Kota Kendari awalnya didirikan oleh Belanda pada 1832. Kendari kemudian berkembang menjadi ibukota Kabupaten pada 1959 dan ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara pada 1964. Luas wilayah Kendari saat ini adalah 295,89 km2 dan terletak di Teluk Kendari yang kaya akan sumber daya laut. Iklim di Kendari dicirikan oleh dua musim, yaitu musim hujan dari November hingga Maret dan musim kemarau dari Mei hingga Agustus.
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Tangerang 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di...
Sejarah singkat kota kendari
1. Sejarah singkat Kota Kendari
Penemu, penulis dan pembuat peta pertama tentang Kendari adalah Vosmaer (berkebangsaan
Belanda) tahun 1831. Pada tanggal 9 Mei 1832 Vosmaer membangun istana raja Suku Tolaki
bernama TEBAU di sekitar pelabuhan Kendari dan setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu dan
sekarang dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari.
Pada zaman kolonial Belanda Kendari adalah Ibukota Kewedanan dan Ibukota Onder
Afdeling Laiwoi. Kota Kendari pertama kali tumbuh sebagai Ibukota Kecamatan dan
selanjutnya berkembang menjadi Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 1959, dengan perkembangannya sebagai daerah permukiman, pusat
perdagangan dan pelabuhan laut antar pulau. Luas kota pada saat itu ± 31.400 km².
Dengan terbitnya Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964,
Kota Kendari ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 2
(dua) wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas
Wilayah ± 75,76 Km².
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978, Kendari menjadi Kota
Administratif yang meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kendari, Mandonga
dan Poasia dengan 26 kelurahan dan luas wilayah ± 18.790 Ha. Mengingat pertumbuhan dan
perkembangan Kota Kendari, maka dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1995
Kota Kendari ditetapkan menjadi Kota Madya Daerah Tingkat II Kendari, dengan luas
wilayah mengalami perubahan menjadi 296 Km².
Wilayah
Kendari dari udara
Luas wilayah dan topografi
Kota Kendari memiliki luas ± 295,89 km² atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi
Sulawesi Tenggara, merupakan dataran yang berbukit dan dilewati oleh sungai-sungai yang
bermuara ke Teluk Kendari sehingga teluk ini kaya akan hasil lautnya.
Letak geografis
Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya sebagian
besar terdapat di daratan, mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau, yaitu Pulau
Bungkutoko, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, berada di antara
3º54’30” - 4º3’11” Lintang Selatan dan 122º23’ - 122º39’ Bujur Timur.
Wilayah Kota Kendari berbatasan dengan:
Sebelah Utara: Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe
Sebelah Timur: Laut Kendari
2. Sebelah Selatan: Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe
Selatan
Sebelah Barat: Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan dan Kecamatan
Sampara, Kabupaten Konawe
Keadaan Iklim
Sekitar bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan yang tidak merata.
Musim ini dikenal sebagai musim pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan musim
kemarau. Pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus, angin bertiup dari arah timur berasal
dari benua Australia yang kurang mengandung uap air. Hal ini mengakibatkan kurangnya
curah hujan di daerah ini, sehingga terjadi musim kemarau.
Pada bulan November sampai dengan bulan Maret, angin bertiup banyak mengandung uap air
yang berasal dari benua Asia dan Samudera Pasifik, setelah melewati beberapa lautan. Pada
bulan-bulan tersebut di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya terjadi musim hujan.
Menurut data yang ada memberikan indikasi bahwa di Kota Kendari tahun 2005 terjadi 205
hari hujan dengan curah hujan 2.850 mm.[rujukan?]
Suhu Udara
Menurut data yang diperoleh dari Pangkalan Udara Wolter Monginsidi Kendari, selama tahun
2005 suhu udara maksimum 32,83 °C dan minimum 19,58 °C atau dengan rata-rata 26,20 °C.
Tekanan Udara rata-rata 1.010,5 millibar dengan kelembaban udara rata-rata 87,67 persen.
Kecepatan angin di Kota Kendari selama tahun 2005 pada umumnya berjalan normal,
mencapai 12,75 m/detik.