Regenerasi semacam itu juga terjadi di
pesantren?
Ya. Itu tidak hanya terjadi di lingkungan
ulama-ulama sufi. Tetapi dalam tradisi ulama-ulama
non-tasawwuf pun regenerasi yang
memperhatikan masalah pengembangan
aspek spiritual juga dilakukan. Inilah rahasianya
mengapa regenerasi di lingkungan ulama
pesantren bisa berlangsung sampai hari ini.
Ada faktor spiritual yang bisa
memperkuat proses regenerasi itu agar berjalan
dengan baik. Antara lain adalah doa dari
seorang guru untuk muridnya. Dari seorang kiai
untuk santrinya, untuk anak cucunya. Ini sangat
penting, hal inilah yang menjadi sebab pondok-pondok
pesantren kita bisa bertahan hingga
hari ini. Sampai ratusan tahun bisa selamat
dari berbagai bencana, tentu sebab doa kiai
terhadap anak cucu yang kelak akan mengasuh
pesantren itu.
Memang ini adalah faktor yang sangat
penting. Mengapa cendekiawan-cendekiawan
dan ahli agama yang tidak berakar di pesantren
tidak bisa melakukan regenerasi dengan baik.
Beda dengan kiai di pesantren. Kiai-kiai di
pesantren itu, karena ada lembaga pendidikan
yang membutuhkan kehadiran sosok kiai, tentu
akan berusaha mendidik dan mengkader anak
cucu dan santrinya untuk bisa menjadi penerus
ketika dirinya kelak sudah meninggal dunia.
Maka hubungan spiritual antara kiai dengan
santri mapun anak keturunannya ini sangat
penting untuk menjaga keberlangsungan
pesantren.
Bagaimana kualitas dan kuantitas para
ulama dahulu dan sekarang di Indonesia?
Dari segi fisik, banyak peningkatan. Bisa
dilihat dari banyaknya bermunculan pesantren
baru, dalam bentuk lembaga-lembaga
pendidikan dengan bangunan membanggakan.
Kalau dilihat dari segi ini ya pesantren sekarang
lebih maju daripada pesantren masa silam.
Tetapi kita melihat pesantren tidak boleh hanya
Spiritualitas; Aspek Penting
dalamRegenerasi Keulamaan
Forum
5. 5
terpaku pada aspek fisiknya. Kita harus melihat
substansi dari pesantren, yaitu nilai-nilai
yang mendasari adanya pesantren tersebut.
Antara lain seperti nilai kesederhanaan dan
nilai kemandirian. Itulah yang menyebabkan
para ulama kita di masa lalu memiliki haibah
atau wibawa yang begitu besar di tengah
masyarakat.
Sekarang nilai-nilai itu sudah banyak yang
terkikis di sebagian pesantren kita. Padahal
nilai kemandirian yang dilambangkan dengan
semboyan “al-i’timaadu ‘ala an-nafsi asaasu an-najaah”,
berdiri tegak di atas kaki sendiri adalah
landasan bagi kesuksesan. Itu dulu sangat
dipegang erat oleh para kiai kita. Sehingga para
kiai dahulu menjadi orang-orang yang sangat
independen. Mereka tidak menggantungkan
diri kepada kekuasaan maupun orang-orang
kaya.
Makanya ketika berhadapan dengan
penjajah, kecenderungan yang diambil para kiai
kita adalah non-kooperasi dengan penjajah.
Bahkan mereka mempopulerkan sikap-sikap
yang menjadi simbol perlawanan terhadap
penjajah, seperti mangharamkan memakai dasi
maupun pantalon atau celana.
Seperti Hadratus Syaikh Kiai Hasyim
Asy’ari?
Ya! Fatwa-fatwa perjuangan seperti itu
menunjukkan kemandirian yang luar biasa
dipegang teguh oleh para kiai. Demi umat.
Mereka bisa besar bukan sebab penguasa,
apalagi saat itu penguasanya adalah pihak
penjajah. Itulah contoh bagaimana para kiai
kita dahulu memegang teguh nilai kemandirian.
Namun itu saat ini mulai kikis. Begitu pula nilai
kesederhanaan. Hal ini juga sudah mulai tidak
dihiraukan oleh kiai-kiai kita sekarang. Kiai kita
banyak yang merasa bangga kalau bisa dekat
dengan kekuasaan.
Apa penyebab dekadensi nilai-nilai dalam
keulamaan?
Ya sebab adanya pergeseran nilai-nilai
itu di masyarakat kita, termasuk yang dialami
masyarakat pesantren kita. Karena kondisi
pesantren tidak terlepas dengan kondisi
masyarakat luas secara umum. Yakni adanya
kecenderungan masyarakat terhadap materi.
Diibaratkan sebuah syi’ir menyatakan:
“Ro-aytu an-naasa qod dzahabuu, ilaa man
‘indahu dzahabu. Ro-aytu an-naasa qod maaluu,
ilaa man ‘indahu maalu. Aku lihat orang-orang
sudah pergi menyongsong mereka yang
memiliki emas permata. Aku lihat orang-orang
sudah pada gandrung kepada orang-orang yang
berharta.”
Jadi sudah ada pergeseran yang melanda
masyarakat kita sehingga menjadi sangat
materialistis. Segalanya diukur dengan
kemampuan materi. Ini telah masuk pula di
kalangan pesantren kita. Sehingga nilai-nilai
kemandirian dan prinsip-prinsip kesederhanaan
itu sudah mengalami distorsi. Inilah yang
menyebabkan mereka sangat membutuhkan
dukungan dari kekuasaan, dukungan dari
orang-orang kaya dan sebagainya.
Maka dalam hal ini saya sangat
respect kepada almarhum almaghfurlah KH
Abdurrahman Wahid. Beliau saya anggap
sebagai orang yang benar-benar menginginkan
terciptanya civil society. Ide civil society
membuat masyarakat tidak membutuhkan
pengakuan dari kekuasaan. Saya kagum
dengan Gus Dur karena beliau telah mendidik
kita tentang hal penting itu.
Beliau ketika menjadi ketua umum PBNU
tidak ambil pusing apakah PBNU setelah
muktamar di Cipasung diakui oleh penguasa
Orde Baru atau tidak. Beliau tidak ambil pusing
dan itu adalah bentuk kemandirian yang luar
biasa menurut saya.
Apa yang semestinya diupayakan
untuk menghidupkan kembali nilai-nilai
substansial pesantren dan bisa tetap
menjaga keberlangsungan regenerasi
keulamaan di dalamnya?
Saya kira, para ulama dan para pemangku
pesantren perlu melakukan muhasabah.
Evaluasi diri terhadap nilai-nilai luhur yang
menjadi substansi pesanten, apakah masih
ada dalam diri mereka atau tidak. Kalau
ternyata ada penyimpangan-penyimpangan
ya harus segera mengoreksi diri dan kembali
kepada nilai-nilai luhur itu. Harus ada revolusi
mentalitas dalam masyarakat kita, khususnya
masyarakat pesantren. Hal ini tentu musti
dilakukan secara jujur sehingga bisa diketahui
apakah sudah menyimpang atau tidak untuk
dikoreksi dan dikembalikan ke jalur serta nilai-nila
yang semestinya. Saya kira itu. []
6. 6 E d i s i 1 4 / S e p t e m b e r 2 0 1 4
“Jaman wis akhir,” seperti itulah
pepatah yang tepat untuk saat
ini. Ketika dunia akan segera
berakhir jika semua ulama telah diambil oleh
Yang Maha Empunya.
Setelah sebagian ulama telah berpulang
begitu cepat, tentu diperlukan pengganti
yang minimal mempunyai kemampuan yang
sama dengan pendahulunya atau bahkan bisa
melebihinya.
Jika para dzurriyah saat ini masih
tenggelam dengan masa mudanya
dan pesantren tidak sungguh-sungguh
mempersiapkan kadernya, maka tidak
menutup kemungkinan kita tidak akan
pernah siap menghadapi proses regenerasi
ini.
Maka untuk memperlambat
berakhirnya dunia, perlu adanya regenerasi
ulama. Jika tidak, segera terwujudlah
pepatah singkat di atas!
Wallahu a’lam.
Parepare, 10 Ramadhan 1435 H
Ini guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi
Presiden RI, saat berkunjung ke Kuba dan
bertemu dengan Fidel Castro. Saat itu Fidel
Castro mendatangi hotel tempat Gus Dur dan
rombongannya menginap selama di Kuba.
Dan mereka pun terlibat pembicaraan hangat,
menjurus serius.
Agar pembicaraan tidak terlalu membosankan,
Gus Dur pun mengeluarkan jurus andalannya,
yaitu guyonan. Gus Dur bercerita pada
pemimpin Kuba, Fidel Castro, bahwa ada 3
orang tahanan yang berada dalam satu sel. Para
tahanan itu saling memberitahu bagaimana
mereka bisa sampai ditahan di situ.
Tahanan pertama bercerita, "Saya dipenjara
karena saya anti dengan Che Guevara." Seperti
diketahui Che Guevara memimpin perjuangan
kaum sosialis di Kuba.
Tahanan kedua berkata geram, "Oh kalau saya
dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!"
Lalu mereka berdua terlibat perang mulut. Tapi
mendadak mereka teringat tahanan ketiga
yang belum ditanya.
"Kalau kamu kenapa sampai dipenjara di sini?"
tanya mereka berdua kepada tahanan ketiga.
Lalu tahanan ketiga itu menjawab dengan berat
hati, "Karena saya Che Guevara."
Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak
mendengar guyonan Gus Dur tersebut.
Merdeka.com
Mati Ketawa
Pergulatan
Siapkah Kita dengan
Regenerasi Ulama?
7. 7
BOGOR: Dialog
Kerukunan Antariman
Dialog publik digelar Jaringan Muda Lintas
Iman Bogor (JMLIB) pada Sabtu, 14 Juni
2014 di STAINU PARTUNG Kec. Kemang
Bogor. Jaringan tersebut menjadi wadah
untuk saling mengenal satu sama lain dengan
semangat menciptakan kerukunan antar umat.
Hadir dalam kesempatan ini Sugeng
Teguh Santoso, SH (LBH Bogor Raya) yang
membahas pluralisme dalam perspektif
konstitusi. Bahwasanya konstitusi melindungi
setiap pemeluk agama dan keyakinan untuk
melakukan ritual ibadah yang diyakininya.
Terkait kasus-kasus sengketa pendirian rumah
ibadah di kabupaten Bogor, papar H.Yopti
Nugraha (Staf Kemenag Kab. Bogor), kemenag
berperan untuk memoderasi kelompok-kelompok
agama yang bersengketa.
Ahmad Suaidy (Abdurrahman
Wahid Center) menyinggung bahwa masa
depan pluralisme dipengaruhi pula oleh
kepemimpinan nasional. Sedangkan Inayah
Wahid (Possitive Movement) menegaskan
bahwa pluralisme jangan hanya dipahami
semata-mata soal keberagaman dalam agama
dan keyakinan, namun juga keberagaman
dalam ekonomi (pendapatan rakyat), sosial dan
budaya. Dengan pemahaman demikian, maka
upaya-upaya yang dilakukan pun akan beragam
dan multiaspek.
Menerima Hasil Pilpres
Jombang - Hj Sinta Nuriyah hadir di
Jombang dalam menghadiri acara buka
bersama yang diselenggarakan oleh Forum
Kerukunan Masyarakat Jombang (FKMJ) di
Markas Kodim 0814 Jombang. Sebanyak 34
organisasi di Jombang yang berasal dari lintas
agama, etnis dan suku tergabung dalam FKMJ.
Buka bersama di Markas Kodim, dihadiri
GUSDURian, elemen FKMJ, masyarakat dari
tukang becak, pemulung, serta masyarakat
miskin kota yang ada di Kabupaten Jombang.
Dalam momentum ini Ibu Sinta
menghimbau agar seluruh elemen masyarakat
Indonesia menerima presiden terpilih.
Hasil Pilpres, lanjut Sinta Nuriyah, harus
diterima semua pihak harus legowo. Sikap itu
ditunjukkan dengan turut serta berpartisipasi
dalam pembangunan bangsa. “Kewajiban dari
rakyat adalah mendukung program-program
pemerintah dalam membangun bangsa
Indonesia,” pungkasnya (20/7).
Setiap tahun Ibu Sinta tidak pernah
absen berkeliling ke berbagai daerah untuk
mendatangi sahur dan buka bersama yang diisi
dengan dialog kebangsaan. (bangsaonline)