SlideShare a Scribd company logo
Sejarah Sistem Pemerintahan di Indoneia
Dasar : UUD 1945 Pasal 18
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan
memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem
pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang
bersifat istimewa.
1. UU No.1 th 1945 yg kemudian diubah dg UU No.22 tahun 1948 :
Susunan Luar : Propinsi sbg otonomi besar,
Kabupaten sbg otonomi sedang,
Desa/negeri/marga sbg otonomi kecil
Susunan Dalam : Kepala Daerah,
Dewan Eksekutif Daerah (DED),
DPRD
2. Di masa UUDS 1950, UU No. 22 / 1948 diganti dengan UU
No. 1 / 1957 :
Susunan Luar : Swatantra Tingkat I
Swatantra Tingkat II
Swatantra Tingkat III
Susunan Dalam : Kepala Daerah,
Dewan Eksekutif Daerah (DED),
DPRD
• Kepala Daerah dan DED dipilih melalui mekanisme Pemilihan
• Keanggotaan DED dari anggota DPRD berdasarkan proporsi
kekuatan politik
• Kepala Daerah merangkap sebagai kepala DED
3. Di bawah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 UUDS 1950 diganti
dengan UUD 1945. UU No. 1/1957 diganti dengan UU No.
18/1965:
Susunan Luar : Otonomi Tingkat I
Otonomi Tingkat II
Otonomi Tingkat III
Susunan Dalam : Kepala Daerah Sentralistik
DPRD
• Kepala Daerah dan DPRD melalui mekanisme Pengangkatan
• DED diganti dengan Badan Pemerintah Harian (BPH) yang
fungsinya sebagai penasehat Kepala Daerah
4. UU No. 1 / 1957 diganti dengan UU No. 5 / 1974:
• susunan-luarnya terdiri atas dua bentuk pemerintahan.
Bentuk pertama adalah pemerintahan berasas desentralisasi
(daerah otonom) dan bentuk kedua pemerintahan berasas
dekonsentrasi (wilayah administrasi).
• Pemerintahan berasas desentralisasi terdiri atas daerah
otonom tingkat I dan daerah otonom tingkat II sedangkan
pemerintahan berasas dekonsentrasi terdiri atas wilayah
administrasi propinsi dan wilayah administrasi kabupaten/
kotamadya.
• Di bawah wilayah adminstrasi kabupaten/ kotamadya
dibentuk wilayah administrasi secara hirarki ke bawah yaitu
kota administratip, kecamatan, dan kelurahan.
• Di samping itu, di bawah kecamatan dibentuk unit
pemerintahan palsu/semu yang bernama Pemerintah Desa.
5. Pada 1998 regim Orde Baru jatuh dan UU No. 5/1974
diganti dengan UU No. 22/1999:
• Susunan luar : Propinsi dan Kabupaten / Kotamadya
• Susunan dalam : Kepala Daerah dan DPRD
• Dibawah kabupaten dibentuk unit pemerintahan palsu/semu
(Pemeritah Desa).
• UU ini menghapus kembali semua bentuk pemerintahan berasas
dekonsentrasi.Wilayah administrasi propinsi, kabupaten/
kotamadya, kota administratip, kecamatan, dan kelurahan
dihapus
• Pengisian anggota DPRD dilakukan dengan cara sebagian dipilih
oleh rakyat dan sebagian diangkat dari ABRI
• Pengisian KDH dipilih oleh anggota DPRD.
• Bobot otonomi daerah diletakkan di daerah kabupaten/ kota.
Daerah otonom provinsi hanya mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan lintas kabupaten/ kota dan dalam provinsi.
6. Di bawah pemerintahan Megawati UU No. 22/1999
diganti dengan UU No. 32 / 2004 :
• Susunan luar : Propinsi dan Kabupaten / Kotamadya
• Susunan dalam : Kepala Daerah dan DPRD
• Dibawah kabupaten dibentuk unit pemerintahan palsu/semu
(Pemeritah Desa).
• Kepala Daerah dan anggota DPRD dipilih langsung oleh
rakyat
• Gubernur sebagai kepala daerah otonom juga secara ex-
officio jadi wakil pemerintah pusat
7. Pasa masa akhir pemerintahan SBY UU No.
32/2004 diganti dengan UU No. 23/2014.:
• susunan-luarnya terdiri atas dua bentuk yaitu pertama
pemerintahan berasas desentralisasi dan kedua
pemerintahan berasas dekonsentrasi
• UU ini mengikuti model UU No. 5/1974 masa Orde Baru dan
IS 1922 masa kolonial
• Pemerintahan berasas desentralisasi adalah daerah otonom
provinsi dan daerah otonom kabupaten/kota sedangkan
pemerintahan berasas dekonsentrasi adalah wilayah
administrasi povinsi dan wilayah administrasi
kabupaten/kota
• Jadi, pada satu daerah otonom sekaligus juga sebagai
wilayah adminstrasi (dual model). Hal ini mirip dengan UU
No. 5/1974Juncto IS 1922.
7. Lanjutan.......
• Susunan-dalamnya terdiri atas Kepala Daerah dan
DPRD
• sebagaimana UU No. 22/199 Juncto UU No. 32/2004 di
bawah kabupaten/ kota dibentuk unit pemerintahan
palsu/semu
• Pengisian Kepala Daerah dan anggoa DPRD dipilih
langsung
• Dilihat dari sisi normatif, tampak bahwa struktur
pemerintah daerah baik susunan-luar maupun
susunan-dalamnya terus mengalami perubahan sejak
kemerdekaan sampai sekarang. Begitu juga corak
pemerintahannya. Prof. Dr. Bhenyamin Hoessein
(1995) dalam pidato pengukuhan Guru Besarnya
menjelaskan bahwa terjadi lima putaran dari
sentralisasi demi efisiensi administrasi ke
desentralisasi demi demokratisasi masyarkat lokal
dan sebaliknya

More Related Content

What's hot

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
nurul khaiva
 
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undanganMekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata)
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Penataan Ruang
 
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Tri Widodo W. UTOMO
 
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdfSalinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
CIkumparan
 
Lembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara IndonesiaLembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara Indonesia
Smywlndr wlndr
 
Pajak atas Dana Desa
Pajak atas Dana DesaPajak atas Dana Desa
Pajak atas Dana Desa
Akademi Desa 4.0
 
Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031pamboedi
 
Kel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptx
Kel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptxKel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptx
Kel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptx
nesyanurhalimah1
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Massaputro Delly TP
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
natal kristiono
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Penataan Ruang
 
Contoh sk-panitia-penghapusan
Contoh sk-panitia-penghapusanContoh sk-panitia-penghapusan
Contoh sk-panitia-penghapusan
adho slenge
 
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MAMemori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Dadang Solihin
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
henny ferniza
 
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptxPPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
novi747879
 
Sistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggrisSistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggris
Ramdan Mohamad Febriana
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
Agung Nugroho
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
free forall
 
Politik sebagai seni
Politik sebagai seniPolitik sebagai seni
Politik sebagai seni
Mohammad Nawawi
 

What's hot (20)

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undanganMekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
Mekanisme penyusunan peraturan perundang undangan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang
 
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
Kajian Evaluasi Pelaksanaan dan Peningkatan Kualitas serta Mekanisme Penyusun...
 
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdfSalinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
Salinan Perpres Nomor 34 Tahun 2023.pdf
 
Lembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara IndonesiaLembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara Indonesia
 
Pajak atas Dana Desa
Pajak atas Dana DesaPajak atas Dana Desa
Pajak atas Dana Desa
 
Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031Rtrw kota semarang 2011 2031
Rtrw kota semarang 2011 2031
 
Kel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptx
Kel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptxKel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptx
Kel 3 Konsep Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah desa.pptx
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Contoh sk-panitia-penghapusan
Contoh sk-panitia-penghapusanContoh sk-panitia-penghapusan
Contoh sk-panitia-penghapusan
 
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MAMemori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
 
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptxPPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
PPT PERMA Mediasi (21-9-2022).pptx
 
Sistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggrisSistem pemerintahan inggris
Sistem pemerintahan inggris
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Politik sebagai seni
Politik sebagai seniPolitik sebagai seni
Politik sebagai seni
 

Similar to Sejarah sistem pemerintahan di indoneia

Perubahan Politik Hukum
Perubahan Politik HukumPerubahan Politik Hukum
Perubahan Politik Hukumzahraayu24
 
Dinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptx
Dinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptxDinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptx
Dinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptx
KuyungRizal1
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
Operator Warnet Vast Raha
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Farid Ma'ruf
 
otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptx
HamidMukhlis1
 
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3b
Frans Dione
 
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptxPertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
NovySetiaYunas
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
dwifebri10
 
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kotaHubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
Evan Setio
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Siti Sahati
 
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatHarmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Ega Anistia
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahHubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
Ega Putra
 
Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda
Law Faculty of Brawijaya University
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
Agus Widiyanto
 

Similar to Sejarah sistem pemerintahan di indoneia (20)

Perubahan Politik Hukum
Perubahan Politik HukumPerubahan Politik Hukum
Perubahan Politik Hukum
 
Dinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptx
Dinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptxDinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptx
Dinamika Pemilihan Kepala Daerah.pptx
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
otonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptxotonomi daerah [Autosaved].pptx
otonomi daerah [Autosaved].pptx
 
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3b
 
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptxPertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
Pertemuan 2 Kebijakan otoda dalam Lintasan Sejarah Indonesia (1).pptx
 
Makalah pemerintah desa
Makalah pemerintah desaMakalah pemerintah desa
Makalah pemerintah desa
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kotaHubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
 
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatHarmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerahPeranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
 
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahHubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
 
Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda Tabel Politik Hukum Pemda
Tabel Politik Hukum Pemda
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
 
amandemen uud 1945
 amandemen uud 1945 amandemen uud 1945
amandemen uud 1945
 

Recently uploaded

2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
firlanarahmania
 
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdfPrinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
bayubpsjombang
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
andikhaidir6
 
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptxSosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
SeksiBankKPPNMalang
 
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptxBela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
andikhaidir6
 
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptxBahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
syahirula014
 

Recently uploaded (9)

2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan  Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
2024.05.14 Paparan Progres Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2024.pdf
 
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdfPrinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
Prinsip Satu Data Indonesia Domain 1.pdf
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
1. REVIU Dokumen Ren Angg Daerah Tahunan.pptx
 
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptxSosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
Sosialisasi Penyaluran DAK Fisik 2023 DJPB.pptx
 
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptxBela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
Bela Negara dan Kepemimpinan Pancasila PKA VII.pptx
 
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptxBahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
 

Sejarah sistem pemerintahan di indoneia

  • 1. Sejarah Sistem Pemerintahan di Indoneia Dasar : UUD 1945 Pasal 18 Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. 1. UU No.1 th 1945 yg kemudian diubah dg UU No.22 tahun 1948 : Susunan Luar : Propinsi sbg otonomi besar, Kabupaten sbg otonomi sedang, Desa/negeri/marga sbg otonomi kecil Susunan Dalam : Kepala Daerah, Dewan Eksekutif Daerah (DED), DPRD
  • 2. 2. Di masa UUDS 1950, UU No. 22 / 1948 diganti dengan UU No. 1 / 1957 : Susunan Luar : Swatantra Tingkat I Swatantra Tingkat II Swatantra Tingkat III Susunan Dalam : Kepala Daerah, Dewan Eksekutif Daerah (DED), DPRD • Kepala Daerah dan DED dipilih melalui mekanisme Pemilihan • Keanggotaan DED dari anggota DPRD berdasarkan proporsi kekuatan politik • Kepala Daerah merangkap sebagai kepala DED
  • 3. 3. Di bawah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 UUDS 1950 diganti dengan UUD 1945. UU No. 1/1957 diganti dengan UU No. 18/1965: Susunan Luar : Otonomi Tingkat I Otonomi Tingkat II Otonomi Tingkat III Susunan Dalam : Kepala Daerah Sentralistik DPRD • Kepala Daerah dan DPRD melalui mekanisme Pengangkatan • DED diganti dengan Badan Pemerintah Harian (BPH) yang fungsinya sebagai penasehat Kepala Daerah
  • 4. 4. UU No. 1 / 1957 diganti dengan UU No. 5 / 1974: • susunan-luarnya terdiri atas dua bentuk pemerintahan. Bentuk pertama adalah pemerintahan berasas desentralisasi (daerah otonom) dan bentuk kedua pemerintahan berasas dekonsentrasi (wilayah administrasi). • Pemerintahan berasas desentralisasi terdiri atas daerah otonom tingkat I dan daerah otonom tingkat II sedangkan pemerintahan berasas dekonsentrasi terdiri atas wilayah administrasi propinsi dan wilayah administrasi kabupaten/ kotamadya. • Di bawah wilayah adminstrasi kabupaten/ kotamadya dibentuk wilayah administrasi secara hirarki ke bawah yaitu kota administratip, kecamatan, dan kelurahan. • Di samping itu, di bawah kecamatan dibentuk unit pemerintahan palsu/semu yang bernama Pemerintah Desa.
  • 5. 5. Pada 1998 regim Orde Baru jatuh dan UU No. 5/1974 diganti dengan UU No. 22/1999: • Susunan luar : Propinsi dan Kabupaten / Kotamadya • Susunan dalam : Kepala Daerah dan DPRD • Dibawah kabupaten dibentuk unit pemerintahan palsu/semu (Pemeritah Desa). • UU ini menghapus kembali semua bentuk pemerintahan berasas dekonsentrasi.Wilayah administrasi propinsi, kabupaten/ kotamadya, kota administratip, kecamatan, dan kelurahan dihapus • Pengisian anggota DPRD dilakukan dengan cara sebagian dipilih oleh rakyat dan sebagian diangkat dari ABRI • Pengisian KDH dipilih oleh anggota DPRD. • Bobot otonomi daerah diletakkan di daerah kabupaten/ kota. Daerah otonom provinsi hanya mengatur dan mengurus urusan pemerintahan lintas kabupaten/ kota dan dalam provinsi.
  • 6. 6. Di bawah pemerintahan Megawati UU No. 22/1999 diganti dengan UU No. 32 / 2004 : • Susunan luar : Propinsi dan Kabupaten / Kotamadya • Susunan dalam : Kepala Daerah dan DPRD • Dibawah kabupaten dibentuk unit pemerintahan palsu/semu (Pemeritah Desa). • Kepala Daerah dan anggota DPRD dipilih langsung oleh rakyat • Gubernur sebagai kepala daerah otonom juga secara ex- officio jadi wakil pemerintah pusat
  • 7. 7. Pasa masa akhir pemerintahan SBY UU No. 32/2004 diganti dengan UU No. 23/2014.: • susunan-luarnya terdiri atas dua bentuk yaitu pertama pemerintahan berasas desentralisasi dan kedua pemerintahan berasas dekonsentrasi • UU ini mengikuti model UU No. 5/1974 masa Orde Baru dan IS 1922 masa kolonial • Pemerintahan berasas desentralisasi adalah daerah otonom provinsi dan daerah otonom kabupaten/kota sedangkan pemerintahan berasas dekonsentrasi adalah wilayah administrasi povinsi dan wilayah administrasi kabupaten/kota • Jadi, pada satu daerah otonom sekaligus juga sebagai wilayah adminstrasi (dual model). Hal ini mirip dengan UU No. 5/1974Juncto IS 1922.
  • 8. 7. Lanjutan....... • Susunan-dalamnya terdiri atas Kepala Daerah dan DPRD • sebagaimana UU No. 22/199 Juncto UU No. 32/2004 di bawah kabupaten/ kota dibentuk unit pemerintahan palsu/semu • Pengisian Kepala Daerah dan anggoa DPRD dipilih langsung • Dilihat dari sisi normatif, tampak bahwa struktur pemerintah daerah baik susunan-luar maupun susunan-dalamnya terus mengalami perubahan sejak kemerdekaan sampai sekarang. Begitu juga corak pemerintahannya. Prof. Dr. Bhenyamin Hoessein (1995) dalam pidato pengukuhan Guru Besarnya menjelaskan bahwa terjadi lima putaran dari sentralisasi demi efisiensi administrasi ke desentralisasi demi demokratisasi masyarkat lokal dan sebaliknya